Professional Documents
Culture Documents
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kasih karunia-Nya makalah kami yang berjudul “Upaya Pelestarian Kuliner
Tradisional Indonesia Seperti Bingka Labu Kuning” ini dapat kami selesaikan
sebagai salah satu tugas mata kuliah PKM-GT kreativitas mahasiswa.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa didalam penyusunan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, tetapi keinginan dan motivasi baik, selalu menjadi bekal
bagi kami. Kekurangan, kekhilafan adalah merupakan proses untuk perbaikan
dalam pembelajran. Kami mengharapkan kepada pembaca, untuk dapat
mengkoreksi, mengkritisi dan sekaligus merevisi sebagai sumbangsih yang berarti
dalam penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata dari kami, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi
pembaca, khususnya bagi penulis yang ingin menambah wawasan ilmu
pengetahuan. Serta tidak lupa penulis haturkan pula permohonan maaf yang
sebesar-besarnya bila dalam isi makalah ini kurang berkenan dan masih ada
kekurangan yang berarti.
Penyusun
RINGKASAN
Kekayaan kuliner Indonesia telah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu,dan
terus berkembang hingga saat ini. Keberagaman akan masakan tradisional
Indonesia juga dipengaruhi oleh datangnya para saudagar dari berbagai belahan
dunia diantaranya berasal dari Arab, China, Gujarat. Kedatangan para saudagar
membawa pengaruh dalam masakan suatu daerah yang saat ini menjadi
masakan tradisional Indonesia. Contohnya adalah salah satu kue yang menjadi
oleh oleh khas dari yogyakarta yaitu Bakpia yang dibawa oleh orang China ke
Indonesia dan ada lagi kue tradisional khas Kalimantan selatan bingka. Namun
pada saat ini masakan tradisional sudah mengalami penurunan minat dikarenakan
masuknya makanan asing ke Indonesia yang merupakan dampak dari globalisasi.
Masuknya makanan asing ke Indonesia lama kelamaan akan mengubah selera
makan masyarakat Indonesia ,sehingga masyarakat akan lupa dengan masakan
tradisional Indonesia yang merupakan warisan budaya dan warisan dunia.
Pergeseran selera ini juga dipengaruhi oleh masuknya budaya asing melalui
berbagai media yang akan mengubah pandangan masyarakat Indonesia. Jika hal
seperti ini tidak dilanjuti maka lama kelamaan masyarakat Indonesia terutama
generasi muda akan melupakan budaya termasuk didalamnya masakan daerah,
karena masakan daerah merupakan hasil suatu kebudayaan yang tumbuh dan
berkembang di suatu daerah yang juga dipengaruhi oleh cara hidup
masyarakat, letak geografis dan sumber daya alam daerah tersebut.
Salah satu bentuk melestarikan kebudayaan Indonesia, adalah dengan
memperkenalkan Pendidikan kuliner tradisional Indonesia karena kuliner
tradisional merupakan sebuah cerminan dari kebudayaan masyarakat Indonesia
yang beragam. Dengan adanya program ini, kuliner tradisional Indonesia akan
memberikan pengaruh pada kuliner tradisional Indonesia untuk menanamkan
nilai nilai cinta kebudayaan Indonesia.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara kuliner tidak akan pernah ada habisnya, kuliner bukan saja
tentang makanan dan minuman saja. Makanan yang kita makan dan minuman
yang kita minum merupakan hasil dari suatu proses yang cukup panjang.
Kuliner menyimpan berbagai cerita dan kisah serta mengandung nilai kehidupan
didalamnya yang patut diwariskan turun temurun. Indonesia juga memiliki
kekayaan kuliner dan sejarah kuliner yang sangat panjang dan telah mendunia,
kuliner Indonesia yang disajikan dalam berbagai warna,rasa, dan rempah yang
takan terlupakan bagi siapapun yang menyantapnya. Hal inilah yang membuat
sebuah kenangan yang melekat bagi siapapun saat menikmati kulliner Indonesia.
Banyak orang yang mengatakan bahwa makanan Indonesia luar biasa enaknya
karena diolah dengan berbagai rempah asli Indonesia, ada juga yang berpendapat
makanan Indonesia yang enak itu asli buatan anak bangsa. Keberagaman masakan
Indonesia tak muncul begitu saja. Orang Manado menyukai cabai seperti mereka
menyukai garam tentu bukan karena Tuhan menciptakan lidah mereka dengan
berbeda dengan lidah orang Yogyakarta yang menyukai rasa manis. Ada kisah
mengapa orang Maluku tidak terlalu banyak memakai rempah padahal negeri
mereka tempat tumbuh berbagai jenis rempah.
Kekayaan alam Indonesia menjadikan Indonesia memiliki keberagaman
masakan daerah yang tentunya memiliki rasa, warna dan aroma yang berbeda satu
dengan yang lain. Salah satunya rempah-rempah Indonesia yang telah dikenal di
mancanegara sejak sebelum masa kolonial Belanda. Keberagaman masakan
daerah juga dipengaruhi oleh adanya peradaban dari masa kolonial Belanda dan
banyaknya pedagang China dan Arab ke Nusantara yang pada saat itu belum
menjadi Indonesia. Hal ini bisa dibuktikan dari adanya makanan makanan yang
merupakan hasil peradaban itu misalnya adalah bakpia yang saat ini telah
menjadi oleh oleh khas dari Yogyakarta, pada awalnya bakpia adalah sebuah kue
yang berasal dari China yang berisi daging babi, pada masa itu banyak pedagang
pedagang China datang ke Indonesia dan tinggal di Indonesia. Dikarenakan
mayoritas masyarakat Indonesia beragama muslim maka isian pada bakpia pun di
ganti menjadi kacang hijau,coklat dan sebagainya.
Bingka adalah kue yang menjadi ciri khas Suku Banjar, Kalimantan Selatan.
Rasanya sangat manis, lemak, dan lembut. Bingka merupakan salah satu kue yang
dipakai dalam tradisi Banjar untuk menyajikan 41 jenis kue untuk acara-acara
istimewa seperti pernikahan. Meski dapat ditemukan sepanjang tahun, bingka
menjadi primadona pada bulan Ramadhan karena dianggap cocok berbuka puasa.
Bingka dibuat dari bahan-bahan sebagai berikut: tepung terigu, telur, santan, gula
pasir, dan garam. Sebagai kelaziman, bingka dipanggang dengan cetakan
berbentuk bunga. Ada bermacam-macam perisa bingka seperti bingka tapai,
bingka kentang, bingka labu, bingka pandan, dan lain sebagainya. Selain itu, ada
jenis bingka lain yang menjadi favorit orang Banjar dalam bulan puasa, yakni
"bingka barandam" yang sebenarnya agak berbeda cara pembuatannya. Selain
menjadi kue khas Suku Banjar, bingka juga terkenal di provinsi-provinsi tetangga
seperti Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, bahkan ke mancanegara
seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
Pengolahan makanan dan minuman tradisional yang cukup rumit dan
memakan waktu juga memberikan sebuah ciri tersendiri dan juga memiliki nilai-
nilai yang terkandung didalamnya. Namun lamanya waktu saat memasak inilah
mulai banyak ditinggali masyarakat dan beralih ke makanan cepat saji dan
makanan asing yang menjadi tren di masyrakat. Lama kelamaan hal ini akan
berdampak bagi bangsa Indonesia, dimana suatu saat generasi muda akan
melupakan makanan asli dari negaranya dan itu sangat memalukan. Padahal
Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang mungkin bisa menjadi kiblat kuliner
dunia menggantikan Perancis.
Gagasan
Kondisi Singkat Masakan Tradisional Indonesia
Indonesia merupakan negara terluas di asia tenggara yang memiliki
kekayaan alam yang sangat melimpah, Indonesia memniliki lebih dari 17
ribu pulau yang terbentang dari sabang sampai Merauke.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia) Kepadatan penduduk
Indonesia merupakan urutan ke 4 negara terpadat didunia setelah China,
India, Amerika.
(http://finance.detik.com/read/2014/03/06/134053/2517461/4/negara-dengan
penduduk-terbanyak-di-dunia-ri-masuk-4-besar) Penduduk Indonesia yang
multikultural membentuk keberagaman budaya. Salah satunya adalah
keberagaman kuliner atau makanan dan minuman daerah. Tidak ada satu
nama atau kata yang dapat menggambarkan keberagaman khazanah kuliner
Indonesia, hal ini dikarenakan adanya perbedaan perbedaan yang terdapat
dalam masyrakat yang dipengaruhi oleh letak geografis, gaya hidup, adat
istiadat serta sumber daya alam yang terdapat di daerah tersebut Masakan
Indonesia adalah salah satu tradisi kuliner yang paling kaya di dunia dan
penuh dengan cita rasa yang kuat. Kekayaan jenis masakannya merupakan
cermin keberagaman budaya dan tradisi Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000
pulau berpenghuni, dan menempati peran penting dalam budaya nasional
Indonesia secara umum. Hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan
bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci,
lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti penggunaan
teknik-teknik memasak menurut bahan, dan tradisi-adat yang terdapat pula
pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti dari India, Tiongkok, Timur
Tengah, dan Eropa.( https://id.wikipedia.org/wiki/Masakan_Indonesia )
Masakan Indonesia juga merupakan jati diri bangsa Indonesia yang patut
dibanggakan. Masakan bukan hanya sekedar makanan namun merupakan
sebuah hasil dari campuran akan kebudayaan masyrakat yang menjadi ciri
tertentu dalam masakan tersebut. Pada saat ini masakan tradisional Indonesia
mengalami banyak perubahan. Hal ini dipengaruhi karena adanya globalisasi
yang masuk ke Indonesia.
Globalisasi menurut Emanuel Ritcher adalah suatu jaringan kerja global
yang mempersatukan masyarakat dimana mereka sebelumnya berpencar dan
terisolasi yang nantinya akan saling memiliki ketergantungan dan mampu
mewujudkan persatuan dunia. Dapat dilihat dari definisi tersebut bahwa
globalisasi adalah suatu proses menjadikan satu dunia atau” Global village”
kata Mc Luhan . Globalisasi juga telah membawa pengaruh di masyarakat dan
juga telah mempengaruhi makanan yang ada di masyarakat. Ini dapat
dibuktikan dengan banyaknya restoran-restoran asing yang masuk dan
berkembang di Indonesia. Dengan banyaknya restoran yang menyajikan makanan
dan minuman asing akan mempengaruhi selera masyarakat Indonesia terutama
generasi muda, yang lama kelamaan akan melupakan makanan tradisional
Indonesia karena terlalu sering menemui dan mengkonsumsi makanan asing.
Salah satu contoh cara pembuatan makanan kue bingka labu kuning adalah :
Kukus labu lalu haluskan....
Campurkan semua bahan kecuali mentega cair...mixer dgn kecepatan rendah
sampai gula larut dan tercampur rata....
Masukkan mentega cair aduk kembali hingga rata. panaskan cetakan..lalu
tuang adonan...tutup dan panggang hingga matang... Siap disajikan....
Kesimpulan
Kekayaan akan keberagaman kuliner tradisional Indonesia patut dibanggakan
dan wajjib menjadi warisan budaya Indonesia. Masakan tradisional Indonesia
juga telah menjadi sebuah ciri akan keberagaman budaya yang juga
mencerminkan kehidupan masyarakat Indonesia yang multikultural. Seiring
berjalannya waktu dan masuknya globalisasi ke Indonesia juga membawa
pengaruh besar pada kuliner Indonesia bukan hanya pengaruh positif saja
yang dibawa oleh globalisasi namun juga terdapat beberapa pengaruh negative
yang ikut dalam globalisasi, hal ini lah yang menjadi permasalahan jika tidak
segera diatasi. Masuknya makanan asing ke Indonesia dan budaya asing ke
Indonesia merupakan suatu dampak dari proses globalisasi. Hal seperti ini
tidak selalu membawa efek positif karena akan terjadinya pergeseran kebudayaan
diakrenakan adanya modernisasi dan westernisasi meski tidak begitu terlihat
dari sisi kuliner. Jika permasalahan seperti ini tidak disikapi dengan baik
maka lama kelamaan masyarakat Indonesia terutama generasi muda akan
lupa dengan budaya bangsanya.
Dengan adanya program pengenalan antropologi kuliner tradisional
Indonesia diharapkan dapat menjadi suatu cara untuk melestarikan kebudayaan
Indonesia. Program ini memanfaatkan kuliner sebagai suatu materi pembahasan
karena makanan dan minuman tradisional masih mudah ditemukan, dengan
adanya program ini juga akan mengembalikan masakan tradisional yang
hampir punah karena tidak adanya lagi yang mewarisi. Melalui program ini
juga mengajak generasi muda untuk terus mencintai warisan budaya
Indonesia meskipun zaman sudah semakin canggih. Sehingga kekayaan
budaya Indonesia termasuk keberagaman masakan tradisional didalamnya
tidak pernah punah dimakan zaman.
DAFTAR PUSTAKA