You are on page 1of 41

  PAKET LENGKAP

CPNSONLINE INDONESIA
 
 

 
CPNSONLINE INDONESIA 
MODUL DIKLAT PRAJAB GOLONGAN I & II 
 

 
 

WWW.CPNSONLINE.COM
MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PRAJABATAN GOLONGAN I DAN II

Drs. M. Jani Ladi


Hartoto Hendradjaja, SH, MM
Drs. Ambar Riyanto

Lembaga Administrasi Negara – Republik Indonesia


2006
Hak Cipta© Pada: Lembaga Administrasi Negara

Edisi Tahun 2006

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia


Jl. Veteran No. 10 Jakarta 10110
Telp. (62 21) 3868201-06 Ext. 193, 197
Fax. (62 21) 3800188

Program Ko-Kurikuler:
Latihan Kesegaran Jasmani, Baris Berbaris,
Tata Upacara Sipil, dan Ceramah Tentang Kesehatan
Mental

Jakarta – LAN – 2006


73 hlm: 15 x 21 cm

ISBN: 979-3625-04-X
iv

Untuk mempercepat upaya meningkatkan kompetensi


tersebut, Lembaga Administrasi Negara (LAN) telah menetapkan
kebijakan desentralisasi dengan pengendalian kualitas dengan standar
tertentu dalam penyelenggaraan Diklat Prajabatan. Dengan kebijakan
ini, jumlah penyelenggaraan dapat lebih menyebar disamping jumlah
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA alumni yang berkualitas dapat meningkat pula. Standarisasi meliputi
REPUBLIK INDONESIA keseluruhan aspek penyelenggaraan Diklat, mulai dari aspek
kurikulum yang meliputi rumusan kompetensi, mata Diklat dan
strukturnya, metode dan skenario pembelajaran dan lain-lain sampai
KATA PENGANTAR pada aspek administrasi seperti persyaratan peserta, administrasi
penyelenggaraan, dan sebagainya. Dengan standarisasi ini, maka
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana kualitas penyelenggaraan dan alumni diharapkan dapat lebih
Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional 2005 – 2009 telah terjamin.
menetapkan bahwa visi pembangunan nasional adalah: (1) Salah satu unsur Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan yang
terwujudnya kehidupan masyarakat yang aman, bersatu, rukun dan mengalami penyempurnaan antara lain modul atau bahan ajar untuk
damai; (2) terwujudnya masyarakat, bangsa, dan negara yang para peserta. Oleh karena itu, kami menyambut baik penerbitan
menjunjung tinggi hukum, kesetaraan dan hak asasi manusia; serta modul yang telah disempurnakan ini, sebagai antisipasi dari
(3) terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan perubahan lingkungan stratejik yang cepat dan luas diberbagai sektor.
kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan Dengan kehadiran modul ini, kami mengharapkan agar peserta Diklat
pondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan. Untuk dapat memanfaatkannya secara optimal, bahkan dapat menggali
mewujudkan visi ini, mutlak diperlukan peningkatan kompetensi keluasan dan kedalaman substansinya bersama melalui diskusi
Pegawai Negeri Sipil (PNS), khususnya para Calon Pegawai Negeri sesama dan antar peserta dengan fasilitator para Widyaiswara dalam
Sipil (CPNS) yang akan menjadi PNS. PNS memainkan peran dan proses kegiatan pembelajaran selama Diklat berlangsung.
tanggungjawabnya yang sangat strategis dalam mendorong dan Kepada penulis dan seluruh anggota Tim yang telah
mempercepat perwujudan visi tersebut. berpartisipasi, kami haturkan terima kasih. Semoga buku hasil
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang perbaikan ini dapat dipergunakan sebaik-baiknya.
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS mengamanatkan bahwa
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Prajabatan dilaksanakan untuk Jakarta, 2006
memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan
kebangsaan, kepribadian dan etika PNS, disamping pengetahuan KEPALA
dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
tugas, dan budaya organisasi agar mampu melaksanakan tugas pokok REPUBLIK INDONESIA
dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat. Untuk mewujudkan PNS
yang memiliki kompetensi sesuai dengan amanat PP 101 Tahun 2000
maka seorang CPNS harus mengikuti dan lulus Diklat Prajabatan
sebagai syarat untuk dapat diangkat menjadi PNS. SUNARNO

iii
vi

DAFTAR ISI BAB V KESEHATAN MENTAL...........................................51


A. Pengertian............................................................51
KATA PENGANTAR.................................................................iii B. Manfaat Pembinaan Kesehatan Mental ...............52
DAFTAR ISI...............................................................................v C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dan Ciri-
BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 1 Ciri Mental Sehat ................................................53
A. Deskripsi Singkat ................................................. 1 D. Mental Produktif..................................................55
B. Tujuan Pembelajaran ........................................... 1 E. Mental Masyarakat Modern ................................56
C. Relevansi Modul Dengan Tujuan Diklat.............. 2 F. Pengaruh Timbal Balik Antara Kondisi Mental
Dan Fisik .............................................................56
BAB II KESEHATAN DAN KESEGARAN JASMANI ........ 3
G. Cara-Cara Mengatasi Gangguan Mental .............57
A. Pengertian Kesehatan Dan Berpola Hidup Sehat 3
H. Rangkuman..........................................................60
B. Penerapan Pola Hidup Sehat Melalui ”Pesan
I. Latihan.................................................................61
Tangan” ................................................................ 6
C. Kesegaran Jasmani ............................................... 8
BAB VI PENUTUP.................................................................63
D. Latihan................................................................ 20
E. Rangkuman......................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA...............................................................65
BAB III PERATURAN BARIS BERBARIS.......................... 22
A. Pengertian Baris Berbaris................................... 22
B. Manfaat............................................................... 22
C. Gerakan Ditempat............................................... 23
D. Gerakan Berjalan ................................................ 28
E. Latihan................................................................ 32
F. Rangkuman......................................................... 32

BAB IV TATA UPACARA SIPIL ......................................... 33


A. Pengertian Tata Upacara Sipil ............................ 33
B. Manfaat............................................................... 35
C. Pengertian Upacara Umum ................................ 36
D. Pejabat-Pejabat Dalam Upacara ......................... 36
E. Tugas-Tugas Pejabat Upacara ............................ 36
F. Tata Urutan Upacara Umum .............................. 39
G. Pengertian Upacara Khusus................................ 44
H. Pelaksanaan Kegiatan Apel ................................ 44
I. Tata Cara Kegiatan Laporan Dikelas ................. 47
J. Latihan................................................................ 49
K. Rangkuman......................................................... 49

v
vii
2 Ko-Kurikuler

BAB I d. Ceramah tentang Kesehatan Mental tujuannya agar


peserta Diklat dapat memahami pentingnya kesehatan
PENDAHULUAN
mental dalam kaitannya dengan kelancaran pelaksanaan
tugas sebagai Pegawai Negeri Sipil.

A. Deskripsi Singkat
2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Dalam kegiatan-kegiatan latihan Kesegaran Jasmani, Baris- Setelah pembelajaran selesai peserta dapat menjelaskan
berbaris, mengikuti Tata Upacara Sipil, mengikuti ceramah manfaat:
kesehatan mental untuk dapat meningkatkan kesehatan memupuk a. Olahraga senam bagi kesehatan jasmani;
sikap dan perilaku peserta Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) b. Baris-berbaris bagi penegakkan disiplin dan kerja sama;
Prajabatan golongan I dan II agar tercapai individu yang sehat c. Tata Upacara Sipil dan penerapannya dengan benar di
jasmani dan rohaninya dalam kaitan dengan kelancaran instansinya;
pelaksanaan tugas-tugas sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). d. Kesehatan mental bagi kelancaran pelaksanaan tugas
sebagai Pegawai Negeri Sipil.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) C. Relevansi Modul Dengan Tujuan Diklat
Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini peserta
Peningkatan kompetensi aparatur tersebut dengan melakukan
diharapkan memiliki pengetahuan tentang memelihara
pembahasan kebijakan penyelenggaraan Diklat PNS yang
kesehatan jasmani melalui kegiatan;
mempunyai sasaran ganda, yang berkaitan dan saling menunjang.
a. Latihan kesegaran jasmani tujuannya adalah agar tercapai
1. Pengembangan sistem penyelenggaraan Diklat yang
individu peserta Diklat yang sehat jasmani;
terdesentralisasi, dan
b. Baris berbaris tujuannya agar peserta Diklat mampu
2. Pengembangan program Kurikuler yang mengacu pada
menerapkan peraturan baris-berbaris secara tertib, untuk
standar kompetensi yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan
mendukung penegakan disiplin dan kerjasama antara
pemerintahan negara dan pembangunan bangsa.
peserta;
c. Tata Upacara Sipil tujuannya adalah agar peserta Diklat
mampu memahami dan menerapkan tata upacara sipil
dengan benar;

1
4 Ko-Kurikuler

BAB II keluarga maupun masyarakat, sehingga meningkatkan


kualitas hidup;
KESEHATAN DAN KESEGARAN
4. Dapat belajar atau berkarya Iebih baik;
JASMANI 5. Dapat meningkatkan produktivitas kerja,
6. Berpikir sehat dan positif;
7. Merasa tenteram dan nyaman;
A. Pengertian Kesehatan Dan Berpola Hidup
8. Memiliki rasa percaya diri dan hidup seimbang.
Sehat
Kesehatan merupakan dasar untuk peningkatan dan pembinaan Dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992, dijelaskan
kesegaran jasmani, oleh karena itu sebelum seseorang bahwa "kesehatan" adalah "keadaan sejahtera dari badan, jiwa
melakukan latihan kesegaran jasmani, ia mutlak harus berada dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
dalam kondisi "sehat". secara sosial dan ekonomis". Dari definisi tersebut jelas terlihat
bahwa kesehatan bukanlah semata-mata keadaan bebas dari
Pola hidup sehat pada dasarnya adalah suatu kesatuan program penyakit, cacat atau kelemahan. Dari pengertian tersebut
yang meliputi program kesehatan, kesegaran jasmani, gizi dan tersimpulkan bahwa hidup sehat secara badaniah, sosial dan
aktivitas rekreasi yang bila dilaksanakan dengan baik dan benar rohani merupakan hak setiap orang. Sedangkan yang
akan mendukung tercapainya produktivitas kerja yang tinggi. dimaksudkan dengan "pola hidup sehat" adalah segala upaya
Dengan melaksanakan pola hidup sehat secara baik dan benar guna menerap kan kebiasaan baik dalam menciptakan hidup
maka seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan memperoleh yang sehat dan menghindarkan diri dari kebiasaan buruk yang
tubuh yang sehat, tingkat kesegaran jasmani yang memadai serta dapat mengganggu kesehatan.
mampu menjaga keseimbangan antara aktivitas fisik dan mental
melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat rekreatif. Kebiasaan-kebiasaan baik, dalam pola hidup sehat, yang perlu
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, meliputi:
Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan pola hidup sehat 1. Pemeliharaan kebersihan dan kesehatan pribadi, terutama
adalah sebagai berikut: kesehatan kulit, rambut, kuku, mata, telinga, mulut, gigi,
1. Berpenampilan lebih sehat dan ceria; tangan, dan kaki, serta memakai pakaian yang bersih. Selain
2. Dapat tidur nyenyak; itu tubuh juga perlu gerak dan istirahat yang cukup.
3. Dapat menikmati kehidupan sosial baik di lingkungan

3
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 5 6 Ko-Kurikuler

2. Makan makanan sehat, yang memenuhi gizi seimbang. terjadinya kontak langsung dengan orang yang menderita
Hidangan gizi seimbang mengandung zat tenaga, zat penyakit menular.
pembangun dan zat pengatur yang dikonsumsi seseorang 7. Hindari memakai perlengkapan pribadi orang lain (apa lagi
dalam satu hari secara seimbang, sesuai dengan kebutuhan milik penderita penyakit menular) seperti sikat gigi, sabun
tubuh. mandi, handuk, pakaian, sendok, gelas & sisir.
3. Makanan yang dimakan juga harus selalu disesuaikan dengan 8. Jangan melakukan hubungan seksual di luar nikah, atau
usia dan jenis aktivitas tubuh yang dilakukan, serta berperilaku seksual menyimpang (seperti homo- seksual dan
keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran energi, seks bebas), karena dapat terkena penyakit menular seksual
sehingga tercapai berat tubuh yang proporsional. Cara (PMS), termasuk HIV/AIDS.
mengukur berat badan yang proporsional akan dijelaskan 9. Mengendalikan stress dengan cara menyelesaikan pekerjaan
dalam uraian tentang pengukuran tingkat kesegaran jasmani. satu persatu pada satu saat, tidak mengkritik orang lain,
4. Pemeliharaan kesehatan lingkungan, yang berarti men jaga selalu bersikap ramah dan selalu mendekatkan diri kepada
kebersihannya. Untuk itu tiga faktor utama yang harus Tuhan Yang Maha Esa, serta cukup tidur teratur setiap
terpenuhi untuk menjaga kesehatan lingkungan adalah: harinya sehingga badan akan mendapatkan kesegaran pada
tersedianya air bersih, terakomodasinya pembuangan sampah hari berikutnya.
dan Iimbah, serta terjaganya kebersihan dan kesehatan kamar
mandi, jamban/wc dan peturasan. B. Penerapan Pola Hidup Sehat Melalui “Pesan
5. Pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mengetahui Tangan”
secara dini adanya gangguan kesehatan atau penyakit,
Untuk memudahkan seseorang agar selalu ingat untuk
sehingga pengobatannya akan lebih mudah daripada jika
menerapkan pola hidup sehat, dapat di lakukan dengan teknik
penyakitnya sudah bertambah parah. Bagi PNS yang usianya
"pesan tangan" seperti tergambar dalam ilustrasi berikut ini:
di bawah 40 tahun, pemeriksaan kesehatan cukup di lakukan
sekali dalam dua tahun, sedangkan bagi yang sudah di atas
seimbang gizi: Makan makanan yang tinggi serta (50 %),
40 tahun atau lebih sebaiknya setiap tahun dilakukan
rendah garam (kurang dari 4,5 gram), rendah lemak (20 % -
pemeriksaan kesehatan.
30%), rendah gula (< 10%), hindari sedapat mungkin bahan
6. Menghindari kebiasaan buruk yang merugikan kesehatan
pengawet makanan, tidak makan "cemilan", dan makan beraneka
seperti merokok dan minum alkohol serta penyalahgunaan
ragam makanan.
obat, narkotik dan zat aditif lainnya. Juga perlu dihindari
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 7 8 Ko-Kurikuler

Enyahkan kebiasaan buruk: enyahkan rokok, alkohol, obat C. Kesegaran Jasmani


sembarangan, seks bebas, narkotik. Enyahkan kebiasaan tidak 1. Pengertian Kesegaran Jasmani
melakukan pemeriksaan kesehatan berkala dan hindari kulit kena Kesegaran jasmani didefinisikan sebagai kemampuan untuk
sinar matahari langsung antara jam 10.00 sampai dengan jam melakukan kegiatan sehari-hari tanpa merasakan kelelahan
14.00. yang berlebihan, serta masih memiliki cadangan tenaga untuk
mengisi waktu luang dan kegiatan-kegiatan yang sifatnya
Hidup seimbang, 5 harus: rekreasi, hobby, sosialisasi, nafkah mendadak. Pembinaan kesegaran jasmani jelas bermanfaat
batin (kasih sayang), dan ibadah. bagi calon PNS guna menunjang kegiatan proses belajar
mengajar selama mengikuti Pelatihan, serta kelak dapat
Awasi bagian tubuh rawan: awasi tekanan darah, gula darah, meningkatkan produktivitas kerja yang prima saat telah
berat badan, dan kolesterol, serta lakukan pemeriksaan kesehatan menjadi PNS. Dengan demikian, setelah mengikuti
berkala termasuk pemeriksaan gangguan alat kandungan pada pembelajaran ini, calon PNS. Diharapkan dapat menjelaskan
wanita (PAP Smear), pemeriksaan payudara sendiri (sadari), komponen kesegaran jasmani serta memelihara dan
awasi bagian tubuh rawan pada usia lanjut, dan awasi bagian meningkatkan kesegaran jasmaninya.
tubuh rawan yang merupakan faktor keturunan.
2. Komponen Kesegaran Jasmani
Teratur hidup: teratur makan (2-3 kali sehari), tidur cukup (7-8 Komponen kesegaran jasmani dibagi menjadi dua bagian,
jam sehari), teratur olahraga untuk menjaga kesegaran jasmani, yaitu yang berkaitan dengan kesehatan (health-related
dan jalani kehidupan seksual yang baik. fitness) dan komponen yang berkaitan dengan keterampilan
(skills related fitness). komponen kesegaran jasmani yang
berkaitan dengan kesehatan, terdiri dari daya tahan jantung
dan paru-paru; komposisi tubuh, fleksibilitas; kekuatan dan
daya tahan otot. Sedangkan komponen kesegaran jasmani
yang berhubungan dengan keterampilan, meliputi: Daya
ledak, kecepatan, kelincahan, koordinasi, kecepatan reaksi
dan keseimbangan.
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 9 10 Ko-Kurikuler

Untuk dapat menjalankan tugas rutin sebagai PNS dan memiliki ruang gerak luas dalam sendi-sendinya dan yang
sebagai anggota masyarakat yang bersosialisasi, minimal mempunyai otot yang elastis.
komponen kesegaran jasmani yang berkaitan dengan d. Kekuatan Otot
kesehatanlah yang Iebih perlu mendapat perhatian. Kekuatan otot sangat penting guna meningkatkan kondisi
Sedangkan komponen kesegaran jasmani yang berkaitan kesegaran jasmani karena kekuatan merupakan daya
dengan keterampilan Iebih dibutuhkan oleh orang yang penggerak setiap aktivitas fisik, yang memegang peranan
memelihara prestasi fisik, seperti atlet dan penari. pula dalam melindungi seseorang dari kemungkinan
a. Daya Tahan Jantung cedera. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari kekuatan
Daya tahan jantung dan paru-paru di kenal juga dengan otot amat diperlukan, misalnya untuk mengangkat
istilah daya tahan kardiorespirasi atau kapasitas aerobik, sesuatu. Jika salah satu otot cedera dan tidak dapat
yang diartikan sebagai kemampuan jantung, paru-paru digerakkan, maka akan terasa betapa pentingnya
dan peredaran darah untuk mampu melakukan tugas-tugas memelihara kekuatan otot.
fisik yang berat dalam jangka waktu yang lama tanpa e. Daya Tahan Otot
megalami kelelahan yang berlebihan setelah Daya tahan otot mengacu kepada suatu kelompok otot
menyelesaikan pekerjaan tersebut. Jika daya tahan jantung yang mampu untuk melakukan kontraksi yang berturut-
dan paru-paru seseorang lemah, maka orang tersebut akan turut, atau mampu mempertahankan suatu kontraksi statis
mudah lelah dan sulit pulih setelah melakukan kerja berat. untuk waktu yang lama. Contohnya, atlet yang melakukan
b. Komposisi Tubuh push-up atau seseorang ibu yang mengulek sambal.
Komposisi tubuh merupakan perbandingan proporsi tubuh
yang di pengaruhi oleh berat badan, tinggi badan dan 3. Pemeliharaan dan Peningkatan Kesegaran Jasmani
ukuran anggota tubuh lainnya termasuk tebal lemak, Tingkat kesegaran jasmani seseorang perlu terus di pelihara
jumlah cairan tubuh dan sel-sel tubuh lainnya. Cara untuk agar selalu berada dalam kondisi yang prima. Untuk
mengetahui apakah berat badan seseorang itu proporsional memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani perlu
akan dijelaskan dalam bab selanjutnya. dibiasakan hidup sehat dan selalu menjaga kebugaran tubuh
c. Fleksibilitas dengan melakukan latihan kesegaran jasmani yang teratur.
Fleksibilitas atau kelenturan selalu dikaitkan dengan
ruang gerak sendi dan elastisitas otot-otot, tendon dan Manfaat dari latihan fisik, bukan saja meningkatkan derajat
ligamen. Dengan demikian orang yang lentur adalah yang kesehatan dan daya tahan tubuh, tapi juga berdampak kepada
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 11 12 Ko-Kurikuler

peningkatan rasa percaya diri, perbaikan kualitas tidur dan (training zone) seseorang berdasarkan denyut nadinya.
menurunkan tingkat stress. Disamping itu, jangan lupa Denyut nadi latihan harus mencapai denyut nadi
meluangkan waktu untuk rekreasi. Berikut ini diuraikan optimal jika latihan ingin di rasakan manfaatnya.
prosedur, prinsip dan macam latihan kesegaran jasmani. Untuk menentukan denyut nadi optimal perlu terlebih
a. Prosedur Latihan Kesegaran Jasmani dahulu diketahui denyut nadi maksimal dan usia.
Dalam melakukan latihan kesegaran jasmani perlu diikuti Berikut ini cara menghitung denyut nadi optimal,
prosedur latihan berikut ini agar latihan dapat bermanfaat dengan contoh usia 25 tahun.
dan tidak menimbulkan cedera. DN maksimal: 220 - usia = 220 - 25 = 195
1) Sebelum latihan fisik, pastikan badan dalam keadaan denyut/menit.
sehat. Terutama jika baru sembuh dari sakit atau DN optimal: 80% x DN maksimal = 80% x 195 = 156
cedera, sebaiknya dilakukan dulu pemeriksaan denyut/menit. DN minimal: 60% x DN maksimal =
kesehatan. 60% x 195 = 117 denyut/menit.
2) Gunakan pakaian olah raga yang memungkinkan tubuh Jadi, agar latihan aerobik yang dilakukan PNS yang
bergerak bebas, menyerap keringat dan sopan, berusia 25 tahun tersebut efektif, denyut nadinya saat
bersepatu olahraga dan gunakan topi jika berolahraga melakukan latihan inti berkisar antara 117 sampai
di luar gedung. dengan 156 denyut per menit. Apabila denyut nadi
3) Mulailah latihan dengan pemanasan (warming up), latihannya dibawah 117 maka latihan yang dilakukan
yang merupakan gerakan umum yang ringan ditambah tidak akan meningkatkan daya tahan tubuhnya, maka
dengan senam peregangan (stretching) selama sekitar sebaliknya, jika denyut nadinya diatas 156 maka
10 menit. Jika denyut nadi sudah mencapai 110 - 120 latihan tersebut terlalu berat, dan akan berbahaya bagi
per menit, dapat dikatakan bahwa tubuh sudah cukup kesehatan jantungnya. Semakin terlatih daya tahan
panas untuk melaku kan latihan inti. seseorang, maka akan semakin lama dapat bertahan
4) Fokus awal dari latihan fisik adalah latihan dengan latihan dalam denyut nadi optimalnya.
intensitas rendah yang bertujuan meningkatkan daya 6) Timbulnya rasa pegal setelah latihan adalah hal yang
tahan jantung dan paru, yaitu latihan aerobik seperti biasa, namun jika ada rasa nyeri setelah melakukan
jogging, jalan cepat, senam, aerobik, bersepeda statis. latihan fisik, itu merupakan pertanda ada sesuatu yang
5) Dalam latihan inti yang bersifat aerobik, target latihan tidak beres pada tubuh. Oleh karena itu biasa lakukan
dapat dipantau dengan menetapkan zona latihan pendinginan (cooling down) setelah latihan inti,
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 13 14 Ko-Kurikuler

terutama dengan melakukan peregangan otot sampai maka minggu berikutnya bisa di tingkat kan menjadi
denyut nadi kembali normal. Jika tidak hilang segera 25 - 30 menit dan seterusnya. Latihan juga
periksa ke dokter. mengandung unsur individualitas, karena sebenarnya
7) Lakukan gerakan-gerakan fisik yang tidak beresiko tidak ada program latihan yang langsung cocok untuk
menyebabkan cedera. semua orang. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam
b. Prinsip Latihan Kesegaran Jasmani prinsip individualitas ini antara lain: jenis kelamin,
Program latihan fisik yang baik harus dapat menghasilkan usia, tingkat kesegaran jasmani, selera, komposisi dan
peningkatan kualitas fisik dari orang yang melakukan tipe tubuh serta karakter kepribadiannya.
latihan tersebut. Untuk bisa mencapainya, program latihan
harus mengikuti prinsip-prinsip latihan sebagai berikut: 4. Pengukuran Tingkat Kesegaran Jasmani
1) Prinsip dasar "overload", yaitu suatu prinsip latihan Tingkat kesegaran jasmani PNS dapat diketahui dengan
dimana pembebanan latihan harus ditambah pada mengukur berbagai komponen kesegaran jasmaninya,
waktu tertentu, artinya beban latihan tidak monoton, ataupun dengan mengukur tingkat kesegaran jasmani umum
ada saatnya semakin berat namun diselingi dengan yang biasanya dilakukan dengan suatu rangkaian tes fisik.
latihan ringan. Namun dalam Pelatihan ini, hanya tiga macam pengukuran
2) Latihan untuk mencapai kondisi fisik yang baik yang berhubungan dengan kesegaran jasmani yang akan
setidaknya harus dilakukan tiga sampai lima kali dibahas dan dipraktekan, yaitu pengukuran denyut nadi,
dalam seminggu, dengan hari yang diselang-seling, pengukuran berat badan proposional, dan pengukuran
misalnya Selasa, Jum'at, Minggu. Kalau latihan hanya kapasitas aerobika.
satu atau dua kali seminggu, latihan tersebut tidak
cukup untuk meningkatkan kualitas fisik. Sebaliknya, Setelah mengikuti Pelatihan ini, diharapkan para calon PNS
jika terlalu banyak sampai hampir setiap hari tanpa peserta Pelatihan akan memiliki kebiasaan untuk melakukan
istirahatpun akan berbahaya bagi kerusakan fungsi pengukuran kesegaran jasmaninya, sehingga para PNS dapat
tubuh. mengontrol tingkat kesegaran jasmaninya.
3) Latihan harus progresif, artinya secara berangsur a. Pengukuran Denyut Nadi
angsur disesuaikan dengan perkembangan prestasi Pengukuran denyut nadi, khususnya denyut nadi istirahat,
orang yang melakukan latihan, misalnya dalam perlu dilakukan setiap hari. Kegunaannya adalah kita
minggu pertama latihan jogging selama 20 menit, dapat memonitor kondisi tubuh, apakah mengalami
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 15 16 Ko-Kurikuler

kelelahan atau kurang istirahat. Saat terbaik mengukur Contoh: Berat badan= 60 kg, Tinggi badan = 160 cm
denyut nadi istirahat adalah saat setelah bangun tidur, BMI = (60 kg)/(1,6 m) x (1,6 m) = 60/2.56 =
pada saat masih terbaring. Denyut nadi ini disebut sebagai 23,4 kg /M2.
denyut nadi basal.

Cara penghitungan denyut nadi yang paling sederhana


adalah dengan meraba pergelangan tangan sebelah dalam
(arteri radialis) atau leher (arteri carotis). Setelah denyut
nadi teraba, hitung denyut nya selama satu menit, untuk
mempercepat penghitungan, dapat dihitung dalam 15 c. Pengukuran Kapasitas Aerobika
detik lalu dikali kan 4, atau selama 30 detik lalu hasilnya Sebelum melakukan pengukuran atau tes kapasitas
dikalikan dua. Denyut nadi istirahat yang normal pada aerobik, ikuti dahulu hal-hal berikut ini:
orang dewasa berkisar antara 60 - 80 denyut permenit. 1) Peserta tes harus dalam kondisi sehat berdasarkan
pemeriksaan dokter. Jika tekanan darah sedang terlalu
Jika saat bangun tidur denyut mendekati 100 maka itu tinggi atau terlalu rendah, lebih baik tes dilakukan di
salah satu pertanda tubuh tidak sehat. lain hari. Demikian juga jika peserta sedang merasa
pusing, kurang tidur, denyut nadi mendekati 100 per
b. Pengukuran Berat Badan menit, atau tidak sehat, jangan mengikuti tes.
Yang dimaksud dengan berat badan proporsional adalah 2) Malam sebelum mengikuti tes, peserta harus cukup
keseimbangan antara berat badan dan tinggi badan. Salah tidur.
satu cara yang praktis untuk mengetahui berat badan 3) Sebelum melakukan tes peserta tidak melakukan
proporsional tersebut adalah dengan menghitung indeks latihan fisik yang berat, tidak merokok, tidak minum
massa tubuh (body mass index = BMI). Untuk itu terlebih alkohol ataupun obat-obatan.
dahulu harus diketahui berat badan dan tinggi badannya. 4) Gunakan pakaian olahraga yang ringan dan tidak
Perhitungan BMI menggunakan rumus sebagai berikut: mengganggu gerakan.
5) Tes sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam
10.00, atau jika terpaksa dapat dilakukan pada sore hari
setelah matahari tidak menyengat, dan peserta tidak
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 17 18 Ko-Kurikuler

dalam keadaan lelah. mengurangi kecepatan lari jika ia merasa lelah, namun
harus tetap lari atau berjalan jangan berhenti.
Ada beberapa macam jenis pengukuran tes aerobik yang
bisa dilakukan perorangan maupun secara massal. Tes Pada saat peserta tes melewati garis finish di kilometer
yang paling mudah dilaksanakan adalah tes Iari 2,4 km 2,4 stopwatch dimatikan. Waktu yang tertera untuk
dan tes jalan cepat 4,8 km (protokol test cooper). Ada menempuh jarak 2,4 km itulah prestasi yang dicapai.
pula tes lari 15 menit (Baike), tes naik turun bangku Hasil waktu tes kemudian dilihat dalam Tabel 1 sesuai
(Harvard step test) dan tes lari multi tahap (Bleep-test). dengan jenis kelamin dan usia.
Dalam uraian ini hanya kedua tes yang pertama di sebut Tabel I
tadi yang akan dibahas dan di praktekan pelaksanaannya. Norma Tes Lari 2,4 Km (Cooper)
1) Tes Lari 2,4 km
Tujuan daripada tes ini adalah untuk mengukur daya
tahan jantung dan paru-paru. Untuk itu diperlukan
lintasan lari sepanjang 2,4 km yang bisa berbentuk
lintasan atletik standar (keliling 400 meter), atau
lintasan lurus, bahkan dapat dilakukan di jalan raya
atau lintasan lari. Yang penting, jaraknya harus terukur
benar sejauh 2,4 km.

Alat bantu yang diperlukan adalah stopwatch. Jika tes


dilakukan terhadap orang banyak (massal), maka 2) Tes Jalan Cepat 4,8 km
diperlukan petugas pencatat waktu dan pencatat Pelaksanaan tes jalan cepat ini mirip tes Iari dengan tes
jarak.Tes dilakukan dengan start berdiri. Tes dimulai lari 2,4 km. Bedanya jarak yang ditempuh adalah 4,8
saat aba-aba start (biasanya petugas start teriak "ya" km dan dalam tes jalan cepat ini peserta harus berjalan
atau sambil mengibaskan bendera start) bersamaan kaki secepatnya, namun tidak boleh berlari. Yang
dengan mengaktifkan stopwatch. Lalu peserta tes dikatagorikan berlari adalah pada saat yang bersamaan
berlari secepatnya menempuh jarak 2,4 km dengan kedua telapak kaki melayang (tidak menginjak tanah).
kecepatan yang diatur sendiri. Peserta boleh Tes jalan cepat ini lebih sering di berikan kepada PNS
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 19 20 Ko-Kurikuler

yang usianya di atas 40 tahun. Cara start, finish dan D. Latihan


penghitungan waktu sama dengan tes Iari 2,4 km. Bentuklah kelompok sesuai dengan jumlah peserta untuk
Katagori hasil waktu tes dapat dilihat dalam Tabel 2 mengkaji hal-hal sebagai berikut:
sesuai dengan jenis kelamin dan usia. 1. Mengidentifikasi siapa yang dianggap dan apa kriteria sehat
itu?
Tabel 2
Norma Tes Jalan Cepat 4,8 Km (Cooper) 2. Mengidentifikasi jenis yang berkategori sehat?
3. Mengidentifikasikan persyaratan-persyaratan yang
diperlukan pada setiap jenis-jenis sehat tersebut.
4. Waktu penyelesaian (mulai dari proses sampai menjadi
kajian sehat).
5. Mengapa kita melakukan latihan kesegaran jasmani?
6. Apa saja yang harus kita lakukan sebelum melakukan
kegiatan kesegaran jasmani?
7. Kegiatan kesegaran jasmani bagi yang berusia 40 tahun ke
atas, bagaimana bentuknya?

E. Rangkuman
1. Kesegaran jasmani didefinisikan sebagai kemampuan untuk
melakukan kegiatan sehari-hari tanpa merasakan kelelahan
yang berlebihan, serta masih memiliki cadangan tenaga.
Agar para peserta lebih memahami dan dapat mengerti 2. Komponen-komponen kesegaran jasmani dibagi menjadi 2
cara pelaksanaan pengukuran kesegaran jasmani ini, (dua) bagian, yaitu komponen yang berkaitan dengan
akan dilakukan praktek yang sekaligus untuk kesehatan (health related fitness) dan komponen yang
mengukur tingkat kesegaran jasmani peserta. Idealnya, berkaitan dengan keterampilan (skills related fitness).
pengukuran kesegaran jasmani dilakukan secara 3. Untuk memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani
berkala, misalnya setiap tiga bulan sekali, agar perlu dibiasakan hidup sehat dan selalu menjaga kebugaran
perkembangan tingkat kesegaran jasmani hasil latihan tubuh dengan melakukan latihan.
fisik dapat diketahui manfaatnya. 4. Dalam melaksanakan kegiatan kesegaran jasmani perlu
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 21

diukur tingkatan kesegaran tersebut, yaitu untuk melakukan BAB III


pengukuran denyut nadi, pengukuran berat badan dan
PERATURAN BARIS BERBARIS
pengukuran kapasitas aerobiknya.

A. Pengertian Baris Berbaris


Peraturan Baris Berbaris (PBB) ini adalah dalam rangka
pembinaan dan kerjasama antar peserta. Salah satu dasar
pembinaan disiplin adalah melalui latihan PBB. Jadi PBB berarti
bukanlah mengarahkan peserta menjadi TNI atau Militer tetapi
untuk mewujudkan disiplin yang prima, agar dapat menunjang
pelayanan yang prima pula. PBB tujuannya adalah antara lain,
membentuk sikap, membentuk disiplin, membina kebersamaan/
kesetiakawanan, dan lain-lain.

Pokok-pokok baris-berbaris diberikan peserta untuk mengikuti


upacara serta digunakan untuk pelaporan kesiapan belajar di
kelas dengan gerakan-gerakan di tempat dan berjalan yang serba
tertib guna mendukung penegakan disiplin.

B. Manfaat
1. Peraturan baris-berbaris dimaksudkan untuk mengatur
sekelompok orang dalam barisan melakukan gerakan
bersama-sama secara tertib dan serempak baik gerakan
ditempat maupun gerakan berjalan.
2. Pengetahuan PBB sangat bermanfaat bagi peserta
LATPRAJAB Golongan I dan II baik selama mengikuti
Diklat maupun setelah Diklat, guna mendukung tugas

22
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 23 24 Ko-Kurikuler

pokok. Pembinaan disiplin dan memupuk rasa kebersamaan beberapa detik agar anggota barisan dapat mempersiapkan
antar peserta dilakukan melalui PBB. Gerakan-gerakan diri dan melaksanakannya secara serempak.
enerjik dari kedisiplinan yang tinggi serta rasa karsa yang
dihasilkan dari latihan PBB sangat diperlukan dalam a. Sikap Sempurna
pelaksanaan tugas. Membentuk sikap sempurna dengan aba-aba "siap ...
Grak", (berdiri) atau "duduk siap ... grak" (dalam keadaan
C. Gerakan Ditempat duduk).
Gerakan ditempat diperlukan untuk mempersiapkan atau 1) Begitu mendengar aba-aba "siap grak" (dilapangan/
merapikan barisan dalam menghadapi upacara-upacara, berdiri).
melaksanakan apel kerja pagi/siang, apel belajar pagi/ persiapan a) Kaki kiri ditarik rapat-rapat lurus ke kaki kanan dan
pelaporan belajar pagi/siang di kelas. ujung kaki membentuk sudut 45°;
1. Contoh-Contoh b) Pandangan lurus ke depan;
Gerakan-gerakan ditempat yang umum dilakukan adalah: c) Dagu ditarik;
a. Sikap sempurna; d) Dada dibusungkan dan perut ditarik/dikempiskan;
b. Lencang kanan; e) Tangan lurus ke bawah rapat dengan paha dan jari-
c. Lencang depan; jari dikepalkan serta ibu jari menempel di paha.
d. Berhitung; 2) Setelah dilaksanakan tidak boleh bergerak lagi dan
e. Hadap kanan; melirik ke kiri atau ke kanan serta bersuara atau
f. Hadap kiri; senyum.
g. Hadap serong kanan/kiri; 3) Khusus untuk di ruangan kelas dalam rangka persiapan
h. Balik kanan; pelaporan belajar, begitu mendengar aba-aba "duduk
i. Istirahat ditempat. siap ... grak", langsung sikap sempurna di tempat
duduk, pandangan lurus kedepan, kaki rapat, dagu
2. Latihan ditarik, duduk tegak (dada busung), tangan mengepal
Untuk melaksanakan gerakan-gerakan ditempat dilakukan menempel di tangkai kursi atau paha, tidak boleh lagi
melalui aba-aba yang diberikan oleh pelatih atau pimpinan bergerak dan melirik ke kiri atau ke kanan serta
barisan. Aba-aba yang diberikan terdiri dari aba-aba bersuara atau tersenyum.
peringatan dan aba-aba pelaksanaan diperlukan jarak waktu
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 25 26 Ko-Kurikuler

b. Lencang kanan/Lencang depan setelah mendapatkan aba-aba pelaksanaan mulai


Untuk meluruskan atau merapikan barisan dengan aba-aba berturut-turut menghitung dari kanan ke kiri.
"lencang kanan ... grak" (barisan berbentuk SAF) atau b) Bagi orang yang paling ujung dari saf 3
"lencang depan ... grak" (barisan berbetuk BANJAR). mengucapkan "lengkap" kalau barisan lengkap
1) Begitu mendengar aba-aba "lencang kanan ... grak" kelipatan 3, mengatakan "kurang 1 atau kurang 2"
(bersaf); kalau barisan kurang dari kelipatan.
a) Saf 1 (depan) langsung menoleh ke kanan 2) Setelah menghitung langsung orang perorang dari saf
bersamaan dengan melencangkan tangan kanan depan itu menoleh ke depan (sikap sempurna).
lurus ke kanan menyenggol pangkal tangan kiri
orang di sebelah kanannya, khusus saf 2 dan 3 d. Hadap kanan/hadap kiri
hanya menoleh ke kanan sejenak sambil 1) Hadap kanan
meluruskan Langsung kembali menoleh ke depan. Begitu mendengar aba-aba "hadap kanan grak",
b) Untuk staf 1 setelah mendengar aba-aba "tegak ... langsung melakukan gerakan:
grak", langsung menurunkan/melurus kan a) Kaki kiri diangkat serong ke kanan, kaki kanan
tangannya memalingkan mukanya ke depan. sebagai poros berputar 900 ke kanan.
2) Khusus lencang depan berlaku untuk barisan yang b) Badan putar 900 ke kanan.
bentuknya berbanjar. Begitu mendapat aba-aba c) Kaki kiri ditutup kembali ke sikap sempurna.
"lencang depan ... grak", banjar paling kanan 2) Hadap kiri
mengangkat tangan lurus ke depan dengan jarak 2 Begitu mendengar aba-aba "hadap kiri grak", langsung
kepal dengan punggung di depannya, dan setelah melakukan gerakan:
mendengar aba-aba "tegak ... grak", kembali sikap a) Kaki kanan diangkat serong ke kiri, kaki kiri
sempurna. sebagai poros berputar 900 ke kiri.
b) Badan putar 90° ke kiri.
c. Berhitung c) Kaki kanan ditutup kembali ke sikap sempurna.
Untuk mengetahui jumlah personil dalam barisan (3
bersaf), berikan aba-aba "hitung ... mulai" e. Hadap serong kanan/kiri
1) Begitu mendengar aba-aba "hitung ... mulai" 1) Hadap serong kanan
a) Saf 1 (depan) serentak menoleh ke kanan, dan Begitu mendengar aba-aba "hadap serong kanan ...
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 27 28 Ko-Kurikuler

grak", langsung melakukan gerakan: tangan kanan.


a) Kaki kiri diangkat serong sedikit ke kanan, kaki 2) Pada waktu diistirahatkan pandangan tetap lurus ke
kanan sebagai poros berputar 45° ke kanan. depan, perhatian dipusatkan pada pelatih/ pemimpinan
b) Badan putar 450 ke kanan. barisan.
c) Kaki kiri ditutup kembali ke sikap sempurna.
2) Hadap serong kiri D. Gerakan Berjalan
Begitu mendengar aba-aba "hadap serong kiri ... Gerakan berjalan diperlukan pada saat menggerakkan,
grak", langsung melakukan gerakan: memindahkan, atau menggeser barisan dari suatu tempat ke
a) Kaki kanan diangkat serong ke kiri, kaki kiri tempat lain.
sebagai poros berputar 450 ke kiri. Gerakan-gerakan berjalan ini sangat diperlukan kekompakan,
b) Badan putar 450 ke kiri. ketertiban, keseragaman dalam rangka memupuk rasa
c) Kaki kanan ditutup kembali ke sikap sempurna. kebersamaan.

f. Balik kanan 1. Contoh-Contoh


1) Balik kanan a. Maju jalan;
Begitu mendengar aba-aba "balik kanan ... grak", b. Hadap kanan/kiri maju jalan;
langsung melakukan gerakan: c. Balik kanan maju jalan;
a) Kaki kiri diangkat serong ke kanan, kaki kanan d. Jalan di tempat;
sebagai poros berputar 1800 ke kanan/ke belakang. e. Berhenti;
b) Badan putar 180° ke kanan/ke belakang. f. Belok kanan/kiri jalan;
c) Kaki kiri ditutup kembali ke sikap sempurna. g. Bubar jalan.

g. Istirahat di tempat 2. Praktek Pelaksanaan


1) Begitu mendengar aba-aba "istirahat di tempat ... Untuk menggerakkan/memindahkan barisan atau
grak", langsung melakukan gerakan: melaksanakan gerak jalan pada umumnya barisan berbentuk
a) Kaki kiri dibuka selebar bahu (± 20 atau 30 cm). berbanjar, yang dimulai dengan aba-aba "maju ... jalan". Pada
b) Kedua tangan ditarik kebelakang menempel di waktu memberikan aba-aba, sama halnya dengan gerakan
punggung, tangan kiri memegang pergelangan ditempat, harus ada jarak waktu beberapa detik antara aba-
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 29 30 Ko-Kurikuler

aba peringatan dan aba-aba pelaksanaan. c. Hadap kiri maju jalan


a. Maju jalan Barisan yang akan digerakkan setelah dihadap kirikan
Barisan setelah dirapikan dan menghadap ke arah langsung berjalan.
gerakan. 1) Begitu mendengar aba-aba "hadap kiri maju ... jalan",
1) Begitu mendengar aba-aba "maju ... jalan", langsung langsung melakukan gerakan-gerakan:
melakukan gerakan-gerakan: a) Hadap kiri, dengan ketentuan kaki kanan yang
a) Langkah pertama, secara serempak dimulai dengan tadinya harus menutup tapi sekarang dihentikan
kaki kiri dihentakkan. menjadi Iangkah pertama;
b) Tangan kanan lurus ke depan, dan langsung b) Tangan kiri lurus ke depan dan langsung berjalan.
berjalan. c) Pelaksanaannya dilakukan serempak.
2) Waktu sedang berjalan pandangan tetap lurus ke depan 2) Selanjutnya ketentuan sama dengan gerak maju jalan.
dan yang menjadi penjuru sebagai patokan agar
langkah tetap sama adalah orang yang paling depan d. Balik Kanan maju jalan
sebelah kanan. Barisan yang akan digerakkan setelah dihadapkanankan
langsung berjalan.
b. Hadap kanan maju jalan 1) Begitu mendengar aba-aba "balik kanan maju ... jalan",
Barisan yang akan digerakkan setelah hadap kanan akan langsung melakukan gerakan-gerakan:
langsung berjalan.
1) Begitu mendengar aba-aba "hadap kanan maju ... a) Balik kanan, dengan ketentuan kaki kiri yang
jalan", langsung melakukan gerakan-gerakan: tadinya harus menutup tapi sekarang dihentikan
a) Hadap kanan, dengan ketentuan kaki kiri yang menjadi Iangkah pertama;
tadinya harus menutup tapi sekarang dihentikan b) Tangan kanan lurus ke depan dan langsung jalan;
menjadi langkah pertama. c) Pelaksanaannya dilakukan serempak.
b) Tangan kanan lurus ke depan dan langsung jalan. 2) Selanjutnya ketentuan sama dengan gerak maju jalan.
c) Pelaksanaannya dilakukan serempak.
2) Selanjutnya ketentuan sama dengan gerak maju jalan. e. Jalan di tempat
Guna merapikan dan merapatkan barisan dapat dilakukan
jalan ditempat, dengan aba-aba "jalan ditempat ... grak".
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 31 32 Ko-Kurikuler

1) Begitu mendengar aba-aba "jalan ditempat ... grak';, g. Bubar Jalan


yang boleh jatuh pada kaki kiri dan boleh jatuh kaki Untuk membubarkan barisan secara tertib diberikan aba-
kanan, langsung melakukan gerakan-gerakan: aba "bubar ... jalan", langsung melakukan gerakan-
a) Tambah satu Iangkah bila jatuh kaki kiri dan gerakan:
tambah dua langkah bila jatuh kaki kanan. 1) Memberikan penghormatan barisan secara serentak.
b) Kaki/paha diangkat rata-rata air disamakan 2) Begitu selesai dibalas dengan yang membubarkan
2) Pada waktu jalan ditempat pandangan lurus ke depan, langsung tangan diturunkan dan otomatis balik kanan
sambil merapikan barisan. Yang menjadi patokan dengan kaki kiri menghentakkan secara serempak.
untuk menyamaratakan kaki adalah penjuru yaitu
orang yang paling depan sebelah kanan. E. Latihan
3) Tangan lurus ke bawah (tidak melenggang). 1. Apa yang Saudara ketahui tentang Peraturan Baris Berbaris
(PBB)?
f. Menghentikan barisan 2. Manfaat apa saja di dalam melakukan kegiatan PBB?
Barisan bisa dihentikan baik pada waktu sedang berjalan 3. Sebutkan contoh-contoh gerakan di tempat!
maupun sedang jalan di tempat dengan aba-aba "berhenti 4. Sebutkan contoh-contoh gerakan berjalan!
... grak". 5. Coba berikan aba-aba dari baris-berbaris.
1) Begitu mendengar aba-aba "berhenti ... grak", bisa
jatuh kaki kiri dan bisa jatuh kaki kanan langsung
F. Rangkuman
melakukan gerakan-gerakan:
Gerakan-gerakan yang umum dilakukan adalah gerakan maju
a) Tambah satu langkah (bila jatuh kaki kiri) atau
jalan, belok kanan/kiri, balik kanan maju jalan, jalan ditempat,
tambah dua langkah (bila jatuh kaki kanan) dan
belok kanan/kiri jalan, menghentikan barisan dan membubarkan
langkah berikutnya menutup/berhenti, kaki kiri
barisan.
selalu menutup;
b) Setelah berhenti tidak boleh gerak dulu.
Pada pokoknya gerakan berjalan ini sasarannya adalah melatih
2) Untuk merapikan barisan setelah berhenti, perlu
kelompok/barisan agar terbentuk kekompakan dan kerjasama
dilencangkanankan atau dilencangdepankan.
yang harmonis. Dalam suatu barisan bila terlihat salah seorang
menyimpang dari aba-aba yang diberikan. Akibatnya akan jelas
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 33 34 Ko-Kurikuler

memporakporandakan barisan itu, misalnya pada waktu BAB IV


diberikan aba-aba hadap kanan, maju jalan, maka barisan
TATA UPACARA SIPIL
utamanya pada gerakan berjalan setiap orang perorang
memusatkan perhatian kepada aba-aba yang diberikan dan dapat
dilaksanakan serempak, sehingga tercipta kebersamaan.
A. Pengertian Tata Upacara Sipil
Tata Upacara Sipil (TUS) ini adalah bagian dari pembinaan
disiplin. Pembinaan ini dilakukan secara terus menerus selama
mengikuti Diklat Prajabatan, dengan semua kegiatan dilakukan
serba tertib yakni tertib di ruang kelas, tertib di ruang tidur,
tertib di ruang makan, tertib di lapangan, tertib pengaturan dan
penggunaan waktu (tepat waktu) dan kegiatan-kegiatan lain
yang tertib dan teratur. Suatu kehidupan yang serba tertib akan
melahirkan suatu disiplin yang prima.

Upacara dilakukan secara tertib dan teratur menurut urut-urutan


acara yang telah dilakukan dengan gerakan-gerakan dan
langkah-langkah kaki yang seragam dan serentak sesuai
gerakan/langkah yang ditentukan dalam Peraturan Baris
Berbaris (PBB).

Maka kepada peserta sebelum mendapatkan pelajaran TUS ini


harus betul-betul memahami dan menguasai serta mampu
melakukan ketentuan yang berlaku pada PBB. Karena upacara
yang berdasarkan PBB itu membutuhkan mental yang kuat,
disiplin yang tinggi dan fisik yang bugar dan tegar, sehingga
tercermin suatu kekhidmatan dari upacara itu. Berbagai macam
upacara yang kita ketahui, secara garis besar dikenal upacara
umum yang biasanya dilaksanakan di lapangan dan upacara

32
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 35 36 Ko-Kurikuler

khusus biasanya di dalam ruangan. C. Pengertian Upacara Umum


Upacara umum adalah suatu kegiatan upacara secara umum
Aturan untuk melaksanakan upacara dalam acara kenegaraan dilapangan yang urut-urutan acaranya telah ditentukan
atau acara resmi mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 62 diinstansi/perkantoran resmi pemerintah, misalnya upacara
tahun 1990. Dalam pelaksanaan aturan tersebut merupakan peringatan hari ulang tahun instansi, Kemerdekaan Republik
Pedoman Umum Tata Upacara Sipil yang memuat sebagai Indonesia, upacara peringatan hari-hari besar nasional, upacara
perencana dan pelaksanaan upacara untuk menjawab apa, siapa serah terima jabatan yang disaksikan pegawai dan pejabat di
yang harus berbuat apa, dimana dan bilamana tata caranya serta instansi masing-masing, upacara pembukaan dan penutupan
bentuk dan jenisnya. Sedangkan Pedoman Umum pelaksanaan pendidikan dan berbagai upacara lainnya.
upacara meliputi kelengkapan dan perlengkapan upacara,
langkah-langkah persiapan, petunjuk pelaksanaan dan susunan
acaranya. D. Pejabat-Pejabat Dalam Upacara
Mengingat upacara umum cakupannya cukup luas di lapangan
Pada dasarnya upacara umum di lapangan jumlah pesertanya perlu ditentukan pejabat-pejabatnya, antara lain:
lebih banyak, sedangkan upacara khusus di ruangan pesertanya 1. Ketua panitia pelaksana upacara/penanggung jawab upacara;
lebih sedikit. 2. Pemimpin upacara;
3. Pembina Upacara.

B. Manfaat
Tata Upacara Sipil berguna bagi peserta Diklat Prajabatan E. Tugas-Tugas Pejabat Upacara
Golongan I dan II, terutama dapat dimanfaatkan ditempat tugas 1. Ketua panitia pelaksana upacara/penanggung jawab upacara:
masing-masing sebagai penanggungjawab upacara sebagai a. Sebagai penangung jawab terlaksananya upacara dengan
pembina upacara, pemimpin upacara, upacara tertentu dan tertib dan khidmat;
pelaporan kesiapan mulai belajar atau selesai mengikuti b. Menyiapkan dan menyusun tata urutan acara upacara;
pelajaran setiap hari kepada Widyaiswara di kelas. c. Menyiapkan sarana dan prasarana upacara (lapangan
upacara, perlengkapan upacara dan lain-lain);
d. Menyiapkan petugas pengerek bendera dan dilatih terlebih
dahulu;
e. Menyiapkan petugas pembaca/pengucap Pembukaan
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 37 38 Ko-Kurikuler

UUD Tahun 1945 dan Panca Prasetya KORPRI (kalau d. Memimpin penghormatan kepada bendera Merah Putih
ada); dengan aba-aba: "kepada Sang Merah Putih hormat ...
f. Menunjuk dan menyiapkan pembawa acara; grak" selanjutnya setelah bendera sampai di
g. Menghubungi dan berkoordinasi dengan pemimpin puncak/ditempatnya lalu memberikan aba-aba "tegak ...
upacara; grak";
h. Sebelum pembina upacara memasuki lapangan upacara, e. Pada waktu pembina upacara akan menyampaikan amanat
ketua panitia pelaksana upacara/penanggung jawab maka pemimpin upacara mengistirahatkan barisan
upacara memberitahukan kepada pembina upacara hal-hal upacara (kalau diminta), dengan aba-aba "untuk perhatian
yang penting dalam upacara sekali gus memberitahukan istirahat di tempat ... grak"
bahwa upacara siap dimulai; f. Selanjutnya secara otomatis menyiapkan kembali barisan
i. Baik buruknya pelaksanaan upacara adalah menjadi upacara setelah pembina upacara selesai menyampaikan
tanggung jawab ketua panitia pelaksana upacara/ amanatnya dengan aba-aba "siap ... grak";
penangung jawab upacara. g. Menyampaikan laporan kepada pembina upacara bahwa
upacara selesai dengan mengucapkan kata-kata: "Upacara
2. Pemimpin upacara: telah selesai dilaksanakan, laporan selesai";
a. Menerima laporan dari pemimpin kelompok/barisan h. Memimpin penghormatan umum kepada pembina upacara
upacara dan mengambil alih pimpinan seluruh barisan dengan aba-aba "kepada pembina upacara hormat ... grak"
peserta upacara serta menyiapkan kerapihan i. Membubarkan barisan peserta upacara.
kelompok/barisan upacara (jarak antar barisan yang satu
dengan yang lain diatur sedemikian rupa sehingga terlihat 3. Pembina Upacara
rapi/teratur dan seimbang); a. Memahami dan menguasai tata urutan acara upacara;
b. Memimpin penghormatan umum kepada pembina upacara b. Menerima laporan kesiapan upacara dari penanggung
dengan aba-aba "kepada pembina upacara hormat ... grak" jawab upacara sebelum memasuki lapangan upacara;
(peserta upacara sudah disiapkan); c. Menerima dan membalas penghormatan umum dari
c. Menyampaikan laporan, kepada pembina upacara bahwa peserta upacara;
upacara siap dimulai, dengan mengucapkan kata-kata d. Memimpin mengheningkan cipta;
sebagai berikut: "Lapor upacara (sebut upacara apa) ... e. Memerintahkan kepada pemimpin upacara untuk
siap dimulai" mengistirahatkan atau membubarkan peserta upacara;
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 39 40 Ko-Kurikuler

f. Menerima laporan dari penanggung jawab upacara bahwa upacara segera dimulai, pembina upacara memasuki
upacara telah selesai. lapangan upacara dan barisan disiapkan;
c. Pemimpin upacara menyiapkan barisan upacara dengan
F. Tata Urutan Upacara Umum aba-aba “Siap … grak”.
Kegiatan upacara umum di lapangan terdiri dari persiapan d. Pembina upacara memasuki lapangan upacara yang
upacara dan pelaksanaan upacara, sebagai contoh pelaksanaan diantar oleh penanggungjawab upacara (biasanya pembina
upacara penaikan bendera,. upacara didampingi oleh ajudan untuk membawakan map
1. Persiapan Upacara teks amanat/sambutan);
a. Seluruh peserta upacara diatur dalam kelompok/barisan, e. Penghormatan umum kepada pembina upacara yang
15 menit sebelum pelaksanaan upacara dimulai, masing- dipimpin oleh pemimpin upacara dengan aba-aba
masing kelompok/barisan meluruskan barisannya; “Kepada pembina upacara, hormat … grak”. Setelah
b. Petugas-petugas upacara seperti pengerak bendera, dibalas oleh pembina upacara sampaikan aba-aba “Tegak
pembaca/pengucap Pembukaan UUD tahun 1945 dan … grak”.
Panca Prasetya KORPRI serta pembawa acara telah f. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara
menempati tempat yang telah ditentukan; bahwa upacara siap dimulai, pelaksanaannya adalah:
c. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara; 1) Pemimpin upacara maju menghadap Pembina upacara
d. Pemimpin upacara mengambil alih pimpinan seluruh dan langsung menyampaikan laporan dengan aba-aba
barisan peserta upacara; “Lapor, upacara (sebutkan upacara apa) siap dimulai”.
e. Pemimpin upacara merapikan/menyempurnakan susunan 2) Setelah dijawab oleh Pembina upacara dengan kata-
barisan peserta upacara; kata “Lanjutkan/kembali ketempat”, maka pemimpin
f. Pembawa acara membacakan urut-urutan upacara. upacara kembali menjawab: “Kerjakan/laksanakan”.
Selanjutnya kembali balik kanan dan kembali
2. Pelaksanaan Upacara ketempat semula.
a. Penanggung jawab upacara lapor kepada Pembina upacara g. Persiapan Penaikan Bendera
bahwa upacara siap dimulai, di luar lapangan upacara 1) Petugas pengerak bendera (biasanya 3/tiga orang)
(biasanya dilakukan di ruang VIP) dengan kata-kata membawa bendera mendekati tiang bendera;
"Lapor, upacara ... (jelaskan upacara apa) siap dimulai": 2) Setelah sampai di tiang bendera, masing-masing
b. Pembawa acara mulai membacakan acara upacara bahwa bertugas: satu memegang bendera, satu mengikat
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 41 42 Ko-Kurikuler

bendera pada tali yang ada di tiang bendera dan satu 1) Para pembaca/pengucap maju menghadap pembina
lagi memegang tali dan menaikkan bendera; upacara (3 atau 4 langkah di muka pembina upacara)
3) Setelah bendera diikat dan dikembangkan, maka dan laporan dengan kata-kata "Lapor,
salah seorang melaporkan bahwa bendera siap untuk pembaca/pengucap Pembukaan UUD tahun 1945 dan
dinaikkan, bunyi laporan "Bendera ... siap"; Panca Prasetya KORPRI ... siap";
h. Penghormatan kepada Bendera Merah Putih dipimpin 2) Setelah dijawab oleh pembina upacara "Kerjakan
oleh pemimpin upacara (ada kalanya dipimpin oleh /laksanakan", langsung masing-masing
pembina upacara). Pelaksanaan dilakukan, begitu membacakan/mengucapkan yang di mulai dari
mendengar laporan dari petugas pengerek bendera bahwa Pembukaan UUD tahun 1945.
bendera siap, langsung pemimpin upacara memberikan 3) Setelah selesai membacakan, mengucapkan
aba-aba "Kepada Sang Merah Putih, hormat ... grak", kembali/melapor kepada pembina upacara bahwa
(seluruh peserta upacara melakukan penghormatan). pembacaan/pengucapan sudah dilaksanakan dengan
Setelah bendera sampai ke puncak tiang bendera, kata-kata "Pembacaan/pengucapan Pembukaan UUD
pemimpin upacara memberikan aba-aba "Tegak ... grak tahun 1945 dan Panca Prasetya KORPRI telah
(Penghormatan selesai); dilaksanakan, laporan selesai";
i. Mengheningkan cipta dipimpin oleh pembina upacara. 4) Setelah pembacaan/pengucapan selesai melaporkan,
Pelaksanaannya pembina upacara menyampaikan kata- dijawab oleh pembina upacara "Kembali ke tempat"
kata "Mengheningkan cipta ... dimulai" (semua peserta dan dijawab lagi oleh pembaca/pengucap
upacara menundukkan kepala beberapa detik) setelah itu "laksanakan", maka pembaca/pengucap langsung
pembina upacara mengucapkan "Selesai" dan seluruh balik kanan dan berjalan menuju ke tempat semula.
peserta upacara secara serentak kembali menegakkan l. Amanat Pembina Upacara
kepala; 1) Pelaksanaannya ajudan memberikan teks amanat atau
j. Pembacaan teks Pancasila. Pelaksanaannya, ajudan pembina upacara akan menyampaikan amanat tanpa
menyampaikan teks Pancasila kepada pembina upacara teks, selanjutnya pembina upacara menginstruksikan
dan langsung dibaca satu persatu serta diikuti oleh peserta kepada pemimpin upacara mengistirahatkan barisan
upacara; upacara dengan kata-kata: "Peserta upacara
k. Pembacaan/pengucapan Pembukaan UUD tahun 1945 dan diistirahatkan";
Panca Prasetya KORPRI. Pelaksanaannya adalah: 2) Begitu mendengar instruksi diistirahatkan, maka
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 43 44 Ko-Kurikuler

pemimpin upacara langsung menyampaikan aba-aba penghormatan dibalas oleh pembina upacara maka
untuk mengistirahatkan barisan upacara dengan kata- pemimpin upacara mengucapkan aba-aba "Tegak ... grak".
kata "Istirahat ditempat ... grak";
3) Pembina upacara membacakan atau menyampaikan p. Upacara Selesai
amanatnya; Pembina upacara berkenan meninggalkan lapangan
4) Begitu pembina upacara selesai menyampaikan upacara, selanjutnya di luar lapangan upacara, pembina
amanatnya, maka pemimpin upacara langsung upacara disambut oleh penanggung jawab upacara dan
menyiapkan kembali barisan upacara dengan aba-aba menerima laporan bahwa upacara telah dilaksanakan
"Siap ... grak"; dengan kata-kata laporan "Upacara telah dilaksanakan,
m. Pembacaan Do'a (bila ada); laporan selesai".
Pelaksanaannya adalah petugas yang membaca do'a
(sebelumnya sudah berdiri dekat dengan pembawa acara) G. Pengertian Upacara Khusus
langsung memimpin membacakan do'a; Upacara khusus adalah suatu kegiatan upacara secara khusus
n. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara yang tidak memerlukan pejabat-pejabat upacara dan susunan
tentang selesainya upacara. acara upacara secara lengkap seperti upacara umum. Banyak
Pelaksanaannya adalah: sekali macam-macam upacara khusus yang kita ketahui antara
1) Pemimpin upacara maju menghadap pembina upacara lain laporan serah terima jabatan, laporan kenaikan pangkat,
(3 atau 4 Iangkah) dan langsung menyampaikan penyumpahan jabatan. Kegiatan apel (pagi/siang), kegiatan
laporan dengan kata-kata "Upacara telah dilaksanakan, pelaporan belajar dan selesai belajar di kelas dan lain
laporan selesai"; sebagainya. Pada umumnya kegiatan upacara diadakan di dalam
2) Setelah dijawab oleh pembina upacara dengan kata- ruangan. Dalam uraian selanjutnya yang banyak kaitannya
kata "Bubarkan", dan dijawab lagi oleh pemimpin dengan kegiatan Diklat Prajabatan akan dijelaskan pelaksanaan
upacara dengan kata "Kerjakan/laksanakan", maka kegiatan apel dan kegiatan pelaporan. Kesiapan belajar dan atau
pemimpin upacara balik kanan kembali ke tempat selesai belajar kepada Widyaiswara di kelas.
semula".
o. Penghormatan umum kepada pembina upacara yang
H. Pelaksanaan Kegiatan Apel
dipimpin oieh pemimpin upacara dengan aba-aba
Pelaksanaan kegiatan apel sangat diperlukan baik ditempat
"Kepada pembina upacara, hormat ... grak". Setelah
pekerjaan maupun di lingkungan Diklat. Apel adalah suatu
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 45 46 Ko-Kurikuler

kegiatan berkumpul untuk mengetahui kehadiran dan kondisi (disebutkan kelompok apa) jumlah ..., kurang ...,
personil dari suatu instansi perkantoran atau lembaga pendidikan keterangan kurang ..., siap".
yang dilaksanakan secara terus-menerus (rutin). Apel yang biasa e. Setelah diterima laporan oleh penerima apel maka
dilakukan adalah apel pagi (masuk kerja/belajar) dan apel siang penerima apel mengucapkan kata-kata, "Kembali ke
(selesai kerja/belajar) yang pada umumnya dilaksanakan di tempat" dan diulangi oleh pelapor "Kembali ketempat
lapangan dengan tertib dan khidmat serta sungguh-sungguh. atau kerjakan", selanjutnya langsung balik kanan kembali
1. Tata Cara apel menuju ketempat semula (disamping barisan);
a. Barisan dipimpin dan disiapkan oleh seorang dari barisan f. Selanjutnya kalau ada instruksi atau pengumuman yang
itu (biasanya yang tertua atau ditunjuk). Setelah akan disampaikan oleh penerima apel maka penerima apel
diluruskan dan dirapihkan, selanjutnya berdiri disamping langsung mengistirahatkan barisan dengan kata-kata
kanan barisan (menurut ketentuan PBB); "Istirahat ditempat ... grak", lalu menyampaikan instruksi
b. Setelah penerimaan apel berdiri di tengah berhadapan atau pengumuman, setelah selesai kembali disiapkan
dengan barisan apel dan penerima apel mengucapkan dengan aba-aba "Siap ... grak";
"Apel pagi/siang ... dimulai", maka pemimpin barisan g. Terakhir penerima apel menyampaikan kata-kata "Apel
langsung menyampaikan penghormatan umum dengan pagi/siang selesai, tanpa penghormatan barisan dapat
aba-aba "Kepada penerima apel (atau disebut jabatannya dibubarkan, kerjakan", langsung diulangi oleh pemimpin
dan diucapkan oleh pemimpin yang paling kanan), hormat barisan dengan kata "Kerjakan", dan langsung pemimpin
... gerak", dan selanjutnya pemimpin barisan bersama- barisan menyampaikan penghormatan perorangan
sama dengan seluruh peserta apel memberikan selanjutnya penerima apel otomatis balik kanan, sesudah
penghormatan; itu pemimpin barisan membubarkan barisannya;
c. Setelah penghormatan dibalas oleh penerima apel, h. Bila pemimpin apel tidak mengatakan tanpa
langsung pemimpin barisan menyampaikan aba-aba lagi penghormatan, maka sampaikan lagi penghormatan umum
(diucapkan oleh pemimpin barisan) "Tegak ... grak", dan yang kegiatan dan aba-abanya seperti pada point b.
seluruh peserta apel serentak secara menghentikan
penghormatan bersama-sama dengan pemimpin barisan; 2. Manfaat apel
d. Pemimpin barisan, maju menghadap 2 atau 3 langkah a. Dapat selalu mengikuti perkembangan situasi dan kondisi
dimuka penerima apel selanjutnya langsung melapor serta kesiapan personil yang dipimpinnya;
situasi apel dengan kata-kata "Lapor, apel pagi/siang b. Pada saat apel dapat disampaikan perhatian, instruksi dan
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 47 48 Ko-Kurikuler

pengumuman-pengumuman; 7) Siap menerima pelajaran/pembekalan (disebutkan


c. Menjalin rasa persaudaraan senasib sepenanggungan, pelajaran apa).
senasib seperjuangan dan meningkatkan persatuan dan c. Sesudah itu Widyaiswara menyampaikan kata-kata
kesatuan dilingkungan pekerjaan/pendidikan; "Istirahat" dan diulangi oleh pelapor "Istirahat/ kerjakan".
d. Memupuk rasa kebersamaan dan kesetiakawanan; d. Tanpa penghormatan langsung balik kanan dan
e. Meningkatkan pembinaan disiplin. menghadap peserta dan selanjutnya langsung memimpin
do'a dengan menyampaikan kata-kata "Untuk mengawali
pelajaran kita pagi/siang/sore/ malam ini, marilah kita
I. Tata Cara Kegiatan Laporan Di Kelas
berdo'a sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
Pelaporan kesiapan belajar di kelas kepada Widyaiswara
masing, berdo'a ... mulai". Selanjutnya semua
merupakan suatu upacara kecil/khusus di kelas yang harus
menundukkan kepala beberapa detik dan disudahi dengan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan khidmat.
kata-kata "Selesai", kembali ke sikap sempurna.
1. Laporan kesiapan mulai belajar
e. Petugas piket/Ketua kelas mengistirahatkan kelasnya
a. Setelah Widyaiswara memasuki ruang kelas dan berdiri
dengan aba-aba "Duduk istirahat grak".
dimuka kelas, maka petugas piket atau petugas yang
48
ditunjuk untuk memimpin kelas menyiapkan kelas dengan
2. Laporan selesai belajar
aba-aba "Duduk siap ... grak".
a. Setelah Widyaiswara mengatakan pelajaran selesai maka
b. Selanjutnya maju 2 atau 3 langkah menghadap
petugas piket atau petugas yang ditunjuk untuk memimpin
Widyaiswara langsung menyampaikan penghormatan
kelas, menyiapkan kelas dengan aba-aba "Duduk siap ...
(mengangkat tangan atau mengangguk), setelah dibalas
grak";
kembali ke sikap sempurna dan menyampaikan laporan
b. Selanjutnya maju 2 atau 3 Iangkah menghadap
dengan urut-urutan sebagai berikut:
Widyaiswara tanpa penghormatan melaporkan dengan
1) Lapor;
kata-kata "Telah menerima pelajaran/pembekalan
2) Peserta Diklat Prajabatan Golongan II (Departemen/
(disebutkan pelajaran apa), laporan selesai";
Instansi) angkatan ...;
c. Sesudah itu Widyaiswara memerintahkan "Bubarkan" dan
3) Jumlah ...;
diulangi oteh pelapor "Bubarkan/ kerjakan";
4) Kurang ... ;
d. Petugas piket atau Ketua kelas menyampaikan
5) Hadir ...;
penghormatan kepada Widyaiswara setelah dibalas
6) Keterangan kurang ...;
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 49 50 Ko-Kurikuler

kembali ke sikap sempurna dan langsung balik kanan dan lembaga pendidikan secara terus-menerus (rutin) akan dapat
menghadap kepada peserta bergeser 2 atau 3 Iangkah membiasakan diri untuk melaksanakan pekerjaan agar selalu
kekanan/kiri dan selanjutnya langsung memimpin do'a tertib, teratur dan sempurna.
dengan menyampaikan kata-kata "Untuk mengakhiri,
marilah kita berdo'a sesuai dengan agama dan Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan-
kepercayaan masing-masing, berdo'a ... mulai". kegiatan ini, terutama sekali menghasilkan disiplin yang tinggi
Selanjutnya semua menundukkan kepala beberapa detik dan prima.
dan" disudahi dengan kata-kata "Selesai", kembali ke
sikap sempurna;
e. Petugas piket/Ketua kelas mengistirahatkan kelasnya
dengan aba-aba "Duduk istirahat ... grak".
Catatan:
Penghormatan dalam suatu kegiatan pelaporan belajar di kelas
hanya dilakukan dua kali, pertama pada waktu mulai belajar,
dan kedua pada waktu selesai belajar.

J. Latihan
1. Sebutkan dasar peraturan Tata Upacara Sipil!
2. Sebutkan Tata Upacara Sipil yang telah dilakukan pada
instansi Saudara!
3. Siapa saja yang terlibat pada Tata Upacara?
4. Sebutkan Tata Urutan Upacara!
5. Apa perbedaan Tata Upacara Umum dan Khusus?

K. Rangkuman
Kegiatan apel maupun kegiatan pelaporan kesiapan belajar dan
selesai belajar di kelas yang dilakukan Instansi perkantoran atau
52 Ko-Kurikuler

BAB V 2. Pengertian Kesehatan Mental


KESEHATAN MENTAL Dr. Zakiah Darajat (1996) memberikan beberapa pengertian
mengenai kesehatan mental, sebagai berikut:
a. Terhindarnya seseorang dari gejala-gejala gangguan jiwa
A. Pengertian ("neuroses") dan dari gejala-gejala penyakit jiwa
("psychoses");
Manusia merupakan kesatuan jiwa dan raga. Akal merupakan b. Kemampuan untuk menyesuaikan diri sendiri dengan
asset manusia yang sangat berharga yang membedakan manusia orang lain dan masyarakat serta lingkungan dimana ia
dengan makhluk lainnya. Manusia adalah makhluk individual, hidup;
makhluk sosial dan sekaligus makhluk berketuhanan. c. Pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk
mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi, bakat
Manusia dalam hal ini PNS adalah salah satu aset organisasi dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin sehingga
yang paling berharga, aset yang mengelola dan dikelola, untuk membaur kepada kebahagiaan diri dan orang lain, serta
itu perlu dibina. terhindar dari gangguan-gangguan dan penyakit jiwa;
d. Terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara
Pembinaan kesehatan mental PNS merupakan suatu kegiatan fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk
yang dipandang dapat dilakukan melalui Diklat dan penyuluhan. menghadapi problem-problem yang biasa terjadi, dan
merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan
1. Pengertian Mental dirinya.
Menurut Webster Dictionary, mental adalah "way of
thinking", berkenaan dengan pikiran/gangguan saraf/
B. Manfaat Pembinaan Kesehatan Mental
kejiwaan. Menurut Kamus Purwodarminto, mental
merupakan "way of sense". Pembinaan kesehatan mental bagi peserta Diklat dimaksudkan
agar peserta Diklat bermental baik (bermoral, jujur, terpercaya,
Dari berbagai pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bertanggung jawab dan disiplin) dalam melaksanakan tugasnya,
mental merupakan cara berpikir dan berperasaan berdasarkan dan sekaligus dapat menjadi teladan bagi lingkungannya.
atas nurani yang tercermin pada perilaku seseorang.

51
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 53 54 Ko-Kurikuler

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dan Ciri- 2. Ciri-Ciri Mental Sehat


Ciri Mental Sehat Menurut pemahaman dari pakar agama, orang yang
bermental sehat adalah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Mental Sehat
a. Jujur (sidik), yaitu orang yang setia, ikhlas,
a. Internal
bertanggungjawab, terbuka dan tulus;
1) Faktor internal adalah yang berasal dari dalam diri
b. Terpercaya (amanah), yaitu orang yang dapat dipercaya
seseorang, misalnya: sifat pemarah, halus, talenta di
baik dalam bersikap, berbicara maupun dalam berbuat,
bidang kesenian, dan sebagainya;
jadi tidak munafik;
2) Faktor keturunan juga cenderung memegang peran
c. Adil, yaitu orang yang bisa melihat dan menempatkan
terhadap mental seseorang, misalnya: intelek tualitas,
permasalahan secara proporsional, obyektif, tidak pilih
emosi dan potensi. Contoh intelektualitas mampu
kasih;
menyelesaikan masalah dengan bijak
d. Konsisten (istiqomah), yaitu orang taat azas, berprinsip,
b. Eksternal
sehingga tidak mudah terombang-ambing oleh
Yang dimaksud dengan faktor eksternal adalah faktor-
lingkungan;
faktor yang ada di luar diri manusia dan dapat
e. Dapat bekerjasama, yaitu orang yang dengan mudah
mempengaruhi mental (cara berpikir dan cara berperasaan
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
berdasarkan hati nuraninya). Misalnya: pendidikan agama
(keyakinan), status sosial, hukum, budaya dan sistem
Dari berbagai sumber selain ciri-ciri sebagaimana telah
pemerintahan.
dikemukakan, masih dapat dikemukakan beberapa ciri
mental sehat yang juga merupakan cerminan dari sifat-sifat
Lingkungan keluarga, masyarakat dan pekerjaan juga
berbudi pekerti luhur (Sedyawati, dkk. 1997) sebagai berikut:
dapat mempengaruhi kesehatan mental baik secara positif
a. Beriman dan bertaqwa, yaitu perilaku yang menunjukkan
maupun negatif. Contoh positif: jika dalam keluarga
adanya rasa percaya dan yakin disertai kepatuhan dan
terbiasa hidup teratur, maka dalam bekerja sehari-hari
ketaatan dalam melaksanakan perintah dan menjauhi
juga akan cenderung disiplin. Sebaliknya, kebiasaan
larangan-Nya;
berbohong di rumah dapat mengarah ke perbuatan korupsi
b. Bertanggung jawab, yaitu perilaku yang konsekuen,
dikantor.
konsisten dan berani menanggung segala resiko atas apa
yang dilakukannya;
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 55 56 Ko-Kurikuler

c. Berpikir positif, yaitu berilaku yang rasional, kritis, bijak, 5. Berpikir jauh ke depan: bersikap dan berperilaku untuk
obyektif dan optimis; jangka waktu panjang yang lebih baik;
d. Sikap hormat dan sopan santun, menghargai orang lain, 6. Menghargai waktu: sikap dan perilaku yang mampu
dan berperilaku tertib sesuai adat istiadat atau norma- memanfaatkan waktu secara efisien dan efektif sehingga
norma yang berlaku dalam masyarakat; melahirkan karya yang optimal;
e. Dewasa, yaitu perilaku yang wajar, terkendali, tidak 7. Tekun: sikap dan perilaku yang menunjukkan kesanggupan
kekanak-kanakkan; dan semangat yang tinggi, dengan daya tahan yang cukup
f. Disiplin, yaitu perilaku yang menunjukkan pola hidup untuk mewujudkan sesuatu.
tertib, teratur dan taat pada aturan/tatanan;
g. Menghargai waktu, yaitu perilaku yang menunjukkan E. Mental Masyarakat Modern
pentingnya memanfaatkan waktu secara optimal untuk
1. Memiliki sifat pribadi yang terbuka;
kegiatan-kegiatan yang positif.
2. Memiliki dan mengembangkan sikap untuk selalu siap
berusaha;
D. Mental Produktif 3. Menghargai perbedaan pendapat dalam banyak hal;
Cara berpikir dan berperan yang didasarkan kepada hati nurani 4. Memanfaatkan waktu secara tepat;
untuk selalu berbuat sesuatu yang besar atau lebih dan 5. Selalu memperkaya diri dengan berbagai informasi dan
bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain dan masyarakat. pengetahuan;
Ciri-ciri sifat mental produktif: 6. Menghagai keberadaan diri orang lain sebagaimana adanya;
1. Produktif: sikap perilaku yang berhasilguna, yang dihasilkan 7. Memiliki dan mampu mengembangkan sikap percaya diri;
lebih besar dari apa yang telah dikeluarkan; 8. Menghargai pentingnya pendidikan sebagai wahana
2. Berinisiatif: sikap dan perilaku yang penuh prakarsa, berbuat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
dan berpikir tanpa disuruh, mengembangkan kemampuan 9. Menghargai prinsip-prinsip demokrasi dalam berkarya.
imajinasi;
3. Bekerja keras: sikap dan perilaku yang suka berbuat hal-hal F. Pengaruh Timbal Balik Antara Kondisi Mental
yang positif, tidak suka berpangku tangan, dan tidak merasa Dan Fisik
cepat puas;
Kita mengenal istilah dalam badan yang sehat terdapat mental
4. Bersemangat: sikap dan perilaku yang dalam melakukan
yang sehat. Padahal seringkali terjadi hal yang sebaliknya,
sesuatu tidak gampang menyerah;
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 57 58 Ko-Kurikuler

mental yang tidak sehat menyebabkan badan tidak sehat. Hal ini lingkungan, jika diri sendiri tidak mungkin/mampu
disebut psikomatis, yaitu gangguan fisik yang disebabkan mengubah situasi dan kondisi lingkungan;
adanya gangguan mental, khususnya emosi. Contoh gejala- 2) Geneplasties yaitu dengan mengadakan perubah an
gejala penyakit yang disebabkan oleh tekanan hidup yang pada diri sendiri dan pada lingkungan, sepanjang hal
mengganggu ketenangan pikiran/batin antara lain adalah tekanan tersebut memungkinkan;
darah tinggi, darah rendah, maag, sesak napas, eksim, anoreksia, 3) Autoplasties yaitu mengubah situasi dan kondisi
migrain, diare dan gemetar. lingkungan sesuai dengan yang kita harapkan,
sepanjang hal tersebut memungkinkan, baik secara
G. Cara-Cara Mengatasi Gangguan Mental kemampuan, kemauan, kewenangan maupun peluang,
sehingga sesorang akan merasa lebih baik, senang,
1. Beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatasi
nyaman dan bahagia.
gangguan mental, antara lain adalah sebagai berikut:
g. Melakukan rekreasi dan olahraga ringan agar secara fisik
a. Berusaha memahami hakekat manusia yang mempunyai
maupun mental seseorang merasa lebih segar dan enak;
pembawaan dan pengalaman yang berbeda-beda dengan
h. Melakukan relaksasi misalnya dengan program latihan
segala kelebihan dan kekurangannya. Termasuk
relaksasi, massage, rekreasi, dan sebagainya yang akan
memahami diri sendiri yang bisa dilakukan melalui
membuat seseorang merasa lebih tenang;
introspeksi atau umpan balik;
i. Berdo'a dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b. Konsultasi pada orang yang dianggap bisa memahami
sehingga seseorang akan merasa tenang, tenteram dan
membantu mengatasi masalahnya;
damai.
c. Mencurahkan isi hatinya kepada orang lain yang
2. Ketidakmampuan seseorang untuk menyesuaikan diri
dipercaya;
terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya maupun
d. Berpikir positif, dengan memandang segala sesuatu dari
terhadap lingkungannya dikenal dengan istilah stress.
aspek positif/hikmahnya;
Sehubungan dengan hal tersebut Hans Selye (1976) dalam
e. Realistis, yaitu dengan menerima kenyataan/fakta secara
"The Stress Life" menuliskan beberapa cara untuk mengatasi
rasional;
stress, yaitu:
f. Berusaha untuk menyesuaikan diri yang bisa dilakukan
a. Ubah Iingkungan kerja dan lingkungan sosial;
secara:
b. Pelajari emosi yang dilahirkan oleh persepsi dan opini
1) Alloplasties yaitu dengan mengubah sikap perilaku diri
anda;
sendiri agar sesuai dengan situasi dan kondisi
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 59 60 Ko-Kurikuler

c. Berusaha untuk rileks, tenang dalam menghadapi tugas


maupun masalah; H. Rangkuman
d. Pelihara fisik anda dengan gizi yang memadai dan berolah Kesehatan mental seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor
raga yang teratur; internal dan eksternal. Adapun ciri mental sehat antara lain
e. Penuhi kebutuhan rohani dengan berdo'a, laksanakan adalah: jujur, terpercaya, adil, konsisten, dapat bekerjasama
ajaran dengan sebaik-baiknya sesuai dengan keyakinan. dengan orang lain, beriman, bertanggung jawab, dewasa dan
3. Gangguan mental dapat diobati secara informal seperti disiplin.
masuk perkumpulan sosial, berliburan, mendiskusikan
sesuatu dengan orang terdekat, makan di luar atau pergi Gangguan mental dapat disebabkan oleh faktor kejiwaan seperti
menyaksikan atraksi yang menarik. rasa cemas, rendah diri dan stres, serta faktor fisik biologis
Pengobatan informal ini dapat berupa partisipasi dalam seperti kerusakan pada sentral saraf, hilangnya kemampuan
kegiatan-kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan berbagai kelenjar akibat keracunan, narkoba, dan sebagainya.
mental dan fisik secara keseluruhan, dan didukung oleh Faktor lingkungan yang tidak sesuai seperti iklim kerja, gaya
filsafat atau ideologi tertentu mengenai bagaimana seseorang kepemimpinan dan kebijaksanaan pemerintah, juga dapat
harus hidup. merupakan faktor penyebab gangguan mental.

Contoh: Antara kondisi mental dan kondisi fisik seseorang ada hubungan
Mengikuti latihan pengembangan diri, latihan yoga atau saling pengaruh. Adapun gangguan mental perilaku penderita
orhiba (olahraga hidup baru), mendalami ajaran agama, ikut tetap saja dapat merupakan orang/pihak lain sehingga dilakukan
dalam kelompok arisan yang disenangi, secara teratur tindakan penanganan secara proporsional.
mengikuti pengajian dan sebagainya.
Untuk membangun kualitas mental agar tetap sehat bisa
Pengobatan formal menyangkut segala bentuk terapi, dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: melalui
perawatan medis atau lainnya yang dilakukan sematamata pemahaman terhadap hakekat manusia (diri sendiri dan orang
untuk meringankan masalah-masalah mental. Kegiatan ini lain), usaha penyesuaian diri, rekreasi dan latihan fisik secara
meliputi berbagai bentuk kegiatan psikoanalisis, terapi ringan, relaksasi dan berserah diri kepada Tuhan.
tingkah laku, terapi umum atau konseling profesional
lainnya.
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 61 62 Ko-Kurikuler

I. Latihan a. Berpikir positif, realitas dan membicarakan orang lain;


Pilih dengan melingkari salah satu jawaban yang dianggap b. Mengeluh dan menyalahkan diri sendiri;
paling benar. c. Berusaha memahami dan menerima teman kerja dengan
1. Mental dapat diartikan: segala kekurangannya;
a. Cara berpikir; d. Selalu berusaha untuk menyesuaikan diri dengan cara
b. Yang berhubungan dengan kejiwaan; merubah sikap perilaku diri sendiri agar sesuai dengan
c. Cara berperasaan; situasi dan kondisi lingkungan.
d. Semua benar.
2. Kesehatan mental adalah?
a. Terhindarnya seseorang dari gejala-gejala gangguan jiwa
dan penyakit jiwa;
b. Kemampuan untuk menghindari masalah;
c. Pengetahuan dan perbuatan yang dapat menguntungkan
diri sendiri;
d. Bukan salah satu di atas.
3. Seseorang dapat terganggu kesehatan mentalnya apabila:
a. Syaraf otaknya terganggu;
b. Ada perasaan rendah diri;
c. 1 dan 2 benar;
d. 1 dan 2 salah.
4. Orang yang bermental sehat mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Ikhlas, bertanggung jawab dan subyektif;
b. Adil, membela kelompoknya secara gigih;
c. Konsisten dan dapat bekerjasama;
d. Memanfaatkan waktu hanya untuk bekerja.
5. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi
gangguan mental, diantaranya:
64 Ko-Kurikuler

BAB VI 15. Sebutkan manfaat apel atau kegiatan pelaporan kesiapan


belajar dan selesai belajar!
PENUTUP
16. Berapa kali penghormatan dilakukan dalam kegiatan
pelaporan di kelas dan saat apa saja ?
TEST SUMATIF 17. Sebutkan urut-urutan laporan mulai belajar!
1. Apa yang dimaksud dengan Kesegaran Jasmani? 18. Sebutkan pengertian mental menurut Dr. Zakiah Darajat!
2. Sebutkan komponen kesegaran jasmani! 19. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi mental sehat!
3. Sebutkan prosedur dan prinsip-prinsip latihan Kesegaran 20. Bagaimana ciri-ciri mental produktif, sebutkan!
Jasmani! 21. Bagaimana ciri-ciri mental sehat, sebutkan!
4. Apa yang dimaksud dengan Peraturan Baris Berbaris? 22. Apa yang anda ketahui tentang mental masyarakat modern?
5. Dalam Baris Berbaris mengapa diperlukan gerakan ditempat 23. Apakah ada timbal balik antara kondisi mental dan fisik,
dan gerakan berjalan? Coba Jelaskan! sebutkan!
6. Apa yang dimaksud dengan: 24. Bagaimana cara-cara mengatasi gangguan mental?
a. Upacara Umum; 25. Hans Selye menulis beberapa cara untuk mengatasi stress.
b. Upacara Resmi; Sebutkan!
c. Upacara Kenegaraan;
d. Khusus.
7. Dalam Tata Upacara Sipil ada beberapa pejabat yang
telibat, coba sebutkan dan jelaskan tugas-tugasnya!
8. Sebutkan tata urutan acara upacara umum!
9. Sebutkan manfaat diadakannya Apel!
10. Jelaskan pengertian Upacara Umum!
11. Upacara Umum apa saja yang Saudara ketahui?
12. Sebutkan pejabat-pejabat dalam upacara?
13. Sarana dan prasarana apa serta petugas-petugas apa saja
yang harus disiapkan dalam upacara?
14. Kapan dilakukan penghormatan umum kepada Pembina
Upacara?
63
66

DAFTAR PUSTAKA B. Buku-Buku


Ananto, Purnomo, dkk (2000), Kesegaran Jasmani dan
A. Peraturan Perundang Undangan Kesehatan Mental, Jakarta, Lembaga Administrasi
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Per-ubahan Negara, Jakarta 2001;
Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan Pusat
Pokok Pokok Kepegawaian; (1984), Kesehatan Keluarga Buku I, Departemen
Undang Undang Nomor 8 Tahun 1987 tentang Protokol; Kesehatan RI. 1984
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Dick, F.W. (1997), Sport Training Principles (3rd ed)
Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil; London, A&C Black;
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Departemen Kesehatan, Pedoman Pengukuran Kesegaran
Disiplin Pegawai Negeri; Jasmani, Jakarta, 1984;
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Haryo Tilarso, Dr. DSKO. PACM, Program Olahraga dan
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil; Kesegaran Jasmani Di Tempat Kerja, Jakarta;
Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengesahan Kusmana, Dede & Memet, Obih S. Petunjuk Pembinaan
Perubahan Anggaran Dasar Korps Pegawai Kesehatan Jantung dan Kesegaran Jasmani, Jakarta,
Republik Indonesia; 1981;
Hasil Munas Korps Pegawai Republik Indonesia, Jakarta, Tahun Kusmana, Dede, Prof. DR, Dr. SpJP (K), FACC, Olahraga
1999, Jakarta; Untuk Orang Sehat dan Penderita Penyakit Jantung,
Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Yang Menyangkut Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2006.
Segi-Segi Keprotokolan, Sekretariat Negara Rumah Kershaw, A.Lees, R. Johnson, G. & Taylor, M (1995) Senior
Tangga Kepresidenan, Jakarta 1993; Personal Development, Health and Physical
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Education, Roseville, NSW: Mc-GrawHill;
Tahun 2003 tentang Pedoman Penyeleng garaan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Peraturan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I, II Baris-Berbaris Suratman dan Nuzuar Zainun, Bahan
dan Golongan III; Diklat Prajabatan Golongan II dan III, Jakarta 2001;
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Peraturan
Penghormatan, Suratman dan Nuzuar Zainun, Bahan
Diklat Prajabatan Golongan II dan III, Jakarta, 2001;

65
67

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Program


Ko-Kurikuler, Nasution Yuanita & Hendrajaya
Hartoto, Bahan Diklat Prajabatan Golongan III, Jakarta
2001;
Mohammad, Kartono, Pertolongan Pertama, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 1996;
Pedoman dan Modul Pelatihan Kesehatan Olahraga Bagi Pelatih
Olahraga Pelajar, Jakarta. Pusat Pengembangan
Kualitas Jasmani, Departemen Pendidikan Nasional,
Presiden Council of Physical Fitness and Sport, Physical Fitness
Research Desert, Series 1 Nomor 1 Washington DC,
1971,
Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi, Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, Pola Hidup Sehat dan Segar,
Jakarta, 1997;
Pusat Pengkajian dan Pengembangan IPTEK Olahraga, Kantor
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Panduan
Teknis Tes dan Latihan Kesegaran Jasmani;
Selye, H. The Stress of Life, New York: Mc. Graw Hill, 1976;
Suharto, Dr. SpKO. DPH. Olahraga dan Kebugaran, Jakarta;
Tim Peneliti Laboratorium Gerak Kerja Jasmani (1993)
Penelitian Kesegaran Jasmani di Pusdiklat Olahraga
Pelajar Tahun 1992/1993, Jakarta: Pusat Kesegaran
Jasmani dan Rekreasi, Departemen Pendidikan
Nasional.
Zakiah Darajat, Dr. Kesehatan Mental, PT. Gunung Agung,
Jakarta, 1996.
 

Kumpulan Eksklusif
Soal-Soal CPNS, Jawaban dan Pembahasannya
CPNSONLINE INDONESIA
Terlengkap, Terbaik, dan Terbukti Sukses di Indonesia

BERISIKAN:
9 Prediksi Soal‐Soal Ujian CPNS 2013 
9 Kumpulan Tes Kemampuan Dasar (TKD) Tahun CPNS 2013 
9 Kumpulan Tes Kemampuan Bidang (TKB) CPNS 2013 semua Kementerian, lembaga dan 
instansi, dan Pemerintah Daerah Provinsi dan Kota/ Kabupaten. 
9 Tes Psikotes dan Wawancara CPNS 2013  
9 Kumpulan Soal Tes khusus Tenaga Honorer (K1 dan K2) CPNS 2013  
9 Kumpulan Soal‐Soal Ujian CPNS Sejak Tahun 2003  
9 Kumpulan Program dan Software CPNS Terbaik dan Pilihan 
9 Kumpulan Ebook Soal CPNS Penunjang Ujian CPNS 2013 
9 Panduan Lengkap Pendaftaran CPNS Indonesia 2013 
9 Latihan TES CPNS melalui Computer Assisted Test (CAT) CPNSONLINE INDONESIA  
9 Learning Soal CPNS: Pembahasan Soal CPNS Terbaik dan eksklusif 
9 Forum Diskusi dan berbagi Informasi CPNS Indonesia 2013  
9 Link Download File Persyaratan dan Hasil Seleksi CPNS 
9 Modul Prajabatan CPNS bagi Peserta Lulus Seleksi CPNS 2013 
9 Terapi Musik Untuk Persiapan Ujian CPNS 2013  
9 Program Reseller Paket CPNSONLINE INDONESIA 
 
FOR MORE INFORMATION: 
 

WWW.CPNSONLINE.COM
 
Contact: 0815.700.8022 
Pin BB:  2A746434 
Email:  admin@cpnsonline.com 

You might also like