Professional Documents
Culture Documents
Filsafat Matematika
Walaupun beberapa pemikir pada filsafat moderndari matematika menolak bagi keberadaan
pondasi di dalam matematika, namunbebarapa filsuf masih tetap menaruh perhatian kepada
kegiatan kognisi manusiasebagai basis bagi diletakkannya fondamen matematika. Mereka
mencoba meletakkandasar matematika pada kegiatan kognisi manusia, seperti yang dilakukan
ImmanuelKant, bukan pada obyek di luar matematika.
Filsuf matematikayang dikenalkan di sini adalah Pythagoras, Plato, Aristoteles, Leibniz,
danKant. Doktrin Pythagoras antara lain bahwa fenomena yang tampak berbeda
dapatmemiliki representasi matematis yang identik (cahaya, magnet, listrik – sebagaigetaran
– dapat memiliki persamaan diferensial yang sama). Aristotelesmenekankan, menemukan
‘dunia permanen’ merupakan realita daripada ‘apa yangtampak’. Aristoteles lebih
menekankan pada ‘absraksi’ daripada ‘apa yangtampak’. Leibniz dan Kant menekankan pada
proposisi matematis.
2. Sejarah Matematika
A. Secara Geografis
1. Mesopotamia
- Menentukan system bilangan pertama kali
- Menemukan system berat dan ukur
- Tahun 2500 SM system desimal tidak lagi digunakan dan lidi diganti oleh notasi
berbentukbaji
2. Babilonia
- Menggunakan sitem desimal dan π=3,125
- Penemu kalkulator pertama kali
- Mengenal geometri sebagai basis perhitungan astronomi
- Menggunakan pendekatan untuk akar kuadrat
- Geometrinya bersifat aljabaris
- Aritmatika tumbuh dan berkembang baik menjadi aljabar retoris yang berkembang
- Sudah mengenal teorema Pythagoras
3. Mesir Kuno
- Sudah mengenal rumus untuk menghitung luas dan isi
- Mengenal system bilangan dan symbol pada tahun 3100 SM
- Mengenal tripel Pythagoras
- Sitem angka bercorak aditif dan aritmatika
- Tahun 300 SM menggunakan system bilangan berbasis 10
4. Yunani Kuno
- Pythagoras membuktikan teorema Pythagoras secara matematis (terbaik)
- Pencetus awal konsep[ nol adalah Al Khwarizmi
- Archimedes mencetuskan nama parabola, yang artinya bagian sudut kanan kerucut
- Hipassus penemu bilangan irrasional
- Diophantus penemu aritmatika (pembahasan teori-teori bilangan yang isinyamerupakan
pengembangan aljabar yang dilakukan dengan membuat sebuah persamaan)
- Archimedes membuat geometri bidang datar
- Mengenal bilangan prima
5. India
- Brahmagyupta lahir pada 598-660 Ad
- Aryabtha (4018 SM) menemukan hubungan keliling sebuah lingkaran
- Memperkenalkan pemakaian nol dan desimal
- Brahmagyupta menemukan bilangan negatif
- Rumus a2+b2+c2 telah ada pada “Sulbasutra”
- Geometrinya sudah mengenal tripel Pythagoras,teorema Pythagoras,transformasidan
segitiga pascal
6. China
- Mengenal sifat-sifat segitiga siku-siku tahun 3000 SM
- Mengembangkan angka negatif, bilangan desimal, system desimal, system biner,aljabar,
geometri, trigonometri dan kalkulus
- Telah menemukan metode untuk memecahkan beberapa jenis persamaan yaitupersamaan
kuadrat, kubikdan qualitik
- Aljabarnya menggunakan system horner untuk menyelesaikan persamaan kuadrat
B. Berdasarkan Tokoh
1. Thales (624-550 SM)
Dapat disebut matematikawan pertama yang merumuskan teorema atau proposisi,dimana
tradisi ini menjadi lebih jelas setelah dijabarkan oleh Euclid. Landasan matematika sebagai
ilmuterapan rupanya sudah diletakan oleh Thales sebelum muncul Pythagoras yangmembuat
bilangan.
Matematika dan filsafat memilikihubungan yang cukup erat, dibandingkan ilmu2 lainnya.
alasannya, filsafatmerupakan pangkal untuk mempelajari ilmu dan matematika adalah ibu
dari segalailmu. ada juga yang beranggapan bahwa filsafat dan matematika adalah ibu
darisegala ilmu yang ada. hubungan lainnya dari matematika dan filsafat karenakedua hal ini
adalah apriori dan tidak eksperimentalis. hasil dari keduanyatidak memerlukan bukti secara
fisik.
Matematika danfilsafat mempunyai sejarah keterikatan satu dengan yang lain sejak jaman
YunaniKuno. Matematika di samping merupakan sumber dan inspirasi bagi para
filsuf,metodenya juga banyak diadopsi untuk mendeskripsikan pemikiran filsafat. Kitabahkan
mengenal beberapa matematikawan yang sekaligus sebagai sorang filsuf,misalnya Descartes,
Leibniz, Bolzano, Dedekind, Frege, Brouwer, Hilbert,G¨odel, and Weyl. Pada abad terakhir
di mana logika yang merupakan kajiansekaligus pondasi matematika menjadi bahan kajian
penting baik oleh paramatematikawan maupun oleh para filsuf. Logika matematika
mempunyai perananhingga sampai era filsafat kontemporer di mana banyak para filsuf
kemudianmempelajari logika. Logika matematika telah memberi inspirasi kepada
pemikiranfilsuf, kemudian para filsuf juga berusaha mengembangkan pemikiran
logikamisalnya “logika modal”, yang kemudian dikembangkan lagi oleh paramatematikawan
dan bermanfaat bagi pengembangan program komputer dan analisisbahasa. Salah satu titik
krusial yang menjadi masalah bersama oleh matematikamaupun filsafat misalnya persoalan
pondasi matematika.
5. Periode Matematika
Ada dua macam pembagian mengikuti waktu atauperiode perkembangan. Yang pertama,
pembagian waktu ke dalam tiga periode,yakni, “dahulu”, “pertengahan”, dan “sekarang”.
Pembagian ini berdasarkanpertumbuhan matematika sendiri dan daya tahan hidup sesuai
zamannya. Yangkedua, pembagian menurut cara konvensional dalam tujuh skala waktu
menurutpenemuan naskah yang dapat dihimpun, yakni (1) Babilonia dan Mesir Kuno,
(2)Kejayaan Yunani (600 SM – 300), (3) Masyarakat Timur dekat (sebagian sebelumdan
sebagian lagi sesudah (2)), (4) Eropa dan masa Renaissance, (5) Abad ke-17,(6) Abad ke-18
dan 19, dan (7) Abad ke-20. Pembagian ini mengikuti perkembangankebudayaan Eropa.
Setiap periode, baik yang membagimenjadi 3 atau pun 7, memiliki ciri khas yang umum.
Pada periode “dahulu”, cirikhasnya adalah empiris, mendasarkan pada pengalaman (indera)
hidup manusia.Periode “pertengahan” mulai dengan analisis (Descartes, Newton, Leibniz,
Galileo), sedangkan padaperiode “sekarang” ciri khasnya adalah metode abstraksi dan
generalisasi.Ternyata perkembangan matematika dilihat dari kualitas dan kekuatannya
jauhlebih penting daripada dilihat secara kuantitas. Ingatlah akan definisimatematika yang
mengatakan “matematika adalah cara berpikir dan bernalar”,lihat Modul 1. Sedang
kekuatannya, misalnya, lihatlah geometri Euclid dibandingdengan geometri non-euclid, yang
terakhir ini mampu menyelesaikan masalah lebihrumit (geometri non-euclid digunakan dalam
mengembangkan teori relativitasdalam ilmu fisika)
Dalam periode terakhir, daerahjelajah matematika makin luas. Beberapa cabang menjadi
terlepas dari induknyadan menjadi otonom. Beberapa di antaranya diserap dalam wadah yang
lebih besar,misalnya analisis telah menggeneralisasi geometri. Pelarian dan
penangkapankembali ini mengilhami para matematikawan untuk merangkum kembali
seluruhmatematika. Awal abad ke-20 dipercayai unifikasi akan dicapai melalui
logikamatematis (Bertrand Russell). Ternyata harapan ini sia-sia dan terlepas.
Matematika danfilsafat mempunyai sejarah keterikatan satu dengan yang lain sejak jaman
YunaniKuno. Matematika di samping merupakan sumber dan inspirasi bagi para
filsuf,metodenya juga banyak diadopsi untuk mendeskripsikan pemikiran filsafat. Kitabahkan
mengenal beberapa matematikawan yang sekaligus sebagai sorang filsuf,misalnya Descartes,
Leibniz, Bolzano, Dedekind, Frege, Brouwer, Hilbert,G¨odel, and Weyl. Pada abad terakhir
di mana logika yang merupakan kajian sekaliguspondasi matematika menjadi bahan kajian
penting baik oleh para matematikawanmaupun oleh para filsuf. Logika matematika
mempunyai peranan hingga sampai erafilsafat kontemporer di mana banyak para filsuf
kemudian mempelajari logika.Logika matematika telah memberi inspirasi kepada pemikiran
filsuf, kemudianpara filsuf juga berusaha mengembangkan pemikiran logika misalnya
“logikamodal”, yang kemudian dikembangkan lagi oleh para matematikawan dan
bermanfaatbagi pengembangan program komputer dan analisis bahasa. Salah satu titikkrusial
yang menjadi masalah bersama oleh matematika maupun filsafat misalnyapersoalan pondasi
matematika.