You are on page 1of 2

Motivator Indonesia Dunia, Motivator Indonesia Internasional, Motivator Indonesia Terbaik

Di seminar motivasi, saya sebagai motivator Indonesia kadang bertanya, "Apakah harta yang
menentukan kebahagiaan?" Nggak juga.

Saya dan istri menikah secara sederhana. Cuma syukuran di rumah. Pakai 2 tenda (awalnya cuma 1
tenda). Sebelum menikah, dia juga nggak minta macam-macam. Menurut saya, wanita yang nggak minta
macam-macam, justru layak diperjuangkan dan diberikan macam-macam. Yang setuju, boleh share.

Kami bertemu cuma sekali, lalu kami memutuskan untuk menikah. Nggak pake pacaran. Menurut kami,
saling kenal nggak harus pake pacaran. Resepsi kami sederhana, hidup kami awal-awal juga sederhana.
Ya, serba sederhana. Walaupun restoran Sederhana tidak jadi sponsor dalam tulisan ini, hehehe.

Setelah menikah, rezeki kami membaik. Alhamdulillah, setahun setelah menikah, saya mengajaknya
berumrah. Tak lama, tiga tahun berselang, kami pun berhaji. Setelah ke Tanah Suci, kami ke Amerika dan
Jepang. Alhamdulillah, Dia Maha Pemurah.

Saran saya bagi teman-teman yang belum menikah, carilah pasangan yang siap berjuang namun juga
siap hidup sederhana. Boleh-boleh saja berniat untuk kaya, namun kesiapan untuk hidup sederhana
adalah keniscayaan. Sekali lagi, nis-ca-ya. Kenapa? Namanya hidup, percayalah, kadang tak seindah
drama Korea atau film India. Ada fase-fase susah.

Perlu ditegaskan di sini, tak perlu terpana dan terpesona dengan resepsi ala artis atau pejabat di
infotainment. Wong, sebagian reporter di infotainment itu sering enek ketika meliput mereka, hehehe.
Jangan pula baper apalagi iri saat melihat foto honeymoon teman yang terpapar di Facebook dan
Instagram. Tetaplah bertekad untuk resepsi secara sederhana.

Kalaupun ada rezeki lebih, besarkan saja di mahar, bukan di resepsi. Inilah yang sebenarnya dianjurkan
oleh agama. Dengan dimaharkan begitu, uangnya nggak 'hilang' kan? Cuma berpindah ke tangan istri
(pas BU, bisa dipinjam lagi, hehehe). Sekiranya jor-joran di resepsi, yang untung cuma Wedding
Organizer, hehehe. Serba-serbi pernikahan, saya bahas di buku #EntengJodoh #EntengRezeki, yang
sudah tersedia di Gramedia dan royaltinya semua untuk charity.
"Wah, susah nyari pasangan yang mau diajak hidup sederhana!" Nggak juga. Itu tergantung kita. Karena
nilai-nilai yang kita anut akan memancar dan menarik tipe orang yang sejenis. Maka dari itulah saya
selaluuuuu berseru, "Pantaskan diri, perbaiki diri." Soalnya, kita hanya dipertemukan dengan orang-
orang yang pantas untuk kita. Ini berlaku dalam jodoh dan pergaulan.

Siap? #NikahSana

Ada baiknya, sekarang Anda share tulisan ini kepada teman-teman Anda. Saling mengingatkan.
Terutama mereka yang belum menikah atau baru menikah. Ya, pasangan Anda ialah motivator terbaik
bagi diri Anda.

You might also like