You are on page 1of 5

RABIES

No. Dokumen : /UKP/SOP/I /16


No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 15 Januari 2016
Halaman :1/2
Puskesmas Drg.Santi Sundari,M.Kes.
Susunan Baru NIP.197906142006042010

1. Pengertian Penyakit inspeksi akut system syaraf pusat


yang disebabkan oleh virus rabies dan
menginfeksi manusia melalui gititan hewan
yang terinfeksi (anjing, kucing, monyet,
serigala, kelelawar). Virus rabies bergerak ke otak melalui
syaraf perier. masa inkubasi dari penyakit ini tergantung
pada berapa jauh jarak perjalanan virus untuk mencapai
system saraf pusat biasanya mengambil masa beberapa
bulan.
2. Tujuan Dokter dapat melakukan pengelolaan penyakit yang meliputi :
1. Anamnesa (Subjective);
2. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sederhana
(Objective);
3. Penegakan Diagnose (Assessment);
4. Penatalaksanaan komprenhensif (Plan).

3. Alat dan Alat


Bahan 1. Cairan Desinfektan;
2. Serum Anti rabies (SAR)
3. Vaksin Anti rabies (VAR)
Bahan
4. Kebijakan
5. SOP A). Melakukan Anamnesa
1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan nama di rekam
medis.
2. Petugas menanyakan pasien tentang keluhan.
3. Petugas menanyakan kapan digigit hewan & hewan apa ?
4. Petugas menannyakan digigit dibagian tubuh mana ?
5. Petugas menanyakan hewan pemeliharaan atau liar
6. Petugas menanyakan keluhan pasien setelah digigit
hewan.

Keluhan
a. Stadium prodomal
Gejala demam, malaise, mual, dan rasa nyeri
ditenggorokan selama beberapa hari;
b. Stadium Sensoris
Penderita merasa nyeri merasa panas diseretai
kesemutan pada bekas luka kemudian disusul gejala
cemas, dan reaksi yang berlebihan terhadap
rangsangan sensoris;
c. Stadium eksitasi.
Tonus otot dan aktivitas simpatis menjadi meninggi
dan gejala hiperhidrosis, hipersalivas, hiperlakrimasi,
dan pupil dilatasi. gejala kahas pada masa ini adalah
munculnya macam-macam fobia, tidak rasional dan
kadang-kadang maniacal disertai dengan responsive.
Gejala eksitasi terus berlangsung sampaui penderita
meninggal;
RABIES
No. Dokumen : /UKP/SOP/I /16
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 15 Januari 2016
Halaman :2/2
Puskesmas Drg.Santi Sundari,M.Kes.
Susunan Baru NIP.197906142006042010

d. Stadium Paralisis
Sebagian besar penderita meninggal
pada stadium sebelumnya, kadang
ditemukan pasien yang tidak
menunjukkan gejala eksitasi, melainkan paresis otot
yang terjadi secara progresif karena gangguan pada
medulla spinalis;
Pada umumnya rabies pada manusia mempunyai
masa inkubasi 3-8 minggu. gejala-gejala jarang timbul
sebelum 2 minggu dan biasanya timbul sesudah 12
minggu.
Meningkatkan pengobatan pasca gigitan saat pemeriksaan,
luka gigitan mungkin sudah sembuh bahkan penderita
mungkin sudah melupakan. tetapi pasie mengeluh merasa
sensasi lain di bekas gigitan seperti tertusuk-tusuk.
Anamnesa penderita terdapat riwayat tergigit, tercakar
atau kontak dengan binatang penular rabies
a. Positif Rabies (hasil pemeriksaan otak hewan
tersangka rabies)
b. Mati dalam waktu 10 hari sejak menggit (bukan karena
dibunuh)
c. tidak dapat diobservasi setelah menggigit (dibunuh /
lari / menghilang);
d. Tersangka rabies (hewan bewrubah sifat, malas
makan dll)
Masa inkubasi rabies 3-4 bln (95%) bervariasi
dipengaruhi oleh dalam dan besarnya luka gigitan
(jauh dekatnya ke sistem saraf pusat)

B). Pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana (Objektif)


a. Pada saat pemeriksaan, luka gigitan mungkin sudah
sembuh / dilupakan;
b. Pada saat pemeriksaan ditemukan gatal-gatal dan
parestesia pada luka yang sudah sembuh (50%)
c. jika terjadi disfungsi batang otak maka terdapat,
Hiperventilasi, hipoksia, hipersalifasi, kejang,disfungsi saraf
otonom, sindroma abnormalita ADH, paralitik / paralisis
flaksid.
d. pada stadium lanjut dapat berakibat koma dan kematian;
Tanda potognomanis Encephalitis Rabies, agitasi, kesadaran
fluktuatif, demam tinggi persistem, nyeri pada faring,
terkadang seperti tercekik, hipersalivasi, hidrofobia, dan
aerofobia)

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium biasanya kurang mendukung.

C). Penegakan diagnose (Assessement}


Diagnosis klinis
Diagnose ditegakan dengan riwayat gititan (+) dan hewan
RABIES
No. Dokumen : /UKP/SOP/I /16
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 15 Januari 2016
Halaman :3/2
Puskesmas Drg.Santi Sundari,M.Kes.
Susunan Baru NIP.197906142006042010

yang menggigit mati dalam satu minggu.


Gejala Vase awal tidak khas: Gejala Flu,
malaise, anoreksia,kadang-kadang ditemukan
parestisia pada daerah gigitan, gatal-gatal, rasa
terbakar.
Gejala Lanjutan: agitasi, kesadaran fluktuatif, demam tinggi,
resisten dan nyeri pada faring terkadang seperti tercekik.

D). Penatalaksanaan Komfrenhensip (Plan)


a. Isolasi Pasien setelah diagnosis ditegagkan untuk
menghindari rangsangan-rangsangan yang bisa
menimbulkan spasme otot atau untuk mencegah penularan.
b. Fase awal luka gititan harus segera dicuci dengan air
sabun 5-10 menit kemudian dibilas dengan air bersih
dilakukan febridement dan diberikan desinfektan seperti
alkohol 40-70 % dll.
c. Fase lanjut ; Tidak ada terapi untuk penderita rabies yang
sudah sudah menunjukkan gejala rabies, hanya berupa
tindakan suportif dalam penanganan gagal jantung dan
pernapasan;
d. Pemberian serum anti rabies (SAR) bila serum heterolog
berasal dari serum kuda dosis 40 IU/kgBB disuntikkan
infiltrasi pada luka sebanyak-banyaknya sisanya disuntikkna
secara IM.
e. Pemberian serum dapat dilakukankombinasi dengan
Vaksin Anti rabies (VAR) pada hari pertama kunjungan 2 X
Suntilkan 0,5 ml, hari ke 7 dan 21 0,5 ml;
f. Penderita yang pernah mendapatkan vaksin < 5 tahun
hanya diberikan pada hari 0 dan ke 3.

Konseling dan edukasi:


a. Keluarga ikut membantu dalam hal penderita rabies
yang sudah yang sudah menunjukan gejala agar
dibawa ke fasilitas kesehatan untuk divaksinasi;
b. Laporkan kasus rabies ke dinas kesehatan
c. Memberikan rujukan ke fasilitas kesehatan sekunder
yang ada spesialis neurology.
6. Unit Terkait Apotek, Rumah sakit, Dinas Kesehatan
7.Rekaman No. Yang diubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
Historis
RABIES
No. Dokumen : /UKP/SOP/I /16
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 15 Januari 2016
Halaman :4/2
Puskesmas Drg.Santi Sundari,M.Kes.
Susunan Baru NIP.197906142006042010

H. Rekaman Historis:
Diberlakukan
N Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.
o
RABIES
No. Dokumen : /UKP/SOP/I /16
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 15 Januari 2016
Halaman :5/2
Puskesmas Drg.Santi Sundari,M.Kes.
Susunan Baru NIP.197906142006042010

You might also like