You are on page 1of 14

TEORI DAN SEJARAH ARSITEKTUR 2

TOKOH ARSITEK
Antoni Gaudí

MURSYID HIDAYAT
D51116520

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
Antoni Gaudí

Antoni Gaudí i Cornet lahir 25 Juni 1852 di Reus, Spanyol dari pasangan pembuat tungku
Francesc Gaudí i Serra dan Antònia Cornet i Bertran. Gaudi adalah seorang arsitek Catalunya yang
menjadi tokoh utama Modernisme Catalunya. Karya-karya Gaudí mencerminkan gayanya yang
individualis dan tidak biasa. Kebanyakan di antaranya terdapat di Barcelona, termasuk magnum
opusnya, Sagrada Família.
Banyak karya Gaudí yang mencerminkan kegemarannya dalam hidup, yaitu arsitektur, alam,
dan agama. Gaudí memperhatikan setiap detail karyanya, menggabungkan arsitekturnya dengan
serangkaian kerajinan yang ia kuasai: keramik, kaca berwarna, penempaan besi, dan pahat kayu. Ia
memperkenalkan sejumlah teknik baru dalam penggunaan bahan, seperti trencadís yang terbuat dari
pecahan keramik bekas.
Beberapa tahun kemudian, di bawah pengaruh teknik seni neo-Gothik dan Oriental, Gaudí
menjadi bagian dari aliran Modernista yang mencapai puncaknya pada ahir abad ke-19 dan awal
abad ke-20. Karyanya menjadi sumber aliran Modernisme bergaya organik yang terinspirasi oleh
alam. Gaudí jarang menggambar secara rinci rancangan karyanya. Ia justru lebih suka membuat
model skala tiga dimensi dan membentuk elemen rincinya sambil membayangkannya.
Karya-karya Gaudí mendapat pengakuan luas dari dunia internasional dan banyak sekali
studi yang diselenggarakan untuk mempelajari dan memahami arsitekturnya. Hari ini, karya Gaudí
memiliki penggemarnya sendiri dari kalangan arsitek maupun masyarakat umum. Mahakaryanya,
Sagrada Família yang belum selesai dibangun, merupakan salah satu monumen yang paling sering
dikunjungi di Catalunya. Antara 1984 dan 2005, tujuh karyanya dinyatakan sebagai Situs Warisan
Dunia oleh UNESCO. Keyakinan Katolik Roma yang dianut Gaudí lama kelamaan menjadi sangat
dalam dan citra religius pun tercermin di karya-karyanya. Hal ini membuatnya dijuluki "Arsitek
Tuhan" dan banyak pihak menginginkan agar Gaudí dibeatifikasi.
Gaudí sangat bangga dengan tanah kelahirannya dan warisan Mediteranianya. Ia percaya
bahwa orang Mediterania dikaruniai kreativitas, originalitas, dan citarasa seni dan desain yang
mengakar. Gaudí kabarnya mendeskripsikan hal ini dengan mengatakan, "Kami adalah pemilik
gambar. Fantasi berasal dari makhluk yang tak terlihat. Fantasi adalah sesuatu yang dimiliki oleh
orang-orang di Utara. Kami adalah batuan. Citranya berasal dari Mediterania. Orestes tahu jalannya,
ketika Hamlet diluluhantakkan oleh keraguannya." Waktu yang dihabiskan di luar rumah, terutama
sepanjang musim panas di rumah keluarga Gaudí di Mas de la Calderera, memberi Gaudí kesempatan
untuk mempelajari alam. Penjelajahan dunia alam oleh Gaudí mendorongnya untuk menjadi anggota
Centre Excursionista de Catalunya pada tahun 1879 di usia 27 tahun. Organisasi ini mengadakan
ekspedisi penjelajahan di Catalunya dan Perancis selatan, biasanya dengan menaiki kuda atau
berjalan kaki sepuluh kilometer per hari.

Gaudí (belakang) bersama ayahnya (tengah), keponakannya, Rosa,


dan dokter Santaló dalam kunjungan ke Montserrat (1904)

Gaudí muda menderita berbagai macam penyakit, termasuk reumatisme, sehingga ia


memiliki karakter yang diam dan tertutup. Permasalahan kesehatan dan teori kebersihan Dr. Kneipp
turut memengaruhi keputusan Gaudí untuk beralih ke vegetarianisme sejak dini. Ketaatan dan
vegetarianisme yang ketat membuatnya menjalani serangkaian puasa yang panjang dan berlebihan.
Puasa-puasa yang dijalaninya kadang tidak sehat dan sering mengakibatkan sakit yang mengancam
jiwa (seperti yang terjadi tahun 1894).

Gaudí belajar di sekolah perawatan yang dijalankan Francesc Berenguer. Putra Berenguer,
Francesc, kelak menjadi salah satu asisten utama Gaudí. Ia masuk sekolah Piaris di Reus dan
memamerkan bakat seninya melalui lukisan untuk seminar bertajuk El Arlequín (the Harlequin). Pada
waktu itu, ia bekerja sebagai karyawan magang di pabrik tekstil "Vapor Nou" di Reus. Tahun 1868,
ia pindah ke Barcelona untuk belajar ilmu pendidikan di Convent del Carme. Pada tahun-tahun
remajanya, Gaudí tertarik dengan sosialisme utopia dan merencanakan perbaikan Biara Poblet
bersama teman-temannya, Eduard Toda i Güell dan Josep Ribera i Sans, agar biara tersebut berubah
menjadi phalanstère Utopia.

Antara 1875 dan 1878, Gaudí menyelesaikan wajib militernya di resimen infanteri di
Barcelona sebagai Administrator Militer. Sebagian besar masa dinasnya disia-siakan dengan cuti
sakit sehingga ia dapat melanjutkan studinya. Kesehatannya yang buruk membuatnya tidak bisa
berdinas pada Perang Carlist Ketiga yang berlangsung sejak 1872 sampai 1876. Pada tahun 1876, ibu
Gaudí yang berusia 57 tahun dan saudaranya, Francesc, yang berusia 25 tahun meninggal dunia;
Francesc baru saja lulus dari pendidikan kedokterannya. Pada waktu itu, Gaudí sedang belajar
arsitektur di Sekolah Llotja dan Sekolah Tinggi Arsitektur Barcelona; ia lulus tahun 1878. Untuk
mendanai studinya, Gaudí bekerja sebagai penggambar untuk berbagai arsitek dan pembangun
seperti Leandre Serrallach, Joan Martorell, Emili Sala Cortés, Francisco de Paula del Villar y
Lozano, dan Josep Fontserè. Selain kelas arsitekturnya, ia belajar bahasa Perancis, sejarah, ekonomi,
filsafat, dan estetika. Nilainya rata-rata dan ia sering gagal mengikuti kursus. Ketika menyerahkan
gelarnya, Elies Rogent, direktur Sekolah Arsitektur Barcelona, mengatakan: "Kami telah memberi
gelar akademik ini kepada entah orang bodoh atau orang jenius. Waktulah yang akan
membuktikannya. Ketika lulus, Gaudí kabarnya berkata kepada temannya, pemahat Llorenç
Matamala, dengan rasa humor ironisnya, "Llorenç, mereka berkata bahwa aku adalah seorang
arsitek."

Proyek pertama Gaudí adalah tiang lampu yang dirancang untuk Plaça Reial di Barcelona,
gerai berita Girossi yang tidak selesai, dan gedung Cooperativa Obrera Mataronense. Ia mendapat
pengakuan luas atas tugas penting pertamanya, Casa Vicens, kemudian mendapatkan proposal-
proposal yang lebih penting lagi. Di Pameran Dunia Paris 1878, Gaudí memamerkan etalase yang ia
buat untuk produsen sarung tangan Comella. Desain modernista yang fungsional dan estetis menarik
perhatian industrialis Catalunya, Eusebi Güell, yang kemudian menugaskan Gaudí untuk membuat
sebagian mahakaryanya: tempat penyimpanan anggur Güell, paviliun Güell, Palau Güell, Park Güell,
dan ruang bawah tanah gereja Colònia Güell. Gaudí juga berteman dengan marquis Comillas, ayah
ipar Count Güell; ia ditugaskan oleh marquis untuk merancang "El Capricho" di Comillas.

Pameran Dunia 1888 merupakan salah satu acara besar pada masa itu di Barcelona dan
menjadi hal yang penting dalam sejarah aliran Modernisme. Arsitek-arsitek ternama memamerkan
karya terbaik mereka, termasuk Gaudí. Ia memamerkan bangunan yang ia rancang untuk Compañía
Trasatlántica. Ia pun mendapatkan tugas untuk merancang ulang Saló de Cent di Dewan Kota
Barcelona, namun proyek ini akhirnya tidak terlaksana. Pada awal 1890-an, Gaudí mendapatkan dua
tugas dari luar Catalunya, yaitu Istana Episkopal, Astorga dan Casa Botines di León. Kedua karya ini
turut mendongkrak ketenaran Gaudí di seluruh Spanyol. Tahun 1891, ia mengunjungi Málaga dan
Tangiers untuk mempelajari situs proyek Misi Katolik Fransiskan yang desainnya diamanatkan oleh
marquis Comillas ke-2.

Gaudí mendedikasikan hidupnya untuk profesinya dan ia tidak menikah. Ia diketahui


menyukai seorang perempuan—Josefa Moreu, guru di Mataró Cooperative, pada tahun 1884—tetapi
tidak terbalaskan. Sejak itu, Gaudí mencari kedamaian spiritual melalui keyakinan Katolik yang
dipeluknya. Gaudí sering digambarkan sebagai sosok yang tidak bisa membina hubungan sosial dan
tidak menyenangkan, memiliki reaksi yang keras dan gestur arogan. Akan tetapi, orang-orang yang
dekat dengannya menggambarkannya sebagai orang yang ramah dan sopan, senang diajak bicara, dan
setia kepada teman-temannya. Patron Eusebi Güell dan uskup Vic, Josep Torras i Bages, adalah salah
satu orang yang memujinya, serta Joan Maragall dan Jacint Verdaguer, dokter Pere Santaló, dan
beberapa rekannya yang paling dipercaya seperti Francesc Berenguer dan Llorenç Matamala.

Gaudí menunjukkan Sagrada Família kepada nunsius kepausan, Kardinal Francesco Ragonesi (1915).
Monsegnor Ragonesi menganggap Gaudí sebagai "Dante Arsitektur".
Penampilan pribadi Gaudí—fitur wajah Nordik, rambut pirang, dan mata biru—berubah
besar seiring waktu. Saat masih muda, ia berpakaian seperti pesolek dengan baju-baju mahal,
memelihara rambut dan janggut, menyukai makanan gourmet, sering mendatangi teater dan opera
dan mengunjungi situs-situs proyeknya menggunakan kereta kuda. Gaudí tua makan sedikit,
mengenakan pakaian bekas yang tua, dan mengabaikan penampilannya sampai-sampai ia sering
dianggap pengemis. Anggapan pengemis tersebut kelak menjadi salah satu penyebab kematiannya.

Gaudí meninggalkan dokumen tertulis yang sedikit sekali, kecuali laporan teknis karyanya
yang diwajibkan oleh otoritas pemerintah, sejumlah surat kepada temannya (terutama kepada Joan
Maragall), dan beberapa artikel jurnal. Sebagian kutipan yang dikumpulkan oleh asisten dan
pelajarnya dijaga dengan baik, salah satunya oleh Josep Francesc Ràfols, Joan Bergós, Cèsar
Martinell, dan Isidre Puig i Boada. Satu-satunya dokumen tertulis yang ditinggalkan Gaudí dikenal
dengan sebutan Manuscrito de Reus (1873–1878), semacam diari mahasiswa yang berisi koleksi
pendapatnya terhadap arsitektur dan dekorasi, serta ide-idenya tentang kedua hal tersebut. Di
dalamnya juga terdapat analisis gereja Katolik dan rumah leluhurnya, dan teks mengenai ornamentasi
dan komentar tentang desain sebuah meja.

Gaudí selalu mendukung budaya Catalunya tetapi enggan aktif secara politik untuk
memperjuangkan otonomi Catalunya. Politikus seperti Francesc Cambó dan Enric Prat de la Riba
menyarankan agar ia mencalonkan diri sebagai deputi, tetapi ia menolaknya. Tahun 1920, ia dipukuli
oleh polisi dalam kerusuhan perayaan Floral Games. Pada tanggal 11 September 1924, Hari Nasional
Catalunya, ia dipukuli dalam sebuah unjuk rasa menolak pelarangan bahasa Catalunya oleh
kediktatoran Primo de Rivera. Gaudí ditangkap oleh Garda Sipil dan menjalani masa penjara singkat.
Ia dibebaskan setelah membayar jaminan sebesar 50 peseta.

Gaudí dan Modernisme

Salib empat lengan, salah satu fitur khas karya-karya Gaudí

Karier profesional Gaudí sangat unik karena ia tidak pernah berhenti meneliti struktur
mekanis bangunan. Awalnya, Gaudí terinspirasi ole seni oriental (India, Persia, Jepang) melalui studi
para teoriwan arsitektur historisis seperti Walter Pater, John Ruskin, dan William Morris. Pengaruh
aliran Oriental dapat dilihat pada karya-karyanya di Capricho, Istana Güell, Paviliun Güell, dan Casa
Vicens. Selanjutnya, ia menganut aliran neo-Gothik yang sedang populer pada kala itu, mengikuti ide
arsitek Perancis Viollet-le-Duc. Pengaruh ini terlihat di Colegi de les Teresianes, Istana Episkopal di
Astorga, Casa Botines, dan rumah Bellesguard, serta ruang bawah tanah dan apsis Sagrada Família.
Terakhir, Gaudí mengambil jalan yang lebih personal melalui gaya organik yang terinspirasi oleh
alam yang kelak menjadi dasar karya-karya besarnya.

Semasa kuliah, Gaudí mempelajari koleksi foto seni Mesir, India, Persia, Maya, Cina, dan
Jepang yang dimiliki oleh Sekolah Arsitektur. Koleksi tersebut juga mencakup monumen Moor di
Spanyol yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap dirinya dan menjadi inspirasi bagi beberapa
rancangannya. Ia juga mempelajari buku Plans, elevations, sections and details of the Alhambra
karya Owen Jones yang dipinjamnya dari perpustakaan sekolah. Ia mengambil sejumlah solusi
struktural dan ornamental dari seni nazarí dan mudéjar. Ia memanfaatkannya dengan mencampurkan
variasi dan gaya ke dalam karya-karyanya. Gaudí juga mengamati ketidakpastian ruang dalam seni
Islam serta konsep struktur ruang tak terbatas; suasana berurutan dihiasi lubang dan pemisah yang
menciptakan pembagi atau pembelah tanpa mengganggu suasana ruang terbuka dengan menutupinya
menggunakan penghalang.

Tak diragukan lagi, gaya yang paling memengaruhinya adalah Kebangkitan Gothik yang
diperkenalkan pada paruh akhir abad ke-19 oleh tulisan-tulisan teoretis Viollet-le-Duc. Arsitek
Perancis tersebut mempelajari gaya masa lalu dan mengadaptasinya dengan cara yang rasional,
mempertimbangkan baik struktur maupun desainnya. Bagi Gaudí, gaya Gothik "tidak sempurna",
karena meski beberapa solusi strukturnya efektif, gaya Gothik adalah sebuah seni yang belum
"disempurnakan". Menurutnya: Seni Gothik tidak sempurna, baru setengahnya yang sempurna; ini
adalah gaya yang dihasilkan oleh kompas, pengulangan [elemen] industrial yang terumuskan [dengan
cermat]. Kestabilannya bergantung pada penopangan konstan oleh dinding: gaya ini adalah suatu
kecacatan yang ditahan oleh penopang. (...) Bukti bahwa bangunan Gothik kurang menonjol adalah
mereka memiliki dampak yang emosional ketika dibelah-belah, dilapisi tanaman merambat, dan
diterangi bulan.

Salamander di Park Güell telah menjadi simbol karya Gaudí.

Setelah pengaruh awal tersebut, Gaudí beralih ke Modernisme yang waktu itu sedang jaya-
jayanya. Modernisme pada tahap awal terinspirasi oleh arsitektur bersejarah. Para praktisinya melihat
mundurnya aliran ini sebagai akibat bentuk-bentuk industrial yang diterapkan oleh kemajuan
teknologi Revolusi Industri. Penggunaan gaya-gaya tua ini mewakili regenerasi moral yang
memungkinkan kaum borjuis untuk mengidentifikasinya menggunakan nilai-nilai yang mereka
anggap sebagai akar budayanya. Renaixença (kelahiran kembali), kebangkitan budaya Catalunya
yang dimulai pada paruh kedua abad ke-19, membawa bentuk-bentuk Gothik ke dalam gaya
"nasional" Catalunya yang bertujuan menggabungkan nasionalisme dan kosmopolitanisme sambil
mengintegrasikan diri dengan aliran modern Eropa.
Sejumlah fitur penting Modernisme adalah: bahasa antiklasik yang diwariskan dari
Romantisisme dengan kecenderungan ke arah lirisisme dan subjektivitas; kaitan arsitektur yang
sudah ada dengan seni terapan dan karya artistik yang menghasilkan gaya ornamental terbuka;
penggunaan bahan baru yang menghasilkan campuran bahasa konstruksi, kaya akan kontras, yang
menciptakan efek menonjol bagi keseluruhan bangunan; rasa optimisme dan keyakinan kuat yang
menciptakan seni empatik yang merefleksikan suasana kemakmuran pada waktu itu, serta jenis
estetika kaum borjuis lainnya.

Pada masa-masa kuliah, Gaudí sering menghadisi lokakarya kerajinan, salah satunya
lokakarya yang dipimpin Eudald Puntí, Llorenç Matamala, dan Joan Oñós. Ia di sana mempelajari
aspek-aspek dasar teknik yang terkait dengan arsitektur, termasuk pemahatan, perkayuan, penempaan
besi, kaca berwarna, keramik, pemodelan plaster, dan lain-lain. Ia juga belajar perkembangan-
perkembangan teknologi baru, mengintegrasikannya pemakaian besi dan beton bertulang dalam
teknik konstruksinya. Gaudí melihat arsitektur sebagai desain multifungsi, ketika setiap detail dalam
suatu susunan harus ditempatkan secara harmonis dan proporsional. Pengetahuan ini memungkinkan
Gaudí untuk merancang proyek arsitektur, termasuk semua elemen dalam karyanya, mulai dari
perabotan, pencahayaan, sampai besi tempa.

Gaudí juga merupakan inovator dalam bidang keahlian. Ia menciptakan solusi teknis dan
dekoratif baru menggunakan bahan-bahannya, misalnya cara Gaudí merancang mosaik keramik yang
terbuat dari sampah ("trencadís") dengan kombinasi yang baru dan imajinatif. Untuk restorasi
Katedral Mallorca, ia menciptakan teknik baru untuk membuat kaca berwarna, yaitu dengan
menumpuk tiga panel kaca berwarna primer, dan kadang-kadang satu panel berwarna netral,
membedakan ketebalan kacanya untuk mendapatkan intensitas cahaya yang diinginkan.

Objek yang didedikasikan untuk Orfeó Català (1922), dirancang oleh Gaudí,
digambar oleh Francesc Quintana dan diwarnai oleh Josep Maria Jujol

Inilah cara Gaudí merancang beberapa pahatan di Sagrada Família. Ia akan mempelajari
anatomi figurnya secara mendalam dan berfokus pada gesturnya. Ia sebelumnya mempelajari
kerangka manusia dan kadang memakai boneka yang terbuat dari kawat untuk menguji postur figur
yang akan dipahatnya. Ia kemudian mengambil foto modelnya menggunakan sistem cermin yang
memberi sudut pandang berbeda. Ia lalu membuat kerangka plaster figur tersebut, baik manusia
maupun hewan; ia pernah membuat keledai berdiri dan tidak bergerak sama sekali. Ia mengubah
proporsi kerangka-kerangka ini untuk mendapatkan penampilan figur yang diinginkan, tergantung
tempatnya di gereja. Jika semakin tinggi letaknya, semakin besar kerangkanya. Terakhir, ia memahat
figurnya dari batu.

Ruang kota dan lanskap


Gaudí juga belajar membuat lanskap, biasanya di lingkungan kota. Ia ingin menempatkan
karyanya di lingkungan yang paling pas dari segi alam dan arsitektunya dengan mempelajari lokasi
pembangunannya secara mendalam dan mencoba menggabungkannya secara alami ke lingkungan
tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, ia sering menggunakan bahan yang paling banyak
ditemukan di lingkungan tersebut, misalnya sabak Bellesguard dan granit Bierzo di Istana Episkopal,
Astorga. Kebanyakan proyek yang dirancangnya adalah kebun, seperti Taman Güell dan Kebun Can
Artigas, atau kebun terpisah, seperti Casa Vicens dan Paviliun Güell. Pendekatan harmonis Gaudí
terhadap pembuatan lanskap dapat dilihat dengan jelas di First Mystery of the Glory of the Rosary di
Montserrat. Kerangka arsitektur di sana berasal dari alam (batu Montserrat) yang mengitari
sekumpulan patung yang menghiasi jalan menuju Holy Cave.

Interior

Interior Casa Vicens

Gaudí juga dikenal sebagai dekorator interior. Ia mendekorasi sendiri sebagian besar
bangunan rancangannya, mulai dari perabotan sampai detail terkecil. Ia tahu cara menerapkan hal-hal
kecil dalam gaya, menyesuaikan dekorasi dengan citarasa pemilik, gaya susunan yang dominan, atau
tempatnya dalam lingkungan sekitarnya, baik perkotaan atau alam, sekuler atau religius. Sebagian
besar karyanya terkait dengan perabotan liturgi. Mulai dari desain meja untuk kantornya pada awal
kariernya sampai perabotan yang dirancang untuk Istana Sobrellano di Comillas. Ia merancang
semua perabotan di Casa Vicens, Casa Calvet, Casa Batlló, Casa Milà, Istana Güell, dan Menara
Bellesguard, serta perabotan liturgi Sagrada Família. Perlu diketahui bahwa Gaudí belajar ergonomi
supaya bisa mengadaptasikan perabotannya dengan anatomi manusia. Banyak perabotan
rancangannya dipamerkan di Gaudí Museum.

Aspek lain yang dimilikinya adalah persebaran ruang yang cerdas yang selalu bertujuan
menciptakan suasana interior yang nyaman dan intim. Untuk menghasilkannya, Gaudí akan membagi
ruang menjadi beberapa bagian sesuai kegunaannya masing-masing dengan dinding rendah, loteng
rendah, pintu geser, dan lemari dinding. Selain memperhatikan setiap hal rinci dari seluruh elemen
struktur dan ornamen, ia memastikan agar karya rancangannya memiliki pencahayaan dan ventilasi
yang baik. Demi mewujudkannya, ia mempelajari setiap orientasi proyek sesuai titik kardinalnya,
serta iklim setempat dan tempatnya di dalam lingkungannya. Pada masa itu, masyarakat sedang
menggandrungi kenyamanan dalam ruangan yang memiliki pipa air dan gas dan lampu listrik.
Semuanya disusun oleh Gaudí dengan cermat. Pada Sagrada Família, misalnya, ia melakukan kajian
secara menyeluruh terhadap akustika dan pencahayaan untuk mengoptimalkan pemanfaatannya.
Mengenai pencahayaan, ia pernah berkata:

Cahaya mencapai harmoni maksimum pada kemiringan 45°, karena cahaya jatuh ke objek
dengan jalur yang tidak horizontal maupun vertikal. Ini bisa disebut sebagai cahaya menengah, dan
cahaya ini memberi penampakan objek yang paling sempurna dan nuansa paling apik. Inilah cahaya
Mediterania.

Pencahayaan juga memaksa Gaudí melakukan pengaturan ruang yang membutuhkan kajian
mendalam terhadap gradasi intensitas cahaya supaya bisa beradaptasi dengan lingkungan tertentu. Ia
mewujudkan hal ini dengan sejumlah elemen seperti kaca atap, jendela, dan penutup jendela. Contoh
paling terkenal adalah gradasi warna yang dipakai di atrium Casa Batlló demi mencapai persebaran
cahaya yang seragam di seluruh interior bangunan. Ia juga cenderung membangun rumah menghadap
ke selatan untuk memaksimalkan ekspos sinar matahari.
Karya Gaudí umumnya dikelompokkan sebagai modernista, dan masuk dalam aliran ini
karena keberaniannya untuk merenovasi tanpa mematahkan tradisi, pencarian modernitas, sentuhan
ornamental pada karya, dan karakter multidisipliner dari setiap pengerjaannya yang didominasi oleh
keahlian. Gaudí menambahkan sedikit elemen barok, mengadopsi kemajuan teknik, dan melanjutkan
penggunaan bahasa arsitektur tradisional. Diiringi inspirasinya dari alam dan sentuhan asli karya-
karyanya, amalgam ini lantas memberi karya-karyanya karakter yang personal dan unik dalam
sejarah arsitektur.

Secara kronologis, sulit untuk menentukan garis pandu yang mengilustrasikan evolusi gaya
Gaudí dengan benar. Meski ia beralih dari pendekatan historisis agar bisa sepenuhnya berada dalam
aliran modernista yang berkembang begitu cepat pada trimester terakhir abad ke-19 di Catalunya
sebeum akhirnya mendapatkan gaya organik yang sesuai dengan dirinya, proses ini tidak terdiri dari
tahap-tahap jelas dengan batas yang jelas pula. Justru di setiap tahap terdapat cerminan tahap
sebelumnya, karena ia secara perlahan berasilimilasi dan melewati tahap-tahap tersebut. Salah satu
deskripsi karya Gaudí terbaik dituliskan oleh murid sekaligus penulis biografinya, Joan Bergós,
menurut kriteria plastik dan struktural. Bergós menetapkan lima periode produksi karya Gaudí:
periode pendahuluan, mudéjar-morisco (seni Moor/mudéjar), imitasi Gothik, naturalis dan
ekspresioinis, dan sintesis organik.

Karya awal
Karya-karya pertama Gaudí semasa kuliah dan setelah lulus dikenal karena presisi detailnya,
pemakaian geometri pelintir, dan kecermatan pertimbangan kalkulasi struktural secara mekanis.

Universitas
Semasa kuliah, Gaudí merancang berbagai proyek, beberapa di antaranya yang terkenal
adalah pintu pemakaman (1875), paviliun Spanyol untuk Pameran Dunia Philadelphia 1876,
bangunan di pinggir dermaga (1876), lapangan Diputació de Barcelona (1876), monumen air mancur
untuk Plaça Catalunya di Barcelona (1877), dan aula pertemuan universitas (1877).

Karya semasa kuliah

Pintu Bangunan di pinggir Air mancur Aula pertemuan


pemakaman (1875) dermaga (1876) di Plaça Catalunya (1877) universitas (1877)

Antoni Gaudí merintis karier profesionalnya ketika masih kuliah. Untuk membayar uang
kuliahnya, ia bekerja sebagai tukang gambar bagi sejumlah arsitek Barcelona paling terkenal waktu
itu, seperti Joan Martorell, Josep Fontserè, Francisco de Paula del Villar y Lozano, Leandre
Serrallach, dan Emili Sala Cortés. Gaudí memiliki sejarah panjang dengan Josep Fontserè karena
keluarganya juga berasal dari Riudoms dan mereka sudah berkenalan satu sama lain. Meski tidak
memegang gelar arsitektur, Fontserè mendapat amanat dari dewan kota untuk pembangunan Parc de
la Ciutadella yang dilakukan antara 1873 dan 1882. Untuk proyek ini, Gaudí ditugaskan menangani
desain pintu masuk taman, balustrade bandstand (ruang pertemuan di tengah taman), dan monumen
air mancur. ia merancang gua buatan yang menunjukkan kecintaannya terhadap alam dan sentuhan
organik yang menjadi ciri khas arsitekturnya.

Gaudí merancang apse biara Montserrat untuk Francisco de Paula del Villar. Ia merancang
niche untuk gambar Perawan Hitam dari Montserrat pada tahun 1876. Ia kemudian menggantikan
Villar dalam pengerjaan Sagrada Família. Bersama Leandre Serrallach, ia merancang proyek jalur
trem ke Villa Arcadia di Montjuïc. Terakhir, ia bekerja sama dengan Joan Martorell dalam
pembuatan gereja Jesuit di Carrer Casp dan biara Salesian di Passeig de Sant Joan, serta gereja
Villaricos di Almeria. Ia juga mengerjakan proyek untuk Martorell yang gagal memenangkan
sayembara fasade baru untuk katedral Barcelona. Hubungannya dengan Martorell, yang selalu ia
anggap sebagai maestro utama dan paling berpengaruh bagi dirinya, justru membawa keberuntungan
yang tidak disangka-sangka; Martorell kelak merekomendasikan Gaudí untuk proyek Sagrada
Família.

Proyek pasca-kelulusan
Setelah lulus sebagai arsitek pada tahun 1878, karya pertama Gaudí adalah rangkaian tiang
lampu di Plaça Reial, proyek gerai koran Girossi, dan koperasi Mataró (karya penting pertamanya).
Ia mendapatkan amanat dari dewan kota Barcelona pada Februari 1878, saat ia sudah lulus namun
belum mendapatkan gelarnya, yang baru dikirimkan dari Madrid pada 15 Maret 1878. Ia ditugaskan
merancang dua jenis tiang lampu: tiang berlengan enam berjumlah dua yang dipasang di the Plaça
Reial, dan tiang berlengan tiga berjumlah dua yang dipasang di Pla del Palau, di seberang gedung
pemerintahan sipil. Tiang lampu tersebut diresmikan pada pesta Mercè tahun 1879. Terbuat dari besi
tempa dengan dasar marmer, tiang ini memiliki dekorasi yang menonjolkan caduceus Merkurius,
simbol perdagangan dan lambang Barcelona.

Gerai koran Lemari pameran


Tiang lampu Apotek Gibert
Girossi Esteban Comella

Proyek gerai koran Girossi, yang tidak pernah dibuat, diamanatkan oleh pedagang Enrique
Girossi de Sanctis. Rencananya proyek tersebut terdiri dari 20 gerai koran yang tersebar di seluruh
Barcelona. Setiap gerai memiliki toilet, stan bunga, dan panel kaca untuk iklan serta sebuah jam,
kalender, barometer, dan termometer. Gaudí membayangkan sebuah struktur dengan tiang besi dan
pinggiran marmer dan kaca, diatapi besi dan kaca besar dengan sistem penerangan bertenaga gas.
Cooperativa Obrera Mataronense adalah proyek besar pertama Gaudí untuk Salvador Pagès i
Anglada; proyek ini dikerjakannya selama 1878 sampai 1882. Proyek markas koperasi di Mataró ini
meliputi sebuah pabrik, perumahan pekerja, pusat sosial, dan gedung pelayanan, tetapi hanya pabrik
dan gedung pelayanannya yang selesai. Di atap pabrik, Gaudí menggunakan lengkungan katener
untuk pertama kalinya dengan sistem perakitan baut yang ditemukan oleh Philibert de l'Orme. Ia juga
menggunakan dekorasi ubin keramik untuk pertama kalinya di gedung pelayanan tersebut. Gaudí
merancang situsnya dengan mempertimbangkan orientasi matahari, salah satu ciri khas karyanya,
serta lanskap. Ia bahkan mendesain bendera koperasi dengan memasukkan figur lebah, simbol kerja
keras.

Bulan Mei 1878, Gaudí merancang lemari pameran untuk pabrik sarung atngan Esteban
Comella yang dipamerkan di paviliun Spanyol di Pameran Dunia Paris tahun itu. Karya inilah yang
menarik perhatian pengusaha Eusebi Güell saat berkunjung ke Paris. Ia begitu terpukau sampai-
sampai ia menyempatkan diri bertemu Gaudí sebelum pulang. Pertemuannya mengawali
persahabatan dan kerja sama profesional yang panjang. Güell menjadi patron utama Gaudí dan
sponsor proyek-proyek besarnya.

Periode Orientalis

Pada masa-masa ini, Gaudí menyelesaikan serangkaian karya bercirikan oriental, terinspirasi
oleh seni Timur Tengah dan TImur Jauh (India, Persia, Jepang), serta seni Islam-Hispanik, terutama
Mudejar dan Nazari. Gaudí sering menggunakan dekorasi ubin keramik, engkungan Moor, kolon bata
telanjang dan puncak berbentuk paviliun atau kubah.

Antara 1883 dan 1888, ia membangun Casa Vicens atas amanat pialang saham Manuel
Vicens i Montaner. Rumah ini memiliki empat lantai, fasade di tiga sisi, dan kebun luas yang
memiliki air mancur bata. Rumah ini dikelilingi oleh dinding bergerbang besi, dihiasi dedaunan
palmetto, dan dirancang oleh Llorenç Matamala. Dinding rumah tersebut terbuat dari batu yang
diselang-seling dengan ubin, sehingga meniru bunga kuning yang lazim ditemukan di daerah ini.
Rumah tersebut diatapi cerobong dan turet. Di dalamnya, tiang atap kayu polikrom menjadi elemen
menonjol. Tiang tersebut di dihiasi papier maché bunga; dindingnya dihiasi motif sayuran serta
lukisan karya Josep Torrescasana; terakhir, lantainya terdiri dari mosaik "opus tesselatum" bergaya
Romawi. Salah satu ruangan yang sangat asli desainnya adalah ruang merokok, terutama langit-
langitnya yang dihiasi ornamen sarang madu ala Moor, mirip Generalife di Alhambra, Granada.

Karya orientalis

Casa Vicens El Capricho Güell Pavilions Palau Güell Compañía


(1883–88) (1883–85) (1884–87) (1886–88) Trasatlántica (1888)
Periode neo-Gothik

Pada period ini, Gaudí sangat terinspirasi oleh seni Gothik abad pertengahan, tetapi ingin
memperbaiki solusi strukturalnya. Neo-Gothik adalah salah satu gaya historisis paling sukses pada
masa itu, salah satunya berkat kajian teoretis Viollet-le-Duc.Gaudí mempelajari contoh-contoh
arsitektur Gothik di Catalunya, Kepulauan Balearik, dan Roussillon, serta bangunan-bangunan Leon
dan Castille saat tinggal di León dan Burgos. Ia pun semakin yakin bahwa ini adalah gaya yang tidak
sempurna karena mengabaikan separuh masalah struktur terbesarnya. Dalam karyanya, ia menghapus
perlunya buttress dengan memanfaatkan permukaan pelintir, serta membuang krenelasi dan ruang
terbuka yang berlebihan.

Karya neo-Gothik

Colegi de les
Istana Episkopal Casa Botines Bodegues Güell Torre Bellesguard
Teresianes

Periode naturalis

Pada periode ini, Gaudí menyempurnakan gaya pribadinya, terinspirasi oleh bentuk-bentuk
organik di alam, mempraktikkan seluruh rangkaian solusi struktur baru yang berasal dari analisisnya
yang mendalam terhadap geometri pelintir. Ia menambahkan kebebasan kreatif besar-besaran dan
gaya ornamen yang imajinatif. Karya-karyanya memiliki kekayaan struktur yang banyak dengan
bentuk dan volume yang mengabaikan kekakuan rasional mazhab klasik apapun.

Kematian

Tanggal 7 Juni 1926, Gaudí sedang berjalan seperti biasanya ke Gereja Santo Filipus Neri
untuk berdoa dan membuat pengakuan. Saat berjalan di sepanjang Gran Via de les Corts Catalanes
antara jalan Girona dan Bailén, ia ditabrak oleh trem dan pingsan. Saat itu ia tidak membawa
dokumen identitas dan mengenakan pakaian kumal. Orang-orang sekitar lantas menduga Gaudí
sebagai seorang pengemis sehingga ia tidak segera dibantu. Akhirnya seorang polisi membawanya ke
Rumah Sakit Santa Creu menggunakan taksi, lalu Gaudí mendapat perawatan dasar. Saat pendeta
Sagrada Família, Mosén Gil Parés, mengenalinya keesokan harinya, kondisi Gaudí sudah sangat
buruk sehingga tidak memungkinkan untuk menjalani perawatan selanjutnya. Gaudí meninggal dunia
pada tanggal 10 Juni 1926 pada usia 73 tahun dan dimakamkan dua hari kemudian. Masyarakat
berkumpul untuk memberi penghormatan terakhir kepadanya di kapel Our Lady of Mount Carmel di
ruang bawah tanah Sagrada Família. Di nisannya, tercantum tulisan ini:
Antonius Gaudí Cornet. Reusensis. Annos natus LXXIV, vitae exemplaris vir, eximiusque
artifex, mirabilis operis hujus, templi auctor, pie obiit Barcinone die X Junii MCMXXVI, hinc
cineres tanti hominis, resurrectionem mortuorum expectant. R.I.P.
(Antoni Gaudí Cornet. Dari Reus. Pada usia 74 tahun, sosok yang kehidupannya patut
diteladani, dan pengrajin yang luar biasa, perancang mahakarya menakjubkan ini, gereja ini,
meninggal dalam keadaan beriman di Barcelona pada hari kesepuluh Juni 1926; selanjutnya abu
sosok yang hebat ini menunggu waktu kebangkitannya. Semoga ia beristirahat dengan damai.)

Setelah kematiannya, karya-karya Gaudí terabaikan dan tidak populer di kalangan kritikus
internasional yang mencapnya sebagai sesuatu yang barok dan terlalu imajinatif. Di tanah
kelahirannya, ia diabaikan oleh Noucentisme, aliran baru yang menggantikan Modernisme. Pada
tahun 1936, selama Perang Saudara Spanyol, bengkel Gaudí di Sagrada Família diobrak-abrik dan
banyak dokumen, rencana, dan model skalanya yang hancur.

Reputasi Gaudí mulai membaik pada 1950-an ketika karyanya dipuji oleh Salvador Dalí dan
arsitek Josep Lluís Sert. Tahun 1952, perayaan seratus tahun kelahiran Gaudí, Asociación de Amigos
de Gaudí didirikan dengan tujuan mengungkap dan melestarikan karya-karyanya. Empat tahun
kemudian, sebuah pameran diadakan di Saló del Tinell di Barcelona, dan Gaudí Chair di Universitas
Politeknik Catalunya dibentuk dengan tujuan memperdalam studi karya-karya Gaudí dan
berpartisipasi dalam pelestariannya. Pada tahun 1957, pameran internasional Gaudí diselenggarakan
untuk pertama kali di Museum of Modern Art, New York City. Tahun 1976, pada peringatan
kematiannya ke-50, Menteri Luar Negeri Spanyol meresmikan pameran bertopik Gaudí dan karya-
karyanya yang kemudian diarak ke seluruh dunia.

Antara 1950 dan 1960, penelitian dan tulisan oleh kritikus internasional seperti George R.
Collins, Nikolaus Pevsner, dan Roberto Pane melahirkan kesadaran baru atas keberadaan karya
Gaudí. Di kampung halamannya, ia dielu-elukan dan dipromosikan oleh Alexandre Cirici, Juan
Eduardo Cirlot, dan Oriol Bohigas. Karya Gaudí sejak itu mendapat apresiasi iinternasional yang
luas. Di Jepang, beberapa penelitian tentang Gaudí diterbitkan oleh Kenji Imai dan Tokutoshi Torii.
Pengakuan internasional atas karya Gaudí pada bidang arsitektur dan desain memuncak pada tahun
1984 dengan terdaftarnya karya-karya penting Gaudí sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Gaya
Gaudí memengaruhi sejumlah arsitek kontemporer seperti Santiago Calatrava dan Norman Foster.

Berkat gaya hidup Gaudí yang sangat religius dan asketik, uskup agung Barcelona, Ricard
Maria Carles mengusulkan beatifikasi Gaudí pada tahun 1998. Beatifikasinya disetujui oleh Vatikan
tahun 2000. Pada ulang tahun Gaudí ke-150, beberapa upacara resmi, konser, acara, dan konferensi
diadakan, dan sejumlah buku diterbitkan. Tanggal 24 September pada tahun yang sama, musikal
Gaudí dipentaskan perdana di Palau dels Esports de Barcelona. Para pengarang musiknya adalah
Jordi Galceran, Esteve Miralles, dan Albert Guinovart. Pada tahun 2008, Gaudí Awards diluncurkan
sebagai bentuk penghormatan kepada Gaudí oleh Akademi Film Catalunya dan dianugerahkan untuk
film Catalunya terbaik setiap tahunnya. Sebuah pesawat Airbus A340-642 milik Iberia, EC-INO,
diberi nama Gaudi.
Warisan dunia

Beberapa karya Gaudí mendapatkan status Warisan Dunia oleh UNESCO: Tahun 1984, Park
Güell, Palau Güell, dan Casa Milà; tahun 2005 fasade Nativity, ruang bawah tanah dan apsis Sagrada
Família, Casa Vicens, dan Casa Batlló di Barcelona, serta ruang bawah tanah Colònia Güell di Santa
Coloma de Cervelló.
Peresmian karya Gaudí sebagai Warisan Dunia bertujuan untuk mengakui nilai universalnya yang
luar biasa. Menurut kutipannya:

Karya Antoni Gaudí merupakan kontribusi kreatif yang tak tertandingi dan luar biasa terhadap
perkembangan arsitektur dan teknologi pembangunan pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-
20.

Karya Gaudí memiliki keterikatan nilai-nilai penting yang sangat berkaitan dengan nuansa
budaya dan artistik pada masanya, seperti yang ada di el Modernisme [sic] dari Catalonia.
Karyanya mengantisipasi dan memengaruhi berbagai bentuk dan teknik yang relevan dengan
perkembangan konstruksi modern pada abad ke-20.

Karya Gaudí mewakili serangkaian contoh tipologi bangunan yang luar biasa dalam arsitektur
awal abad ke-20, baik hunian maupun publik. Ia memberi kontribusi besar dan kreatif terhadap
perkembangannya.

You might also like