You are on page 1of 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makalah ini akan membahas sedikit tentang Manusia dan Peradaban
yakni mengenai Dinamika Peradaban Global dan Problematika Peradaban
Global pada Kehidupan Manusia. Manusia merupakan makhluk yang
mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui akalnya manusia dituntut untuk
berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan
bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Teknologi lahir dan
dikembangkan manusia, dan ilmu untuk menguasai dan memanfaatkan
lingkungan sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi. Penerapan teknologi itu
bertujuan untuk memudahkan kerja manusia, agar meningkatkan efesiensi dan
produktivitas.

1.2 Rumusan Masalah


Dapat menarik suatu permasalahan sebagai berikut :
1. Apa pengertian manusia adab dan peradaban?
2. Bagaimana hakikat peradaban?
3. Bagaimana dinamika peradaban global ?

1.3 Tujuan
Adapun yang tujuan yang akan di dapat dalam penyusunan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari manusia adab dan perdaban
2. Untuk mengetahui dinamika peradaban global.
3. Untuk mengetahui hakikat dari peradaban.
4. Untuk mengetahui problematika peradaban global pada kehidupan
manusia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Peradaban


Bila istilah kebudayaan berasal dari kata culture, istilah peradaban
dalam bahasa Inggris disebut civilization. Istilah peradaban sering dipakai untuk
menunjukan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan
mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur kebudayaan yang bersifat halus,
indah, tinggi, sopan, luhur, dan sebagainya, maka masyarakat pemilik
kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi
(Herimanto dan Winarno, 2011: 64). Kebudayaan berasal dari kata culture,
istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita
terhadap perkembangan kebudayaan.
Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan kebudayaan. Kebudayaan
pada hakikatnya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi
kebutuhan. Kemampuan cipta (akal) manusia menghasilkan ilmu pengetahuan.
Kemampuan rasa manusia melalui alat-alat indranya menghasilkan beragam
barang seni dan bentuk-bentuk kesenian. Sedangkan karsa manusia
menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan, kebahagiaan sehingga
menghasilkan berbagai aktiitas hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Hasil atau produk kebudayaan manusia inilah yang menghasilkan peradaban.
Dalam kaitannya dengan dua istilah tersebut, (Koentjaraningrat dalam
Hermanto dan Winarno, 2011: 64) berusaha memberi penjelasannya sebagai
berikut. Di samping istilah kebudayaan ada pula istilah peradaban. Hal yang
terakhir adalah sama dalam bahasa Inggris civilization yang biasanya dipakai
untuk menyebutkan bagian atau unsur dari kebudayaan yang harus maju dan
indah, misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat, sopan santun, pergaulan,
kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, dan sebagainya. Istilah peradaban
sering juga dipakai untuk menyebutkan suatu kebudayaan yang mempunyai

2
sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni rupa, dan sistem kenegaraan serta
masyarakat kota yang maju dan kompleks. Peradaban merupakan tahap tertentu
dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang telah mecapai kemajuan
tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang
telah maju.
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan mempengaruhi peradaban
sebuah bangsa dan menjadi bangsa itu dianggap lebih muju dari bangsa-bangsa
lain pada zamannya. Kehidupan di lembah sungai Nil masa itu kita sebut
dengan nama Peradaban Lembah Sungai Nil bukan Kebudayaan Lembah
Sungai Nil sebab mereka telah memiliki organisasi social, kebudayaan, dan cara
berkehidupan yang sudah maju bila disbanding dengan bangsa lain. Keajaiban
dunia yang dikenal saat ini antara lain :
1. Piramida di Mesir merupakan makam raja-raja Mesir kuno.
2. Taman gantung di Babylonia.
3. Tembok raksasa dengan panjang 6.500 km di RRC.
4. Menara Pisa di Italia.
5. Menara Eiffel di Paris.
6. Candi Borobudur di Indonesia.
7. Taj Mahal di India.
8. Patung Zeus yang tingginya 14 m da seluruhnya terbuat dari emas.
9. Kuil Artemis merupakan kuil yang terbesar di Yunani.
10. Mausoleum Halicarnacus, kuburan yang dibangun oleh Ratu Artemisia untu
mengenang suaminya Raja Maulosus dari Carla.
11. Colossus, yaitu patung perungu dewa matahari dari rhodes.
12. Pharos, yaitu patung yang tingginya hingga 130 m dari alexsandria.
13. Gedung parlemen di inggris di london.
14. Kabah di saudi arabia.
15. Colossum di Roma italia.

3
Selah satu ciri yang penting dalam devenisi peradaban adalab
berbudaya. Yang dalam bahasa ingris disebut Cultured. Orang yang cultured
adalah yang juga lettered dalam hal ini tidak sekedar hanya bisa membaca dan
menulis hal yang sederhana.

2.2 Manusia Sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab


Peradaban tidak hanya menunjuk pada hasil-hasil kebudayaan manusia
yang sifatnya fisik, seperti barang, bangunan, dan benda-benda. Kebudayaan
merupakan keseluruhan dari budi daya manusia, baik cipta, karsa, dan rasa.
Adab artinya sopan. Manusia sebagai makhluk beraberdab artinya pribadi
manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berahlak dan berbudi pekerti
yang luhur menuju pada prilaku pada manui.

Manusia beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan antara,


cipata, rasa, dan karsa. Kaelan (2002) menyatakan manusi yang beradab adalah
manusi yang mampu melaksanakan hakikatnya sebagai manusia (monopluraris
secara optimal). Manusia adalah makhluk yang beradab sebab dianugrahi
karkat, martabat, serta potensi kemanusiaan yang tinggi.

Konsep masyarakat adab berasal dari konsep civil society, dari asal
kata cociety civilis.istilah masyarakat adab dikenal dengan kata lain masyarakat
sipil, masyarakat warga, atau masyarakat madani. Pada mulanya, civil society
berasal dari dunia barat. Adalah datao answer ibrahim(mantan wakil perdana
mentri malaysia)yang pertama kali memperkenalkan istilah masyarakat madani
sebagaia istilah lain dari civil society. Nurcholish madjid mengindonesiakan
civil society (inggris) dengan masyarakat madani.

Oleh banyak kalangan, istilah civil society dapat diterjemahkan dalam


bahasa indonesia dengan berbagai istilh antara lain :

1. Civil society diterjemah dengan istilah masyrakat sipil, civil artinya sipil
sedangkan society artinya masyarakat.

4
2. Civil society diterjemahkan dengan masyarkat beradap atau keberadaban,
ini merupakan terjemahan dari civilizet(beradab) dan society (masyarakat)
sebagai lawan dari masyarakat yang tidak beradab(uncivilzet society).
3. Civil society diterjemahkan sebagai masyarakat madani. Kata madani
merujuk pada kata madinah, kota tempat kelahiran nabi muhamad saw.
Madinah berasal dari kata madaniyah yang berati peradaban.
4. Berkaitan dengan nomor 3, Civil society diartikatikan masyarakat kota.
Dal ini dikarnakan madinah adalah sebuah negara kota (city-state) yang
mengigakan kita kepada polis dizaman yunani kuno . masyarakat kota
sebagai model masyarakat beradab.
5. Civil society diterjemahkan sebagai masyarakat warga atau
kewarganegaraan. Masyarakat disini adalah pengelompokan masyarakat
yang bersifat otonom dari Negara.

Nurcholis majid menyebut masyarakat madani sebagai masyarakat


yang berkadaban memiliki ciri-ciri, antara lain egalitarianisme, menghargai
prestasi, keterbukaan, penegakan hukum dan keadilan. Toleransi dan
pluralisme, serta keterbukaan dan penegakan hukum dan keadilan, toleransi dan
pluralisme, serta musyawarah. Muhamad A.S. Hikam (1990) didalam bukunya
demokrasi dan civil society memberikan defenisi civil society sebagai wilayah
kehidupan social yang terorganisasi dan bercirikan antaralain bersukarelaan
(Voluntari), keswasembedaan (self generating), keswadayaan (self sporting),
kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara, dan keterikatan dengan
norma atau nilai hukum yang diikuti oleh warganya.

2.3 Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban Dalam Kehidupan Sosial Budaya

Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan


budi daya atau akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari
waktu ke waktu. Proses evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai

5
tempat berbeda-beda, bergantung pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan
intelektual manusianya untuk mengantisipasi tantangan tadi.

Adanya kebudayaan bermula dari kemampuan akal dan budi daya


manusia dalam menanggapi, merespons, dan mengatasi tantangan alam dan
lingkungan dalam upaya mencapai kebutuhan hidupnya. Dengan potensi akal
dan budi inilah manusia menaklukkan alam. Manusia menemukan dan
menciptakan berbagai sarana hidup sebagai upaya mengatasi tantangan alam.
Manusia menciptakan kebudayaan.

Masa dalam kehidupan manusia dapat kita bagi dua, yaitu masa
prasejarah (masa sebelum manusia mengenal tulisan sampai manusia mengenal
tulisan) dan masa sejarah (masa manusia telah mengenal tulisan). Data-data
tentang masa prasejarah diambil dari sisa-sisa dan bukti-bukti yang digali dan
diinterpretasi. Masa sejarah bermuda ketika adanya catatan tertulis untuk
dijadikan bahan rujukan. Penciptaan tulisan ini merupakan satu penemuan
revolusioner yang genios. Bermula dari penciptaan properti dan lukisan objek,
seperti kambing, lembu, wadah, ukuran barang, dan sebagainya; diikuti dengan
indikasi angka; kemudian diikuti simbol yang mengindikasikan transaksi, nama,
dan alamat yang bersangkutan; selanjutnya simbol untuk fenomena harian,
hubungan antara mereka, dan akhirnya intisari, seperti warna, bentuk, dan
konsep. Ada dua produk revolusioner hasil dari akal manusia dalam zaman
prasejarah, yaitu:

1. Penemuan roda untuk transportasi, pada mulanya roda digunakan hanya


untuk mengangkat barang berat di atas sebuah pohon. Kemudian, roda
disambung dengan kereta, lalu berkembang menjadi mobil seperti saat ini.
2. Bahasa adalah suara yang diterima sebagai cara untuk menyampaikan
pikiran seseorang kepada orang lain. Ketika tanda-tanda diterima sebagai
representasi dan bunyi-bunyi arbitrer yang mewakili ide-ide, masa
prasejarah pun beralih ke masa sejarah tertulis.

6
Mengenai masa prasejarah ini, ada dua pendekatan untuk membagi
zaman prasejarah, yaitu:

1. Pendekatan berdasarkan hasil teknologi, terdiri dari zaman batu tua


(paleolitikum), zaman batu tengah/madya (Mesolitikum), dan zaman batu
baru (Neolitikum)
2. Pendekatan berdasarkan model social ekonomi atau mata pencaharian
hidup yang terdiri atas:
 Masa berburu dan mengumpulkan makanan, meliputi masa berburu
sederhana (tradisi Paleolit) dan masa berburu tingkat lanjut (tradisi
Epipaleolitik).
 Masa bercocok tanam, meliputi tradisi Neolitik dan Megalitik.
 Masa kemahiran teknik atau perundagian, melliputi tradisi
semituang besi.
Manusia berkembang dari homo menjadi human karena kebudayaan
dan peradaban yang diciptakannya.Sedangkan untuk sejarah kebudayaan di
Indonesia, R. Soekmono (1973), dibagi menjadi empat masa, yaitu:
1. Zaman prasejarah, yaitu sejak permulaan adanya manusia dan
kebudayaan sampai kira-kira abad ke-5 masehi.
2. Zaman purba, yaitu sejak datangnya pengaruh India pada abad pertama
Masehi sampai dengan runtuhnya Majapahit sekitar tahun 1500 Masehi.
3. Zaman madya, yaitu sejak datangnya pengaruh Islam menjelang akhir
kerajaan Majapahit sampai dengann akhir abad ke-19.
4. Zaman baru/modern, yaitu sejak masuknya anasir Barat (Eropa) dan
teknik modern kira-kira tahun 1900 sampai.

Peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah


mendapat tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya. Taraf
kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu tercermin pada pendukungnya

7
yang dikatakan sebagai beradab atau mencapai peradaban yang tinggi. Jadi,
evolusi kebudayaan bisa mencapai sampai pada taraf tinggi yaitu: peradaban.

Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan


bertahap dan berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang khas pada
tahap tersebut, yang dicirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang
menonjol, meliputi tingkat ilmu pengetahuan, seni, teknologi, dan spiritualitas
yang tinggi. Sebagai contoh, peradaban Mesir Kuno tercermin dari hasil budaya
yang tinggi dalam sosok bangunannya (piramid, obeliks, spinx) yang terkait
dengan ilmu bangunan, tulisan, serta gambar yang memperlihatkan tahap
budaya. Contoh lainnya, tentang peradaban Cina Kuno, yang juga
menampakkan tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi dalam hal tulisan
yang menjadi ciri budaya setempat. Peradaban kuno di Indonesia menghasilkan
berbagai bangunan seni yang bernilai tinggi, seperti Candi Borobudur,
Prambanan, dan lain-lain.

Peradaban bangsa di Indonesia dimulai sejak masa kemahiran teknik


atau zaman perundagian. Zaman perundagian terdiri dari dua masa, yaitu tradisi
seni tulang perunggu dan tradisi tuang besi. Meskipun saat itu masih zaman
prasejarah (masa sebelum mengenal tulisan), namun telah mengenal teknologi
terbatas dan sederhana, yaitu pada upaya pemenuhan peralatan yang dibutuhkan
masyarakat Indonesia dalam kehidupannya yang sudah mulai menetap. Di
Indonesia, penggunaan logam sudah mulai dikenal beberapa abad sebelum
masehi. Mereka menggunakan peralatan dari logam, seperti peralatan berburu,
bercocok tanam, peralatan rumah tangga, dan lain-lain, tetapi tidak semua
masyarakat dapat membuat peralatan itu. Membuat peralatan dari logam
membutuhkan keahlian. Orang yang ahli membuat peralatan logam disebut
undagi, tempat pembuatannya disebut perundagian. Beberapa contoh alat dari
perunggu adalah kayak corong, nekara, bejana perunggu. Alat-alat ini
ditemukan diberbagai daerah di Indonesia.

8
Peradaban bangsa Indonesia semakin maju dan berkembang estela
datangnya pengaruh Hindu dan Budha ke Indonesia. Pengaruh tulisan dari
budaya Hindu Budha membawa dampak besar bagi peradaban Indonesia, yaitu
memasuki masa sejarah (masa mengenal bahasa tulis). Salah satu hasil budaya
tulis di Indonesia adalah prasasti. Huruf yang dipakai dalam prasasti yanng
ditemukan Sejak tahun 400M adalah Pallawa dan bahasa Sanksekerta.
Kemampuan baca tulis masyarakat Indonesia lama-kelamaan berpengaruh
dalam bidang kesustraan, yaitu munculnya banyak kitab-kitab kuno ini dapat
ditelusuri peradaban bangsa Indonesia terutama dalam masa kerajaan.
Peradaban bangsa semakin berkembang dengan masuknya pengaruh Islam dan
masuknya pengaruh Islam dan masuknya peradaban bangsa Barat Eropa,
termasuk pengaruh agama Kristen Katolik. Dewasa ini, pengaruh peradaban
global semakin kuat akibat kemajuan bidang komunikasi dan informasi.

2.4 Pengertian Adab dan Peradaban


Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah
peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita
terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan kebudayaan
mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah,
tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan
tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.

Dengan batasan-batasan pengertian di atas maka istilah peradaban


sering dipakai untuk hasil-hasil kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan
dan teknologi, adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga kepandaian
menulis, organisasi bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.
a. Huntington mendefinisikan peradaban sebagai the highest social grouping of
people and the broadest level of cultural identity people have short of that
which distinguish humans from other species.

9
b. Damono, 2001 menyatakan Adab berarti akhlak atau kesopanan dan
kehalusan budi pekerti.
c. Fairchild, 1980:41, menyatakan peradaban adalah perkembangan kebudayaan
yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.
d. Kontjaranigrat (1990 : 182) menyatakan peradaban untuk menyebut bagian
dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian,
ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis,
organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan
masyarakat kota yang maju dan kompleks.
e. Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial
manusia, kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat
ashabiyah (group feeling), merupakan keseluruhan kompleksitas produk
pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku, atau agama,
yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan
sendirinya. Pendekatan terhadap peradaban bisa dilakukan dengan
menggunakan organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan yang sudah
maju, termasuk system IPTEK dan pemerintahannya.

2.5 Wujud Peradaban Moral :

1. Nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan.


2. Norma : aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan
sesuatu benar atau salah, baik atau buruk.
3. Etika : nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang
menjadi pegangan dalam megatur tingkah laku manusia. Bisa juga diartikan
sebagai etiket, sopan santun.
4. Estetika : berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam
keindahan, mencakup kesatuan (unity), keselarasan (balance), dan kebalikan
(contrast).

10
Evolusi Budaya dan tahapan Peradaban Newel Le Roy Sims ( H P
Fairchild : 1964 : 41) menyatakan Civilization is the cultural development, the
distinctly human attributes and attainments of a particular society. In ordinary
usage, the term imolies a fairly high stage on the culture evolutionary scale.
Reference is made to ‘civilized peoples’. More civilized usage would refer to
more highly and less highly civilized peoples, the refer to more highly and less
highly civilized peoples, the determinative characteristic being intellectual,
aesthetic technological, and spiritual attainments.
The Third Wave Alvin Tofler (1981 : 10-14) gelombang pertama
sebagai tahap peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan baru dari budaya
meramu ke bercocok tanam. ( revolusi agraris) gelombang kedua sebagai tahap
peradaban industri penemuan mesin uap, energi listrik, mesin untuk mobil dan
pesawat terbang. (revolusi industri) gelombang ketiga sebagai tahap peradaban
informasi. Penemuan TI dan komunikasi dengan computer atau alat komunikasi
digital.

2.6 Dinamika Peradaban Global


Menurut Arnold Y.Toynbee, seorang sejarawan asal Inggris, lahirnya
peradaban itu diuraikan dengan teori challenge and respons. Peradaban itu lahir
sebagai respons (tanggapan) manusia yang dengan segenap daya upaya dan
akalnya menghadapi, menaklukkan, dan mengolah alam sebagai tantangan
(challenge) guna mencukupi kebutuhan dan melestarikan kelangsungan
hidupnya.

Alam menawarkan sejumlah tantangan dan kemungkinan-


kemungkinan. Ada alam yang tandus atau subur, di pegunungan atau
seterusnya. Jika tantangan alam itu berat maka manusia pun akan gigih dan
berusaha keras dalam merespon alam tersebut, begitu pun sebaliknya. Contoh
bangsa Jepang yang terkenal ulet, gigih, dan bekerja keras karena alamnya yang

11
cukup berat untuk ditaklukkan. Keadaan alam Jepang bergunung-gunung,
sering terjadi gempa, dan lahan pertaniannya tidak terlalu luas (Winarno, 2008:
80).
Setiap kali timbul kebutuhan akan sesuatu, manusia akan berusaha
menemukan jalan untuk memperolehnya. Seluruh perangkat ide, metode,
teknik, dan benda material yang digunakan dalam suatu jangka waktu tertentu
dalam suatu tempat tertentu maupun kegiatan untuk merombak perangkat
tersebut demi memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut teknologi. Teknologi
lahir dan dikembangkan oleh manusia, dan ilmu untuk menguasai dan
memanfaatkan lingkungan sehingga kebutuhannya dapat penuhi.
Penerapan teknologi itu bertujuan untuk memudahkan kerja manusia,
agar meningkatkan efisiensi dan prokdutivitas. Alfin toffler menganalisis
gejala-gejala perubahan dan membaharuan peradaban masyarakat akibat
majunya ilmu dan teknologi. Dalam bukunya The Third Wave (1981), ia
menyatakan bahwa gelombang perubahan peradaban umat manusia sampai saat
ini telah mengalami tiga gelombang, yaitu:

a. Gelombang I, peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800 SM-


1500 M.
b. Gelombang II, peradaban teknologi industri berlangsung mulai 1500 M-
1970 M.
c. Gelombang III, peradaban informasi berlangsung mulai 1970 M-
sekarang.
Setiap gelombang peradaban tersebut dikuasai oleh tingkat teknologi
yang digunakan. Gelombang pertama (the first wave) dikenal dengan revolusi
hijau. Dalam gelombang pertama ini manusia menemukan dan menerapkan
teknologi pertanian. Pertanian terbatas pada pengelolaan lahan-lahan pertanian
untuk mencukupi kebutuhan manusia. Pada awalnya, manusia berpindah-pindah
dalam memanfaatkan lahan untuk mendapatkan hasil pertanian melalui

12
teknologi pengumpulan hasil hutan. Selanjutnya, mereka berpindah ke
penerapan teknologi pertanian, dimana manusia cenderung bertempat tinggal di
suatu tempat yang kemudian menumbuhkan desa. (Winarno, 2009: 81).
Gelombang kedua adalah adanya revolusi industri terutama di negara-
negara Barat yang mulai dengan revolusi industri di Inggris. Masa gelombang
kedua adalah masa revolusi industri, yaitu kira-kira tahun 1700-1970. Masa ini
dimulai dengan penemuan mesin uap pada tahun 1712. Pada masa itu
ditemukan mesin elektro mekanis raksasa, mesin-mesin bergerak cepat, dan ban
jalan. Mesin-mesian tersebut tidak hanya mengganti otot-otot manusia, tetapi
peradaban industri juga memberi mesin-mesin tersebut alat-alat panca indra
sehingga mesin-mesin dapat mendengar dan melihat lebih tajam daripada indra
manusia, dan dapat menghasilkan atau melahirkan bermacam-macam mesin
baru, yang akhirnya dikoordinir dengan rapi dengan pabrik. Penggunaan mesin
industri, mesin uap, dan mesin pemintal dalam industri garmen dan industri
tambang telah memajukan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Eropa.
Gelombang ketiga merupakan revolusi informasi yang ditandai dengan
kemajuan teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi
dalam berbagai bidang. Gelombang ketiga terjadi dengan kemajuan teknologi
dalam bidang :
a. Komunikasi dan data prosesing.
b. Penerbangan dan angkasa luar.
c. Energi alternatif dan energi yang dapat diperbarui.
d. Terjadinya urbanisasi, yang disebabkan oleh kemajuan teknologi
komunikasi dan transportasi.
Gelombang ketiga ini melahirkan suatu masyarakat dunia yang dikenal
dengan sebutan the global village (kampung global). Sekarang berada pada
gelombang ketiga atau masa revolusi informas.Diperkirakan era informasi ini
akan mencapai puncaknya pada 10-20 tahun mendatang.John Naisbtt dalam
bukunya Megatrends(1982), mengatakan bahwa globalisasi memunculkan

13
perubahan-perubahan yang akan dialami oleh negara-negara dunia. Perubahan
itu terjadi karena interaksi yang dekat dan intensif antarnegara, terutama negara
berkembang akan terpengaruh oleh kemajuan di negara-negara maju.
Perubahan-perubahan tersebut ialah :
a. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi.
b. Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke
teknologi canggih.
c. Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia.
d. Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang.
e. Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi.
f. Perubahan dari bantuan lemabaga ke bantuan diri sendiri.
g. Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori.
h. Perubahan dari sistem hierarki jaringan kerja.
i. Perbahan dari utara ke selatan.
j. Perubahan dari satu diantara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan.
Nasbitt dan Patricia Aburdance (1990) kembali menemukan lagi
adanya sepuluh macam perubahan di era global, yaitu:
a. Abad biologi.
b. Bangunnya sosialisme pasar bebas.
c. Cara hidup global dan nasionalisme budaya.
d. Dasawarsa kepemimpinan wanita.
e. Kebangkitan agama dan millinium baru.
f. Kebangkitan dalam kesenian.
g. Kemenangan individu.
h. Pertumbuhan ekonomi dunia dalam tahun 1990-an.
i. Berkembangnya wilayah pasifik.
j. Privatisasi/swastanisasi atas negara kesejahteraan.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas diketahui bahwa peradaban
manusia mengalami dinamika (perubahan dan perkembangan). Perubahan itu

14
menuju pada kemajuan, apalagi di era global dewasa ini. Perubahan yang terjadi
demikian pesatnya. Merujuk pada pendapat Alvin Tofler di atas, sekarang ini
umat manusia berada pada era peradaban informasi. Kemajuan yang pesat di
bidang teknologi iinformasi menghasilkan globalisasi, di samping kemajuan
dalam sarana transportasi. Di era global, perilaku hidup manusia bisa berubah
dan bergerak dengan cepat. Dalam era global, hubungan antar manusia tidak
terbatas dalam satu wilayah negara saja, tetapi sudah antar negara
(transnasional). Dengan demikian, orang bisa berkomunikasi dengan orang lain
di negara lain, serta berpindah-pindah dengan cepat dari satu negara ke negara
lain.(HerimantodanWinarno, 2011: 84).

2.7 Manusia Sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab


A. Makna Manusia
Manusia beradab karena dalam jiwanya dilengkapi dengan akal,
nurani, dan kehendak. Akal berfungsi sebagai alat pikir dan sumber ilmu
pengetahuan dan teknologi. Nurani berfungsi sebagai alat merasa,
menentukan kata hati dan sumber kesenian. Kehendak berfungsi sebagai alat
memutus, menentukan kebutuhan, dan sumber kegunaan. Manusia dan
peradaban adalah hal yang tidak bisa terpisahkan karena manusia itu memiliki
cipta, rasa dan karsa. Cipta, rasa dan karsa itu akan menimbulkan
perkembangan pengetahuan yang berasal dari suatu budaya. Nah, dari hal
itulah kebudayaan akan mengalami kemajuan sehingga dikatakan sebagai
peradaban. Contoh : zaman dahulu, manusia menanam karet dan hanya
menunggu hasil berdasarkan kemampuan alam untuk memproduksi. Tetapi
sekarang tidak lagi karena ada perkembangan seperti pupuk, dan itu akan
menumbuhkan karet dengan cepat.
Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks yang mempunyai akal,
jasmani dan rohani. Melalui akalnya manusia dapat menciptakan dan
mengembangkan teknologi, lewat jasmaninya manusia dapat menerapkan dan

15
merasakan kemudahan yang diperolehnya dari teknologi tersebut sedangkan
melalui rohani terciptalah peradaban. Lebih dari itu melalui ketiganya (akal,
jasmani, rohani) manusia dapat membuat perubahan di berbagai bidang sesuai
dengan perjalanan waktu yang dilaluinya sebagai upaya penyesuaian terhadap
perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya. Aspek inilah yang
menjadi pembeda antara manusia dengan mahluk lainnya dalam hal
kemampuannya beradaptasi dengan alam.
Manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi, yaitu :
1. Sebagai makhluk tuhan
2. Sebagai makhluk individu
3. Sebagai makhluk sosial budaya
Sebagai makhluk pribadi, manusia terus melakukan interaksi dengan
sesamanya sebagai jalan mencari pemahaman tentang dirinya, lingkungan dan
sarana untuk pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat diperolehnya sendiri.
Interaksi tersebut sebagai cikal terbentuknya suatu komunitas sosial yang
selanjutnya melahirkan aturan-aturan dan norma yang disepakati bersama
untuk mengatur interaksi yang terjadi tersebut. Sejarah peradaban manusia
menunjukkan bahwa konsep dasar keorganisasian dan manajemen bukan
merupakan sesuatu yang baru. Beberapa peninggalan bersejarah baik yang
berupa bangunan, tulisan atau yang sejenisnya dari beberapa dinasti di seluruh
dunia yang dibuat beberapa ribu tahun silam merupakan saksi bisu yang
menguatkan pernyataan di atas. Keberadaan dinasti tersebut seolah
mengatakan bahwa masyarakat pada saat itu sudah mengenal organisasi yang
mengatur segala macam interaksi yang terjadi antar individu dalam
masyarakat, sedangkan peninggalan sejarah (misalnya tujuh keajaiban dunia)
bisa dikatakan sebagai sebuah maha karya yang tak akan terwujud bila proses
pembuatannya tidak menggunakan konsep manajemen yang benar-benar
brilian.
B. Makna Adab dan Peradaban

16
Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah
peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita
terhadap perkembanga kebudayaan. Definisi peradaban menurut
Koentjaraningrat menyatakan bahwa peradaban merupakan bagian dan
unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian,
ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis,
organisas kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan
masyarakat kota yang maju dan kompleks.
Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya
berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur
dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebutd ikatakan
telah memiliki peradaban yang tinggi.

2.8 Evolusi Budaya Dan Wujud Peradaban Dalam Kehidupan Sosial Budaya
1. Wujud Peradaban
Orang Barat yang mempunyai peradaban tinggi dengan teknologi
canggih belum tentu kebudayaannya tinggi jika semua itu hanya akan
membinasakan umat manusia.
a. Nilai berarti mempertimbangkan untuk menentukan apakah sesuatu itu
bermanfaat atau tidak, hasil penilaian disebut nilai (value).
b. Moral adalah kebiasaan berbuat baik disebut perbuatan moral atau susila.
Moral bersifat kodrati, artinya manusia sejak diciptakan dibekali dengn
sifat-sifat baik, jujur, dan adil.
c. Norma adalah suatu aturan yang berlaku, bersifat mengikat, norma
diperlukan dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia.
d. Etika adalah ilmu tentang kebiasaan yang baik berupa perilaku.
e. Estetika adalah ilmu yang mengkaji tentang sifat estetis suatu objek dan
merupakan bagian dari ilmu filsafat yang menelaah dan membahas aspek-

17
aspek keindahan sesuatu mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi
dan cara membandingkannya dengan menggunakan penilaian perasaan.
2. Evolusi Budaya dan Tahapan Peradaban
a. Gelombang pertama sebagai tahap peradaban pertanian, dimana dimulai
kehidupan baru dari budaya meramu ke bercocoktanam. (
revolusiagraris)
b. gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan mesin uap,
energi listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang.(revolusi industri)
c. gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan TI dan
komunikasi dengan computer atau alat komunikasi digital.
Evolusi (perubahan) budaya dapat berakibat positif, yaitu memperkaya
nilai-nilai kehidupan yang sudah ada, mendorong kearah kemajuan dan
menyejahterakan kehidupan masyarakat. Selain itu, evolusi budaya juga dapat
berakibat negative, yaitu merusak nilai-nilai kehidupan yang sudah ada,
menghambat kemajuan, memperburuk sendi-sendi kehidupan, dan merugikan
masyarakat sehingga terjadi krisis kemasyarakatan.
Perwujudan budaya dapat menekankan pada akal (rasio) saja atau
menekankan pada semua unsur akal, nurani, dan kehendak sebagai satu
kesatuan utuh. Dengan penekanan pada akal, muncul pernyataan ada peradaban
tinggi dan ada peradaban rendah karena diukur dengan tingkat berpikir manusia.

2.9 Dinamika Peradaban Global


1. Tradisi
Tradisi(Bahasa Latin: traditio, "diteruskan") atau kebiasaan, dalam
pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk
sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat
biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, ataupun agama, yang sama.
Tradisi adalah suatu kebiasaan, suatu kepercayaan yang sudah mendarah

18
daging pada suatu masyarakat, yang jika tidak dilaksanakan akan
mengakibatkan suatu kejelekan.
2. Modernisasi
Modernisasi berasal dari bahasa latin yaitu modo (cara)
dan ernus (masa kini). Secara harfiah modernisasi berarti proses menuju masa
kini atau proses menuju masyarakat yang modern. Modernisasi diartikan
sebagai perubahan- perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang
tradicional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat
yang modern. Proses modernisasi mencakup proses yang sangat luas. Kadang-
kadang batasnya tidak dapat ditetapkan secara mutlak. Mungkin disuatu
daerah tertentu, modernisasi mencakup pemberantasan buta huruf, namun bisa
berarti berbeda di daerah lain.Dalam kehidupan manusia disadari bahwa
sesuatu yang baik, indah, dan berguna akan menciptakan kesenangan,
kebahagiaan, dan kedamaian bagi semua orang.
Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah
modern mencakup pengertian sebagai berikut.
a. Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan
meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan
merata.
b. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam
Pergaulan hidup dalam masyarakat.
Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi
memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu sebagai berikut :
a. Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa
ataupun masyarakat
b. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan
birokrasi.
c. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada
suatu lembaga atau badan tertentu

19
d. Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap
modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
e. Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin,
sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
f. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial
Adapun syarat-syarat dari modernisasi terdiri dari :
1. Cara berfikir ilmiah.
2. Sistemadministrasi Negara yang baik.
3. Kedisiplinan yang tinggi.
4. Mampumenciptakansuasana yang kondusif.

20
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan makalah ini kami dapat menyimpulkan bahwa
sekarang ini umat manusia berada pada era peradaban informasi. Kemajuan
yang pesat di bidang teknologi informasi menghasilkan globalisasi, di samping
kemajuan dalam sarana transportasi. Di era global, perilaku hidup manusia bisa
berubah dan bergerak dengan cepat. Dalam era global, hubungan antarmanusia
tidak terbatas dalam satu wilayah Negara saja, tetapi sudah antarnegara
(transnasional). Dengan demikian, orang bisa berkomunikasi dengan orang lain
di Negara lain, serta berpindah-pindah dengan cepat dari satu Negara ke Negara
lain.
Peradaban global yang tengah terjadi dewasa ini tidak bisa dipisahkan
dari globalisasi itu sendiri. Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai
kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan. Globalisasi
telah memberikan efek yang besar dalam kehidupan bersama, baik pengaruh
positif maupun pengaruh negatif. Dalam menghadapi globalisasi ini, bangsa-
bangsa di dunia memberi respons atau tanggapan yang dapat dikategorikan
seperti, ada kelompok yang pro atau mendukung gobalisasi dan kelompok yang
anti terhadap globalisasi.

3.2 Saran
Agar bisa mengatasi permasalahan dari efek negatif dari peradaban
kemajuan teknologi bagi manusia sebaiknya sebagai manusia mempunyai
Intelgensi dan Qalbu, agar bisa mendapatkan hal tersebut harus banyak generasi
bangsa belajar dan berpendidikan untuk terus menggali ilmu pengetahuan dan
teknologi serta informasi tanpa menghilangkan jati diri Indonesia melalui
pelestarian nilai-nilai dan moral bangsa Indonesia agar bisa Indonesia yang

21
maju melestarikan warisan budaya dan bangsa dan di pihak lain membangun
kebudayaan nasional yang modern.

22
DAFTAR PUSTAKA

1. Drs. Herimanto, M.Pd., M.Si.; , Winarno, S.Pd., M.Si.;. (2012). ILMU SOSIAL
& BUDAYA DASAR. Jakarta: BUMI AKSARA.
2. Herimanto dan Winarno. (2011). Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara.

23

You might also like