You are on page 1of 3

ansos

Analisis Sosial 1

Apakah Analisis Sosial itu?

Analisis Sosial Refleksi


Kemanusiaan

PENGALAMAN

Kerja Perencanaan

Lingkaran Hermeneutis

1. Kerja
Berisi kenyataan yang kita hadapi sehari-hari dalam pekerjaan seperti keluhan-keluhan
orang, apa yang dialami oleh orang, apa tanggapan orang, seperti apa situasi mereka.

2. Analisis Sosial
Adalah usaha untuk memahami kompleksitas pengalaman yang kita jumpai tadi. Analisis
berarti mencari hubungan sebab akibat dan mengidentifikasi pelaku.

3. Refleksi kemanusiaan
Adalah usaha untuk memahami pengalaman yang sedang dianalisis itu secara lebih luas
dan mendalam dalam terang nilai-nilai keadilan, tradisi religius, dan ajaran kemanusiaan
universal.

4. Perencanaan
Inilah tempat putusan dan aksi dibuat. Dalam terang pengalaman yang sudah dianalisis
dan direfleksikan tadi, apa yang sekarang harus dibuat baik oleh individu maupun oleh
komunitas? Bagaimana tanggapan ini disusun sedemikian rupa supaya pelayanan kita
makin efektif?
Analisis Sosial 2

Sepintas Sosiologi Kekuasaan

Uraian ringkas berikut ini hendak menjawab beberapa persoalan pokok mengenai hakikat
kekuasaan.
1. apakah kekuasaan itu?
2. bagaimana kekuasaan bekerja dalam kehidupan sehari-hari?

I. Hakikat kekuasaan
Kapankah seseorang dikatakan punya kuasa? Seorang anak akan menurut bila disuruh
ibunya mandi. Para mahasiswa dengan segala usahanya akan mengerjakan tugas yang
diberikan oleh dosen. Apakah dapat dikatakan ibu berkuasa atas anaknya dan dosen atas
mahasiswanya? Apa yang terjadi seandainya si anak dan mahasiswa tidak menuruti
perintah ibu dan dosen tadi?

A berkuasa atas B, berarti:


1. A mempengaruhi pilihan-pilihan dan tindakan-tindakan B.
2. A punya kemampuan untuk mengarahkan pilihan dan tindakan B ke arah yang
dimaksud oleh A.
3. A punya kemampuan untuk menumpas perlawanan B.

Kekuasaan paling mudah dimengerti sebagai kemampuan untuk menggerakkan orang


lain. Kekuasaan menampakkan diri dalam berbagai bentuk: paksaan, bujukan, otoritas,
dan manipulasi.

Paksaan:
Mengendalikan orang melalui ancaman baik yang jelas kelihatan maupun yang samar.
Inilah bentuk paradigmatik dari kekuasaan.
Bujukan:
Menawarkan gagasan kepada pihak lain supaya menuruti kehendaknya. Bujukan bisa
menghasilkan ketergantungan dan selanjutnya manipulasi.
Otoritas:
Sering disebut juga dengan wewenang atau kekuasaan yang legitim, yaitu hak yang ada
pada satu pihak untuk menuntut ketaatan pada pihak lain.
Manipulasi:
Mengendalikan orang tanpa memakai ancaman melainkan memakai informasi dan
gagasan. Biasanya orang tidak tahu bahwa dirinya dimanipulasi.

Bentuk-bentuk kekuasaan tadi memberi kesan bahwa kekuasaan cenderung negatif, yaitu
mengandaikan paksaan dan konflik. kekuasaan juga bisa dimengerti secara positif yaitu
daya yang memampukan, membuat orang mampu berbuat sesuatu. Dalam arti ini, kita
sampai pada hakikat kekuasaan: kapasitas transformatif yang dimiliki manusia; kapasitas
transformatif adalah kemampuan untuk terlibat dalam serangkaian peristiwa dan dengan
satu dan lain cara ikut mengubahnya. Dalam arti ini, kekuasaan selalu ada dalam segala
bentuk relasi (ibu/anak, ulama/umat, kekasih, dll) dan institusi kehidupan (keluarga,
agama, negara, kantor, lalu lintas, dll.).

Pada prinsipnya, kekuasaan melekat pada setiap orang.

II. Cara kerja kekuasaan


Kekuasaan terjadi ketika orang memobilisir sumber daya yang dimilikinya. Ada 2 jenis
sumberdaya:

Sumber daya alokatif (material)


Sumber daya otoritatif
1. Barang-barang material di jagad kehidupan (bahan mentah, hasil bumi)
1. Pengorganisasian waktu-ruang
2. Sarana produksi material (alat-alat produksi, teknologi)
2. Produksi/reproduksi tubuh

3. Barang-barang produksi (hasil interaksi antara no.1 dan 2) 3. Pengorganisasian peluang


hidup

Singkatnya, kekuasaan muncul ketika orang mengaktifkan kontrolnya atas barang


(alokatif) atau atas orang lain (otoritatif).

Untuk melakukan suatu analisis sosial, beberapa elemen berikut ini harus diperhatikan.
1. pelaku
2. praktik sosial
adalah tindakan sehari-hari yang kita kerjakan seperti, membuat laporan, demonstrasi,
berangkat ke kantor, dll.
3. sistem sosial
sedimentasi dari praktik-praktik sosial yang terulang. Jadi, LSM adalah sistem sosial
yang tercipta berkat pengulangan praktik-praktik seperti rapat mingguan, kerja lapangan,
membuat laporan keuangan, dan membuat kaos dan spanduk bertuliskan nama organisasi.
4. struktur sosial
aturan dan sumber daya yang digunakan dalam praktik-praktik sosial. Struktur ada
sebagai prinsip (skemata) struktural. Ada 3 prinsil struktural yang utama: signifikasi –
dominasi – legitimasi.

Signifikasi : menyangkut tata simbolik, pemaknaan, wacana (lembaga bahasa/


wacana); interaksinya
Dominasi : menyangkut tata penguasaan atas barang (lembaga ekonomi) dan
orang ( lembaga politik)
Legitimasi : menyangkut tata normatif (lembaga hukum).

Dalam praktik-praktik sosial, ketiga prinsip struktural ini terkait satu sama lain.

You might also like