You are on page 1of 3

LAPORAN ANALISA SINTESA

Nama mahasiswa : Imanuel Dwijayanto. Ruang : IGD


NIM : G3A017029 TGL : 26 Pebruari 2018

1) IDENTITAS KLIEN
Tn. T
2) DIAGNOSA MEDIS
CKD pro double lumen
3) DASAR PEMIKIRAN
Gagal ginjal kronik menimbulkan fungsi renal menurun diakibatkan produk akhir
metabolisme protein tertimbun dalam darah dan terjadi penurunan glomerolus sehingga
terjadi uremia dan peningkatan kadar kreatinin serum. Hal ini menyebabkan asidosis
metabolik akibat ginjal mengekskresikan muatan asam yang berlebihan sehingga
menyebabkan penurunan produksi eritropoetin. Karena penurunan produksi eritropoetin
maka menyebabkan produksi hb menurun, sehingga suplai oksigen berkurang sehingga
menimbulkan gangguan perfusi jaringan ginjal dengan manifestasi klinis sesak napas.
4) ANALISA SINTESA
Penurunan fungsi renal

Asidosis metabolic

Penurunan produksi eritropoetin

Produksi hb menurun

Suplai oksigen berkurang

Dapat dibebaskan dengan pemberian oksigenasi

5) TINDAKAN KEPERAWATAN YANG DILAKUKAN


Pemberian oksigen sesuai kebutuhan (3 liter permenit nasal kanul)
6) DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan perfusi jaringan ginjal berhubungan dengan penurunan konsentrasi hb dalam
darah
7) DATA FOKUS
Tn. T 45 tahun dibawa ke ruang IGD dengan diagnosa medis sementara CKD. Pasien Ku:
sedang, Kes: Cm Gcs 15 (e4M6v5), TD: 130/80 mmHg, N: 90x/menit, RR: 31x per menit
SpO2: 94%, tampak pasien sesak napas. Terdengar suara ronkhi, Hb : 8.8 g/dl.
8) PRINSIP-PRINSIP TINDAKAN KEPERAWATAN
a. Proteksi diri dengan masker dan handscoon bersih
Rasional : meminimalkan resiko kontaminasi, dan cegah masuknya kuman ke tubuh
pasien.
b. Nasal kanul yang digunakan harus baru dan bersih
Rasional : meminimalkan masuknya mikroorganisme
c. Tekanan oksigen yang digunakan tidak boleh lebih dari 5 liter per menit
Rasional : menghindari resiko iritasi akibat tekanan yang berlebihan
d. Perhatikan posisi pasien sebelum pemberian oksigenasi nasal kanul
Rasional : untuk memaksimalkan oksigen masuk melalui sistem pernapasan dan
membuka jalan napas pasien untuk bernapas secara maksimal
e. Tetap memantau TTV pasien bisa melalui monitor
Rasional : untuk mengetahui kondisi pasien dan tanda-tanda vital pasien selanjutnya
9) TUJUAN TINDAKAN
Untuk memberikan oksigenasi pada pasien. Sehingga suplai oksigen dalam darah adekuat
10) BAHAYA YANG MUNGKIN TERJADI AKIBAT TINDAKAN TERSEBUT DAN
CARA PENCEGAHANNYA
a) Mukosa hidung kering dan iritasi
Antisipasi : pemberian air oksigen dengan aquabidest sesuai takarannya
b) Pemberian oksigen yang berlebihan dan secara terus menerus pada klien dapat
menyebabkan keracunan O2 dan akan semakin sesak nafas.
Antisipasi :
Selalu memonitor pemberian O2 setiap 2 jam sekali dan selalu memantau reaksi alergi
yang muncul secara periodik setelah pemajanan terhadap alergen spesifik, obat-obat
tertentu,dan latihan fisik.
11) EVALUASI (HASIL YANG DIDAPAT DAN MAKNANYA)

a) Pasien mengatakan sesak napas pasien berkurang


b) Saturasi oksigen 99%, RR: 24 x per menit

You might also like