You are on page 1of 7

Internet troll mengacu pada orang yang mengirim pesan (atau juga pesan itu sendiri) di Internet

dengan tujuan untuk membangkitkan tanggapan emosional atau kemarahan dari pengguna
lainnya. Istilah ini diturunkan dari frasa "trolling for newbies" dan trolling for fish, yang pertama
kali muncul di Usenet. Istilah ini juga sering disalahgunakan untuk memojokkan lawan diskusi
dalam debat-debat panas dan sering juga disalahterapkan untuk mereka yang tidak peduli
terhadap etika.
Trolling sering dideskripsikan sebagai versi online dari eksperimen pelanggaran, dimana batas-
batas sosial dan aturan etiket diabaikan. Mereka yang mengaku sebagai troll sering
memposisikan diri sebagai Devil's Advocate, gadflies atau culture jammers, untuk menantang
pendapat umum atau asumsi umum dari forum yang mereka ikuti, dengan tujuan untuk
mengalihkan atau mengenalkan cara berpikir yang baru.
Troll sering digambarkan sebagai orang yang berada di lingkungan yang salah. Namun hal ini
sering diakibatkan karena kesalahan atribusi mendasar, karena seringkali tidak mungkin untuk
mengetahui identitas sebenarnya dari individual yang mengikuti debat online. Mengingat
umumnya troll yang serius sebenarnya 'mengetahui' batas-batas sosial, maka sulit untuk
memposisikan mereka sebagai orang yang berada di lingkungan yang salah, karena sebenarnya
mereka sangat fasih terhadap tujuan-tujuannya.

Daftar isi
[sembunyikan]

 1Riset dan studi: trolling sebagai pengalihan identitas


o 1.1Sejarah Awal
o 1.2Trolling pada 1990-an
 2Penggunaan
 3Trolling di media Internet lainnya
 4Contoh
 5Motivasi
 6Resolusi dan alternatif
 7Manfaat trolling
 8Pranala luar

Riset dan studi: trolling sebagai pengalihan


identitas[sunting | sunting sumber]
Sejarah Awal[sunting | sunting sumber]
Sebelum adanya pengarsipan Usenet oleh DejaNews, catatan tentang trolling tidak begitu jelas,
karena sedikitnya bukti yang dapat dipelajari. Baru setelah ini, semua arsip diskusi
di Usenet dapat dipelajari oleh para peneliti. Kasus yang paling awal, kemungkinan adalah debat
AlexAndJoan (1982-1983) di forum CompuServe. Van Gelder, wartawan dari
majalah Ms. mendokumentasikan kejadian tersebut dalam artikelnya pada tahun 1996. Alex
(yang dalam kehidupan nyatanya adalah seorang psikiater yahudi berusia 50-an yang pemalu
dari New York) berpura-pura sebagai wanita yang sangat bombastik, anti-agama, menggunakan
kursi roda dan bisu yang bernama Joan "dalam rangka untuk berhubungan yang lebih baik
kepada pasien wanitanya". Hal ini berlangsung selama dua tahun, dan "Joan" menjadi sebuah
karakter yang sangat detail dengan berbagai hubungan emosional dengan user lainnya.
Kemudian menjadi berantakan saat "Joan" menghubungkan salah satu kawan onlinenya untuk
terlibat affair dengan Alex.
"Even those who barely knew Joan felt implicated—and
somehow betrayed—by Alex's deception. Many of us on-line
like to believe that we're a utopian community of the future,
and Alex's experiment proved to us all that technology is no
shield against deceit. We lost our innocence, if not our faith."
(Van Gelder, 1996, p.534)
Trolling pada 1990-an[sunting | sunting sumber]
Referensi awal tentang trolling di Google Usenet archive adalah
oleh Mark Miller kepada user lain yang bernama Tad,
(1990, February 8) [1]:
"You are so far beyond being able to understand anything
anyone here says that this is just converging on
uselessness. The really sad part is that you really believe
that you're winning. You are a shocking waste of natural
resources - kindly re-integrate yourself into the food-
chain...you mindless flatulent troll."
Pada awal 1990-an, frasa "trolling for newbies" menjadi
populer di grup Usenet alt.folklore.urban, dimana
penggunaannya sedikit berbeda dengan penggunaan istilah
tersebut saat ini; saat itu, istilah ini digunakan sebagai
'inside-joke', biasanya berisi pertanyaan-pertanyaan atau
subjek yang sudah sangat usang sehingga cuma user baru
yang menanggapinya secara jujur. Ada lagi yang
mengembangkan istilah tersebut untuk mengacu kepada
praktik memainkan peran sebagai orang yang sangat
kurang informasi atau salah arah, bahkan dalam newsgroup
dimana orang tersebut bukan merupakan pengikut aktif,
namun sering ditekankan bahwa hal ini hanya mengacu
pada usaha-usaha yang dilakukan utnuk mencapai tujuan
tertentu, bukan hanya provokasi sederhana biasa. Dalam
konteks ini, istilah troll biasanya mengacu pada aksinya,
bukan pelakunya.
Adalam literatur yang lebih serius, praktik trolling pertama
kali didokumentasikan oleh Judith Donath (1999), yang
menggunakan beberapa contoh anekdot dari berbagai
newsgroup Usenet dalam diskusinya. Paper Donath
memaparkan keambiguan identitas dalam "virtual
community" [2]:
"In the physical world there is an inherent unity to the self, for
the body provides a compelling and convenient definition of
identity. The norm is: one body, one identity. ... The virtual
world is different. It is composed of information rather than
matter."
Donath memberikan ringkasan tentang pengalihan
identitas:
"Trolling is a game about identity deception, albeit one that is
played without the consent of most of the players. The troll
attempts to pass as a legitimate participant, sharing the
group's common interests and concerns; the newsgroups
members, if they are cognizant of trolls and other identity
deceptions, attempt to both distinguish real from trolling
postings and, upon judging a poster a troll, make the
offending poster leave the group. Their success at the
former depends on how well they—and the troll—understand
identity cues; their success at the latter depends on whether
the troll's enjoyment is sufficiently diminished or outweighed
by the costs imposed by the group.
"Trolls can be costly in several ways. A troll can disrupt the
discussion on a newsgroup, disseminate bad advice, and
damage the feeling of trust in the newsgroup community.
Furthermore, in a group that has become sensitized to
trolling—where the rate of deception is high—many honestly
naïve questions may be quickly rejected as trollings. This
can be quite off-putting to the new user who upon venturing
a first posting is immediately bombarded with angry
accusations. Even if the accusation is unfounded, being
branded a troll is quite damaging to one's online reputation."
(Donath, 1999, p. 45)[3]

Penggunaan[sunting | sunting
sumber]
Menyebut seseorang sebagai troll berarti
membuat asumsi tentang motif penulis yang
sesungguhnya tidak mungkin ditentukan,
sementara menyebutkan sebuah posting
sebagai troll berarti menggambarkan
penerimaan terhadap suatu posting tanpa
membuat asumsi tentang motifnya.
Ringkasnya, baik si penulis maupun hasil
tulisannya, sering disebut sebagai troll jika
isinya membangkitkan kemarahan orang lain.
Istilah troll adalah sangat subyektif, beberapa
posting akan terlihat sebagai trolling oleh
sebagian orang, sementara oleh orang lainnya
dianggap sebagai kontribusi yang berarti.
Contohnya, troll dapat memainkan Devil's
advocate dengan cara menyatakan opini
konservatif di forum yang liberal. Tingkah laku
yang dapat dianggap sebagai luapan emosional
dalam satu lingkungan juga sering disebut
sebagai troll.
Troll juga sering digunakan untuk
mendiskreditkan posisi yang berseberangan
dalam suatu argumen. Hal ini dapat
menghasilkan argumentasi ad hominem;
seorang troll yang memeng berniat mungkin
dapat mempertahankan posisi kontroversial
hanya karena ia telah berhasil menantang opini
yang dianggap umum.

Trolling di media Internet


lainnya[sunting | sunting sumber]
Contoh[sunting | sunting sumber]
Motivasi[sunting | sunting sumber]
Resolusi dan
alternatif[sunting | sunting sumber]
Secara umum, sebaiknya menyarankan user
untuk menghindari memberi makan troll, atau
menghindari godaan untuk merespon.
Menanggapi sebuah troll akhirnya membawa
diskusi keluar topik, dan memberikan troll
dengan perhatian terhadap tujuan utamanya.
Ketika pemburu troll berhadapan dengan para
troll, biasanya yang mengabaikan
menjawabnya dengan "YHBT. YHL. HAND.",
atau "You have been trolled. You have lost.
Have a nice day." Namun, mengingat para
pemburu troll (seperti troll juga) adalah sering
merupakan tukang cari konflik, yang rugi
sesungguhnya bukanlah para pemburu troll,
melainkan pengguna forum lainnya yang
menginginkan tidak ada konflik sama sekali.

Literatur mengenai resolusi


konflik menyarankan bahwa memberi label troll
kepada peserta dalam diskusi Internet justru
dapat memperpanjang kelakuan yang tidak
diinginkan. Seseorang yang ditolak oleh
kelompok sosial, baik secara online maupun
"IRL", sering kemudian mengambil
peran antagonistik terhadapnya, dan tetap
mencari cara lain untuk mengganggu atau
membangkitkan kemarahan anggota grup itu.
Label "troll", yang sering dianggap sebagai
simbol penolakan sosial, dengan demikian
dapat memperpanjang aksi trolling.
Hasil yang lebih baik umumnya diraih jika
pengguna mengambil peran moderator dan
menunjukkan kelakuan yang lebih konstruktif
dengan cara tidak menghakimi dan tidak
konfrontasional. Troll menjadi bersemangat
kepada pemburu troll, dan menjadi frustasi
dengan adanya ignorers, dan kedua emosi ini
tidak menghasilkan hasil yang bermanfaat
kepada forum. Terlibat dalam troll
menghasilkan "flame wars". Troll yang frustasi
oleh "strategi abai" dapat kemudian
meninggalkan forum, atau dapat menjadi lebih
'membakar' hingga mereka mendapat respon.

Manfaat trolling[sunting | sunting


sumber]

Pranala luar[sunting | sunting


sumber]

 [4] (Official Troll and Friends Page)


 urban75 Trolling FAQ - comprehensive
guide to the dark art of trolling
 alt.troll FAQ (how-to)
 How to Handle a Troll and Beat Them at
Their Own Game
 Bruce Thompson's page on logical fallacies
 alt.syntax.tactical FAQ
 afk-mn FAQ (mostly old-style Usenet
trolling)
 What Makes A Fuckhead? by David
Kendrick
 Annoy.com A professional troll who fights
for freedom of speech
 "Oh how I envy American students"
 False repentance
 The relationship between social context
cues and uninhibited verbal behavior in
computer-mediated communication
 Moral panic and alternative identity
construction in Usenet
 Searching for Safety Online: Managing
"Trolling" in a Feminist Forum
 Is Your Son a Computer Hacker? One of
the most successful trolls ever, this article
on the now defunct Adequacy.org attracted
almost 6000 responses.
 Troll entry in the Jargon File
 Humorous definition of a troll
 Internet Trolls
 Flame Warriors - Troller. (Witty and well
observed cartoon depictions of flame
warriors, including trolls and related types.)
Kategori:
 Troll Internet
 Psikologi populer
Menu navigasi
 Belum masuk log

 Pembicaraan

 Kontribusi

 Buat akun baru

 Masuk log
 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Versi terdahulu
Pencarian

 Halaman Utama
 Perubahan terbaru
 Peristiwa terkini
 Halaman baru
 Halaman sembarang
Komunitas
 Warung Kopi
 Portal komunitas
 Bantuan
Wikipedia
 Tentang Wikipedia
 Pancapilar
 Kebijakan
 Menyumbang
 Hubungi kami
 Bak pasir
Bagikan
 Facebook
 Twitter
 Google+
Cetak/ekspor
 Buat buku
 Unduh versi PDF
 Versi cetak
Dalam proyek lain
 Wikimedia Commons
Perkakas
 Pranala balik
 Perubahan terkait
 Halaman istimewa
 Pranala permanen
 Informasi halaman
 Item di Wikidata
 Kutip halaman ini
 Pranala menurut ID
Bahasa lain
 ‫العربية‬
 English
 Español
 Français
 हिन्दी
 Português
 Русский
 ‫اردو‬
 中文
61 lagi
Sunting interwiki
 Halaman ini terakhir diubah pada 24 Januari 2018, pukul
01.24.
 Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa
Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku.
Lihat Ketentuan Penggunaan untuk

You might also like