You are on page 1of 7

PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERAWATAN PENYAKIT

REUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA


Erwin Yektiningsih, Siti Nurkhalimah
Akademi Keperawatan Pamenang Pare – Kediri

ABSTRAK
Rheumatoid Arthritis merupakan pembengkakan pada jaringan ikat, atau bisa di artikan juga
penyakit autoimun (penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya
sendiri) yang mengakibatkan peradangan dalam waktu lama pada sendi lansia, untuk itu perlu
perawatan dan perhatian khusus bagi lansia dengan nyeri sendi terutama oleh keluarga. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan keluarga tentang perawatan
penyakit rematoid artritis pada lansia di Puskesmas Gurah, kecamatan Gurah, kabupaten Kediri Tahun
2014.
Desain Penelitian yang di gunakan adalah Deskriptif. Dengan pengambilan sampel menggunakan
teknik purposif sampling.Populasinya adalah seluruh keluarga yang mempunyai lansia di Puskesmas
Gurah Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri, yaitu 134 responden. Sampel sebanyak 57 responden yang
memenuhi kriteria inkliusi dan eksklusi. Dan instrumen penelitian menggunakan kuesioner.
Dari hasil pelitian didapatkan Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan Penyakit Reumatoid
Arthritis pada lansia di dapatkan 2 responden (3%) berpengetahuan baik sekali, 21 responden (37%)
berpengetahuan baik, 28 responden (49%) berpengetahuan cukup, dan 6 responden (11%)
berpengetahuan Kurang.
Meningkatkan pengetahuan dan informasi keluarga merupakan hal yang harus diperhatikan,
namun karena responden terbanyak memiliki pengetahuan yang cukup karena kurangnya informasi,
maka perlu bagi keluarga aktif dalam mengantar lansia ke posyandu lansia, agar mendapat informasi
yang jelas bagaimana cara merawat lansia terutama yang mengalami reumatoid arthritis.

Kata Kunci: Pengetahuan, Keluarga, Lansia, Perawatan Reumatoid Arthritis

ABSTRACT
Rheumatoid Arthritis is defined as swelling in string tissue or it can be defined as auto-immune
disease (illness when body is attacked by its own body immune) that causes inflammation in long
period to the joint elders, therefore it needs special tratment and attention for the elders with joint pain
especially by family. The purpose of this research is to identify description of family’s knowledge about
rheumatoid arthritis treatment to the elders at Gurah Public Health Center of Kediri Regency in 2014.
Research design was descriptive with sample taking used purposive sampling technique.
Population were all of families who had the elders at Gurah Public Health Center of Kediri Regency
consisted of 134 respondents. Sample size consisted of 57 respondents who fulfilled inclusion and
exclusion criteria and research instrument was questionnaire.
From research result showed that family’s knowledge about rheumatoid arthritis treatment to the
elders consisted of 2 respondents (3%) had very good knowledge, 21 respondents (37%) had good
knowledge, 28 respondents (49%) had fair knowledge, and 6 respondents (11%) had low knowledge.
By increasing knowledge and information of family is something to be concerned, but because
most of respondents had fair knowledge because of lack of information, therefore it needs for the family

Jurnal AKP 57 Vol. 7 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2016


to be active in accompanying the elders to the integrated health service for the elders to get clear
information about method to take care the elders especially who have rheumatoid arthritis.

Keywords: Knowledge, the elders, Rheumatoid Arthritis treatment

PENDAHULUAN pada tahun 2007 sebanyak 4.209.817 lansia 28%


Perubahan-perubahan akan terjadi pada menderita nyeri sendi. Di Kabupaten Kediri
tubuh manusia sejalan dengan makin jumlah lansia yang mengalami nyeri sendi pada
meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak tahun 2013 mencapai 1062 lansia (Dinkes
awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua Kabupaten Kediri). Berdasarkan data yang
organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu diperoleh dari puskesmas Gurah bulan oktober
tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal 2013, dari 4.563 lansia yang aktif ke poli lansia,
dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan 134 lansia mengalami reumatoid arthritis.
kemungkinan timbulnya beberapa golongan nyeri Faktor-faktor yang mempengaruhi tembulnya
sendi. Yang sering di alami pada usia lanjut yang rheumatoid arthritis di antaranya adalah infeksi,
menimbulkan gangguan muskuloskeletal pekerjaan, makanan, gangguan imunitas,
terutama adalah penyakit rheumatoid arthritis kelenjar/hormon, faktor usia, faktor genetik,
(Fitriani, 2009). psikologis, dan lingkungan (Prof. H. M. Hembing
Rheumatoid arthritis merupakan penyakit Wijayakusuma, 2006). Keluarga yang tahu
inflamasi sistemik kronik yang menyebabkan tentang perawatan rheumatoid arthritis, mereka
tulang sendi destruksi, deformitas, dan akan memberikan makanan yang banyak
mengakibatkan ketidakmampuan mengandung omega 3 (ikan sarden,salmon dan
(Meiner&luekenotte, 2006). Rheumatoid Arthritis tuna), makanan yang mengandung zat besi
memang lebih sering dialami oleh lansia, untuk (daging merah, telur, sayur-sayuran hijau), dan
itu perlu perawatan dan perhatian khusus bagi makanan kaya akan kalsium (susu, yogurt, keju).
lansia dengan nyeri sendi terutama oleh keluarga. Dalam memberikan pekerjaan, keluarga akan
Tetapi seiring dengan bertambahnya jumlah membatasi pekerjaan - pekerjaan tertentu yang
penderita Rheumatoid Arthritis di Indonesia, dapat menimbulkan rheumatoid arthritis. Untuk
justru kesadaran dan salah pengertian tentang faktor psikologis, keluarga akan memberikan
penyakit ini masih tinggi. Banyaknya pandangan suasana yang menyenangkan sehingga terhindar
masyarakat Indonesia yang menganggap dari stres, depresi, dan kecemasan. Untuk faktor
sederhana penyakit ini karena sifatnya yang lingkungan, keluarga akan menjauhkan atau tidak
dianggap tidak menimbulkan ancaman jiwa, memberikan makanan - makanan yang banyak
padahal gejala yang ditimbulkan akibat penyakit mengandung zat aditif untuk lansia, Jika nyeri
ini justru menjadi penghambat yang mengganggu sendi tersebut berlanjut dan tidak segera
bagi masyarakat terutama lansia untuk melakukan dikonsultasikan kedokter, tentunya tidak menutup
aktivitas mereka sehari-hari kemungkinanakan menjadi penyakit yang
(Handono&Isbagyo,2005). membahayakan seperti osteoporosis, gangguan
Menurut hasil penelitian dari Zeng et al jantung, dan gangguan paru (Adellia, 2011).
2008, prevalensi nyeri sendi di Indonesia Melihat pentingnya peran keluarga bagi
mencapai 23,6% hingga 31,3% (Ade Rahman, lansia, maka hendaknya keluarga selalu
2012) . Berdasarkan pusat data BPS provinsi memberikan dukungan pada lansia dengan
Jawa Timur, nyeri sendi merupakan salah satu memberikan perhatian, kasih sayang,
penyakit terbanyak yang di derita lansia, yaitu menghormati, memberi penghargaan,

Jurnal AKP 58 Vol. 7 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2016


kepercayaan dan lain-lain. Pemerintah juga telah HASIL
mengupayakan progran Bina Keluarga Lansia 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
(BKL) yang merupakan wadah kegiatan keluarga
yang memiliki lansia untuk meningkatkan
9%
pengetahuan, pemahaman, keakraban, dan 17% 39%
kemampuan keluarga dalam membina kondisi
dan masalah lansia. Sebagai perawat, di harapkan
sering melakukan penyuluhan-penyuluhan 35%
tentang pentingnya dukungan sosial pada lansia,
sehingga keluarga menjadi lebih tahu tentang 20-30 th 31-40 th 41-50th 51-60th
bagaimana merawat lansia yang baik di rumah.
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik
untuk membahas tentang “Gambaran
Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan Diagram 1 Distribusi Karakteristik Responden
Reumatoid Artritis Pada Lansia di Puskesmas Berdasarkan Umur di Puskesmas
Gurah, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri Gurah Kecamatan Gurah Kabupaten
Tahun 2014” Kediri Tahun 2014

METODE PENELITIAN Pada diagram 1 menunjukkan bahwa dari 57


Penelitian dilakukan dengan pendekatan responden yang di teliti responden terbanyak
kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. berumur 20-30 tahun, yaitu 22 responden
Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan (39%)
keluarga tentang perawatan Rematoid Artritis.
Waktu penelitian dilaksananakan pada bulan 2. Karakteristik Responden Berdasarkan
April 2014 di Desa Gurah Kecamatan Gurah Tingkat Pendidikan
Kabupaten Kediri.
5%
Populasi dalam penelitian ini adalah semua
keluarga yang mempunyai lansia yang puskesmas 19%
Gurah yang mengalami reumatoid artritis Desa 41%
Gurah Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri yaitu 35% SD
sebanyak 134 keluarga. Sampel penelitian terdiri SMP
atas 58 orang yang ditentukan dengan teknik SMA
purposive sampling. PT
Pengambilan data dilakukan dengan
menggunakan kuesioner penelitian yang disusun
oleh peneliti; sedangkan pengolahan dan analisis
data dilakukan dengan menggunakan teknik Diagram 2 Distribusi Karakteristik Responden
deskriptif. Berdasarkan Pendidikan di
Puskesmas Gurah Kecamatan Gurah
Kabupaten Kediri Tahun 2014

Berdasarkan diagram 2 menunjukkan bahwa


dari 57 responden yang di teliti responden
terbesar tamat SMA, yaitu 23 responden
(41%).

Jurnal AKP 59 Vol. 7 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2016


5. Karakteristik Resonden Berdasarkan Lansia
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Menderita Sendi
Pekerjaan
0%

21% 28% 23%


5%

77%
46% Kadang-
kadang
Sering nyeri

Petani Swasta
PNS IRT
Diagram 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Diagram 5 Distribusi Karakteristik Responden
Pekerjaan di Puskesmas Gurah Berdasarkan Lansia Sering Atau
Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Tidak Nyeri Sendi di Puskesmas
Tahun 2014 Gurah Kecamatan Gurah Kabupaten
Kediri Tahun 2014
Berdasarkan diagram 3 dapat di ketahui
bahwa hampir separuh dari responden yaitu Berdasarkan gambar 5 menunjukkan bahwa
26 responden (46%) responden bekerja dari 57 responden yang di teliti hampir
sebagai swasta. seluruh responden sering mengalami nyeri
sendi, yaitu 44 responden (77%).
4. Karakteristik Responden Berdasarkan yang
pengalaman mendapatkan informasi 6. Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan
Penyakit Reumatoid Arthritis pada Lansia

42%
Sudah
58%
Belum

Diagram 4.4 Distribusi Karakteristik Responden


Berdasarkan yang sudah pernah
mendapatkan atau belum informasi Diagram 6 Distribusi Karakteristik Responden
di Puskesmas Gurah Kecamatan Berdasarkan Pengetahuan Keluarga
Gurah Tentang Perawatan Penyakit
Reumatoid Arthritis Pada Lansia di
Puskesmas Gurah Kecamatan Gurah
Berdasarkan diagram 4 dapat di ketahui
Kabupaten Kediri Tahun 2014
bahwa lebih dari separuh responden yaitu 33
responden (58%) sudah pernah mendapatkan
Dari diagram 6 dapat di ketahui dari 57
informasi.
responden yang diteliti hampir separuh dari

Jurnal AKP 60 Vol. 7 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2016


responden memiliki pengetahuan yang cukup keluarga. Bisa di buktikan pada saat penelitian
tentang perawatan penyakit rheumatoid hambatannya adalah ada keluarga yang
arthritis pada lansia, yaitu 28 responden pendidikannya SMA dengan score pengetahuan
(49%). gambaran pengetahuan keluarga tentang
perawatan penyakit reumatoid arthritis pada
PEMBAHASAN lansia kurang.
Dari data penelitian di dapatkan 2 responden Pengetahuan bisa didapat dari berbagai
(3%) berpengetahuan baik sekali, 21 responden sumber, salah satunya informasi. informasi
(37%) berpengetahuan baik, 28 responden (49%) merupakan salah satu sumber pengetahuan.
berpengetahuan cukup, dan 6 responden (11%) Dengan adanya informasi tentang perawatan
berpengetahuan kurang. lansia yang mengalami reumatoid arthritis,
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” keluarga menjadi lebih tahu tentang bagaimana
dan ini terjadi setelah seseorang melakukan cara merawat lansia yang mengalami reumatoid
penginderaan suatu obyek tertentu arthritis. Hal ini dibuktikan dengan hasil score
(Notoatmodjo,2003). Pengetahuan seseorang keluarga yang pernah mendapatkan informasi
dapat di kategorikan menjadi pengetahuan baik sebanyak 33 responcen (58%), dan yang
sekali, baik, cukup dan kurang (Depdikbut, mempunyai pengetahuan baik tentang perawatan
2007). Hal ini dapat di pengaruhi oleh faktor reumatoid arthritis pada lansia sebanyak 19
pendidikan, pekerjaan, sumber informasi, responden (33%). Menurut Wied Hary A (1996)
pengalaman, umur dan lingkungan. informasi akan memberikan pengaruh pada
Pengetahuan dapat di pengaruhi oleh pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang
beberapa faktor, salah satunya adalah di memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia
pengaruhi oleh pendidikan formal. Tingkat mendapat informasi yang baik dari berbagai
pendidikan mutlak mempengaruhi pengetahuan media, misalnya TV, radio atau surat kabar maka
seseorang. Asumsi ini dapat di buktikan dengan hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan
hasil kuesioner tentang Gambaran Pengetahuan seseorang. Bisa di buktikan pada saat penelitian
Keluarga tentang Perawatan Penyakit sebagian besar keluarga yang sudah pernah
Rheumatoid Arthritis Pada Lansia yang di mendapatkan informasi dengan score
berikan kepada responden dengan berbagai pengetahuan gambaran pengetahuan keluarga
tingkat pendidikan. Responden dengan tentang perawatan penyakit reumatoid arthritis
pendidikan SMA yaitu sebanyak 23 responden pada lansia baik.
(41%) sebagian besar mendapat hasil score Pengetahuan dapat di pengaruhi oleh
pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 12 beberapa faktor, salah satunya yaitu umur.
responden (21). Menurut Bloom dalam Singgih (1998), mengemukakan bahwa semakin
Notoatmodjo (2005), semakin tinggi tingkat tua umur seseorang maka proses-proses
pendidikan seseorang maka akan semakin mudah perkembangan mentalnya bertambah baik. Dalam
untuk menerima dan menangkap informasi yang penelitian ini sebagian besar responden berusia
dibutuhkan sehingga pengetahuannya juga akan 20 – 30 tahun 22 responden (39%), dan sebagian
semakin tinggi/baik. Tetapi pendidikan bukanlah besar mempunyai pengetahuan yang cukup dalam
sesuatu yang mutlak mempengaruhi pengetahuan, merawat lansia yang mengalami reumatoid
faktor lingkungan, pengalaman dan teman sebaya arthritis, yaitu 13 responden (23%).. Abu Ahmadi
juga mempengaruhi pengetahuan. Beberapa (2001), mengemukakan bahwa memang daya
faktor tersebut tidak di teliti dalam penelitian ini, ingat seseorang itu salah satunya dipengaruhi
tetapi tidak dapat di pungkiri bahwa faktor-faktor oleh umur. Dari uraian ini maka dapat kita
tersebut dapat mempengaruhi pengetahuan simpulkan bahwa bertambahnya umur seseorang

Jurnal AKP 61 Vol. 7 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2016


dapat berpengaruh pada pertambahan pada saat penelitian separuh dari responden yang
pengetahuan yang di perolehnya, akan tetapi pada bekerja sebagai swasta dengan score pengetahuan
umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut gambaran pengetahuan keluarga tentang
kemampuan penerimaan atau mengingat suatu perawatan penyakit reumatoid arthritis pada
pengetahuan akan berkurang. Bisa di buktikan lansia cukup cenderung kurang.
pada saat penelitian sebagian besar responden Keluarga dengan lansia yang menderita
berumur 20-30 tahun dengan score pengetahuan reumatoid arthritis, tugas keluarga adalah
gambaran pengetahuan keluarga tentang Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya.
perawatan penyakit reumatoid arthritis pada Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota
lansia baik. keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian
Pengalaman merupakan salah satu faktor dan tanggung jawab keluarga (Setiadi, 2008).
yang mempengaruhi pengetahuan. Dalam Sementara lansia karena mengalami peradangan
penelitian ini sebagian besar responden pada jaringan di sekitar sendi terutama sendi
mempunyai lansia yang sering mengalami nyeri besar sehingga timbul gejala nyeri yang
sendi, yaitu sebanyak 44 responden (77%). berkepanjangan, bengkak, sendi berwarna merah,
Pengalaman pribadi dapat di gunakan sebagai dan terasa panas jika di sentuh (Smeltzer & Bare,
upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini 2002), sehingga keluarga memiliki fungsi untuk
dilakukan dengan cara mengulang kembali meningkatkan keadaan kesehatan lansia (setiadi,
pengalaman yang di peroleh dalam memecahkan 2008). Pengetahuan merupakan domain yang
permasalahan yang dihadapi pada masa lalu sangat penting untuk terbentuknya tindakan
(Notoadmodjo 1997). Bisa di buktikan pada saat seseorang (Notoatmodjo, 2003), selain karena
penelitian lebih dari separuh responden yang terjadi penurunan fungsi organ pada lansia
sudah lama merawat lansia yang mengalami (Nugroho, 2006) ditambah dengan keadaan lansia
reumatoid arthritis dengan score pengetahuan yang mengalami rheumatoid arthritis maka peran
gambaran pengetahuan keluarga tentang keluarga dalam merawat lansia sangat
perawatan penyakit reumatoid arthritis pada diperlukan, akhirnya sangat penting bagi lansia
lansia baik. mendapat informasi untuk mengetahui bagaimana
Sebagian besar responden bermata cara merawat lansia yang mengalami ruematoid
pencaharian swasta, pekerjaan juga merupakan artritis.
salah satu faktor yang mempengaruhi
pengetahuan. Menurut Markum (1991) dalam SIMPULAN
Nursalam dan Pariani (2001), bekerja umumnya Berdasarkan hasil penelitian dapat di
merupakan kegiatan yang menyita waktu, misal simpulkan bahwa:
seperti keluarga yang bermata pencaharian 1. Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan
sebagai sopir, buruh pabrik yang bekerja hampir Penyakit Reumatoid Arthritis pada lansia di
1 hari, dan lain – lain. Hal ini dibuktikan dapatkan 2 responden (3%) berpengetahuan
responden yang bermatapencaharian swasta baik sekali, 21 responden (37%)
sebanyak 26 responden (46%), dan yang berpengetahuan baik, 28 responden (49%)
mempunyai pengetahuan cukup tentang berpengetahuan cukup, dan 6 responden
gambaran pengetahuan keluarga tentang (11%) berpengetahuan Kurang.
perawatan penyakit reumatoid arthritis sebanyak 2. Karakteristik Responden di antaranya adalah
13 responden (23%). Bekerja bagi keluarga umur, tingkat pendidikan, pekerjaan,
mempunyai pengaruh terhadap kehidupannya Hubungan keluarga dengan lansia, Sudah
sehingga keluarga tidak punya banyak waktu pernahnya mendapatkan penyuluhan, dan
untuk mendapatkan informasi. Bisa di buktikan sering tidaknya mengalami nyeri sendi.

Jurnal AKP 62 Vol. 7 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2016


Responden terbanyak berumur 20-30 tahun Nursalam. 2001. Pendekatan Praktis Metodologi
yaitu 22 responden (39%). tingkat Riset Keperawatan. Jakarta : Sagung Seto
pendidikan paling banyak tamat SMA yaitu ________. 2003. Konsep & Penerapan
23 responden (41%), pekerjaan paling Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:
banyak swasta yaitu 26 responden(46%), Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen
Hubungan keluarga dengan lansia paling Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba
banyak sebagai anak yaitu 28 Medika
responden(52%), sebagian besar responden ________. 2008. Konsep dan Penerapan
sudah pernah mendapatkan penyuluhan yaitu Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta :
33 responden (58%), dan hampir seluruh Salemba Medika
responden sering mengalami nyeri sendi Price, Sylvia A dan Wilson, Lorrain M,
yaitu 44 responden (77%). 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
proses Penyakit, edisi 6. Jakarta: EGC
KEPUSTAKAAN Pudjiastuti, Sri suriani. 2003. Fisioterapi pada
Lansia. Jakarta : EGC
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Setiadi. 2008. Konsep dan proses keperawatan
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : keluarga.Edisi 1. Yogyakarta : Graha
Rineka Cipta Ilmu
Aziz Alimul Hidayat. 2007. Metode Penelitian Soekidjo, Notoatmodjo. 2005. Metodologi
Keperawatan dan Teknik Analisa Data . Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Jakarta : Salemba Medika Cipta
Haryno, rudi. 2013. Awas Musuh-Musuh Anda Suddarth, Brunner. 2002. Buku Ajar
Setelah Usia 40 Tahun. Yogyakarta: Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
KDT EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengantar Tamsuri, Anas. 2006. Buku Saku Komunikasi
Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Dalam Keperawatan. Jakarta : EGC
Jakarta : Rineka Cipta ____________. 2008. Panduan Praktis Riset
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Keperawatan Bagi Pemula. Kediri: Diktat
Kesehatan danPerilaku Kesehatan. Pembelajaran Riset Akademi
Jakarta : Rineka Cipta Keperawatan Pamenang
Nugroho. (2000). Keperawatan Wijayakusuma, Hembing. 2006. Atasi Asam Urat
Gerontologi. Edisi 2. Jakarta : EGC & Rematik ada Hembing. Jakarta : Puspa
Swara

Jurnal AKP 63 Vol. 7 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2016

You might also like