You are on page 1of 95

i

JURNAL TEKNIK DAFTAR ISI


Teknik Informatika ~ Teknik Mesin ~ Teknik Sipil  ANALISIS KONDISI JALAN REL, SARANA-PRASA-
Teknik Elektro ~ Teknik Industri RANA STASIUN PADA BEBERAPA STASIUN DI JABO-
DETABEK – 1
Saiful Haq & Halimah Tunafiah

 ANALISA LINGKUNGAN KERJA DI PT. IRC INOAC


INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KAR-
YAWAN YANG OPTIMAL – 7
Ade Prasetiyo & Ellysa Kusuma Laksanawati

 PEMELIHARAAN BOOSTING DAN UJI KAPASITAS


BATERE 110 VDC – 11
Sumardi Sadi & Adam
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG  APLIKASI OBJEK WISATA BERBASIS SMARTPHONE
ANDROID – 17
Pelindung: Didik Aribowo, Desmira, & Hendra
Dr. H. Achmad Badawi, S.Pd., SE., MM.
(Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang)  RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENERIMA-
AN SISWA BARU(PSB) BERBASIS WEB DI SMK GLO-
Penanggung Jawab: BAL INFORMATIKA TANGERANG – 22
Ir. Saiful Haq, M.Si. Muhammad Jonni & Martono
(Dekan Fakultas Teknik)
 EFEKTIFITAS DESAIN AIR MANCUR TERHADAP
Pembina Redaksi: LINGKUNGAN SEKITAR BUNDARAN GLADAG SURA-
Rohmat Taufik, ST., M.Kom. KARTA – 29
Drs. H. Syamsul Bahri, MSi. Siti Abadiyah
Drs. Ir. Sumardi Sadi, MT.
 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TRANSAKSI
Pimpinan Redaksi: PEMINJAMAN BUKU BERBASIS WEB ON LINE PADA
Drs. Ir. Sumardi Sadi, MT. PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
TANGERANG – 34
Redaktur Pelaksana: Sri Mulyati, Rahmat Hidayat, Ika Dewi Lestari
Yafid Efendi, ST, MT.
 ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS RESIN ABC
Editor Jurnal Teknik UMT: MENGGUNAKAN SIX SIGMA DI PT. PARDIC JAYA
Drs. Ir. Sumardi Sadi, MT. CHEMICALS – 40
Tri Widodo & Hari Priyadi
Dewan Redaksi:
Hendra Harsanta, SPd., MT.  “PERFORMANCE TEST” POMPA SENTRIFUGAL TIPE
Tri Widodo, ST.,MT. ETA-N 125 x 100-400 DI PT TORIHIMA GUNA
Bambang Suhardi W, ST., MT. INDONESIA – 50
Almufid, ST., MT. Joko Hardono
Siti Abadiah, ST., MT.
M. Jonni, SKom., MKom.  PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN
Elfa Fitria, SKom, MKom. BARANG PADA PT. MULTI BOX INDAH – 58
Lenni, ST., MT. Rohmat Taufiq & Diajeng Fatihah Nandhar ’Umi

Kasubag:  DAKTILITAS PADA STRUKTUR BALOK DI BANGUNAN


Ferry Hermawan, MM. TINGGI PADA DAERAH RAWAN GEMPA SESUAI
DENGAN PERATURAN SNI 1726;2012 – 63
Keuangan: Almufid & Lukiyono
Elya Kumalasari, S.Ikom.
 MONITORING DETAK JANTUNG DENGAN MENGGU-
Setting & Lay Out: NAKAN SMARTPHONE ANDROID MELALUI MEDIA
Muhlis, S.E. BLUE-TOOTH BERBASIS ATMEGA8 – 73
Saiful Alam, SE.. Asep Saefullah, Fredy Susanto, & Riandy Erlangga

Mitra Bestari:  PERCEPATAN PELAKSANAAN KAWASAN INDUSTRI


Prof. Dr. Aris Gumilar SURYA CIPTA KARAWANG PROPINSI JAWA BARAT –
Ir. Doddy Hermiyono, DEA. 79
Ir. Bayu Purnomo Sugeng Purwanto
Dr. Ir. Budiyanto, MT.
 PERANCANGAN MESIN PARUT KELAPA SKALA RU-
JURNAL TEKNIK MAHAN DENGAN KAPASITAS 1KG/9,78 MENIT – 85
Diterbitkan Oleh: Heri Gunawan & Yafid Effendi
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang
 ANALISA KAPASITAS MESIN INJECTION DAN
Alamat Redaksi: KELAYAKAN INVESTASI MESIN PADA RUBBER
Jl. Perintis Kemerdekaan I No. 33, Cikokol Tangerang MANUFACTURING – 90
Tlp. (021) 51374916 Puji Rahayu & Sita Kurniaty Ratoko
Vol. No. Hlm. UMT ISSN
Jurnal
September  APLIKASI KONTROL PID DENGAN SOFTWARE
Teknik 4 2 1-100 2302-8734 MATLAB – 96
2015
Triyono
ii
Sambutan Dekan
Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Tangerang

Puji Syukur kehadirat Allah Swt. karena berkat karunia dan ijin-Nyalah Tim penyusun Jurnal
Teknik Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang dapat menyelesaikan tugasnya tepat
sesuai dengan waktu ditetapkan.
Saya menyambut baik diterbitkannya Jurnal Teknik Vol. 4 No. 2 Setember 2015, terbitnya
jurnal ini, merupakan respon atas terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 17 Tahun
2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi; Surat Dirjen Dikti
Nomor 2050/E/T/2011 tentang kebijakan unggah karya ilmiah dan jurnal; Surat Edaran Dirjen Dikti
Nomor 152/E/T/2012 tertanggal 27 Januari 2012 perihal publikasi karya ilmiah yang antara lain
menyebutkan untuk lulusan program sarjana terhitung mulai kelulusan setelah 2012 harus
menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah.
Terbitnya Jurnal ini juga diharapkan dapat mendukung komitmen dalam menunjang
peningkatan kemampuan para dosen dan mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah yang dilandasi
oleh kejujuran dan etika akademik. Perhatian sangat tinggi yang telah diberikan rektor Universitas
Muhammadiyah Tangerang khususnya mengenai plagiarism dan cara menghindarinya, diharapkan
mampu memacu semangat dan motivasi para pengelola jurnal, para dosen dan mahasiswa dalam
menyusun karya ilmiah yang semakin berkualitas.
Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada para penulis, para pembahas yang memung-
kinkan jurnal ini dapat diterbitkan, dengan harapan dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam
peningkatan kualitas karya ilmiah.

Dekan Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Tangerang,

Ir. Saiful Haq, M.Si.

iii
Pengantar Redaksi
Jurnal Teknik
Universitas Muhammadiyah Tangerang

Puji dan Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadapan Allah Swt. atas karunia dan
lindungan-Nya sehingga Jurnal Teknik Vol. 4 No. 2 Bulan September 2015 dapat diterbitkan.
Menghasilkan karya ilmiah merupakan sebuah tuntutan perguruan tinggi di seluruh dunia. Tri
Dharma Perguruan Tinggi yaitu darma pendidikan, darma penelitian, dan darma pengabdian kepada
masyarakat mendorong lahirnya dinamika intelektual diantaranya menghasilkan karya-karya ilmiah.
Penerbitan Jurnal Teknik ini dimaksudkan sebagai media dokumentasi dan informasi ilmiah yang
sekiranya dapat membantu para dosen, staf dan mahasiswa dalam menginformasikan atau
mempublikasikan hasil penelitian, opini, tulisan dan kajian ilmiah lainnya kepada berbagai komunitas
ilmiah.
Buku Jurnal yang sedang Anda pegang ini menerbitkan 16 artikel yang mencakup bidang teknik
sebagaimana yang tertulis dalam daftar isi dan terdokumentasi nama dan judul-judul artikel dalam
kulit cover Jurnal Teknik Vol. 4 No. 2 bulan September 2015 dengan jumlah halaman 1-100 halaman.
Jurnal Teknik ini tentu masih banyak kekurangan dan masih jauh dari harapan, namun demikian
tim redaksi berusaha untuk ke depannya menjadi lebih baik dengan dukungan kontribusi dari semua
pihak. Harapan Jurnal Teknik akan berkembang menjadi media komunikasi intelektual yang
berkualitas, aktual dan faktual sesuai dengan dinamika di lingkungan Universitas Muhammadiyah
Tangerang.
Tak lupa pada kesempatan ini kami mengundang pembaca untuk mengirimkan naskah
ringkasan penelitiannya ke redaksi kami. Kami sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu penerbitan Jurnal Teknik ini semoga buku yang sedang Anda baca ini dapat bermanfaat.

Pimpinan Redaksi Jurnal Teknik


Universitas Muhammadiyah Tangerang,

Drs. Ir. Sumardi Sadi, MT.

iv
Sumardi Sadi & Adam Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

PEMELIHARAAN BOOSTING DAN UJI KAPASITAS BATERE 110 VDC

Sumardi Sadi1), Adam2)


1,2)
Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang
e-mail: 1) mardiesadi99@gmail.com

ABSTRAK

Pemeliharaan Boosting dan Uji Kapasitas Batere 110 Vdc, merupakan pemeliharaan untuk
menjaga keandalan system, yaitu sistem agar tegangan DC tetap baik (kondisi batere siap pakai)
serta pengecekan pada tegangan dan arus masing-masing sel. Perawatan dilakukan secara
berkala yaitu satu tahun atau dua tahun sekali. Metode dari pemeliharaan Boosting 110 Vdc
yaitu dengan cara mengkosongan betere dalam waktu yang telah ditentukan dari setting
penyearah tegangan, dengan sebuah beban yaitu BCT (Baterai Cafasiti-Test) yaitu sebuah alat
pengetesan yang kemudian tegangann akan off setelah 5 jam pemakaian, yaitu sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Alat-alat yang digunakan pada pengujian batere 110 Vdc ini
berupa Multitester, Pipet, thermometer, beker, spatula, gelas Erlenmeyer, gelas burrete, Alat
penguji BCT (Bateai Cafasiti-Test).
Hasil penelitian dari “Pemeliharaan dan Uji Kapasitas Batere 110 Vdc”, yang telah
laksanakan adalah bahwa dari setiap sel Batere mempunyai tegangan yang sama dan arus yang
sama pada setiap sel batere, maka baterai masih bisa digunakan untuk men-supply tegangan
pada relay-relay.

Kata Kunci: Dc, Batere, Sel, Vdc, BCT, dan Boosting.

1. PENDAHULUAN DC (Tersambung ke rectifier dan beban) disesuai-


Dalam proses penyaluran listrik dari pro- kan dengan jadwal pemeliharaan periodik Sistem
dusen (pembangkit) ke konsumen khususnya ke DC adalah: Mingguan,Bulanan dan 6 bulanan.
konsumen kecil tidak bisa langsung akan tetapi Pemeriksaan menggunakan alat ukur sederhana
harus melewati GI (Gardu Induk). Pada kebanyak- (AVO meter, Hidrometer dan IR-Thermogun).
an pembangkitan yang ada di Jawa–Bali tegangan
2.2 Pengujian dan Pengukuran
dinaikkan dari tegangan menengah ke tegangan
Pengujian dan pengukuran pada rectifier dan
tinggi atau tegangan ekstra tinggi dengan meng-
baterai dalam keadaan tidak tersambung ke beban.
gunakan trafo daya yang berada di Gardu Induk.
Pada Gardu Induk yang terpasang 2 (dua) unit
Setelah itu aliran listrik yang bertegangan tinggi
maka dapat dilakukan secara bergantian, tetapi
tersebut tersalurkan ke masing-masing GI melalui
apabila terpasang hanya 1 unit maka harus meng-
transmisi yang mempunyai jarak yang jauh. Gardu
gunakan baterai dan rectifier cadangan. Pengujian
induk yang tersebar di Jawa–Bali dapat berfungsi
dan pengukuran dilakukan terhadap hal berikut:
sebagai penurun tegangan 150 KV ke 20 KVdan
Penyesuaian (adjustment) tegangan dan arus out-
dapat pula sebagai penyaluratau jembatan ke GI
put rectifie, Pengukuran ripple tegangan, Peng-
(Gardu Induk) selanjutnya tanpa mengubah tega-
ukuran positif, negatif terhadap ground (khusus
ngannya.
sistem 110V /220V), Kondisi kebersihan kompo-
Dalam proses penyalurannya kadang te-
nen pada rectifier, Pemeriksaan lampu indikator,
gangan yang seharusnya tersalurkan 150 KV bisa
Pengukuran Tahanan isolasi transformator utama
menjadi 132 KV, ini merupakan penurunan suatu
rectifier, Pemeriksaan kekencangan mur baut
power quality. Setiap gangguan yang terjadi pada
pada terminal utama transformator, Kondisi filter,
bagian-bagian sistem tenaga listrik hendaknya
Kondisi fuse/pengaman pada rectifier, Kondisi
segera dapat diatasi, karena gangguan-gangguan
MCB/NFB pada rectifier, Kondisi terminal-termi-
itu dapat menyebabkan terputusnya pelayanan
nal dan pengawatan pada rectifier, Kondisi kon-
tenaga listrik.
taktor, Kondisi PCB modul elektronik (visual),
2. LANDASAN TEORI Kondisi socket pada PCB, Kalibrasi Amper meter
1.1 Teori In service Measurement dan volt meter pada rectifier (bila perlu), Kondisi
Teori In service Measurement, adalah ke- voltage droper menggunakan dummy load, Pem-
giatan pengukuran yang dilakukan dalam keadaan bersihan klem sel baterai dan rak baterai, Peng-
operasi tanpa pembebasan tegangan pada sistem ujian open circuit pada rangkaian baterai (khusus

11
Sumardi Sadi & Adam Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

baterai-asam), pengukuran berat jenis cairan elek- Kondisi Abnormal Kemungkinan Penyebab
trolit (khusus baterai Nicad). Elektrolit berbuih/ber- - Pengotoran oleh gemuk.
busa
2.3 Teori Pemeliharaan/Pengujian setelah - Sering dilakukan toping-
Gangguan Berat jenis rendah.
up.
Pemeliharaan setelah gangguan adalah peme- Kelebihan Gas pada - Elektrolit tidak murni.
liharaan yang dilakukan setelah terjadi gangguan saat
pada peralatan Sistem DC yang memerlukan charge/discharge.
penormalan segera agar pasokan sumber DC tetap - Level elektrolit tinggi.
andal. Gangguan yang umumnya terjadi pada Pembentukan garam - Gasket pada teminal
perlatan sistem DC adalah: pada teminal. rusak.
- Kelebihan berat jenis.
2.3.1 Pada Rectifier - Terdapat sel yang bocor.
Hubung singkat - Cairan elektrolit
Tabel 1: Pemeliharaan Setelah Gangguan pada Rectifier.
ketanah. meluap/tumpah.
Kondisi Abnormal Kemungkinan Penyebab - Kerusakan isolasi kabel.
- Gangguan pada Modul Arching pada - Baut klem longgar.
Tegangan output AVR. terminal baterai.
naik. - Fuse ke baterai putus. Pada rangkaian - Beberapa sel rusak
- Loss contact pada baterai mengalir arus - Terjadi kelebihan
terminal output. secara kontinu. pengosongan sendiri
Tegangan output - MCB trip. - Hub singkat didalam sel
tidak ada/hilang. - Dioda thyristor rusak. Sel baterai panas. - Kandungan
- Dioda SCR shorted. carbon/endapan tinggi
- Output transformator - Float charging terlalu
Rectifier di ON-kan utama disconect. lama
MCB input AC trip. - Control card - Pengotoran elektrolit
disconect/ru-sak. (contaminated)
- Filter capacitor rusak - Pengotoran carbon /
Rectifier beroperasi - Kelebihan beban pada Kapasitas rendah endapan
pada limit arus terus output rectifier. - Permukaan elektrolit
menerus. terlalu rendah
- Gangguan pada - Terjadi pengosongan
Tegangan output transformator utama. didalam sel (sparator)
rendah. - Mala kerja pada voltage gangguan didalam sel.
droper. - Satu atau beberapa sel
- Kapasitas/karakteristik open sirkuit
MCB input AC trip. Penurunan kapasitas - Konektor antar sel,
MCB tidak sesuai.
- Hubung tanah pada atau gagal total konektor antar arak atau
Hubung tanah, lampu rangkaian beban. terminal sel berkarat atau
indikator menyala. - Seting earth fault tidak putus.
sesuai. - Permukaan rak tidak
Bagian atas sel baterai
MCB input posisi- - Gangguan pada merata
retak.
ON tegangan output transformator utama. - Sinar matahari
tidak ada. - Level elektrolit terlalu
Elektolit meluap. tinggi.
2.3.2 Pada Baterai - Rating Charge tinggi
- Suhu elektrolit terlalu
Tabel 2: Tabel Pemeliharaan Setelah Gangguan pada tinggi pada saat
Rectifier. pengisian (charging )
Kondisi Abnormal Kemungkinan Penyebab - Elektrolit kosong,
Meledak atau terjadi
- Beban terlalu besar Charger gagal sehingga
devormasi.
- Kurang kontak. terjadi tegangan lebih,
- Tahanan kontak tinggi Vent-plug tersumbat,
Baterai panas lebih. terminal kendor dan
pada sambungan atau
kabel. terjadi arching.
- Kelebihan pengisian. Kabel penghubung - Loss contact pada sepatu
- Jumlah sel terpasang antar rak panas. kabel (cable schoen).
Tegangan Baterai kurang - Korosif.
tinggi. - Seting tegangan rectifier
tidak sesuai.

12
Sumardi Sadi & Adam Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

2.3.3 Pada Rangkaian Beban Diagram instalasi Sistem DC dapat dilihat


Tabel 3: Tabel Pemeliharaan Setelah Gangguan pada
pada gambar dibawah ini.
Rangkaian Beban.
REL 20KV
Kondisi Abnormal Kemungkinan Penyebab
- Penggabungan beberapa
Terminal
kabel
pencabangan TRAFO PS
- Ukuran kabel tidak
rusak/longgar.
sesuai.
- Kerusakan isolasi kabel.
Hubung tanah. - Terminal basah /kotor.
- Auxiliary Contact MCB RECTIFIER
Indikasi alarm DC rusak.
hilang tidak ada. - Kabel putus.
- Rele bantu rusak. FUSE
BATERE
- Gangguan mekanis.
Kerusakan isolasi - Penuaan.
pada kabel - Terkena panas.
pengawatan. - Binatang. REL DC

3. METODE PENELITIAN MCB


Metode yang dipergunakan dalam pelaksa-
naan pemeliharaan Sistem DC adalah metode
assessment hasil monitoring operasi dan peme- BEBAN DC

liharaan rutin sesuai periodik yang sudah ditentu-


kan. Dalam pelaksanaannya berorientasi pada
Gambar 1: Diagram Instalasi Sistem DC.
CBM peralatan level 1 yaitu lebih mencermati
fungsi dan kondisi peralatan sehingga dapat me- 4.1 Peralatan Sistem DC
nentukan model kegagalan yang mungkin terjadi Secara umum, sistem DC dapat digambarkan
pada seluruh peralatan sistem DC. sesuai blok diagram dibawah ini.
4. ANALISA SISTEM
Dalam pengoperasian tenaga listrik terdapat c
a d
dua macam sumber tenaga untuk kontrol di dalam
Gardu Induk, ialah sumber arus searah (DC) dan
sumber arus bolak balik (AC). Sumber tenaga
untuk kontrol selalu harus mempunyai keandalan
dan stabilitas yang tinggi. Karena persyaratan
inilah dipakai baterai sebagai sumber arus searah.
Catu daya sumber DC digunakan untuk kebutuhan b
operasi relai proteksi dan kontrol serta untuk
scadatel.
Gambar 2: Blok Diagram Sistem DC.
Untuk kebutuhan operasi relai dan kontrol di
PLN terdapat dua sistem catu daya pasokan arus 4.2 Bagian-bagian Utama Peralatan Sistem
searah yaitu DC 110V dan DC 220V, sedangkan DC
untuk kebutuhan scadatel menggunakan sistem 4.2.1 Rectifier/Charger
Catu Daya DC 48V. Rectifier atau Charger adalah suatu rangkaian
Catu daya DC bersumber dari rectifier dan alat listrik untuk mengubah arus listrik bolak-
baterai terpasang pada instalasi secara paralel balik (AC) menjadi arus searah (DC)
dengan beban, sehingga dalam operasionalnya di- Umumnya Rectifier yang terpasang di Gardu
sebut Sistem DC. berfungsi untuk mengisi muatan baterai, memasok
Tujuan Pemeliharaan Sistem DC adalah un- daya secara kontinu ke beban dan menjaga bate-
tuk mengusahakan agar rectifier dan baterai beri- rai agar tetap dalam kondisi penuh.
kut rangkaiannya selalu bekerja sesuai karakteris-
tiknya, sehingga diharapkan Sistem DC mempu-
nyai keandalan yang tinggi.

13
Sumardi Sadi & Adam Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

4.2.2 Baterai
Suatu alat penyimpan energi listrik arus
searah, yang berfungsi sebagai sumber cadangan
ke beban.

Gambar 5: PCB rangkaian elektronik AVR.

4.5 Pemeliharaan dan Pengujian kapasitas


pada baterai
Gambar 3: Unit Baterai.. Tujuan Pemeliharaan dan Pengujian kapasi-
4.3 Rangkaian Voltage Dropper tas pada baterai menjaga keandalan sistem DC
Terdiri dari beberapa dioda yang terhubung tetap baik (kondisi batere siap pakai).
seri yang berfungsi untuk menurunkan tegangan 4.5.1 Tahap-tahap Pengukuran
pada saat rectifier digunakan untuk tujuan peme- Tahap pengukuran yang diharus dilakukan
liharaan pada baterai agar selalu dalam keadaan adalah:
penuh (Full Charge). Ketika beroperasi dengan 1. Pengukuran Tegangan;
pengisian Boost atau Equalizing tegangan output 2. Pengukuran Arus;
rectifier disisi baterai maupun beban akan tinggi 3. Pengukuran B.J;
sehingga dalam kondisi ini akan merusak peralat- 4. Pengukuran Suhu Elektrolit, Suhu Ruang;
an, oleh karena itu supaya tegangan di sisi beban 5. Pengujian kapasitas;
tetap stabil/rendah, maka dipasang penurun te- 6. Pengujian Potasium Carbonat (K2CO3);
gangan atau Voltage Droper. Besarnya kapasitas 7. Rekondisi batere; dan
droper akan tergantung kebutuhan besarnya 8. Pemeriksaan fisik/visual (Kebersihan).
tegangan yang harus diturunkan pada saat rectifier
bekerja dengan pengisian Equalizing atau Boost. 1) Pengukuran tegangan pengisian
 Tegangan Floating
Diode Diode Standard: 1,40 V – 1,44 V tiap sel (batere
alkali)
Standard: 2,10 V – 2,2 V tiap sel (batere
asam dilakukan pada saat operasi normal,
Relay 1 Relay 2
Load tujuannya untuk mengisi batere ketika terjadi
Output
pengosongan sendiri (Self-Discharge).
High Voltage
Control Card
High Voltage
Control Card
 Tegangan Equalizing
Standard: 1,5 V – 1,6 V tiap sel (alkali)
Standard: 2,25 V – 2,3 V tiap sel (asam)
Gambar 4: Diagram Voltage Droper. Untuk menyamakan tegangan sel batere yang
tidak merata
4.4 Unit Pengaturan  Tegangan Boosting
Umumnya pengaturan untuk operasi rectifier Standard: 1,65 V – 1,7 V tiap sel (batere
agar dapat memenuhi syarat/standar pengisian ba- alkali)
terai sesuai yang diinginkan maka pengaturan Standard: 2,35V – 2,4 V tiap sel (batere
setting tegangan atau arus dapat diatur pada mo- asam) dilakukan: comissioning, sesudah uji
dul kontrol unit, hal ini dapat dilakukan dengan kapasitas, sesudah rekondisi.
mengatur variabel resistor pada PCB rangkaian
elektronik AVR dengan cara memutar kekiri atau 2) Pengukuran tegangan pemakaian
kekanan.  Tegangan Batere (Charger Off)
Alkali : min 1 V/sel
Asam: min 1,8 V/sel
Pengukuran Tegangan keseimbangan dengan
tanah (DC Ground) Standard: 50 % ± 12,5 %
(Ideal: 50 %)
14
Sumardi Sadi & Adam Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

Pos – Ground: 62,5 % atau 37.5 %


Neg - Ground: 37,5 % atau 62,5 %
3) Pengukuran arus pengisian
 Arus Floating
Standard:Relatifkecil
 Arus Equalizing
Standard: Max. 0,2 x C (Alkali)
Standard: Max. 0,1 x C (Asam)
 Arus Boosting
Standard: 0,1 - 0,2 x C (Alkali) Gambar 6: Rangkaian uji kapasitas batere.
Standard: 0,05 - 0,1 x C (Asam)
Pembebanan batere dengan arus tertentu dan
4) Pengukuran Arus beban (Pemakaian/Pengo- konstan dalam kurun waktu sampai mencapai
songan) tegangan akhir yang ditentukan.
Mengukur besarnya Arus yang mengalir dari
batere kebeban (pada-Charger Off)
Arus pemakaian batere:
Max.: 0,2 x C (Batere Alkali)
Max.: 0,1 x C (BatereAsam)
4.9.2.6. Pengukuran berat jenis
Standard: 1,16 kg/L – 1,20 kg/L ( alkali )
Standard: 1,225 kg/L – 1,28 kg/L ( Asam )
5) Pengukuran Suhu
Suhu elektrolit max. 40 ºC (saat pengisian)
Suhu elektrolit max. 45 °C (saat pengosongan) Gambar 7: Tindak lanjut uji kapasitas.
Suhu ruang: 25 °C – 30 °C
4.5.2 Pengujian Kapasitas
1. Kapasitas batere adalah besarnya Arus yang
mengalir pada suatu beban dalam waktu
tertentu (C = I x T)
2. Pada umumnya batere alkali dinyatakan C5,
batereasam C10
3. C5 : Kap. Betere yang tersedia selama 5 jam
4. C10:Kap. Batere yang tersedia selama 10 jam
1) Pengujian kapasitas batere dilakukan: Gambar 8: Rangkaian prinsip kerja.
1. Saat komisioning batere; 4.5.3 Pengujian elektrolit
2. 5 tahun setelah operasi;  Untuk mengetahui kandungan potasium
3. Kemudian dilakukan setiap 2 tahun; dan karbonat (K2CO3) pada elektrolit.
4. Pada saat Rekondisi.  Efektifkah bila dilakukan rekondisi.
2) Tujuan uji kapasitas batere Prinsip pengujian menggunakan data warna
Untuk mengetahui kemampuan batere dalam secara kimiawi sedangkan pemeriksaan fisik dan
menyimpan arus (muatan) listrik. kebersihan meliputi:
3) Penyebab kapasitas menurun: 1. Kondisi continer/bodi batere;
1. Pengisian tidak sempurna; 2. Sambungan/konektor, dan mur baut;
2. Pengisian floating yang terlalu lama; 3. Ketinggian cairan elektrolit; dan
3. Banyak karbon dalam sel bartere; 4. Ruang batere.
4. Kadar potasium carbonat pada elektrolit 5. KESIMPULAN
terlalu tinggi; Pemeliharaan Boosting dan Uji Kapasitas
5. Kerusakan bahan aktif/elektroda batere; dan Batere 110 Vdc, dapat mengetahui beberapa cara
6. Uji kapasitas batere. pemeliharaan dan uji kapasitas pada batere 110
vdc, bahwa pada pemeliharaan ini mempunyai
jangka waktu ruang cukup lama yaitu satu atau
dua tahun sekali pada tiap tahunnya, setelah
pemeliharaan dan uji kapasitas batrere 110 Vdc
15
Sumardi Sadi & Adam Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

maka batere tersebut siap untuk dijadikan sumber Howell, Laura. et.al. 2008. Pintar Cahaya
tegangan untuk men-supply relay-relay 110 Vdc Suara Listrik. Yogyakarta: Gelora Aksara Prata-
dan relay tersebut sebagai pengaman untuk trans- ma.
formator (Trafo) 150 KV dan 20 KV dan apabila
Ishaq, Mohammad. 2007. Fisika Dasar. Ja-
sumber tegangan hilang maka pada sumber batere
karta: Graha Ilmu.
110 Vdc akan mem-backup-nya sebagai pengganti
pada tegangan yang hilang tersebut maka relay- Intranet. APP Duri Kosambi. 2013. Struktur
relay akan standbay dan tidak padam setelah Organisasi. http:// 10.5.6.15.15.
diback-up oleh sumber tegangan cadangan yaitu Rao, Nanna Panenl Nara Yana dan Panter
batere 110 Vdc. Itulah fungsi dari sumber tegang- Silaban. 2000. Elemen-elemen Elektromagnetika
an batere 110 Vdc sebagai back-up untuk tegang- Teknik. Jakarta: Erlangga.
an, apabila sewaktu-waktu tegangan hilang dan
relay pun tidak boleh padam/mati, maka antisi- Shen, Liang Chi dan Jin Aung Kong. 2001.
pasinya adalah supply dari sumber tagangan Aplikasi Elektromagnetik. Jakarta: Penerbit Er-
batere 110 Vdc yang akan memberi tegangan pada langga Dan PT. Gelora Aksara Pratama.
Relay-relay 110 Vdc. Silaban, Halliday Resnick Pantur. 1978. Fisi-
-ka Jilid 2 Edisi Ke 3. Jakarta: Penerbit Erlangga.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, Drs. 2003. Fisika Teknik. Jakarta:
PT. Bina Adiaksara dan PT. Rineka Cipa.
Giancoli, Dauglas. 2001. Fisika. Jakarta: Pe-
nerbit Erlangga.

16
Didik Aribowo, Desmira, Hendra Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

APLIKASI OBJEK WISATA BERBASIS SMARTPHONE ANDROID

Didik Aribowo1,2), Desmira2,3), Hendra


1)
Jurusan Teknik Elektro, FT UNTIRTA
2)
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, FKIP UNTIRTA
3)
Program Studi Teknik Informatika, STIMIK NUSAMANDIRI
E-mail: aribowo82@yahoo.co.id, desmira.dma@bsi.ac.id, hendrabsiajdhe@yahoo.co.id

ABSTRAK

Pariwisata merupakan sumber devisa suatu kota. Untuk meningkatkan sektor pariwisata,
diperlukan sebuah dukungan baik dari sisi keamanan, infrastruktur dan juga fasilitas informasi
pariwisata. Kebutuhan akan memperoleh informasi telah menjadi kebutuhan pokok masyarakat
indonesia tidak terkecuali di Ibu Kota DKI Jakarta. Salah satu informasi yang sangat dibutuhkan
adalah tentang objek-objek wisata yang tersebar di wilayah Ibu Kota Jakarta, karena kota Jakarta
merupakan bagian dari ibu kota negara indonesia tentu memiliki banyak objek wisata, namun belum di
kelola dengan baik sehingga tempat-tempat tersebut jarang dikunjungi karena kurangnya informasi.
Dilihat dari permasalahan tersebut penulis membuat sebuah aplikasi khusus yang di dapat digunakan
setiap saat yaitu Pembuatan Aplikasi Objek Wisata Di Provinsi DKI Jakarta Berbasis Smartphone
Android. Aplikasi ini menampilkan informasi tentang objek-objek wisata dan aplikasi juga dilengkapi
dengan kuliner khas betawi dan kesenian betawi. Berdasarkan pada hasil uji coba, aplikasi ini dapat
berjalan dengan baik pada perangkat berbasis Android dengan versi 2.3 keatas.

Kata Kunci: Aplikasi Objek Wisata, Smartphone, Android.

1. PENDAHULUAN bantu para wisatawan atau masyarakat dalam


Kebutuhan akan memperoleh informasi telah memperoleh informasi tempat-tempat wisata yang
menjadi kebutuhan pokok masyarakat indonesia ingin dikunjunginya.
tidak terkecuali di Ibu Kota Jakarta, terutama bagi 2. METODOLOGI PENELITIAN
kalangan pelajar, mahasiswa, pengusaha dan ma-
Untuk mengimplementasikan aplikasi yang
syarakat pada umumnya. Salah satu informasi
akan dibuat penulis memerlukan analisa untuk
yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah ke-
kebutuhan dalam perancangannya yaitu:
butuhan informasi mengenai objek wisata dan
a. Analisa kebutuhan
fasilitas yang tersedia dan yang tersebar di wila-
yah Provinsi DKI Jakarta. Perancangan aplikasi ini membutuhkan hard-
Dengan demikian diperlukan aplikasi khusus ware dan software sebagai media pendukung-
yang tertanam dalam handphone yang berbasiskan nya. Hardware dan software yang digunakan
Android agar mampu memperkenalkan objek- dalam perancangan aplikasi adalah OS
objek wisata yang tersebar di Provinsi DKI Windows 7 Ultimate, Eclipse, ADT (Android
Jakarta. Berkunjung ke tempat baru dalam kota Development Tools), Android SDK (Standart
maupun luar kota merupakan hal yang sangat Development Kit) dan Java JDK (Java
wajar. Permasalahannya adalah terkadang bebe- Development Kit).
rapa orang susah mengingat kembali letak suatu b. Desain
tempat ataupun arah rute menuju tempat tersebut. Eclipse merupakan editor tempat membuat
Sehingga meningkatnya mobilitas masyarakat desain dan coding, sedangkan konsep OOP
berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan (Object Oriented Program) adalah konsep
informasi berupa peta digital. pemrograman java.
Dengan perkembangan teknologi yang sangat c. Testing
pesat membuat kebutuhan manusia akan informasi Program yang sudah dibuat penulis meng-
menjadi semakin meningkat. Hal ini dikarenakan gunakan AVD (Android Virtual Device) yang
semakin meningkatnya kebutuhan akan hal-hal merupakan emulator untuk menjalan-kan
yang praktis dan cepat termasuk informasi tem- program aplikasi android.
pat-tempat wisata yang menarik di Provinsi DKI d. Implementasi
Jakarta untuk dikunjungi. Dilihat dari permasa- Jika pengujian pada AVD tidak ada ke-
lahan tersebut, terlintas dalam pikiran penulis salahan maka aplikasi akan di install kedalam
untuk membuat sebuah aplikasi yang dapat mem- gadget dengan sistem operasi Android.

17
Didik Aribowo, Desmira, & Hendra Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

3. TINJAUAN PUSTAKA
1. Tinjauan Jurnal
Pariwisata merupakan sektor yang vital bagi
perkembangan suatu daerah, pariwisata merupaan
salah satu sarana promosi untuk memperkenalkan
keindahan alam maupun keunikan budaya di
daerah tersebut, dengan diperhatikan keberadaan
pariwisata tentu saja banyak para wisatawan yang
tertarik untuk mengunjunginnya, dengan adanya
wisatawan yang datang maka pendapatan daerah
tersebut pasti akan meningkat[6]. Dalam jurnalya
menyatakan Pariwisata adalah perjalanan dari
tempat satu tempat ke tempat lain, bersifat semen- Gambar 1. Arsitektur Android.
tara di lakukakan oleh perorangan maupun kelom-
pok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau Struktur aplikasi Android atau fundamental
keserasian dan kebahagiaan dengan lingkung- aplikasi, ditulis dalam bahasa pemrograman Java.
an[1]. Kode Java dikompilasi bersama dengan resource
Melihat perkembangan teknologi informasi file yang dibutuhkan oleh aplikasi”. Di mana
yang semakin berkembang akan lebih mudah dan prosesnya di-package oleh tools yang dinamakan
efektif jika data-data pariwisata dipadukan dengan apt tools ke dalam paket Android. Sehingga
teknologi dengan perangkat canggih smartphone menghasikan file dengan ekstensi apk. Banyak
dengan pemanfaatan smartphone khususnya An- handphone atau smartphone pintar dan Tablet
droid, akan membantu para wisatawan dalam menggunakan sistem operasi dengan versi yang
mendapatkan informasi tempat-tempat wisata berbeda[6]. Semakin versi tinggi, fiturnya sema-
yang menarik untuk dikunjungi. kin canggih dan banyak, telephone pertama yang
memiliki sistem operasi Android adalah HTC
2. Dasar Pemrograman Java Dream yang dirilis pada tanggal 22 Oktober 2008
Java merupakan bahasa pemrograman untuk Android SDK merupakan perangkat lunak
membangun aplikasi pada sistem Android. Oleh untuk membuat dan mengembangkan aplikasi
karena itu untuk membangun aplikasi pada sistem android. Di dalamnya terdapat library, debugger,
operasi ini diperlukan dasar tentang pemrograman android emullator, serta perangkat lunak lainya
java[5]. Java merupakan pemrograman berorien- yang dibutuhkan untuk membuat sebuah aplikasi
tasi objek. Oleh karena itu, setiap konsep yang android[2]. Pengembangan aplikasi android
akan di implementasikan dalam java berbentuklah umumnya menggunakan bahasa pemrograman
dalam kelas. Kelas ini mendefinisikan objek- java, meski menggunakan bahasa lain seperti
objek yang memiliki kesamaan perilaku dan bahasa C juga bisa menggunakan Android Native
keadaan. Pada java terdapat kumpulan kelas Development Kit. Android SDK akan selalu di-
standar yang dikenal dengan Application Pro- update menyesuaikan dengan versi sistem operasi
gramming Interface (API) java, selain itu juga android yang sudah dirilis secara resmi.
dapat dideskripsikan kelas sendiri sesuai kebu- File Android Manifest.xml diperlukan oleh
tuhan. setiap aplikasi android, file ini berada pada folder
Android merupakan sebuah sistem operasi root aplikasi. File ini mendeskripsikan variabel
perangkat mobile berbasis linux yang mencakup global dari paket aplikasi yang digunakan, file ini
sistem, middleware dan aplikasi[6]. Secara garis berfungsi untuk mendeskripsikan resource apa
besar, arsitektur Android terdiri atas Applications saja yang akan digunakan oleh project seperti ko-
dan Widgets, Applications Frameworks, Libra- neksi internet, sms, mengakses gps, dan lain-lain.
ries, Android Run Time dan Linux Kernel[6]. 3. Pengujian Sistem
Pengujian perangkat lunak adalah sebuah
elemen sebuah topik yang memiliki cakupan luas
dan sering dikaitkan dengan verifikasi (Verifi-
cation) dan validasi (validation) (V&V)[5]. Veri-
fikasi mengacu pada sekumpulan aktifitas yang
berbeda yang menjamin bahwa perangkat lunak
yang dibangun dapat ditelusuri sesuai dengan
kebutuhan pelanggan (Customer). Pengujian un-
tuk validasi memiliki beberapa pendekatan seba-
gai berikut:

18
Didik Aribowo, Desmira, & Hendra Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

1. Pengujian Black Box Testing (Pengujian 2. UML (Unifield Modeling Language)


Kotak Hitam) UML adalah Bahasa pemodelan untuk sistem
Menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi atau perangkat lunak yang berparadigma berorien-
fungsional tanpa menguji desain dan kode asi objek[4]. Pada perkembangan teknologi pe-
program[4]. Pengujian dimaksudkan untuk me- rangkat lunak, diperlukan adanya bahasa yang
ngetahui apakah fungsi-fungsi masukan dan ke- digunakan untuk memodelkan perangkat lunak
luaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesi- yang akan dibuat dan perlu adanya standarisasi
fikasi yang dibutuhkan. Pengujian kotak hitam agar orang di berbagai negara mengerti pemodel-
dilakukan dengan dengan membuat kasus uji yang an perangkat lunak.
bersifat mencoba fungsi dengan memakai perang- UML paling banyak digunakan pada metodo-
kat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang logi berorientasi objek.
dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat dengan benar 1) Class Diagram
dan kasus salah, misalkan untuk kasus proses Diagram kelas atau class diagram menggam-
login maka kasus uji yang buat adalah: barkan struktur sistem dari segi pendefinisian
a. Jika user memasukan nama pemakai (user kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun
name) dan kata sandi (password) yang benar. sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut
b. Jika user memasukan nama pemakai (user dan metode atau operasi[5].
name) dan kata sandi salah, misalnya nama a. Atribut merupakan variabel-variabel yang
pemakai benar tapi kata sandi salah, atau dimiliki oleh suatu kelas,
sebaliknya, atau kedua-duanya salah. b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi
yang dimiliki oleh suatu kelas.
2. Pengujian White Box Testing (Pengujian
Kotak Putih) Diagram kelas dibuat agar pembuat program
Menguji perangkat lunak dari segi desain dan atau programmer membuat kelas-kelas sesuai
kode program apakah mampu menghasilkan rancangan di dalam diagram kelas agar antara
fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran yang sesuai dokumentasi perancangan perangkat lunak sin-
dengan spesifikasi kebutuhan[4]. Pengujian kotak kron.
putih dilakukan dengan memeriksa lojik dari kode
program. Pembuatan kasus uji bisa mengikuti 2) Use Case Diagram
standar pengujian dari standar pengujian dari stan- Use case atau diagram use case merupakan
dar pemrograman yang seharusnya. Contoh dari pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem
pengujian kotak putih misalkan menguji alur (de- informasi yang dibuat. Use Case mendeskripsikan
ngan menelusuri) pengulangan (looping) pada sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor
logika pemrograman seperti ilustrasi berikut. dengan sistem infomasi yang akan dibuat[4].
Pengujian terhadap dokumentasi yang dibuat juga Secara kasar, use case digunakan untuk
harus dilakukan agar dokumentasi yang dibuat mengetahui fungsi apa saja yang ada dalam
tetap konsisten dengan perangkat lunak yang di- sebuah informasi dan siapa saja yang berhak
buat. menggunakan fungsi-fungsi itu.
a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem
4. Peralatan Pendukung lain yang berinteraksi dengan sistem infor-
1. OOP (Objek Oriented Programming) masi yang akan dibuat di luar sistem infor-
Pemrograman berorientasi objek (Object masi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walau-
Oriented Programming) OOP merupakan satu ide pun simbol dari aktor adalah gambar orang,
luar biasa dalam bidng pemrograman yang setelah tapi aktor belum tentu orang.
diterapkan ternyata melahirkan bahasa yang lebih b. Use case merupakan fungsionalitas yang di-
yang maju sepert: C++, Java, Pyhton, dan seba- sediakan sistem sebagai unit-unit yang saling
gainya. Perkembangan dari OOP ini pun melahir- bertukar pesan antar unit atau aktor. Setiap
kan konsep pemrogram yang berbasis Windows use case dilengkapi dengan skenario. Skena-
atau GUI (Graphical User Interface) yang kemu- rio use case adalah alur jalannya proses use
dian populer dengan bahasa visual, sepert Visual case dari sisi aktor dan sistem.
Basic, Delphi, Visual C, Visual Java. Para pemo- 3) Activity Diagram
graman yang terbiasa dengan konsep bahasa pro- Diagram aktivitas atau activity diagram
sedural seperti BASIC, PASCAL,dan C, biasanya menggambarkan work flow (aliran kerja) atau ak-
memerlukan suatu pengenalan ke dalam konsep tivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau
objek agar kemudian dapat merancang program menu yang ada pada perangkat lunak[4]. Yang
berorientasi objek[7]. perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram
aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan

19
Didik Aribowo, Desmira, & Hendra Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang melakukan wawancara langsung dengan para
dapat dilakukan oleh sistem. pengunjung ditempat wisata tersebar dengan
a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan masalah yang diteliti yaitu dengan cara tanya
aktivitas yang digambarkan merupakan proses jawab langsung dan sistematis dengan pengguna
bisnis sistem yang didefinisikan. sebagai bahan acuan dalam penyusunan jurnal ini.
b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari
3) Metode Studi Pustaka
sistem atau user interface dimana setiap
Merupakan teknik pengumpulan data atau
aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan
informasi yang berbentuk literatur berupa buku,
antarmuka tampilan.
jurnal, maupun e-book yang berkaitan dengan
c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas
teori-teori, Android dan mendominasi sebagian
dianggap memerlukan sebuah pengujian yang
besar referensi didalam menyusun jurnal ini.
perlu didefinisikan kasus ujinya.
d. Rancangan menu yang ditampilkan pada 5. ANALISA KEBUTUHAN
perangkat lunak. 1. Hardware (Perangkat Keras)
Spesifikasi perangkat keras yang digunakan
4) Squence Diagram
dalam membuat aplikasi Jakarta Tour berbasis
Diagram sekuen menggambarkan kelakuan
Android terbagi menjadi dua perangkat sebagai
objek pada use case dengan mendeskripsikan
berikut:
waktu hidup objek dan message yang dikirimkan
1) Laptop
dan diterima antar objek[4]. Oleh karena itu untuk
Adapun spesifikasi dari laptop tersebut
menggambarkan diagram sekuen maka harus
sebagai berikut:
diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah
1. Prosessor : intel(R) core(TM) i3-3120M
use case beserta metode-metode yang dimiliki ke-
CPU @2.50GHz
las yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat
2. RAM : 2 GB
diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat
3. Harddisk : 500 GB
skenario yang ada pasa use case.
4. Display : 14”LED
Banyaknya diagram sekuen yang harus
5. VGA : Intel(R) HD Graphics 4000
digambarkan adalah minimal sebanyaknya pen-
6. Mouse dan Keyboard
definisian use case yang telah didefinisikan inte-
raksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram 2) Handphone atau Smartphone
sekuen sehingga semakin banyak use case yang Adapun spesifikasi dari handphone sebagai
didefinisikan maka diagram sekuen yang harus berikut:
dibuat juga semakin banyak. Semua metode di a. Prosessor : Dual-core Snapdragon 200,
dalam kelas ada di dalam diagram kolaborasi atau (Dual-core 1.2 GHz)
sekuen, jika tidak ada berarti perancangan metode b. Memory : 2 GB
di dalam kelas itu kurang baik. Hal ini dikarena- c. RAM : 512 MB
kan ada metode yang tidak dapat dipertanggung d. Kabel Data
jawabkan kegunaannya.
2. Software (Perangkat Lunak)
5) Deployment Diagram Software atau perangkat lunak yang dibutuh-
Diagram deployment atau deployment dia- kan dalam aplikasi ini yaitu:
gram menunjukan konfigurasi komponen dalam a. Sistem operasi windows 7 tipe 32 bit
proses eksekusi aplikasi[4]. b. Adobe Photoshop Cs6
4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA c. Microsoft Office 2007
Metodologi penelitian yang digunakan di- d. Microsoft Visio 2013
dalam penulisan ini adalah dimulai dengan me- e. Eclipse Juno
ngumpulkan berbagai source code dan materi dari Eclipse merupakan sebuah software yang
internet, buku-buku. Adapun tahap-tahap yang di- dapat digunakan untuk membuat sebuah
kerjakan oleh penulis dimulai dari: pemrograman android dimana di dalamnya
1) Metode Observasi dapat dimasuki oleh Software Development
Dilakukan untuk mengetahui keadaan di la- Kit (SDK) dari android
pangan, dalam hal ini yaitu mencari informasi un- 6. ANALISA PENGGUNA
tuk mengetahui berbagai kondisi di tempat yang Dalam proses perancangan desain antarmuka
dijadikan sebagai objek wisata sebagai bahan da- (User Interface) aplikasi Jakarta Tour berbasis
lam penulisan. smartphone android, dalam hal ini tampilan perlu
2) Metode Wawancara adanya sketsa desain yang digunakan untuk
Teknik pengumpulan data dengan cara menggambarkan antar muka pada aplikasi yang

20
Didik Aribowo, Desmira, & Hendra Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

dibuat. Tujuannya untuk mempermudah pengguna 7. PERANCANGAN


mengerti fitur-fitur yang terdapat pada sistem agar 1. Flowchart Aplikasi Jakarta Tour
pengguna mengerti dan dapat menggunakan apli-
kasi dengan baik. Perancangan sketsa aplikasi
Jakarta Tour di bentuk dalam sebuah storyboard.
StoryBoard merupakan rancangan untuk mendes-
kripsikan fungsi-fungsi yang digunakan sehingga
memberikan tata letak visual dari gambar. Story-
board dalam pengembangan aplikasi ini dapat
dilihat sebagai berikut:
1. Halaman Splash Screen
Pada halaman ini layar menampilkan splash
screen yaitu halaman pembuka dari aplikasi
Jakarta Tour yang menunjukan latar belakang
yang menggunakan image disertai judul aplikasi
ini,

Gambar 2: Rancangan Sketsa Splash Screen.

2. Halaman Menu Utama


Halaman menu utama yaitu halaman setelah Gambar 4. Flowchart Aplikasi Jakarta Tour
splash screen atau setelah selesai loading, pada
halaman menu utama ini memuat enam pilihan Diagram Flowchart diatas menerangkan alur
tombol menu. Di menu ini terdapat tombol-tom- program dari aplikasi Jakarta Tour. Dimana alur
bol menu diantaranya: tersebut jika diaplikasi mulai dijalankan akan
muncul tamplilan loading setelah selesai loading
akan masuk ke menu utama. Pada menu utama ini
terdapat enam pilihan tombol button, yaitu
makanan khas jakarta, kesenian jakarta, objek
wisata, help, about dan exit.
1) Tampilan Splash Screen
Halaman splash screen adalah tampilan
pembuka saat aplikasi dijalankan halaman ini
berisi judul aplikasi dan gambar background.
Berikut tampilan dari halaman splash screen yang
ditampilkan pada gambar berikut:

Gambar 3: Rancangan Sketsa Menu Utama

Gambar 5.Tampilan Splash Screen

21
Didik Aribowo, Desmira, & Hendra Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

2) Tampilan Menu Utama b. Aplikasi ini Menggunakan IDE Java dengan


Implementasi tampilan dari menu utama yang Framework Eclipse Juno dan SDK Android.
ditampilkan pertama kali saat pengguna membuka c. Aplikasi Jakarta Tour Berbasis Android ini
aplikasiterdapat enam tombol button pilihan yaitu dapat diimplementasikan di smartphone
makanan khas betawi, kesenian jakarta, objek Android dengan versi 2.3 keatas.
wisata, help, about dan menu exit. Untuk lebih d. Aplikasi Jakarta Tour ini bisa digunakan de-
jelas seperti gambar dibawah ini: ngan mudah karena dilengkapi dengan petun-
juk pemakaian aplikasi yang dijelaskan de-
ngan detail.
e. Implementasi dari pembuatan aplikasi Jakarta
Tour telah dilakukan pengujian menunjukan
bahwa semua tombol berfungsi sebagai mana
semestinya dan aplikasi ini dapat berjalan
dengan baik, dengan tampilan antarmuka se-
suai dengan rancangan.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Effendi Rissal dan Adnyana Yogie Made
Bagus Ida. 2014. Rancang Bangun Sistem
Gambar 6. Tampilan Menu Utama Informasi Geografis Persebaran Lokasi Obyek
Pariwisata Berbasis Web dan Mobile Android.
3) Pengujian
Pengujian sistem dilakukan untuk memasti- [2] Irawan 2012. Membuat Aplikasi
kan bahwa aplikasi yang dibuat telah sesuai ANDROID Untuk Orang Awam. Palembang:
dengan desainnya dan semua fungsi dapat diper- Maxicom.
gunakan dengan baik tanpa ada kesalahan atau [3] Suarga. 2012. ALGORITMA dan
error. Pengujian aplikasi ini dibuat dengan PEMROGRAMAN. Edisi Ke-2, April 2012.
lengkap meliputi semua proses, kebutuhan dan Yogykarta: Andi Offset.
pengendalian yang ada didalam dokumen dan
analisis kebutuhan dan desain sistem. [4] Shalahudin M, dan A.S Rosa. 2013.
1. White Box REKAYASA PERANGKAT LUNAK Terstruktur
Dengan menggunakan skema diagram alir, dan Berorientasi Objek. Cet. Ke-1, Agustus 2013.
berikut merupakan diagram dari aplikasi Jakarta Bandung: Informatika.
Tour. [5] S. Hermawan Stephanus. 2011. Mudah
membuat aplikasi Android. Yogyakarta: Andi
Publisher
[6] Supardi, Yuniar, Ir. 2014. Semua Bisa
menjadi PROGRAMMER ANDROID Case Study.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
[7] Suprayogi Andri, Awaludin, M dan
Andikasani Rifqi Muhammad. 2014. Aplikasi
Persebaran Objek Wisata di Kota Semarang
Berbasis Mobile GIS Memanfaatkan Smartphone
Android. Semarang: Jurnal Geodesi Undip, Vol. 3,
Gambar 7. Diagram Alir
No. 2, Tahun 2014. 5204-9755-1-SM. Diambil
dari:
8. KESIMPULAN http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/geode
Dari penelitian dan penulisan yang telah si/article/viewFile/5204/5009
penulis uraikan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
a. Dengan membuat aplikasi Jakarta Tour maka
tersedia aplikasi yang memberikan informasi
seputar tempat-tempat wisata yang ada di
Provinsi DKI Jakarta.

22
Muhammad Jonni & Martono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU(PSB)


BERBASIS WEB DI SMK GLOBAL INFORMATIKA TANGERANG

Muhammad Jonni, Martono

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi berkembang sangat pesat setiap orang dapat


melakukan pertukaran data maupun mengakses informasi di mana saja dan kapan saja dengan
menggunakan perangkat komputer maupun perangkat smartphone/mobile phone selama
terhubung dengan sebuah jaringan internet.
Pada SMK Global Informatika Tangerang proses penerimaan siswa baru dilakukan
dengan menuliskan data calon siswa baru dalam sebuah formulir kertas dan berkas-berkas
lainnya. Sehingga proses penerimaan siswa baru menjadi sangat lambat dan terjadi penumpukan
berkas yang sngat banyak sehingga dalam pencarian arsip atau berkas siswa pun menjadi lambat
sekali dan calon pendaftar akhirnya terjadi antrian yang panjang sehinggga hal ini tidak efektif
dan efisien dalam penerimaan siswa baru diera sistem informasi yang telah berkembang sangat
pesat tahun belakangan ini.
Dengan demikian perlu merancang sebuah sistem informasi Penerimaan Siswa Baru
(PSB) Berbasis Web Pada SMK Global Informatika Tangerang yang dapat membantu proses
penerimaan siswa baru, dan panitia penerimaan siswa baru mempunyai akses ke sistem yang di
rancang, Dalam pengembangan system ini penulis menggunakan bahasa PHP yang diharapkan
dapat berjalan baik di komputer ataupun mobile device. Metode pengembangan system
menggunakan Object Oriented Analysis and Design (OOAD) dan menggunakan UML sebagai
alat bantu nya.

Kata Kunci: Sistem Informasi, Penerimaan, Siswa Baru, PHP, UML

1. PENDAHULUAN menggunakan beberapa buku folio dan proses


Pada masa sekarang ini, perkembangan tek- pembuatan laporan dan pendaftaran data siswa
nologi semakin hari semakin meningkat, satu tahun ajaran baru masih dilakukan secara manual.
bukti dari perkembangan tersebut yaitu teknologi Sehingga laporan yang akan dibuat membutuhkan
informasi berbasis komputer. Dalam dunia tekno- waktu yang cukup lama dan proses kerja menjadi
logi informasi saat ini, waktu memegang peranan lambat serta sering terjadi kesalahan dan per-
penting. Sehubungan dengan meningkatnya kebu- ulangan dalam pembuatan laporan data siswa
tuhan masyarakat dari waktu kewaktu menyebab- tahun ajaran baru tersebut, sehingga mengakibat-
kan manusia terus berusaha untuk menemukan kan sering terjadinya kesalahan. Akibatnya
sesuatu yang baru, sesuatu yang bias dimanfaat- informasi yang dihasilkan dalam bentuk laporan
kan untuk mengerjakan banyak hal secara cepat data siswa tahun ajaran baru tidak jelas, tidak
dane fisien terutama dalam bidang pengolahan akurat dan apabila ada data lama yang dibutuhkan
data dan informasi. akan sulit menemukanya kembali karena belum
SMK Global Informatika Tangerang merupa- adanya suatu usaha menjadikan computer sebagai
kan salah satu tempat pendidikan yang terletak di media arsip dan belum adanya system pengolahan
Jalan Pesantren Kreo Selatan, Larangan Kota data yang khusus.
Tangerang, dimana sekolah ini masih mengguna- Oleh karena itu penulis akan menerapkan
kan cara yang manual dalam penginputan data Bahasa Pemrograman PHP dalam proses peng-
siswa dan pendaftaran colon siswa baru. olahan data dan pembuatan informasi dalam
Di tinjau dari segi pengolahan data dan sekolah yang bersangkutan, dengan harapan akan
informasi SMK Global Informatika Tangerang lebih memperbaiki sistem yang telah ada
memang telah memanfaatkan sistem komputeri- sekarang sehingga mampu membuat sekolah
sasi, tapi hal tersebut hanya sebatas pada bagian- tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya.
bagian tertentu saja, seperti untuk mengetik la-
1.1 RumusanMasalah
poran yang berhubungan dengan sekolah atau
Berdasarkan latar belakang yang telah di-
pembuatan surat pendidikan saja. Suatu contoh
ungkapkan sebelumnya, maka pokok permasa-
aplikasi yang digunakan yaitu Microsoft Word
lahan yang dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah:
dan Excel. Jadi pencatatan-pencatatan dalam
1. Perlu adanya suatu sistem informasi yang
mengentrikan data siswa tahun ajaran baru masih
dapat mengelola administrasi siswa yang

23
Muhammad Jonni & Martono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

terkomputerisasi dengan baik. Global Informatika Tangerang dilakukan me-


2. Diperlukan suatu sistm informasi yang dapat lalui seleksi, dengan mengacu pedoman Pe-
meminimalkan proses kerja sehingga tidak nerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di
membuang banyak waktu terbuang. SMK Global Informatika Tangerang pada
3. Diperluan adanya suatu sistem yang dapat tahun pelajaran 2014/2015.
mengelola data penerimaan sisa baru ke- 2. Kesempatan untuk mengikuti seleksi Pene-
dalam suatu database sistem Sehingga pe- rimaan Peserta Didik baru pada SMK Global
numpukan arsip tidak teradi lagi. Informatika Tangerang terbuka seluas-
4. Diperlukan suatu sistem yang dapat menge- luasnya bagi peserta didik SLTP/MTs baik
lola laporan sehingga dapat meminimalisasi negeri maupun swasta yang memenuhi
terjadinya human eror. syarat.
3. Disediakan 20% kuota bagi siswa tidak mam-
2. LANDASAN TEORI
pu.
2.1 Pembangunan Sistem Informasi
4. Jumlah peserta didik yang akan diterima
Pembangunan sistem informasi merupakan
sebanyak 8 (delapan) rombongan belajar
hal yang penting dalam perkembangan sistem
yaitu: 1). Kompetensi Keahlian mutimedia
informasi. Berikut ini definisi pembangunan sis-
2). Kompetensi Keahlian Teknik Komputer
tem informasi (Information System Development)
dan Jaringan (TKJ).
menurut para ahli:
5. Perangkat dan materi seleksi disiapkan oleh
1. Kumpulan kegiatan para analis sistem,
panitia PPDB SMK Global Informatika
perancang, dan pemakai yang mengembang-
Tangerang pada tahun pelajaran 2014/2015.
kan dan mengimplementasikan sistem infor-
6. Pendaftaran dapat dilakukan secara langsung
masi James Senn, (1989).
datang ke sekolah, maupun secara on-line di
2. Proses membangun dan mengimplementasi-
dengan memasukan alamat SMK Global
kan sistem informasi sedemikian rupa se-
Informatika tangerang:
hingga sistem informasi tersebut menjadi
localhost/psbonline/halamanutama.php
ada/diwujudkan Toto Suharto, (2002:2).
(sudah dapat diakses sejak 10 Mei – 28 Juni
3. Proses merencanakan, mengembangkan dan
2015).
mengimplementasikan sistem informasi de-
6. Hasil PPDB diumumkan secara terbuka,
ngan menggunakan metode, taktik, dan alat
dengan ditempel di halaman sekolah SMK
bantu pengembangan tertentu.
Global informatika Tangerang maupun
2.2 Penerimaan Siswa Baru (PSB) secara online di:
Penerimaan Siswa Baru (PSB) adalah sebuah localhost/psbonline/halamanutama.php.
sistem yang dirancang untuk melakukan otomasi
b. Persyaratan
seleksi penerimaan siswa baru (PSB) mulai dari
Persyaratan calon peserta didik dalam proses
proses pendaftaran, proses seleksi hingga peng-
pendaftaran (seleksi administratif) seperti me-
umuman hasil seleksi, yang dilakukan secara on-
nyerahkan kelengkapan administrasi, terdiri yang
line dan berbasis waktu nyata (real time). Ran-
dari:
cangan arsitektur teknologi PSB berbasis web
1. Kartu pendaftaran yang dicetak dalam sistem
yang mampu memberikan kemudahan, keamanan
PSB untuk disahkan oleh panitia.
dan portabilitas akses secara online setiap waktu
2. Foto kopi akte kelahiran/ Kenal lahir/ Kartu
dan dari mana saja. Sistem aplikasi PSB mampu
Keluarga (KK)
melakukan multi proses data secara simultan real
3. Pas Foto 3 x 4 cm Hitam Putih sebanyak 5
time sesuai aturan pelaksanaan PSB yang di-
lembar
berlakukan di sekolah. (Wardani,2010:2).
4. SKHUN atau SKHU (waktu menunggu sete-
Sistem informasi PSB berbasis web merupa-
lah diterbitkan)
kan suatu aplikasi komputer untuk memudahkan
5. Berkas pendaftaran dimasukkan kedalam
proses penerimaan siswa baru yang dilaksanakan
stopmap khusus yang disediakan oleh Pa-
secara terstruktur dan mudah dalam pengopera-
nitia.
siaannya. Dengan adanya sistem informasi ini
diharapkan memudahkan pihak yang terkait Persyaratan Pendaftaran:
dalam mengolah data siswa menjadi sebuah a) Mengisi Formulir pendaftaran yang telah
informasi siswa yang diterima pada sekolah disiapkan panitia dengan lengkap dan be-
tertentu. (Sholikhah, 2012:2). nar pada saat pendaftaran langsung (24 Juni
– 28 Juni 2015) untuk diverifikasi panitia.
2.3 Prosedur Penerimaan Siswa baru
b) Mengikuti Tes Bakat Minat yang akan
a. Ketentuan Umum
dilaksanakan setelah tes Kesamaptaan Jasma-
1. Penerimaan peserta didik baru pada SMK
24
Muhammad Jonni & Martono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

ni, dan Tes Kesehatan di tempat pendaftaran digunakan oleh user, kemudian software
oleh dokter dan petugas yang ditunjuk oleh yang telah dibuat harus dilakukan pemeliha-
SMK Global Informatika Tangerang. raan secara berkala.
c) Tinggi badan Putera minimal 155 cm dan
3.2 Pemilihan CodeIgniter Framework
Puteri 150 cm
Framework yang penulis gunakan dalam
d) Umur pada tanggal 1 Juli 2014 maksimal 21
penelitian ini adalah codeigniter framework versi
tahun
2.1.2, Pemilihan codeigniter framework ini dila-
e) Membayar uang pendaftaran Rp 30.000,-
kukan karena mempunyai beberapa kelebihan
(BOS).
dibandingkan dengan framework lainnya, yaitu:
Keterangan: 1. Gratis
Calon Peserta Didik melakukan pendaftaran CodeIgniter dilisensikan dibawah lisensi
melalui sistem online di alamat website Apache/BSD style open source license, ini
localhost/psbonline/halamanutama.php untuk berarti kita dapat menggunakan sesuai ke-
mendapatkan Kartu Ujian Tes Akademik (kartu inginan kita.
dicetak sendiri di sistem PSB SMK Global Infor- 2. Ringan Cepat
matika), kemudian melakukan validasi kartu pen- Secara default codeigniter hanya berjalan
daftaran, saat pendaftaran di SMK Global dengan me-load beberapa library saja, de-
Informatika Tangerang dimulai. Tes Bakat Minat ngan demikian hanya membutuhkan resource
akan dilaksanakan setelah tes Kesehatan Jasmani, yang sedikit sehingga ringan dan cepat di
dan Tes Kesehatan di tempat pendaftaran oleh jalankan library lain yang nantinya akan di-
dokter dan petugas yang ditunjuk oleh SMK gunakan bisa di-load sesuai dengan ke-
Global Informatika Tangerang, yang dilaksanaan butuhan.
pada hari yang bersangkutan pada saat pendaf- 3. Menggunakan MVC
taran. CodeIgniter menggunakan lingkungan pe-
ngembangan dengan metode model view
3. METODE PENELITIAN
controller (MVC) yang membedakan antara
3.1 Metode Pengembang Sistem
logika dan presentasi/tampilan, sehingga
Metode dalam pengembangan sistem ini
tugas lebih mudah dipecah-pecah.
menggunakan System Development Life Cycle
4. URL yang Sederhana
(SDLC) dengan model process waterfall. Menu-
Secara default, URL yang dihasilkan co-
rut pressman(2010) tahapan dalam model process
deigniter sangat bersih (clean) dan search
waterfall sebagai berikut:
engine friendly (SEF).
1. Communication
5. Memiliki Paket Library yang lengkap
Tahap ini merupakan analisa kebutuhan soft-
Codeigniter memiliki paket library yang
ware dan tahap metode pengumpulan data
lengkap untuk mengerjakan operasi-operasi
2. Planning
yang umum dibutuhkan oleh sebuah aplikasi
Tahap planning merupakan lanjutan dari pro-
berbasis web, misalnya mengakses database,
ses communication tahapan dilakukan analisa
mengirim email, memvalidasi data form,
sistem berjalan, identifikasi masalah dan
menangani sessions, memanipulasi gambar,
alternatif pemecahan masalah.
bekerja dengan data XML-RPC, dan sebagai-
3. Modeling
nya.
Tahap ini pemodelan menggunakan UML
a) Extensible
sebagai alat bantu untuk menggambarkan
Sistem dapat dikembangkan dengan
perancangan sistem yang akan di buat
mudah dengan menggunakan library,
4. Contruction
helper, atau dengan menggunakan class
Tahapan ini terdiri dari:
extensions atau system hooks.
a. Pemograman
b) Tidak Memerlukan Template Engine
Bahasa pemograman menggunakan PHP
Meskipun codeigniter dilengkapi dengan
dan framework codeigniter
template parser sederhana yang dapat
b. Testing
kita gunakan, tetapi hal ini tidak meng-
Pengujian sistem informasi menggunakan
haruskan kita untuk menggunakannya.
black box
Penggunaan template engine dapat me-
5. Deployment
ngurangi performance dari sistem.
Tahapan ini biasa dikatakan final dalam
c) Dokumentasi Lengkap Jelas
pembuatan sebuah software atau system.
Salah satu hal yang bisa dijadikan baro-
Setelah melakukan pemodelan dan pengko-
meter apakah sebuah aplikasi bener-
dean maka system yang sudah jadi akan
bener dikembangkan atau tidak, bisa di-

25
Muhammad Jonni & Martono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

lihat dari dokumentasinya. Adanya do- nya state sebelumnya (internal processing). Oleh
kumentasi sangat memudahkan bagi pe- karena itu activity diagram tidak menggambarkan
mula dalam mempelajari lingkungan pe- behavior internal sebuah sistem secara detail,
ngembangan aplikasi dengan codeig- tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan
niter. jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.
d) Komunitas Di bawah ini adalah activity diagram untuk ma-
Komunitas pengguna codeigniter saat sing-masing use case:
ini sangat banyak, kita dapat berpartisi-
4.3 Perancangan Diagram Sequence
pasi di http://codeigniter.com/forums/.
Adi Nugroho (2005:92) sequence diagram
Ada kalanya kita ingin mencari infor-
adalah interaction diagram yangmemperlihatkan
masi yang case by case yang tidak dapat
event-event yang berurutan sepanjang berjalannya
kita temukan jawabannya pada user
waktu. Masing-masing sequence diagramakan
guide. forum codeigniter adalah salah
menggambarkan aliran-aliran pada suatu use case.
satu tempat yang layak kita kunjungi.
Menggambarkan alur bagi calon siswa/mem-
4. HASIL DAN PEMBAHASAN ber untuk melakukan pendaftaran user account
4.1 Perancangan Use Case Diagram sebagai sala satu syarat melakukan pendaftaran
Use Case Diagram digunakan untuk men-je- melalui web. Adapun sequence diagram mengisi
laskan apa yang akan dilakukan oleh sistem serta data jabatan fungsional adalah sebagai berikut:
aktor-aktor yang akan berhubungan dengan pro-
ses-proses yang ada di sistem yang di usulkan.
Use case System penerimaan Siswa Baru Berba- Calon Siswa/Member
Page daftar Controller Entitas User
Account
sis Web
System PSB Berbasis Web
1. Pilih Menu Register

2. Input Data
Pendaftaran Calon Daftar Accounrt
Siswa 3.validasi
4. Simpan ()

Calon Siswa
Kartu Pendaftaran 5.Query Data
«extends»

6.Return Query data


<< Inclu
Inc
<<

Informasi
lud de>>

Penerimaan 8. show form 7.validasi


e>
<<

>
In
c
lud

Login Calon Siswa 9. penyimpanan sukses


e>
>

Verifikasi Calon
Siswa

Gambar 2: Sequence Diagram Daftar Account.


<<
Inc
Kelola Data Calon lud
e>
Siswa
<<In
c lude>
>
Login Admin 4.4 Perancangan Basis Data
>
Perancangan basis data dalam sistem infor-
>>
de
masi pemesanan ditujukan agar dalam pengopera-
>

clu
e>

>

In
e>
lud

Admin/Panitia PSB Kelola Data Jurusan <<


lud
c
In

sian dan pengimplementasian, dapat diperoleh


<<

Inc
<<

informasi yang lebih lengkap serta dapat mem-


Kelola Data Admin
bantu mempermudah proses manipulasi data.
Kelola Laporan a) Diagram Kelas (Class Diagram)
Diagram kelas (class diagram) adalah dia-
Kepala Sekolah
gram yang digunakan untuk menampilkan bebe-
Gambar 1: Use Case Diagram System penerimaan Siswa
rapa kelas yang ada dalam sistem/perangkat lunak
Baru Berbasis Web. yang sedang dikembangkan.Diagram kelas mem-
berikan gambaran tentang sistem/perangkat lunak
4.2 Perancangan Activity Diagram dan relasi-relasi yang ada. Adapun diagram kelas
Activity diagram merupakan diagram yang tahap perancangan adalahsebagai berikut:
menggambarkan berbagai aliran aktivitas yang
terjadi di dalam sistem, yang meliputi bagaimana
sebuah proses dapat terjadi, kemungkinan-ke-
mungkinan yang bisa terjadi, serta bagai mana
akhir dari proses tersebut.
Activity diagram merupakan state diagram
khusus, dimana sebagian besar state adalah action
dan sebagian besar transisi di trigger oleh selesai-

26
Muhammad Jonni & Martono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

d) Page Daftar Pendaftar Ditolak


*
1 Jurusan
-kd_jurusan* : string pendaftaran_nilai
-nm_jurusan : string -no_pendaftaran : string
+get_jurusan() 1 -nilai_ppkn : int
* -nilai_bhs_indo : int *
pendaftaran
-nilai_bhs_ing : int
-no_pendaftaran * : string -nilai_mtk : int
-kd_jurusan : string -nilai_ipa : int
* -no_sttb : char -nilai_ips : int
siswa -nama : char -nilai_uan : int
-no_siswa * : char -jkelamin : string +inpt_nilai()
-tahun_angkatan : char -agama : string *
-kd_jurusan : char -gdarah : string
-nama : char -telepon : int
-jkelamin : string -email : string admin
-agama : string -alamat : string
-id * : int
* -gdarah : string -tgl_lahir : Date *
-nama : string
-telepon : int -tmpt_lahir : string
-username : string
-email : string -ayah_nama : string
* -password : string
-alamat : string -ayah_pekerjaan : string
-tgl_lahir : Date -ibu_nama : string +tambah_jurusan()
* 1
-tmpt_lahir : string -ibu_pekerjaan : string +tambah_siswa()
-ayah_nama : string -sekolah asal : string +edit_jurusan()
-ayah_pekerjaan : string -tahun_lulus : int +hapus_jurusan()
* +seleksi+penerimaan()
-ibu_nama : string -tgl_daftar : Date
-ibu_pekerjaan : String -status : string +seleksi_pendaftaran()
-sekolah_asal : String +lihat_data_siswa()
+login()

*
-tahun_lulus : int
-no_pendaftaran : int
+tambah_daftar()
+edit_data_siswa()
+hapus_data_siswa()
Gambar 6: Page Daftar Pendaftar Ditolak.
* +buat_jadwal()
+login() +buat_info()
+tambah_siswa() *
+info_sekolah()
+info_penerimaan() Tw_User
5. KESIMPULAN
+info_pendaftaran()
+info_jadwal()
-User_Id : int = 11
-Username : Char = 32 Dari penelitian dan tulisan yang telah di-
-Password : char 1

*
-User-Nama_depan : char
-user_nama_belakang : char
uraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
-user_email : char
-user_token : char
-user_status : char
berikut:
1. Aplikasi yang di usulkan dapat membantu
Gambar 3: Diagram Kelas (Class Diagram). dalam penerimaan siswa baru di SMK Global
Informatika Tangerang yang setiap tahunnya
b) Page Menu Member Account SMK Global mendapatkan lonjakan pendaftar yang ingin
Informatika bersekolah di SMK Global Informatika
Tangerang dan sebagai sarana pendukung
dalam kegiatan-kegiatan sekolah.
2. Kemudahan mendapatkan informasi bagi sis-
wa yang akan mendaftar sebagai calon siswa
baru di SMK Global Informatika Tangerang.
3. Aplikasi yang yang diusulkan diharapkan
dapat menampung calon pendaftar baru yang
lebih banyak lagi sesuai kuota yang ditarget-
kan oleh kepala sekolah SMK Global Infor-
matika Tangerang.
Gambar 4: Page Menu Member Account SMK Global
Informatika.
4. Sebagai langkah awal dalam pengembangan
Sistem Informasi sekolah kejuruan yang sa-
c) Page Daftar Pendaftar Diterima ling terhubung dalam sebuah sistem infor-
masi.
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto, HM. 2014. Analisis dan desain sistem
informasi: pendekatan terstruktur teori dan
praktik aplikasi bisnis Edisi III Yogyakarta:
Andi.
Nugroho, Bunafit. 2013. Dasar Pemograman Web
PHP-MySQL dengan Dreamweaver. Edisi I
Yogyakarta.
Gambar 5: Page Daftar Pendaftar Diterima. Nugroho, Bunafit. 2008. Aplikasi Pemrograman
Web Dinamis dengan PHP dan MySQL.
Penerbit Gava Media: Yogyakarta
Nugroho, Bunafit. 2005. Database Relasional de-
ngan MySQL. Yogyakarta: Penerbit Gava
Media.
Kadir, Abdul. 2010. Membuat Aplikasi Laporan
Menggunakan PHP. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Mulhim Imam. 2013. Aplikasi Toko Bangunan

27
Muhammad Jonni & Martono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

Online dengan PHP dan MySQL. Palem- http://ciqwan.blog.unigha.ac.id/2013/08/20/tutori


bang: Penerbit Maxikom. al-pembuatan-aplikasi-portal-psb-online-
dengan-php/
Nugroho, Adi. 2005. Analisis dan Desain Peran-
cangan Sistem Informasi dengan Metodologi www.mysql.com
Berorientasi Objek. Edisi Revisi. Bandung:
www.php.net
Informatika.

28
Siti Abadiyah Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

EFEKTIFITAS DESAIN AIR MANCUR TERHADAP LINGKUNGAN


SEKITAR BUNDARAN GLADAG SURAKARTA

Siti Abadiyah
Jurusan Teknik Sipil UMT

ABSTRAK

Muncratan air yang berasal dari air mancur yang terletak di bundaran gladag Surakarta
mengganggu para pengguna jalan yang melintas. Oleh karena itu penelitian ini ditujukan untuk
mengetahi sejauh mana efektifitas air mancur terhadap lingkungan sekitarnya.Untuk lebih bisa
mengefisienkan lansekap kota yang telah ada sehingga keberadaannya tidak sia-sia, dan
megurangi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Dengan metode penelitian menggunakan
analisa desain dalam segi fungsi termal, estetika dan nodes yang dianalisa menggunakan putaka
(standar). Diketahui dari hasil analisis tersebut bahwa pada fungsi termal efektifitas desain air
mancur hanya pada siang hari, sedangkan malam hari lebih efektif pada fungsi estetik. Pada
fungsi nodes kurang berefektif pula, terutama dalam segi standar ukuran luasan area air mancur
yang dilihat dari tingginya air yang di mancurkan. Dapat disimpulkan, desain yang terbaik
untuk mengantisipasi permasalahan di atas yaitu dengan mengganti luasan area air mancur yang
sesuai dengan standart yang telah ditentukan sehingga dapat terefisiensikan air mancur tersebut.
Kata Kunci: Bunderan Gladag, Desain Air Mancur, Efektifitas.

1. PENDAHULUAN mancur ini beratraksi, air yang dimancurkan


Kota Solo dibangun melalui Planned settle- tertiup angin dan pengguna kendaraan yang se-
ment keraton yang bersifat lambang kosmologis dang melintas terkena cipratan air tersebut ter-
seperti diuraikan sebelumnya sebagai kota yang utama pada pengguna kendaraan roda 2. Selain
mengagungkan alam dan Tuhan. Dalam sistem itu, airnya pun jatuh mengalir ke jalan, dan
aristokrasi inilah peradaban dan morfologi kota- mengganggu baik penggunaan jalan maupun
kota pra industri yang penuh sentuhan rasa dan material jalan yaitu terdiri dari aspal yang
keagungan kosmos telah mewariskan sejarah citra memiliki kelemahan pada kekuatan material bila
budaya menjadi sumber desain kota (Design tergenang air dan pada akhirnya merusak jalan
quarry). Maka, lansekap yang berada pada daerah (jalan menjadi bergelombang).
keraton dalam hal ini di sekitar jalan jendral
2. TINJAUAN PUSTAKA
Sudirman yang sekarang bernama jalan Galadhag
Air Mancur merupakan sebuah pengaturan
(Gladag) dan merupakan wilayah strategis di kota
air yang keluar dari sebuah sumber, mengisi
Bengawan sebab semua denyut nadi kehidupan
baskom dengan bentuk tertentu, dan disalurkan ke
baik politik, ekonomi, budaya, maupun agama
baskom lainnya.
bermuara di sekitarnya, merupakan lansekap yang
Memiliki Fungsi:
digunakan sebagai poros dari kota Solo.
Elemen lansekap kota yang mendukung pada  Sebagai pengendali thermal. Percikan air
area ini disesuaikan berdasarkan pada kebudayaan mancur di tengah-tengah courtyard menam-
dan tradisi yang berada pada daerah setempat. bah kadar uap air sehingga udara menjadi
Salah satunya yaitu air mancur yang berada tepat lembab, penguapan berkurang.
di depan pintu gerbang kraton. Air mancur ini  Kekuatan air dalam gerak memberikan efek
berbentuk bulat dipertimbangkan agar tidak dramatik, sehingga menjadi pusat perhatian.
menghambat sirkulasi kendaraan yang melewati Bentuk atau Jenis Air Mancur
daerah tersebut terlebih daerah tersebut memiliki Bentuk dan jenis air mancur dapat berupa air
lalulintas yang cukup padat. Ketinggian air yang mancur dinding, air mancur pot, air mancur
di perlihatkan tidak sampai menutupi pandangan kolam, dsb. Untuk air mancur kolam bervariasi
pada poros sumbu garis lurus. Selain itu air yang dari desain tradisional kolam satu tingkat sampai
di mancurkan memiliki 4 pola air mancur untuk air mancur dengan kolam bertingkat-tingkat.
menambah estetika dari atraksi air mancur. Ukuran air mancur harus disesuaikan dengan
Atraksi air mancur ini tidak dipertunjukan ukuran taman. Air mancur berukuran besar cocok
terus menerus selama 1 hari penuh, tapi memiliki untuk taman yang luas, demikian pula air mancur
jam-jam tertentu. Namun, bila pada saat air ukuran kecil akan bagus berada di taman yang

29
Siti Abadiyah Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

mungil. Untuk taman mungil dapat dipilih air


mancur yang dipasang pada dinding karena tidak
membutuhkan space yang terlalu besar. Untuk
taman yang luas akan lebih leluasa dalam
pemilihan desain dan ukuran air mancur. Kolam
air atau kolam ikan dengan berbagai bentuk air
mancur dapat dipilih sesuai selera. Adapun bentuk
dan jenis sepeti gambar di bawah ini:

Gambar 4: Jarak Percikan.


(Sumber: Neufert, data arsitek jilid 1)

3. METODE PENELITIAN
1). Fokus Penelitian
Diarahkan untuk mengetahui sejauh mana
efektifitas desain air mancur yang terdapat di-
depan Gapura Gladag yang merupakan pintu
masuk dari arah utara ke area Keraton Surakarta.
Dalam penelitian dilakukan dengan menggu-
Gambar 1: Air Mancur yang di Tempel di Dinding dan
nakan 3 tahapan yaitu:
Kolam. 1. Penyediaan data
(Sumber: www. architectaria.com) Dalam hal ini terdapat beberapa aspek yang
diperhaikan:
a. Objek Penelitian, objek penelitian ini adalah
air mancur Gladag yang bertempat di jalan
Jendral Sudirman, tepat didepan Gerbang
Kraton Surakarta.
b. Sumber Data, dalam penelitian ini sumber
data ialah air mancur Gladag.
c. Metode dan Teknik Pengumpulan Data,
dalam hal ini pengumpulan data mengguna-
kan metode: Survei langsung ke lapangan,
browsing di internet, wawancara masyarakat
sekitar, studi literatur dan studi banding.
2. Analisis data
Membandingkan Desain Air Mancur dengan
Gambar 2: Air Mancur Pot. standart desain dan literatur. Ditambah dengan
(Sumber: www. architectaria.com) penggunaan tabel pembanding.
3. Penyajian hasil analisis dan pembahasan.
2). Alat dan Bahan
a. Alat tulis dan gambar;
b. Kamera; dan
c. Komputer.
3). Pengumpulan Data
a. Studi Literatur (tinjauan pustaka, standar
Gambar 3: Air Mancur Pot.
(Sumber: www. architectaria.com)
desain dan studi banding);
Selain itu, ukuran luasan area air mancur b. Survey: pengambilan data dan foto bangunan
menurut Neufert disesuaikan dengan tingginya maupun kawasan; dan
atau derasnya air itu memancurkan air, seperti c. Wawancara/Interview.
pada gambar berikut:

30
Siti Abadiyah Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

4). Analisis Data Dalam hal ini air mancur gladag di analisis
Menganalisis efektifitas air mancur Gladag dari beberapa fungsi:
berdasarkan fungsi, estetika, dan standart yang 1). Analisa Fungsi Air Mancur
ada. Area Bundaran Air mancur Gladag terletak
tepat di tengah-tengah benang merah antara
5). Prosedur Penelitian
Keraton Kasunanan Surakarta dengan Tugu
a. Persiapan: alat dan bahan;
Pemandengan yang berada di depan balaikota,
b. Pengumpulan data;
karena keduanya memiliki keterkaitan sejarah
c. Menganalisa efektifitas desain yang diguna-
pada masanya. Seperti yang tertera pada gambar
kan baik dalam segi fungsi maupun standart;
di bawah ini:
d. Menyusun draf laporan untuk diseminarkan;
dan
e. Penyempurnaan dan penggandaan.
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Adapun objek penelitian adalah Air mancur
yang berada tepat di bunderan depan Gapura
Gladag Surakarta.
Seiring dengan berkembangya kota Surakarta
mempengaruhi pula pada penataan lansekap kota
salah satunya pada erea bundaran gladag ini.
Semula area bundaran ini dihiasi oleh air mancur,
kemudian berganti menjadi tugu adipura karena Gambar 6: Letak Air Mancur Terhadap Garis Imaginer
kota solo di nobatkan menjadi kota terbersih Antara Keraton dan Tugu Pamandengan.
selama 3 tahun berturut-turut, setelah itu berganti (Sumber: Dok. Penulis 2009)
lagi menjadi sebuah taman karena keberadaan 2). Analisa Fungsi Termal
adipura tersebut banyak mendapat protes dari
kalangan budayawan setempat. Namun setelah
pergantian walikota, area taman tersebut berganti
menjadi kembang gagar mayang dan mendapat
protes kembali dari para budayawan setempat di
karenakan menurut Filosofi kembang yang dibuat
pada area tersebut merupakan simbol kematian
yang menurut mereka kurang pantas. Oleh karena
itu di gantilah sekarang ini menjadi air mancur
kembali.
Dari penelusuran sejarah di atas diketahui
bahwa hiasan yang sesuai untuk bundaran gladag
ialah air mancur dengan memiliki sifat transparan Gambar 7: Situasi Air Mancur (atas siang hari dan bawah
malam hari).
sehingga tidak menggagu sirkulasi lalu lintas dan (Sumber: Dok. Penulis 2009)
jalur budaya yang terkait pada sekitar bundaran
tersebut. Dalam Gambar di atas, di ketahui bahwa:
1. Pada gambar 1, yaitu air mancur yang di-
operasikan pada siang hari dapat dikatakan
menurunkan suhu di area sekitarnya, terlihat
bagaimana situasi di sekelilingnya, pada
gambar, bahwa area tidak begitu terlihat pa-
nas menyengat. Dengan kondisi sirkulasi
jalan yang padat dari 3 arah yang menuju
bundaran tersebut.
2. Pada gambar 2, yaitu pada saat air mancur
dioprasikan pada malam hari. Area ini tidak
terlalu digunakan sebagai jalur sirkulasi yang
padat karena pada arah timur bundaran area
Gambar 5: Letak Air Mancur di Depan Gapura Gladag.
jalan tersebut ditutup, tidak digunakan seba-
(Sumber:http://img160.imageshack.us/img160/585/harianuta gai sirkulasi kendaraan melainkan menjadi
ma3ef9) sebuah kawasan hiburan malam (area wisata
kuliner kota solo). Namun padat dengan

31
Siti Abadiyah Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

kendaraan yang berparkir.


Dari 2 keterangan diatas di ketahui bahwa
efektifitas air mancur Gladag sebagai pengendali
termal ditinjau dari pengamatan langsung tanpa AREAL
GEREJA

pengamatan kuantitatif hanya pada siang hari saja,


sedangkan pada malam hari digunakan sebagai
estetika. P.0
AREAL
TANAH
1,000
.000 KOSONG

3). Analisa Fungsi Estetika UTARA

Air Mancur
Patung Gladag
Slamet Riyadi

AREAL CITYWALK

1,75
GAPURA SITUASI
GLADAG AIR MANCUR GLADAG

Gambar 10: Arah Sirkulasi Kendaraan yang Melewati Bun-


daran Gladag.
(Sumber: dok. Penulis 2009)

Gambar 8: Air Mancur Gladag. Area ini merupakan simpul antara arah utara
(Sumber: Dok. Penulis 2008) ke selatan, arah barat ke utara dan arah barat ke
selatan kendaraan-kendaraan yang melintas. Bisa
Pada siang hari pada saat air mancur ini tidak
di pastikan terjadi kepadatan sirkulasi pada saat
beratraksi area bundaran ini tidak begitu menarik,
siang hari. Oleh karena itu, efektifitas yang ada
dibanding dengan ketika air mancur ini beratraksi.
bersangkutan dengan luasan bundaran serta
Namun karena letak berada di tengah jalan atau
elemen yang ada pada bundaran tersebut. Disini
bisa diartikan sebagai pengatur jalur lalu lintas
air mancur tersebut merupakan elemennya, oleh
maka pada siang hari estetika yang ada kurang
karena itu seberapa besarkah efektifitas dapat kita
begitu rekreatif, jarang ada orang yang sengaja
ketahui melalui analisa sebagai berikut:
melihat atau berekreasi pada area tersebut.

Gambar 9: Air Mancur Gladag malam hari.


(Sumber: dok. Penulis 2009)

Berbeda lagi keadaanya pada malam hari.


Seperti yang telah di jelaskan pada analisa fungsi
termal di atas bahwa pada malam hari terdapat
area wisata kuliner pada arah timur bundaran,
maka air mancur ini dapat menjadi sebuah point
of interest sekaligus penambah daya tarik pada
4.5 m
area wisata yang hanya diadakan pada malam hari BATU ALAM 20/20

tersebut. Efek pergerakan tersebut menjadi lebih PAVING


KAWUNG

dramatik.
4). Analisa Fungsi Nodes atau Simpul 0.407 1.00 5.00
8.73
1.00 0.725

Area bundaran ini bisa dikatakan sebagai TAMPAK AIR MANCUR

nodes atau simpul yang merupakan titik pusat dari Gambar 11: Analisa Standar yang Ada dengan Desain di
beberapa arah sirkulasi. Sepeti yang tertera pada Lapangan.
gambar di bawah ini: (Sumber: Dok. Penulis 2009)

32
Siti Abadiyah Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

Dalam Standar diketahui dengan tinggi mun- DAFTAR PUSTAKA


cratan air 1m membutuhkan luasan area 2.1m
sedangkan pada lapangan, ketinggian 4.5m se- Dinas Tata Kota Surakarta. 2008. Dokumen
harusnya membutuhkan 9.5m luasan area cipratan Air Mancur Gladag. Ciptakarya: Surakarta.
hanya memiliki luasan 8.73m. Oleh karena itu
terjadi penyimpangan, mengakibatkan muncratan Neufert, Ernest. 1994. Data Arsitek Jilid 1.
airnya mengganggu kendaraan yang melintas. Jakarta: Erlangga.
5. KESIMPULAN
Laurens, Joyce M. dan Esterlita Devi
Dari keseluruhan dapat disimpulkan bahwa:
Hendrayani. 2002. Air Sebagai Subjek dalam
1. Penyimpangan yang terjadi dengan muncrat-
nya air mancur ketika beratraksi disebabkan Desain Arsitektur: Jurnal PUSLIT PETRA Ju-
karena efektifitas pada desain air mancur rusan Teknik Arsitektur.
gladag yang kurang efektif dalam segi stan-
dar ukuran, luasan kolam air kurang seban-
ding dengan tingginya air yang dimuncratkan
sehingga terjadinya penyimpangan tersebut.
2. Desain yang terbaik (efektifitas) dirasa lebih
pas dengan standart kemuncratan air yang
ada, dengan menambah luasan kolam dan
juga atraksi air yang tidak berlebihan, namun
fungsi tetap dipertahankan tetap menjadi pu-
sat perhatian.
Saran dan Rekomendasi
1. Kepada pemerintahan yang terkait khususnya
untuk tetap memperhatikan setiap penyim-
pangan yang terjadi dan segera mengatasi pe-
nyimpangan tersebut dengan lebih bijaksana.
2. Kepada akademisi dalam hal ini para peneliti
untuk meneliti lebih jauh fungsi termal air
mancur gladag dalam bentuk kuantitatif.

33
Sri Mulyati, Rahmat Hidayat, & Ika Dewi Lestari Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TRANSAKSI PEMINJAMAN BUKU BERBASIS


WEB ON LINE PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

Sri Mulyati1), Rahmat Hidayat2), Ika Dewi Lestari3)


1,2)
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang
3)
Universitas Budi Luhur Jakarta
E-mail: ) lilysrimulyati@gmail.com, 2) ekahidayatr@gmail.com,
1
3)
ikadewilestari.2014@gmail.com

ABSTRAK

Perkembangan kebutuhan akan Teknologi Informasi dan Komunikasi semakin hari


semakin menunjukkan peningkatan seiring dengan bertambahnya waktu. Lembaga Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Tangerang merupakan salah satu yang memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Lembaga Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tangerang
merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai sebuah sub bagian yang tidak terpisahkan dari
keseluruhan operasional. Sub bagian tersebut adalah perpustakaan, dimana pada perpustakaan
tersebut tersimpan ratusan buku dengan jumlah peminjam yang tidak kalah banyaknya.
Perpustakaan tersebut berusaha untuk menghimpun informasi tentang buku-buku yang
dimiliki termasuk buku-buku yang sedang di pinjam oleh para anggotanya, tetapi hal tersebut
tidak dapat terlaksana dengan cepat dan akurat, karena jumlah datanya banayak sekali
sedangkan system digunakan tidak memadai. Untuk itu perlu pembuatan system informasi yang
dapat mengatasi permasalahan tersebut. Dengan adanya system informasi ini maka proses
registrasi anggota baru dapat ditangani dengan cepat, registrasi buku baru dapat dilakukan
dengan cepat. Dengan adanya katalog maka anggota dapat mencari koleksi yang dimiliki oleh
perpustakaan dengan cepat. Untuk sirkulasi peminjaman dan pengembalian buku dapat di
telusuri dengan cepat dan akurat.
Kata Kunci: Sistem Informasi, Perpustakaan, Klasifikasi Buku, Katalog.

1. PENDAHULUAN jam sebuah judul buku, maka sang pustakawan


Perkembangan kebutuhan akan Teknologi In- akan kesulitan untuk tahu apakah buku tersebut
formasi dan Komunikasi (TIK) semakin hari se- dimiiki oleh perpustakaan, ataukah buku tersebut
makin menunjukkan peningkatan seiring dengan sedang dipinjam oleh anggota lainnya. Sistem
bertambahnya waktu. Hal ini telah ditangkap oleh yang digunakan adalah sistem berkas, dimana ca-
organisasi-organisasi maupun perusahaan-perusa- lon anggota baru wajib mengisi form data pribadi
haan di Indonesia akan pentingnya peranan Tek- dan menyertakan kartu pelajar, kemudian anggota
nologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang ber- tersebut dibuatkan kartu data peminjaman buku
fungsi sebagai penunjang aktivitas bisnis organi- untuk anggota. Proses pendataan buku pun dilaku-
sasi yang bersangkutan. kan secara manual sehingga membutuhkan waktu
Lembaga pendidikan Universitas Muham- yang lama untuk dapat diselesaikan.
madiyah Tangerang merupakan salah satu yang
1.1 Rumusan Masalah
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komuni-
Dari perumusan masalah diatas menitik be-
kasi (TIK). Universitas Muhammadiyah Tange-
ratkan pada pembuatan Sistem Informasi Transak-
rang merupaka lembaga pendidikan mempunyai
si Peminjaman Buku Pada Perpustakaan Universi-
sebuah sub bagian yang tidak terpisahkan dari
tas Muhammadiyah Berbasis Web, dengan ba-
keseluruhan operasional Sub bagian tersebut ada-
tasan masalah sebagai berikut:
lah perpustakaan, dimana pada perpustakaan ter-
1. Sistem ini menggunakan skrip PHP sebagai
sebut tersimpan ratusan buku dengan jumlah
akses data yang dinamis;
peminjam yang tidak kalah banyaknya. Perpusta-
2. Menggunakan data base MySQL sebagai
kaan tersebut berusaha untuk menghimpun infor-
tempat menyimpan data;
masi tentang buku-buku yang dimiliki termasuk
3. Menggunakan Adobe Dreamweaver sebagai
buku-buku yang sedang di pinjam oleh para ang-
pengatur layout web; dan
gotanya. Tetapi hal tersebut tidak dapat terlaksana
4. Menggunakan web server Xampp sebagai
dengan cepat dan akurat, karena banyaknya jum-
server yang khusus digunakan untuk me-
lah data sedangkan sistem yang digunakan tidak
nyimpan halaman website atau home page.
memadai. Apabila seorang anggota ingin memin-

34
Sri Mulyati, Rahmat Hidayat, & Ika Dewi Lestari Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

1.2 Tujuan Penelitian 2.3 Tahap Perancangan (Design)


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: Desain sistem yang diusulkan dalam pem-
1. Proses pinjam-meminjam dan pengolahan buatan Sistem Informasi Koni Kota Tangerang ini
data buku di perpustakaan dapat berlangsung meliputi beberapa proses diantaranya desain
lebih sistematis, cepar dan akurat; proses, desain basis data dan desain interface.
2. Meningkatkan dan mengembangkan kinerja 1. Desain Proses
perpustakaan; Pada desain proses ini perancangan dilakukan
3. Sebagai data base koleksi buku yang dapat di berdasarkan permasalahan-permasalahan serta
akses sewaktu-waktu; berdasarkan kebutuhan pengguna, dengan meng-
4. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja gunakan DFD (Data Flow Diagram) untuk meng-
perpustakaan; dan gambarkan secara keseluruhan alur proses sistem
5. Menjamin keamanan data. yang dibuat, penggambaran sistem ini dibuat ber-
dasarkan analisis untuk digunakan sebagai ran-
1.3 Maksud Dan Tujuan
cangan sistem usulan.
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini
adalah membuat rancangan system komputerisasi 2. Desain Basis Data
basis data yang dapat digunakan untuk mendu- Desain basisdata mentransformasikan model
kung proses-proses atau kegiatan operasional domain informasi selama analisis kedalam struk-
yang berlangsung di dalam perpustakaan tersebut. tur data yang akan diperlukan untuk mengimple-
mentasi perangkat lunak, pada tahap ini dilakukan
2. METODOLOGI PENELITIAN
perancangan tabel database dan pembuatan dia-
2.1 Pengembangan Sistem
gram hubungan antar entri (ERD) berdasarkan
Penulis menggunakan model sekuel linier.
tahap analisis data, serta pembuatan nomalisasi
model ini juga disebut dengan siklus kehidupan
data untuk mencegah data-data yang redudance
klasik atau model wáter falldimana sekuel linier
(ganda).
mengusulkan sebuah pendekatan pengembangan
perangkat lunak yang sistematik. Penulis mene- 3. Desain Interface
rapkan beberapa siklus pengembangan sekuel Desain interface langkah desain ini adalah
linier, terdiri dari: untuk menggambarkan bagaimana perangkat lu-
nak berkomunikasi dalam dirinya sendiri, dengan
sistem yang berintroperasi dengan nya dan dengan
yang menggunakannya (user). Desain interface
yang akan dibuat dalam penelitian ini meliputi:
a) State Transition Diagram
State transition digunakan untuk menggam-
barkan aktifitas dan interaksi yang ada di
dalam sistem.
b) Desain Menu
Desain menu dibuat dengan model Hierarchy
Input Process Output (HIPO) dengan tujuan
untuk mengetahui hubungan masing - masing
modul dalam program.
4. Tahap Code Program (Coding)
Pada tahap ini adalah generasi kode program
(coding) dimana desain yang telah dibuat harus
diterjemahkan kedalam bentuk mesin yang bisa
Gambar 1: Model Water Fall. dibaca. Jika desain yang dilakukan dengan cara
(Sumber: Sommerville, 2011) yang lengkap, maka pembuatan kode program
2.2 Tahap Analisis Sistem (Analisys) (coding) dapat diselesaikan dengan secara
Pada tahap analisis sistem ini, penulis perlu mekanisme yang ada.
melakukan hal-hal yang berkaitan dengan kebu- 5. Tahap Pengujian Program (Testing)
tuhan akan data-data untuk pembuatan sistem ini. Adapun untuk mengetahui suatu program
Ada pun kegiatan yang dilakukan dalam analisis baik atau tidaknya, maka dilakukan suatu peng-
sistem ini meliputi identifikasi jenis data-data, in- ujian terhadap program tersebut, dan pengujian
formasi yang akan menjadi pokok utama, ke- yang dilakukan dapat menggunakan dua cara
butuhan akan interface yang akan disajikan peng- yaitu dengan menggunakan metode black box dan
olahan data serta fungsi-fungsi lain dalam sistem white box.
yang dapat mendukung dibangun nya sistem ini.

35
Sri Mulyati, Rahmat Hidayat, & Ika Dewi Lestari Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

a) Metode Black Box sistem adalah mengindentifikasi dahulu masalah


Metode ini bisa dilakukan interface suatu yang terjadi.
sistem agar dapat diketahui apakah proses Masalah tersebut timbul karena beberapa
yang dibuat sesuai dengan rancangan yang faktor yaitu sebagai berikut:
telah dibuat. a. Pada proses sirkulasi (peminjaman dan pe-
b) Metode White Box ngembalian), pendaftaran anggota dan pene-
Metode white box ini dilakukan pada sistem lusuran buku masih dilakukan secara konven-
yang lebih memperhatikan source code dan sional, sehingga menyebabkan kurang cepat
melihat bagaimana struktur internal software dan kurang akurat didaam proses pelayanan
agar dapat mengidentifikasikan suatu soft- terhadap anggota, pembuatan laporan dan
ware. Selain itu, metode white box juga ber- kegiatan lainnya yang sering berhubungan.
fungsi untuk mengetahui jalannya sistem b. Perpustakaan belum memiliki aplikasi sistem
yang normal didalam web browser. informasi perpustakaan jadi mash banyak
penyimpanan data yang tidak teratur dan
2.4 Tahap Implementasi Program
terdapatnya beberapa data yang sama (redun-
(Maintenance)
dancy).
Implementasi adalah tahap untuk menerje-
mahkan modul-modul yang dihasilkan tahap de- Pengolahan data perpustakaan Universitas
sain kedalam bahasa program. Sesuai dengan tuju- Muhammadiyah Tangerang saat ini masih secara
an penelitian ini maka implementasi yang dilaku- manual dimana pencatatan buku dan peminjaman
kan adalah komponen apa saja yang dibutuhkan buku dan pengembalian buku perpustakaan ditulis
sehingga dapat membentuk script PHP untuk dan disimpan dalam bentuk dokumen-dokumen
membuat sebuah database yang dapat digunakan kertas, dan apabila laporan tersebut akan dibutuh-
untuk sistem informasi perpustakaan pada Univer- kan, butuh waktu lama untuk mencarinya.
sitas Muhammadiyah Tangerang. Analisis sistem yang dilakukan akan dijelas-
kan pada pembahasan ini merupakan gambaran
3. ANALISA DAN PEMBAHASAN
secara keseluruhan dari kendala-kendala sistem
Dalam mendesain program sistem informasi
yang telah dilakukan oleh data proses pemin-
perpustakaan ini digunakan sistem berbasis kom-
jaman buku dan pengembalian buku perpustaka-
puter untuk memproses transaksi data order buku,
an. Pengolahan proses peminjaman buku dan
transaksi data buku, transaksi peminjaman buku
pengembalian buku yang dilakukan secara manual
dan transaksi pengembalian buku untuk memu-
oleh perpustakaan kemungkinan besar akan terjadi
dahkan penggunaan. Dari hasil analisis mengenai
keterlambatan dalam menyajikan laporan yang
sistem yang terkait dengan kondisi di lembaga
dibutuhkan, sehingga informasi yang disampaikan
seperti yang telah di uraikan pada sub bab diatas,
kurang relevan, tidak akurat, tidak tepat waktu
selanjutnya akan dilakukan perancangan sistem.
dan sulit untuk diketahui bentuk laporannya.
Perancangan sistem dilakukan dengan kebu-
tuhan fungsiona sistem. Perancangan sistem yang 3.1 Flowchart
dilakukan meliputi: Flowchart merupakan diagram alir yang
1. Perancangan proses yang terdiri dari peran- menggambarkan sebuah logika dari sebuah
cangan dokumen flow, diagram berjenjang, program atau prosedur sistem. Berfungsi sebagai
perancangan DFD yang akan dilakukan de- alat bantu dan dokumentasi. Adapun flowchat
komposisisampai dengan level tertinggi. sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:
2. Perancangan data yang terdiri dari peran-
cangan CDM (Conceptual Data Model) yang
selanjutnya di mapping ke dalam PDM
(Physical Data Model).
3. Perancangan menu yang terdiri dari peran-
cangan struktur menu dan perancangan
layout.
Langkah di dalam tahap analisis sistem
hampir sama dengan langkah yang dilakukan da-
lam mendefinisikan proyek sistem yang akan
dikembangkan pada tahap perencanaan sistem.
Perbedaan terletak pada ruang lingkup tugasnya.
Oleh karena itu pada tahap analisis sistem, lang-
kah pertama yang harus dilakukan oleh analisis

36
Sri Mulyati, Rahmat Hidayat, & Ika Dewi Lestari Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

Gambar 2: Flowchart Sistem

3.2 Data Flow Diagram Konteks


Diagram konteks menggambarkan hubungan
Gambar 4: Data Flow Diagram (DFD)
input/output sistem informasi perpustakaan
dengan kesatuan luar. Perancangan sistem ini 3.3 Perancangan Database
melibatkan tiga entitas yaitu anggota, petugas, Entity Relationship Diagram (ER-Diagram)
admin dan Tata Usaha Perpustakaan. Seperti yang atau ERD adalah metode perancangan database
di gambarkan pada konteks diagram berikut: yang menggambarkan hubungan antara entity
yang terdapat dalam sistem. ERD digunakan un-
tuk merancang pembangunan database. Database
tersebut digunakan untuk menyimpan data yang
menunjang program sistem ini. Penggambaran
datanya menggunakan Conceptual Data Model
(CDM), yang di tunjukkan pada gambar dibawah
ini:

Gambar 3: Diagram Konteks.

Gambar 5: Diagram Conceptual Data Model (CDM)


Halaman home akan muncul pertama kali
saat user mengakses sistem informasi perpustaka-
an Universitas Muhammadiyah Tangerang seperti

37
Sri Mulyati, Rahmat Hidayat, & Ika Dewi Lestari Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

pada gambar di bawah:

Gambar 6 Halaman Home perpustakaan


Gambar 9: Halaman Daftar Anggota.

Gambar 7: Halaman Login.

Gambar 10: Halaman Data Anggota.


Gambar 8: Halaman Admin Perpustakaan.

38
Sri Mulyati, Rahmat Hidayat, & Ika Dewi Lestari Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

bantu petugas perpustakaan dalam pelayanan


bagi anggota perpustakaan agar dapat men-
dukung kelangsungan proses belajar meng-
ajar.
3. Dengan adanya sistem informasi ini pihak
perpustakaan Universitas Muhammadiyah Ta-
ngerang dapat mendapatkan informasi menge-
nai data manajemen anggota, manajemen bu-
ku, manajemen transaksi peminjaman dan
manajemen transaksi pengembalian berupa
laporan-laporan dari data yang disimpan di
sistem dengan lebih mudah.

DAFTAR PUSTAKA

B. Davis, Gordon. 1993. Kerangka Dasar


Sistem Informasi Manajemen. Pustaka Binaman
Jakarta: Pressindo.
G. Murdick, Robert/E. Ross, Joel/R.
Claggett, James. 1997. Sistem Informasi untuk
Manajemen Modern. Jakarta: Erlangga.
Gambar 11: Halaman Peminjaman Buku.
Jogiyanto. 2005. Sistem Manajemen Data-
base Penerjemah. Yogyakarta: Andi.
Jogiyanto, HM. 1995. Analisis dan Desain
Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Penerbit
Andi Offset,.
Jr, Raymond McLeod. 1997. Sistem Informa-
si Manajemen Versi Bahasa Indonesia. Jakarta:
Prenhallindo.
Jr Raymond McLeod. 2000. Sistem Informasi
Gambar 12: Halaman Logout Anggota. Manajemen: Studi Sistem Informasi Berbasis
3. KESIMPULAN Komputer. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara Kadir, Abdul. 2003. Pemrograman WEB
yang dilakukan pada perpustakaan Universitas Mencakup: HTML, CSS, JavaScript & PHP.
Muhammadiyah Tangerang. Dapat ditarik kesim- Yogyakarta: Penerbit Andi.
pulan:
1. Sistem ini dapat digunakan sebagai alat bantu Murdick, Ross. 1993. Perancangan dan
meningkatkan kinerja petugas perpustakaan Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta:
dan mempermudah dalam penyajian infor- Penerbit Andi.
masi.
2. Sistem ini dapat menyimpan data perpustaka-
an yang meliputi data buku, data anggota, data
peminjaman dan data pengembalianyang tidak
memerlukan ruang dan media yang terlalu
besar. Sistem Informasi perpustakaan Univer-
sitas Muhammadiyah Tangerang dapat mem-

39
Tri Widodo & Hari Priyadi Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS RESIN ABC MENGGUNAKAN SIX SIGMA


DI PT. PARDIC JAYA CHEMICALS

Tri Widodo, Hari Priyadi


Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Tangerang

ABSTRAK

Perkembangan teknologi di dunia bisnis dan perdagangan membuat persaingan menjadi


ketat dan tajam. Dalam usahanya untuk memenuhi kepuasan konsumen yang makin tinggi,
maka perusahaan harus dapat menentukan faktor kualitas yang diminta oleh konsumen, selain
faktor harga, design, dan faktor lainnya.Salah satu metode yang dapat dilakukan perusahaan
untuk selalu meningkatkan kualitas produksi adalah dengan menggunakan metode Six Sigma.
Six Sigma merupakan pengendalian kualitas yang targetnya yaitu 3,4 DPMO atau 3,4 cacat per
sejuta kesempatan. Dengan adanya target six sigma yang 3,4 DPMO maka dapat dikatakan
realitas untuk dapat dicapai dari pengendalian kualitas yang berdasar pada zero defect.
Pengendalian kualitas yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan pendekatan six sigma
dengan metodologi DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control), yang dilakukan di
tiap proses produksi tetapi sebelum melaksanakan pengendalian kualitas dengan metode
sixsigmaperlu adanya rencana agar pelaksanaan six sigma dapat sukses diterapkan. Pengen-
dalian kualitas dibutuhkan PT. Pardic Jaya Chemicals untuk tetap menjaga proses produksi
menjadi aliran proses yang kuat dan handal sehingga pencapaian level sigma sebesar 3,46 dan
DPMO sebesar 25514,4 dapat lebih ditingkatkan serta tidak ada lagi hasil produksi yang cacat
atau dengan kata lain tidak ada lagi kerugian bagi perusahaan karena produk cacat.

Kata Kunci:Teknologi, Six Sigma, DPMO,Zero Defect, DMAIC(Define, Measure, Analyze,


Improve, Control)

1. PENDAHULUAN (Pande dkk, 2002:82). Tujuan penelitian ini


PT. Pardic Jaya Chemicals adalah salah satu adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab
perusahaan resin sintetis yang selalu berusaha defect yang terjadi pada produk resin ABC dan
menghasilkan resin sintetis yang sesuai dengan mengetahui prioritas usulan perbaikan yang dapat
standar demi memuaskan pelanggan. Pada keny- digunakan untuk mengurangi jumlah defect pada
ataannya, masih terdapat produk yang defect/ca- resin ABC.
cat. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan target
perusahaan yang menginginkan hasil produksi 2. METODE PENELITIAN
yang sempurna demi menghadapi persaingan du- Metode yang digunakan dalam penelitian ini
nia bisnis yang semakin ketat. adalah six sigma. Aplikasi six sigma berfokus
Salah satu metode yang dapat digunakan pada cacat dan variasi, dimulai dengan meng-
untuk mengendalikan kualitas dan mengatasi identifikasi unsur-unsur kritis terhadap kualitas
cacat produk yang banyak adalah metode six (Critical to Quality - CTQ) dari suatu proses. Six
sigma. Melalui penekanan pada kemampuan pro- sigma menganalisa kemampuan proses dan
ses (Process Capability), industri dapat mengha- bertujuan menstabilkannya dengan cara mengu-
rapkan 3.4 kegagalan per sejuta kesempatan rangi atau menghilangkan variasi–variasi. Lang-
(DPMO – Defects Per Million Opportunities). Six kah mengurangi cacat dan variasi dilakukan seca-
sigma sendiri merujuk kepada target kinerja ra sistematis dengan mendefinisikan, mengukur,
operasi yang diukur secara statistik dengan hanya menganalisa, memperbaiki, dan mengendalikan-
3,4 cacat (defect) untuk setiap juta aktivitas atau nya. Langkah penelitian yang dilakukan adalah:
peluang. Dengan kata lain, six sigma adalah 1. Survey pendahuluan yang dilakukan pada PT
sebuah konteks yang didalamnya kita akan dapat Pardic Jaya Chemicals untuk mengetahui kon-
mengintegrasikan banyak “praktik terbaik” serta disi umum perusahaan;
konsep manajemen yang berharga tapi sering kali 2. Identifikasi masalah dengan membahas masa-
tidak berkaitan, mencakup pemikiran sistem, lah yang terkait atribut produk yang tidak
perbaikan terus menerus, knowledge manage- sesuai dengan spesifikasi;
ment, mass customization, dan manaje-men ber- 3. Studi Literatur yang dilakukan dengan cara
basis aktivitas (activity-based manage-ment) mempelajari buku dan jurnal ilmiah untuk

40
Tri Widodo & Hari Priyadi Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

mendapatkan referensi terkait dengan topik dari jumlah produk pada proses produksi dengan
yang dibahas pada penelitian ini; hasil perhitungan persentase produk cacat resin
4. Pengumpulan data yang dilakukan untuk men- ABC terhadap jumlah produk resin pada bulan
dapatkan data mengenai jumlah produk defect Januari sampai September 2014.
serta tipe defect;
2.2. Measure
5. Analisa yang dilakukan melalui tahap define,
Langkah-langkah yang dilakukan pada
measure, analyze, dan improvemenggunakan
tahapmeasure ini adalah sebagai berikut:
data yang telah diperoleh dari tahap pengum-
a. Menetapkan karateristik kualitas (CTQ)
pulan data;
kunci.
6. Pembahasan yang dilakukan untuk mengurai-
Langkah ini menetapkan karateristik kunci
kan lebih rinci terkait hasil yang diperoleh dari
apa saja yang dapat menyebabkan suatu produk
tahap analisa; dan
tidak memenuhi harapan pelanggan.
7. Kesimpulan yang merupakan jawaban atas per-
masalahan yang ada. Analisis pada penelitian b. Melakukan pengukuran baseline kinerja.
ini dilakukan dengan menggunakan metode six Pada langkah ini dilakukan pengukuran
sigma melalui tahap sebagai berikut: tingkat kinerja perusahaan sebelum proyek six
sigma berlangsung dapat dilihat. Langkah-
2.1. Define
langkah untuk melakukan pengukuran baseline
Pada tahap ini PT. Pardic Jaya Chemicals
kinerja adalah sebagai berikut:
mendefinisikan masalah-masalah kualitas produk
a. Menetapkan periode waktu yang akan diuji;
resin ABC dengan cara menghitung persentase
b. Menuliskan jumlah produk yang akan diperik-
produk cacat terhadap jumlah produksi pada bulan
sa selama periode No. 1 pada kolom tabel (B);
Januari sampai September 2014. Pada tahap ini
c. Menuliskan jumlah produk cacat pada kolom
ditentukan proporsi defect yang menjadi penyebab
tabel (C);
paling signifikan terhadap adanya kerusakan pro-
d. Menuliskan jumlah CTQ potensial penyebab
duk. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap
kecacatan produk pada tabel (D);
define ini adalah sebagai berikut:
e. Menghitung dan menuliskan DPMO pada ko-
a. Mendefinisikan kriteria pemilihan proyek
lom tabel D dengan menggunakan rumus:
yang ada di perusahaan PT. Pardic Jaya
Chemicals. ; dan
Pada tahap ini PT. Pardic Jaya Chemicals f. Mengkonversi DPMO menjadi nilai sigma,
mendefinisikan masalah-masalah kualitas produk dengan menggunakan tabel Konversi Hasil
resin ABC, proses produksi dengan cara meng- Bebas Cacat ke Nilai Sigma dan DPMO
hitung persentase produk cacat terhadap jumlah
2.3. Analyze
produksi pada bulan Januari sampai September
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap
2014.
analyze adalah sebagai berikut:
a. Melakukan analisis kapabilitas proses.
Pada langkah ini dilakukan perhitungan CTQ
b. Mendefinisikan peran orang-orang yang ter- potensial untuk mengetahui CTQ potensial ter-
libat dalam memproduksi resin ABC di PT. tinggi yang menyebabkan terjadinya produk cacat.
Pardic Jaya Chemicals. Langkah yang ditempuh untuk menghitung CTQ
Jabatan yang berkaitan dengan masalah pro- potensial tertinggi yaitu:
duksi adalah pada jabatan bagian produksi. Per- 1. Menghitung frekuensi dari setiap CTQ yang
masalahan yang timbul seperti kurangnya kemudian hasilnya dituliskan ke dalam tabel;
pengawasan dalammemproduksi resin ABC, hal 2. Menggambarkan hasil perhitungan ke dalam
ini disebabkan karena mereka masih memiliki Diagram Pareto.
sedikit pengetahuan atau wawasan yang lebih luas
mengenai pengendalian kualitas, maka salah satu b. Mengidentifikasi sumber-sumber penyebab
cara untuk menanganinya yaitu semua individu produk cacat.
yang terlibat pada bagian produksi diberikan Pada langkah ini diidentifikasi sumber-sum-
sebuah training dan penyuluhan mengenai pe- ber penyebab terjadinya produk cacat. Oleh ka-
ngendalian kualitas. rena itu digunakan diagram sebab akibat atau
c. Mendefinisikan proses kunci beserta pelang- diagram Ishikawa (Fish Bone) yang sering disebut
gan dari produk resin ABC dengan metode diagram tulang ikan. Dalam penelitian ini penye-
Six Sigma. bab kerusakan produk hanya ditinjau dari:
Dengan membandingkan standarisasi yang 1. Man/manusia yang terlibat langsung dalam
telah ditetapkan perusahaan yaitu tidak lebih 1% proses produksi;

41
Tri Widodo & Hari Priyadi Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

2. Material/bahan baku yang digunakan dalam duk-produk yang menyebabkan kerugian terbesar
proses produksi; karena terjadi defect.
3. Machine/mesin dan peralatan yang diguna-
kan dalam proses produksi; No ProductType Quantities (kg)
4. Method/metode yang digunakan dalam pro- 1 Acrydic 167000
ses produksi; dan 2 Polylite 310000
5. Media/lingkungan yang terlibat langsung 3 Beckosol 98560
atau yang tidak langsung dalam proses 4 Burnock 325000
produksi. 5 Dicdry 285000
2.4. Improve 6 Precom 20000
Menetapkan rencana tindakan (actionplan) 7 Styresol 15000
untuk melaksanakan peningkatan kualitas six Total 1220560
sigma. Rencana mendeskripsikan tentang alokasi Dari tabel diatas terlihat produk Burnock
sumber daya serta prioritas dan alternatif yang adalah produk yang kuantiti produksinya paling
dilakukan dalam implementasi dari rencana itu. besar.
Perancangan pada tahap improve dilakukan de-
ngan cara melalui tahap-tahap merancang metode
5W-1H (What-tujuan, Why-alasan kegunaan,
Where-lokasi, When-kapan, Who-orang, dan How-
metode).
a. Improve pada faktorMan: ditentukan apakah
tujuan improve pada faktor Man, alasan ke-
gunaannya, lokasi, sekuens, dan bagaimana
caranya;
b. Improve pada faktor Machine: ditentukan apa-
kah tujuan improve pada faktor Machine,
alasan kegunaannya, lokasi, sekuens, dan ba-
gaimana caranya. Dari tipe produk Burnock ada beberapa ma-
c. Improve pada faktor Material: ditentukan cam resin yang diproduksi dan beberapa diantara-
apakah tujuan improve pada faktor Material, nya terjadi defect. Hal ini terlihat pada grafik di-
alasan kegunaannya, lokasi, sekuens, dan ba- bawah ini:
gaimana caranya.
d. Improve pada faktor Method: ditentukan apa-
kah tujuan improve pada faktor method, alasan
kegunaannya, lokasi, sekuens, dan bagaima-
na caranya.
e. Improve pada faktor Media: ditentukan apakah
tujuan improve pada faktor media, alasan ke-
gunaannya, lokasi, sekuens, dan bagaimana
caranya.
2.5. Control
Perancangan pada tahapcontrol dilakukan
dengan merancang hasil-hasil peningkatan kuali- Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa
tas yang akan kemudian akan mengintegrasikan produk tipe burnock yang menyebabkan kerugian
hasil six sigma ke cara-cara praktek bisnis sehing- terbesar adalah kegagalan produksi pada jenis
ga tercapai pengendalian kualitas perusahaan. resin ABC yang mempunyai tingkat COPQ ter-
besar yaitu USD 24.560 selama produksi bulan
3. ANALISA & PEMBAHASAN Januari saja. Bisa dibayangkan bila kegagalan
3.1. Tahap Define tersebut tidak segera ditindaklanjuti maka kerugi-
Fase ini terkait dengan identifikasi proses atau an perusahaan akan semakin bertambah besar
produk yang membutuhkan perbaikan. Tu-juan yang dikarenakan produk cacat. Berdasarkan data
yang akan dicapai adalah mengurangi jumlah diatas maka diambil data dari total jumlah pro-
defect pada hasil produksi. Defect yang menjadi duksi yang diperiksa, banyaknya hasil produksi
fokus perbaikan adalah produk yang mempunyai yang tidak memenuhi standar, dan persentase
prosentase defect paling besar atau paling domi- produk yang tidak memenuhi standar produksi
nan. Yang pertama dilakukan adalah mencari pro- resin ABC selama periode Januari sampai Sep-

42
Tri Widodo & Hari Priyadi Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

tember 2014 dan datanya adalah sebagai berikut:

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada


tiga karakteristik kualitas kunci (CTQ) dalam
proses produksi resin ABC selama periode Januari
sampai dengan September, banyak CTQ potensial
yang terjadi didominasi oleh kecacatan karena
OH-Value tinggi. Hal ini dapat terlihat pada bulan
Januari ada satu cacat karena OH-Value tinggi,
Terlihat bahwa terjadi defect pada resin ABC bulan Februari ada satu kecacatan potensial OH-
rata-rata sebanyak 1,3% tiap bulan. Hal ini pasti Value tinggi, bulan Maret ada dua kecacatan
sangat tidak diinginkan oleh perusahaan karena potensial OH-Value tinggi dan Color tinggi, bulan
menjadi kerugian yang sangat besar bagi peru- April ada satu kecacatan potensial OH-Value
sahaan apalagi dilihat dari nilai uang yang di- tinggi, bulan Mei ada satu kecacatan potensial
keluarkan perusahaan. Sedangkan flow proses OH-Value tinggi, bulan Juni ada satu kecacatan
dapat dilihat dari diagram SIPOC berikut: potensial OH-Valuetinggi, bulan Juli ada satu
kecacatan potensial OH-Valuetinggi, bulan Agus-
tus ada dua kecacatan potensial OH-Value tinggi
dan Water contenttinggi, sedangkan bulan Sep-
tember ada satu kecacatan potensial OH-Value
tinggi.
b. Melakukan pengukuran kinerja output
(produk resin ABC)
Pengukuran kinerja output dilakukan dengan
3.2. Tahap Measure cara menghitung data hasil pemeriksaan hasil
Measuremerupakan tahap pengevaluasian proses pembuatan resin ABC serta menghitung
sistem pengukuran dan menaksir kemampuan DPMO dan nilai sigma PT. Pardic Jaya Chemi-
baseline kinerja (output) dari perusahaan PT. cals, seperti tabel berikut:
Pardic Jaya Chemicals. Tahap measure ini terdiri
dari dua langkah yaitu:
a. Menetapkan karakteristik kualitas kunci
(CTQ)
Karakteristik-karakteristik kunci yang dapat
menyebabkan hasil produksi resin ABC tidak
dapat memenuhi harapan pelanggan adalah seba-
gai berikut:
a. OH-Value tinggi;
b. Color tinggi; dan
c. Water Content tinggi.

43
Tri Widodo & Hari Priyadi Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

Tabel Konversi Sigma

c) Data dan controlchart proses.

Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas,


maka dapat dinyatakan bahwa PT. Pardic Jaya
Chemicals memiliki tingkat sigma sebesar 3,46
dengan DPMO rata-rata sebesar 25514,4 per
sejuta produk resin ABC. Perusahaan dapat mela-
kukan pengukuran output tentang jenis kecacatan
yang ditentukan sehingga dapat diketahui kapabi-
litas sigma dan DPMO perusahaan saat ini, ke-
mudian perusahaan harus melakukan perbaikan-
perbaikan untuk mengurangi jumlah kecacatan
produk dengan metode six sigma sehingga dapat
mengurangi jumlah defect/cacat yang sering
terjadi.
3.3. TahapAnalyze
Tahap analyze dilakukan untuk mengidentifi-
kasi masalah dan menemukan sumber penyebab
masalah kualitas. Tahap ini terdiri atas dua lang-
kah yaitu:
a. Analisa stabilitas dan kapabilitas (kemam-
puan) proses.
Dalam melakukan analisis kapabilitas proses
terdapat dua langkah berikut, yaitu:
a) Menghitung frekuensi dari setiap CTQ yang
kemudian hasilnya dituliskan ke dalam tabel,
sebagai berikut:

b) Menggunakan hasil perhitungan ke dalam


diagram Pareto.

44
Tri Widodo & Hari Priyadi Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

d) Menghitung Kapabilitas Proses (Cp) & Cpk dibutuhkan cara untuk menanggulangi jenis-jenis
menggunakan software Minitab. kecacatan yang terjadi pada resin ABC agar tidak
berlanjut pada terjadinya kecacatan lain saat
proses pembuatan resin X.
Sedangkan pada perhitungan menggunakan
minitab dapat diketahui nilai Cp&Cpk dengan
menggunakan softwareMinitab bahwa untuk OH-
Value mempunyai Cp dan Cpk sebesar 1,20 dan
0,97. Untuk watercontent sebesar 1,85 dan 0,83
sedangkan untuk color adalah sebesar 2,26 dan
2,18. Hal ini menandakan bahwa OH-Value
adalah proses yang paling tidak capablekarena
Cp< 1,33.
b. Mengidentifikasi sumber-sumber dan akar
masalah penyebab kualitas

Setelah melakukan penghitungan pada tabel


diatas maka selanjutnya hasil dari perhitungan
diatas tersebut dituangkan pada diagram sebab
akibat (Fish Bone) seperti gambar berikut:
Media (0%) Method (66,67%)
Penentuan vis end
point hanya
Tidak ada berdasarkan visual
parameter cek
untuk kontrol
Belum ada alat End Point
untuk cek OH- kurang
Value di
Produksi
OH-Value Tinggi

Kurang
Kurang teliti
terlatih

Karyawan Kurang
baru konsentrasi

Machine (0%) Material (0%) Man (16,67%)


Berdasarkan tabel dan gambar diatas, dapat
Gambar: Fishbone OH-Value tinggi.
diketahui rincian tidak terpenuhinya jenis CTQ
yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya Media (0%) Material (8,33%)

produk cacat di PT. Pardic Jaya Chemicals. Dari Bahan


baku
diagram pareto dapat langsung dilihat bahwa jenis rusak

dan jumlah kecacatan terbesar pada resin ABC Kualitas


rendah

yaitu diakibatkan oleh hasil OH-Value yang tinggi Color Tinggi

sebesar 10 kecacatan sedangkan tabel 4.4 dapat


diketahui jumlah persentase dari kecacatan sebe-
sar 83,33% dari total kecacatan. Jenis kecacatan
kedua adalah color tinggi sebanyak 1 kecacatan Machine (0%) Method (0%) Man (0%)

dengan persentase sebesar 8,33% dan jenis keca- Gambar: fishbone Color tinggi.
catan ketiga adalah watercontent tinggi sebanyak
1 kecacatan dengan persentase sebesar 8,33%.
Pada kenyataannya di PT. Pardic Jaya Chemicals
untuk proses pembuatan resin X yang mengguna-
kan resin ABC sebagai bahan baku ada beberapa
yang juga harus mengalami kegagalan karena
penanganan yang kurang tepat. Maka dari itu

45
Tri Widodo & Hari Priyadi Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

Media (0%) Material (0%) tujuan utama, Why-alasan, Where-lokasi, When-


waktu, Who-orang, How-metode). Rencana tin-
dakan/usulan-usulan pada faktor man, material,
method untuk masing-masing jenis kecacatan
Water Content Tinggi
dapat dilihat pada beberapa tabel berikut:
Waktu
kurang
lama a. Tabel perbaikan masalah OH-Value tinggi
Proses
vaccum prinsip 5W-1H
Pressure
kurang Jenis 5W-1H Deskripsi Rencana Perbaikan
Machine (0%) Method (8,33%) Man (0%)
Tujuan What Menetapkan prosedur kerja bagi karyawan
Gambar: FishboneWater Content tinggi.
utama (Apa) bagian produksi

Dari tabel dan diagram sebab akibat diatas, Alasan Why Agar proses produksi sesuai dengan prosedur
dapat diketahui bahwa faktor penyebab kecacatan Kegunaan (Mengapa) kerja yang telah ditetapkan sehingga
tertinggi ada pada unsur method, yaitu sebesar menghasilkan produk yang sesuai spesifikasi
75%. Methoddapat menjadi penyebab kecacatan Lokasi Where Dilaksanakan di PT. Pardic Jaya Chemicals,
hasil pembuatan resin ABC dikarenakan beberapa (Dimana) tepatnya di ruang produksi dan ruang untuk
faktor, yaitu: pelatihan karyawan
1. Tidak/belum adanya parameter untuk kontrol
Sekuens When Pada saat stop proses produksi (dayshift)
OH-Value saat proses pembuatan resin ABC
(Urutan) (Kapan)
sehingga menyulitkan operator untuk menentu-
kan endpoint yang tepat sebelum cooling Orang Who Tanggung jawab diserahkan kepada kepala

karena produksi tidak mempunyai alat untuk (Siapa) bagian produksi


cek OH-value.
2. Endpoint viskositas kurang juga merupakan Metode How 1. Melakukan percobaan penentuan endpoint

salah satu penyebab OH-Value menjadi tinggi (Bagaimana) menggunakan viskometer Cone & Plate

karena penentuan endpoint viskositas menggu- 2. Standarisasi hasil percobaan


nakan viskometer gardner yang pengecekannya 3. Memberikan pelatihan kepada karyawan
adalah secara visual sehingga persepsi masing- agar dapat menghasilkan produk yang baik
masing operator pasti berbeda.
Faktor kedua penyebab kecacatan adalah b. Tabel perbaikan masalah Water Content
Man, yaitu sebesar 16,67%. Manusia dapat men- tinggi prinsip 5W-1H
jadi penyebab kecacatan pembuatan resin ABC
dikarenakan beberapa faktor, antar lain: Jenis 5W-1H Deskripsi Rencana Perbaikan

1. Karyawan bekerja kurang konsentrasi, hal ini Tujuan What Menetapkan prosedur kerja bagi karyawan
sering menyebabkan ketelitian pekerjaan kar- utama (Apa) bagian produksi
yawan menjadi berkurang.
Alasan Why Agar proses produksi sesuai dengan prosedur
2. Karyawan belum memiliki skill/kemampuan
Kegunaan (Mengapa) kerja yang telah ditetapkan sehingga
yang cukup karena karyawan tersebut meru- menghasilkan produk yang sesuai spesifikasi
pakan karyawan baru yang masih perlu bim-
bingan dan belajar. Lokasi Where Dilaksanakan di PT. Pardic Jaya Chemicals,
(Dimana) tepatnya di ruang produksi dan ruang untuk
Faktor ketiga penyebab kecacatan adalah pelatihan karyawan

Material, yaitu sebesar 8,33%. Penyebabnya ada- Sekuens When Pada saat proses produksi
lah kurangnya kontrol terhadap penanganan bahan
(Urutan) (Kapan)
baku yang akan dipakai untuk produksi. Karena
ada beberapa jenis bahan baku yang perlu pe- Orang Who Tanggung jawab diserahkan kepada kepala

nanganan khusus sebelum dipastikan bahan baku (Siapa) bagian produksi

itu layak pakai. Dari tiga faktor itulah penyebab


Metode How 1. Menambah waktu holding vaccum dengan
dominan terjadinya kecacatan pada proses pem-
(Bagaimana)
buatan resin ABC. asumsi dapat mengambil kadar air yang

tertinggal saat akhir reaksi

3.4. Tahap Improve 2. Standarisasi petunjuk kerja


Pada tahapan ini yang dilakukan adalah 3. Memberikan pelatihan kepada karyawan
menetapkan rencana-rencana tindakan untuk agar dapat menghasilkan produk yang baik
melaksanakan peningkatan kualitas menggunakan
metode Six Sigma, berdasarkan 5W-1H (What-

46
Tri Widodo & Hari Priyadi Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

c. Tabel perbaikan masalah Color tinggi prin- Pemeriksaan ini


dilakukan tiap bulan
sip 5W-1H
Jenis 5W-1H Deskripsi Rencana Perbaikan

Tujuan What Menentukan bahan baku untuk resin ABC


utama (Apa) secara tepat dan berkualitas
Method Penjelasan 1. Setelah dilakukan
Alasan Why Agar bahan baku sesuai dengan standar yang tentang penjelasan tentang cara
Kegunaan (Mengapa) telah ditetapkan perusahaan sehingga petunjuk kerja kerja perlu dilakukan
dan pengawasan dan
menghasilkan produk yang sesuai spesifikasi pengoperasian evaluasi pada
alat karyawan secara
Lokasi Where Dilaksanakan di PT. Pardic Jaya Chemicals, viskometer berkala
Cone&Plate
(Dimana) tepatnya di bagian penerimaan barang 2. Kontrol mengenai cara
kerja karyawan
dilakukan oleh Kepala
Sekuens When Pada saat bahan baku dikirim oleh supplier
seksi setiap bulan
(Urutan) (Kapan) sekali

3. Pemeriksaan ini
Orang Who Tanggung jawab diserahkan kepada bagian dilakukan dengan
quality control (penerimaan RM) menghitung persentase
(Siapa) tingkat kecacatan
selama beberapa
Metode How Mengadakan penjelasan tentang pentingnya periode dan
menghitung nilai
(Bagaimana) pemeriksaan bahan baku terlebih dahulu agar
sigma perusahaan
memudahkan kontrol bahan baku yang akan hingga mencapai
dipakai proses saat produksi, menetapkan tingkat sigma tertinggi

standar kualitas bahan baku


b. Tabel rencana Tindakan dan Alat Kontrol
3.5. Tahap Control untuk mengatasi Water Content Tinggi.
Rencana tindakan perbaikan yang dilakukan Jenis Faktor Rencana Alat Kontrol
di PT. Pardic Jaya Chemicals akan dilaksanakan Kecacatan Penyebab Tindakan
dalam jangka waktu satu tahun sehingga dapat
1. Penjelasan 1. Setelah
mencapai target yang diinginkan perusahaan. mengenai cara dilakukan
Target yang ingin dicapai perusahaan yaitu me- kontrol proses penjelasan
yang benar tentang cara
ngurangi produk offgrade/outspec tidak lebih dari kerja perlu
2. Penjelasan
1% dari jumlah produksi yang dihasilkan. Setelah mengenai teknik
dilakukan
pengawasan
melaksanakan rencana tindakan, perlu adanya kontrol vaccum dan evaluasi
proses pada
perencanaan yang berupa alat kontrol untuk me- karyawan
ngetahui apakah ada peningkatan kualitas pem- secara berkala
buatan resin ABC. Tabel untuk mengontrol 2. Kontrol
perencanaan yang telah dilakukan dapat dilihat mengenai
cara kerja
pada tabel berikut ini: karyawan
dilakukan
a. Tabel Rencana Tindakan dan Alat Kontrol oleh Kepala
Water seksi setiap
untuk mengatasi OH-Value Tinggi. ContentTinggi
Method
bulan sekali

3. Pemeriksaan
Jenis Faktor Rencana Alat Kontrol ini dilakukan
Kecacatan Penyebab Tindakan dengan
menghitung
1. Pelatihan 1. Setelah dilakukan persentase
keterampil- keterampilan keahlian, tingkat
an kerja maka diperlukan kecacatan
karyawan pengontrolan apakah selama
dalam terdapat peningkatan beberapa
mengontrol kualitas periode dan
proses menghitung
pembuatan 2. Pengontrolan nilai sigma
resin ABC dilakukan pada saat perusahaan
proses berlangsung hingga
OH- 2. Peningkatan mencapai
Man
ValueTinggi kedisiplinan 3. Pemeriksaan ini tingkat sigma
karyawan dilakukan dengan tertinggi
menghitung persentase
3. Pelatihan tingkat kecacatan
akan selama beberapa
kesadaran periode dan
pentingnya menghitung nilai
kualitas sigma PT. Pardic Jaya
produk Chemicals hingga
mencapai tingkat
sigma tertinggi.

47
Tri Widodo & Hari Priyadi Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

Jenis Faktor Rencana Alat Kontrol jumlah produksi resin ABC dari bulan
Kecacatan Penyebab Tindakan Januari sampai September 2014 adalah
sebanyak 396 item yang diperiksa dengan
1. Pemeriksaan 1. Pengawasan dan
yang lebih pengevaluasian jumlah item cacat terjadi 12 item. Ber-
efektif kualitas bahan dasarkan perhitungan, PT. Pardic Jaya Che-
terhadap baku dari supplier
bahan baku pada saat barang micals memiliki tingkat sigma 3,46 dengan
sebelum tiba.
proses
kemungkinan 25514,4 untuk sejuta produksi
produksi. 2. Pemeriksaan ini
dilakukan dengan
(DPMO). Kapabilitas proses yang dicapai
ColorTinggi Material 2. Penggunaan menghitung untuk masing-masing item yang masih
bahan baku persentase tingkat
yang baik cacat beberapa
terdapat kecacatan didalamnya adalah
(tidak periode dan sebagai berikut Cp&CpkOH-Value 1,20 &
melebihi menghitung nilai
shelflife / sigma perusahaan 0,97. Cp&Cpkwatercontent 1,85 & 0,83.
kadaluwarsa). hingga mencapai Sedangkan Cp&Cpkcolor 2,26 & 2,18. Hal
tingkat sigma
tertinggi. ini tentunya menjadi sebuah kerugian yang
sangat besar apabila tidak ditangani sebab
Rencana hasil tindakan diatas perlu dilaku- semakin banyak produk yang gagal dalam
kan untuk peningkatan kualitas pembuatan resin proses produksi tentunya mengakibatkan
ABC. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh PT. pembengkakan biaya produksi. Jadi secara
Pardic Jaya Chemicals dalam mengontrol semua prinsip, six sigma dapat diterapkan untuk
rencana tindakan yang telah dilaksanakan adalah merencanakan pengendalian kualitas.
sebagai berikut: 2. Jenis-jenis kerusakan yang sering terjadi
1. Secara berkala (setiap 1 atau 2 bulan sekali) pada produksi resin ABC yaitu disebabkan
menghitung data hasil pembuatan resin ABC karena OH-Valuetinggi sebanyak 10 kali,
yang cacat kemudian menghitung persentase watercontent tinggi sebanyak 1 kali, serta
tingkat kecacatannya. jenis cacat berupa color tinggi sebanyak 1
2. Mencari potensial penyebab timbulnya keca- kali. Atau dengan kata lain CTQ (Criticalto
catan pembuatan resin ABC. Quality) yang terjadi adalah 83,33% adalah
3. Menghitung DPMO dan nilai sigma untuk OH-Value tinggi, 8,33% watercontent tinggi,
melihat peningkatan nilai sigma, dan seterus- dan 8,33% adalah color tinggi. Faktor penye-
nya dilakukan perhitungan untuk dapat men- bab 16,67% pada faktor man& 66,67% pada
capai level 6 sigma dengan melebihi pencapai- faktor methoduntuk OH-Value. Faktor pe-
an sigma level sebesar 3,46 dan DPMO sebesar nyebab pada faktor method 8,33% untuk wa-
25514,4. Setelah peningkatan kualitas six ter content, dan faktor penyebab pada faktor
sigma berhasil, maka hasil-hasil yang telah material 8,33% untuk color.
tercapai dari tindakan peningkatan kualitas ha- 3. Six sigma merupakan metode dan konsep
rus distandarisasi dan didokumentasikan. yang tepat untuk dipadukan dengan sistem
Total Quality Control yang selama ini sudah
4. KESIMPULAN & SARAN diterapkan di PT. Pardic Jaya Chemicals ka-
4.1 Kesimpulan rena secara detail bisa diaplikasikan untuk
Dari hasil analisis penelitian yang telah mencari penyebab defect/cacat yang terjadi
dilakukan dapat disimpulkan bahwa perusahaan hingga menghitung tingkat kemungkinan ke-
PT. Pardic Jaya Chemicals sampai sekarang cacatan setiap sejuta peluang serta melaku-
masih belum menerapkan six sigma secara kese- kan improvisasi terhadap permasalahan de-
luruhan karena memang metode six sigma belum fect yang sering terjadi.
dipakai di PT. Pardic Jaya Chemicals. Namun
metode six sigma dapat dipakai sebagai metode Pada tahap akhir yaitu control, dilakukan
pembanding untuk improvement yang lebih baik. rencana tindakan dan alat kontrolnya pada ma-
Untuk penerapan konsep secara sederhana dapat sing-masing kecacatan. Rencana tindakannya ada-
dikatakan bahwa perusahaan belum mampu men- lah berupa pelatihan ketrampilan karyawan da-
capai target yang telah ditetapkan yaitu tidak lebih lam proses produksi resin ABC, peningkatan ke-
1% produk cacat dari jumlah produksi perbulan. disiplinan karyawan, pelatihan karyawan untuk
Hal ini terjadi karena perusahaan belum mela- penggunaan alat baru. Sedangkan alat kontrol di-
kukan program perencanaan six sigma secara perlukan untuk dapat mengetahui bahwa terjadi
keseluruhan. Kesimpulannya adalah sebagai beri- peningkatan kualitas atau tidak.
kut:
4.2 Saran
1. Berdasarkan data produksi yang diperoleh
Saran yang dapat diberikan kepada PT.
dari PT. Pardic Jaya Chemicals diketahui
Pardic Jaya Chemicals adalah perusahaan perlu

48
Tri Widodo & Hari Priyadi Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

menerapkan rencana pengendalian kualitas sebe- Hendradi, C.T. 2006. Statistik Six Sigma dengan
lum melakukan produksi yaitu dengan cara: Minitab. Yogyakarta: Andi Offset.
1. Perusahaan harus dapat memberikan pengarah-
Pzydek, T. 2003. The Six Sigma Handbook. New
an kepada karyawannya tentang pentingnya
York: McGraw-HillCompanies.
kualitas produk resin ABC dan meningkatkan
disiplin kerja karyawannya. (Dari Buku)
2. Pimpinan Produksi harus sering melakukan Sudianto, M.D. 2008. Penggunaan Metode Six
kontrol terhadap semua hal yang menyangkut Sigma dalam Perencanaan Pengendalian
proses produksi khususnya pada tahapan ana- Kualitas pada U.D.Global Info Media di
lisa. Ungaran, Skripsi, Jurusan Manajemen FE
3. PT. Pardic Jaya Chemicals hendaklah lebih Universitas Katholik Soegijapranata, Sema-
memperketat standar kualitas bahan baku yang rang.
nantinya akan dijadikan patokan untuk proses
produksi. (Dari Skripsi)
4. Perusahaan harus dapat memberikan pelatihan Vitho dkk. 2013. Aplikasi Six Sigma untuk
kepada karyawan agar dapat menghasilkan menganalisis faktor-faktor penyebab keca-
produk yang berkualitas. catan produk Crumb Rubber SIR 20 pada
5. Pimpinan harus dapat membuat peningkatan PT. XYZ, DMAIC-FMEA, Kecacatan kadar
pada kinerja para karyawan dengan cara men- PRI sebesar 70,42%.
ciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
Hariri dkk. 2013. Penerapan metode Six Sigma
DAFTAR PUSTAKA sebagai upaya perbaikan untuk mengurangi
Packdefect susu Greenfields (Studi kasus
Yamit, Z. 2013. Manajemen Kualitas Produk & pada PT. Greenfield Malang), DMAIC-
Jasa. Yogyakarta: Ekonisia. FMEA, RPN terbesar pada mesin filling yaitu
Evans, J.R. & Lindsay, W.M. 2007. Pengantar Six 320.
Sigma An Introductionto Six Sigma & Proces
Improvement. Singapore: South Western.
Pande, P.S., Neuman, R.P., & Cavanagh, R.R.
2000. The Six Sigma Way. NewYork:
McGraw-Hill Companies.

49
Joko Hardono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

“PERFORMANCE TEST” POMPA SENTRIFUGAL TIPE ETA-N 125 x 100-400


DI PT TORIHIMA GUNA INDONESIA

Joko Hardono

ABSTRAK

Pompa sentrifugal tipe ETA-N 125x100-400 merupakan salah satu tipe produk pompa PT
Torishima Guna Indonesia, sebuah perusahaan joint anatara PT una Elektro Indonesia dengan
PT Torishima Ltd. Jepang. Performance test bertujuan untuk mengetes kesesuaian performa
pompa actual terhadap standar pabrik maupun permintaan khusus dari konsumen. Performa
pompa yang dimaksud meliputi: Head (H), Capacity (Q) shaft power (L) dan effisiensi ( ).
Spesifikasi pompa ETA-N 125x100-400 berdasar data dari manufacturer adalah: Head = 51 m,
capacity = 160,8 m3/jam (2,68 m3/min). Spesifikasi motor yang digunakan adalah: putaran
motor 1450 rpm, daya motor 75 KW dan effisiensi motor 91%. Instalasi pengetesan pompa
dengan menggunakan system negative suction, sehingga memerlukan pemancingan pompa
sebelum dioperasikan. Pompa dihubungkan dengan motor penggerak oleh sebuah rigid coupling
dengan posisi horizontal, sesuai dengan posisi pompa tersebut dalam pengoperasiannya. Dari
hasil perhitungan data dapat diketahui bahwa best efisiensi point pompa sentrifugal tipe ETA-N
125 x 100-400 terjadi pada putaran 1450 rpm memiliki kapasitas = 2.62 m3/min; head total =
52.11 m; dan efisiensi pompa 67,97 %. Sedangkan untuk pompa standar pabrik memiliki best
efisiensi point pada putaran 1450 rpm memiliki kapasitas = 2.68 m3/min; head total = 51 m; dan
efisiensi pompa 67,5 %.
Kata Kunci: Performance, Pompa, Head, Capacity, Shaft Power, Effisiensi

1. PENDAHULUAN c. Mendapatkan grafik hubungan antara


Pompa adalah mesin yang digunakan untuk kapasitas dan head secara aktual.
memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat
3. TINJAUAN PUSTAKA
yang lain melalui media perpipaan. Spesifikasi
3.1 Definisi Pompa
pompa dinyatakan dengan jumlah fluida yang
Pompa adalah mesin yang digunakan untuk
dialirkan per satuan waktu (capacity) dan tekanan
memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat
untuk mengalirkan sejumlah fluida yang dinyata-
yang lain melalui media perpipaan.
kan dalam satuan ketinggian (head). Dalam men-
jalankan fungsinya tersebut, pompa mengubah 3.2 Klasifikasi Pompa
energi mekanis dari penggerak pompa menjadi Pompa diklasifikasikan menjadi dua jenis
energi tekan dalam fluida sehingga akan menjadi menurut prinsip kerjanya, yaitu pompa dinamik
aliran fluida atau perpindahan fluida. Energi dan pompa displacement. Masing-masing jenis di
mekanik pompa diperoleh deri sumber penggerak atas masih dibagi lagi menjadi beberapa jenis
dari sebuah engine atau motor listrik. menurut jumlah tingkat, bentuk elemen pompa,
Untuk memenuhi permintaan penlanggan jumlah kerja dan arah aliran fluida.
akan kebutuhan pompa dengan spesifikasi terten-
tu, perlu dilakukan pengetesan performa pompa. 3.2.1 Pompa Dinamik
Dari pengetesan ini akan didapatkan data actual Adalah pompa yang bekerja dengan volume
mengenai kapasitas, head, shaft power dan efi- ruang yang tetap. Head yang dibangkitkan
siensi dari pompa. Dari data tersebut melalui merupakan perubahan energi kinetik fluida yang
perhitungan yang sederhana dapat ditentukan bergerak karena dorongan oleh sudu-sudu impeler
kebutuhan daya penggerak (engine/motor) yang yang berputar dalam rumah pompa, impeler ini
diperlukan. menerima energi mekanis dari penggerak pompa
melalui poros impeler. Fluida yang berputar
2. TUJUAN PENULISAN dalam rumah pompa oleh gaya sentrifugal akan
Tujuan penulisan jurnal ilmiah ini adalah: terlempar ke dinding rumah pompa sehingga pada
a. Membandingkan performa pompa sentrifugal daerah pusat impeler akan tejadi kehampaan.
tipe ETA-N 125 x 100-400 secara actual de- Karena pusat impeler mempunyai tekanan lebih
ngan pompa standar manufactur dengan tipe rendah dari saluran hisap, maka fluida dalam
yang sama, saluran hisap akan mengalir ke pusat impeler.
b. Mencari best eeficiency pompa secara aktual Energi kinetik yang dimiliki fluida yang berputar

50
Joko Hardono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

dalam rumah pompa , oleh rumah pompa akan gal (single suction). Sedangkan pompa yang me-
dirubah menjadi energi tekanan sehingga fluida miliki sisi masuk ganda atau mempunyai isapan
akan mengalir ke saluran tekan. ganda disebut pompa isapan ganda (double suc-
tion).
3.2.2 Pompa Displacement
Adalah pompa yang bekerja dengan c. Jumlah Impeler
perubahan volume ruang pompa. Perubahan Pompa sentrifugal dengan satu impeler dise-
volume ruang pompa dilakukan oleh elemen but pompa satu tingkat (single stage). Sedangkan
gerak pompa yang bergerak translasi atau bolak- pompa sentrifugal yang memiliki beberapa
balik dalam ruang pompa, maupun yang bergerak impeler yang dipasang secara berderet (seri) pada
rotasi. Ketika terjadi pembesaran volume rumah satu poros, sehingga zat cair yang keluar dari
pompa maka akan terjadi penurunan tekanan di impeler pertama dimasukkan ke impeler berikut-
dalam rumah pompa, sehingga fluida yang nya dan seterusnya hingga impeler yang terakhir
memiliki tekanan lebih tiggi akan mengalir atau disebut pompa bertingkat banyak (multi stage).
terhisap ke dalam rumah pompa melalui saluran Head total pompa multi stage merupakan jumlah
hisap. Pada saat terjadi pengecilan volume rumah dari head yang ditimbulkan oleh masing-masing
pompa, maka fluida dalam rumah pompa akan impeler sehingga memiliki head total yang besar.
mengalami penekanan sehingga fluida yang
memiliki tekanan lebih tinggi dari tekanan di luar 3.3. Posisi Poros Penggerak Impeler
rumah pompa akan mengalir melalui saluran Menurut posisi poros penggerak impelernya,
tekan. Untuk mencegah aliran balik ke saluran pompa sentrifugal dibedakan menjadi dua jenis.
hisap, maka pompa dilengkapi dengan katup relief Yaitu, pompa sentrifugal jenis poros mendatar
valve untuk mencegah aliran balik ke rumah yang memiliki poros penggerak horizontal dan
pompa. pompa sentrifugal jenis poros tegak lurus yang
memiliki poros penggerak vertikal.

3.4 Komponen Utama Pompa Sentrifugal


Komponen utama pompa sentrifugal dibagi
menjadi lima komponen besar, antara lain:
a) Impeler, merupakan bagian dari pompa
sentrifugal yang berfungsi mengubah energi
mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada fluida yang dipompakan.
Impeler biasanya terbuat dari besi cor,
stainless;
b) steel atau perunggu, namun bahan-bahan lain
juga digunakan sesuai kebutuhan;
c) Shaft, berfungsi untuk meneruskan momen
puntir dari penggerak pompa (motor). Selain
itu, shaft juga berfungsi sebagai tempat
dudukan impeler dan bagian-bagian berputar
Gambar 1. Jenis-jenis pompa lainnya;
3.2.3 Jenis-Jenis Pompa Sentrifugal d) Volute Casing, agian paling luar dari pompa
Jenis-jenis pompa sentrifugal dapat dibeda- sentrifugal yang berfungsi sebagai pelindung
kan berdasarkan arah aliran keluar impeler, jum- elemen yang berputar, tempat kedudukan
lah sisi masuk impeler, jumlah impeler, serta posi- inlet dan outlet flange serta tempat
si poros penggerak impeler. memberikan arah aliran dari impeller;
a) Arah Aliran Keluar impeler e) Casing cover, berfungsi sebagai tutup
Menurut arah aliran fluida yang keluar dari impeler dan penahan/pengarah aliran fluida
impeler, pompa sentrifugal dibedakan menjadi pada saat pompa beroperasi;
tiga jenis. Yaitu pompa aliran aksial (axial flow), f) Bearing housing, merupakan bagian dari
aliran radial (radial flow), dan aliran campuran pompa sentrifugal yang berfungsi sebagai
(mixed flow). tempat kedudukan bearing penyangga poros
penggerak pompa.
b). Jumlah sisi masuk impeler
Pompa sentrifugal yang memiliki sisi masuk
hanya satu (tunggal) disebut pompa isapan tung-

51
Joko Hardono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

2
 np 
H p  H M  

 nM 
3
 np 
L p  LM  

 nM 
Dimana:
Qp = Debit prototype (m3/s)
QM = Debit model (m3/s)
Hp = Head total prototype (m)
HM = Dhead total model (m)
Lp = Daya poros prototype (KW)
LM = Daya poros model (KW)
Lp = Daya poros prototype (KW)
Gambar 2: komponen utama pompa sentrifugal.
Np = Kecepatan putar prototype (rpm)
NM = Kecepatan putar model (rpm)
3.5 Hukum Kesebangunan Pompa
Jika dua buah pompa sentrifugal yang Hubungan di atas dinamakan hukum
memiliki geometris sebangun satu dengan yang kesebangunan pompa. Hukum tersebut sangat
lain maka untuk kondisi aliran yang sebangun penting untuk menaksir perubahan performansi
pula berlaku hubungan sebagai berikut: pompa bila putaran diubah dan juga untuk
memperkirakan performansi pompa yang
 np  direncanakan apabila pompa tersebut geometris
Q p  QM  
 sebangun dengan pompa yang sudah diketahui
 nM 
performansinya.
a) Head Pompa PW 0,163QH
Head pompa merupakan tekanan yang  pmp  100%  100%
L  motor Pin
dihasilkan pompa untuk mengalirkan sejumlah
fluida yang direncanakan sesuai dengan kondisi Dimana:
instalasi pemompaan. Head pompa umumnya .ηpump = effisiensi pompa (%)
dinyatakan dalam satuan ketinggian (m). .ηmotor = effisiensi motor (%)
PW = Daya air (KW)
b) Head Total L = Daya poros (KW)
Head total merupakan kerugian total sistem Q = Debit aliran (m3/min)
perpipaan. H = Head total (m)
Ht = (Q2.kf) + (Hd – Hs) + z Pin = Daya input (KW)
Dimana: γ = berat jenis air (ton/m3)
kf = koefisien aliran. Untuk pompa tipe
ETA-N 125 x 100-400, kf = 0,136 4. METODOLOGI
(tabel performance test pompa Metode pengumpulan data yang digunakan
ETA-N 100-400 standard PT. dalam journal ilmiah ini adalah sebagai berikut:
Torishima Guna Indonesia). 1. Metode Observasi
z = jarak antara pressure gauge ke flange Metode pencarian data dengan mengadakan
pompa. Sesuai dengan standar yang pengamatan langsung pada objek yang telah
dipakai PT. Torishima Guna ditentukan.
Indonesia. 2. Metode Interview
z = 2 x diameter suction Metode wawancara dengan “expert/expe-
riented person” untuk kondisi yang ada di
c) Efisiensi pompa lapangan.
Efisiensi pompa merupakan presentase 3. Studi Literatur
perbandingan dari daya air (water power) dan da- Pengambilan data di bagian performance test
ya poros (shaft power). Daya air adalah daya yang pompa dan mempelajari buku-buku di peru-
diperlukan untuk menaikkan air pada tinggi total sahaan maupun beberapa sumber ilmiah
tertentu dan daya poros adalah daya yang diukur lainnya.
pada poros pompa,yang diperlukan untuk meng-
angkat dan atau memindahkan air pada tinggi
total tertentu. Sehingga efisiensi pompa dapat di-
hitung dengan persamaan di bawah ini.

52
Joko Hardono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

5. PERANCANGAN DAN DATA mengalir ke silencer, switch pompa


5.1 Perancangan Performance Test Pompa vakum di“on”kan
1) Instalasi Performance Test Pompa  Cek indikator dari vakum gauge ,
Adapun instalasi performance test pompa PT tutup katup vakum dan matikan
Torishima Gna Indonesia seperti pada gambar di pompa vakum.
bawah ini: b. Pastikan bahwa katup utama dalam ke-
adaan tertutup sampai switch di”on”kan
c. Setelah di”on”kan,bukalah katup utama
d. Biarkan udara keluar dari pressure gauge.
Pressure gauge harus disesuaikan dengan
kebutuhan.
6) Pengukuran
a. Pengukuran head, kapasitas dan shaft
power sesuai aturan JIS (Japanese Indus-
trial Standards), penentuan performance
pompa harus mengikuti kaidah berikut:
Gambar 3: instalasi performance test pompa  Metode pengetesan: JIS B 8301
Keterangan gambar:  Standar keberterimaan: ISO 9906 dan
1. Pompa dalam pengujian Spec Customer
2. Katup pengeluaran b. Fluida kerja
3. Pressure gauge Fluida kerja adalah air bersih pada suhu
4. Vacuum gauge kerja (0 – 40oC)
5. Magnetic flow meter c. Titik kerja
6. Katup pengatur aliran Pengambilan data titik kerja minimum 5
7. Sekat ukur titik termasuk shut off
8. Permukaan air d. Total head (H)
Total head diukur dengan bourdon – tube
2) Seting Pompa gauge dan vacuum gauge
a. Cek spesifikasi pompa yang akan ditest e. Kapasitas (Q)
 Kapasitas Pengukuran kapasitas dilakukan dengan
 Head tangki pengukur, electromagnetic flow
 Shaft Power meter dan weir
b. Pilih motor yang sesuai dengan f. Shaft power (L)
spesifikasi Shaft power dihitung dalam input power
yang terbaca pada panel dikalikan dengan
3) Setting pompa pada base plate dan hu-
efisiensi motor yang dipakai
bungkan dengan kopling pada motor
g. Speed (n)
4) Sebelum Operasi Speed atau putaran poros diukur dengan
a. Periksa dan yakinkan bahwa baut pipa tachometer digital
sudah kencang, juga kopling dalam Tabel 1: Standar keberterimaan pompa
keadaan kencang
b. Periksa kabel dan penyetelan:
 Dibawah 5,5 kw, kabel motor distel
dengan metode <Y/∆
 Diatas 5,5 kw, kabel motor sedang
distel dengan metode N/N< Y/∆
c. Periksa putaran motor Tabel 2: Toleransi keberterimaan untuk pompa dengan driver
5) Selama Operasi power input kurang dari 10 kw
a. Karena desain sistem perngujian ini air
sisi hisap berada dibawah sisi hisap pom-
pa (negatif suction head) maka sebelum
dijalankan, diperlukan air pancingan. Cara
memberikan pancingan tersebut adalah:
 Buka katup vakum dan biarkan air
mengalir ke pompa vakum sampai air

53
Joko Hardono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

Catatan:
Kelas 1 adalah untuk pompa yang
mempunyai ketelitian tinggi
Kelas 2 adalah untuk pompa yang
mempunyai ketelitian rendah
h. Temperatur bearing
Temperatur bearing tidak melebihi tem-
peratur maksimum yaitu temperatur
ruangan  40oC , pengetesan ini apabila
tidak dipersyaratkan oleh customer tidak
dilakukan.
5.2 Verifikasi Pompa Lulus Uji

Gambar 3.5: Pompa ETA-N 125 x 100-400

Sesuai dengan run card pada pompa, pompa


tipe ETA-N 125 x 100-400 yang ditest merupakan
pompa untuk stok kanban, sehingga data perfor-
masi pompa permintaan berupa kapasitas (Q),
Head (H), putaran motor (n), daya motor yang
digunakan untuk pengetesan, dan efisiensi motor
yang digunakan mengikuti ketentuan standar
Gambar 3.4: verifikasi pompa lulus uji. pabrik yaitu dapat dilihat pada tabel performance
test pompa tipe ETA-N 100-400 standard PT.
1. Tarik garis lurus dari titik nol ke ujung Torishima Guna Indonesia. Berikut ini data
segitiga permintaan sampai menyentuh leng- pompa sentrifugal yang akan ditest:
kung garis kurva (titik P) Costumer : Kanban
2. Kemudian tarik garis dari titik tersebut ke Tipe pompa : ETA-N 125 x 100-400
garis sumbu Y (head total), selanjutnya No. PT : 46752
disebut titik H2. Material volute casing : Cast Iron (FC)
3. Tarik pula garis horizontal sejajar dengan Material impeler : Cast Iron (FC)
garis H2 bersentuhan dengan segitiga per- Material shaft : Stainless Steel (SUS)
mintaan. Seal : Mechanical Seal (MS)
4. Kemudian tarik garis titik P ke bawah sampai Impeller size : ϕ 404 mm
bersentuhan garis sumbu X (kapasitas Q), Kapasitas :160.8 m3/jam = 2,68
titik ini disebut titik Q2 3
m /min
5. Selanjutnya tarik garis sejajar dengan garis Head : 51 m
titik Q2 bersentuhan dengan segitiga permin- Putaran motor : 1450 rpm
taan, ini disebut garis Q1. Daya motor : 75 kW
6. Hitung selisih H2-H1 dalam nilai persentase. Efisiensi motor : 91%
7. Bandingkan nilai persentase tersebut terha-
dap item 3.2.4.10. yang mengatur syarat ke- 6. HASIL DAN PEMBAHASAN
berterimaan. 6.1 Perhitungan Data
8. Bila memenuhi ketentuan terrsebut maka Data hasil pengetesan pompa ditunjukkan
pompa tersebut lulus uji, bila tidak maka ha- dalam tabel 3.1
rus dilakukan tindakan perbaikan agar dapat Tabel 3: data hasil pengetesan
sesuai ketentuan terrsebut.

54
Joko Hardono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

Titik pengetesan spesifikasi pompa perminta- = 91 % x 38,39 KW


an adalah pada titik 4. = 34,93 KW
n = 1450 rpm
6) Standar shaft power (putaran 1450 rpm)
nt = 1481 rpm 3
Qt = Q1 = 2.68 m3/min  n 
L2  Lt  

H1 = 51 m  nt 
Hd = 52 m 3
Hs = -1.38 m  1450rpm 
L2  34,93KW  
V = 388 volt  1481rpm 
Pin = 38.39 KW = 32,79 KW
hmotor = 91 %
7) Efisiensi Pompa (putaran 1450 rpm)
Asumsi: 0,163Q2 H 2
1. Kondisi steady state 2  100%
L
2. Energi Potensial dan Energi Kinetik diabaikan 3
3. Adiabatik 0,163x2,62 m
min x52,11m
2  100%
6.2 Perhitungan Data Hasil Pengetesan 32,79 KW
1) Kapasitas aktual (putaran 1450 rpm) = 67,97 %
 n  6.3 Perhitungan Toleransi Syarat
Q2  Qt  

 nt  Keberterimaan Pompa
1) Kapasitas
3  1450rpm 
Q2  2.68 m   Q2  Q1
min  1481rpm  Q  100%
  Q1
= 2.62 m3/min 2,62  2,68
Q  100%
2) Head Gauge (Head tekanan) 2,68
Head gauge: Hd – Hs = -2,09 %
Dimana, 2) Head
Hd : Head discharge pompa/head permintaan
H 2  H1
(m) H  100%
Hs : Head suction pompa (m) H1
Head gauge = 52 m – (-1.38 m) 52,11m  51m
H  100%
= 53,38 m 51m
= 2,17 %
3) Head total
Ht = (Q2.kf) + (Hd – Hs) + z 3) Efisiensi
  1
Dimana,   2 100%
kf = koefisien aliran. Untuk pompa tipe 1
ETA-N 125 x 100-400, kf = 0,136 68  65
  100%
z = potensial head 65
z = 0 , karena suction level dan discharge = 4,57 %
level berada pada level ketinggian 4) Shaft Power
yang sama Nilai shaft power standar pada putaran motor
Sehingga, 1450 rpm dapat dicari menggunakan kurva
Ht = (2,68 m3/min)2 x 0,136) + performance test pompa sentrifugal tipe ETA-N
53,38 m + 0 = 54.36 m 125 x 100-400 standar PT. Torishima Guna
Indonesia. Dari pembacaan kurva dapat diketahui
4) Head total aktual (putaran 1450 rpm) bahwa shaf power pada kapasitas 2.68 m3/min
2
 n  atau 160.8 m3/jam adalah 33 KW. Sehingga
H 2  H t  
 selisih shaft power hasil pengetesan dan shaft
 nt 
2
power standar pabrik dapat dihitung dengan:
 1450rpm  L2  L1
H 2  54,36m  L  100%
 1481rpm  L1
= 52,11 m 32,79KW  33KW
L  100% 
5) Shaft Power 33KW
Lt = ηmotor Pin = -0,65 %

55
Joko Hardono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

Hasil perhitungan data performance test masuk dalam batas toleransi yang telah ditetap-
pompa sentrifugal tipe ETA-N 125 x 100-400 kan. Selisih kapasitas pompa yang dites dengan
standar PT. Torishima Guna Indonesia untuk stok standar yang ada adalah -2,09% sedangkan batas
kanban dapat dilihat pada tabel hasil perhitungan toleransinya adalah ±5%. Head total pompa
data di bawah ini. memiliki selisih 2,17% ,toleransi yang masih
Tabel 4: Perhitungan data hasil pengetesan
diperbolehkan ±5%. Begitu juga dengan efisiensi
pompa yang cenderung lebih baik 0,70 % dari
efisiensi permintaan,sedangkan toleransi untuk
efisiensi pompa yang masih diperbolehkan adalah
-5%.

Tabel 4: Perbandingan data spesifikasi pompa standar


manufacture dengan pompa aktual pengetesan

6.4 Pembahasan Gambar 3.8: Kurva SP-Q.


Dari hasil perhitungan data dapat diketahui Keterangan gambar:
bahwa best efisiensi point pompa sentrifugal : hubungan SP-Q standar pabrik
permintaan tipe ETA-N 125 x 100-400 adalah : Hubungan SP-Q pengetesan
pada putaran 1450 rpm memiliki kapasitas = 2,62 Q1 : kapasitas standar pabrik
m3/min; head total = 52,11 m; dan efisiensi Q2 : kapasitas pengetesan
pompa 67,97 %. sedangkan untuk pompa standar SP1 : Shaft Power standar pabrik
pabrik memiliki best efisiensi point pada putaran SP2 : Shaft Power pengetesan
1450 rpm memiliki kapasitas = 2.68 m3/min; head Dari kurva hubungan antara kapasitas dan
total = 51 m; dan efisiensi pompa 67,5%. Berikut shaft power di atas juga terlihat perbedaan antara
ini kurva hubungan antara kapasitas dan head shaft power standar pabrik dan shaf power hasil
pompa standar pabrik dan hasil pengetesan. pengetesan. Namun perbedaan tersebut masih ma-
suk dalam toleransi keberterimaan pompa. Yaitu,
pengetesan dengan motor lebih dari 15 KW shaft
power tidak boleh melebihi 10% dari shaft power
standar pabrik. Dari hasil pengetesan diperoleh
data shaft power - 0.65% dari shaft power standar
pabrik yang dapat dibaca pada kurva dengan garis
warna hitam.
Dari hasil pengetesan pompa ETA.N 125 x
100-400 yang telah dilakukan terdapat perbedaan
dengan standar yang sudah ditetapkan pabrik, ke-
mungkinan beberapa penyebab terjadinya perbe-
Gambar 3.7: Kurva H-Q
daan data tersebut adalah sebagai berikut:
Keterangan gambar: a. Saat pengetesan pengaturan kapasitas aliran
: hubungan H-Q standar pabrik pompa sangat sulit sehingga data yang di-
: Hubungan H-Q pengetesan ambil kurang sesuai dengan standar, walau-
Q1 : kapasitas standar pabrik pun tidak diperhatikan karena perbedaannya
Q2 : kapasitas pengetesan relatif kecil. Tapi data tersebut berpengaruh
H1 : head standar pabrik terhadap ketelitian data hasil pengetesan.
H2 : head pengetesan b. Ketelitian saat pembacaan skala pada pres-
sure gauge maupun vacuum gauge yang ku-
Dapat dilihat dari kurva di atas, data hasil rang karena jarum penunjuk bergetar saat
pengetesan memiliki perbedaan dengan data tekanan tinggi, sedangkan dalam pengetesan
pompa standar pabrik. Namun data tersebut masih dibutuhkan efisiensi waktu sehingga peng-
ambilan data harus cepat.

56
Joko Hardono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

c. Kurang telitinya pembacaan powermeter


Saran
karena nilai power input yang terbaca pada
Adapun beberapa saran yang penulis
powermeter tidak stabil. Sehingga data yang
sampaikan antara lain:
diambil adalah nilai yang terlihat pertama
1. Ketelitian pembacaan alat ukur hendaknya
kali oleh operator.
diperhatikan agar data pengetesan yang
d. Pengencangan sambungan pada pipa dan
diperoleh lebih teliti.
flange pompa juga berpengaruh terrhadap
2. Hendaknya lebih memperhatikan rumus-ru-
data yang terbaca pada pressure gauge. Per-
mus yang digunakan. Terutama untuk rumus
bedaan data yang terjadi kemungkinan terjadi
kesebangunan pompa agar data perhitungan
juga karena sambungan yang kurang rapat.
bisa lebih tepat.
Karena apabila terjadi kebocoran sekecil
apapun juga akan berpengaruh terhadap
DAFTAR PUSTAKA
kinerja pompa. Hal ini terlihat pada titik shut
off. Seharusnya head pada titik shut off (titik
Japan Industrial Standard JIS B 8301:2000
1) lebih tinggi daripada titik minimum flow
2001. Rotodynamic pumps-Hydraulic perfor-
(titik 2).
mance acceptance test-grade 1 and 2. Japanesse
Walaupun pompa hasil pengetesan berbeda Standards Association
dengan pompa standar pabrik. Namun pebedaan
Karassic, Messina, Heald. 2001. Pump
data tersebut masih masuk dalam toleransi keber-
Handbook 3th edt. McGraw-Hill.
terimaan pompa. Dengan demikian pompa tipe
ETA-N 125 x 100-400 yang telah ditest dinya- PT. Torishima Guna Indonesia. 1994. Tori-
takan lolos uji. shima Pump Handbook. Jakarta Indonesia.
7. KESIMPULAN Robert W Fox, Alan T.McDonald. 2003.
Berdasarkan perhitungan data hasil perfor- Introduction to Fluid Mechanics. Prentise Hall
mance test pompa sentrifugal tipe ETA-N 125 x inc.
100-400 untuk stok kanban dapat diambil Sularso, MSME., Tahara. 2000. Pompa
kesimpulan sebagai berikut:
dan Kompresor. Jakarta: Pradnya Paramita.
1. Spesifikasi pompa
a. Kapasitas (Q) : 2.62 m3/min
b. Head Total (H) : 52.34 m
c. Shaft Power (L) : 32.79 KW
d. Efisiensi Pompa (h) : 68.28%
2. Selisih hasil pengetesan dengan pompa
standar pabrik
a. Kapasitas (Q) : -2.09%
b. Head Total (H) : 2.64%
c. Shaft Power (L) : -0.65%
d. Efisiensi Pompa(h) : 5.05%
3. Pompa tipe ETA-N 125 x 100-400 untuk stok
kanban yang telah dites dinyatakan lulus uji
karena masih masuk dalam batas toleransi
keberterimaan pompa.

57
Rohmat Taufiq & Diajeng Fatihah Nandhar ’Umi Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG


PADA PT. MULTI BOX INDAH

Rohmat Taufiq1), Diajeng Fatihah Nandhar ’Umi2)


1,2)
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang
E-mail: 1) rohmat.taufiq@yahoo.com

ABSTRAK

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, penggunaan komputer merupakan alat
informasi yang sangat penting dan dibutuhkan dalam setiap aspek kehidupan kita. Penggunaan
komputer membuat pekerjaan kita menjadi lebih mudah. Dengan sistem manual kita akan
membutuhkan beberapa orang untuk mengerjakan banyak data, tapi dengan sistem kom-
puterisaasi kita dapat mengerjakannya hanya dengan beberapa orang saja, jadi lebih efisien.
Pembuatan laporan akan terbantu dengan menggunakan sistem komputerisasi.
PT. Multi Box Indah adalah sebuah perusahaan yang memproduksi karton atau kardus di
daerah Cikande, Serang. Kendala yang dihadapi adalah sulitnya mengatur data persediaan
barang di bagian gudang barang jadi. Hal ini disebabkan karena perusahaan masih menggunakan
sistem manual, yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel. Oleh karena hal tersebut,
perusahaan memerlukan waktu yang cukup lama dalam pembuatan laporan dan tingkat
kesalahan pun tinggi.
Berdasarkan keadaan di atas, penulis mencoba untuk membantu perusahaan dengan
membuatkan aplikasi persediaan barang dengan menggunakan PHP dan database MySQL.
Penulis berharap dengan menggunakan aplikasi ini perusahaan akan terbantu dalam
penginputan data persediaan barang jadi guna membuat laporan, dan juga tingkat kesalahan
dapat diminimalisir. Penulis juga berharap dengan aplikasi ini pembuatan laporan menjadi lebih
cepat dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Kata Kunci: Persediaan Barang, Proses System.

1. PENDAHULUAN dari cepat lambatnya informasi didapat serta aku-


Perkembangan teknologi komputer yang sa- rat tidaknya informasi yang mampu memberikan
ngat pesat membawa imbas pada seluruh lapisan informasi secara cepat, tepat serta akurat kepada
bidang usaha, sehingga komputerisasi dalam ber- pihak-pihak yang memerlukan.
bagai bidang sudah merupakan tuntutan yang
1.1.Rumusan Masalah
mendasar dewasa ini. Kebutuhan akan informasi
Berdasarkan judul di atas yang telah diuraikan
yang cepat, tepat dan akurat sangat diperlukan
oleh penulis, maka penulis mengidentifikasi ru-
sebagai pertimbangan proses pengambilan kepu-
musan masalah antara lain:
tusan selanjutnya.
1. Bagaimana membuat suatu sistem infor-
Pada perusahaan banyak menggunakan sis-
masi persediaan barang dengan menerap-
tem informasi karena memudahkan di dalam pen-
kan program PHP untuk mengelola tran-
carian informasi. Selain itu, dengan sistem kom-
saksi barang masuk dari produksi ke gu-
puterisasi maka data-data dapat tersimpan dengan
dang barang jadi dan barang keluar dari
baik dan juga dapat terhindar dari kelalaian-
gudang barang jadi ke customer?
kelalaian apabila penyimpanan dilakukan secara
2. Apakah sering terjadinya kesalahan pen-
manual.
catatan data sehingga informasi yang di-
Sistem informasi merupakan suatu sistem
dapat tidak akurat dan penyajian laporan
yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari kom-
yang masih manual relatif lama?
ponen-komponen dalam organisasi untuk menca-
3. Apakah dengan adanya sistem informa-
pai suatu tujuan yaitu menyampaikan informasi.
si persediaan barang dapat membantu ki-
Sistem informasi persediaan yang baik dan akan
nerja pegawai dalam menyelesaikan peker-
sangat membantu pihak manajemen dalam me-
jaan?
nentukan keputusan-keputusan ataupun kebi-
jakan-kebijakan yang nantinya akan mempenga-
ruhi jalannya proses produksi, stok barang baik
tidaknya suatu sistem informasi sangat tergantung
58
Rohmat Taufiq & Diajeng Fatihah Nandhar ’Umi Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

1.2 Batasan Masalah lumnya harus diubah bentuknya menjadi bentuk


Batasan masalah yang akan dibahas dalam yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam
penelitian ini hanya membahas tentang stok ba- bahasa pemrograman melalui proses coding.
rang jadi yang masuk dan keluar. Barang jadi dari Tahap ini merupakan implementasi dari tahap
produksi masuk ke gudang barang jadi dan barang desain yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh
jadi keluar untuk ke customer. Sistem informasi programmer dan juga sesuatu yang dibuat harus-
persediaan barang digunakan untuk pengontrolan lah diujicobakan. Demikian juga dengan perang-
persediaan barang terhadap transaksi masuk dan kat lunak. Semua fungsi-fungsi perangkat lunak
keluarnya barang jadi pada PT. Multi Box Indah. harus diujicobakan, agar perangkat lunak bebas
dari error (kesalahan), dan hasilnya harus benar-
2. METODE PENELITIAN
benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah di-
definisikan sebelumnya.
e) Deployment/Penyebaran.
Aplikasi yang sudah jadi segera diantar ke
Gambar 1: Model Waterfall (Roger S Pressman, 2005). pengguna atau pemilik sistem selain diantar maka
Metode penelitian yang digunakan yaitu secara otomatis pemeliharaan suatu perangkat
Water-fall atau Air Terjun, menunjukkan pende- lunak diperlukan, termasuk didalamnya adalah pe-
katan, sistematis sekuensial untuk pengembangan ngembangan, karena perangkat lunak yang dibuat
perangkat lunak yang dimulai dengan spesifikasi tidak selamanya hanya seperti ini. Pengem-
pelanggan persyaratan dan berlangsung melalui bangan diperlukan ketika adanya perubahan dari
perencanaan konstruksi, pemodelan dan penye- eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian
baran, yang berpuncak pada dukungan terus sistem operasi, atau perangkat lainnya.
menerus dari perangkat lunak selesai. Model 3. IMPLEMENTASI ANTAR MUKA
Waterfall bisa dilihat pada gambar diatas. 3.1 Perancangan Form Login
a) Communication/Komunikasi. Form login merupakan form yang pertama
Pemodelan ini diawali dengan mencari kali ditampilkan saat program aplikasi ini dijalan-
kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan kan. Form ini digunakan untuk membatasi pe-
diaplikasikan ke dalam bentuk perangkat lunak. makai sistem, dalam artian pengguna sistem yang
Hal ini sangat penting, mengingat perangkat lunak dapat masuk ke sistem informasi persediaan ba-
harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen rang adalah user yang sudah mempunyai user id
yang lain seperti perangkat keras, device memory dan password.
dan juga dalam tahapan ini terjadi proses pen- Jika login sebagai user, maka akan tampil
carian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan menu user, sedangkan jika login sebagai admin
pada perangkat lunak. Untuk mengetahui sifat dari maka akan tampil menu admin.
program yang akan dibuat, maka para perangkat
lunak engineer harus mengerti tentang domain
informasi dari perangkat lunak, misalnya fungsi
yang dibutuhkan, user interface.
b) Planning/Rencana.
Proses ini digunakan untuk menentukan
jadwal/waktu yang diperlukan untuk menyelesai-
kan setiap kegiatan yang dibutuhkan untuk me-
nyelesaikan proyek perangkat lunak ini.
c) Modeling/Pemodelan.
Proses ini digunakan untuk mengubah kebu-
tuhan- kebutuhan di atas menjadi representasi
ke dalam bentuk “blueprint” perangkat lunak se-
Gambar 2: Tampilan Form Login.
belum coding dimulai. Desain harus dapat meng-
implementasikan kebutuhan yang telah disebut- 3.2 Perancangan Halaman Beranda Admin
kan pada tahap sebelumnya. Seperti aktivitas se- Halaman beranda admin tampil ketika user
belumnya, maka proses ini juga harus didokumen- berhasil login.
tasikan sebagai konfigurasi dari perangkat lunak.
d) Construction/Konstruksi.
Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam
hal ini adalah komputer, maka desain yang sebe-
59
Rohmat Taufiq & Diajeng Fatihah Nandhar ’Umi Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

Gambar 6: Tampilan Form Transaksi.


Gambar 3: Tampilan Halaman Beranda Admin.
3.6 Perancangan Cek Barang
3.3 Perancangan Halaman Beranda User Cek barang merupakan form yang menam-
Halaman beranda user tampil ketika user pilkan tabel stok barang dan retur barang.
berhasil login.

Gambar 7: Tampilan Cek Barang.


Gambar 4: Tampilan Halaman Beranda User. 3.7 Perancangan Cetak Laporan
3.4 Perancangan Master Data Cetak laporan yaitu untuk mencetak laporan
Master data merupakan form yang diguna- penerimaan barang/pengeluaran barang/stok
kan oleh admin untuk menampilkan data ba- barang/barang retur per tanggal yang diinginkan.
rang dan data customer dari database. Ber-
fungsi untuk melihat data dan juga menambah
data, mengedit data, ataupun menghapus data,
dengan cara mengklik data yang ingin kita hapus
atau mengubah, ataupun dengan mengklik tombol
tambah data.

Gambar 8: Tampilan Cetak Laporan.

3.8 Perancangan Kelola User


Kelola user yaitu untuk mengelola user yang
bisa masuk ke sistem.

Gambar 5: Tampilan Master Data.

3.5 Perancangan Transaksi


Transaksi merupakan form input yang digu-
nakan oleh admin/user untuk membuat transaksi
penerimaan barang/pengeluaran barang/retur ba-
rang/penggantian retur barang.
Gambar 9: Tampilan Kelola User.

3.9. Perancangan Ganti Password


Ganti password yaitu untuk mengganti pass-
word user.

60
Rohmat Taufiq & Diajeng Fatihah Nandhar ’Umi Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

dan Operasi. Jakarta: Lembaga FE–UI.


Boy Subirosa Sabarguna. 2003. Sistem In-
formasi Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta:
Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng-DIY.
George H. Bodnar. 2000. Sistem Informasi
Akuntansi. Jakarta:
Salemba Empat. Hamid Al-Jufri. 2011.
Gambar 10: Tampilan Form Ganti Password. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakar-
3.10 Perancangan Tampilan Keluar ta: Smart Grafika.
Menu keluar berfungsi untuk keluar dari apli- Indrajani. 2007. Pemrograman Berbasis
kasi program. Objek dengan Bahasa Java. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
Jogiyanto. 1991. Analisis Dan Disain Sistem
Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori Dan
Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Jogiyanto. 2001. Analisis dan Disan Sistem
Informasi. Yogyakarta: Andi.
Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem.
Yogyakarta: Andi.
4. KESIMPULAN
John Burch and Gary Grudnitski. 1986.
Setelah menyelesaikan program aplikasi
Information Systems Theory and Practice. New
persediaan barang pada PT. Multi Box Indah,
York: John Wiley and Sons.
penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut: Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall.
1. Dengan adanya aplikasi ini maka pengon- 2008. Analysis and Design. New Jersey: Pearson
trolan stok menjadi lebih cepat dan tepat, Prentice Hall.
karena di dalam sistem ini dilengkapi de-
Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan
ngan laporan stok pertanggal, yang artinya
UML. Yogyakarta: Graha Ilmu.
dapat dilakukan pengontrolan barangnya
secara berkala. Raymond McLeod. 2001. Sistem Infor-
2. Dengan adanya aplikasi ini penginputan masi Manajemen Jilid 2. Jakarta: Prenhall-
transaksi menjadi lebih cepat, dan mengu- indo.
rangi terjadinya human error yang sering Robert K. Leitch and K. Roscoe Davis.
terjadi karena masih memakai sistem ma- 1983. Accounting Information Systems. New
nual. Jersey: Prentice-Hall.
3. Memberikan kemudahan dalam proses pem-
buatan laporan sehingga efisiensi waktu Rohmat Taufiq. 2013. Sistem Informasi
dapat dihasilkan. Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
DAFTAR PUSTAKA Soemarsono SR. 1992. Akunting Suatu
Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta, Lembaga
Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem In- FE – UI.
formasi. Yogyakarta: Andi.
Tata Sutabri. 2003. Analisa Sistem Informasi.
Adi Nugroho. 2005. Analisis dan Pe- Yogyakarta: Andi.
rancangan Sistem Informasi Dengan Metodo- Whitten L. Jeffery. 2004. System Analysis
logi Berorientasi Objek. Bandung: Informatika. and Design Methods. 6th Edition. McGraw Hill.
Afif Amrullah. 2002. Unified Modeling Whitten, L. Jeffrey, Lonnie D. Bentley, Kevin
Language (UML). Bandung: Pustaka.
C. Dittaman. 2004. System Analysis and Design
Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Anali- Methods. New York: McGraw-Hill.
sis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Winardi. 1986. Kamus Ekonomi (Inggris-
Graha Ilmu. Indonesia). Bandung: Alumni.
Assauri Sofyan. 1992. Manajemen Produksi Pengertian Persediaan, nin9r0emz.files.
61
Rohmat Taufiq & Diajeng Fatihah Nandhar ’Umi Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

wordpress.com/2008/02/proposal-rpl.doc Tang-
gal 20 Juni 2008, Jam 09.30 WIB.
Pengertian Dasar dan Simbol Flow-chart,
http://andreyanto-gunadarma.blogspot.com/
2012/10/pengenalan-flowchart-flowchart.html
Tanggal 19 Oktober 2012
http://blogseobrilliant.blogspot.com/2014/03/
sekilas-tentang-bahasa pemrograman.html
Pengertian Notepad ++, http://ez-
widya.blogspot.com/2012/12/makalah.html
Tanggal 26 Desember 2012
http://id.wikipedia.org/

62
Almufid & Lukiyono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

DAKTILITAS PADA STRUKTUR BALOK DI BANGUNAN TINGGI PADA DAERAH RAWAN


GEMPA SESUAI DENGAN PERATURAN SNI 1726;2012

Almufid, Lukiyono

Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Tangerang
almufid_st@yahoo.com

ABSTRAK
Wilayah Indonesia mencakup daerah-daerah yang mempunyai tingkat resiko gempa yang
cukup tinggi diantara beberapa daerah gempa diseluruh dunia. Itu dikarenakan letak geografis
Indonesia yang berada pada perbenturan tiga lempeng kerak bumi yaitu lempeng Eurasia,
lempeng Pasifik, dan lempeng India Australia. Ditinjau secara geologis, kepulauan Indonesia
berada pada pertemuan 2 jalur gempa utama, yaitu jalur gempa Sirkum Pasifik dan jalur gempa
Alpine Transasiatic. Kota Cilacap adalah sebuah kota yang terletak di pesisir pantai selatan
pulau Jawa. Menurut SNI 1726-2012, kota Cilacap terletak pada zona D gempa. Untuk
mengurangi angka kematian penduduk dan kerusakan berat akibat goncangan gempa,
diperlukan perencanaan struktur bangunan gedung yang baik dan benar.
Faktor daktilitas suatu bangunan menjadi salah satu faktor penting dalam perencanaan
struktur bangunan tahan gempa. Daktilitas adalah kemampuan sebuah struktur atau komponen
untuk menahan respon inelastik, termasuk defleksi terbesar dan menyerap energi. Semakin
besar nilai daktilitas, semakin aman dan kuat suatu struktur bangunan dalam menahan beban
gempa.
Kata Kunci: Gempa Bumi, Daerah Rawan Gempa, Daktilitas dan Struktur Bangunan Tahan
Gempa

1. PENDAHULUAN dampak dari gaya lateral yang bersifat siklis


1.1 Dasar Perencanaan Struktur (bolak-balik) yang dialami oleh struktur selama
Perencanaan struktur bangunan bertingkat terjadinya gempa bumi. Untuk memikul gaya
tinggi atau > 6 (Enam) Lantai dan harus memper- lateral yang dialami oleh bangunan, struktur harus
hitungkan kemampuannya dalam memikul beban- dapat memiliki daktilitas yang memadai di daerah
beban yang bekerja pada struktur tersebut, di joint atau elemen struktur tahan gempa seperti
antaranya adalah beban gravitasi dan beban bresing (Pengaku) atau dinding geser.(Shear
lateral. Beban gravitasi adalah beban mati struktur Wall).
dan beban hidup searah grafitasi, sedangkan yang
1.2 Daktilitas
termasuk beban lateral adalah beban angin dan
Faktor daktilitas suatu bangunan menjadi
beban gempa.
salah satu faktor penting dalam perencanaan
Berdasarkan SKSNI 03 2847 2002, tujuan
struktur bangunan tahan gempa. Daktilitas adalah
desain bangunan tahan gempa adalah untuk men-
kemampuan sebuah struktur atau komponen un-
cegah terjadinya kegagalan struktur atau keru-
tuk menahan respon inelastik, termasuk defleksi
sakan struktur yang mengakibatkan kehilangan
terbesar dan menyerap energi. Semakin besar nilai
korban jiwa, dengan tiga kriteria standar sebagai
daktilitas, semakin aman dan kuat suatu struktur
berikut:
bangunan dalam menahan beban gempa. daktiltas
a. Ketika terjadi gempa kecil, tidak terjadi
balok diperoleh dari rumus:
kerusakan sama sekali.
b. Ketika terjadi gempa sedang, diperbolehkan µ=
terjadi kerusakan arsitektural tetapi bukan Dimana:
merupakan kerusakan struktural. µ = Daktilitas Balok
c. Ketika terjadi gempa kuat, diperbolehkan Δm = Defleksi maksimum balok
terjadinya kerusakan struktural dan nonstruk- (defleksi sebelum beban gempa)
tural, namun kerusakan yang terjadi tidak Δy = Defleksi pada saat leleh pertama
sampai menyebabkan bangunan runtuh. (defleksi sesudah beban gempa)
Oleh sebab itu, perencanaan bangunan struk-
tur tahan gempa harus dapat memperhitungkan

63
Almufid & Lukiyono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

2. KONSEP PERENCANAAN STRUKTUR mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia.
2.1 Metode Analisis Struktur Terhadap Beban Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh
Gempa observatorium seismologi nasional yang di ukur
Metode analisis yang dapat digunakan untuk pada skala besarnya lokal 5 magnitude. Intensitas
memperhitungkan pengaruh beban gempa terha- getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.
dap struktur adalah sebagai berikut: Hiposentrum atau jarak fokus gempa, yaitu
titik atau garis tempat peristiwa yang menimbul-
2.1.1 Metode Analisis Statik
kan terjadinya gempa, letaknya di dalam litosfer
Analisis perancangan struktur bangunan ter-
pada kedalaman yang bervariasi, di laut Jawa
hadap pengaruh beban gempa secara statis, pada
tercatat hiposentrum dalamnya 700 kepala ma-
prinsipnya adalah menggantikan gaya-gaya hori-
drasah, sedangkan gempa di lepas pantai barat
zontal yang bekerja pada struktur akibat per-
Sumatera, Selatan Jawa, dan Nusa Tenggara
gerakan tanah dengan gaya-gaya statis yang eki-
kedalamannya sekitar 50 km.
valen, dengan tujuan penyederhanaan dan
Episentrum gempa, yaitu titik atau garis di
kemudahan di dalam perhitungan. Metode ini
permukaan bumi atua permukaan laut tempat
disebut Metode Gaya Lateral Ekivalen (Equiva-
gelombang permukaan mulai dirambatkan, atau
lent Lateral Force Method).Pada metode ini
tempat gelombang primer dan sekunder pertama
diasumsikan bahwa gaya horizontal akibat gempa
kali mencapai permukaan bumi atau laut.
yang bekerja pada suatu elemen struktur, besarnya
Gelombang gempa bumi, dibedakan menjadi
ditentukan berdasarkan hasil perkalian antara
3 macam yaitu:
suatu konstanta berat atau massa dari elemen
1. Gelombang longitudinal atau gelombang
struktur tersebut.
primer adalah gelombang gempa yang diram-
2.1.2 Metode Analisis Dinamis batkan dari hiposentrum melalui lapisan
Analisis dinamis untuk perancangan struktur litosfer secara menyebar dengan kecepatan
tahan gempa dilakukan jika diperlukan evaluasi antara 7-14 km per detik, mempunyai periode
yang lebih akurat dari gaya-gaya gempa yang antara 5-7 detik. Gelombang ini adalah
bekerja pada struktur, serta untuk mengetahui gelombang yang pertama kali dicatat oleh
perilaku dari struktur akibat pengaruh gempa. seismograf.
Pada struktur bangunan tingkat tinggi atau 2. Gelombang transversal atau gelombang se-
struktur dengan bentuk atau konfigurasi yang kunder adalah gelombang gempa yang
tidak teratur. Analisis dinamis dapat dilakukan bersama-sama dengan gelombang primer di-
dengan cara elastis maupun inelastis. Pada cara rambatkan dari hiposentrum ke segala arah
elastis dibedakan Analisis Ragam Riwayat Waktu dalam lapisan litosfer dengan kecepatan
(Time History Modal Analysis), dimana pada cara antara 4-7 km per detik dan mempunyai
ini diperlukan rekaman percepatan gempa dan periode 11-13 detik. Karena kecepatan
Analisis Ragam Spektrum Respons (Response gelombang transversal lebih kecil daripada
Spectrum Modal Analysis), dimana pada cara ini gelombang longitudinal, maka gelombang
respons maksimum dari tiap ragam getar yang transversal dicatat di seismograf setelah
terjadi didapat dari Spektrum Respons Rencana gelombang primer.
(Design Spectra). Sedangkan pada analisis dina- 3. Gelombang panjang atau gelombang permu-
mis inelastis digunakan untuk mendapatkan kaan adalah gelombang gempa yang diram-
respons struktur akibat pengaruh gempa yang batkan mulai dari episentrum menyebar ke
sangat kuat dengan cara integrasi langsung segala arah di permukaan dengan kecepatan
(Direct Integration Method). rambat antara 3,5 – 3,9 km per detik dan
mempunyai periode yang besar. Gelombang
2.3. Gempa Bumi gempa panjang inilah yang mengiringi
2.3.1. Pengertian Gempa Bumi gelombang primer dan gelombang sekunder
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan dan merupakan gelombang perusak bumi.
yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan
energi dari dalam secara tiba-tiba yang mencip- Seismograf adalah alat pencatat gempa bumi.
takan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa Seismograf dibedakan menjadi 2 macam yaitu: 1)
disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng seismograf horizontal; dan 2) seismograf vertikal.
Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada Seismogram adalah gambaran getaran gempa
jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami bumi yang dicatat pada seismograf. Gambaran
selama periode waktu. Gempa Bumi diukur getaran ini berbentuk garis patah-patah. Apabila
dengan menggunakan alat Seismometer. Moment getaran semakin kuat, maka garis patah-patah
magnitudo adalah skala yang paling umum di akan semakin lebar dan apabila semakin lama

64
Almufid & Lukiyono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

getaran gempa itu di satu tempat, maka semakin trum dan menyebar ke segala arah dalam
panjang pita seismograf yang menggambarkan wujud getaran gelombang primer dan sekun-
seismogram. der. Sedangkan dari episentrum terjadi ram-
Pleistosista adalah garis khayal yang memba- batan getaran gempa di permukaan bumi
tasi sekitar episentrum yang mengalami kerusakan dalam bentuk gelombang panjang.
terhebat akibat dari gempa bumi.
Berdasarkan bentuk episentrumnya gempa
Isoseista adalah garis khayal pada permukaan
dibedakan menjadi 2 yaitu:
bumi yang mencatat tentang kerusakan fisik yang
1. Gempa linier adalah gempa yang terjadi
sama akibat dari suatu gempa, dan biasanya ditan-
apabila episentrumnya berbentuk garis.
dai dengan angka romawi yang menunjukkan
Gempa linier terjadi di daerah-daerah patahan
skala kekuatan gempa. Isoseista yang berdekatan
(gempa tektonik).
dengan episentrum diberi angka romawi yang
2. Gempa sentral adalah gempa yang terjadi
lebih besar dari sekitarnya.
apabila episentrumnya berbentuk titik.
Homoseista adalah garis khayal pada permu-
Gempa ini terjadi karena adanya gunung api
kaan bumi yang mencatat besarnya gelombang
yang meletus atau runtuhan bagian atas
gempa primer pada waktu yang sama.
litosfer.
2.3.2 Faktor Terjadinya Gempa Bumi
Berdasarkan letak episentrumnya gempa di-
Berdasarkan peristiwa yang menyebabkan
bedakan menjadi 2 yaitu:
terjadinya gempa dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Gempa laut adalah gempa yang terjadi apa-
Gempa vulkanik adalah gempa bumi yang
bila episentrumnya di dalam laut.
disebabkan oleh aktivitas gunung api. Gempa ini
2. Gempa daratan adalah gempa yang terjadi
tidak begitu hebat. Sumber kekuatan gempa bumi
apabila episentrumnya di darat.
vulkanik hanya berasal dari aktivitas magma
gunung api. Gempa vulkanik biasanya hanya Berdasarkan jarak episentralnya gempa di-
dapat dirasakan oleh penduduk yang tinggal di bedakan menjadi 3 yaitu:
sekitar gunung yang meletus. 1. Gempa setempat adalah gempa yang terjadi
Gempa tektonik adalah gempa bumi yang jika jarak episentralnya dan tempat terasa
disebabkan oleh dislokasi atau perpindahan gempa sejauh kurang dari 10.000 km.
pergeseran lapisan bumi yang tiba-tiba terjadi 2. Gempa jauh adalah gempa yang terjadi
dalam struktur bumi sebagai akibat adanya tarikan apabila jarak episentralnya dan tempat terasa
atau tekanan. gempa kurang lebih 10.000 km.
Pergeseran lapisan bumi dapat secara vertikal 3. Gempa sangat jauh adalah gempa yang
ataupun secara horizontal. Gempa tektonik dapat terjadi apabila jarak episentralnya dan tempat
menimbulkan kerusakan yang parah apabila epi- terasa gempa sejauh lebih dari 10.000 km.
sentrumnya dangkal.
Gempa runtuhan atau terban adalah gempa 2.3.3 Skala Kekuatan Gempa Bumi
bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, run- Skala kekuatan gempa bumi diukur ber-
tuhnya atap gua atau terowongan di bawah tanah. dasarkan kuat atau lemahnya getaran. Kekuatan
Intensitas gempa runtuhan sangat kecil sehingga gempa bumi umumnya dinyatakan dengan skala
gempa ini tidak akan terasa pada jarak yang jauh. Richter. Skala Richter didasarkan pada alat pen-
gukur gempa bumi, yaitu seismograf Wood An-
Berdasarkan kedalaman hiposentrumnya
gempa bumi dibedakan menjadi 3 yaitu: derson. Hasil pengukuran alat pengukur gempa
1. Gempa dangkal adalah gempa yang ke- bumi ini dengan cepat dapat diketahui berapa
dalaman hiposentrumnya kurang dari 50 km kekuatan gempa dan jarak antara lokasi pengamat
dari permukaan bumi. Gempa dangkal pada dengan sumber gempa.
umumnya menimbulkan gempa yang sangat Skala kekuatan gempa bumi tidak hanya
besar. skala Richter saja, tetapi ada juga skala Mercalli
2. Gempa intermedier atau gempa sedang ada- dan skala Omori. Pada skala Richter, kekuatan
lah gempa bumi yang hiposentrumnya pada gempa diukur berdasarkan getaran magnitudo.
kedalaman antara 50–300 km dari permukaan Akan tetapi, pada skala Mercalli dan skala Omori
bumi. berdasarkan tahapan yang berkaitan dengan
3. Gempa dalam adalah gempa bumi yang intensitas gempa.
kedalaman hiposentrumnya antara 300 – 700 Untuk mengukur intensitas kekuatan gempa,
km dari permukaan bumi. Gempa bumi ada beberapa macam skala, antara lain:
dalam pada umumnya tidak membahayakan. 1. Skala kekuatan gempa bumi menurut C.F.
Getaran gempa bumi merambat dari hiposen- Richter
2. Skala Richter adalah skala logaritmis, dan

65
Almufid & Lukiyono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

setiap selisih satu skala perbedaan energi mempengaruhi struktur bangunan tersebut. Me-
adalah 31,5 kali lebih besar. C.F. Richter nurut PPIUG 1983, pengertian dari beban-be-
menyusun skala gempa bumi berdasarkan ban tersebut adalah:
skala magnitudo (ukuran besarnya gempa) a. Beban mati adalah berat dari semua bagian
dengan menggunakan klasifikasi angka 0 dari suatu gedung yang bersifat tetap,
sampai 8. termasuk segala unsur tambahan, penyele-
saian-penyelesaian (finishing), mesin-mesin,
Semakin besar angkanya, maka semakin
serta peralatan tetap yang merupakan ba-
besar magnitudonya.
gian yang tak terpisahkan dari gedung.
Berdasarkan kekuatannya atau magnitudo
b. Beban hidup adalah semua beban yang
(M), gempabumi dapatdibedakan atas:
terjadi akibat penghunian atau penggunaan
1. Gempabumi sangat besar dengan magnitudo
suatu gedung, dan termasuk beban-beban
lebih besar dari 8 SR.
pada lantai yang berasal dari barang-ba-
2. Gempabumi besar magnitudo antara 7 hingga
rang yang berpindah, mesin-mesin serta
8 SR.
peralatan yang tidak merupakan bagian yang
3. Gempabumi merusak magnitudo antara 5
tak terpisahkan dari gedung dan dapat di-
hingga 6 SR.
ganti selama masa hidup dari gedung itu,
4. Gempabumi sedang magnitudo antara 4
sehingga mengakibatkan perubahan dalam
hingga 5 SR.
pembebanan atap dan lantai tersebut.
5. Gempabumi kecil dengan magnitudo antara 3
c. Beban gempa adalah semua beban statik
hingga 4 SR
ekivalen yang bekerja dalam gedung atau
6. Gempabumi mikro magnitudo antara 1
bagian gedung yang menirukan pengaruh da-
hingga 3 SR .
ri gerakan tanah akibat gempa itu, maka
7. Gempabumi ultra mikro dengan magnitudo
yang diartikan dengan gempa disini ialah
lebih kecil dari 1 SR.
gaya-gaya didalam struktur tersebut yang
8. Cara menentukan intensitas gempa menurut
terjadi oleh gerakan tanah akibat gempa.
Richter adalah menggunakan jarak dan
d. Beban angin adalah semua beban yang
besaran amplitudo. Berikut ini adalah tabel
bekerja pada gedung atau bagian gedung
skala kekuatan gempa bumi menurut C.F.
yang disebabkan oleh selisih tekanan udara.
Richter.
Berdasarkan beban-beban tersebut di atas
2.3.4. Wilayah Gempa Indonesia sesuai dengan Tata Cara Perencanaan ketahanan
Sesuai dengan SNI 1726-2012, Indonesia gempa SNI 1726-2012, maka perencanaan
terbagi dalam 6 wilayah gempa. Wilayah gem- struktur harus mampu memikul semua kombinasi
pa 1 dan 2 adalah termasuk wilayah dengan pembebanan terfaktor di bawah ini:
tingkat kegempaan yang rendah, wilayah gempa 3  1,4D
dan 4 adalah wilayah dengan tingkat kegempaan  1,2D + 1,6 L + 0,5 (Lr atau R)
menengah dan wilayah 5 dan 6 dengan tingkat
 1,2D + 1,6 (Lr atau R) + (L atau 0,5W)
kegempaan tinggi. Bagunan yang ditinjau masuk
 1,2D + 1,0W + L + 0,5 (Lr atau R)
pada wilayah gempa 4 dengan tingkat kegempaan
menengah.  1,2D ± 1,0 E + L
 0,9D + 1,0W
2.3.5. Kategori Resiko Bangunan Gedung  0,9D + 1,0E
Untuk berbagai kategori resiko bangunan
Keterangan:
gedung yang sesuai dengan SNI 1726-2012
D: adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat
Tabel 1 dibagi menjadi 5 (lima) kategori gedung,
konstruksi permanen, termasuk dinding, lantai,
bergantung pada tingkat kepentingan gedung
atap, plafon, partisi tetap, tangga, dan peralatan
pasca gempa, pengaruh gempa terhadapnya harus
layan tetap;
dikalikan dengan suatu faktor keutamaan gempa
L: adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh
(Ie). Gedung yang ditinjau termasuk dalam ka-
penggunaan gedung, termasuk kejut, tetapi tidak
tegori resiko II (Rumah susun).
termasuk beban lingkungan seperti angin, hujan,
2.4 Pembebanan Struktur dan Kombinasi dan lain-lain;
Pembebanan La: adalah beban hidup diatap yang ditimbulkan
Pada perencanaan bangunan bertingkat selama perawatan oleh pekerja, peralatan, dan
tinggi, komponen struktur direncanakan cukup material, atau selama penggunaan biasa oleh
kuat untuk memikul semua beban kerjanya. Pe- orang dan benda bergerak;
ngertian beban itu sendiri adalah beban-beban H: adalah beban hujan, tidak termasuk yang
baik secara langsung maupun tidak langsung yang diakibatkan genangan air;

66
Almufid & Lukiyono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

W: adalah beban angin; 3.2 Denah Struktur Gedung


E: adalah beban gempa. Adapun data mengenai gedung adalah seba-
Secara umum D, L, La, W, E, dan H masing- gai berikut:
masing dapat berupa lentur, geser, aksial, dan a. Panjang gedung (A) = 25,00 m
torsi. Tahanan setiap komponen struktur harus b. Lebar gedung (B) = 10,00 m
diperiksa terhadap semua kombinasi pembebanan c. Tinggi Gedung = 25,50 m
tersebut diatas. 3.3 Spesifikasi Bahan
Beban Gempa (Earthquake Load) Spesifikasi bahan untuk beton dan baja yang
Gempa menyebabkan guncangan pada tanah. digunakan adalah sebagai berikut:
Tingkat keparahan beban gempa tergantung pada a. Mutu beton (fc’) = 26 Mpa = 260 Kg/cm2
lokasi–sesuai peraturan mengenai standar ba- b. Mutu baja (Fy) = 340 Mpa = 3400 Kg/cm2
ngunan. Guncangan tanah dapat menambah be-
ban pada unsur-unsur bangunan, guncangan tanah 3.4 Denah Penempatan Balok Dan Kolom.
yang lebih kuat atau unsur-unsur bangunan yang
lebih besar dapat menambah beban pada gedung
itu sendiri. Beban gempa cenderung horizontal
(walaupun tetap ada komponen vertical) dan dapat
menyerang dari arah manapun. Beban gempa akan
datang bersiklus. Beban gempa dapat disimula-
sikan seperti jika anda berdiri di bak sebuah truk
yang tiba-tiba bergerak cepat, mengerem
mendadak, dan bergerak lagi, berulang-ulang kali.
Akan sangat sulit untuk tetap bisa berdiri.
Gambar. 3.2: Denah lantai 1 – 5.

Gambar. 3.3: Denah lantai 6 (atap).

3. DAKTILITAS PADA BALOK


3.1 Diagram Alir Daktilitas

Gambar. 3.4: Potongan Melintang.

Gambar. 3.1: Diagram alir metodelogi penelitian.

67
Almufid & Lukiyono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

3.6 Perhitungan Gempa

Gambar. 3.4: Potongan Memanjang. Gambar. 3.6: Lokasi yang direncanakan

3.6.1. Determine Ss & S1

Ss = 0,979

Gambar. 3.6: Ss, Gempa Maksimum yang di pertimbang kan


Risiko-Tersesuaikan (MCER) , Parameter Gerak Tanah, untuk
Percepatan Respons Spektral 0,2 detik, dalam g, (5 %
redaman Kritis), Kelas Situs SB.
Gambar. 3.5: Model 3 Dimensi.

3.5 Perhitungan Beban Gravitasi Rencana


3.5.1. Beban Pada Pelat Atap
a. Beban Mati
DL = 411 KgF/m2
b. Beban Hidup
Untuk perkantoran
LL =100 KgF/m2
3.5.2. Beban Pada Pelat Lantai S1 = 0,388
a. Beban Mati
DL = 533 KgF/m2 3.6.2 Determine Building Risk Category
b. Beban Hidup &Importancy factor (Ie)
Untuk perkantoran
LL =250 KgF/m2

Tabel 3.7: Kategori risiko bangunan gedung dan non gedung


untuk beban gempa (SK-SNI 1726:2012).

68
Almufid & Lukiyono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

Determine Spectral Response Acceleration


Sps & Sp1
 SDS = 2/3 (Fa.Ss)
= 2/3 (0,905)
= 0,603 g
 SD1 = 2/3 (Fv.S1)
Tabel 3.8: Faktor Keutamaan gempa (SK-SNI 1726:2012). = 2/3 (0,949)
= 0,632 g
3.6.3 Determine Site Design Category-SDC.
Determine Site coefficient (Fa & Fy)

Tabel 3.9: Klasifikasi Situs (SK-SNI 1726:2012). Tabel 3.11: Kategori desain seismik berdasarkan parameter
respons percepatan pada perioda pendek (SK-SNI
1726:2012).

Tabel 3.12: Kategori desain seismik berdasarkan parameter


resopons percepatan pada perioda 1 detik (SK-SNI
1726:2012)

 Seismic Design Category (SDC)


Design Response Spectrum

To = 0,2 = 0,2 = 0,21 second

Tabel 3.10: Koefisien Situs (SK-SNI 1726:2012) Site


Coeffisient and adjusted maximum considered earthquake TS = = = 1,05 second
spectral response acceleration parameter.
 SMS = (Fa.Ss)
= 0,925 x 0,979
= 0,905 g
 SM1 = (Fv.S1)
= 2,448 x 0,388
= 0,949 g

69
Almufid & Lukiyono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

1. Determine Aproximate Fundamental Period Menentukan Koefisien dasar Seismic


Cs = = = 0,09 ..............(22)

Cs x, y = = = 0,043 .........(23)

Tidak perlu melebihi (22)


Cs min = 0,044.SDS.Ie 0,01
= 0,044 x 0,723 x 1 = 0,032 0,01

Sebagai Tambahan, untuk struktur yang


berlokasi dimana S1 0,6 g,
Maka CS S1 = 0,388 0,6 g (tidak

perlu dicek).

Tabel 3.13: Faktor R, Cd, dan Ωo untuk sistem penahan gaya


gempa (SK-SNI 1726:2012).

Gambar. 3.15. Nilai spektra percepatan di permukaan gempa


lokasi Kota Cilacap.
(sumber:http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indo
nesia)

CS yang menentukan = 0,043

3.7 Analisis Struktur Dengan Program


Tabel 3.14. Koefisien untuk batas atas pada perioda yang ETABS 9.7.0 (Dengan Beban Gravitasi)
dihitung dan nilai parameter perioda pendekatan, Ct dan x
Untuk hasil analisis pada pembebanan
(SK-SNI 1726:2012).
pertama (tanpa beban gempa) didapat hasil
Periode Fundamental Pendekatan sebagai berikut:
DEFLECTION (MM)
Persamaan STORY
Ta = Ct x hnx BEAM B21 BEAM B11 BEAM B37 BEAM B12 BEAM B25 BEAM B2 BEAM B1 BEAM B13

= 0,0466 x 25,50,9 STORY6 0.370 0.563 0.370 0.563 0.370 0.563 0.563 0.370

STORY5 1.020 1.272 1.020 1.272 1.020 1.272 1.272 1.020


= 0,859 detik
STORY4 1.010 1.267 1.010 1.267 1.010 1.267 1.267 1.010
Cu x Ta = 1,4 x 0,859
= 1,20 detik STORY3 1.010 1.265 1.010 1.265 1.010 1.265 1.265 1.010

STORY2 1.001 1.225 1.001 1.255 1.001 1.225 1.225 1.001

STORY1 1.020 1.267 1.020 1.267 1.020 1.267 1.267 1.020

70
Almufid & Lukiyono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

Tabel 3.16: Nilai Defleksi Balok sebelum gempa

Gambar 3.20. Grafik Defleksi Balok sebelum dan sesudah


Gempa.
Gambar 3.17: Grafik Defleksi Balok sebelum Gempa.
3.9 Nilai Daktilitas Balok
3.8 Analisis Struktur Dengan Program Nilai daktiltas balok diperoleh dari rumus:
ETABS 9.7.0 (Dengan Beban Gravitasi + µ=
Gempa)
Pada analisis yang kedua dilakukan analisis Dimana:
dengan menggunakan program ETABS 9.7.0 µ = Daktilitas Balok
(dengan beban gempa). Struktur yang ditinjau Δm = Defleksi maksimum balok (defleksi
adalah balok lentur pada sudut bangunan dari sebelum beban gempa)
lantai 1 sampai dengan lantai 6 yaitu BEAM B21, Δy = Defleksi pada saat leleh pertama
B11, B37, B12, B25, B2, B1, dan B13. (defleksi sesudah beban gempa)
Untuk hasil analisis pada pembebanan
Dengan memasukan rumus diatas didapatkan
pertama (dengan beban gempa) didapat hasil nilai daktilitas pada tiap balok yang ditinjau yaitu:
sebagai berikut:
DAKTILITAS
DEFLECTION (MM) STORY
STORY BEAM B21 BEAM B11 BEAM B37 BEAM B12 BEAM B25 BEAM B2 BEAM B1 BEAM B13
BEAM B21 BEAM B11 BEAM B37 BEAM B12 BEAM B25 BEAM B2 BEAM B1 BEAM B13
STORY6 1.859 1.415 1.927 1.748 1.841 1.915 1.573 1.754
STORY6 0.199 0.398 0.192 0.322 0.201 0.294 0.358 0.211
STORY5 2.000 1.762 2.020 1.942 2.036 2.085 1.924 1.954
STORY5 0.510 0.722 0.505 0.655 0.501 0.610 0.661 0.522
STORY4 1.965 1.392 2.004 1.626 1.939 1.863 1.643 1.867
STORY4 0.514 0.910 0.504 0.779 0.521 0.680 0.771 0.541
STORY3 1.884 1.208 1.988 1.454 1.881 1.700 1.456 1.788
STORY3 0.536 1.047 0.508 0.870 0.537 0.744 0.869 0.565
STORY2 1.850 1.133 1.978 1.405 1.864 1.625 1.373 1.726
STORY2 0.541 1.081 0.506 0.893 0.537 0.754 0.892 0.580
STORY1 1.950 1.275 2.004 1.594 1.872 1.850 1.523 1.774
STORY1 0.523 0.994 0.509 0.795 0.545 0.685 0.832 0.575
Tabel 3.21. Nilai Daktilitas Balok.
Tabel. 3.18. Nilai Defleksi Balok sesudah gempa.
3.20 Kesimpulan
Nilai daktilitas balok perencanaan
bangunan ini sudah memenuhi syarat untuk
perencanaan gedung dengan Sistem Rangka
Pemikul Momen Khusus (SRPMK) SK-SNI 2002,
yaitu sebesar > 5,2.

Gambar 3.19 Grafik Defleksi Balok sesudah Gempa.

71
Almufid & Lukiyono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

International Conference Of Building


Officials 5360 Workman Mill Road, Whittier,
California 90601-2298. 1997. Uniform Building
Code.
Listiyani Tungki. 2002. Tugas Perencanaan
Struktur Gedung ISTN.
Ria Catur Yulianti ST. MT. Pusat Pengem-
bangan Bahan Ajar –UMB– Rekayasa Gempa).
SK SNI T-15-1991. Tata Cara Perhitungan
Struktur Beton Bertulang untuk Bangunan Ge-
dung Departemen Pekerjaan Umum.
Gambar 4.22. Grafik Daktilitas Balok.
SNI 03-1726-2002. Tata Cara Perencanaan
Dari analisis ini dihasilkan daktilitas parsial Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung.
yaitu daktilitas sedang dengan rentang nilai 1, 0
s/d 5, 2. Sehingga perencanaan bangunan ini dapat SKSNI 1726-2012. Tata Cara Perhitungan
diaplikasikan pada daerah wilayah gempa Kota Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur
Cilacap. Bangunan Gedung dan Non Gedung.
Stensil. 1981. Peraturan Pembebanan Indone-
DAFTAR PUSTAKA sia Untuk Gedung.
Affandi Andri. 2012. Studi Daktilitas http://kampustekniksipil.blogspot.com/2012/0
Struktur Composite Flate Plate Steel-Concrete- 7/berkenalan-dengan-tegangan-regangan.html;
Steel Pada Bangunan Bertingkat Rendah.
http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektr
Depatemen Pekerjaan Umum. 1987. Pedo- a_indonesia_2011/;
man Perancangan Ketahanan Gempa untuk Ru-
mah dan gedung Depatemen Pekerjaan Umum. https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi

Ir. Agoes Widjanarko, MIP. 2006. Pedoman


Teknis Rumah dan Bangunan Tahan Gempa.

72
Asep Saefullah, Fredy Susanto, & Riandy Erlangga Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

MONITORING DETAK JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID


MELALUI MEDIA BLUETOOTH BERBASIS ATMEGA8

Asep Saefullah1), Fredy Susanto2), Riandy Erlangga3)


STMIK Raharja Informatika
Jl. Jendral Sudirman No. 40 Modern Cikokol Tangerang 15117
E-mail: 1)asep.saefullah@raharja.info; 3)riandy@raharja.info

ABSTRAK

Teknologi di era globalisasi dan modernisasi seperti sekarang ini sudah sangat ber-
kembang, dunia kedokteranpun sudah semakin modern dengan adanya alat-alat yang sudah
terkomputerisasi. Hal ini dapat membantu dan mempermudah pekerjaan dokter dalam
menganalisa penyakit. Banyak alat-alat kesehatan yang canggih digunakan untuk membantu
memeriksa kesehatan pasien di rumah sakit modern. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dari
kita yang ingin memeriksa kesehatan jantung tapi malas untuk berkunjung ke rumah sakit atau
klinik. Karena terbentur biaya yang lumayan mahal apalagi untuk kalangan masyarakat
menengah kebawah. Sistem Monitoring Detak Jantung Menggunakan Mikrokontroler
ATMEGA 8 adalah sebuah Android Application yang menggunakan media sensor jantung dan
smartphone android sebagai interfacenya, system ini memiliki kemampuan untuk memonitoring
jantung manusia, data sensor yang dikirimkan ke mikrokontroller akan di proses untuk
selanjutnya di tampilkan kedalam layar smartphone. Sehingga Sistem Monitoring Detak Jantung
Menggunakan Mikrokontroler ATMEGA 8 adalah solusi untuk mempermudah kita dalam
memeriksa kesehatan jantung tanpa harus ke dokter atau klinik, cukup tempelkan bagian dari
tubuh kita ke sensor kemudian kita akan melihat kondisi kesehatan jantung kita dengan akurat

Kata Kunci: Android, Monitoring, Mikrokontroller, Bluetooth.

ABSTRACT

Technology in the era of globalization and modernization as it is already highly


developed, the world is getting modern medical with the tools that are already computerized.
This can assist and facilitate the work of physicians in analyzing disease. Many of the tools used
for advanced medical help check the health of patients in modern hospitals. In everyday life
many of us who want to check the health of the heart but lazy to visit the hospital or clinic. Due
to hit the cost is quite expensive especially for high society down. Heart Rate Monitoring System
Using Microcontroller ATMEGA 8 is an Android Application that used media heartbeat sensor
and android smartphone as interface, this system has the ability to monitor the human heart, the
sensor data that is sent to the microcontroller will be in the process to the next in the show into
a smartphone screen. So Heartbeats Monitoring System Using Microcontroller ATMEGA 8 is
the solution to facilitate us in check heart health without having to see a doctor or clinic, simply
paste a part of our body to the sensor and then we will look at the condition of our heart health
accurately.

Keywords: Android, Monitoring, Microcontroller, Bluetooth.

1. PENDAHULUAN keadaan jantung diperlukan alat yang menghitung


Kerusakan jantung kini tidak hanya dialami detak jantung kita. Mahalnya alat kedokteran dan
oleh orang berusia lanjut. Penyakit ini sekarang kurangnya waktu seseorang untuk melakukan pe-
banyak menyambangi kaum muda mulai dari usia meriksaan di rumah sakit menyulitkan seseorang
20 tahun sampai yang berusia manula. Fenomena untuk mengawasi kesehatan, terutama kesehatan
kerusakan jantung ini lebih banyak disebabkan jantung. Untuk itu dibutuhkan alat sederhana yang
oleh perubahan gaya hidup tidak sehat dengan memiliki kemudahan dalam pengoperasiannya
makanan yang tinggi lemak dan kebiasaan sepele dan dapat digunakan di rumah walaupun saat se-
yang seharusnya bisa di hindari seperti begadang, dang beraktifitas. Dengan menggunakan heartbeat
terlalu sibuk kerja, kebanyakan minum kopi, dan sensor, smartphone android dan Mikrokontroler
kelelahan di depan komputer. Untuk mengetahui ATMega 8, pengguna cukup menjalankan aplikasi
73
Asep Saefullah, Fredy Susanto, & Riandy Erlangga Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

android untuk menghitung detak jantung. Dari ketiga peneliti pendahulu terkait dengan
pemanfaatan sensor detak jantung belum ada yang
2. LITERATUR REVIEW
mengaplikasikan untuk memonitoring detak jan-
Penelitian Wahyu Kusuma dan Sendy Fran-
tung dan menampilkan pada smartphone android.
dika (2014) Universitas Gunadarma tentang alat
pengukur jumlah detak jantung berdasar aliran 3. PEMBAHASAN
darah ujung jari: Dalam pembahasan rancangan penelitian ini
Pada penelitian ini membahas mengenai terdiri dari dua perangkat, yaitu perangkat keras
pemanfaatan Fingertip Pulse Sensor sebagai input (hardware) dan perangkat lunak (software). Pe-
untuk mengukur detak jantung. Sistem ini meng- rangkat keras adalah mikrokontroller yang tersam-
gunakan ATMega8535 dan LCD sebagai output. bung dengan sensor jantung dan Bluetooth device.
Cara kerja sistem ini adalah ketika jari menempel Perangkat lunak yang digunakan adalah aplikasi
pada sensor maka akan menghitung selama 15 yang ter-install kedalam smartphone Android ber-
detik, jika waktu telah menunjukan = 15 detik, fungsi sebagai kendali dan pengirim bit instruksi.
maka jumlah perhitungan dari deteksi sensor akan Dalam pembahasan ini kedua perangkat tersebut
dikalikan dengan 4, yang nantinya nilai pendek- akan dibahas secara terpisah.
tesian sensor tersebut sama bernilainya dengan
3.1 Perancangan Sistem
lamanya waktu 1 menit (60 detik).
a). Road Map Penelitian
Penelitian Agung Budi Wijaya, Achmad Sub-
Road map penelitian merupakan gambaran
han Halilullah (2010) Politeknik Elektronika Ne-
dari sistem secara keseluruan. Dalam penelitian
geri Surabaya mengenai rancang bangun alat
ini hanya terbatas pada monitoring suhu tubuh
pengukur detak jantung dan suhu tubuh manusia
manusia dengan koneksi yang digunakan adalah
bebasis komunikasi bluetooth:
bluetooth, sensor yang digunakan adalah Finger-
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur suhu
pulse Sensor dan perangkat displai hasil peng-
tubuh serta detak jantung di saat bersamaan. Sis-
ukuran yang digunakan adalah smartphone de-
tem ini menggunakan sensor LM35 untuk meng-
ngan O.S Android (Gambar.1)
ukur suhu tubuh serta sensor RCM3100 untuk
mengukur detak jantung. Cara kerja sistem ini Transfer Data
Perangkat Dispay
menggunakan PC sebagai output, untuk menam-
pilkan pada PC dengan menggunakan komunikasi
dua arah melalui bluetooth device dan dapat di- Bluetooth OS Android

tampilkan pada hyperterminal.


Penelitian Ahmad Nawawi Harahap dan Dr.
Bisman Perangin-angin, M.Eng. SC. (2013) Monitoring Detak Jantung

FMIPA USU Medan tentang system pengukuran


detak jantung manusia menggunaka media online
dengan jaringan wi-fi berbasis PC:
Penelitian ini menggunakan rangkaian sensor Objek Yang Diukur
Sensor Yang Digunakan

infra merah menggunakan phototransistor dan led


infra merah dengan Ms.Visual Basic 6.0 sebagai Detak Jantung Manusia Fingerpulse Sensor
output. Cara kerja system ini adalah pada saat
phototransistor menerima cahaya maka photo Gambar 1. Road Map Penelitian
transistor ON sehingga Vout dihubungkan ke b). Metode Perancangan Sistem
ground melalui photo transistor sehingga Vout Landasan utama penelitian ini adalah road
berlogika LOW dan sebaliknya pada saat tidak map penelitian. Selanjutnya adalah mencari ber-
menerima cahaya maka phototransistor OFF dan bagai sumber literatur dan tinjauan pustaka untuk
Vout dihubungkan ke Vcc melalui RL sehingga melengkapi landasan teori untuk mempermudah
berlogika HIGH. Kemudian pada saat photo dan mempercepat langkah-langkah berikutnya.
transistor menerima cahaya maka phototransistor Setelah cukup didapatkan studi literatur, langkah
mendapat bias basis sehingga phototransistor ON selanjutnya adalah mencari rumusan permasa-
dan Vout dihubungkan ke ground sehingga Vout lahan dari penelitian yang sekiranya akan muncul
berlogika LOW. Kemudian pada saat photo tran- selama penelitian berlangsung. Agar penelitian ini
sistor tidak menerima cahaya makan photo- memiliki tolok ukur dalam nilai keberhasilan dari
transistor OFF dan basis tidak mendapat bias suatu penelitian, maka diperlukan tujuan dari
maju sehingga phototransistor OFF dan Vout penelitian. Apabila dalam proses melakukan pe-
dihubungkan ke Vcc melalui RL sehingga Vout nelitian terdapat hal belum sesuai dengan tujuan
berlogika HIGH. awal, maka perlu dilakukan pengkajian ulang dari

74
Asep Saefullah, Fredy Susanto, & Riandy Erlangga Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

bagian yang dianggap kurang sesuai. Start

Langkah selanjutnya adalah mulai merancang


perangkat elektronik (hardware) terlebih dahulu Pairing Device
agar terciptanya perangkat elektronik yang sesuai
spesifikasi, yakni mampu mengukur detak jantung
manusia, dan sensor yang digunakan adalah Request Data
Fingerpulse Sensor, mikrokontoler yang diguna- Detak
Jantung
kan adalah ATMEGA8, dan untuk perangkat
display menggunakan O.S Android dengan tipe
4.0 (Ice Cream Sandwich) atau yang lebih tinggi. Mikrokontroler
Menerima
Request
c). Diagram Blok Sistem Pengukuran
Sistem kerja alat ini, yaitu Smartphone OS
Android sebagai interface pengontrolan berfungsi Sensor Hitung Data
untuk memberikan instruksi untuk memonitoring Detak Jantung

detak jantung menggunakan bluetooth. Di mana


android melakukan pairing kepada mikrkontroller
Kirim Data
melalui media bluetooth. Setelah proses pairing Detak
sukses maka smartphone dapat berfungsi untuk Jantung

melakukan perintah membaca detak jantung yang


kemudian diproses oleh mikrokontroller
Kirim Data Melalui Tampilkan
ATMega8. Fingerpulse Sensor memberikan input Bluetooth Dalam END
kepada mikrokontroller, dimana jika smartphone Android

mengirim request kepada mikrokontroller maka


Gambar 3: Flowchart Sistem.
sensor akan langsung menghitung kemudian data
tersebut akan di kirimkan kembali ke mikrokon- Cara kerja Flowchart Sistem diatas adalah
troller lalu akan mengirim hasil request dan me- sebagai berikut:
nampilkan ke device android. a) Pertama-tama user atau pengguna melakukan
Untuk mempermudah dalam melakukan pairing device. Setelah pairing sukses maka
pembahasan dan pemahaman kinerja dari ran- smartphone dapat mengirim request detak
cangan, maka dapat dilihat pada blok diagram jantung.
berikut: b) Selanjutnya mikrokontroller akan menerima
request dan mengirim perintah kepada sensor
jantung untuk menghitung detak jantung.
c) Setelah proses penghitungan, kemudina data
akan dikirimkan kembali ke mikrokontroller
yang selanjutnya akan dikirim ke device
android melalui media bluetooth.
3.2 Perancangan Perangkat Keras (Hardware)
Hardware disini merupakan piranti tambahan
yang berupa rangkaian elektronika dan merupakan
peralatan penunjang yang terletak diluar kompu-
ter. Rangkaian ini merupakan peralatan yang di-
kontrol oleh program.
+5V
ATMega8

R1 +5V
PC6(RESET)
HEART BEAT MONITOR
PD2(INT0)
GND 100n

Gambar 2: Blok Diagram. C1


16Mhz
AREF
AVCC

C4
PB6(XTAL1/TOSC1)
+3.3V

PB7(XTAL2/TOSC2) 8 4

Adapun flowchart sistem secara keseluruhan C2 IC2


R11

10K

BLUETOOTH HC-05
GND
7 5
PD0(RXD) RXD

adalah sebagai berikut:


VCC
LM358
PD1(TXD) TXD
3 6

2 1

CATU DAYA R17


+5V

100K

100K
R14

1K
R10

12V 220E
+3.3V

AMS 1117 R16


R15

7805
3.3V
100nf

C1 C2 100K
GND

TCRT5000
D1

Gambar 4: Rangkaian Sistem.

75
Asep Saefullah, Fredy Susanto, & Riandy Erlangga Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

a) Rangkaian Mikrokontroler ATMega8 b) Modul Bluetooth HC-05


ATMega8 merupakan mikrokontroler keluar- Untuk media komunikasi antara alat dan
ga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang smartphone maka perlu digunakan Bluetooth yang
sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMe- terpasang pada alat sehingga instruksi yang diki-
ga328, ATMega16, ATMega32, ATMega8535, rimkan smartphone dapat sampai kepada alat. Da-
yang membedakan antara mikrokontroler antara lam rancangan penelitian ini modul yang digu-
lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO nakan sebagai penerima instruksi adalah modul
(pin input/output), peripherial (USART, timer, Bluetooth HC-05. Untuk mempermudah dalam
counter, dll) [1]. konfigurasi maka pada modul tersebut terdapat
Rangkaian mikrokontroler ini merupakan beberapa pin sebagai berikut:
tempat pengolahan data dan pengoperasian alat.
Dan dalam rancangan ini, mikrokontroler ber-
fungsi sebagai otak dari seluruh sistem rancangan.
Mikrokontroler ATMega8 memiliki 3 buah port
dan berbagai pin yang digunakan untuk menam-
pung input dan output data dan terhubung lang-
sung dengan rangkaian-rangkaian pendukung
lainya. Port yang digunakan dalam pembuatan
sistem monitrong detak jantung ini adalah port D.
pembagian fungsi dari tiap-tiap portnya adalah
sebagai berikut:
1. Port D0-D7 digunakan sebagai output dan Gambar 6: Bluetooth HC-05.
input. Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa
2. Pin XTAL1 merupakan pin masukan untuk modul Bluetooth HC-05 mempunyai 34 pin. Seca-
sumber clock eksternal pada rangkaian mi- ra umum fungsi dari pin pada modul Bluetooth
krokontroler sehingga mikrokontroler akan HC-05 dijelaskan pada tabel berikut ini:
bekerja dengan kecepatan sesuai dengan nilai
Tabel 1: Tabel Fungsi Pin Modul Bluetooth HC-05
dari crystal dan konfigurasi nilai clock pada
UART_TXD, PIN Bluetooth serial
program. PIN1
untuk mengirim sinyal atau instruksi
3. Pin XTAL2 merupakan saluran keluaran UART_RXD, Bluetooth seri sinyal
penguat oscillator yang dihubungkan dengan menerima PIN, tidak ada resistor pull-
cristal menuju ground melalui sebuah kapa- PIN2 up di PIN ini. Namun perlu di
sitor. Pin ini juga sebagai pelengkap rang- tambahkan sebuah eternal pull-up
kaian oscillator pembentuk clock. resistor.
4. Pin reset pada mikrokontroler ATMega8 PIN11 PIN Reset
terletak pada pin 1(satu). Rangkaian Power VCC, pin untuk memberi tegangan
On Reset ini menggunakan kapasitor 10 µF PIN12 pada modul, jangka tegangan yang
dan resistor 10KΩ. Yang membentuk rang- dapat digunakan adalah 3.0V-4.2V.
kaian power on reset dimana rangkaian ini PIN13 Ground
LED1, indikator modus kerja. Pin ini
akan mereset rangkaian mikrokontroler, se-
memiliki 3 mode:
hingga mikrokontroler terseut kembali men- Ketika modul diberikan daya dan
jalankan program yang ada di dalamnya dari PIN34 input High, PIN31 akan
awal. Dan kondisi pada internal RAM tidak mengeluarkan 1Hz Gelombang untuk
terjadi perubahan selama proses reset ber- membuat LED berkedip perlahan. Hal
langsung. ini menunjukkan bahwa modul ada
pada mode AT, dan baud rate adalah
38400;
Ketika modul diberikan daya dan
PIN31
PIN34 input Low, PIN31 akan
mengeluarkan 2Hz Gelombang untuk
membuat LED berkedip dengan cepat.
Hal ini menunjukkan modul berada
pada modus pairable. Jika PIN34
diberi input High, maka modul akan
masuk ke mode AT, tapi output dari
PIN31 masih 2Hz.
Setelah komunikasi, PIN31 akan
mengeluarkan frekwensi sebesar 2Hz.
Gambar 5: Konfigurasi PIN ATMega8.
76
Asep Saefullah, Fredy Susanto, & Riandy Erlangga Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

Terminal Output. Sebelum terkoneksi,


pin ini mengeluarkan low-level bit.
PIN32
Setelah koneksi terbangun, pin ini
mengeluarkan high-level bit. 3.3 Perancangan Perangkat Lunak (Software)
Input Switch Mode, jika diinput Low, Perancangan interface aplikasi android.
maka modul sedang dalam mode Pada penelitian ini, hardware dikendalikan
komunikasi. Jika di input High, modul secara langsung melalui media Bluetooth dengan
akan masuk ke mode AT. Meskipun interface aplikasi berbasis Android. tampilan
PIN34 modul sedang berkomunikasi, modul interface aplikasi Android sebagai pemberi infor-
dapat masuk ke mode AT jika PIN34 masi dan juga kendalinya, dirancang sesederhana
diinput High. Lalu akan kembali mungkin dengan tidak menghilangkan kesan
berkomunikasi jika inputnya kembali
modern dan user friendly. Perancangan aplikasi
Low.
ini menampilkan tampilan utama, yang berupa
c) Sensor Jantung tampilan pairing Bluetooth serta membaca sensor.
Alat ini menggunakan sensor pulsa (pulse
sensor) bekerja dengan cara memanfaatkan caha-
ya. Saat sensor ini diletakkan dipermukaan kulit,
sebagian besar cahaya diserap atau dipantulkan
oleh organ dan jaringan (kulit, tulang, otot, darah),
namun sebagian cahaya akan melewati jaringan
tubuh yang cukup tipis[2].
+5V
HEART BEAT MONITOR
100n

C4

8 4 Gambar 8. Rancangan Interface Tampilan Aplikasi


IC2
Tabel 2: Tabel Keterangan Interface Tampilan Aplikasi
R11

10K

7 5

Nama Nama
LM358 No. Keterangan
3 6 Kolom Variable
Berfungsi
2 1 1. Label lblDetak menampilkan data
R17
sensor jantung.
Berfungsi mengirimkan
100K

100K
R14
R10

data yang tampil di


1K

220E R16
R15

2. Button btnRead lblDetak ke


100K mikrokontroler melalui
TCRT5000
Bluetooth.
D1

Perancangan interface aplikasi android


menggunakan metode black box testing yang
berguna untuk menguji fungsionlitas suatu pro-
gram. Parameter pengujian black box testing ini
Gambar 7: Fingerpulse Sensor.
dapat dilihat pada table 3:
Ketika jantung memompa darah melalui tu- Tabel 3: Parameter Pengujian.
buh, dari setiap denyut yang terjadi, timbul ge-
lombang pulsa (jenis seperti gelombang kejut)
yang bergerak di sepanjang arteri dan menjalar ke
jaringan kapiler di mana sensor pulsa terpasang.
Sensor pulsa dirancang untuk mengukur IBI (Inter Tabel 4: Hasil Pengujian.
Beat Interval). IBI adalah selang waktu pada
denyut jantung dalam mili detik dengan waktu
sesaat dari jantung berdetak. BPM (Beatper
Minute) berasal setiap denyut dari rata-rata setiap
10 kali IBI. Jadi, ketika mikrokontroler dinyala- 4. KESIMPULAN
kan dan berjalan dengan sensor pulsa yang di- Dari evaluasi hasil kerja alat dapat diambil
colokkan ke pin analog 0, terus-menerus (setiap beberapa kesismpulan:
2mS) membaca nilai sensor berdasarkan denyut 1. Data pengukuran detak jantung pada sistem ji-
jantung yang terukur. Sehingga nilai BPM yaitu[2]: ka dibandingkan dengan data pengukuran
menggunakan stetoskop memiliki nilai error
77
Asep Saefullah, Fredy Susanto, & Riandy Erlangga Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

sebesar 1,39 %. Jumlah detak jantung manusia [3] Sharief F. B., Liena E., Abdel K., Samah
normal pada usia 18 – 22 tahun adalah antara M. E., 2011, Microcontroller Based Heart Rate
60 – 100 detak per menit. Monitor using Fingertip Sensors, UofKEJ Vol. 1
2. Monitoring antara perangkat Android dengan Issue 2 pp. 47-51,October 2011.
sensor penghitung detak jantung ini hanya
dapat dilakukan dengan jarak maksimal sekitar [4] Sidik, N., 2012, Aplikasi dan Teknik Pe-
6 meter. mrograman Mikrokontroler AVR Atmel, Yogya-
3. Perangkat Android yang dapat digunakan un- karta: Penerbit ANDI.
tuk melakukan monitoring pada alat ini ialah
perangkat Android dengan sistem operasi [5] Machriz, E., Sony S., Achmad R. 2008.
diatas versi 4.0 (Ice Cream Sandwich). Perancangan Perangkat Monitoring Denyut Jan-
tung (Heart-Beat Monitoring) dengan Visualisasi
DAFTAR PUSTAKA LCD Grafik Berbasis ATMEL AT89C51, Pro-
seding. Konferensi Nasional Sistem dan Informa-
[1] Syahid. 2012. Rancang Bangun Robot Be-
tika 2008, Bali.
roda Berbasis Android Menggunakan Komunikasi
USB”. ISSN: 2252-4908 Vol. 1 No. 2 Agustus
[6] Moh Fajar Rajasa F, Ya’umar, dan
2012: 33-42.
Suyanto. 2013. Rancang Bangun Prototipe Moni-
toring Suhu Tubuh Manusia Berbasis O.S Android
[2] Zennifa, Fadilla. 2012. Prototipe Alat
Menggunakan Koneksi Bluetooth. Surabaya: Jur-
Deteksi Dini dan Mandiri Penyakit Jantung
nal Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Menggunakan Sistem Pakar Vcirs, Arduino dan
Handphone Android. Padang: Teknik Elektro
Universitas Andalas.

78
Sugeng Purwanto Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

PERCEPATAN PELAKSANAAN KAWASAN INDUSTRI SURYA CIPTA


KARAWANG PROPINSI JAWA BARAT

Sugeng Purwanto
Dosen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang
E-mail: sugeng.P6135@gmail.com

ABSTRAK

Kawasan Indutri yang bernama Surya Cipta di daerah Karawang Jawa barat merupakan
bagian dari pengembangan industri (development industrial) sebagai tempat usaha bagi para
pengusaha baik lokal maupun pengusaha asing yang bergerak dibidang industri diantaranya
assembling kendaraan; pabrik ban mobil; industri konstruksi; konveksi dan lain-lain.
Lokasi berada pada suatu tempat dimana keadaan (existing) berupa lahan yang berbukit
dan berlembah yang dibuat rata dengan cara bukit dipotong/digali (cut) dan lembah diurug (fill)
dipadatkan dan dibuta petak-petak (kavling) untuk didirikan suatu pabrik sebagai operasional
produksi yang akan dipasarkan baik diimport maupun diekspor.
Karena pekerjaan bersifat pekerjaan tanah sebagai bagian pekerjaan pemula atau awal
pembuka jenis-jenis pekerjaan konstruksi lainya maka harus diprioritaskan. Dalam pelaksanaan
harus diperhatikan bahwa cuaca di Indonesia ada dua musim penghujan biasanya bulan
Oktober-Maret dan musim kemarau biasanya bulan April hingga September sehingga waktu
efektif kerja untuk pekerjaan cut/fill akan efektif praktis enam bulan dalam setahun.
Mencermati waktu efektif maka harus memperbanyak group pelaksana (Sub Kontraktor)
karena lahan luas dan kerja monoton maka produktivitas galian tanah bisa lebih banyak ,bila
musim hujan harus selalu menanggulangi system drainase maka pekerjaan akan lebih cepat
selesai.
Terbukti pada saat pekerjaan tahap I luas 500 Ha dengan volume galian 1.500.000 M3
pertahun dan tahap II luas 400Ha volume galian tanah 7.750.000 M3 jadwal 21 bulan dapat
diselesaikan waktu enam bulan.

Kata Kunci: Percepatan Pelaksanaan Land Grading (Cut & Fill).

1. PENDAHULUAN Manhole, Pipa saluran air bersih (Water Supply),


Lokasi pekerjaan original situasi (existing) Pengolahan air limbah, Elektrikal dan Power
merupakan lahan yang berbukit terletak disepan- Distribution, Telecomunication. Sehingga cukup
jang/bersebelahan dengan jalan Tol Jakarta-Ci- banyak mencakup disiplin ilmu teknik sipil.
kampek yang oleh sementara orang disebut seba-
2. BATASAN MASALAH
gai lahan mati tidak produktif dan terjepit oleh
1. Pembahasan masalah dibatasi khusunya pe-
jalan tol karena tidak ada akses keluar, maka
kerjaan land grading (cut/fill) sebab bila
sangatlah cocok untuk kawasan industry tentunya
lahan belum siap maka pekerjaan konstruksi
dibuat suatu planning infrastruktur jalan dan jem-
lainya tidak bisa dimulai.
batan untuk akses baik masuk maupun keluar tol
2. Menambah sub kontraktor sebagai mitra
sehingga lahan bisa aktif dan produktif
kerja ,juga disesuaikan dengan lahan yang
Kawasan industri adalah merupakan kawasan
akan dikejar selesainya agar pemakaian yang
prabrik dari perbagai produk diantaranya pabrik
melibatkan alat berat bisa efektif .
ban Godyear untuk kendaraan, assembling Honda,
3. Percepatan pekerjaan akan bisa dimonitor
Konveksi dan sebagainya.
dengan jadwal kerja (Schedule) dengan
Tahap pelaksanaan tahap I luas 500 Ha diha-
”Kurve S” dan Gantt Chart atau Bar Chart
silakan volume galian 1500000 m3 pertahun dan
serta monitoring hasil produksi galian/urugan
tahap II seluas 400Ha dihasilakan volume galian
tanah.
tanah 7750000 m3 jadwal dua tahun, selesai ha-
4. Membandingkan hasil kerja tahap I 500 Ha
nya tujuh pertahun .
dan 400Ha mana lebih cepat efektif dan
Jenis pekerjaan mencakup pekerjaan: Land
tentunya hemat biaya.
Grading (Cut & Fill); Konstruksi Jalan ling-
kungan (Road Construktion), Box Culvert dan 3. JADWAL KERJA (SCHEDULING)
Box Joint, Pipa saluran air kotor Sewerage dan Untuk membuat perencanaan waktu dan

79
Sugeng Purwanto Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

biaya pelaksanaan proyek perlu dilakukan hal-hal pekerjaan terjadi keterlambatan dari waktu
mempelajari gambar, spesifikasi-teknik, kontrak yang direncanakan.
kerja, keadaan cuaca efektif kerja, metode-kerja,
Progress yang sebelum pada akhir jadwal
menambah Sub kontraktor, monitoring produksi
pekerjaan sudah 100 % berarti pekerjaan dapat
galian tanah, over time.
selesai lebih cepat dari waktu yang direncanakan
Pada Schedule kerja dibuat garis yang
variaso Bar Chart dalam monitoring dan pem-
menunjukan awal sampai selesainya akhir waktu
buatan laporan:
pelaksanaan suatu proyek Gantt Chart atau Bar
Chart penampilan informasi yang sederhana dan
hanya menampilkan dimensi waktu dari masing-
masing kegiatan pekerjaan, maka Gantt Chart atau
Bar Chart lebih tepat sebagai alat komunikasi
untuk melikiskan kemajuan pelaksanaan proyek
rapat atau kepentngan manajemen.
Kurva”S”( HanuM Curve)
Kurva ”S” untuk pengendalian kemajuan
pekerjaan suatu proyek berupa gambar hubungan
atau penjumlahan antara kemajuan pelaksanaan
pekerjaan secara komulatif ( dalam persen 0 % ke
100 %) pada sumbu ”Y” dan waktu pelaksanaan
pekerjaan, pada sumbu ”X” atau suatu kemajuan
komulatif komulatif pekerjaan terhadap waktu
pelaksanaan.
Kurva ”S” terjadi karena kegiatan proyek
yang berlangsung sebagai berikut:
a. Adanya bergerakan kegiatan suatu pekerjaan
proyek.
b. Evaluasi dan ploting ke grafik saat hitungan
bobot progress didapat.
c. Bila garis curve diatas Kurva ”S” berarti
terjadi kemajuan suatu progress pekerjaan.
d. Bila garis curve dibawah Kurva ”S” berarti
terjadi kemunduran atau keterlambatan suatu
progress pekerjaan.
e. Bila garis curve diatas Kurva ”S” memotong
curve kebawah Kurva ”S” berarti terjadi ke-
majuan pekerjaan dan berganti menurun Berikut adalah grafik hubungan antara waktu
menjadi keterlambatan progress pekerjaan. penyelesaian dan rencana produksi galian (cut/
f. Bila garis curve dibawah Kurva ”S” memo- fill), grafik hubungan antara waktu penyelesaian
tong curve keatas Kurva ”S” berarti terjadi pekerjaan dan produksi galian, dan grafik hu-
keterlambatan pekerjaan dan berganti keatas bungan antara waktu galian penyelesaian dan
menjadi kemajuan pekerjaan. rencana produksi penyelesaian dan rencana pro-
g. Bila pekerjaan sudah sampai akhir Kurva ”S” duksi (cut) grafik hubungan antara waktu penye-
(100%) pekerjaan belum selesai berarti pe- lesaian dan rencana produksi galian (cut).
kerjaan terjadi keterlambatan dari waktu yang
direncanakan.
h. Progress yang sebelum pada akhir jadwal pe-
kerjaan sudah 100 % berarti pekerjaan dapat
selesai lebih cepat dari waktu yang direnca-
nakan.
i. Bila garis curve dibawah Kurva ”S” memo-
tong curve keatas Kurva”S”berarti terjadi
keterlambatan pekerjaan dan berganti keatas
menjadi kemajuan pekerjaan.
j. Bila pekerjaan sudah sampai akhir Kurva ”S”
(100%) pekerjaan belum selesai berarti

80
Sugeng Purwanto Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

RENCANA

REALISASI

81
Sugeng Purwanto Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

4. IDENTIFIKASI MASALAH b. Dengan kekuatan 2 (dua) Sub Kontraktor


Mengindetifikasi langsung dilapangan pada dirasa kurang karena lahan pekerjaan earth
waktu itu sehingga masalah dapat didata sebagai work (Cut/Fill) berdasarkan luasan dan peker-
berikut: jaan relative rutin dan kontinyu berarti bisa
a. Bahwa proyek Phase I seluas 500 Ha selesai dibagi lebih banyak lagi menggunakan/me-
khususnya pekerjaan tanah galian (cut) dan nambah Sub Kontraktor.
tanah urugan (fill) dengan volume galian c. Realita bahwa musim di Indonesia secara
1.500.000 m3 pertahun. umum dalam kurun setahun”waktu efektif

82
Sugeng Purwanto Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

kerja hanya 6 bulan” saja kerena biasanya f. Mencermati keadaan Cuaca ,adanya musim
bulan Oktober sampai Maret terjadi musim kemarau dan musim hujan,system drainase,
hujan dan bulan April sampai September mu- menambah sub kontraktor dari 2 menjadi 5
sim kemarau. sub.
d. Menambah Sub Kontraktor sebagai mitra ker- g. Sehungan pekerjaan tanah bisa dipercepat
ja sama sangatlah tepat sebab pekerjaan akan maka pekerjaan kelengkapan dan penunjang
lebih cepat selesai ,karena pekerjaan tanah lainya bisa mulai bergerak, pekerjaan lan-
bila belum siap lahan akan sangat riskan jutan diantaranya: Road Construktion; Box
pekerjaan konstruksi lainya seperti pekerjaan Culver; Pipa Sewerage dan Manhole; Water
jalan,saluran,penunjang lainya untuk mobili- Supply; Pengolahan air limbah; Electrical;
sasi sarana dan prasarana proyek akan ter- Telecomonication dan Boulding factory.
ganggu dan praktisnya biaya tentunya akan
Selau mengevaluasi tinggkat kendala yang
lebih hemat karena operasional kerja baik
terjadi dan solusi untuk mengtasi dan mengejar
pekerja, peralatan dapat lebih efisien.
selesainya pekerjaan dengan baik hemat
Berdasarkan pada indentifikasi masalah maka Biaya,tepat Mutu dan tepat Waktu sering
kiranya dapat dirumuskan sebagai berikut: disingkat (BMW).
a. Pada waktu kapankah percepatan pekerjaan Unsur-unsur manajemen sumber daya proyek
harus dilakuan? 6 M + 1 T:
b. Faktor-faktor apa saja yang bisa untuk mem- 1. Man ( Manusia)
pengaruhi selesainya proyek dengan cepat ? 2. Material
3. Money (modal/uang)
5. TUJUAN PENULISAN 4. Machine ( Tool/Equipment)
a. Untuk mengetahui perbedaan hasil kerja pada 5. Methode (metode )kerja
tahap I dan tahap ke II 6. Market ( pasar)
b. Untuk mengetahui percepatan pekerjaan sele- 7. Time (Waktu)
sai dengan biaya sama tetapi dengan peng-
Diagram Alur
amatan pengaturan strategi kerja dengan me-
lihat keadaan pemakaian sub kontraktor yang
ada dan memperhatikan keaadaan cuaca pada
saat kapan musim hujan datang dan kapan
musim kemarau datang.
6. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
PERCEPATAN WAKTU PROYEK
Dalam metode analisis data ini guna meng-
evaluasi kemajuan percepatan pekerjaan dengan
menganalisa:
a. “Kurve S” yang digunakan untuk menen-
tukan waktu mulai dan selesai proyek.
b. Gambar Grafik hubungan antara waktu pe-
nyelesaian pekerjaan terhadap hasil produksi
galian terlihat rencana 21(dua puluh satu)
bulan bisa diselasaikan 6 bulan.
c. Pekerjaan tahap I. Luas 500 Ha setahun
menghasilkan rata-rata produksi galian =
1.511.374 dibagi 12 bulan = 125947 ~
125.000 M3 perbulan ,dengan keuatan 2(dua)
Sub Kontraktor
d. Pekerjaan tahap II. Luas 400 Ha dalam waktu
6 bulan, menghasilkan rata-rata produksi
galian = 7.751.247 dibagi 6 bulan = 1291874
~ 1.300.000 M3 perbulan dengan keuatan
5(dua) Sub Kontraktor.
e. Membandingkan cara metode kerja tahap I
dan metode kerja tahap II yaitu 125.000
M3dengan 1.300.000 M3 terjadi peningkatan
signifikan.

83
Sugeng Purwanto Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

katan produksi galian/urugan tanah .


4. Hasil evaluasi dan membandingkan hasil
kerja tahap yaitu 125.000 M3dengan
1.300.000 M3 terjadi peningkatan signifikan.
5. Waktu terjadi percepatan pekerjaan tanah 21
bulan bisa dipercepat 6 bulan.
6. Optimalkan kerja saat musim kemarau; me-
nambah sub kontraktor otmatis (tenaga; alat-
berat) produksi meningkat 3,5 kali lipat.
Saran:
1. Mencermati keadaan cuaca karena pekerjaan
land grading (cut & Fill) pada area terbuaka
tidak mungkin pakai tenda.
2. Pekerjaan tanah monoton/kontinyu maka
makin banyak alat berat kerja semakin cepat
selesai.
3. Detail-schedule; planning; harian meeting,
evaluasi, controlling; lancar supplay (dana;
alat kerja; BBM;
4. Sistem drainase tertanggulangi, dan peng-
adaan (laboratorium teknik).

DAFTAR PUSTAKA

Amien Sajekti 2013. Metode Kerja


Bangunan Sipil. Cet. Ke-2. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Analisa Harga Satuan PekerjaanAHSP. 2012.
Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang
Pekerjaan Umum.
Ahmad Kalil 2012. Alat Berat, Alat Berat.
Djoko Wilopo. 2009. Metode Konstruksi
dan alat-alat berat.
E. Soetarman. 2013. Pengantar Teknik Sipil.
Bandung: Andi Offset.
Kawasan Industri Surya Cipta sebagai Co pilot ISO-9001
yang bertujuan, “Berfokus pada kwalitas, kita capai ke-
Laurence D. Wesley. 2012. Mekanika Tanah.
puasan pelenggan yang disepakati”. Yogyakarta: Andi
Mahendra Sultan Syah. 2004. Manajemen
7. KESIMPULAN Proyek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
1. Pekerjaan Land grading (Cut & Fill) adalah
pekerjaan kritis/utama karena penentu peker- Nazarkhan Yasin. 2014. Kontrak Konstruksi.
jaan lanjutan lainya. Jakarta: Kompas Gramedia
2. Optimalisasi kerja saat musim kemarau Slamet Basuki. 2011. Ilmu Ukur Tanah. Cet.
waktu 6 bulan harus full time dengan over Ke-3.
time dengan team kerja minimal 2 shift, siang
dan malam serta alat kerja harus ada
cadangan bila ada yang rusak tidak delay atau
terhenti dan stock bahan bakar alat berat.
3. Karena dana tersedia, para investor pabrik
menunggu jadinya kavling maka harus me-
nambah sub kontraktor kerja untuk pening-

84
Heri Gunawan & Yafid Effendi Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

PERANCANGAN MESIN PARUT KELAPA SKALA RUMAHAN


DENGAN KAPASITAS 1KG/9,78 MENIT

Heri Gunawan1), Yafid Effendi2)


Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Tangerang
2)
E-mail: yafid_effendi@yahoo.com

ABSTRAK

Mesin parut kelapa adalah salah satu produk mesin dari hasil teknologi yang berfungsi
sebagai alat untuk menghancurkan daging buah kelapa menjadi butiran-butiran kecil dengan
tujuan untuk memperoleh santan yang terkandung di daging buah kelapa. Mesin parut kelapa
yang sudah ada sekarang adalah mesin parut yang menggunakan motor bensin sebagai
penggerak utamanya, dan bentuknya besar sehingga butuh tenaga untuk memindahkannya. Dari
keadaan mesin parut kelapa yang ada sekarang ini, menyebabkan penulis membuat mesin parut
yang lebih sederhana.
Proses perancangan mesin parut dilakukan dengan tahapan yaitu analisa kebutuhan,
perencanaan, pembuatan, pengujian dan kesimpulan. Tenaga penggerak mesin parut
menggunakan motor listrik, yang disesuaikan dengan kemampuan daya listrik masyarakat.
Hasil perancangan mesin menghasilkan mesin parut kelapa dengan spesifikasi panjang: 365
mm, lebar: 150 mm, tinggi: 200 mm. Penggerak mesin menggunakan motor listrik dengan daya
100 watt, 220 volt. Transmisi menggunakan sabuk dan puli, masing-masing puli berdiameter 15
mm dan 45mm. Waktu yang diperlukan untuk memarut satu buah kelapa sekitar 4 menit 4 detik
dan untuk memarut 1kg kelapa diperlukan waktu ±9,78 menit.
Kata Kunci: Perancangan, Mesin Parut Kelapa.

1. PENDAHULUAN sekarang ini, menyebabkan masyarakat untuk


Seiring dengan perkembangan zaman dan lebih memilih membeli kelapa yang sudah diparut
kemajuan teknologi yang sangat pesat banyak oleh pedagang dipasar dari pada memiliki mesin
terciptanya produk-produk yang beredar di ma- parut kelapa sendiri. Melihat dan meninjau
syarakat, teknologi diciptakan untuk membantu masalah yang dihadapi masyarakat maka penulis
meringankan pekerjaan masyarakat dan agar membuat suatu peralatan yang lebih efisien untuk
menghasilkan hasil yang lebih maksimal, salah mempermudah dalam pengolahan daging buah
satu contohnya yaitu mesin parut kelapa. kelapa.
Mesin parut kelapa adalah salah satu produk
2. METODOLOGI PENELITIAN
mesin dari hasil teknologi untuk rumah tangga
Penelitian ini dilakukan dengan mengguna-
yang berfungsi sebagai alat untuk menghancurkan
kan metode sebagai berikut:
daging buah kelapa menjadi butiran-butiran kecil,
1) Bahan yang diperlukan untuk pengujian
dengan tujuan untuk memperoleh santan yang
mesin:
terkandung didaging buah kelapa. Selama ini
a) Satu buah kelapa dengan diameter luar
proses pemarutan kelapa yang dilakukan masyara-
130mm dan tebal 12 mm dibelah empat,
kat dikerjakan dengan cara manual, yaitu dengan
dengan tujuan agar lebih mudah di-
menggunakan parut kelapa yang terbuat dari plat
masukan kedalam mesin;
besi yang mempunyai duri-duri kecil yang terletak
b) 1 kg kelapa; dan
dipermukaan plat, cara ini membutuhkan waktu,
c) Stopwatch.
tenaga dan beresiko terhadap kecelakaan.
Untuk memenuhi kebutuhan santan yang 2) Prosedur pengujian
banyak, masyarakat cenderung membeli kelapa Mesin dinyalakan, kelapa yang sudah dibelah
yang sudah diparut oleh pedagang dipasar. Alat empat dimasukan kedalam mesin satu persatu,
parut kelapa yang digunakan pedagang pasar stopwatch dinyalakan mulai potongan kelapa
menggunakan parut kelapa yang sudah dilengkapi pertama dimasukan sampai dengan potongan
dengan motor bensin, harga dari mesin parut kelapa terakhir habis terparut semua. Stopwatch
kelapa ini lumayan mahal dan memerlukan digunakan untuk menghitung total waktu yang
perawatan. diperlukan mesin parut untuk memarut satu buah
Dari keadaan alat parut kelapa yang ada kelapa.

85
Heri Gunawan & Yafid Effendi Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Papan dipotong menjadi ukuran panjang 152


3.1 Material mm dan lebar 135 mm.
1) Kerangka (casing)
d) Casing tengah
Kerangka yang merupakan casing, berfungsi
sebagai penopang semua komponen elemen-ele-
men mesin, pada mesin ini kerangka menggu-
nakan papan kayu dengan tebal 15 mm, dibentuk
menjadi bagian-bagian seperti:
a) Casing kanan

Gambar 3.4: Desain casing tengah.

Papan dipotong menjadi ukuran panjang 122


mm dan lebar 147 mm.

Gambar 3.1: Desain casing kanan. e) Casing belakang


Papan kayu dipotong menjadi ukuran panjang
335 mm dan lebar 135 mm, tempat dudukan
bantalan poros mata parut dibor dengan diemeter
35 mm dan dalam 10 mm, untuk poros mata parut
dibor dengan diameter 14 mm, posisi ujung mata
bor terletak 145 mm × 40 mm. untuk lubang
motor lostrik dibuat dengan ukuran 60 mm × 65
mm. Untuk pegangan motor dibor dengan
diameter 8 mm, posisi ujung mata bor terletak 200
mm ×40 mm. Untuk alur tutup mata parut dibuat
dengan ukuran lebar 16 mm, dengan kedalaman Gambar 3.5: Desain casing belakang.
alur 2 mm.
Papan dipotong menjadi ukuran panjang 185
b) Casing kiri mm dan lebar 152 mm, dibuat segitiga dengan
jarak masing-masing 40 mm dan tinggi 40 mm,
dan dibuat lubang berdiameter 8 mm untuk lubang
kluar kabel.
f) Casing atas

Gambar 3.2: Desain casing kiri.


Papan kayu dipotong menjadi ukuran panjang
335 mm dan lebar 135 mm,tempat dudukan
bantalan poros mata parut dibor dengan diemeter
35 mm dan dalam 10 mm. Untuk alur tutup mata Gambar 3.6: Desain casing atas.
parut dibuat dengan ukuran lebar 16 mm, dengan Papan dipotong dengan ukuran panjang 152
kedalaman alur 2 mm. mm dan lebar 150 mm. Dibuat lubang dengan
c) Casing depan ukuran panjang 30 mm dan lebar 10 mm.

Gambar 3.3: Desain casing depan.

86
Heri Gunawan & Yafid Effendi Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

g) Casing bawah Volt : 220 Volt


Putaran : 6000 Rpm
3) Sabuk dan puli

Gambar 3.7: Desain casing bawah. Gambar 3.11: Sabuk dan Puli.

Papan kayu dipotong menjadi ukuran panjang Mesin parut kelapa ini menggunakan sistem
180 mm dan lebar 122 mm. transmisi sabuk sebagai penerus daya dari motor
penggerak. Gerak putar dari motor listrik di-
h) Tutup mata parut transmisikan ke puli 1, kemudian dari puli 1 di-
transmisikan ke puli 2 dengan menggunakan
perantara sabuk. Ketika motor dihidupkan, maka
motor akan berputar kemudian putaran ditrans-
misikan oleh sabuk untuk menggerakan poros
mata parut.
Masing–masing diameter puli adalah 15 mm
untuk puli motor penggerak dan 45 mm untuk puli
Gambar 3.8: Desain tutup mata parut. poros pisau mata parut. Panjang keliling sabuk
346 mm.
Bagian pertama Papan dipotong menjadi
ukuran panjang 165 mm dan lebar 152 mm, 4) Mata pisau parut
bagian yang kedua menjadi ukuran panjang 135
mm dan lebar 126 mm, bagian yang ketiga
menjadi ukuran panjang 120 mm dan lebar 20
mm.
Gambar 3.12: Mata pisau parut.
i) Tumpuan mesin
Mata pisau parut merupakan komponen
utama yang sangat penting, yang berfungsi seba-
gai alat untuk penghancur daging buah kelapa.
Berbentuk silinder dan memiliki duri-duri diselu-
ruh permukaannya.
Mata pisau parut terbuat dari bahan pipa
stainless steel yang berdiameter 50 mm dan pan-
Gambar 3.9: Tumpuan mesin. jang 120 mm. Dengan poros yang berdiameter 12
mm, dan panjang 180 mm. Bahan poros pada
Terbuat dari kayu reng berukuran panjang mesin parut ini menggunakan baja S 45 C dengan
185 mm, lebar 25 mm, dan tinggi 20 mm. kekuatan tarik 58 kg/mm2.
2) Motor penggerak 5) Bantalan

Gambar 3.13: Bantalan


Pada mesin parut kelapa ini menggunakan 2
bantalan gelinding bola alur dalam baris tunggal.
Gambar 3.10 Motor penggerak Dengan spesifikasi bantalan:
Motor yang digunakan pada mesin parut Jenis bantalan Bantalan Gelinding
kelapa ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut: Nomor bantalan 6201
Diameter luar bantalan 32 mm
Merk : Sewing Machine Motor Diameter dalam bantalan 12 mm
Model : HF-1026 N Lebar bantalan 10 mm
Watt : 100 watt Jari-jari bantalan 1 mm

87
Heri Gunawan & Yafid Effendi Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

Kapasitas nominal dinamis 535 kg dan kiri.


Kapasitas nominal statis 305 kg

Pemilihan bantalan didasari pertimbangan se-


bagai berikut:
a) Gesekan gelinding yang sangat kecil diban-
dingkan dengan bantalan lain;
b) Mempunyai umur yang panjang; dan
c) Perawatannya mudah.
6) Saklar (tombol ON/OFF)

Gambar 3.19: Pemasangan bantalan pada casing kanan dan


kiri.

2) Perakitan kedua casing

Gambar 3.14: Saklar (tombol ON/OFF)

7) Kabel

Gambar 3.20: Perakitan kedua casing samping, mata pisau


parut, casing tengah dan casing bawah
3) Kedua casing samping dipasang bersamaan
dengan mata pisau parut, casing tengah dan
Gambar 3.15: Kabel daya.
casing bawah.
8) Baut dan mur

Gambar 3.16 Baut dan mur.

9) Baut skrup Gambar 3.21: Perakitan kedua casing samping, casing


tengah, casing tengah, casing bawah, casing belakang, casing
depan dan kaki.

Kaki dipasang pada casing depan, kemudian


dipasang bersamaan dengan casing belakang

Gambar 3.17 Baut skrup.

Baut skrup berguna untuk pengikat antara


casing yang satu dengan casing yang lain.
10) Handle

.
Gambar 3.22: Perakitan kedua casing samping, casing
tengah, casing bawah, casing belakang, casing depan, kaki,
motor penggerak, sabuk, puli, kabel, saklar dan casing atas.
Gambar 3.18: Handle.
Motor, puli, sabuk, saklar dan kabel dipasang
3.2 Perakitan Mesin bersamaan. Motor dipasang menggunakan 2 buah
1) Pemasangan bantalan tampak pada Gambar
baut.
3.20. Bantalan dipasang pada casing kanan

88
Heri Gunawan & Yafid Effendi Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

4) Tutup mata parut DAFTAR PUSTAKA


Ardhana Rahman, Diah Wulandari. 2014. Sistem
Penggerak Mesin Pemeras Kelapa Parut
Untuk Industri Pangan Skala Rumah Tangga.
JRM 1, Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014,
1-3.
Erinofiardi. 2011. Desain Umur Bantalan Carrier
Idler Belt Conveyor PT. Belindo II. Bengku-
lu. Jurnal Teknik Mesin, Vol 8 No 1 Juni
2011. ISSN 1829-8958.
Gambar 3.23 Tutup mata parut.
Jaini, Prakoso, Muflich, Abit, Yogi, Widodo.
Ketiga bagian tutup dipasang sehingga
Perencanaan Poros Pisau Mesin Parut
membentuk (T), dan dipasang handle diatasnya.
Kelapa. Makalah Teknik Mesin, Universitas
5) Hasil rangkaian mesin parut kelapa Negeri Malang, April 2014.
Muharyono Hari Sayogo, Djoko Suwito. Peren-
canaan Mekanisme Mesin Pengupas kulit ari
Kelapa. JTM Volume 1 Nomor 02 Tahun
2013, 362-366.
Robert L. Mott. 2004. Elemen-Elemen Mesin Da-
lam Perancangan Mekanis. Yogyakarta: An-
di.
Gambar 3.24 Mesin parut kelapa. Sularso, Kiyokatsu Suga. 2008. Dasar Perencana-
an Dan Pemilihan Elemen mesin. Jakarta:
3.2 Pengujian Mesin Pradnya Paramita.
Berdasarkan hasil uji kinerja mesin dapat
diambil kesimpulan bahwa: Warisno. 2003. Budidaya Kelapa Genjah. Yogya-
1) Untuk memarut satu buah kelapa yang karta: Kanisius.
berdiameter luar 130 mm dan tebal 12 mm Widya Teknika. Redesain Parut Kelapa Skala
diperlukan waktu selama 4 menit 4 detik, Rumahan Dengan Pendekatan Rekayasa
2) Untuk memarut 1 kg kelapa diperlukan Nilai. ISSN 1411-0660: 46-53, Vol 19 No-
waktu ± 9,78 menit. mor 1 Maret 2011.
4. KESIMPULAN
Hasil perancangan mesin menghasilkan me-
sin parut kelapa dengan spesifikasi panjang: 365
mm, lebar: 150 mm, tinggi: 200 mm. Penggerak
mesin menggunakan motor listrik dengan daya
100 watt, 220 volt. Transmisi meng-gunakan sa-
buk dan puli, masing-masing puli berdiameter 15
mm dan 45mm. Waktu yang diperlukan untuk
memarut satu buah kelapa sekitar 4 menit 4 detik
dan untuk memarut 1kg kelapa diperlukan waktu
±9,78 menit.

89
Puji Rahayu & Sita Kurniyaty Ratoko Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

ANALISA KAPASITAS MESIN INJECTION DAN KELAYAKAN INVESTASI MESIN


PADA RUBBER MANUFACTURING

Puji Rahayu1), Sita Kurniaty Ratoko2)


Fakultas Teknologi Industri, Program Magister Teknik Industri,
Universitas Mercu Buana
Jl. Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650
e-Mail: lumodikenz@gmail.com, sitakurniaty89@gmail.com

ABSTRAK

Perencanaan kapasitas merupakan hal penting dalam suatu industri manufacturing. Karena
dengan mengetahui tingkat kapasitas fasilitas mesin untuk produksi dapat diketahui, apakah
fasilitas produksi akan dapat memenuhi permintaan order customer atau bahkan kapasitas yang
ada masih dalam kondisi berlebih. Setelah studi kapasitas dilakukan , maka diketahui, bahwa
permintaan yang ada melebihi kapasitas yang tersedia. Kapasitas rata-rata yang dibutuhkan untuk
pemenuhan order di tahun 2015 mencapai hingga 150% dengan menggunakan 9 unit mesin
injection yang ada. Prosentase kapasitas tersebut jauh diatas rata-rata kapasitas ideal yang
diinginkan yaitu 95%. Sehingga dengan mempertimbangkan faktor-faktor kontinuitas order oleh
customer, produktivitas, delivery tepat waktu, investasi teknologi dan kepercayaan customer,
maka investasi 5 unit mesin injection dianggap layak dilakukan sebagai perencanaan kapasitas
jangka panjang dalam rangka mencapai keunggulan bersaing perusahaan. Dengan adanya
penambahan 5 unit mesin injection tersebut, prosentase kapasitas mengalami penurunan cukup
significant mendekati nilai kapasitas ideal , yaitu 98%. Untuk itu diperlukan arahan dalam
memilih jenis investasi mesin terbaik dari segi economical value. Dengan menggunakan metode
NPV dan PI didapat bahwa mesin injection buatan Taiwan merupakan pilihan investasi dengan
total biaya paling ekonomis dibandingkan mesin buatan Jepang, China dan Perancis.

Kata Kunci: NPV, Profitabilitas Indeks, Injection, Kapasitas, Rubber Manufacturing.

ABSTRACT

Capacity planning is an important issued in manufacturing process and activity. By


knowing the capacity level of manufacturing facility could determine whether the capacity could
fulfill the customer order requirement or event capacity leading the order customer requirement.
After capacity study for forecast order in 2015, could determine that capacity requirement is
150% for nine units machine injection available. Those value of capacity is higher than ideal
capacity expected , 95%. Considering factors of continuitas order, productivity, delivery on time,
technology investment and the most is customer trustworthty, so that planning investment of four
machine injection should realize as long term planning capacity in achieve competitiveness
advantage. With investment of 5 injection machines could decrease capacity value approach the
ideal capacity, which is 98%. In order to investment machine, NPV method and PI are used to
determine which investment could result the most economical value by calculating all cost factor
such as investment cost, operational cost and maintenance cost. The result show that Machine
from Taiwan–Kuemin , give the most economical value compare with Japan , China and French’s
machine.

Keywords: NPV, Profitability Indeks, Injection, Capacity, Rubber Manufacturing.

1. PENDAHULUAN merupakan tanggung jawab fundamental dari


Proyek-proyek baru yang diterima oleh peru- sebuah managemen operasi (Nigel Slack et al,
sahaan, merupakan suatu hal yang sangat diperlu- 2004). Namun, tetap harus diperhitungkan antara
kan dalam kelangsungan hidup suatu perusahaan. kapasitas dan fasilitas yang dimiliki perusahaan
Ketersediaan kapabilitas untuk memenuhi permin- dalam memproduksi order yang diterimanya. PT.
taan saat ini dan permintaan dimasa mendatang IRC INOAC INDONESIA adalah salah satu peru-

90
Puji Rahayu & Sita Kurniyaty Ratoko Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

sahaan yang bergerak di bidang manufaktur kom- karyawan.


ponen karet untuk otomotif dan juga industrial
Pada dasarnya terdapat tiga metode pengukuran
parts.
kapasitas, yaitu:
Masalah besar yang sering terjadi adalah over
a. Theorythical Capacity (Maximum Capacity/
kapasitas mesin-mesin produksi dikarenakan ter-
Design Capacity) merupakan kapasitas maksi-
jadinya peningkatan order dari customer-customer-
mum yang mungkin dari sistem manufacturing
nya hingga mencapai kenaikan 30% dari tahun
yang didasarkan pada waktu yang tersedia, tan-
sebelumnya. Hal ini mengakibatkan kendala mun-
pa mempertimbangkan istirahat, down time dan
culnya outstanding delivery. Jika hal tersebut terus
lainnya. Waktu bekerja untuk 1 shift adalah 8
berlangsung, akan menimbulkan efek negatif ter-
jam sehingga kapasitas teoritisnya adalah
hadap kepercayaan customer kepada perusahaan.
Karena kepuasan pelanggan yang harus dicapai ............................................... (1)
salah satunya adalah delivery tepat waktu dengan Dimana:
quantity terkirim sesuai dengan order customer. Ct adalah kapasitas teoritis, Sk adalah cycle time
Pada saat alternatif penambahan fasilitas untuk per proses, dan Th adalah jam kerja.
meningkatkan kapasitas yang ada sudah menjadi b. Demonstrated Capacity (Actual Capacity/Effec-
jalan terakhir yang memang harus dilakukan, untuk tive Capacity) merupakan tingkat output yang
itu perlu dihitung ulang kelayakan investasi dari dapat diharapkan berdasarkan pengalaman,
alternatif mesin yang ditawarkan oleh para yang mengukur produksi secara actual dari pu-
supplier. sat kerja di waktu lalu, yang biasanya dihitung
Setelah order diterima dan ditentukan proses dengan angka rata-rata berdasarkan beban kerja
produksinya, maka kapasitas perlu ditetapkan. normal. Sehingga waktu yang digunakan dalam
Kapasitas adalah hasil produksi (throughput) atau 1 shift menjadi 7 jam kerja dan 1 jam istirahat.
jumlah unit yang dapat ditahan,diterima,disimpan c. Rated Capacity (Calculated Capacity/Nominal
atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu Capacity) yang didasarkan penyesuaian kapasi-
periode waktu tertentu (Haizer dan Render, 2008). tas teoritis dengan faktor produktivitas yang
Selain mempengaruhi biaya tetap, kapasitas juga telah ditentukan oleh demonstrated capacity.
menentukan apakah suatu permintaan dapat dipe- Dihitung melalui penggandaan waktu kerja
nuhi atau apakah fasilitas yang ada berlebih atau yang tersedia dengan faktor utilisasi dan efi-
bahkan tidak mencukupi. Jika fasilitas terlalu kecil, siensi.
akan berpotensi pada kehilangan pelanggan dan
pasar secara keseluruhan. Untuk itu penetapan ........................................................... (2)
ukuran fasilitas dengan tujuan tingkat utilisasi ting- Dimana:
gi dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi U adalah utilitas, Cp, adalah kapasitas yang
sangat menentukan. diharapkan dan Ct adalah kapasitas teoritis.
Menurut Haizer dan Render (2008), peren-
cananaan kapasitas dapat dilihat dalam tiga horizon
waktu, yaitu: .......................................................... (3)
Menurut Haizer dan Render (2008), peren- Dimana:
cananaan kapasitas dapat dilihat dalam tiga horizon η, adalah efisiensi, A0, adalah output aktual dan
waktu, yaitu : Ct, adalah kapasitas teoritis.
a. Kapasitas jangka panjang (lebih dari 1 tahun). Sehingga kapasitas nominal (Cn) sebagai
Dalam perencanaan kapasitas jangka panjang, berikut:
dilakukan penambahan fasilitas dan peralatan
yang memiliki lead time panjang yang berarti ..................................................... (4)
Sedangkan untuk mengetahui jumlah mesin
melakukan suatu investasi.
b. Kapasitas jangka menengah (3 hingga 18 bu- yang diperlukan sebagai berikut:
lan). Dalam perencanaan kapasitas jangka me-
nengah, dilakukan penambahan jumlah peralat- ..............................................................(5)
an, karyawan dan jumlah shift kerja, subkon- Dimana:
trak, ataupun dengan menggunakan persediaan. nm adalah jumlah mesin yang dibutuhkan dan D,
c. Kapasitas jangka pendek (biasanya hingga 3 adalah jumlah demand atau order customer.
bulan). Dalam perencanaan kapasitas jangka Menurut Pujawan (2008), pada jenis investasi
pendek, sangat sulit untuk melakukan per- tertentu waktu lebih berperan, sementara pada jenis
ubahan kapasitas, sehingga biasanya tetap investasi yang lain faktor resiko dianggap lebih
menggunakan kapasitas yang ada, dan fokus dominan. Investasi pada hakekatnya merupakan
utama adalah melakukan penjadwalan tugas dan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan
91
Puji Rahayu & Sita Kurniyaty Ratoko Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

harapan memperoleh keuntungan dimasa yang warkan, tanpa diketahui asumsi arus kas pene-
akan datang (Halim, 2005). rimaannya. Untuk itu, metode NPV yang diguna-
Perbaikan posisi persaingan perusahaan dalam kan hanya akan difokuskan pada perhitungan total
jangka panjang merupakan kriteria utama. Pro- biaya dari tiap mesin, yang terdiri atas biaya
posal untuk melakukan investasi pada proses yang investasi, biaya operasional, dan biaya mainte-
meningkatkan fleksibilitas produksi, mutu produk nance mesin. Kriteria penilaian NPV yang diguna-
atau pertumbuhan lini produksi mungkin sulit di- kan adalah mesin dengan NPV biaya yang paling
terima bila fokusnya hanya pada tingkat pengem- kecil maka investasi layak diterima.
balian investasi. Sebaiknya pendekatan tradisional
b. Metode PI (Profitability Indeks)
atas analisa investasi harus diperkaya dengan per-
Indeks profitabilitas adalah rasio antara jum-
timbangan strategis antara lain:
lah nilai sekarang arus kas selama umur ekonomis-
1. Investasi dibuat sebagai bagian dari rencana
nya dengan pengeluaran awal investasi. Kriteria
strategis yang terpadu. Investasi tidak boleh di-
untuk Profitabilitas Indeks adalah investasi dinilai
lakukan sebagai pengeluaran tertutup, tetapi
layak jika PI > atau sama dengan 1,00 dan sebalik-
sebagai bagian dari rencana strategis terpadu
nya dinilai tidak layak jika PI < 1,00. Alternatif
yang akan menempatkan perusahaan pada po-
yang terbaik adalah alternatif yang memiliki nilai
sisi yang menguntungkan.
profitabilitas Indeks lebih besar.
2. Investasi dapat memberikan keunggulan kom-
petitif (fleksibilitas proses, kecepatan pengi- 3. HASIL PENELITIAN
riman, mutu dan seterusnya), Pengolahan data dilakukan dengan
3. Investasi mempertimbangkan siklus hidup pro- menghitung kapasitas total dari forecast order
duk. current part untuk tahun 2015 dan juga
4. Investasi diuji dengan mempertimbangkan penambahan item yang akan massal produksi di
berbagai proyeksi pendapatan dengan mem- 2015 dengan kondisi jumlah mesin yang ada saat
pertimbangkan resiko rugi atau untung. ini. Setelah itu, baru dianalisa berapa jumlah
kekurangan kapasitas dan dihitung pula kebutuhan
2. METODE PENELITIAN
total mesin untuk memenuhi order di tahun 2015.
1. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Tahap-tahap analisa yang dilalui yaitu:
Adapun jenis data dalam penelitian ini adalah
1. Menentukan kapasitas yang diperlukan untuk
data kuantitatif berupa data forecast order dan
pemenuhan order current part yang menggu-
current parts yang akan diproduksi di mesin injec-
nakan mesin injection di tahun 2015.
tion selama tahun 2015, selain itu data penawaran
2. Menghitung kebutuhan kapasitas mesin untuk
harga mesin yang diajukan oleh beberapa suplier
new item yang akan mass produksi tahun 2010
perusahaan.
yang menggunakan mesin injection.
Tabel 1: Forecast order current part item 2015 yang 3. Menghitung total kebutuhan mesin injection
menggunakan mesin injection.
yang diperlukan untuk pemenuhan total order
di tahun 2015.
4. Melakukan analisa terhadap penawaran mesin
injection yang diajukan dengan menggunakan
Tabel 2: Forecast order new item 2015 yang menggunakan metode Net Present Value dan metode
mesin injection.
Payback Period terhadap biaya investasi,
biaya operasional mesin, biaya maintenance,
dan nilai sisa dari mesin yang akan dipilih.
Tabel 3: Data penawaran mesin injection.
1. Kebutuhan kapasitas mesin injection terha-
dap total forecast order 2015.
Total jumlah mesin injection yang ada saat ini
sebagai salah satu fasilitas produksi di perusahaan,
mencapai 9 unit, jika pengoperasian mesin dila-
2. Metode Analisis Data kukan selama 3 shift dan satu shift jam kerja adalah
Alat analisis kelayakan investasi yang 7 jam, maka dalam satu hari jam kerja mesin men-
digunakan: capai 21 jam. Mempertimbangkan faktor reject
a. Metode NPV (Net Present Value) 2,3% serta lost time 5%. Dari data yang disajikan
Merupakan metode analisis keuangan yang pada Tabel 3, maka dapat diketahui kapasitas
memperhatikan adanya perubahan nilai uang ter- mesin injection terhadap total forecast order adalah
hadap waktu. Pada penelitian ini hanya diketahui sbb:
faktor biaya dari masing masing mesin yang dita-

92
Puji Rahayu & Sita Kurniyaty Ratoko Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

Tabel 4: Total kapasitas mesin injection untuk pemenuhan a. Kuemin Machinery – Taiwan
total forecast order 2015

Gambar 1: Arus kas untuk mesin Kuemin-Taiwan.


Dari Tabel 4 diatas, setelah prosentase kapa- b. RTIP French – Taiwan
sitas efektif didapat, memberikan gambaran, bah-
wa dengan data forecast order yang diterima untuk
tahun 2015, rata-rata kebutuhan kapasitas yang
diperlukan di mesin injection hampir mencapai
150%. Dengan kondisi tersebut, maka dapat dike-
tahui pula kebutuhan unit mesin injection yang
diperlukan untuk memenuhi forecast order 2015
adalah seperti terlihat pada Tabel 5.
Tabel 5: Total kekurangan mesin injection untuk pemenuhan
forecast order 2015. Gambar 2: Arus kas untuk mesin RTIP French-Taiwan

c. Mesin Sanyu-Japan

Dari Tabel 5 diatas, kekurangan mesin dapat


diambil rata-rata untuk pemenuhan forecast order
untuk tahun 2015, penambahan unit mesin yang
diperlukan mencapai 5 unit mesin injection.
2. Analisis pengambilan keputusan dengan indi- Gambar 3: Arus kas untuk mesin Sanyu- Japan
kator net present value.
d. Mesin Dekuma-China
Melihat dari data alternatif mesin injection
yang ditawarkan ke perusahaan, maka dilakukan
analisa dengan metode NPV. Menurut hasil pene-
litian Arsad (2012), NPV lebih banyak digunakan
pada investasi atau proyek yang bersifat mutually
exclusive atau NPV dipilih karna investor dapat
lebih mudah mengalokasikan arus kas penerimaan
atau pengeluaran dari biaya modal. Alternatif pe-
nawaran mesin terlihat pada Tabel 3. Untuk harga
dan biaya mesin yang harus dikeluarkan masih
Gambar 4: Arus kas untuk mesin Dekuma-China.
sulit membandingkan, mesin mana yang lebih
menguntungkan. Untuk itu perlu membandingkan Tabel 6 berikut memberikan hasil analisa arus
dengan cara menilai semua biaya ke dalam nilai biaya dari tiap alternatif mesin yang ditawarkan,
sekarangdengan suku bunga sesuai kebijakan yang telah dihitung dengan menggunakan metode
investasi perusahaan yaitu 12 %. Sedangkan untuk present value.
memudahkan membandingkan biaya yang mempu-
Tabel 6: Perhitungan arus kas biaya dengan metode Net
nyai umur mesin yang berbeda, maka dicari dengan
Present Value.
mengunakan kelipatan terkecil dari umur mesin
yaitu 30 tahun. Untuk mempermudah perhitungan
setiap arus kas masing masing mesin, maka dibeda-
kan menjadi tiga jenis biaya, yaitu biaya investasi,
biaya operasional, dan biaya perawatan. Arus kas
tiap alternatif mesin diilustrasikan pada gambar Mesin Kuemin-Taiwan, dengan biaya
dibawah ini, sebagai berikut: investasi awal sebesar $ 65.577, dari hasil metode
NPV dapat diketahui, bahwa dengan umur mesin
produktif hanya 10 tahun dan biaya operasional per

93
Puji Rahayu & Sita Kurniyaty Ratoko Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

tahun mencapai $11.642 ditambah biaya perawatan kurang ekonomis dibandingkan dengan mesin
$ 1.761 yang diperkirakan meningkat sebesar $ injection Sanyu, yang harga pembelian awalnya
211.32 setiap tahunnya, maka untuk mesin kuemin lebih mahal, namun untuk keseluruhan total biaya
injection ini total biaya yang dikeluarkan adalah akhir setelah dihitung dengan metode NPV lebih
sebesar $ 93.493,12. Jika melihat dari NPV dari rendah dibandingkan mesin Dekuma. Hal ini
biaya operasional, dapat terlihat hampir menyamai diakibatkan biaya operasional, biaya perawatan
NPV untuk investasi awal. Namun secara keselu- dan perkiraan kenaikan biaya perawatan pertahun-
ruhan total biaya mesin kuemin, sebesar $ nya lebih tinggi dibandingkan mesin injection
194.330,32 masih lebih ekonomis dibandingkan Sanyu.
ketiga alternatif mesin lainnya, dikarenakan biaya
3. Analisis pengambilan keputusan dengan
pembelian mesin lebih murah.
indikator Profitabilitas Indeks.
Dilihat dari ke empat alternatif mesin injection
Profitabilitas Indeks adalah rasio antara nilai
yang ditawarkan, harga pembelian atau investasi
ekivalen tahunan dari aliran kas pendapatan
awal mesin RTIP merupakan harga termahal yaitu
dengan nilai ekivalen tahunan dari aliran kas biaya.
$ 114.182, namun RTIP mesin mempunyai umur
Alternatif yang terbaik adalah alternatif yang
produktif yang paling lama hingga mencapai 30
memiliki nilai PI terbesar.
tahun. Dengan pemakaian energi juga lebih besar
Namun, pada kasus kali ini, kas masuk dari
dibandingkan ke tiga mesin lainnya sebesar 65
tiap alternatif belum dapat diketahui, sehingga data
KWH, maka biaya operasional mesin pertahunnya
yang tersedia adalah arus kas biaya. Karna dilihat
dengan metode NPV mencapai $ 241.899,7
dari resektif biaya, maka alternatif yang terbaik
melebihi biaya pembelian awal mesin itu sendiri.
adalah alternatif dengan nilai PI yang terkecil, yang
Hal ini, menjadikan total biaya untuk RTIP mesin
akan dianggap diterima investasinya. Berdasarkan
mencapai hingga $ 366.035,99. Merupakan mesin
total arus kas biaya yang sudah dilakukan
yang mempunyai NPV untuk arus kas biaya
perhitungan pada Tabel 6 diatas, maka Tabel 7
terbesar.
dibawah ini akan menyajikan nilai Profitabilias
Mesin Sanyu-Japan, dengan harga pembelian
Indeks dari tiap alternatif mesin.
awal mesin sebesar $108.818, dan umur produktif
mesin diperkirakan mencapai 15 tahun, mesin Tabel 7: Profitabilitas Indeks tiap alternatif jenis mesin.
buatan teknologi Jepang ini bisa dianggap berada
pada middle value dibandingkan ke tiga alternatif
mesin lainnya. Untuk pemakaian energi 31 KWH
mengakibatkan biaya operasional pertahun mesin
mencapai $ 115.366,93. Namun, biaya kenaikan
untuk perawatan tiap tahunnya, sebesar $ 316, Tabel 8: Perbandingan keempat alternatif jenis mesin dengan
menjadikan total biaya perawatan untuk mesin metode NPV dan metode PI.
sanyu menjadi lebih tinggi dibandingkan alternatif
mesin injection lainnya. Dengan metode NPV,
didapat total biaya perawatan mesin injection
Sanyu mencapai $ 11.065,72, bahkan lebih tinggi
4. KESIMPULAN
dibandingkan biaya perawatan mesin REP yang
Analisa kapasitas pemakaian mesin injection
memiliki biaya investasi awal paling tinggi. Hal ini
diperkirakan mencapai 150%, sudah jauh diatas
terjadi karena memang karakteristik mesin tekno-
kapasitas ideal 95% yang ditetapkan perusahaan,
logi jepang untuk pembelian harga spare part
dan alternatif penyelesaian masalah kapasitas ha-
cukup tinggi. Dengan total biaya yang dihitung
nya memungkinkan dengan penambahan mesin
dengan metode NPV, mencapai $ 253.961,75,
dari 9 unit yang ada saat ini, diproyeksikan di-
menjadikan mesin injection Sanyu sebagai mesin
butuhkan 5 mesin tambahan injection untuk me-
paling ekonomis kedua setelah mesin Kuemin.
menuhi forecast order. Dengan adanya penam-
Mesin buatan China, dengan harga pembelian
bahan mesin, selain terjadi peningkatan kapasitas,
awal sebesar $ 87.817, dan umur produktif mesin
diharapkan produktivitas juga meningkat dengan
diperkirakan hanya 10 tahun. Pemakaian energi
tambahan kinerja 5 mesin baru. Hasil analisa
sebesar 46 KWH, mengakibatkan biaya operasio-
metode NPV menunjukan, dari keempat pena-
nal pertahun mencapai $ 171.192,92. Biaya opera-
waran mesin yang masuk ke perusahaan, mesin
sional tersebut mencapai dua kali biaya pembelian
injection Kuemin dari Taiwan, menghasilkan arus
awal mesin. Juga, diperkirakan di akhir tahun ke-
kas biaya yang paling ekonomis dibanding alterna-
10 mesin Dekuma sudah tidak mempunyai nilai
tif mesin lainnya, yaitu sebesar $ 194.330,32.
jual. Hal ini menjadikan total biaya untuk mesin
Melihat dari indikator Profitabilitas Indeks yang
menjadi sebesar $ 305.521,79. Dekuma dianggap

94
Puji Rahayu & Sita Kurniyaty Ratoko Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

tersaji pada Tabel 7. menunjukan mesin RTIP Degarmo, P., William G. Sullivan, James A.
French-Taiwan dan Sanyu-Japan, memiliki nilai PI Bontadelli dan Elin M. Wicks. 1997.
< 1, sehingga bisa dianggap tidak layak untuk Engineering Economy. Edisi ke-10. New
dijadikan sebagai alternatif investasi dibanding Jersey: Prentice Hall, Inc.
mesin Kuemin dan mesin Dekuma. Sehingga kita
Halim, A. 2005. Analisis Investasi. Salemba Em-
hanya perlu membandingkan antara Kuemin dan
pat: Jakarta.
Dekuma, dan dilihat dari nilai PI dari prespektif
biaya, maka PI mesin Kuemin < PI mesin Dekuma. Heizer, J., dan Barry Render. 2005. Operation
Sehingga, investasi pembelian mesin Kuemin di- Management. Edisi kesembilan. New Jersey:
anggap lebih layak. Hasil analisa nilai PI juga Pearson Education Inc.
ternyata menguatkan hasil analisa yang dilakukan Pujawan, I. N. 2008. Ekonomi Teknik. Cetakan ke-
oleh metode NPV, bahwa Kuemin-Taiwan meru- 3. Surabaya: Guna Widya.
pakan pilihan investasi yang paling layak diterima
diantara alternatif ketiga mesin lainnya. Slack, N., Stuart Chambers, dan Robert Johnston.
Operation Management. Edisi ke-4. New
DAFTAR PUSTAKA Jersey: Prentice Hall, Inc.
Arsad, A. 2012. “Net Present Value is better than
Internal Rate of Return”. Interdiciplinary
Journal of Contemporary Research in
Bussiness Vol 4, No. 8 (Desember 2012): 215.

95
Triyono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

APLIKASI KONTROL PID DENGAN SOFTWARE MATLAB

Triyono
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Tangerang
e-Mail: lover_mu_1980@yahoo.co.id

ABSTRAK

Kontrol PID merupakan nama yang diberikan untuk menyebutkan tiga kontrol, yaitu: P untuk
kontrol Proporsional, I untuk kontrol Integral dan D untuk kontrol Derivatif. Merancang dasar
rangkaian kontrol PID dapat digunakan media berbantuan komputer. Matlab merupakan software
yang digunakan dalam pembelajaran untuk melihat tanggapan beragam parameter dan masukan
yang berbeda. Dari hasil penelitian didapatkan hasil yang cukup signifikan dalam peningkatan
pemahaman mahasiswa dalam perancangan dasar rangkaian PID.

Kata Kunci: PID, Matlab, Analog.

1. PENDAHULUAN 𝑘𝑝 . Gambar 2 menunjukkan blok diagram kontrol


Kontrol PID merupakan sistem kontrol yang proporsional.
mungkin paling banyak digunakan dalam industri.
Kontrol PID adalah bentuk paling umum dari
kontrol umpan balik. Hal Itu merupakan elemen
penting dan menjadi alat standar ketika kontrol
proses muncul pada 1940-an.
Sebuah aplikasi komputasi untuk desain kon- Gambar 2: Blok diagram kontrol proporsional
troler memanfaatkan metode yang dipilih dibuat
Pengaruh kontrol P pada sistem, yaitu: me-
dalam MATLAB/Simulink (GUI), di mana peng-
nambah maupun mengurangi tingkat kestabilan
guna dapat merancang, membandingkan dan mem-
sistem, dapat memperbaiki respon transien (antara
verifikasi kontroler PID yang berbeda untuk meto-
lain: rise time dan settling time), mengurangi error
de yang diinginkan.
steady state (jika ingin menghilangkan error
2. STRUKTUR SISTEM KONTROL PID steady state membutuhkan nilai KP yang besar
Kerangka dasar sinyal input dan output untuk sehingga akan menjadikan sistem lebih tidak sta-
kontrol PID ditunjukkan pada Gambar 1 dan ke- bil). Kontrol P ini akan memberikan pengaruh
rangka dasar ini yang akan digunakan untuk langsung pada sistem yang sebanding dengan
membahas kontrol PID. error.
2.2. Kontrol Integral
Kontrol integral dilambangkan dengan I
dalam kontrol PID. Keluaran kontrol ini sangat
dipengaruhi oleh perubahan yang sebanding
dengan nilai sinyal kesalahan. Dengan time domain
dan Laplace domain sebagai berikut:
𝑡
Time Domain : 𝑢𝑐 (𝑡) = 𝑘𝐼 ∫ 𝑒 (𝜏)𝑑𝜏
𝑘
Laplace Domain : 𝑈𝑐 (𝑠) = [ 𝐼 ] 𝐸(𝑠)
𝑠
Gambar 1: Kontrol input dan output
Dimana integral gain dilambangkan dengan 𝑘𝐼 .
Gambar 3 menunjukkan blok diagram kontrol
2.1. Kontrol Proporsional integral.
Kontrol proporsional dilambangkan dengan P
dalam kontrol PID. Ini digunakan ketika aksi
kontrol harus proporsional dengan ukuran sinyal
kesalahan proses: 𝑒(𝑡) = 𝑟(𝑡) − 𝑦𝑚 (𝑡). Dengan
time domain dan Laplace domain sebagai berikut:
Time Domain : 𝑢𝑐 (𝑡) = 𝑘𝑝 𝑒(𝑡) Gambar 3: Blok diagram kontrol integral.

Laplace Domain : 𝑈𝑐 (𝑠) = 𝑘𝑝 𝐸(𝑠) Pengaruh kontrol I pada sistem, yaitu: mampu
menghilangkan error steady state, respon yang
Dimana proporsional gain dilambangkan dengan

96
Triyono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

diberikan kontrol ini pada sistem lebih lambat bila Tabel 1: Paralel dan time constant kontrol PID
dibandingkan dengan kontrol P, kontrol ini dapat
menimbulkan ketidakstabilan sebagai akibat dari
penambahan orde sistem. Kontrol ini memberikan
sinyal kontrol yang sebanding dengan perubahan
error.
2.3. Kontrol Derivatif 2.5. Kontrol Seri PID
Jika kontroler dapat menggunakan laju per- Blok diagram dasar untuk kontrol seri PID
ubahan sinyal kesalahan sebagai masukan, maka ditunjukkan pada Gambar 6.
kontrol ini memperkenalkan unsur prediksi ke
dalam tindakan kontrol. Kontrol derivatif meng-
gunakan laju perubahan sinyal error dan dilam-
bangkan dengan D dalam kontrol PID. Dengan
time domain dan Laplace domain sebagai berikut:
𝑑𝑒
Time Domain : 𝑢𝑐 (𝑡) = 𝑘𝐷 𝑑𝑡
Laplace Domain : 𝑈𝑐 (𝑠) = [𝑘𝐷 𝑠]𝐸(𝑠)
Dimana derivatif gain dilambangkan dengan 𝑘𝐷 .
Gambar 4 menunjukkan blok diagram kontrol
derivatif.
Gambar 6: Blok diagram kontrol seri PID.

Dari gambar 6 di atas maka bentuk fungsi


transfer dasar kontrol seri PID ditunjukkan sebagai
berikut:
Gambar 4: Blok diagram kontrol integral.

Pengaruh kontrol D pada sistem, yaitu: mam-


pu memberikan efek redaman pada sistem yang 3. ANALISA DAN PEMBAHASAN
berosilasi sehingga dapat memperbesar nilai KP, Aplikasi Matlab dalam sistem kontrol disebut
mampu memperbaiki respon transien dengan dengan Control Toolbox. Beberapa fungsi yang
memberikan aksi pada saat ada perubahan error, dipergunakan untuk menganalisa suatu sistem
kontrol ini hanya berubah saat ada perubahan error kontrol, antara lain: rootlocus, step, feedback,
sehingga pada saat ada error statis kontrol ini tidak parallel, series, dll. Control toolbox bekerja meng-
beraksi (hal ini lah yang menyebabkan jika kontrol analisis transfer function dalam bentuk Laplace
ini tidak dapat digunakan tanpa adanya kontrol P). Transform (s-domain).
Kontrol ini memberikan sinyal kontrol yang
3.1. Sistem Kontrol Massa, Pegas dan Peredam
sebanding dengan perubahan error.
Sebagai contoh sebuah sistem bekerja seperti
2.4. Kontrol Paralel PID ditunjukkan oleh gambar 7.
Blok diagram dasar untuk kontrol PID parelel
ditunjukkan pada Gambar 5.

Gambar 7: Sistem Kontrol Massa, Pegas dan Peredam

Dari sistem di atas diperoleh persamaan


sebagai berikut:
𝑚𝑥̈ + 𝑏𝑥̇ + 𝑘𝑥 = 𝐹.
Persamaan tersebut jika akan disimulasikan
dalam Matlab, maka persamaan tersebut diubah ke
Gambar 5: Blok diagram kontrol paralel PID. dalam transformasi Laplace sebagai berikut:
𝑚𝑥̈ + 𝑏𝑥̇ + 𝑘𝑥 = 𝐹
Formula bentuk paralel dan Time Constant
ditampilkan pada tabel 1. 𝑚𝑠 2 𝑋(𝑠) + 𝑏𝑠𝑋(𝑠) + 𝑘𝑋(𝑠) = 𝐹(𝑠)

97
Triyono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

𝑋(𝑠) 1 contr=tf ([Kd, Kp], 1);


= 2
𝐹(𝑠) 𝑚𝑠 + 𝑏𝑠 + 𝑘 sys_ctl=feedback(contr* plant, 1);
%{ Grafik%}
Misalkan, nilai m = 1 kg, nilai b = 10 Ns/m, t =0:0.01:2;
dan nilai k =20 N/m, maka persamaan di atas akan step (sys_ctl, t)
menjadi: title('Proportional-Derivative Close Loop')
𝑋(𝑠) 1
= 2 3.1.3. Aksi Kontrol Proporsional Integral
𝐹(𝑠) 𝑠 + 10𝑠 + 20
Dengan penambahan kontrol integral pada
Kode Matlab persamaan di atas sebagai sistem kontrol proporsional, maka perubahan-
berikut: perubahan yang terjadi sesuai dengan karakteristik
%{ masukkan tiap variabel%} kontrol integral antara lain: akan terjadi penurunan
m=1; b=10; k=20; pada rise time, peningkatan overshoot, pening-
%{ Perhitungan respon sistem%} katan settling time, serta menghilangkan steady
num= 1; state error. Fungsi alih sistem PI menjadi sebagai
den=[m, b, k ]; berikut:
plant=tf ( num, den ); 𝑋(𝑠) 𝐾𝑃 𝑠 + 𝐾𝐼
step (plant) = 3 2
𝐹(𝑠) 𝑚𝑠 + 𝑏𝑠 + (𝑘 + 𝐾𝑃 )𝑠 + 𝐾𝐼
3.1.1. Aksi Kontrol Proporsional Kode Matlab untuk aksi kontrol proporsional
Kontrol proporsional memiliki karakteristik, dengan kondisi proporsional gain sebesar 30 serta
antara lain: dapat mengurangi rise time, dapat integral gain sebesar 70 sebagai berikut:
menambah overshoot, serta mengurangi steady %{ Tentukan nilai proportional gain dan integral
state error. Fungsi alih sistem di atas dengan gain%}
pengontrolan P menjadi : Kp=30; Ki =70;
𝑋(𝑠) 𝐾𝑃 %{ Perhitungan kontrol%}
= 2
𝐹(𝑠) 𝑚𝑠 + 𝑏𝑠 + (𝑘 + 𝐾𝑃 ) contr=tf ([Kp, Ki ], [1, 0]);
Kode Matlab untuk aksi kontrol proporsional sys_ctl=feedback(contr* plant, 1);
dengan kondisi proporsional gain sebesar 300 %{ Grafik%}
sebagai berikut: t =0:0.01:2;
%{ Tentukan nilai proportional gain%} step (sys_ctl, t)
Kp=300; title('Proportional-Integral Close Loop')
%{ Perhitungan kontrol%} 3.1.4. Aksi Kontrol Proporsional Integral Derivatif
sys_ctl=feedback(Kp* plant , 1); (PID)
%{ Grafik%} Penggabungan kontrol proporsional-integral-
t =0:0.01:2; derivatif (PID) pada sistem akan mempengaruhi
step (sys_ctl, t) sistem secara signifikan pada rise time, overshoot,
title('Proportional Close Loop') settling time, dan steady state error. Fungsi alih
3.1.2. Aksi Kontrol Proporsional Derivatif sistem PID menjadi sebagai berikut:
Dengan penambahan kontrol derivatif pada 𝑋(𝑠) 𝐾𝐷 𝑠 2 + 𝐾𝑃 𝑠 + 𝐾𝐼
=
sistem kontrol proporsional, maka perubahan- 𝐹(𝑠) 𝑚𝑠 3 + 𝑏𝑠 2 + (𝑘 + 𝐾𝑃 )𝑠 + 𝐾𝐼
perubahan yang terjadi sesuai dengan karakteristik Kode Matlab untuk aksi kontrol proporsional
kontrol derivatif antara lain: akan terjadi sedikit dengan kondisi proporsional gain sebesar 350,
perubahan pada rise time, penurunan overshoot, integral gain sebesar 300, serta derivatif gain
penurunan settling time, serta sedikit perubahan sebesar 50 sebagai berikut:
pada steady state error. Fungsi alih sistem PD %{ Tentukan nilai proportional gain dan integral
menjadi sebagai berikut: gain%}
𝑋(𝑠) 𝐾𝐷 𝑠 + 𝐾𝑃 Kp=350; Ki =300; Kd=50;
= 2
𝐹(𝑠) 𝑚𝑠 + (𝑏 + 𝐾𝐷 )𝑠 + (𝑘 + 𝐾𝑃 ) %{ Perhitungan kontrol%}
Kode Matlab untuk aksi kontrol proporsional contr=tf ([Kd, Kp, Ki ] ,[1 , 0]);
dengan kondisi proporsional gain sebesar 300 serta sys_ctl=feedback(contr* plant , 1);
derivatif gain sebesar 10 sebagai berikut: %{ Grafik%}
%{ Tentukan nilai proportional gain dan derivatif t =0:0.01:2;
gain%} step (sys_ctl , t)
Kp=300; Kd=10; title('Proportional-Integral-Derivatif Close Loop')
%{ Perhitungan kontrol%}

98
Triyono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

3.2. Sistem Kontrol Motor DC %{ masukkan tiap variabel%}


Sebagai contoh sebuah sistem motor DC J=0.01;b=0.1;K=0.01;R=1;L=0.5;
bekerja seperti ditunjukkan oleh gambar 8. %{ Perhitungan respon sistem%}
plant=tf (K,conv([L R],[J b]));
step (plant)
title('DC Motor Response')
3.2.1. Aksi Kontrol Proporsional
Kode Matlab untuk aksi kontrol proporsional
dengan kondisi proporsional gain sebesar 100
sebagai berikut:
%{ Tentukan nilai proportional gain%}
Gambar 8: Diagram Fungsi Motor DC. Kp=100;
%{ Perhitungan kontrol%}
Dari sistem di atas diperoleh persamaan sys_ctl=feedback(Kp* plant , 1);
sebagai berikut: %{ Grafik%}
𝑑𝑖
𝑉𝑎 − 𝑉𝑏 = 𝐿𝑎 + 𝑅𝑎 𝑖𝑎 t =0:0.01:2;
𝑑𝑡
𝑉𝑏 = 𝐾𝑏  step (sys_ctl, t)
𝑑𝑖 title('DC Motor P Close Loop Control')
𝑉𝑎 − 𝐾𝑏  = 𝐿𝑎 + 𝑅𝑎 𝑖𝑎
𝑑𝑡 3.2.2. Aksi Kontrol Proporsional Derivatif
𝑇 = 𝐾𝑇 𝑖𝑎 Kode Matlab untuk aksi kontrol proporsional
𝑑 dengan kondisi proporsional gain sebesar 150 serta
𝑇=𝐽 + 𝑏
𝑑𝑡 derivatif gain sebesar 5 sebagai berikut:
𝑑 %{ Tentukan nilai proportional gain dan derivatif
𝐽 + 𝑏 = 𝐾𝑇 𝑖𝑎
𝑑𝑡 gain%}
Kp=150; Kd=5;
Persamaan tersebut jika akan disimulasikan %{ Perhitungan kontrol%}
dalam Matlab, maka persamaan tersebut diubah ke contr=tf ([Kd, Kp], 1);
dalam transformasi Laplace sebagai berikut: sys_ctl=feedback(contr* plant, 1);
𝐽𝑠 2 𝜃 + 𝑏𝑠𝜃 = 𝐾𝐼(𝑠) %{ Grafik%}
𝑉(𝑠) − 𝐾𝑠𝜃(𝑠) = 𝐿𝑠𝐼 + 𝑅𝐼(𝑠) t =0:0.01:2;
𝑉(𝑠) − 𝐾𝑠𝜃(𝑠) step (sys_ctl, t)
𝐼(𝑠) = title('Motor DC PD Close Loop Control')
𝑅 + 𝐿𝑠
𝑉(𝑠) − 𝐾𝑠𝜃(𝑠) 3.2.3. Aksi Kontrol Proporsional Integral
𝐽𝑠 2 𝜃 + 𝑏𝑠𝜃 = 𝐾
𝑅 + 𝐿𝑠 Kode Matlab untuk aksi kontrol proporsional
dengan kondisi proporsional gain sebesar 40 serta
Berdasarkan persamaan di atas maka
integral gain sebesar 80 sebagai berikut:
didapatkan fungsi alih sistem menjadi:
%{ Tentukan nilai proportional gain dan integral
𝜔(𝑠) 𝐾 gain%}
=
𝑉(𝑠) (𝑅 + 𝐿𝑠)(𝐽𝑠 + 𝑏) + 𝐾 2 Kp=40; Ki =80;
𝜔(𝑠) 𝐾 %{ Perhitungan kontrol%}
= contr=tf ([Kp, Ki ], [1, 0]);
𝑉(𝑠) 𝐽𝐿𝑠 + (𝑏𝐿 + 𝐽𝑅)𝑠 + 𝑏𝑅 + 𝐾 2
2
sys_ctl=feedback(contr* plant, 1);
Data-data fisik motor yang akan dikontrol %{ Grafik%}
seperti diuraikan pada tabel 2 kemudian t =0:0.01:2;
dimasukkan pada persamaan transformasi Laplace step (sys_ctl, t)
di atas. title('Motor DC PI Close Loop Control')
Tabel 2. Karakteristik motor DC 3.2.4. Aksi Kontrol Proporsional Integral Derivatif
Karakteristik Motor Nilai Satuan (PID)
Momen inersia (J) 0,01 Kg.m2.s-2 Kode Matlab untuk aksi kontrol proporsional
Redaman sistem mekanik (b) 0,1 N.m.s dengan kondisi proporsional gain sebesar 85,
Konstanta motor (K) 0,01 N.m.A-1 integral gain sebesar 90, serta derivatif gain sebesar
Resistansi (R) 1 Ohm 20 sebagai berikut:
Induktasni (L) 0,5 H %{ Tentukan nilai proportional gain dan integral
Kode Matlab persamaan di atas sebagai gain%}
berikut: Kp=85; Ki =90; Kd=20;

99
Triyono Jurnal Teknik, Volume 4, No. 2, September 2015

%{ Perhitungan kontrol%} DAFTAR PUSTAKA


contr=tf ([Kd, Kp, Ki ] ,[1 , 0]);
sys_ctl=feedback(contr* plant , 1); Babuska, Robert and Stramigioli, Stefano. (1999).
%{ Grafik%} Matlab and Simulink for Modeling and
t =0:0.01:2; Control. Delft University of Technology
step (sys_ctl , t)
Johnson, Michael A. and Moradi, Mohammad H.
title('Motor DC PID Close Loop Control')
(2005). PID Control. Springer
4. KESIMPULAN Ogata, K. (1997). Modern Control Engineering.
a. Perancangan sistem kontrol PID dengan Prentice-Hall
menggunakan software Matlab sangat memu-
dahkan dalam mendapatkan sistem ideal yang Salamena, Vicky. (2012). Simulasi Karakteristik
diinginkan, antara lain dalam besaran-besaran Arus dan Kecepatan Motor Dc Terhadap
rise time, overshoot, settling time, dan steady Masukan Penyearah Gelombang Penuh di
state error. Simulink-Matlab. Jurnal Teknologi, Volume
b. Penggunaan software Matlab dapat mening- 9 Nomor 1.
katkan pemahaman mahasiswa dalam bidang
sistem kontrol.

100
Petunjuk Penulisan Naskah
Jurnal Teknik

1. Naskah diketik rapi satu spasi dengan menggunakan Ms. Word dengan font
Time News Roman 10 pt, jumlah kata minimal 250 kata atau 8 s.d 20 halaman
kertas kwarto (sudah termasuk gambar, tabel, ilustrasi dan daftar pustaka).
Ukuran atau batas pengetikan margin kiri 3 cm, margin kanan 2.5 cm, margin
atas dan bawah 3 cm;
2. Naskah harus asli dan belum pernah dipublikasikan melalui media lain dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baku;
3. Tulisan dapat berupa hasil penelitian, studi pustaka maupun hasil pemikiran
ilmiah yang bersifat objektif, analisis dan deskriptif;
4. Sistematika penulisan disesuaikan dengan bidang ilmu masing-masing yang
secara garis besar memuat:
a. Judul;
b. Nama Penulis (tanpa gelar akademik);
c. Abstrak;
d. Kata Kunci/Keywords;
e. Pendahuluan (tanpa sub judul, memuat latar belakang masalah, tinjauan
pustaka, masalah/tujuan penelitian);
f. Metodologi;
g. Hasil dan Pembahasan;
h. Kesimpulan dan Saran; dan
i. Daftar Pustaka (berisi pustaka yang dirujuk dalam uraian).
5. Isi tulisan bukan tanggung jawab redaksi, redaksi berhak mengedit redaksional
tanpa mengubah esensi isi;
6. Redaksi berhak menolak naskah yang tidak memenuhi syarat dan dikembalikan
kepada penulis; dan
7. Naskah dikirim ke Redaksi JURNAL TEKNIK berupa CD (softcover) dan print out
(naskah yang telah di print) ke alamat:

REDAKSI JURNAL TEKNIK


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang
Jl. Perintis Kemerdekaan I/33, Cikokol Kota Tangerang
Tlp. (021) 51374916

You might also like