You are on page 1of 8

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK

KHUSUS ANAK USIA SEKOLAH

A. PENGKAJIAN
1. INTI (CORE)
SMA X berada didaerah Sukarame yang terletak dipinggiran kota Bandar
Lampung. SMA ini terletak di pemukiman padat penduduk. Selain letak SMA X
hanya 500 m dari pasar. Kisaran umur siswa/i SMA X adalah 15-18 tahun (masa
Remaja). Rata-rata siswa/i di SMA X berkisar 400 siswa/i yang teridiri dari 250
siswi dan 150 siswa. Pekerjaan orang tua siswa/i SMA X adalah 50% wiraswasta,
25% PNS, 25% petugas kesehatan. Pendidikan orang tua siswa adalah SMA 50%,
dan S1 50%. Sebagian besar suku siswa/i SMA X adalah suku Lampung, dan
suku Jawa.
a. Riwayat sekolah:
Visi misi sekoalah adalah Unggul dalam Prestasi dan Berbudi Pekerti Luhur, dan
Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Unggul dan Berbudi Pekerti
Luhur.
Nilai dan keyakinan sekolah dalam kesehatan sangat tinggi.
Status kesehatan 75 % baik
Prilaku Kesehatan Persentase
Yang Beresiko
Merokok 17%
Pacaran 40%
Pemakaian softek saat 100%
haid
Ganti pakaian dalam 75%
minimal 2x/hr
Onani 10%
2. Subsistem
a. Lingkungan fisik sekolah
SMA X memiliki jumlah kelas sebanyak 10 kelas, dengan rata-rata 40
siswa/i tiap kelasnya. SMA X juga memiliki 1 ruang perpustakaan, 1 Lab.
Komputer, 1 Lab. Biologi, aula, 2 ruang guru, 1 koperasi, 3 kantin dan 4 toilet
yang terdiri dari 2 toilet perempuan dan 2 toilet laki-laki. Lingkungan SMA X
bersih dan didepan kelas ditanam beberapa pohon untuk penghijauan, selain
itu ada halaman depan kelas masih berupa rumput. SMA X terletak di
pemukiman padat penduduk. Selain letak SMA X berdekatan dengan pasar.
Pihak sekolah sering menemukan siswa/i pada jam sekolah masih berada
dipasar.
b. Pendidikan
Di SMA X terdapat kurikulum tentang promosi kesehatan, tetapi kurikulum
ini tidak berjalan dengan baik, dikarenakan kekurangan tenaga kerja. Di SMA
X terdapat ekstrakurikuler yang terdiri dari pramuka, PMR,Paskibraka, olah
raga ( basket, sepak bola, voly, bulu tangkis, dll) dan KIR. Di SMA X juga
terdapat pembelajaran tentang kesehatan, namun pembelajaran ini belum
terstruktur dengan baik dan belum dilaksanakan secara rutin. Hasil angket
yang telah dilakukan didapatkan pengetahuna tentang NAPZA 60%, SEX
education 22%, dan PMS 18%. Informasi kesehatan yang dibutuhkan saat ini
tentang NAPZA 37%, SEX education 42%, dan PMS 25%.
c. Keamanan dan tranformasi
Siswa/i SMA X menggunakan kendaraan bermotor untuk berangkat sekolah.
Disekolah disediakan tempat parkir khusus motor. Sekolah menyedikan UKS
untuk para siswa/i yang kurang sehat atau mengalami kejadian emergency.
d. Politik dan Pemerintahan
Pemerintah daerah mempunyai kebijakan tentang pemakaian seragam batik
pada hari rabu dan kamis. Selain itu juga sekolah memiliki tata tertib yang
harus dipatuhi oleh siswa-siswi dan memiliki guru BK untuk menangani
siswa-siswi yang bermasalah.
e. Pelayanan kesehatan
Disekolah ini disediakan ruang UKS untuk siswa/i yang sakit atau tidak enak
badan. diUKS dijaga oleh seorng perawat.
Biasanya tenaga kesehatan setempat rutin datang ke sekolah untuk
memberikan pelayanan kesehatan pada siswa sekali dalam setahun. Jenis
pelayanan kesehatan yang diberikan seperti pendidikan kesehatan
f. Pelayanan sosial
Sekolah ini memiliki ruangan BK untuk bimbingan konseling siswa/i. Selain
itu juga diSMA X memiliki beberapa ektrakulikuler seperti: pramuka,
Paskibraka, PMR, dan olah raga.
g. Komunikasi
Hampir seluruh siswa/i membawa alat komunikasi berupa handphone ke
sekolah, karena kebanyakan siswa yang lain berasal dari. Alat komunikasi
tersebut (handphone) dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa, karena
siswa terlalu asik bermain dan mengesampingkan belajar. Di SMA X
disedikan mading untuk memberikan informasi bagi siswa/i. Namun hanya
beberapa siswa yang aktif di mading.
h. Ekonomi
Pekerjaan orang tua siswa/i SMA X adalah 50% wiraswasta, 25% PNS, 25%
petugas kesehatan. Pendidikan orang tua siswa adalah SMA 50%, dan S1
50%. Di SMA X siswa/i diwajibkan membayar spp per semester sebesar
Rp1.000.000
i. Rekreasi
Di SMA X terdapat lapangan yang luas yang biasa digunakan siswa/i untuk
bermain sepak bola, ada juga lapangan voly, dan lapangan basket. Biasanya
saat jam istirahat beberapa siswa/i bermain dilapangan.
B. ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah Keperawatan Etiologi


1 Data hasil angket Resiko meningkatnya Kurang pemahaman
 Hasil angket yang telah kasus kenakalan remaja siswa/i tentang
dilakukan didapatkan pada siswa/i SMA X di kenakalan remaja.
pengetahuna tentang sukarame
NAPZA 60%, SEX
education 22%, dan PMS
18%.
 Informasi kesehatan yang
dibutuhkan saat ini tentang
NAPZA 37%, SEX
education 42%, dan PMS
25%.
 Siswa merokok 17%
 Siswa pacaran 40%
 Siswi yang memakain
softex 100%
 Siswa menganti
pakaidalam minimal 2 kali
perhari 75% dari jumlah
sisiwi
 10% Siswa pernah
melakukan onani

Data observasi
 Hasil observasi mahasiswa
didapatkan terdapat
beberapa siswa merokok,
siswi banyak yang
menggunakan rok diatas
lutut, kelompok siswa/i
bergabung dalam kegiatan
disekolah.
Data wawancara
 Kepala sekolah
mengatakan bahwa
mereka setuju untuk
diberikan informasi
tentang kesehatan remaja
disekolah SMA X,
terutama pada 2 tahun
terakhir didapatkan 1
kasus pengguna NAPZA
dan 1 Kasus siswi di
keluarkan dari sekolah
karna hamil diluar nikah

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Resiko meningkatnya kasus kenakalan remaja di siswa/i di SMA X berhubungan
dengan kurang pemahaman siswa/i SMA X tentang kenakalan remaja
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN

Diagnosa Evaluasi
No Tujuan Sasaran Stategi Rencana kegiatan Hari/tgl Tempat
Keperawatan Kriteria Standar
1 Resiko Setelah dilakukan Siswa/i Pendidikan  Berikan penkes Senin, 2 Di Aula Verbal  80% siswa/i
meningkatnya tindakan keperawatan SMA X kesehatan tentang Mei 2016 SMA X dapat
kasus kenakalan pada siswa/i SMA X pengertian, menyebutkan
remaja pada diharakan Siswa/i dampak, akibat, pengertian,
siswa/i di SMA X mampu: cara pencegahan, dampak,
berhubungan a. Menjelaskan kenakalan remaja akibat, cara
dengan kurangnya tentang pencegahan,
pemahaman kenakalan kenakalan
siswa/i SMA X remaja remaja
tentang kenakalan
remaja
E. IMPLEMENTASI

No Diagnosa Keperawatan Tanggal/Waktu Kegiatan Evaluasi


1 Resiko meningkatnya senin, 2 mei 2016 Penkes kesehatan Evaluasi Struktur
kasus kenakalan remaja 10:00 WIB  Persiapan dilakukan selama 1 minggu, persiapan yang
di siswa/i di SMA X dilakukan yaitu :
berhubungan dengan o mempersiapkan materi kenakalan remaja yang
kurang pemahaman akan digunakan pendidikan kesehatan, dan
siswa/i SMA X tentang media( laptop, LCD, dan sound).
kenakalan remaja o Mempersiapkan tempat dan kontrak dengan
pihak sekolah.
Evaluasi proses
 Pendidikan kesehatan di ikuti oleh 100 siswa dan siswi
kelas XI
 75 siswa/i terlihat antusia dalam mengikuti penkes
Evaluasi hasil
 75 siswa dapat mengikuti penkes dengan baik.
 Ada 10 siswa/i yang bertanya tentang penkes yang
diberikan
 Ada 50 siswa yang sangat aktif saat mengikuti penkes

You might also like