You are on page 1of 10

BAB II

DEMOGRAFI DAN GAMBARAN UMUM

2.1. Demografi Puskesmas Ulee Kareng

UPTD Puskesmas Ulee Kareng terletak di Desa Pango Raya Kecamatan Ulee
Kareng Kota Banda Aceh, yang berlokasi kurang lebih 4 km dari pusat kota dan
100 meter dari Kantor Camat Ulee Kareng.

Gambar 2.1 Demografi Puskesmas Ulee Kareng


Sumber: Google Map

Batas wilayah Ulee Kareng secara geografis adalah sebagai berikut:


a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Syiah Kuala.
b. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh.
c. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten
Aceh Besar.
d. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh
Besar.
Gambar 2.2 UPTD Puskesmas Ulee Kareng Kota Banda Aceh

Puskesmas Ulee Kareng memiliki luas bangunan sekitar 320 m2 dengan luas
tanah sekitar 1500 m2 yang terdiri dari:
a. Bangunan induk 1 unit
b. Perumahan Medis 1 unit
c. Perumahan Paramedis 2 unit
Wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng seluas 615 km2 yang meliputi 9 desa
dan 30 dusun dengan jumlah penduduk 26.638 jiwa. Penduduk terdiri dari 13.590
jiwa laki-laki (50,15%) dan 13.048 jiwa perempuan (49,85%).

Tabel 2.1 Data Jumlah Penduduk dan Jumlah Kepala Keluarga Wilayah
Kerja Puskesmas Ulee Kareng Kota Banda Aceh Tahun 2017
Jumlah
No Nama Desa Jumlah KK Jumlah
Dusun
1 Ceurih 4 1.153 4.227
2 Lamglumpang 3 870 3.175
3 IMUK 2 636 2.314
4 Doy 4 712 2.766
5 Lamteh 4 787 2.834
6 Lambhuk 4 1.567 5.508
7 Ilie 4 842 3.187
8 Pango Deah 2 159 547
9 Pango Raya 3 578 2.080
Jumlah 30 7.304 26.638
Sumber : Website Kecamatan Ulee Kareng, 2018
Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di Puskesmas Ulee Kareng
adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Kesehatan dan Pendidikan yang ada di Wilayah Puskesmas Ulee
Kareng
No. Sarana Jumlah Keterangan
1 Puskesmas Pembantu 2 1. Pustu Lambhuk
2. Pustu Pango Raya
2 Poskesdes 1 Poskesdes Lamteh
3 Posyandu 9 Terdapat masing-masing 1 posyandu di
tiap desa
4 Klinik Bersalin 3
5 Praktek Dokter Swasta 3
6 Praktek Bidan Swasta 4
7 SD/MI 9 1. SDN 11 Doy
2. SDN 42 Lamteh
3. SDN 66 Ilie
4. SDN 14 Pango Raya
5. SDN 44 Ceurih
6. SDN 56 Lamglumpang
7. SDIT Pango Deah
8. MIN Ulee Kareng
9. MIN Lambhuk
8 SMP/MTs 3 1. SMPN 10
2. SMP IT
3. Mtsn Babun Najah
9 SMA 2 1. SMA 16
2. SMA Babun Najah
10 Pesantren 2 1. Pesantren Babun Najah
2. BTRG Ceurih
11 PAUD 13
Sumber : Kantor Kecamatan Ulee kareng, 2016

2.2 Tujuan Puskesmas


Pelayanan kesehatan masyarakat merupakan bagian dari pelayanan
kesehatan dengan tujuan utama yaitu untuk meningkatkan kesehatan dan
mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarkat. Tujuan pelayanan
kesehatan oleh puskesmas adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan masyarakat dan
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud masyarakat Ulee
Kareng sehat mandiri.
2.3 Jenis Pelayanan Esensial

Upaya yang diselenggarakan di Puskesmas Ulee Kareng terdiri dari upaya


kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.Yang termasuk dalam
upayakesehatan wajib adalah promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan
ibuanak, keluarga berencana, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan
danpemberantasan penyakit menular serta pengobatan. Sedangkan
upayapengembangan meliputi upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan gigi
danmulut, upaya kesehatan jiwa, dan kesehatan usia lanjut. Puskesmas Ulee
Karengmelaksanakan 9 kegiatan pokok puskesmas, yang pelaksanaannya
dilakukan didalam gedung dan di luar gedung puskesmas. Kegiatan pokok
puskesmastersebut meliputi:
1. Upaya kesehatan keluarga termasuk kesehatan reproduksi dan KB, meliputi:
a. Upaya kesehatan maternal.
b. Upaya kesehatan balita dan anak pra sekolah.
c. Upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja.
d. Pelayanan Keluarga Berencana (KB).
e. Perawatan kesehatan masyarakat.
2. Upaya pencegahan dan penanggulangan Penyakit Menular
a. TB paru
b. Malaria
c. Kusta
d. Imunisasi (Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, dan Hepatitis)
e. Diare.
f. ISPA
g. DBD
h. Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
i. Sistem kewaspadaan dini.
3. Pencegahan dan Penanggulangan penyakit tidak Menular
a. Perbaikan gizi
b. Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi.
4. Pengobatan dan Pemulihan Kesehatan
a. Pengobatan dan perawatan
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Pemeriksaan penunjang.
5. Kesehatan Lingkungan
a. Penyehatan air
b. Higiene dan sanitasi makanan dan minuman
c. Penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah
d. Penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga
e. Penyehatan sanitasi tempat-tempat umum dan industry
f. Pengamanan tempat pengelolaan pestisida
g. Klinik sanitasi
h. Pengendalian vektor.
6. Upaya Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
a. Kampanye perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), makanan sehat dan
giziseimbang pada berbagai tatanan
b. Meningkatkan klarifikasi sasaran potensial.
7. Upaya Pemberdayaan masyarakat dalam kemandirian hidup sehat
a. Mendorong terbentuknya pemimpin masyarakat berwawasan kesehatan
b. Mendorong terbentuknya upaya kesehatan bersumber masyarakat
c. Bina kesehatan kerja
d. Bina kesehatan tradisional
e. Peran serta swasta.
f. Mendorong kepesertaan masyarakat dalam salah satu bentuk program
JPKM.
8. Upaya Pelayanan penduduk miskin dan kelompok masyarakat khusus
a. Pelayanan kesehatan pada keluarga miskin
b. Pelayanan kesehatan pada kelompok masyarakat khusus.
9. Upaya Pengembangan kegiatan program inovatif
a. Rawat inap
b. Upaya kesehatan usia lanjut
c. Upaya kesehatan mata
d. Upaya kesehatan telinga
e. Upaya kesehatan jiwa
f. Upaya kesehatan olah raga
g. Kecelakaan dan ruda paksa
h. Hipertensi, penyakitjantung & pembuluh darah
i. Penyakit kencing manis.
j. Klub hipertensi

2.4 Jaringan dan Jejaring Fasilitias Pelayanan Puskesmas

Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan, Puskesmas didukung


oleh jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan.Jaringan pelayanan Puskesmas terdiri atas Puskesmas pembantu,
Puskesmas keliling, dan bidan desa. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan terdiri
atas klinik, rumah sakit, apotek, laboratorium, dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya. Puskesmas pembantu memberikan pelayanan kesehatan secara permanen
di suatu lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas keliling memberikan
pelayanan kesehatan yang sifatnya bergerak (mobile), untuk meningkatkan
jangkauan dan mutu pelayanan bagi masyarakat diwilayah kerja Puskesmas yang
belum terjangkau oleh pelayanan dalam gedung Puskesmas. Bidan desa
merupakan bidan yang ditempatkan dan bertempat tinggal pada satu desa dalam
wilayah kerja Puskesmas.

2.5 Gambaran Umum Puskesmas Ulee Kareng

A. Organisasi dan Karakteristik Pegawai


Struktur organisasi Puskesmas Ulee Kareng terdiri dari: Unsur Pimpinan
(Kepala Puskesmas), Unsur Pembantu Pimpinan (Tata Usaha), Unsur Pelaksana
yang terdiri dari 7 unit kegiatan yang melaksanakan 9 kegiatan pokok puskesmas.
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.
Situasi ketenagaan di Puskesmas Ulee Kareng setiap tahun selalu berubah
karena adanya pegawai yang masuk dan yang pindah .Jumlah tenaga kerja di
Puskesmas Ulee Kareng adalah sebanyak 48 orang dengan rincian status
kepegawaian sebagai berikut:

Tabel 2.3 Status Kepegawaian yang ada di Wilayah Puskesmas Ulee Kareng
No. Status Kepegawaian Jumlah

1 PNS 38
2 PTT 8
3 Titipan 1
4 Kontrak 1
5 Honorer 1
Total 49
Sumber : Puskesmas Ulee Kareng, 2018

B. Fasilitas Penunjang

Sesuai dengan keadaan geografis, luas wilayah, sarana perhubungan dan


pendapatan penduduk dalam wilayah Puskesmas, tidak semua penduduk dapat
dengan mudah mendapatkan pelayanan dari puskesmas.
Agar jangkauan pelayanan kesehatan lebih merata dan cakupannya lebih
luas, Puskesmas Ulee Kareng memiliki pelayanan penunjang sebagai berikut:
1. 2 unit pustu (puskesmas pembantu) yaitu Pustu Lambhuk dan Pustu Pango
Raya.
2. 8 orang bides yang tersebar masing-masing satu orang di tiap desa, hanya satu
desa yang tidak memiliki bidan desa.
3. 7 unit polindes yang terletak di desa : Ilie, Ceurih, Lamglumpang, Doy, IMUK,
Lambhuk dan Pango Raya.
4. 2 unit puskesmas keliling dan 14 kendaraan roda dua yang kegiatannya:
a. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui posyandu-
posyandu
b. Melakukan penyuluhan kesehatan
c. Melakukan rujukan bagi kasus gawat darurat
d. Melakukan penyelidikan tentang KLB
e. Melakukan konsultasi ke Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh
BAB III
KARAKTERISTIK PASIEN

3.1 Distribusi 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Ulee Kareng

Terdapat 416 pasien yang datang berobat ke Puskesmas Ulee Kareng pada
periode 12 Februari – 20 Februari 2018. Tabel dan grafik di bawah ini
menunjukkan distribusi penyakit di Poli Umum, Poli Lansia dan Poli MTBS
Puskesmas Ulee Kareng periode 12 Februari 2018 – 20 Februari 2018.

Tabel 3.1 Distribusi Penyakit di Puskesmas Ulee Kareng 12 Februari – 20


Februari 2018
No. Jenis Penyakit Jumlah Persentase
1. ISPA 39 9,67%
2. Common Cold 73 18,11%
3. Gout 8 1,98%
4. Dislipidemia 8 1,98%
5. Stroke 2 0,49%
6. Hipertensi 31 7,69%
7. Asma Bronkial 10 2,48%
8. HHD 9 2,23%
9. Peny. Lain pada Sal. Nafas atas 6 1,48%
10. Peny. Sistem Jar. Otot dan Jar. Ikat 14 3,47%
11. Diabetes Melitus 31 7,69%
12. Skizofrenia 9 2,23%
13. Kelainan refraksi 11 2,72%
14. Penyakit kulit alergi 23 5,70%
15. Peny. Kelainan pada lambung 31 7,69%
16. Infeksi telinga 5 1,24%
17. Diare 5 1,24%
18. Penyakit kulit non alergi 11 2,72%
19. Cephalgia 6 1,48%
20. Faringitis 10 2,48%
21. Tonsilitis 10 2,48%
22. Peny. Mata lainnya 11 2,72%
23. Peny. Lainnya 40 9,92%
Jumlah 403 100,00%
Tabel 3.1 di atas menunjukkan distribusi penyakit di Puskesmas Ulee
Kareng periode 12 Februari – 20 Februari 2018. Dari tabel tersebut dapat dilihat
bahwa 10 kasus tersering di Puskesmas Ulee Kareng adalah pasien dengan
penyakit common cold yaitu sebanyak 74 dari 416 kasus (17,78%) yang disusul
dengan ISPA (9,67%), Hipertensi (7,69%), DM tipe II (7,69%), penyakit
lambung (7,69), penyakit kulit alergi (5,70%), penyakit jarigan otot dan jaringan
ikat (3,47%), penyakit kulit non alergi (2,72%), asma bronkial (2,48%) .

3.2 Distribusi Pasien Imunisasi di Puskesmas Ulee Kareng

Tabel di bawah ini menunjukkan distribusi pasien yang melakukan


imunisasi di Puskesmas Ulee Kareng selama periode 12 Februari 2018 – 20
Februari 2018.

Tabel 3.2 Distribusi Pasien yang Melakukan Imunisasi di Puskesmas Ulee


Kareng Periode 12 Februari – 20 Februari 2018
No. Jenis Imunisasi Jumlah Pasien Persentase
1. BCG 3 10,3%
2. Polio 10 34%
3. Campak 4 13,7%
4. Campak 24 bulan - -
5. DPT-HB-HIB 6 20,6%
6. Poio IPV 1 3,4%
7. DPT-HB-HIB 18 bulan 2 6,8%
8. Tetanus 3 10,3%

Jumlah 29 100%

Tabel 3.2 di atas menunjukkan distribusi pasien yang mengikuti imuniasi di


Puskesmas Ulee Kareng periode 12 Februari – 20 Februari 2018. Berdasarkan
tabel dapat dilihat bahwa total pasien yang mengikuti imuniasi dalam periode
tersebut adalah 29 pasien, dengan imuniasi terbanyak adalah imunisasi polio yaitu
sebanyak 10 pasien ( 34% ). Sementara pada periode tersebut tidak ada pasien
yang mengikuti imuniasai campak 24 bulan.

3.3 Distribusi Pasien ANC Puskesmas Ulee Kareng

Tabel di bawah ini menunjukkan distribusi pasien yang berkunjung ke


puskesmas untuk melakukan ANC di Puskesmas Ulee Kareng periode12 Februari
2018 – 20 Februari 2018.

Tabel 3.3 Distribusi Pasien yang Melakukan ANC di Puskesmas Ulee Kareng
Periode 12 Februari – 20 Februari 2018
No. ANC Jumlah Pasien Persentase
1 Pasien yang dirujuk 6 25%

2 Pasien yang tidak 18 75%


dirujuk
Jumlah 24 100%

Tabel 3.3 di atas menunjukkan distribusi pasien yang datang ke puskesmas


untuk mengikuti ANC di Puskesmas Ulee Kareng periode 12 Februari – 20
Februari 2018. Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa total pasien yang datang
untuk melakukan ANC dalam periode tersebut adalah 24 pasien. Sementara total
pasien yang dirujuk yaitu sebanyak 6 pasien (25%) dan yang tidak dirujuk yaitu
sebanyak 18pasien (75%).

You might also like