You are on page 1of 10

ANALISA STRUKTUR 2

Defenisi Structure (Struktur)

Definisi struktur dalam konteks hubungannya dengan bangunan adalah sebagai sarana untuk menyalurkan
beban dan akibat penggunaannya dan atau kehadiran bangunan ke dalam tanah.

(Scodek,1998)

Struktur adalah tata ukur, tata hubung, tata letak dalam suatu system yang membentuk satuan kerja. Dalam
ilmu arsitektur, struktur berhubungan dengan sistem penyaluran atau distribusi gaya-gaya eksternal maupun
internal ke dalam bumi.

(http://www.scribd.com/doc/20096056/Struktur-Dan-Konstruksi-4)

Structure is a thing constructed; a complex entity constructed of many parts.

(Struktur adalah sesuatu yang terkonstruksi; suatu komplek kesatuan yang terkonstruksi oleh banyak
bagian)

Structure is the manner of construction of something and the arrangement of its parts.

(Struktur adalah nilai dari suatu konstruksi dan pengaturan dari masing-masing bagiannya)

(http://wordnetweb.princeton.edu/perl/webwn)

Structure is a fundamental and sometimes intangible notion covering the recognition, observation, nature,
and stability of patterns and relationships of entities.

(Struktur adalah sebuah gambaran yang mendasar dan kadang tidak berwujud, yang mencakup
pengenalan, observasi, sifat dasar, dan stabilitas dari pola-pola dan hubungan antar banyak satuan terkecil
di dalamnya)

(http://en.wikipedia.org/wiki/Structure)
Structure is something constructed, such as a building.

(Struktur adalah sesuatu yang terkonstruksi, seperti sebuah bangunan)

(http://www.answers.com/topic/structure)

Structure is the action of building

(Struktur adalah aksi dari bangunan)

Structure is something (as a building) that is constructed

(Struktur adalah sesuatu (bangunan) yang terkonstruksi)

Structure is something arranged in a definite pattern of organization

(Struktur adalah sesuatu yang tersusun dalam pola organisasi yang pasti)

Structure is manner of construction

(Struktur adalah nilai dari suatu konstruksi)

(http://www.merriam-webster.com/dictionary/structure)

Struktur menurut saya adalah sesuatu yang berhubungan erat dengan konstruksi dan sistem pembebanan
gaya-gaya yang bekerja pada bangunan sehingga suatu bangunan dapat berdiri kokoh tanpa ada kerusakan
yang berarti akibat beban-beban tersebut.

(Analisis pribadi)

Analisis struktur merupakan ilmu untuk menentukan efek dari beban pada struktur fisik dan
komponennya. Adapun cabang pemakaiannya meliputi analisis
bangunan, jembatan, perkakas, mesin, tanah, dll. Analisis struktur menggabungkan bidang mekanika
teknik, teknik material dan matematika teknik untuk
menghitung deformasi struktur, kekuatan internal, tekanan, reaksi tumpuan, percepatan,
dan stabilitas. Hasil analisis tersebut digunakan untuk memverifikasi kekuatan struktur yang akan
maupun telah dibangun. Dengan demikian analisis struktur merupakan bagian penting dari desain
rekayasa struktur.

 GAYA
Gaya merupakan kekuatan yg dapat membuat benda dalam keadaan diam menjadi
bergerak. Gaya biasa dilambangkan sebagai besaran yang mempunyai arah dan
digambarkan dalam ilmu fisika seperti vector. Contohnya apabila pada sebuah benda
dikerjakan pada sebuah gaya baik diangkat, ditarik atau didorong maka akan ada
perlawanan terhadap gaya tersebut dan gaya perlawanan tersebut disebut dengan
reaksi. Satuan untuk gaya ialah (Newton, Kg , Ton ).

 RESULTAN GAYA
Apabila ada 2 buah gaya atau lebih bekerja pada sebuah benda maka dapat dilakukan
penggabungan gaya-gaya tersebut yang disebut Resultan Gaya (R). Satuan untuk gaya
ialah (Newton, Kg , Ton ).

F1 = Gaya 1
F2 = Gaya 2
FR = Resultan Gaya

 MOMEN
Momen terjadi apabila sebuah gaya bekerja mempunyai jarak tertentu dari titik yang
akan menahan momen tersebut dan besarnya momen tersebut adalah besarnya yang
dikalikan dengan jaraknya. Satuan untuk momen ialah (N/m, Kg/m , Kg/cm, Ton/m, ).

 TUMPUAN
Tumpuan ialah tempat perletakan konstruksi atau dukungan bagi konstruksi dalam
meneruskan gaya-gaya yang bekerja ke pondasi.

Dalam ilmu analisa struktur dikenal 3 jenis tumpuan yaitu tumpuan sendi, tumpuan rol
dan tumpuan jepit.

a. Tumpuan Sendi
Tumpuan sendi sering disebut juga sebagai tumpuan engsel, karena cara kerjanya
mirip dengan engsel. Tumpuan mampu memberikan reaksi gaya horizontal dan vertikal,
artinya tumpuan sendi dapat menahan gaya vertikal maupun gaya horizontal dan tidak
dapat menahan momen.
b. Tumpuan Rol
Tumpuan rol adalah tumpuan yang dapat bergeser kea rah horizontal sehingga
tumpuan ini tidak dapat menahan gaya horizontal. Pada tumpuan rol terdapat roda yang
dapat bergeser yang gunanya untuk mengakomodir pemuaian pada konstruksi
sehingga konstruksi tidak rusak. Tumpuan rol hanya mampu memberikan reaksi arah
vertikal saja, artinya tumpuan rol hanya bias menahan gaya secara vertikal saja dan
tidak bias menahan gaya horizontal dan momen.

b. Tumpuan Jepit
Tumpuan jepit ialah merupakan tumpuan berupa balok yang terjepit pada tiang atau
kolom. Pada tumpuan ini mampu memberikan reaksi terhadap gaya vertikal, horizontal
bahkan mampu memberikan reaksi terhadap putaran momen.
Gaya dalam : Gaya yang bekerja di dalam suatu konstruksi. contoh : gaya momen(M), gaya lintang (D),
gaya normal (N).coba perhatikan gambar berikut ini :

- panah biru = gaya momen(M)


- panah hijau = gaya lintang(D)
- panah merah = gaya normal(N)

Gaya Dalam adalah gaya yang melawan gaya luar yang timbul dari kekuatan bahan
konstruksi (Kamarwan, 1995).
 Gaya dalam dapat dibedakan menjadi (Kamarwan, 1995):
1.Gaya normal (normal force) adalah gaya yang bekerja sejajar /searahsumbu batang.
2.Gaya lintang/geser (shearing force) adalah gaya yang bekerja tegak lurus sumbu batang.
3.Momen lentur (bending momen)gaya yang menahan lentur sumbu batang.
 Persamaan statik tertentu adalah (Kamarwan, 1996):
Σ F= 0 atau Σ Fx = 0Σ Fy = 0 (tidak ada gaya resultan
yang bekerja pada suatu benda)

Σ M = 0 (tidak ada resultan momen yang bekerja pada suatu benda)


 Diagram Gaya Dalam
Diagram gaya dalam adalah diagram yang menggambarkan besarnya gaya dalam yang terjadi
pada suatu konstruksi. Sedang macam-macam diagram gaya dalam itu sendiri adalah sebagai
berikut (Kamarwan, 1995):
1.Diagram gaya normal (NFD), diagramyang menggambarkan besarnya gaya normal yang terjadi
pada suatu konstruksi.
2.Diagram gaya geser (SFD), diagram yang menggambarkan besarnya gaya geser yang terjadi
pada suatu konstruksi.
3.Diagram moment (BMD), diagram yang menggambarkan besarnya momen lentur yang terjadi
pada suatu konstruksi.

TKS 4013 Analisis Struktur II Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Konsep Analisis Struktur  Lentur  Geser  Aksial  Torsi Gaya Luar STRUKTUR Gaya
Dalam  Momen Lentur  Gaya Geser  Gaya Normal  Torsi Deformasi  Translasi  Rotasi
Perpindahan equilibrium compatibility contitutive law Contoh : Konsep Analisis Struktur (lanjut)
 Keseimbangan gaya luar (external force) dengan gaya dalam (internal force) pada struktur. 
Keseimbangan pada struktur :  Kesetimbangan Statis (Hukum Newton 1)  Kesetimbangan
Dinamis (Hukum Newton 2) Konsep Analisis Struktur (lanjut) Equilibrium (Keseimbangan) : F
 0 F  m a   0 FX   0 FY   0 FZ MZ  0 M X  0 MY  0 Konsep Analisis
Struktur (lanjut) Persamaan keseimbangan pada struktur :  Hubungan antara gaya dalam (internal
force) dengan deformasi pada bagian struktur.  Material struktur memenuhi persyaratan yang ada
dalam Hukum Hooke (Elastis dan Linier). Konsep Analisis Struktur (lanjut) Constitutive Law
(Hukum Konstitusi) : F = k  dengan : F = gaya (force) k = kekakuan (stiffness)  = perpindahan
(displacement) Konsep Analisis Struktur (lanjut) F  k F  f  = f F dengan :  = perpindahan
(displacement) f = kelenturan (flexibility) F = gaya (force)  Pertimbangan kesesuaian secara
kinematis dari struktur yang terdeformasi (continuity displacement). Konsep Analisis Struktur
(lanjut) Compatibility (Kesesuaian) :    CA D A   0 0  CD ; ; ;    V V V A D C   0
0 0 ; ; ;    H H H A C D    0 0 0  B A   0 0 ; ;   V V B A   0 0 ; ;   H H B A 
 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0                    D V D H D CA CD V C H C A V A H
A ; ; ; ; ; ; 0 ; 0 ; 0 0 ; 0 ; 0           B V B H B A V A H A    DKK - Derajat
Kebebasan Kinematis (Kinematics Degree of Freedom), adalah jumlah displacement (translasi dan
rotasi) yang belum diketahui besarnya pada ujung-ujung batang.  DKS - Derajat Kebebasan
Statis (Statics Degree of Freedom), adalah jumlah gaya kelebihan (redudant force) pada struktur
agar dapat diselesaikan dengan persamaan keseimbangan.    CA D A    0 0  CD ; ; ;  
 V V V A D C   0 0 0 ; ; ;    H H H A C D   0 0 0  B A   0 0 ; ;   V V B A 
 0 0 ; ;   H H B A   0 0 Konsep Analisis Struktur (lanjut) Compatibility (Kesesuaian) :
Contoh : Konsep Analisis Struktur (lanjut) DKK = 0 DKS = 3 DKK = 5 DKS = 1 DKK = 8 DKS
= 1 Contoh :  Konstruksi Jembatan  Konstruksi Atap  Konstruksi Pengaku Deformasi Aksial
Gaya Aksial (Tekan/Tarik) Bentuk dan Tipe Struktur Plane Truss (Rangka Bidang) : Bentuk dan
Tipe Struktur (lanjut) Space Truss (Rangka Ruang) : Contoh :  Konstruksi Jembatan 
Konstruksi Atap, Kubah (dome)  Konstruksi Tower Deformasi Aksial Gaya Aksial
(Tekan/Tarik)  Deformasi Lentur  Deformasi Geser  Deformasi Aksial  Momen Lentur 
Gaya Geser  Gaya Aksial Bentuk dan Tipe Struktur (lanjut) Plane Frame (Portal Bidang) : Contoh
:  Portal Sederhana  Bangunan Gedung  Konstruksi Tunnel/Box Bentuk dan Tipe Struktur
(lanjut) Space Frame (Portal Ruang) : Contoh :  Bangunan Gedung  Deformasi Lentur 
Deformasi Geser  Deformasi Aksial  Deformasi Puntir  Momen Lentur  Gaya Geser  Gaya
Aksial  Momen Torsi Bentuk dan Tipe Struktur (lanjut) Grid (Balok Silang) : Contoh :  Balok
Spandrel  Konstruksi Lantai Grid  Pondasi Sarang Laba-laba  Pondasi Rakit  Deformasi
Geser  Deformasi Lentur  Deformasi Puntir  Gaya Geser  Momen Lentur  Momen Torsi
Struktur terdiri dari : 1. Elemen : batang/member 2. Titik Buhul : nodal/node/joint Transfer gaya
luar pada bagian-bagian struktur melalui elemen dan node/joint. Komponen Struktur Titik Buhul
(Node/Joint) adalah bagian dari struktur yang menghubungkan elemen-elemen struktur.
Node/Joint terbagi atas : 1. Node/Joint Terkekang (disebut juga “constraintnode”) Perletakan roll,
sendi, jepit 2. Node/Joint Bebas (disebut juga “free-node”) Perletakan kenyal, Titik buhul, Titik
kumpul Titik Buhul (Joint) Roll Free Node/Joint/Nodal Jepit/Fixed Sendi/Pin/Hinge Titik Buhul
(Joint) (lanjut) Nodal - Displacement (u, v, w) Elemen (Member) Elemen adalah bagian dari
struktur yang dihubungkan oleh dua atau lebih titik buhul/node/joint. Elemen terdiri atas : 1.
Elemen garis (truss/frame/grid element) 2. Elemen bidang (plate/wall element) 3. Elemen ruang
(hexagonal/cube element) Gaya Ujung Batang (Nodal Force) Nodal Forces
(Momen+Geser+Aksial+Torsi) Nodal Forces (Momen+Geser+Aksial) Nodal Forces
(Momen+Geser) Gaya Ujung Batang (Nodal Force) (lanjut) Gaya Ujung Batang (Nodal Force)
(lanjut) Gaya Ujung Batang (Nodal Force) (lanjut) F = k x atau F Kx           
                                            n 3 2 1 n1 n2 n3 n n
31 32 33 3n 21 22 23 2n 11 12 13 1n n 3 2 1 X : : X X X K K K .. K : : :: :: : : : : : : K K K .. K K
K K .. K K K K .. K F : : F F F Hubungan Nodal Displacement dengan Nodal Force DEFORMASI
AKSIAL dengan : A = luas tampang E = modulus elastis bahan L = panjang elemen   EA N E N
A E x X        dx EA N d dx x x    .  .          L O L x N EA L dx EA N d .
EA = axial rigidity Hubungan Deformasi dengan Internal Force z x I M.y    Z x x EI M y E .
      dx EI M y dx d Z x . .           L O Z dx EI M  d . EIz = flexural rigidity
DEFORMASI LENTUR Hubungan Deformasi dengan Internal Force (lanjut) G    I b V Q z . .
  Shearing Strain ; G A V dx d f . .   . Displacemen relatif ; Shear Stress ; V GA f L dx GA f
V d L O S . . . .        shearing rigidity f GA  f = s h a p e f a c t o r DEFORMASI
GESER Hubungan Deformasi dengan Internal Force (lanjut) G  Shear Strain,   G A V dx d f .
. Relative Displacement,   . V GA f L dx GA f V d L O S . . . .        shear rigidity f
GA  f = shape factor I b V Q z . . Shear Stress,   G J T r G . .     G J T R G maks maks . .
    dx G J T dx R d maks .     J T.r   J T.R  max  J = momen inersia polar (konstanta
torsi) GJ = torsional rigidity T GJ L dx G J T d L O . .    .      DEFORMASI TORSI
Hubungan Deformasi dengan Internal Force (lanjut) Hubungan Deformasi dengan Internal Force
(lanjut) KONSTANTA TORSI PENAMPANG Hubungan Deformasi dengan Internal Force
(lanjut) KONSTANTA TORSI PENAMPANG Hubungan Deformasi dengan Internal Force
(lanjut) KONSTANTA TORSI PENAMPANG Hubungan Deformasi dengan Internal Force
(lanjut) KONSTANTA TORSI PENAMPANG Menghitung hubungan external force (action)
dengan displacement pada balok prismatis (prismatic beam) dapat memakai banyak metode, antara
lain :  “Persamaan Differensial Balok”  “Moment Area Method”  “Unit Load Method or
Virtual Work” Hubungan Displacement dengan External Force  Kekakuan (Stiffness) adalah
gaya (force) yang diperlukan untuk menghasilkan “unit displacement”.  Fleksibilitas (Flexibility)
adalah perpindahan (displacement) yang dihasilkan oleh “unit force”. (ton/m, N/mm,kg/cm)
panjang gaya satuan k (m/ton,mm/kN,cm/kg) gaya panjang satuan Kekakuan dan Fleksibilitas
Kekakuan dan Fleksibilitas (lanjut)  D  A D = displacement A = gaya/force  A = k D D = f A
k atau f f k 1 1    f  1 f = fleksibilitas  1  k k = kekakuan Struktur balok kantilever menerima
beban terpusat A1 dan momen lentur A2 pada ujung kantilever seperti ditunjukkan pada gambar
di atas. Hitung matriks kekakuan [K] dan matriks fleksibilitas [F] dari struktur tersebut? Contoh :
Kekakuan dan Fleksibilitas (lanjut) Kekakuan dan Fleksibilitas (lanjut) 1 3 1 2 2 12 6 D L EI D L
EI A   2 2 1 2 6 4 D L EI D L EI A                             2 1 2 3 2
2 1 6 4 12 6 D D L EI L EI L EI L EI A A A kD Kekakuan dan Fleksibilitas (lanjut)   
                      2 1 2 3 2 2 1 2 3 2 A A EI L EI L EI L EI L D D 2 2 1 3 1 3
2 A EI L A EI L D   1 2 2 2 2 A EI L A EI L D   D f A Sehingga dapat dibuktikan
bahwa :     atau 1 f  k     1 k  f Kekakuan dan Fleksibilitas (lanjut)            
EI L EI L EI L EI L 2 3 2 2 3 2             L EI L EI L EI L EI 6 4 12 6 2 3 2 f k  
          ( 3 4) (4 3) ( 2 2 ) 6 6 L L L L       0 1 1 0 f k f k  Pada metode
matriks, pengaruh beban luar yang bekerja pada batang (member loads) dapat diekivalensikan
dengan beban pada node/joint yang mempunyai pengaruh sama seperti beban aslinya.  Konsep
tersebut dikenal sebagai “equivalent joint loads”. Equivalent Joint Loads Equivalent Joint Loads
(lanjut)  Metode yang dikenal sampai saat ini adalah :  Metode Kekakuan (Metode Perpindahan)
 Metode Fleksibilitas (Metode Gaya)  Metode Kekakuan : perpindahan (displacement) sebagai
unknown value (variabel yang tidak diketahui) dan dicari terlebih dahulu.  Metode Fleksibilitas
: gaya (forces) sebagai unknown value dan dicari terlebih dahulu. Formulasi Analisis Struktur
dengan Matriks  Metode ini sangat cocok dan banyak digunakan dalam analisis struktur berbasis
program komputer (SAP2000, StaadPRO, ANSYS dan sebagainya).  Asumsi dasar yang
digunakan : 1. Bahan struktur berperilaku “linear - elastic” 2. Displacement struktur relatif kecil
dibanding dimensi/geometrik struktur 3. Interaksi pengaruh gaya aksial dan lentur diabaikan 4.
Elemen/batang struktur bersifat “prismatic & homogeneous”. Metode Kekakuan Langsung (Direct
Stiffness Method) 1. Semua kekakuan elemen dievaluasi sesuai dengan hubungan antara “gaya”
dan “deformasi” (dalam koordinat LOKAL). 2. Matriks kekakuan elemen ditransformasikan ke
koordinat GLOBAL. 3. Matriks kekakuan elemen-elemen struktur (dalam koordinat global)
digabungkan menjadi matriks kekakuan seluruh struktur (dengan mempertimbangkan
kompatibilitas). 4. Berdasarkan pembebanan yang ada, disusun vektor/matriks gaya. Prosedur
Analisis 5. Kondisi batas pada perletakan diperhitungkan, dan dilakukan “static condensation”
untuk memperoleh matriks kekakuan struktur tereduksi (partition matrix). 6. Matriks kekakuan
struktur yang tereduksi tersebut memberikan persamaan kesetimbangan struktur, yang solusinya
akan menghasilkan “displacement” setiap node/joint, kemudian gaya-gaya (reaksi perletakan)
dapat diperoleh kemudian. 7. Setelah reaksi perletakan diketahui, gaya-gaya dalam dapat dihitung
untuk setiap elemen (gaya ujung batang). Prosedur Analisis (lanjut)  Struktur Aksial (1D) 
Struktur Balok (2D)  Struktur Rangka Bidang (2D)  Struktur Rangka Ruang (3D)  Struktur
Portal Bidang (3D)  Struktur Portal Ruang (3D)  Struktur Balok Silang (Grid) Aplikasi
Metode Kekakuan Langsung  Alkaff, M.F., 2004, Matlab 6 untuk Teknik Sipil, CV. Maxikom,
Palembang.  Brebbia, C.A., & Ferrante, A.J., 1978, Computational Methods for The Solution of
Engineering Problems, Pentech Press, London.  Dipohusodo, I., 2001, Analisa Struktur, jilid-1,
Penerbit Gramedia, Jakarta.  Ghali, A., & Neville, A.M., 1990, Structural Analysis, Chapman
and Hall, London, edisi terjemahan oleh Wira MSCE, Analisa Struktur, Gabungan Metode Klasik
dan Matriks, edisi kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.  Puspantoro., B, 1990, Teori dan Analisa
Balok Grid, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.  Supartono, F.X., & Teddy Boen, 1984. Analisa
Struktur Dengan Metode Matriks, cetakan ketiga, UI Press, Jakarta.  Suhendro, B., 2002, Analisis
Struktur dengan Matriks, Beta Offset, Yogyakarta.  Wang, C.K., 1985, Pengantar Analisis
Struktur dengan Cara Matriks untuk Struktur Rangka, Edisi kedua, Erlangga, Jakarta.  Weaver,
W dan Gere, J.M., 1989, Matrix Analysis of Framed Structures, Van Nostrand Reinhold Company
Inc, edisi terjemahan Analisa Matriks untuk Struktur Rangka, cetakan kedua, Penerbit Erlangga,
Jakarta. Pustaka Terima kasih atas perhatian dan sukses buat studinya!

You might also like