You are on page 1of 23

http://id.wikipedia.

org/wiki/Asabri

Perusahaan Perseroan (Persero) PT ASABRI atau disingkat PT ASABRI (Persero) , adalah


sebuah BUMN yang bergerak dibidang Jasa Asuransi Sosial tetapi khusus untuk menyantuni
Prajurit TNI, Anggota Polri, PNS DEPHAN dan POLRI. Untuk mereka yang gugur dalam tugas
ada santunan bernama Santunan Risiko Kematian Khusus atau SRKK dan terhitung mulai
tanggal 1 Januari 2009 bagi prajurit TNI dan Anggota Polri yang gugur atau tewas dalam tugas
negara diberikan Santunan Risiko Kematian Khusus (SRKK) sebesar Rp 60.000.000,-.[1]

Daftar isi
 1 Fungsi PT ASABRI
 2 Dasar Hukum PT ASABRI (Persero)
 3 Produk
 4 Pemegang saham
 5 Personalia
o 5.1 Komisaris
o 5.2 Direksi
o 5.3 Jumlah pekerja per Juli tahun 2008
 6 Catatan
 7 Pranala luar

Fungsi PT ASABRI
1. Menyelenggarakan usaha dan kegiatan di bidang pengelolaan manajemen
risiko,keuangan, dan pelayanan Program Asuransi Sosial dan Pembayaran Pensiunan
2. Menyusun Rencana Jangka Panjang Perusahaan
3. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Kerja dan
Anggaran Bagian Pensiun (RKA Bagpens)
4. Mengelola administrasi peserta Asabri, pensiunan prajurit TNI, anggota POLRI dan PNS
DEPHAN/POLRI
5. Menyelenggarakan pembayaran manfaat santunan sesuai dengan perhitungan aktuaria
dan pembayaran pensiunan prajurit TNI,anggota POLRI, dan PNS DEPHAN/POLRI
6. Menyelengarakan pembayaran pensiunan prajurit TNI,anggota POLRI, dan PNS
DEPHAN/POLRI sesuai dengan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,dan Keputusan
Menteri Keuangan terkait
7. Mengelola investasi dana dan pengembangan usaha
8. Menyelanggarakn pembinaan administrasi umum, organisasi,tata kerja, personel,materiil,
keuangan, peraturan, hubungan masyarakat, pengamanan, dan pengolahan data.
9. Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian seluruh aspek oraganisasi perusahaan
10. Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban hasil usaha tahunan serta
laporan lainnya

Dasar Hukum PT ASABRI (Persero)


1. Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1992 Tanggal 11 Februari 1992 tentang Usaha
Perasuransian (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 13, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 3467).
2. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 1995 Tanggal 7 Maret 1995 tentang Perseroan
Terbatas (Lembaran Negara RI Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 3587).
3. Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2003 Tanggal 19 Juni 2003 tentang Badan Usaha
Milik Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara
RI Nomor 4297).
4. Peraturan Pemerintah Nomor : 67 Tahun 1991 tentang Asuransi Sosial Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia (Lembaran Negara RI Tahun 1991 Nomor 87).
5. Peraturan Pemerintah Nomor : 68 Tahun 1991 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan
Umum (Perum ASABRI menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
6. Akta Muhani Salim, SH Notaris di Jakarta, Nomor 201, tanggal 30 Desember 1992
tentang pendirian dan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Asuransi
Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, yang telah diperbaiki dengan Akta Erni
Nasution , SH Notaris Pengganti di Jakarta, Nomor : 40 tanggal 09 Juni 1993 dan telah
diperbaiki kembali Akta 09 Juni 1993 dan telah diperbaiki kembali Akta Muhani
Salim,SH Nomor : 19 tanggal 06 Maret 1998 dan telah diadakan pembetulan kembali
dengan Akta Notaris Nomor 6 tanggal 17 Februari 2005 di depan Notaris Muhani Salim,
SH di Jakarta

Produk
1. Santunan Asuransi (SA)Santunan yang diberikan kepada para peserta yang diberhentikan
dengan hak pensiun/ tunjangan bersifat pensiun
2. Santunan Nilai Tunai Asuransi (SNTA)Santunan yang diberikan kepada para peserta
yang diberhentikan tanpa hak pensiun/ tunjangan bersifat pensiun
3. Santunan Risiko Kematian (SRK)Santunan yang diberikan kepada para peserta yang
meninggal dalam dinas aktif.
4. Santunan Risiko Kematian Khusus (SRKK)Santunan yang diberikan kepada peserta yang
gugur/tewas dalam menjalankan tugas negara
5. Santunan Biaya Pemakaman (SBP)Santunan yang diberikan kepada para peserta
pensiunan yang meninggal dunia.
6. Santunan Cacat Karena Dinas (SCKD)Santunan yang diberikan kepada peserta akibat
tindakan langsung lawan maupun bukan tindakan langsung lawan dan atau dalam tugas
kedinasan bagi Prajurit TNI
7. Santunan Cacat Bukan Karena Dinas (SCKBD) Santunan yang diberikan kepada peserta
yang terjadi dalam masa kedinasan bagi prajurit TNI,anggota POLRI, dan Pegawai
Negeri Sipil DEPHAN/POLRI
8. Santunan Biaya Pemakaman Isteri/Suami (SBPI/I) Santunan yang di berikan kepada
peserta ASABRI aktif/Pensiunan Peserta/Ahli Waris, dalam hal Isteri/Suami Peserta/
Pensiunan peserta meninggal dunia
9. Santunan Biaya Pemakaman Anak (SBPA) Santunan yang diberikan kepada peserta
dalam hal Anak Peserta/Pensiunan Peserta meninggal dunia
Pemegang saham
Pemerintah RI= 100.00 %

Personalia
Komisaris

 Letjen TNI (Mar) Safzen Noerdin, S.I.P = Komisaris Utama


 Marsda TNI Agus Mudigdo, S.E. = Komisaris
 Brigjen Pol (Pur) Drs. R.Eddy Karnadi = Komisaris
 Suryanto = Komisaris

Direksi

 Mayjen TNI (Pur) Adam R Damiri = Direktur Utama


 H. M. Fahlevi,SH, MSc, M.M = Direktur SDM dan Umum
 Toni Suharto QIP. = Direktur Operasi
 Bachtiar Effendi, Ak. = Direktur Keuangan

Jumlah pekerja per Juli tahun 2008

 Tenaga Kerja Tetap = 291


 Tenaga Kerja Tidak Tetap = 80
 Jumlah total tenaga kerja = 371
http://www.satulayanan.net/layanan/tunjangan-hari-tua-untuk-polri-tni/tentang-asabri

Tentang ASABRI

Semula prajurit TNI, anggota Polri dan PNS Dephan/Polri menjadi peserta Taspen (Tabungan
dan Asuransi Pegawai Negeri) yang didirikan pada tanggal 17 April 1963 berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 15 Tahun 1963.

Namun dalam perjalanannya, keikutsertaan prajurit TNI dan anggota Polri dalam Taspen
mempengaruhi penyelenggaraan Program Taspen karena:

1. Perbedaan Batas Usia Pensiun (BUP) bagi prajurit TNI, anggota Polri yang berdasarkan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1966 Pasal 1 dengan PNS yang berdasarkan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 1969 Pasal 9
2. Sifat khas prajurit TNI dan Polri memiliki risiko tinggi banyak yang berhenti karena
gugur atau tewas dalam menjalankan tugas.
3. Adanya kebijaksanaan Pemerintah untuk mengurangi jumlah prajurit secara besar-
besaran dalam rangka peremajaan yang dimulai pertengahan tahun 1971.
4. Jumlah iuran yang terkumpul pada waktu itu tidak sebanding dengan perkiraan klaim
yang akan diajukan oleh para Peserta. Untuk menindaklanjuti hal-hal tersebut dan
meningkatkan kesejahteraan Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS Dephan/Polri, maka
Dephankam (saat itu) berprakarsa untuk mengelola premi sendiri dengan membentuk
lembaga asuransi yang lebih sesuai, yaitu Perusahaan Umum Asuransi Sosial Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia (Perum ASABRI) yang didirikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 1971 pada tanggal 1 Agustus 1971, dan selanjutnya
ditetapkan sebagai Hari Jadi ASABRI.

Dalam perkembangannya untuk meningkatkan gerak usaha, maka berdasarkan Peraturan


Pemerintah Nomor 68 Tahun 1991 bentuk usaha ASABRI dari Perusahaan Umum (Perum)
dialihkan menjadi Perseroan Terbatas (PT), sehingga menjadi PT ASABRI (Persero).
http://pensiunsaya.wordpress.com/layanan-informasi-pensiun-
asabri/persyaratan-pensiun-asabri/

Persyaratan Pensiun Asabri

Dibawah ini adalah beberapa persyaratan pensiun Asabri,


untuk persyaratan pensiun memang belum sekomplit persyaratan pensiun Taspen, Tapi untuk
persyaratan pensiun Asabri ini, yang sering di klim oleh para pensiunan.

untuk lebih jelasnya bisa bertanya atau datang langsung kekantor Asabri terdekat

Persyaratan Uang Duka Wafat

Ketika Pensiunan sendiri itu meninggal dunia, Sebelum turun ke Pensiun Janda/Duda/Yatim-
Piatu,maka Hal pertama yang harus dilakukan yakni melengkapi persyaratan Uang Duka Wafat,
Adapun persyaratannya adalah sebagai berikut

1. Surat permohonan ybs diketahui Lurah ( terlampir ) (3 lembar )


2. Asli surat keterangan kematian dari Lurah (3 lembar )
3. Fotocopy KPI/KARIS diketahui lurah (3 lembar )
4. Fotocopy surat Nikah diketahui Lurah (3 lembar )
5. Surat pernyataan tanda bukti diri (SPTB) (3 lembar )
6. Foto copy buku pensiun diketahui Lurah (3 lembar )
7. Fotocopy Skep Pensiun diketahui Lurah (3 lembar )
8. Fotocopy KTP ahli waris (3 lembar )

Catatan : seluruh fotocopy dilegalisir Lurah

Persyaratan pensiun warakawuri( Janda/Duda)


(Persyaratan yang harus dilengkapi oleh Ahli Waris Alm/Almh Pensiunan TNI/POLRI ketika
semua proses sudah selesai seperti pengurusan Uang Duka Wafat telah diambil,Gaji terusan ,
maka prosesnya selanjutnya melengkapi persyaratan Pensiun Janda/Duda ini

1. Surat permohonan ybs diketahui lurah (terlampir ) (3 lembar )


2. Asli Skep Pensiun
3. Asli surat keterangan kematian dari lurah (3 lembar )
4. Asli surat keterangan Janda diketahui lurah (terlampir) (3 lembar )
5. Fotocopy KPI diketahui Lurah (3 lembar )
6. Fotocopy surat nikah (3 lembar )
7. Pasphoto Janda Ybs. Terbaru tanpa tutup kepala dan kacamata ukuran 4×6 hitam (Lembar)
8. Surat pernyataan tanda bukti diri/SPTB (terlampir)
9. Surat pernyataan dari kantor pos (3 lembar )
10. Fotocopy buku pensiun diketahui Lurah (3 lembar )
11. Fotocopy Skep Pensiun (3 lembar )
12. Fotocopy KTP (3 lembar )
13. Carik dapem/Struk penerimaan gaji (3 lembar )

Persyaratan santunan Biaya Pemakaman Isteri/Suami/Anak Peserta Pensiun

Saat musibah ini menimpa, ada keluarga Pensiunan meninggal dunia, co: Istri, anak. bagi
Pensiunan dapat mengurus Asuransi Kematian (Askem) di kantor Asabri. adapun
persyaratannya:

1. Surat Pengajuan Bentuk 44 AS P4 ditanda tangani oleh ahli waris dan diketahui oleh lurah (3
lembar)
2. Fotocopy Skep Pensiun/Warakawuri (3 Lembar)
3. Fotocopy surat kematian dilegalisir lurah (3 Lembar)
4. Surat kematian suami (bila Suami telah meningal dunia dan anak sebagai ahli waris (3 Lembar)
5. Fotocopy kartu tanda peserta ASABRI (KTPA), Apabila hilang agar diganti dengan surat
keterangan hilang dari kepolisian ( 3 Lembar)
6. Surat pernyataan diatas materai menyatakan bahwa santunan biaya pemakaman belum pernah
dibayarkan dikantor pos setempat (3 Lembar )
7. Fotocopy keterangan keluarga (KU-1) dari juru bayar atau kartu keluarga dilegalisir Lurah (3
Lembar )
8. Foto copy surat nikah dilegalisir lurah (3 lembar )
9. Foto copy KPI dilegalisir lurah (3 lembar )
10. Fotocopy KTP ahli waris/yang mengajukan yang masih berlaku dilegalisir lurah (3 lembar )
11. Surat kuasa ahli waris apabila kedua orang tua telah meninggal dunia (3 lembar )
12. Foto copy buku pensiun (3 lembar )

Persyaratan menghapus tunjangan isteri


Surat permohonan ybs diketahui Lurah (terlampir) (3 lembar )

1. Surat keterangan cerai /kematian dari Lurah (3 lembar )


2. Fotocopy buku pensiun (3 lembar )
3. Fotocopy Skep Pensiun (3 lembar )
4. Fotocopy KTP (3 lembar )
pusdikmin.com/download/personel/NSS%20ASABRI

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

ASABRI

1. Pengantar
PT Asabri Persero merupakan asuransi social bagi peserta Asabri, Asuransi ini
sifatnya wajib diikuti oleh peserta Asabri. PT Asabri merupakan sebuah BUMN
yang bergerak di bidang jasa asuransi social , Asabri khusus menyantuni
anggota TNI, Polri dan PNS Dephan dan Polri dalam pengurusan pensiun.
PT Asabri (Persero) dibentuk pemerintah dalam rangka menunjang upaya
peningkatan kesejahteraan prajurit TNI, anggota Polri dan PNS Dephan/Polri
dengan memberikan kepastian akan perlindungan dasar apabila terjadi hal-hal
yang mengakibatkan hilang / berkurangnya pendapatan karena meninggal
dunia/gugur/tewas, kecelakaan / cacat , kehilangan pekerjaan/berhenti / pensiun.

2. Standar kompetensi

Memahami dan mampu melaksanakan Proses Administrasi Pengusulan Asabri

BAB I

PENGERTIAN-PENGERTIAN, FUNGSI DAN HAK- HAK PESERTA


ASABRI

Kompetensi dasar

Memahami Pengertian Asabri, Fungsi dan Hak-Hak peserta Asabri


Indikator

1. Menjelaskan Pengertian yang berkaitan dengan Asabri


2. Menjelaskan Fungsi Asabri
3. Menjelaskan hak-hak peserta Asabri

1. Pengertian yang berkaitan dengan Asabri

a. PT Asabri (Persero) merupakan asuransi social bagi peserta Asabri.


Asuransi ini sifatnya wajib diikuti oleh peserta Asabri. Asabri juga merupakan
Sebuah BUMN yang bergerak di bidang jasa asuransi social. Berdasarkan
UU No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional . Asabri
merupakan salah satu Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial Nasional yang
memiliki tugas pokok menunjang upaya peningkatan kesejahteraan prajurit
TNI, Anggota Polri dan PNS Dephan/Polri beserta keluarganya dengan
member “Perlindungan Dasar” atas resiko para pesertanya.

b. Peserta adalah Setiap Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS Dephan /
TNI/Polri (termasuk didalamnya CPNS) keanggotaannya bersifat wajib.

c. Istri/suami adalah istri/suami dari peserta asabri aktif/pensiunan yang sah


menurut hukum yang tercatat dalam daftar keluarga pada instansi yang
bersangkutan

d. Anak adalah anak kandung yang sah dari peserta asabri aktif /pensiunan
atau anak yang disahkan menurut undang-undang dan tercatat dalam daftar
keluarga pada instansi yang bersangkutan dan belum pernah menikah , tidak
mempunyai penghasilan sendiri atau belum mencapai usia 25 tahun.

e. Ahli waris adalah istri/suami dari peserta asabri aktif/pensiunan atau anak
yang sudah cukup umur dari peserta apabila istri/suami sudah meninggal
dunia /cerai atau wali yang ditetapkan oleh yang berwenang bagi anak
peserta yang belum cukup umur atau ayah/ibu kandung dari peserta yang
tidak mempunyai istri/suami , anak atau saudara kandung dari peserta yang
tidak mempunyai istri/suami/anak/orang tua kandung atau kerabat lain yang
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang/pengadilan.

f. Tewas adalah menemui ajal dalam melaksanakan tugas berdasarkan


perintah dinas bukan tindakan lawan

g. Meninggal Dunia adalah menemui ajal bukan karena melaksanakan tugas

h. Cacat karena dinas adalah cacat sebagai akibat tindakan langsung lawan
maupun bukan akibat tindakan langsung lawan
i. Cacat bukan karena dinas adalah cacat sebagai akibat bukan dalam tugas
kedinasan.

j.
2. Fungsi Asabri

a. Menyelenggarakan usaha dan kegiatan di bidang pengelolaan


manajemen resiko, keuangan dan pelayanan program asuransi sosial dan
pembayaran pensiun
b. Menyusun rencana jangka panjang perusahaan
c. Menyusun rencana kerja dan anggaran perusahaan ( RKAP) dan rencana
kerja anggaran bagi pensiun (RKA Bag Siun)
d. Mengelola administrasi peserta asabri , pensiunan TNI, Polri , PNS Dephan
dan Polri
e. Menyelenggarakan pembayaran manfaat santunan sesuai dengan
perhitungan aktuaria dan pembayaran pensiun Prajurit TNI, Anggota Polri
dan PNS Dephan & Polri
f. Menyelenggarakan pembayaran pensiun prajurit TNI, Aggota polri, PNS
Dephan & Polri.
g. Mengelola investasi dana dan pengembangan usaha

3. Hak-hak peserta Asabri

a. Santunan Asuransi yaitu santunan yang diberikan kepada peserta yang


diberhentika dengan hak pensiun atau tunjangan yang bersifat pensiun.
b. Santunan Nilai Tunai Asuransi yaitu santunan yang diberikan kepada
peserta yang diberhentikan tanpa hak pensiun atau tunjangan yang
bersifat pensiun
c. Santunan Resiko Kematian yaitu santunan yang diberikan kepada peserta
yg Meninggal Dunia dalam dinas aktif
d. Santunan Resiko Kematian Khusus yaitu santunan yang diberikan kepada
peserta yang gugur, tewas dalam menjalankan tugas Negara
e. Santunan Biaya Pemakaman yaitu santunan yang diberikan kepada
peserta pensiun yang Meninggal Dunia
f. Santunan Cacat Karena Dinas yaitu santunan yang diberikan kepada
peserta akibat tindakan Langsung lawan maupun bukan tindakan langsung
lawan dan atau dalam tugas kedinasan bagi prajurit TNI, Anggota Polri dan
PNS Dephan dan Polri
g. Santunan Cacat Bukan Karena Dinas yaitu santunan yang diberikan
kepada peserta yang terjadi dalam masa kedinasan bagi prajurit TNI,
Anggota Polri dan PNS Dephan dan Polri.
h. Santunan Biaya Pemakaman Istri/Suami yaitu santunan yang diberikan
kepada peserta asabri aktif/pensiunan peserta/ahli waris dalam hal istri/suami
peserta Meninggal Dunia.
i. Santunan Biaya Pemakaman Anak yaitu santunan yang diberikan kepada
peserta asabri dalam hal anak peserta / Pensiunan Meninggal Dunia.

BAB II
PERSYARATAN ADMINISTRASI
PENGUSULAN ASABRI

Kompetensi Dasar.
Memahami persyaratan administrasi pengusulan Asabri

Indikator Hasil Belajar.


1. Menjelaskan persyaratan administrasi Santunan Asuransi
2. Menjelaskan persyaratan administrasi Santunan Nilai Tunai Asuransi
3. Menjelaskan persyaratan administrasi Santunan Resiko Kematian
4. Menjelaskan persyaratan administrasi Santunan Resiko Kematian Khusus
5. Menjelaskan persyaratan administrasi Santunan Cacat
6. Menjelaskan persyaratan administrasi Santunan Biaya Pemakaman
7. Menjelaskan persyaratan administrasi Santunan Biaya Pemakaman Istri/Suami
8. Menjelaskan persyaratan administrasi Santunan Biaya Pemakaman Anak

1. Persyaratan administrasi Santunan Asuransi


Diajukan oleh peserta melalui Satminkal/ Satker masing-masing kepada Dirut PT
ASABRI (Persero) lewat Kancab PT ASABRI (Persero) setempat, dengan
persyaratan :

a. Surat Pengajuan Pembayaran (SPP) bentuk ASABRI 43 AS.


b. Fotokopi Surat Keputusan Pensiun
c. Fotokopi Surat Keputusan Penganangkatan Pertama menjadi prajurit TNI,
anggota Polri atau Calon Pegawai Negeri Sipil Dephan/ Polri.
d. Fotokopi Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP) dari Pekas/
KPPN.
e. Fotokopi KArtu TAnda Peserta ASABRI (KTPA)
f. Fotokopi KArtu TAnda Penduduk (KTP) peserta yang masih berlaku.
2. Persyaratan administrasi Santunan Nilai Tunai Asuransi
Diajukan oleh peserta melalui Satminkal/ Satker masing-masing kepada Dirut PT
ASABRI (Persero) lewat Kancab PT ASABRI (Persero) setempat, dengan
persyaratan :
a. Surat Pengajuan Pembayaran (SPP) bentuk ASABRI 43 AS.
b. Fotokopi Surat Keputusan Pemberhentian.
c. Fotokopi Surat Keputusan Penganangkatan Pertama menjadi prajurit TNI,
anggota Polri atau Calon Pegawai Negeri Sipil Dephan/ Polri.
d. Fotokopi Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP) dari Pekas.
e. Fotokopi KArtu TAnda Peserta ASABRI (KTPA) asli.
f. Fotokopi KArtu TAnda Penduduk (KTP) peserta yang masih berlaku.
3. Persyaratan administrasi Santunan Resiko Kematian
Diajukan oleh ahli waris peserta melalui Satminkal/ Satker masing-masing kepada
Dirut PT ASABRI (Persero) lewat Kancab PT ASABRI (Persero) setempat, TANPA
MENUNGGU Skep Pensiun Warakawuri/Janda/Duda terlebih dahulu, dengan
melampirkan persyaratan :
a. Surat Pengajuan Pembayaran (SPP) adri ahli waris bentuk ASABRI 44 AS.
b. Surat kematian dari dokter atau lurah/kepala desa.
c. Fotokopi Surat Keputusan Pengangkatan Pertama menjadi prajurit TNI,
anggota Polri atau Calon Pegawai Negeri Sipil Dephan/ Polri.
d. Perincian gajipada saat meninggal dari Pekas/ KPPN.
e. Surat Keterangan ahli waris
f. Kartu Tanda Peserta ASABRI (KTPA) asli.
g. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) ahli waris yang masih berlaku.

4. Persyaratan administrasi Santunan Resiko Kematian Khusus


Diajukan oleh Dansatminkal/Kasatker (SPP) kepada Dirut PT ASABRI (Persero),
dengan persyaratan :

a. Surat Pengajuan Pembayaran (SPP) dari ahli waris bentuk ASABRI 44 AS P2.
b. Surat Keputusan Panglima TNI atau Kapolri tentang Status Gugur atau Tewa
dari Peserta.
c. Surat Keterangan ahli waris yang dilegalisasi oleh pihak berwenang.
d. Fotokopi KPI/ Surat Nikah (bagi yang telah menikah).
e. Fotokopi Kartu Tanda Peserta ASABRI (KTPA) asli.
f. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) ahli waris yang masih berlaku.
5. Persyaratan administrasi Santunan Cacat
Diajukan kepada Dirut PT ASABRI (Persero) secara hirarki melalui Dansatminkal/
Kasatker kepada Panglima TNI c.q Aspers KAsum TNI atau Kapolri c.q
Desumdaman dengan melampirkan persyaratan :

a. Surat Pengajuan Pembayaran (SPP) dari Penderita Cacat bentuk ASABRI 44


AS P3.
b. Fotokopi Surat Keputusan Penggolongan/Tingkat Kecacatan Dinas dari
Panglima TNI atau Kapolri atau fotokopi Surat Keputusan Penggolongan/Tingkat
Kecacatan Bukan KArena Dinas dari Aspers KAsum TNI (organik Mabes TNI),
Desumdaman Polri, Aspers ANgkatan dan Karopeg Setjen Dephan (organik
Dephan).
c. Fotokopi Kartu Tanda Peserta ASABRI (KTPA).
d. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku.

6. Persyaratan administrasi Santunan Biaya Pemakaman


Bagi ahli waris yang memiliki Kartu Tanda Peserta ASABRI (KTPA) asli dan
pensiun terhitung mulai tanggal 1 April 1989, Surat Permohonan Pembayaran
diajukan langsung ke Kantor Bayar dengan persyaratan :

a. Surat Pengajuan Pembayaran (SPP) dari ahli waris bentuk ASABRI 44 AS P1.

b. Fotokopi Surat Keputusan Pensiun Peserta.

c. Fotokopi surat kematian dari dokter atau lurah/ kepala desa.

d. Surat Keterangan ahli waris dari lurah/ kepala desa.

e. Fotokopi Kartu Tanda Peserta ASABRI (KTPA) asli.

f. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) peserta/ ahli waris yang masih berlaku.

7. Persyaratan administrasi Santunan Biaya Pemakaman Istri/suami

Diajukan oleh peserta/ahli waris peserta kepada Dirut PT ASABRI (Persero) melalui
Kantor Pusat atau Kantor Cabang dengan persyaratan :

a. Surat Pengajuan Pembayaran (SPP) dari ahli waris bentuk ASABRI 44 AS P4.
b. Fotokopi kartu tanda anggota untuk Peserta ASABRI aktif atau Skep Pensiun/
Buku Pensiun bagi Pensiunan.
c. Fotokopi surat kematian istri/ suami dari dokter atau lurah/ kepala desa
d. Fotokopi surat keterangan tanggungan keluarga dari kesatuan bagi peserta
ASABRI aktif, atau dari kelurahan bagi peserta pensiunan.
e. Surat keterangan pembayaran gaji dari pekas kesatuan bagi peserta ASABRI
aktif, dan surat keterangan pembayaran pensiun bagi peserta pensiunan.
f. Fotokopi Kartu Tanda Peserta ASABRI (KTPA)
g. Fotokopi KPI/ Karis/ Karsu.
h. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) peserta ASABRI/ ahli waris yang masih
berlaku.

8. Persyaratan administrasi Santunan Biaya Pemakaman Anak

Diajukan oleh peserta kepada Dirut PT ASABRI (Persero) melalui Kantor Pusat
atau Kantor Cabang dengan persyaratan :

a. Surat Pengajuan Pembayaran (SPP) dari ahli waris bentuk ASABRI 44 AS P4.
b. Fotokopi kartu tanda anggota untuk Peserta ASABRI aktif atau Skep Pensiun/
Buku Pensiun bagi Pensiunan.
c. Fotokopi surat kematian anak dari dokter atau lurah/ kepala desa
d. Fotokopi surat keterangan tanggungan keluarga dari kesatuan bagi peserta
ASABRI aktif, atau dari kelurahan bagi peserta pensiunan.
f. Surat keterangan pembayaran gaji dari pekas kesatuan bagi peserta ASABRI
aktif, dan surat keterangan pembayaran pensiun bagi peserta pensiunan.
f. Fotokopi Kartu Tanda Peserta ASABRI (KTPA)
g. Fotokopi KPI/ Karis/ Karsu.
h. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) peserta ASABRI/ ahli waris yang masih
berlaku.
BAB III
PENYELENGGARAAN PEMBAYARAN PENSIUN

Kompetensi Dasar
Memahami penyelenggaraan pembayaran pensiun
Indikator Hasil Belajar.
1. Menjelaskan pengertian daftar pembayaran dan non daftar pembayaran
2. Menjelaskan ketentuan pembayaran pensiun
3. Menjelaskan prosedur dan persyaratan pengajuan pensiun pertama
4. Menjelaskan besar penerimaan pensiun
5. Menjelaskan tempat pembayaran pensiun
6. Menjelaskan kewajiban penerima pensiun
7. Menjelaskan pensiun terusan
8. Menjelaskan uang duka wafat pensiunan

1. Pengertian daftar pembayaran dan non daftar pembayaran

a. Daftar pembayaran (dapem)


Yaitu daftar pembayaran pensiun yang di buat oleh PT ASABRI (Persero) yang
memuat data pensiun yang sudah terdaftar sebagai penerima pensiun bulanan
b. Non daftar pembayaran (non dapem) :
Yaitu daftar pembayaran pensiun untuk penerima Pensiun Pertama, Uang
Kekurangan Pensiun (UKP), Uang Duka Wafat (UDW) dan Pensiun
Peninggalan.
c. Pensiun peninggalan :
Yaitu hak dari penerima pensiun warakawuri/ janda/ duda/ anak yatim piatu
atas terusan pembayaran pensiun dari penerima pensiun yang telah
meninggal dunia.
d. Alimentasi
Yaitu pemberian nafkah berupa pembayaran pensiun kepada
janda penerima pensiun lebih dari satu orang (khusus PNS
2. Ketentuan pembayaran pensiun

a. Pensiun pertama
1) Harus diterimakan langsung kepada pensiunan yang bersangkutan.
2) Tidak dapat menggunakan surat kuasa

b. Pensiun bulanan

1) Diterimakan langsung kepada pensiunan; atau


2) Ditransfer melalui rekening yang bersangkutan pada Bank/Giro Pos.
3) Dapat menggunakan surat kuasa dengan ketentuan maksimal 4 bulan
berturut-turut pada bulan ke-5 harus diambil sendiri.

c. Mutasi pensiun yang meliputi perubahan karena :


1) Penyesuaian Pokok Pensiun
2) Perubahan susunan keluarga
3) Pindah Kantor Bayar Pensiun
4) Semula dibayar secara tunai menjadi giral
5) Penyesuaian pangkat

3. Prosedur dan persyaratan pengajuan pensiun pertama

a. Prosedur

1) Pemangku Delegasi Wewenag (PDW) mengirimkan asli dan salinan Skep


Pensiun serta persyaratan yang lain kepada Kancab dimana calon
pensiunan berdomisili, paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum saat pensiun.
2) Kancab PT ASABRI (Persero) menerima SKPP dan KPPN setempat dan
mencocokkan datanya dengan Skep Pensiun.
3) Kancab PT. ASABRI (Persero) meneliti dan apabila kurang lengkap
memintakan persyaratan administrasi kepada kesatuan terkait, selanjutnya
dikirim ke Kanpus PT ASABRI (Persero) untuk diselesaikan
b. Persyaratan

1) Asli (bentuk piagam) dan salinan Skep Pensiunan 2 (dua) lembar.


2) Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP) gaji lembar I dan II
yang disahkan oleh KPPN.
3) Pas foto ukuran 4 x 6 cm 4 (empat) lembar.
4) Asli surat keterangan kuliah dari Perguruan Tinggi dan fotokopinya 2 (dua)
lembar (apabila ada anak yang berusia 21-25 tahun tetapi masih kuliah).

4. Besar penerimaan pensiun ( berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 1966)

a. Penerimaan kotor
1) Pensiun Pokok (PP) = 2,5% x Masa Dinas x Gaji Pokok Terakhir
Maksimal 75% dari Gaji Pokok Terakhir
2) Tunjangan Istri (TI) = 10% x PP
3) Tunjangan Anak (TA) = 2% x PP, Tiap Anak
Maksimal 2 Anak TMT 1 April 1994
4) Tunjangan Beras = Rp. 38.480,00/Jiwa TMB Januari 2006

b. Potongan :
Asuransi Kesehatan = 2% x (PP + TI + TA)
Hutang bila ada
c. Penerimaan bersih :
Penerimaan Kotor – Potongan

5. Tempat Pembayaran Pensiun


a. Pensiun pertama

1) Kodim yamg terdekat dengan alamat tempat tinggal penerima pensiun.


2) Kantor pos, yang terdekat dengan alamat tempat tinggal penerima pensiun.

b. Pensiun bulanan
1) Kodim.
2) Kantor Pos.
3) Bank, dengan cara uang pensiunnya ditransfer ke rekening penerima
pensiun yang bersangkutan.

c. Waktu pembayaran
Untuk Makodim tgl 4 sampai dengan 9.
Kantor Pos tanggal 10 sampai dengan akhir bulan.
6. Kewajiban penerima pensiun

a. Setiap awal tahun ganjil mengirimkan Surat Pengesahan Tanda Bukti Diri
(SPTB) atau Surat Keterangan Masih Hidup yang disahkan serendah-
rendahnya oleh lurah atau kepala desa.

b. Bagi penerima pensiun melalui rekening bank / Giro Pos, dan penerima
pensiun warakawuri / janda / duda mengirimkan SPTB atau Surat
Keterangan Masih Hidup setiap bulan januari.

c. SPTB atau Surat Keterangan Masih Hidup dikirimkan kepada Kancab PT


ASABRI (persero)melalui Kantor Bayar Pensiun.

d. Bagi peserta pensiun melalui Rekening Bank / Giro Pos apabila sampai
bulan ke enam sejak pengiriman SPTB belum diterima kembali oleh Kancab
PT ASABRI (persero), maka kantor Pusat PT ASABRI (persero) akan
mentunaikan pembayaran pensiunnya di Kantor Pos terdekat dengan alamat
penerima pensiun.

e. Apabila terjadi perubahan anggota keluarga (meninggal dunia /menikah lagi /


cerai )harus segera melaporkan ke Kancab PT ASABRI (persero)melalui
Kantor Bayar pensiun dengan mengirimkan surat keterangan kematian /
surat nikah / surat cerai.jika terlambat melaporakan, akan mengakibatkan
diperhitungkannya kembali tunjangan yang erlanjur dibayarkan pada
penerima pensiun bulan berikutnya.

7. Pensiun Terusan

Skep Pensiun Terusan ialah bentuk Skep Pensiun yang diberlakukan secara
berlanjut sejenak pensiun yang bersangkutan, Pensiun Warakawuri dan
Tunjangan anak Yatim/Piatu.
Skep pensiun yang diterbitkan sebelum 1 April 1994 belum dalam bentuk skep
pensiun terusan, apabila pensiun meninggal dunia, maka kepada ahli warisnya
(pensiun Warakawuri/ Duda, dan Tunjangan Anak Yatim/ Piatu)harus diterbitkan
Skep pensiun baru.
Skep pensiun yang diterbitkan tmt 1 April 1994 sudah dalam bentuk Skep
Pensiun Terusan, apabila pensiunan meninggal dunia, maka pensiun
Warakawuri/ Duda dan Tunjangan Anak Yatim/ Piatutidak perlu diganti dengan
Skrp pensiun yang baru.
Penerbitan Skep Pensiun Terusan diajukan melelui kanpus/ Kancab PT ASABRI
(persero)kepada :
a. TNI AD ke Kotama/ PDW masing-masing (Ajendam).
b. TNI AL ke Mabes TNI AL.
c. TNI AU ke Mabes TNI AU.
d. Polri ke Mabes Polri.

a. Persyaratan Administrasi Skep Pensiun Terusan

1) Surat permohonan.
2) Fotocopy Skep Pensiun.
3) Fotocopy Stuk pembayaran Pensiun Terakhir.
4) Fotocopy KTP/ KU I (dilegalisasi oleh lurah).
5) Pas foto suami/ istri ukuran 4 x 6 cm masing-masing 6 lembar.
Apabila terjadi mutasi keluarga (istri/ suami/ anak) administrasi dilengkapi :
1) Fotocopy surat cerai/ MD dilegalisasi oleh lurah.
2) Fotocopy surat nikah dilegalisasi oleh lurah.
3) Fotocopy Akte Kelahiran Anak(apabila lahir setelah pensiun).
4) Surat Persetujuan Penunjukan Istri/ Suami (SPPI/ SPPS) dari PDW
masing-masing.
b. Besar Pensiun Terusan
Tiap bulan ahli waris akan menerima uang pensiun sebesar yang diterima
almarhum semasa hidupnya untuk masa :
1) 6 (enam) bulan, bila meninggal dunia biasa.
2) 12 (dua belas) bulan, bila meninggal di dalam dan oleh karena dinas, atau
almarhum memiliki bintang jasa.
3) 18 (delapan belas) bulan, bila almarhum diangkat sebagai pahlawan.

4) 4 (empat) bulan, bila almarhun adalah PNS.

8. Uang duka wafat pensiunan


a. Uang duka yang diberikan kepada istri/ suami/ anak yatim/ piatu/ orang tua
atau ahli waris dari pensiunan yang meninggal dunia. Besarnya 3 kali pensiun
almarhum.

Persyaratan :

1) Surat Permohonan Pembayaran (SPP) diketahui lurah (2 lembar).

2) Fotocopy surat kematian yang dilegalisasi lurah (2 lembar)

3) Fotocopy surat nikah yang dilegalisasi lurah (2 lembar).

4) Fotocopy Skep Pensiun (2 lembar).

5) Fotocopy Buku Pensiun (2 lembar).

6) Fotocopy Kartu Penunjuk Istri (KPI) bagi prajurit TNI dan anggota Polri
atau Kartu Istri (Karis)bagi PNS (2 lembar).

7) Fotocopy Piagam/ Skep Bintang Jasa (bila ada) (2 lembar).

b. Pensiun Warakawuri/Janda /Duda

Pensiun yang diberikan kepada istri/ suami yang ditunjuk oleh almarhum dan
dibuktikan dengan KPI/ SPPI. Dibayarkan mulai bulan berikutnya setelah
Pembayaran Pensiun Terusan berakhir.

Persyaratan Administrasi :

1) Surat Permintaan Pembayaran (SPP) diketahui lurah (2. lembar)


2) Fotokopi surat kematian dari lurah (2 lembar).
3) Fotokopi surat nikah dilegalisasi lurah (2 lembar).
4) Asli dan fotokopi Skep Pensiun (2. lembar).
5) Surat keterangan Kejandaan dari lurah (2. lembar).
6) Pas foto ukuran 4 x 6 cm (4 lembar).
7) Asli dan fotokopi surat keterangan kuliah bagi anak usia 21-25 tahun (2
lembar).

c. Tunjangan anak yatim piatu

Tunjangan yang diberikan kepada anak dari perkawinan yang sah menurut
peraturan yang berlaku sampai batas usia 21 tahun dengan maksimal 25
tahun bagi yang masih sekolah/ kuliah apabila almarhum tidak meninggalkan
istri/ suami.
Dibayarkan mulai bulan berikutnya setelah pembayaran Pensiun Terusan
berakhir.
Persyaratan Administrasi :

1) Surat Permintaan Pembayaran (SPP) diketahui lurah (2 lembar).


2) Fotocopy surat kematian dari lurah (2 lembar).
3) Asli dan fotokpoi surat keterangan belum menikah dan belum bekerja dari
lurah (2 lembar).
4) Pas foto ukuran 4 x 6 cm (4 lembar).

d. Tunjangan Orang Tua

Diberikan pada orang tua kandung jika almarhum gugur/ tewas/ meninggal
dunia didalam dan atau oleh karena dinas dan belum menikah.Dibayarkan
pada bulan berikutnya setelah almarhum meninggal dunia.

Persyaratan Administrasi :

1) Surat Permintaan Pembayaran (SPP) diketahui Lurah (2 lembar).


2) Asli dan fotokpoi skep Tunjangan Orang Tua (2 lembar).
3) Surat keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) gaji, lembar I dan II
yang disahkan oleh KPPN.
4) Asli dan fotokopi surat keterangan dari lurah yang menyatakan orang
tersebut menjadi tanggungan almarhum (2 lembar).
5) Pas foto ukuran 4 x 6 cm (4 lembar).

BAB IV

PENUTUP

Demikian bahan ajar ini dibuat untuk dapat dipelajari dan dipahami oleh para siswa
pendidikan pengembangan spesialisasi personel Inspektur/PNS Golongan III, sehingga dapat
dijadikan pedoman untuk aplikasi selanjutnya dalam pelaksanaan tugas.

Meskipun materi bahan ajar ini merupakan materi minimal yang harus dikuasai oleh
para siswa pendidikan pengembangan spesialisasi personel Inspektur/PNS Golongan III,
namun tidak menutup kemungkinan para siswa dapat menyerap informasi dan pengayaan dari
sumber lain guna menunjang kelancaran pelaksanaan pendidikan pengembangan spesialisasi
personel.

DAFTAR PUSTAKA

1. Skep Menhankam Nomor : Skep / 943 / VI /2006 tanggal 29 Nopember


2006 tentang Besar Manfaat Santunan Asabri Bagi Prajurit TNI,
Anggota Polri dan PNS Dephan/Polri.
2. UU No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
3. Data Internet tentang PT Asabri Persero

You might also like