Imunisasi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten
Padang Lawas Utara, karena cakupan imunisasi dasar yang rendah dan belum mencapai Universal Child Immunization (UCI) di sebagian besar wilayah ini. Salah satunya Desa Hutaimbaru dengan cakupan imunisasi dasar tahun 2015 sebesar 30%. Penelitian ini bersifat observasional analitik (non eksperimental) dengan desain studi Cross Sectional, bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada batita di desa Hutaimbaru kecamatan Halongonan tahun 2016. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki batita di Desa Hutaimbaru Kecamatan Halongonan dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi-square, Fisher Exact, dan uji regresi logistik berganda. Cakupan imunisasi dasar yang lengkap dari hasil penelitian ini adalah 48,6%. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang mempunyai hubungan signifikan (p<0,05) terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Hutaimbaru Kecamatan Halongonan tahun 2016 adalah variabel umur (p=0,008), pendidikan ibu (p=0,0001), pekerjaan ibu (p=0,0001), dan paritas (p=0,001), sedangkan variabel yang tidak berhubungan (p>0,05) adalah variabel tempat bersalin (p=0,100) dan jarak tempat tinggal dengan pelayanan kesehatan (p.=0,364). Hasil uji regersi logistik berganda, variabel yang paling dominan berhubungan terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Hutaimbaru Kecamatan Halongonan tahun 2016 adalah pendidikan ibu ((Exp{B}=7,280). Pelaksanaan Posyandu sebaiknya menerapkan sistem 1 tanggal saja setiap bulannya, agar para ibu lebih mudah mengingatnya atau menerapkan sistem Jemput Bola dalam memberikan imunisasi dasar, mengingat luas pemukiman desa Hutaimbaru yang tidak begitu luas serta masih dapat dengan mudah untuk dijangkau.
Kata Kunci: Imunisasi, Hutaimbaru, Batita
iii
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Immunization remains a public health problem in North Padang Lawas
District, because the basic immunization coverage is low and has not achieved Universal Child Immunization (UCI) in most of these areas. One of them Hutaimbaru village with basic immunization coverage in 2015 amounted to 30%. This research is an analytic observational (non-experimental) with cross sectional study design, aimed to analyze the factors related to the completeness of basic immunization by toddlers on Hutaimbaru subdistricts Halongonan in 2016. The study population was all mother who had a toddler in the village of the District Hutaimbaru Halongonan and sampling done by total sampling. Data were collected using a questionnaire and analyzed using Chi-square test and multiple logistic regression test. Immunization coverage complete of the result of this study was 48.6%. The results evidence that the variables have a significant related (p<0,05) on the completeness of immunization in toddlers in the Hutaimbaru village of the subdistrict Halongonan 2016 is the age variable (p= 0,008), education (p. = 0,0001), occupation (p= 0,0001), and parity (p= 0,001), when the unrelated variables (p<0,05) is a variable place of birth (p= 0,110) and the distance of a residence with health care (p= 0,364). The results of multiple logistic regression test, the variables have a significant most related on the completeness of immunization in toddlers in the Hutaimbaru village of the subdistrict Halongonan in 2016 is education (Exp {B}= 7,280). Implementation of the integrated health system should apply first date alone each month, so that mothers more easily remember, or Implement s system of “Jemput Bola” in providing basic immunization, given the extensive settlements Hutaimbaru village is not so wide, and they can be easy to reach.