Professional Documents
Culture Documents
CPNSONLINE INDONESIA
CPNSONLINE INDONESIA
MODUL DIKLAT PRAJAB GOLONGAN I & II
WWW.CPNSONLINE.COM
MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PRAJABATAN GOLONGAN I DAN II
Program Ko-Kurikuler:
Latihan Kesegaran Jasmani, Baris Berbaris,
Tata Upacara Sipil, dan Ceramah Tentang Kesehatan
Mental
ISBN: 979-3625-04-X
iv
iii
vi
v
vii
2 Ko-Kurikuler
A. Deskripsi Singkat
2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Dalam kegiatan-kegiatan latihan Kesegaran Jasmani, Baris- Setelah pembelajaran selesai peserta dapat menjelaskan
berbaris, mengikuti Tata Upacara Sipil, mengikuti ceramah manfaat:
kesehatan mental untuk dapat meningkatkan kesehatan memupuk a. Olahraga senam bagi kesehatan jasmani;
sikap dan perilaku peserta Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) b. Baris-berbaris bagi penegakkan disiplin dan kerja sama;
Prajabatan golongan I dan II agar tercapai individu yang sehat c. Tata Upacara Sipil dan penerapannya dengan benar di
jasmani dan rohaninya dalam kaitan dengan kelancaran instansinya;
pelaksanaan tugas-tugas sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). d. Kesehatan mental bagi kelancaran pelaksanaan tugas
sebagai Pegawai Negeri Sipil.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) C. Relevansi Modul Dengan Tujuan Diklat
Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini peserta
Peningkatan kompetensi aparatur tersebut dengan melakukan
diharapkan memiliki pengetahuan tentang memelihara
pembahasan kebijakan penyelenggaraan Diklat PNS yang
kesehatan jasmani melalui kegiatan;
mempunyai sasaran ganda, yang berkaitan dan saling menunjang.
a. Latihan kesegaran jasmani tujuannya adalah agar tercapai
1. Pengembangan sistem penyelenggaraan Diklat yang
individu peserta Diklat yang sehat jasmani;
terdesentralisasi, dan
b. Baris berbaris tujuannya agar peserta Diklat mampu
2. Pengembangan program Kurikuler yang mengacu pada
menerapkan peraturan baris-berbaris secara tertib, untuk
standar kompetensi yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan
mendukung penegakan disiplin dan kerjasama antara
pemerintahan negara dan pembangunan bangsa.
peserta;
c. Tata Upacara Sipil tujuannya adalah agar peserta Diklat
mampu memahami dan menerapkan tata upacara sipil
dengan benar;
1
4 Ko-Kurikuler
3
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 5 6 Ko-Kurikuler
2. Makan makanan sehat, yang memenuhi gizi seimbang. terjadinya kontak langsung dengan orang yang menderita
Hidangan gizi seimbang mengandung zat tenaga, zat penyakit menular.
pembangun dan zat pengatur yang dikonsumsi seseorang 7. Hindari memakai perlengkapan pribadi orang lain (apa lagi
dalam satu hari secara seimbang, sesuai dengan kebutuhan milik penderita penyakit menular) seperti sikat gigi, sabun
tubuh. mandi, handuk, pakaian, sendok, gelas & sisir.
3. Makanan yang dimakan juga harus selalu disesuaikan dengan 8. Jangan melakukan hubungan seksual di luar nikah, atau
usia dan jenis aktivitas tubuh yang dilakukan, serta berperilaku seksual menyimpang (seperti homo- seksual dan
keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran energi, seks bebas), karena dapat terkena penyakit menular seksual
sehingga tercapai berat tubuh yang proporsional. Cara (PMS), termasuk HIV/AIDS.
mengukur berat badan yang proporsional akan dijelaskan 9. Mengendalikan stress dengan cara menyelesaikan pekerjaan
dalam uraian tentang pengukuran tingkat kesegaran jasmani. satu persatu pada satu saat, tidak mengkritik orang lain,
4. Pemeliharaan kesehatan lingkungan, yang berarti men jaga selalu bersikap ramah dan selalu mendekatkan diri kepada
kebersihannya. Untuk itu tiga faktor utama yang harus Tuhan Yang Maha Esa, serta cukup tidur teratur setiap
terpenuhi untuk menjaga kesehatan lingkungan adalah: harinya sehingga badan akan mendapatkan kesegaran pada
tersedianya air bersih, terakomodasinya pembuangan sampah hari berikutnya.
dan Iimbah, serta terjaganya kebersihan dan kesehatan kamar
mandi, jamban/wc dan peturasan. B. Penerapan Pola Hidup Sehat Melalui “Pesan
5. Pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mengetahui Tangan”
secara dini adanya gangguan kesehatan atau penyakit,
Untuk memudahkan seseorang agar selalu ingat untuk
sehingga pengobatannya akan lebih mudah daripada jika
menerapkan pola hidup sehat, dapat di lakukan dengan teknik
penyakitnya sudah bertambah parah. Bagi PNS yang usianya
"pesan tangan" seperti tergambar dalam ilustrasi berikut ini:
di bawah 40 tahun, pemeriksaan kesehatan cukup di lakukan
sekali dalam dua tahun, sedangkan bagi yang sudah di atas
seimbang gizi: Makan makanan yang tinggi serta (50 %),
40 tahun atau lebih sebaiknya setiap tahun dilakukan
rendah garam (kurang dari 4,5 gram), rendah lemak (20 % -
pemeriksaan kesehatan.
30%), rendah gula (< 10%), hindari sedapat mungkin bahan
6. Menghindari kebiasaan buruk yang merugikan kesehatan
pengawet makanan, tidak makan "cemilan", dan makan beraneka
seperti merokok dan minum alkohol serta penyalahgunaan
ragam makanan.
obat, narkotik dan zat aditif lainnya. Juga perlu dihindari
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 7 8 Ko-Kurikuler
Untuk dapat menjalankan tugas rutin sebagai PNS dan memiliki ruang gerak luas dalam sendi-sendinya dan yang
sebagai anggota masyarakat yang bersosialisasi, minimal mempunyai otot yang elastis.
komponen kesegaran jasmani yang berkaitan dengan d. Kekuatan Otot
kesehatanlah yang Iebih perlu mendapat perhatian. Kekuatan otot sangat penting guna meningkatkan kondisi
Sedangkan komponen kesegaran jasmani yang berkaitan kesegaran jasmani karena kekuatan merupakan daya
dengan keterampilan Iebih dibutuhkan oleh orang yang penggerak setiap aktivitas fisik, yang memegang peranan
memelihara prestasi fisik, seperti atlet dan penari. pula dalam melindungi seseorang dari kemungkinan
a. Daya Tahan Jantung cedera. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari kekuatan
Daya tahan jantung dan paru-paru di kenal juga dengan otot amat diperlukan, misalnya untuk mengangkat
istilah daya tahan kardiorespirasi atau kapasitas aerobik, sesuatu. Jika salah satu otot cedera dan tidak dapat
yang diartikan sebagai kemampuan jantung, paru-paru digerakkan, maka akan terasa betapa pentingnya
dan peredaran darah untuk mampu melakukan tugas-tugas memelihara kekuatan otot.
fisik yang berat dalam jangka waktu yang lama tanpa e. Daya Tahan Otot
megalami kelelahan yang berlebihan setelah Daya tahan otot mengacu kepada suatu kelompok otot
menyelesaikan pekerjaan tersebut. Jika daya tahan jantung yang mampu untuk melakukan kontraksi yang berturut-
dan paru-paru seseorang lemah, maka orang tersebut akan turut, atau mampu mempertahankan suatu kontraksi statis
mudah lelah dan sulit pulih setelah melakukan kerja berat. untuk waktu yang lama. Contohnya, atlet yang melakukan
b. Komposisi Tubuh push-up atau seseorang ibu yang mengulek sambal.
Komposisi tubuh merupakan perbandingan proporsi tubuh
yang di pengaruhi oleh berat badan, tinggi badan dan 3. Pemeliharaan dan Peningkatan Kesegaran Jasmani
ukuran anggota tubuh lainnya termasuk tebal lemak, Tingkat kesegaran jasmani seseorang perlu terus di pelihara
jumlah cairan tubuh dan sel-sel tubuh lainnya. Cara untuk agar selalu berada dalam kondisi yang prima. Untuk
mengetahui apakah berat badan seseorang itu proporsional memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani perlu
akan dijelaskan dalam bab selanjutnya. dibiasakan hidup sehat dan selalu menjaga kebugaran tubuh
c. Fleksibilitas dengan melakukan latihan kesegaran jasmani yang teratur.
Fleksibilitas atau kelenturan selalu dikaitkan dengan
ruang gerak sendi dan elastisitas otot-otot, tendon dan Manfaat dari latihan fisik, bukan saja meningkatkan derajat
ligamen. Dengan demikian orang yang lentur adalah yang kesehatan dan daya tahan tubuh, tapi juga berdampak kepada
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 11 12 Ko-Kurikuler
peningkatan rasa percaya diri, perbaikan kualitas tidur dan (training zone) seseorang berdasarkan denyut nadinya.
menurunkan tingkat stress. Disamping itu, jangan lupa Denyut nadi latihan harus mencapai denyut nadi
meluangkan waktu untuk rekreasi. Berikut ini diuraikan optimal jika latihan ingin di rasakan manfaatnya.
prosedur, prinsip dan macam latihan kesegaran jasmani. Untuk menentukan denyut nadi optimal perlu terlebih
a. Prosedur Latihan Kesegaran Jasmani dahulu diketahui denyut nadi maksimal dan usia.
Dalam melakukan latihan kesegaran jasmani perlu diikuti Berikut ini cara menghitung denyut nadi optimal,
prosedur latihan berikut ini agar latihan dapat bermanfaat dengan contoh usia 25 tahun.
dan tidak menimbulkan cedera. DN maksimal: 220 - usia = 220 - 25 = 195
1) Sebelum latihan fisik, pastikan badan dalam keadaan denyut/menit.
sehat. Terutama jika baru sembuh dari sakit atau DN optimal: 80% x DN maksimal = 80% x 195 = 156
cedera, sebaiknya dilakukan dulu pemeriksaan denyut/menit. DN minimal: 60% x DN maksimal =
kesehatan. 60% x 195 = 117 denyut/menit.
2) Gunakan pakaian olah raga yang memungkinkan tubuh Jadi, agar latihan aerobik yang dilakukan PNS yang
bergerak bebas, menyerap keringat dan sopan, berusia 25 tahun tersebut efektif, denyut nadinya saat
bersepatu olahraga dan gunakan topi jika berolahraga melakukan latihan inti berkisar antara 117 sampai
di luar gedung. dengan 156 denyut per menit. Apabila denyut nadi
3) Mulailah latihan dengan pemanasan (warming up), latihannya dibawah 117 maka latihan yang dilakukan
yang merupakan gerakan umum yang ringan ditambah tidak akan meningkatkan daya tahan tubuhnya, maka
dengan senam peregangan (stretching) selama sekitar sebaliknya, jika denyut nadinya diatas 156 maka
10 menit. Jika denyut nadi sudah mencapai 110 - 120 latihan tersebut terlalu berat, dan akan berbahaya bagi
per menit, dapat dikatakan bahwa tubuh sudah cukup kesehatan jantungnya. Semakin terlatih daya tahan
panas untuk melaku kan latihan inti. seseorang, maka akan semakin lama dapat bertahan
4) Fokus awal dari latihan fisik adalah latihan dengan latihan dalam denyut nadi optimalnya.
intensitas rendah yang bertujuan meningkatkan daya 6) Timbulnya rasa pegal setelah latihan adalah hal yang
tahan jantung dan paru, yaitu latihan aerobik seperti biasa, namun jika ada rasa nyeri setelah melakukan
jogging, jalan cepat, senam, aerobik, bersepeda statis. latihan fisik, itu merupakan pertanda ada sesuatu yang
5) Dalam latihan inti yang bersifat aerobik, target latihan tidak beres pada tubuh. Oleh karena itu biasa lakukan
dapat dipantau dengan menetapkan zona latihan pendinginan (cooling down) setelah latihan inti,
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 13 14 Ko-Kurikuler
terutama dengan melakukan peregangan otot sampai maka minggu berikutnya bisa di tingkat kan menjadi
denyut nadi kembali normal. Jika tidak hilang segera 25 - 30 menit dan seterusnya. Latihan juga
periksa ke dokter. mengandung unsur individualitas, karena sebenarnya
7) Lakukan gerakan-gerakan fisik yang tidak beresiko tidak ada program latihan yang langsung cocok untuk
menyebabkan cedera. semua orang. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam
b. Prinsip Latihan Kesegaran Jasmani prinsip individualitas ini antara lain: jenis kelamin,
Program latihan fisik yang baik harus dapat menghasilkan usia, tingkat kesegaran jasmani, selera, komposisi dan
peningkatan kualitas fisik dari orang yang melakukan tipe tubuh serta karakter kepribadiannya.
latihan tersebut. Untuk bisa mencapainya, program latihan
harus mengikuti prinsip-prinsip latihan sebagai berikut: 4. Pengukuran Tingkat Kesegaran Jasmani
1) Prinsip dasar "overload", yaitu suatu prinsip latihan Tingkat kesegaran jasmani PNS dapat diketahui dengan
dimana pembebanan latihan harus ditambah pada mengukur berbagai komponen kesegaran jasmaninya,
waktu tertentu, artinya beban latihan tidak monoton, ataupun dengan mengukur tingkat kesegaran jasmani umum
ada saatnya semakin berat namun diselingi dengan yang biasanya dilakukan dengan suatu rangkaian tes fisik.
latihan ringan. Namun dalam Pelatihan ini, hanya tiga macam pengukuran
2) Latihan untuk mencapai kondisi fisik yang baik yang berhubungan dengan kesegaran jasmani yang akan
setidaknya harus dilakukan tiga sampai lima kali dibahas dan dipraktekan, yaitu pengukuran denyut nadi,
dalam seminggu, dengan hari yang diselang-seling, pengukuran berat badan proposional, dan pengukuran
misalnya Selasa, Jum'at, Minggu. Kalau latihan hanya kapasitas aerobika.
satu atau dua kali seminggu, latihan tersebut tidak
cukup untuk meningkatkan kualitas fisik. Sebaliknya, Setelah mengikuti Pelatihan ini, diharapkan para calon PNS
jika terlalu banyak sampai hampir setiap hari tanpa peserta Pelatihan akan memiliki kebiasaan untuk melakukan
istirahatpun akan berbahaya bagi kerusakan fungsi pengukuran kesegaran jasmaninya, sehingga para PNS dapat
tubuh. mengontrol tingkat kesegaran jasmaninya.
3) Latihan harus progresif, artinya secara berangsur a. Pengukuran Denyut Nadi
angsur disesuaikan dengan perkembangan prestasi Pengukuran denyut nadi, khususnya denyut nadi istirahat,
orang yang melakukan latihan, misalnya dalam perlu dilakukan setiap hari. Kegunaannya adalah kita
minggu pertama latihan jogging selama 20 menit, dapat memonitor kondisi tubuh, apakah mengalami
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 15 16 Ko-Kurikuler
kelelahan atau kurang istirahat. Saat terbaik mengukur Contoh: Berat badan= 60 kg, Tinggi badan = 160 cm
denyut nadi istirahat adalah saat setelah bangun tidur, BMI = (60 kg)/(1,6 m) x (1,6 m) = 60/2.56 =
pada saat masih terbaring. Denyut nadi ini disebut sebagai 23,4 kg /M2.
denyut nadi basal.
dalam keadaan lelah. mengurangi kecepatan lari jika ia merasa lelah, namun
harus tetap lari atau berjalan jangan berhenti.
Ada beberapa macam jenis pengukuran tes aerobik yang
bisa dilakukan perorangan maupun secara massal. Tes Pada saat peserta tes melewati garis finish di kilometer
yang paling mudah dilaksanakan adalah tes Iari 2,4 km 2,4 stopwatch dimatikan. Waktu yang tertera untuk
dan tes jalan cepat 4,8 km (protokol test cooper). Ada menempuh jarak 2,4 km itulah prestasi yang dicapai.
pula tes lari 15 menit (Baike), tes naik turun bangku Hasil waktu tes kemudian dilihat dalam Tabel 1 sesuai
(Harvard step test) dan tes lari multi tahap (Bleep-test). dengan jenis kelamin dan usia.
Dalam uraian ini hanya kedua tes yang pertama di sebut Tabel I
tadi yang akan dibahas dan di praktekan pelaksanaannya. Norma Tes Lari 2,4 Km (Cooper)
1) Tes Lari 2,4 km
Tujuan daripada tes ini adalah untuk mengukur daya
tahan jantung dan paru-paru. Untuk itu diperlukan
lintasan lari sepanjang 2,4 km yang bisa berbentuk
lintasan atletik standar (keliling 400 meter), atau
lintasan lurus, bahkan dapat dilakukan di jalan raya
atau lintasan lari. Yang penting, jaraknya harus terukur
benar sejauh 2,4 km.
E. Rangkuman
1. Kesegaran jasmani didefinisikan sebagai kemampuan untuk
melakukan kegiatan sehari-hari tanpa merasakan kelelahan
yang berlebihan, serta masih memiliki cadangan tenaga.
Agar para peserta lebih memahami dan dapat mengerti 2. Komponen-komponen kesegaran jasmani dibagi menjadi 2
cara pelaksanaan pengukuran kesegaran jasmani ini, (dua) bagian, yaitu komponen yang berkaitan dengan
akan dilakukan praktek yang sekaligus untuk kesehatan (health related fitness) dan komponen yang
mengukur tingkat kesegaran jasmani peserta. Idealnya, berkaitan dengan keterampilan (skills related fitness).
pengukuran kesegaran jasmani dilakukan secara 3. Untuk memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani
berkala, misalnya setiap tiga bulan sekali, agar perlu dibiasakan hidup sehat dan selalu menjaga kebugaran
perkembangan tingkat kesegaran jasmani hasil latihan tubuh dengan melakukan latihan.
fisik dapat diketahui manfaatnya. 4. Dalam melaksanakan kegiatan kesegaran jasmani perlu
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 21
B. Manfaat
1. Peraturan baris-berbaris dimaksudkan untuk mengatur
sekelompok orang dalam barisan melakukan gerakan
bersama-sama secara tertib dan serempak baik gerakan
ditempat maupun gerakan berjalan.
2. Pengetahuan PBB sangat bermanfaat bagi peserta
LATPRAJAB Golongan I dan II baik selama mengikuti
Diklat maupun setelah Diklat, guna mendukung tugas
22
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 23 24 Ko-Kurikuler
pokok. Pembinaan disiplin dan memupuk rasa kebersamaan beberapa detik agar anggota barisan dapat mempersiapkan
antar peserta dilakukan melalui PBB. Gerakan-gerakan diri dan melaksanakannya secara serempak.
enerjik dari kedisiplinan yang tinggi serta rasa karsa yang
dihasilkan dari latihan PBB sangat diperlukan dalam a. Sikap Sempurna
pelaksanaan tugas. Membentuk sikap sempurna dengan aba-aba "siap ...
Grak", (berdiri) atau "duduk siap ... grak" (dalam keadaan
C. Gerakan Ditempat duduk).
Gerakan ditempat diperlukan untuk mempersiapkan atau 1) Begitu mendengar aba-aba "siap grak" (dilapangan/
merapikan barisan dalam menghadapi upacara-upacara, berdiri).
melaksanakan apel kerja pagi/siang, apel belajar pagi/ persiapan a) Kaki kiri ditarik rapat-rapat lurus ke kaki kanan dan
pelaporan belajar pagi/siang di kelas. ujung kaki membentuk sudut 45°;
1. Contoh-Contoh b) Pandangan lurus ke depan;
Gerakan-gerakan ditempat yang umum dilakukan adalah: c) Dagu ditarik;
a. Sikap sempurna; d) Dada dibusungkan dan perut ditarik/dikempiskan;
b. Lencang kanan; e) Tangan lurus ke bawah rapat dengan paha dan jari-
c. Lencang depan; jari dikepalkan serta ibu jari menempel di paha.
d. Berhitung; 2) Setelah dilaksanakan tidak boleh bergerak lagi dan
e. Hadap kanan; melirik ke kiri atau ke kanan serta bersuara atau
f. Hadap kiri; senyum.
g. Hadap serong kanan/kiri; 3) Khusus untuk di ruangan kelas dalam rangka persiapan
h. Balik kanan; pelaporan belajar, begitu mendengar aba-aba "duduk
i. Istirahat ditempat. siap ... grak", langsung sikap sempurna di tempat
duduk, pandangan lurus kedepan, kaki rapat, dagu
2. Latihan ditarik, duduk tegak (dada busung), tangan mengepal
Untuk melaksanakan gerakan-gerakan ditempat dilakukan menempel di tangkai kursi atau paha, tidak boleh lagi
melalui aba-aba yang diberikan oleh pelatih atau pimpinan bergerak dan melirik ke kiri atau ke kanan serta
barisan. Aba-aba yang diberikan terdiri dari aba-aba bersuara atau tersenyum.
peringatan dan aba-aba pelaksanaan diperlukan jarak waktu
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 25 26 Ko-Kurikuler
32
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 35 36 Ko-Kurikuler
B. Manfaat
Tata Upacara Sipil berguna bagi peserta Diklat Prajabatan E. Tugas-Tugas Pejabat Upacara
Golongan I dan II, terutama dapat dimanfaatkan ditempat tugas 1. Ketua panitia pelaksana upacara/penanggung jawab upacara:
masing-masing sebagai penanggungjawab upacara sebagai a. Sebagai penangung jawab terlaksananya upacara dengan
pembina upacara, pemimpin upacara, upacara tertentu dan tertib dan khidmat;
pelaporan kesiapan mulai belajar atau selesai mengikuti b. Menyiapkan dan menyusun tata urutan acara upacara;
pelajaran setiap hari kepada Widyaiswara di kelas. c. Menyiapkan sarana dan prasarana upacara (lapangan
upacara, perlengkapan upacara dan lain-lain);
d. Menyiapkan petugas pengerek bendera dan dilatih terlebih
dahulu;
e. Menyiapkan petugas pembaca/pengucap Pembukaan
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 37 38 Ko-Kurikuler
UUD Tahun 1945 dan Panca Prasetya KORPRI (kalau d. Memimpin penghormatan kepada bendera Merah Putih
ada); dengan aba-aba: "kepada Sang Merah Putih hormat ...
f. Menunjuk dan menyiapkan pembawa acara; grak" selanjutnya setelah bendera sampai di
g. Menghubungi dan berkoordinasi dengan pemimpin puncak/ditempatnya lalu memberikan aba-aba "tegak ...
upacara; grak";
h. Sebelum pembina upacara memasuki lapangan upacara, e. Pada waktu pembina upacara akan menyampaikan amanat
ketua panitia pelaksana upacara/penanggung jawab maka pemimpin upacara mengistirahatkan barisan
upacara memberitahukan kepada pembina upacara hal-hal upacara (kalau diminta), dengan aba-aba "untuk perhatian
yang penting dalam upacara sekali gus memberitahukan istirahat di tempat ... grak"
bahwa upacara siap dimulai; f. Selanjutnya secara otomatis menyiapkan kembali barisan
i. Baik buruknya pelaksanaan upacara adalah menjadi upacara setelah pembina upacara selesai menyampaikan
tanggung jawab ketua panitia pelaksana upacara/ amanatnya dengan aba-aba "siap ... grak";
penangung jawab upacara. g. Menyampaikan laporan kepada pembina upacara bahwa
upacara selesai dengan mengucapkan kata-kata: "Upacara
2. Pemimpin upacara: telah selesai dilaksanakan, laporan selesai";
a. Menerima laporan dari pemimpin kelompok/barisan h. Memimpin penghormatan umum kepada pembina upacara
upacara dan mengambil alih pimpinan seluruh barisan dengan aba-aba "kepada pembina upacara hormat ... grak"
peserta upacara serta menyiapkan kerapihan i. Membubarkan barisan peserta upacara.
kelompok/barisan upacara (jarak antar barisan yang satu
dengan yang lain diatur sedemikian rupa sehingga terlihat 3. Pembina Upacara
rapi/teratur dan seimbang); a. Memahami dan menguasai tata urutan acara upacara;
b. Memimpin penghormatan umum kepada pembina upacara b. Menerima laporan kesiapan upacara dari penanggung
dengan aba-aba "kepada pembina upacara hormat ... grak" jawab upacara sebelum memasuki lapangan upacara;
(peserta upacara sudah disiapkan); c. Menerima dan membalas penghormatan umum dari
c. Menyampaikan laporan, kepada pembina upacara bahwa peserta upacara;
upacara siap dimulai, dengan mengucapkan kata-kata d. Memimpin mengheningkan cipta;
sebagai berikut: "Lapor upacara (sebut upacara apa) ... e. Memerintahkan kepada pemimpin upacara untuk
siap dimulai" mengistirahatkan atau membubarkan peserta upacara;
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 39 40 Ko-Kurikuler
f. Menerima laporan dari penanggung jawab upacara bahwa upacara segera dimulai, pembina upacara memasuki
upacara telah selesai. lapangan upacara dan barisan disiapkan;
c. Pemimpin upacara menyiapkan barisan upacara dengan
F. Tata Urutan Upacara Umum aba-aba “Siap … grak”.
Kegiatan upacara umum di lapangan terdiri dari persiapan d. Pembina upacara memasuki lapangan upacara yang
upacara dan pelaksanaan upacara, sebagai contoh pelaksanaan diantar oleh penanggungjawab upacara (biasanya pembina
upacara penaikan bendera,. upacara didampingi oleh ajudan untuk membawakan map
1. Persiapan Upacara teks amanat/sambutan);
a. Seluruh peserta upacara diatur dalam kelompok/barisan, e. Penghormatan umum kepada pembina upacara yang
15 menit sebelum pelaksanaan upacara dimulai, masing- dipimpin oleh pemimpin upacara dengan aba-aba
masing kelompok/barisan meluruskan barisannya; “Kepada pembina upacara, hormat … grak”. Setelah
b. Petugas-petugas upacara seperti pengerak bendera, dibalas oleh pembina upacara sampaikan aba-aba “Tegak
pembaca/pengucap Pembukaan UUD tahun 1945 dan … grak”.
Panca Prasetya KORPRI serta pembawa acara telah f. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara
menempati tempat yang telah ditentukan; bahwa upacara siap dimulai, pelaksanaannya adalah:
c. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara; 1) Pemimpin upacara maju menghadap Pembina upacara
d. Pemimpin upacara mengambil alih pimpinan seluruh dan langsung menyampaikan laporan dengan aba-aba
barisan peserta upacara; “Lapor, upacara (sebutkan upacara apa) siap dimulai”.
e. Pemimpin upacara merapikan/menyempurnakan susunan 2) Setelah dijawab oleh Pembina upacara dengan kata-
barisan peserta upacara; kata “Lanjutkan/kembali ketempat”, maka pemimpin
f. Pembawa acara membacakan urut-urutan upacara. upacara kembali menjawab: “Kerjakan/laksanakan”.
Selanjutnya kembali balik kanan dan kembali
2. Pelaksanaan Upacara ketempat semula.
a. Penanggung jawab upacara lapor kepada Pembina upacara g. Persiapan Penaikan Bendera
bahwa upacara siap dimulai, di luar lapangan upacara 1) Petugas pengerak bendera (biasanya 3/tiga orang)
(biasanya dilakukan di ruang VIP) dengan kata-kata membawa bendera mendekati tiang bendera;
"Lapor, upacara ... (jelaskan upacara apa) siap dimulai": 2) Setelah sampai di tiang bendera, masing-masing
b. Pembawa acara mulai membacakan acara upacara bahwa bertugas: satu memegang bendera, satu mengikat
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 41 42 Ko-Kurikuler
bendera pada tali yang ada di tiang bendera dan satu 1) Para pembaca/pengucap maju menghadap pembina
lagi memegang tali dan menaikkan bendera; upacara (3 atau 4 langkah di muka pembina upacara)
3) Setelah bendera diikat dan dikembangkan, maka dan laporan dengan kata-kata "Lapor,
salah seorang melaporkan bahwa bendera siap untuk pembaca/pengucap Pembukaan UUD tahun 1945 dan
dinaikkan, bunyi laporan "Bendera ... siap"; Panca Prasetya KORPRI ... siap";
h. Penghormatan kepada Bendera Merah Putih dipimpin 2) Setelah dijawab oleh pembina upacara "Kerjakan
oleh pemimpin upacara (ada kalanya dipimpin oleh /laksanakan", langsung masing-masing
pembina upacara). Pelaksanaan dilakukan, begitu membacakan/mengucapkan yang di mulai dari
mendengar laporan dari petugas pengerek bendera bahwa Pembukaan UUD tahun 1945.
bendera siap, langsung pemimpin upacara memberikan 3) Setelah selesai membacakan, mengucapkan
aba-aba "Kepada Sang Merah Putih, hormat ... grak", kembali/melapor kepada pembina upacara bahwa
(seluruh peserta upacara melakukan penghormatan). pembacaan/pengucapan sudah dilaksanakan dengan
Setelah bendera sampai ke puncak tiang bendera, kata-kata "Pembacaan/pengucapan Pembukaan UUD
pemimpin upacara memberikan aba-aba "Tegak ... grak tahun 1945 dan Panca Prasetya KORPRI telah
(Penghormatan selesai); dilaksanakan, laporan selesai";
i. Mengheningkan cipta dipimpin oleh pembina upacara. 4) Setelah pembacaan/pengucapan selesai melaporkan,
Pelaksanaannya pembina upacara menyampaikan kata- dijawab oleh pembina upacara "Kembali ke tempat"
kata "Mengheningkan cipta ... dimulai" (semua peserta dan dijawab lagi oleh pembaca/pengucap
upacara menundukkan kepala beberapa detik) setelah itu "laksanakan", maka pembaca/pengucap langsung
pembina upacara mengucapkan "Selesai" dan seluruh balik kanan dan berjalan menuju ke tempat semula.
peserta upacara secara serentak kembali menegakkan l. Amanat Pembina Upacara
kepala; 1) Pelaksanaannya ajudan memberikan teks amanat atau
j. Pembacaan teks Pancasila. Pelaksanaannya, ajudan pembina upacara akan menyampaikan amanat tanpa
menyampaikan teks Pancasila kepada pembina upacara teks, selanjutnya pembina upacara menginstruksikan
dan langsung dibaca satu persatu serta diikuti oleh peserta kepada pemimpin upacara mengistirahatkan barisan
upacara; upacara dengan kata-kata: "Peserta upacara
k. Pembacaan/pengucapan Pembukaan UUD tahun 1945 dan diistirahatkan";
Panca Prasetya KORPRI. Pelaksanaannya adalah: 2) Begitu mendengar instruksi diistirahatkan, maka
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 43 44 Ko-Kurikuler
pemimpin upacara langsung menyampaikan aba-aba penghormatan dibalas oleh pembina upacara maka
untuk mengistirahatkan barisan upacara dengan kata- pemimpin upacara mengucapkan aba-aba "Tegak ... grak".
kata "Istirahat ditempat ... grak";
3) Pembina upacara membacakan atau menyampaikan p. Upacara Selesai
amanatnya; Pembina upacara berkenan meninggalkan lapangan
4) Begitu pembina upacara selesai menyampaikan upacara, selanjutnya di luar lapangan upacara, pembina
amanatnya, maka pemimpin upacara langsung upacara disambut oleh penanggung jawab upacara dan
menyiapkan kembali barisan upacara dengan aba-aba menerima laporan bahwa upacara telah dilaksanakan
"Siap ... grak"; dengan kata-kata laporan "Upacara telah dilaksanakan,
m. Pembacaan Do'a (bila ada); laporan selesai".
Pelaksanaannya adalah petugas yang membaca do'a
(sebelumnya sudah berdiri dekat dengan pembawa acara) G. Pengertian Upacara Khusus
langsung memimpin membacakan do'a; Upacara khusus adalah suatu kegiatan upacara secara khusus
n. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara yang tidak memerlukan pejabat-pejabat upacara dan susunan
tentang selesainya upacara. acara upacara secara lengkap seperti upacara umum. Banyak
Pelaksanaannya adalah: sekali macam-macam upacara khusus yang kita ketahui antara
1) Pemimpin upacara maju menghadap pembina upacara lain laporan serah terima jabatan, laporan kenaikan pangkat,
(3 atau 4 Iangkah) dan langsung menyampaikan penyumpahan jabatan. Kegiatan apel (pagi/siang), kegiatan
laporan dengan kata-kata "Upacara telah dilaksanakan, pelaporan belajar dan selesai belajar di kelas dan lain
laporan selesai"; sebagainya. Pada umumnya kegiatan upacara diadakan di dalam
2) Setelah dijawab oleh pembina upacara dengan kata- ruangan. Dalam uraian selanjutnya yang banyak kaitannya
kata "Bubarkan", dan dijawab lagi oleh pemimpin dengan kegiatan Diklat Prajabatan akan dijelaskan pelaksanaan
upacara dengan kata "Kerjakan/laksanakan", maka kegiatan apel dan kegiatan pelaporan. Kesiapan belajar dan atau
pemimpin upacara balik kanan kembali ke tempat selesai belajar kepada Widyaiswara di kelas.
semula".
o. Penghormatan umum kepada pembina upacara yang
H. Pelaksanaan Kegiatan Apel
dipimpin oieh pemimpin upacara dengan aba-aba
Pelaksanaan kegiatan apel sangat diperlukan baik ditempat
"Kepada pembina upacara, hormat ... grak". Setelah
pekerjaan maupun di lingkungan Diklat. Apel adalah suatu
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 45 46 Ko-Kurikuler
kegiatan berkumpul untuk mengetahui kehadiran dan kondisi (disebutkan kelompok apa) jumlah ..., kurang ...,
personil dari suatu instansi perkantoran atau lembaga pendidikan keterangan kurang ..., siap".
yang dilaksanakan secara terus-menerus (rutin). Apel yang biasa e. Setelah diterima laporan oleh penerima apel maka
dilakukan adalah apel pagi (masuk kerja/belajar) dan apel siang penerima apel mengucapkan kata-kata, "Kembali ke
(selesai kerja/belajar) yang pada umumnya dilaksanakan di tempat" dan diulangi oleh pelapor "Kembali ketempat
lapangan dengan tertib dan khidmat serta sungguh-sungguh. atau kerjakan", selanjutnya langsung balik kanan kembali
1. Tata Cara apel menuju ketempat semula (disamping barisan);
a. Barisan dipimpin dan disiapkan oleh seorang dari barisan f. Selanjutnya kalau ada instruksi atau pengumuman yang
itu (biasanya yang tertua atau ditunjuk). Setelah akan disampaikan oleh penerima apel maka penerima apel
diluruskan dan dirapihkan, selanjutnya berdiri disamping langsung mengistirahatkan barisan dengan kata-kata
kanan barisan (menurut ketentuan PBB); "Istirahat ditempat ... grak", lalu menyampaikan instruksi
b. Setelah penerimaan apel berdiri di tengah berhadapan atau pengumuman, setelah selesai kembali disiapkan
dengan barisan apel dan penerima apel mengucapkan dengan aba-aba "Siap ... grak";
"Apel pagi/siang ... dimulai", maka pemimpin barisan g. Terakhir penerima apel menyampaikan kata-kata "Apel
langsung menyampaikan penghormatan umum dengan pagi/siang selesai, tanpa penghormatan barisan dapat
aba-aba "Kepada penerima apel (atau disebut jabatannya dibubarkan, kerjakan", langsung diulangi oleh pemimpin
dan diucapkan oleh pemimpin yang paling kanan), hormat barisan dengan kata "Kerjakan", dan langsung pemimpin
... gerak", dan selanjutnya pemimpin barisan bersama- barisan menyampaikan penghormatan perorangan
sama dengan seluruh peserta apel memberikan selanjutnya penerima apel otomatis balik kanan, sesudah
penghormatan; itu pemimpin barisan membubarkan barisannya;
c. Setelah penghormatan dibalas oleh penerima apel, h. Bila pemimpin apel tidak mengatakan tanpa
langsung pemimpin barisan menyampaikan aba-aba lagi penghormatan, maka sampaikan lagi penghormatan umum
(diucapkan oleh pemimpin barisan) "Tegak ... grak", dan yang kegiatan dan aba-abanya seperti pada point b.
seluruh peserta apel serentak secara menghentikan
penghormatan bersama-sama dengan pemimpin barisan; 2. Manfaat apel
d. Pemimpin barisan, maju menghadap 2 atau 3 langkah a. Dapat selalu mengikuti perkembangan situasi dan kondisi
dimuka penerima apel selanjutnya langsung melapor serta kesiapan personil yang dipimpinnya;
situasi apel dengan kata-kata "Lapor, apel pagi/siang b. Pada saat apel dapat disampaikan perhatian, instruksi dan
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 47 48 Ko-Kurikuler
kembali ke sikap sempurna dan langsung balik kanan dan lembaga pendidikan secara terus-menerus (rutin) akan dapat
menghadap kepada peserta bergeser 2 atau 3 Iangkah membiasakan diri untuk melaksanakan pekerjaan agar selalu
kekanan/kiri dan selanjutnya langsung memimpin do'a tertib, teratur dan sempurna.
dengan menyampaikan kata-kata "Untuk mengakhiri,
marilah kita berdo'a sesuai dengan agama dan Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan-
kepercayaan masing-masing, berdo'a ... mulai". kegiatan ini, terutama sekali menghasilkan disiplin yang tinggi
Selanjutnya semua menundukkan kepala beberapa detik dan prima.
dan" disudahi dengan kata-kata "Selesai", kembali ke
sikap sempurna;
e. Petugas piket/Ketua kelas mengistirahatkan kelasnya
dengan aba-aba "Duduk istirahat ... grak".
Catatan:
Penghormatan dalam suatu kegiatan pelaporan belajar di kelas
hanya dilakukan dua kali, pertama pada waktu mulai belajar,
dan kedua pada waktu selesai belajar.
J. Latihan
1. Sebutkan dasar peraturan Tata Upacara Sipil!
2. Sebutkan Tata Upacara Sipil yang telah dilakukan pada
instansi Saudara!
3. Siapa saja yang terlibat pada Tata Upacara?
4. Sebutkan Tata Urutan Upacara!
5. Apa perbedaan Tata Upacara Umum dan Khusus?
K. Rangkuman
Kegiatan apel maupun kegiatan pelaporan kesiapan belajar dan
selesai belajar di kelas yang dilakukan Instansi perkantoran atau
52 Ko-Kurikuler
51
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 53 54 Ko-Kurikuler
c. Berpikir positif, yaitu berilaku yang rasional, kritis, bijak, 5. Berpikir jauh ke depan: bersikap dan berperilaku untuk
obyektif dan optimis; jangka waktu panjang yang lebih baik;
d. Sikap hormat dan sopan santun, menghargai orang lain, 6. Menghargai waktu: sikap dan perilaku yang mampu
dan berperilaku tertib sesuai adat istiadat atau norma- memanfaatkan waktu secara efisien dan efektif sehingga
norma yang berlaku dalam masyarakat; melahirkan karya yang optimal;
e. Dewasa, yaitu perilaku yang wajar, terkendali, tidak 7. Tekun: sikap dan perilaku yang menunjukkan kesanggupan
kekanak-kanakkan; dan semangat yang tinggi, dengan daya tahan yang cukup
f. Disiplin, yaitu perilaku yang menunjukkan pola hidup untuk mewujudkan sesuatu.
tertib, teratur dan taat pada aturan/tatanan;
g. Menghargai waktu, yaitu perilaku yang menunjukkan E. Mental Masyarakat Modern
pentingnya memanfaatkan waktu secara optimal untuk
1. Memiliki sifat pribadi yang terbuka;
kegiatan-kegiatan yang positif.
2. Memiliki dan mengembangkan sikap untuk selalu siap
berusaha;
D. Mental Produktif 3. Menghargai perbedaan pendapat dalam banyak hal;
Cara berpikir dan berperan yang didasarkan kepada hati nurani 4. Memanfaatkan waktu secara tepat;
untuk selalu berbuat sesuatu yang besar atau lebih dan 5. Selalu memperkaya diri dengan berbagai informasi dan
bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain dan masyarakat. pengetahuan;
Ciri-ciri sifat mental produktif: 6. Menghagai keberadaan diri orang lain sebagaimana adanya;
1. Produktif: sikap perilaku yang berhasilguna, yang dihasilkan 7. Memiliki dan mampu mengembangkan sikap percaya diri;
lebih besar dari apa yang telah dikeluarkan; 8. Menghargai pentingnya pendidikan sebagai wahana
2. Berinisiatif: sikap dan perilaku yang penuh prakarsa, berbuat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
dan berpikir tanpa disuruh, mengembangkan kemampuan 9. Menghargai prinsip-prinsip demokrasi dalam berkarya.
imajinasi;
3. Bekerja keras: sikap dan perilaku yang suka berbuat hal-hal F. Pengaruh Timbal Balik Antara Kondisi Mental
yang positif, tidak suka berpangku tangan, dan tidak merasa Dan Fisik
cepat puas;
Kita mengenal istilah dalam badan yang sehat terdapat mental
4. Bersemangat: sikap dan perilaku yang dalam melakukan
yang sehat. Padahal seringkali terjadi hal yang sebaliknya,
sesuatu tidak gampang menyerah;
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 57 58 Ko-Kurikuler
mental yang tidak sehat menyebabkan badan tidak sehat. Hal ini lingkungan, jika diri sendiri tidak mungkin/mampu
disebut psikomatis, yaitu gangguan fisik yang disebabkan mengubah situasi dan kondisi lingkungan;
adanya gangguan mental, khususnya emosi. Contoh gejala- 2) Geneplasties yaitu dengan mengadakan perubah an
gejala penyakit yang disebabkan oleh tekanan hidup yang pada diri sendiri dan pada lingkungan, sepanjang hal
mengganggu ketenangan pikiran/batin antara lain adalah tekanan tersebut memungkinkan;
darah tinggi, darah rendah, maag, sesak napas, eksim, anoreksia, 3) Autoplasties yaitu mengubah situasi dan kondisi
migrain, diare dan gemetar. lingkungan sesuai dengan yang kita harapkan,
sepanjang hal tersebut memungkinkan, baik secara
G. Cara-Cara Mengatasi Gangguan Mental kemampuan, kemauan, kewenangan maupun peluang,
sehingga sesorang akan merasa lebih baik, senang,
1. Beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatasi
nyaman dan bahagia.
gangguan mental, antara lain adalah sebagai berikut:
g. Melakukan rekreasi dan olahraga ringan agar secara fisik
a. Berusaha memahami hakekat manusia yang mempunyai
maupun mental seseorang merasa lebih segar dan enak;
pembawaan dan pengalaman yang berbeda-beda dengan
h. Melakukan relaksasi misalnya dengan program latihan
segala kelebihan dan kekurangannya. Termasuk
relaksasi, massage, rekreasi, dan sebagainya yang akan
memahami diri sendiri yang bisa dilakukan melalui
membuat seseorang merasa lebih tenang;
introspeksi atau umpan balik;
i. Berdo'a dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b. Konsultasi pada orang yang dianggap bisa memahami
sehingga seseorang akan merasa tenang, tenteram dan
membantu mengatasi masalahnya;
damai.
c. Mencurahkan isi hatinya kepada orang lain yang
2. Ketidakmampuan seseorang untuk menyesuaikan diri
dipercaya;
terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya maupun
d. Berpikir positif, dengan memandang segala sesuatu dari
terhadap lingkungannya dikenal dengan istilah stress.
aspek positif/hikmahnya;
Sehubungan dengan hal tersebut Hans Selye (1976) dalam
e. Realistis, yaitu dengan menerima kenyataan/fakta secara
"The Stress Life" menuliskan beberapa cara untuk mengatasi
rasional;
stress, yaitu:
f. Berusaha untuk menyesuaikan diri yang bisa dilakukan
a. Ubah Iingkungan kerja dan lingkungan sosial;
secara:
b. Pelajari emosi yang dilahirkan oleh persepsi dan opini
1) Alloplasties yaitu dengan mengubah sikap perilaku diri
anda;
sendiri agar sesuai dengan situasi dan kondisi
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 59 60 Ko-Kurikuler
Contoh: Antara kondisi mental dan kondisi fisik seseorang ada hubungan
Mengikuti latihan pengembangan diri, latihan yoga atau saling pengaruh. Adapun gangguan mental perilaku penderita
orhiba (olahraga hidup baru), mendalami ajaran agama, ikut tetap saja dapat merupakan orang/pihak lain sehingga dilakukan
dalam kelompok arisan yang disenangi, secara teratur tindakan penanganan secara proporsional.
mengikuti pengajian dan sebagainya.
Untuk membangun kualitas mental agar tetap sehat bisa
Pengobatan formal menyangkut segala bentuk terapi, dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: melalui
perawatan medis atau lainnya yang dilakukan sematamata pemahaman terhadap hakekat manusia (diri sendiri dan orang
untuk meringankan masalah-masalah mental. Kegiatan ini lain), usaha penyesuaian diri, rekreasi dan latihan fisik secara
meliputi berbagai bentuk kegiatan psikoanalisis, terapi ringan, relaksasi dan berserah diri kepada Tuhan.
tingkah laku, terapi umum atau konseling profesional
lainnya.
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 61 62 Ko-Kurikuler
65
67
Kumpulan Eksklusif
Soal-Soal CPNS, Jawaban dan Pembahasannya
CPNSONLINE INDONESIA
Terlengkap, Terbaik, dan Terbukti Sukses di Indonesia
BERISIKAN:
9 Prediksi Soal‐Soal Ujian CPNS 2013
9 Kumpulan Tes Kemampuan Dasar (TKD) Tahun CPNS 2013
9 Kumpulan Tes Kemampuan Bidang (TKB) CPNS 2013 semua Kementerian, lembaga dan
instansi, dan Pemerintah Daerah Provinsi dan Kota/ Kabupaten.
9 Tes Psikotes dan Wawancara CPNS 2013
9 Kumpulan Soal Tes khusus Tenaga Honorer (K1 dan K2) CPNS 2013
9 Kumpulan Soal‐Soal Ujian CPNS Sejak Tahun 2003
9 Kumpulan Program dan Software CPNS Terbaik dan Pilihan
9 Kumpulan Ebook Soal CPNS Penunjang Ujian CPNS 2013
9 Panduan Lengkap Pendaftaran CPNS Indonesia 2013
9 Latihan TES CPNS melalui Computer Assisted Test (CAT) CPNSONLINE INDONESIA
9 Learning Soal CPNS: Pembahasan Soal CPNS Terbaik dan eksklusif
9 Forum Diskusi dan berbagi Informasi CPNS Indonesia 2013
9 Link Download File Persyaratan dan Hasil Seleksi CPNS
9 Modul Prajabatan CPNS bagi Peserta Lulus Seleksi CPNS 2013
9 Terapi Musik Untuk Persiapan Ujian CPNS 2013
9 Program Reseller Paket CPNSONLINE INDONESIA
FOR MORE INFORMATION:
WWW.CPNSONLINE.COM
Contact: 0815.700.8022
Pin BB: 2A746434
Email: admin@cpnsonline.com