You are on page 1of 2

Pa-ra-hyang-an

Sebagai pengguna bahasa sering kali kita tidak terlalu peduli terhadap asal usul kata
yang kita gunakan. Misalnya pada kata Parahyangan, priangan, raden, raka, rama,
rayi, ratu, ataupun rahayu.

Seekarang kita kaji dulu kata Parahyangan, kata ini dipakai sebagai nama Universitas
swsta terkemuka di Bandung dan ( pernah ) juga nama keeretaapi yang teramat
popular pada rute Bandung-Jakarta atausebaliknya.Bagaimana kata ini terbentuk ?

Begawan bahasa Prof.Dr.Anton M.Moeliono mengurai kata Parahyangan sebagai pa-


ra-hyang-an. Pa-an adalah konfiks ( imbuhan yang mengapit ) bahasa sunda yang
dalam bahasa Indonesia sejajar dengan Per-an. Baiklah sekarang kita kupas makna
ra dan hyang. Hyang adalah dewa sementara ra menurut guru besar Emeritus
Universitas Indonesia itu adalah awalan untuk menghormat ( dalam bahasa Jawa
kuno ). Dengan demikian Parahyangan berarti tempat para dewa.

Dengan makna seperti ini yang terbayang adalah tempat yang indah. Kiranya ini
sejajar dengan ungkapan “ tanah parahyangan tercipta saat Tuhan tersenyum “.
Betapa indahnya.

Tanpa kita sadari, awalan ra inipun digunakan dalam kata raden ( dari rahadyan ),
raka ( ra-raka ), rama ( ra-rama), rayi ( ra-ayi ), ratu ( ra-tu ), dan rahayu ( ra-ahayu ).
Ahayu semakna dengan ayu atau cantik . Pada ratu, tu mengacu kepada orang
sehingga ratu berarti orang yang terhormat dan pada saat itu tidak mengacu pada
laki2atau perempuan.

Untuk mempelajari makna parahayangan saya juga melakukan studi pustaka dengan
membuka kamus Jawa Kuna-Indonesia karangan Prof.P.J. Zoetmulder bekerja sama
dengan S.O.Robson ( dengan penerjemah Danusuprapta-Sumarti Suprayitno ) yang
isinya luar biiasa. Menurut kamus yang juga direkomendasikan oleh Prof.Anton M.
Moeliono untuk saya beli dan pelajari ini, ra merupakan kependekan dari raditya.
Selain itu ra juga biasa ditempatkan di depan kaata benda yang menunjuk kategori
orang-orang dari derajat tertentu (rahadyan ) atau orang-orang yang memiliki
hubungan kekerabatan dengan orang yang berderajat lebih tinggi ( ra putu ). Kata
rahadyan ini seperti dikemukakan diatas,ada kaitannya dengan gelar raden.

Sementara Hyang ( kamus ini mencantumkan hyan, dengan ngelung yang dilafalkan
selayaknaya ng ) berarti dewa,dewi, yang dipuja sebagai dewa.Tuhan , dewa yang
bertalian dengan tempat , bunga, pohon, bagian badan dan sebagainya. Menurut
kamus setebal 1.496 halaman itu, hyan ( dibaca hyang ), sering kali ditempatkan
didepan kata benda ( nama diri ) misalnya hyan ( dibaca hyang ) Indra ataupun san
hyan ( sanghyang ) Indra. Kahyanan ( Kahyangan ) berarti tempat kediaman dewa-
dewa atau dewa tertentu , surga, candi, tempat suci, tempat kediaman komunitas
yang taat pada agama ataupun pertapaan. Sementara (m) akahyanan atau (m)
akahyangan berarti penghuni atau kepala kahyangan ( pertapaan ). Kamus ini
member arti parhyanan ( parhyangan ), paryanan ( paryangan ) dan prahyanan (
prahyangan ) sebagai tempat pemujaan dewa.

Sementara dalam kehidupan sehari-hari terutama di Jawa Barat, dikenal pula kata
priangan yang merupakan varrian singkat dari parahyangan. Orang Belanda
menyebut priangan sebagai preanger, seperti digunakan pada nama sebuah hotel di
pusat kota Bandung . ( Imam Jahrudin priyanto/ “PR” )

You might also like