You are on page 1of 11

Lampiran 1.

Lembar Persetujuan Sampel

INFORMED CONSENT

(PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN/ PSP)

Judul Penelitian: Gambaran Asuhan Keperawatan pada Pasien Stroke Hemoragic


dengan Gangguan Menelan di Ruang Sahadewa, RSUD
Sanjiwani, Gianyar

Peneliti : Dewa Ayu Lilik Saraswati

Status : Mahasiswa DIII Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar

1. LATAR BELAKANG PENELITIAN


Menurut WHO stroke didefinisikan sebagai serangan mendadak defisit
neurologis fokal yang berlangsung lebih dari 24 jam, hal ini juga disebut
kecelakaan serebrovaskular (CVA) atau apoplexia (Wittenauer & Smith, 2012).
Satyanegara et,al.,(2010, hlm.227) menyatakan stroke atau gangguan vaskuler otak
atau dikenal dengan cerebrovaskular disease (CVD) adalah suatu kelainan otak baik
secara fungsional maupun structural yang disebabkan oleh keadaan patologis
pembuluh darah serebral dan semua sistem pembuluh darah di otak (padila, S.kep.,
2012).

Stroke dibagi menjadi dua yaitu, stroke hemoragik dan stroke non hemoragik.
Stroke hemoragik, stroke hemoragik merupakan sekitar 15% sampai 20% dari
semua stroke dapat terjadi apabila mengalami pecahnya pembuluh darah sehingga
terjadi lesi vaskular intraserebrum kemudian menyebabkan perdarahan kedalam
ruangan subaraknoid (Price & Wilson, 2006). Stroke hemoragik merupakan suatu
perdarahan serebral dan perdarahan subarachnoid yang menyebabkan pecahnya
pembuluh darah pada suatu daerah tertentu pada otak. Biasanya teradi pada saat
aktif bekerja. Umumnya pasien stroke hemoragik mengealami penurunan
kesadaran (saferi wijaya & mariza putri, 2013).

Gejala stroke bisa dibedakan atas gejala atau akibat lesi dan komplikasinya.
Jenis hemoragik atau non hemoragik secara umum tidak terdapat perbedaan gejala,
kecuali pada jenis hemoragik seringkali ditandai dengan nyeri kepala hebat saat
bekerja. Secara umum gejala bergantung pada besar dan letaknya lesi di otak, yang
menyebabkan gejala dan tanda organ yang dipersarafi oleh bagian tersebut
(Martono & Kuswardini, 2009). Gejala umum berupa baal atau lemas mendadak di
wajah,lengan atau kesulitan melihat pada satu atau kedua mata, bingung mendadak,
tersandung selagi berjalan, pusing, hilangnya keseimbangan atau koordinasi dan
nyeri kepala mendadak tanpa kausa yang jelas. Penyakit stroke erat kaitannya
dengan pecahnya pembuluh darah otak sebagian besar diakibatkan oleh rendahnya
kualitas pembuluh darah otak (Price & Wilson, 2006).

Perdarahan otak dibagi menjadi 2 yaitu perdarahan intraserebral dan


perdarahan subaraknoid. Perdarahan intraserebral terjadi akibat pecahnya pembuluh
darah mikroaneurisma ke dalam jaringan otak (parenkim) sering terjadi cedera
vaskuler yang dipicu oleh penyakit hipertensi dan pecahnya salah satu arteri yang
masuk ke dalam jaringan otak. Sehingga menyebabkan darah masuk ke dalam
jaringan otak, selanjutnya menyebabkan masa tekanan yang besar pada jaringan
otak dan menimbulkan edema otak. Meningkatnya TIK menjadi cepat
menyebabkan kematian akibat herniasi otak. Perdarahan intraserebral paling sering
dijumpai pada daerah putamen, pons, thalamus dan serebrum (Muttaqin, 2008).
Perdarahan subaraknoid memiliki dua penyebab utama yaitu pecahnya suatu
aneurisma vascular dan trauma kepala. Tempat- tempat aneurisma sakular (berry)
sebagaian besar terletak di sirkulus Willisi. Terdapat empat penyulit utama yang
menyebabkan isiskemia otak. Penyulit- penyulit tersebut adalah vasopasme reaktif
yang diertai infark, rupture ulang, hiponatremia dan hidrosefalus (Price & Wilson,
2006).

Adapun factor resiko terjadinya stroke ada 2 yaitu factor risiko yang dapat
diobati atau dicegah dan yang tidak dapat dapat dicegah. Factor resiko yang dapat
diobati atau dicegah yaitu seperti merokok, fibrasi jantung, hipertensi, peningkatan
jumlah sel darah merah (Policitemia), transcient ischemic attack (TIAs) dan factor
resiko yang tidak dapat diubah yaitu usia diatas 65 tahun, DM, peningkatan tekanan
karotis, penyakit keturunan, pernah terserang stroke dan seks dalam artian laki-laki
30% daripada perempuan (padila, S.kep., 2012). WHO (1997) mengisyaratkan
bahwa factor yang utama yang menyebabkan epidemic penyakit kardiovaskuler
yaitu perubahan global dalam gizi dan merokok serta ditambah urbanisasi dan
menuanya populasi. Menurut Dourman (2013) mengatakan gaya hidup sering
menjadi penyebab berbagai penyakit yang menyerang usia produktif, karena
generasi muda sering menerapkan pola makan yang tidak sehat dengan seringnya
mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol tapi rendah serat. Selain
banyak mengkonsumsi kolesterol, mereka mengkonsumsi gula yang berlebihan
sehingga akan menimbulkan kegemukan yang berakibat terjadinya penumpukan
energi dalam tubuh (Purwaningtyas, 2014). Suyono (2006) mengatakan pola makan
di negara berkembang terutama pada daerah perkotaan telah bergeser dari pola
makan tradisional yang mengandung banyak karbohidrat dan serat seperti sayuran,
menjadi ke pola makan yang lebih modern dengan komposisi makanan yang terlalu
banyak mengandung protein, lemak, gula, garam, dan mengandung sedikit serat
salah satunya adalah junk food yang hampir diminati oleh seluruh masyarakat. Hal
ini yang mengakibatkan banyak penduduk Indonesia terkena penyakit degenerative
(Ramadhani, Puspita Ayu; Adriani, 2015). Kompas (2008) kecacatan penderita
stroke hampir 100%, apabila dilakukan penanganan dan penanggulangan secara
tepat, khusus dan intensif dengan memperhatikan faktor risiko, maka angka
kecacatan akibat stroke dapat ditekan (Ramadhani, Puspita Ayu; Adriani, 2015).
Stroke tetap menjadi penyebab utama kematian kedua di tingkat global dan di
wilayah Eropa. Dari 56 juta kematian yang terjadi setiap tahun di seluruh dunia,
10,8% disebabkan oleh stroke, 85% dari kematian akibat stroke ini di antara semua
umur terjadi di negara-negara berkembang (Wittenauer & Smith, 2012). National
Stroke Association (2001) Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga pada
orang dewasa di Amerika Serikat. Empat orang Amerika mengalami deficit
neurologic; dua pertiga mengalami deficit neurologi ini bersifat sedang sampai
parah. Wolf et al (2000) kemungkinan meninggal akibat penyakit stroke adalah
30% sampai 35% dan kemungkinan kecacatan mayor pada yang selamat adalah
35% sampai 40%, yang selamat kemungkinan akan mengalami stroke berikutnya
dalam 5 tahun yang akan dating 5% sampai 14% dari mereka akan mengalami
serang stroke ulangan tahun pertama (Price & Wilson, 2006). Menurut data
Riskesdas tahun 2013 Prevalensi stroke berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan
tertinggi di Provinsi Sulawesi Utara (10,8‰), terendah yaitu Provinsi Papua
(2,3%) sedangkan Provinsi Bali sebesar 5,3% khususnya kabupaten Gianyar
prevalensi penyakit stroke pada umur ≥ 15 tahun sebesar 0,2% prevalensi stroke
tertinggi terjadi pada umur 65-74 tahun yaitu 2,9% (Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, 2013).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan kabupaten Gianyar pada tahun 2014 pada
daftar 10 besar penyakit pada pasien rawat inap di RSU Sanjiwani dilaporkan
penyakit stroke sebesar 274 kasus (Gianyar, 2015). Menurut hasil data Dinas
Kesehatan kabupaten Gianyar pada tahun 2015 berdasarkan pola 10 besar penyakit
pada pasien rawat inap di RSU Sanjiwani penyakit stroke tak menyebut perdarah
atau infark sebesar 272 kasus dan pada pasien rawat jalan di RSU Sanjiwani
penyakit stroke infark sebesar 1.219 kasus (Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar,
2016).

Disfagia atau gangguan menelan terjadi karena disfungsi dan inkordinasi otot
faring dan central nervous system kehilangan control fungsi menelan. Terdapat
29% sampai 69% pasien stroke mengalami disfagia. Masalah disfagia paling
sering dialami oleh pasien stroke hal ini menyebabkan memperburuk kondisi
dikarenakan disfagia setelah serangan stroke dapat menyebabkan penurunan
kesadaran dan mengindikasikan refluks lambung. Menurut penelitian Padma,
Pinzon dan Pramudita (2017) dalam penelitian ini menggunakan sejumlah 150
responden pasien stroke dengan kriteria yang sama dengan menggunakan sampel
Kohort retrospektif didapatkan data pada pasien stroke yang terkena disfagia 50
orang dengan prevalensi 50% (Padma, Pinzon, & Pramudita, 2017).

Intake nutrisi diperlukan pada pasien stroke guna mempertahankan fungsi


metabolisme tubuh. Pemberian Tatalaksana nutrisi bertujuan untuk mencegah
malnutrisi dan mempertahankan status hidrasi yang adekuat, akibat disfagia,
penurunan kesadaran dan depresi yang dapat mengurangi asupan nutrisi pasien.
Selain itu, faktor risiko stroke perlu dipertimbangkan juga dalam memberikan
nutrisi (Suwita, 2015). Walaupun dalam keadaan kesadaran menurun, masalah
asupan harus diperhatikan, karena nutrisi yang baik akan membantu penyembuhan
keadaan penderita. Nutrisi yang baik juga akan membantu daya tahan tubuh
terutama dari keadaan infeksi. Termasuk disini pengkajian gangguan menelan dan
tatacara pemberian nutrisi bila terdapat gangguan menelan. Seringkali pemberian
makanan per oral (aktif atau dengan sonde) diberikan pada pasien yang berbaring
(Martono & Kuswardini, 2009).

Dari uraian latar belakang di atas peneliti tertarik untuk meneliti mengenai
”Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien Stroke Hemoragic Dengan
Gangguan Menelan”

2. TUJUAN PENELITIAN
2.1 Tujuan Umum Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Asuhan


Keperawatan pada Pasien Stroke Hemoragik dengan Gangguan Menelan.
2.2 Tujuan Khusus Penelitian

Secara lebih khusus penelitian pada pasien Stroke Hemoragik dengan


Gangguan Menelan , bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:

a. Melaksanakan pengkajian pada pasien stroke hemoragic dengan gangguan


menelan.
b. Menyusun analisis data dan diagnosa keperawatan pada pasien stroke
hemoragic dengan gangguan menelan.
c. Menyusun rencana keperawatan pada pasien stroke hemoragic dengan
gangguan menelan.
d. Mengaplikasikan tindakan keperawatan pada pasien stroke hemoragic dengan
gangguan menelan.
e. Melaksanakan evaluasi keperawatan pada pasien stroke hemoragic dengan
gangguan menelan.

3. MANFAAT PENELITIAN
3.1 Manfaat Praktis Penelitian
Manfaat praktis penelitian ini adalah, sebagai berikut:

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan bagi mahasiswa yang
melakukan penelitian mengenai asuhan keperawatan pada pasien stroke hemoragic
dengan gangguan menelan dan meningkatkan pemberian tindakan keperawatan pada
pasien stroke hemoragic dengan gangguan menelan.

3.2 Manfaat Akademis/ Ilmiah Penelitian


Manfaat Akademis/ Ilmiah Penelitian ini adalah, sebagai berikut:

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan


ilmiah gambaran asuhan keperawatn pada pasien stroke hemoragic dengan
gangguan menelan dan dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
ilmiah mengenai stroke hemoragic dengan gangguan menelan.

4. PERLAKUAN
Perlakuan yang dilakukan pada pasien stroke hemoragik dengan gangguan
menelan di Ruang Sahadewa RSUD Sanjiwani Gianyar disesuaikan dengan
rencana keperawatan pada penyakit stroke hemoragik dan kondisi pasien.
5. KARAKTERISTIK KEGIATAN DALAM PENELITIAN
a. Kegiatan penelitian dilaksanakan hari Senin-Sabtu.
b. Pengambilan data dimulai pukul 06.00 – 15.30 WIB; dan
c. Pengambilan data dilakukan ± 2 bulan (1 Juni – 29 Agustus 2017) diselingi
istirahat (washing out period/ WOP) dan waktu adaptasi selama 2 hari.

6. KEWAJIBAN SUBJEK PENELITIAN


a. Subjek diminta untuk mengisi biodata dan kerahasiaannya akan dijaga oleh
peneliti.
b. Subjek diminta untuk menjaga kondisi fisik, tidak begadang, tidak merokok,
tidak minum-minuman yang mengandung alkohol dan tidak melakukan
aktivitas yang berlebihan selama penelitian berlangsung.
c. Subjek diminta untuk mengisi kuesioner penelitian yang telah disediakan oleh
peneliti.
d. Subjek diminta untuk mengawasi dan membantu kebutuhan pasien selama
penelitian berlangsung.

7. HAK SUBJEK PENELITIAN


a. Subjek berhak memberikan saran atau usul terkait dengan perlakuan yang
diberikan tanpa mengubah maksud dan tata cara penelitian.
b. Subjek berhak mengundurkan diri sebagai sampel jika merasa penelitian tidak ada
manfaat bagi diri dan lingkungannya.
c. Subjek berhak mengetahui hasil penelitian.
Setelah membaca penjelasan di atas dan mendapatkan keterangan secukupnya serta
memahami dan menyadari manfaat dan risiko penelitian, maka saya :

Nama :
..........................................................................................................

Umur : .................. tahun

Jenis Kelamin :

Alamat : ..........................................................................................................

Dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas serta


mematuhi segala ketentuan-ketentuan penelitian yang sudah saya pahami, dengan
catatan apabila suatu waktu saya merasa dirugikan dalam bentuk apapun, berhak
membatalkan persetujuan ini.

Gianyar,.................... 2017

Mengetahui

Ruangan Sahadewa RSUD Sanjiwani Gianyar Yang menyetujui :

Kepala Ruangan Sahadewa, Peserta Penelitian,

( Dewa Putra ) (.............................................)

Penanggung Jawab Penelitian,

( Dewa Ayu Lilik Saraswati )

NIM: P07120015111
Lampiran 1

INFORMED CONCENT

Peneliti mengharapkan partisipasi Bapak / Ibu / dalam penelitian ilmiah yang


dilaksanakan oleh Dewa Ayu Lilik Saraswati.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada


pasien stroke hemoragik dengan gangguan menelan.

Bapak / Ibu pasien atau keluarga yang mengawasi pasien yang tinggal di
Ruang Sahadewa, RSU Sanjiwani Gianyar akan diminta berperan dalam penelitian ini.
Dengarkan dengan seksama informasi ini sebelum Bapak/ Ibu/ saudara memutuskan
apakah Bapak/ ibu / saudara akan turut berpartisipasi atau tidak. Jangan ragu-ragu
untuk bertanya jika ada hal-hal yang belum dimengerti. Bila Bapak / Ibu/ saudara
memutuskan untuk berpartisipasi kami harap Bapak/ Ibu / saudara bersedia dilakukan
wawancara oleh petugas yang telah dilatih, edukasi pemenuhan kebutuhan nutrisi,
melakukan pengawasan pada pasien, merawat pasien dan membantu memenuhi
kebutuhan pasien dengan stroke hemoragik. Dalam penelitian ini hampir dipastikan
tidak ada efek samping yang akan dialami pasien. Selama penelitian Bapak / Ibu
Lansia tidak dikenakan biaya.

Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini hanya diketahui oleh


peneliti, akan disimpan dalam data komputer tanpa nama Bapak / Ibu / Saudara. Hasil
penelitian ini mungkin akan dipublikasikan di forum ilmiah terbatas tanpa
menampilkan identitas Bapak/ Ibu/ Saudara.

Sehubungan dengan penelitian ini apabila Bapak/ Ibu/ Saudara setuju


selanjutnya diminta untuk menandatangani formulir persetujuan, dan bila tidak setuju
kami tidak akan memaksa.

Sehubungan dengan penelitian ini, bila timbul pertanyaan mengenai penelitian


ini harap menghubungi Dewa Ayu Lilik Saraswati dengan no HP 089685438123.
Lampiran 2

FORMULIR PERSETUJUAN TERTULIS

Saya menyadari dan memahami penelitian ini tidak membahayakan dan tidak
merugikan sehingga saya menyetujui untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini.

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Saya menyadari dan memahami penelitian ini tidak membahayakan dan tidak
merugikan sehingga saya menyetujui untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini.

Nama Tanda tangan

Partisipan :

Saksi :

Peneliti :
PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

DALAM PENELITIAN:

“GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN STROKE


HEMORAGIK DENGAN GANGGUAN MENELAN DI RUANG SAHADEWA
RSUD SANJIWANI GIANYAR TAHUN 2017”

OLEH :

DEWA AYU LILIK SARASWATI

NIM : P07120015111

TINGKAT 3.3

DIII JURUSAN KEPERAWATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2017

You might also like