Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
16.047
AKADEMI KEPERAWATAN
2018
ASUHAN KEPERAWATAN HAMBATAN MOBILITAS FISIK PADA PASIEN
CEDERA SEREBROVASKULER (STROKE)
Proposal Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Mengikuti
Profesi Keperawatan Program DIII Keperawatan Di Akademi
Oleh:
16.047
UPT.DINAS KESEHATAN
AKADEMI KEPERAWATAN
2018
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : 16.047
Telah diperiksa dan di Setujui untuk diujikan Dewan Penguji Proposal pada
tanggal:
Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Nurul Huda,S.Kep.Ns.,M.Ke
Demikian pernyataan ini kami buat sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak
benar,kami bersedia mendapatkan sanksi akademis.
Pasuruan
Yang Menyatakan,
NIM.16.047
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah –
Nya penulis dapat menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah yang berjudul”Asuhan
Keperawatan Hambatan Mobilitas fisik Pada Pasien Cedera Serebrovaskuler (STROKE)
Di RSUD Dr. Soerdarsono” sesuai waktu yang ditentukan. Proposal Karya Tulis Ilmiah ini
disusun sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti Profesi Keperawatan di Akademi
Pemerintah Kota Pasuruan.
yang diberikan kepada saya untuk menyelesaikan proposal Karya Tulis Ilmiah.
2.selakuvpembimbing pertama dalam karya tulis ilmiah ini yang telah memberi petunjuk,
revisi dan saran hingga terwujudnya proposal karya tulis ilmiah ini.
3.pembimbing kedua dalam Proposal Karya Tulis Ilmiah ini telah banyak memberikan
pihak yang telah membantu kelancaran proposal karya tulis ini tidak dapat penulis
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini banyak
terdapat kekurangan atau kesalahan.Oleh Karena itu, penulis mengharap kritik dan saran dari
semua pihak demi kesempurnaan proposal karya tulis ilmiah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENYATAAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.5.1 Teoritis
2.1.1 Pengertian
2.1.3 Etiologi
2.1.6 Patofisiologi
2.1.7 Pathway
2.1.9 Penatalaksanaan
2.1.0 Komplikasi
2.2.3 Definisi
2.3.1 Pengkajian
2.3,6 Implementasi
2.3.7 Evaluasi
Technique)
dengan afasia
3.1Desain Penelitian
3.3 Partisipan
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Hambatan mobilitas fisik yaitu suatu keterbatasan dalam pergerakan baik satu ataupun
lebih pada ekstremitas secara mandiri dan terarah seperti kelemahan otot dan kerusakan funsi
ektremitas yang disebabkan oleh suatu penyakit, dan factor yang berhubungan dengan hambatan
mobilitas yaitu gangguan neuromuskuler (Hermand, 2012). Stroke adalah gangguan peredaran
darah otak yang menyebabkan deficit neurologis mendadak sebagai akibat iskemia atau hemoragi
sirkulasi saraf otak (Sudoyo Ayu). Istilah stroke biasanya digunakan secar spesifik untuk
menjelaskan infark serebelum (NANDA, 2015).Stroke adalah gangguan peredaran darah otak
yang menyebabkan deficit neurologis mendadak sebgain akibat dari iskemia atau hemoragi
sirkulasi saraf otak (Sudoyo Ayu). Istilah stroke biasanya digunakan secara spesifik untuk
menjelaskan infark sereblum (NANDA, 2015).Stroke secara nyata menjadi penyebab kematian
dan kecacatan diseluruh dunia .Stroke juga merupakn penyebab utama kecacatan jangka
panjang,dan memiliki dampak emosional dan social ekonomi pada pasien, keluarga, dan layanan
kesehatan(Stein, et al.,2009).Masalah-masalah yang ditimbulkan stroke menurut Irfan (2010)
bagi kehidupan manusia pun sangat kompleks. Adanya gangguan -gangguan fungsi vital otak
seperti gangguan koordinasi, gangguan keseimbangan, gangguan control postur, gangguan
sensasi, dan gangguan reflex gerak akan menurunkan kemapmpuan aktivitas fungsional individu
sehari hari.
Menurut Smeltzer (2001 : 2131) Stroke adalah masalah neurologic primer di Amerika
Serikat dan di dunia. Meskipun upaya pencegahan telah menimbulkan penurunan pada insiden
beberapa tahaun terakhir,stroke adalah peringkat ketiga dari kematian, dengan laju mortalitas
18%sampai 37% untuk stroke pertama dan sebesar 60% untuk stroke selajutnya. Terdapat kira kira
dua orang bertahan hidup dari stroke yang mempunyai beberapa kecacatan, dari angka ini40%
memerlukan bantuan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Di Indonesia diperkirakan insidens
dan prevalensi stroke terus meningkat setiap tahun nya, seiring dengan peningkatan usia harapan
hidup dan perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat yang tidak di imbangi dengan perbaikan
perilaku dan pola hidup yang sehat (Wahyu , dkk, 2011).
Penyebab srtoke yaitu pecahnya pembuluh draha di otak atau terjadinya thrombosis dan
emboli.Gumpalan darah akan masuk ke aliaran darah akibat dari penyakit lainyang dibagian otak
terdapat cedera dan meyumbat arteri otak.Akibatnya terjadi penurunan fungsi otak. Stroke dibagi
menjadi dua jenis, yaitu stroke iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik sebagian merupakan
komplikasi penyakit vaskuler, yang ditandai dengan penurunan tekanana darah dan pernapasan
yang tidak teratur. Sementara stroke hemoragik disebabkan oleh adanya perdarahan intrakranial
dengan gejala peningkatan tekanan darah systole > 200 mmHg pada hipertonik dan 180 mmHg
dan pernapasan mengorok Battica (2008) , Stroke non Hemoragik adalah infrak atau kematian
jaringan yang serangannnya terjadi pada usia 20 – 60 tahun dan biasanya timbul setelah beraktifitas
fisik atau karena psikologis yang disebabkan karena thrombosis maupun emboli pada pembuluh
darah di otak (Battica, 2008). Seorang pasien stroke mungkin mengalami kelumpuhan tangan,
kaki, dan muka, semua pada salahsatu sisi. Kelumpuhan tangan maupun kaki pada pasien stoke
akan mempengaruhi kontraksi otot. Berkurangnya suplai darah ke otak belakang dan otak tengah,
sehingga dapat menghambat hantaran jaras jaras utama antara otakdan medula spinalis , dan secara
total dapat menyebabkan ketidakmampuan sensorik motorik yang abnormal(Guyton & Hall,
1997).
Untuk mencegah terjadinya suatu penyakit lain maka perlu dilakukan mobilisasi.
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mydah, dan teratur yang
bertujuan unutuk memenuhi kebutuhan hidup sehat. Mobilisasi diperlukan untuk meningkatkan
kemandirian diri, meningkatakan kesehtana, memperlambat proses penyakit khisisnya penyakit
generative dan aktualisasi diri(harga diri dan citra tubuh(Mubarak, Lilis, Joko, 2015).Latihan
mobilisasi atau rehabilitasi pada pasien stroke ini juga bertujuan untuk memperbaiki fungsi
neurologis melalui terapi fisik dan tehnik tehnik lain.Monilisasi dan rehabilitasi dini di tempat
tidur merupakan suatu program rehabiltasi stroke, khususnya selama hari sampai minggu setelah
stroke. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya kekakuan(kontraktur) dan kemunduran
pemecahan kekakuan (dekondisioning), mengoptimalkan pengobatan sehubungan masalah medis
dan menyediakan bantuan psikologis pasien dan keluarganya (Junaidi, 2006).
Bagaimanakah Asuhan Keperawatan Hambatan mobilitas fisik pada pasien cedera serebrovaskuler
(Stroke) Di RSUD Dr. Soedarsono?
1. 5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Teoritis
Sebagai kerangka piker ilmiah dala pengembanan ilmu keperawatan terutam di KMB Hasil
penelitian di harapkan dapat menjadi keputusan untuk meningkatakan pengetahuan pembaca agar
dapat menjaga diri sendiri maumpun orang disekitarnya agar tidak terkena gangguan mobilitas dan
untuk melakukan perawatan yang benar pada orang yang menderita stroke.