Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. RASIONAL
Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari proses pendidikan
memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam pengembangan kualitas manusia
Indonesia yang telah diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional di dalam :
Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 yaitu : (1) beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, (2) berakhlak mulia, (3) memiliki pengetahuan dan
keterampilan,(4) memiliki kesehatan jasmani dan rohani, (5) memiliki kepribadian yang
mantap dan mandiri, serta (6) memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan. Tujuan tersebut mempunyai implikasi imperatif (yang mengharuskan) bagi
semua tingkat satuan pendidikan untuk senantiasa memantapkan proses pendidikannya
secara bermutu ke arah pencapaian tujuan pendidikan tersebut.
Dengan demikian, pendidikan yang bermutu adalah suatu proses yang
menghantarkan peserta didik kearah pencapaian perkembangan diri yang optimal. Hal ini
karena peserta didik sedang berkembang ke arah kematangan atau kemandirian.
Perlu diketahui juga pada hakekatnya peserta didik mempunyai pribadi yang
unik, yang bebas merdeka , yang mampu mengarahkan pribadinya. Namun dalam
perjalanan untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tugas-tugas perkembangannya
1
yang memandirikan mengalami berbagai masalah, sehingga dalam mencapai tujuannya
itu diperlukan uluran tangan bantuan dari orang yang berkompeten di dalamnya yaitu
konselor. Hal ini sesuai Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Konselor di Pasal 1 Ayat 1 menyatakan bahwa untuk dapat
diangkat sebagai konselor, seseorang wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan
kompetensi konselor yang berlaku secara nasional
Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan bantuan untuk
peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang
secara optimal, dalam bimbingan dan konseling pribadi, sosial, belajar dan karir, melalui
berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang
berlaku.
2
. Pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling SMP disusun sebagai
upaya memperjelas dan mempermudah dalam pencapaian tujuan yang telah menjadi
keputusan atau kesepakatan bersama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan pada
umumnya.
Adapun yang melatar belakangi penyusunan program kerja Layanan Bimbingan
dan konseling SMP Negeri 1 Prambon antara lain :
1. Program Sekolah
2. Analisa kebutuhan nyata Peserta Didik
3. Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan konseling
4. Kebijakan Pemerintah yang Berhubungan dengan Pendidikan
a. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
c. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
d. Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
kompetensi Konselor.
e. Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum
f. Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Menengah
kehidupannya sehari-hari sebagai peserta didik secara efektif, kreatif dan dinamis serta
3
C. DESKRIPSI KEBUTUHAN PESERTA DIDIK
Berdasarkan hasil analisa AUM Umum, Observasi, Informasi, maupun pengalaman
konselor maka permasalahan yang ada di SMPN 1 Prambon dapat diidentifikasi sebagai
berikut :
1. Banyaknya peserta didik yang berseragam tidak rapi ( baju dikeluarkan )
2. Berbicara tidak sopan dengan teman atau dengan orang yang lebih tua di lingkungan
sekolah
3. Keluar kelas pada jam-jam mata pelajaran tertentu
4. Sering tidak masuk tanpa keterangan
5. Merokok di lingkungan sekolah
6. Pergaulan dengan lawan jenis yang kurang sehat
7. Mengaktifkan HP saat KBM berlangsung
8. Malas dan tidak semangat mengikuti pelajaran
9. Rendahnya keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME
10. Kurangnya pemahaman tentang masa depan.
4
D. TUJUAN
1. Agar peserta didik dapat mengembangkan dirinya sebagai remaja yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Agar peserta didik memperoleh nilai-nilai dan cara bertingkah laku yang dapat
diterima dalam kehidupan yang lebih luas
3. Agar peserta didik mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam
perannya sebagai pria / wanita
4. Agar peserta didik dapat mengenal alasan perlunya mentaati peraturan / norma
berperilaku
5. Agar peserta didik dapat memahami keragaman aturan / norma berperilaku dalam
konteks budaya
6. Agar peserta didik bertindak atas pertimbangan diri terhadap norma yang berlaku
7. Agar peserta didik dapat mengembangkan kemampuan, bakat, minat serta dapat
merencanakan karier dan masa depannya.
5
BAB II
KONDISI OBYEKTIF SEKOLAH
Jumlah : 887
Jumlah : 930
6
C. PARTISIPASI STAF SEKOLAH PADA PELAKSANAAN LAYANAN BK
memungkinkan.
perlengkapan administrasi.
Namun masih diperlukan dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak untuk
1. Sebagian kecil peserta didik yang bersedia datang sendiri ke ruang BK untuk
2. Masih banyak peserta didik yang masih malu, kurang terbuka dan takut dalam
mengutarakan masalahnya.
7
BAB III
ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
A. STRUKTUR ORGANISASI BK
Tata Usaha
SISWA
Keterangan :
Garis Komando
Garis Koordinasi
Garis Konsultasi
Personil pelaksana layanan Bimbingan dan konseling adalah segenap unsur yang
sebagai berikut :
8
1. Kepala sekolah
Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan secara menyeluruh di
sekolah yang bersangkutan, tugas-tugasnya adalah :
a. Mengkoordinasikan segenap kegiatan yang diprogramkan di sekolah
sehingga pelayanan pengajaran, pelatihan dan pembibingan merupakan
suatu kesatuan yang terpadu, harmonis dan dinamis.
b. Menyediakan prasarana, sarana, tenaga dan berbagai kemudahan bagi
terlaksananya layanan Bimbingan dan konseling yang aktif dan efisien.
c. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan
pelaksanaan program, penilaian dan upaya tindak lanjut layanan bimbingan
dan konseling.
d. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan layanan BK di sekolah kepada
Dinas Pendidikan Kab/Kota yang menjadi atasannya.
4. Guru BK / Konselor
a. Memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling Membuat program
bimbingan dan konseling.
b. Melaksanakan program bimbingan dan konseling.
c. Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.
9
d. Menilai proses dan hasil layanan bimbingan dan konseling dan kegiatan
pendukungnya.
e. Melaksanakan tindak lanjut.
f. Mengadministrasikan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling.
g. Mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatannya dalam layanan
bimbingan dan konseling kepada koordinator BK dan Kepala sekolah.
6. Wali Kelas
10
b. Membantu guru mata pelajaran / pelatih melaksanakan peranannya dalam
tanggungannya.
tanggungannya.
11
B. MEKANISME KERJA BIMBINGAN DAN KONSELING SMPN 1 PRAMBON
Angket Peserta
didik
Catatan CatKonseling.
Observasi
Konseling
Diketahui
Catatan Notula
Diketahui
Wawancara Rapat
12
Dalam pembinaan peserta didik di sekolah diperlukan adanya kerjasama
semua personil sekolah yang meliputi : guru mata pelajaran, wali kelas, guru BK
dan kepala sekolah.
1. Guru mata pelajaran
Membantu memberikan informasi tentang data peserta didik yang meliputi :
- daftar nilai peserta didik
- laporan observasi
- catatan anekdot
2. Wali Kelas
Disamping sebagai orang tua ke dua, di sekolah membantu mengkoordinasikan
informasi dan kelengkapan data yang meliputi :
- Daftar nilai
- Angket peserta didik
- Angket orang tua
- Laporan observasi peserta didik
- Catatan anekdot
- Catatan home visit
- Catatan wawancara
3. Guru BK
Di samping bertugas memberikan layanan informasi kepada peserta didik, juga
menangani data yang meliputi :
- Kartu akademis
- Catatan konseling
- Data psikotes
- Catatan konferensi kasus
Guru BK juga perlu melengkapi data yang diperoleh dari guru mata pelajaran, wali
kelas dan sumber-sumber lain yang terkait yang akan dilakukan dalam buku
pribadi peserta didik.
4. Kepala Sekolah
Sebagai penanggung jawab pelaksanaan BK di sekolah perlu mengetahui dan
memeriksa kegiatan yang dilakukan guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK.
Adapun kegiatan guru BK yang perlu diketahui antara lain:
- Rapat periodik yang dilakukan guru BK setiap bulan
- Laporan kegiatan BK sebulan sekali
- Laporan kelengkapan data
13
B. MEKANISME PENANGANAN PESERTA DIDIK BERMASALAH
SMP NEGERI 1 PRAMBON
TENAGA KEPALA
KEPALASEKOLAH/
SEKOLAH/
KOMI
KOMI
AHLI WAKASEK
WAKASEK TETE
BP 3
PESERTA DIDIK
Keterangan :
Layanan BK
14
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
a. Konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka
upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan
yang dimaksud agar peserta didik mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya
sendiri serta menerima secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan
diri lebih lanjut.
a. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan
fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat.
c. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai
pria atau wanita.
15
d. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan
yang lebih luas.
e. Mengenal kemampuan, bakat, dan minat serta arah kecenderungan karir dan apresiasi
seni.
h. Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota
masyarakat, dan warga negara.
d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
a. Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan
lingkungannya.
16
b. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau
menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat
perkembangan dirinya.
c. Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang
dialaminya.
a. Layanan Orientasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik memahami lingkungan baru, seperti lingkungan satuan pendidikan bagi peserta
didik baru, dan obyek-obyek yang perlu dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta
mempermudah dan memperlancar peran di lingkungan baru yang efektif dan
berkarakter.
b. Layanan Informasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/ jabatan,
dan pendidikan lanjutan secara terarah, objektif dan bijak.
c. Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam
kelas, kelompok belajar, peminatan/lintas minat/pendalaman minat, program latihan,
magang, dan kegiatan ekstrakurikuler secara terarah, objektif dan bijak.
17
d. Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan
dalam melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang berguna dalam kehidupan di
sekolah/madrasah, keluarga, dan masyarakat sesuai dengan tuntutan kemajuan dan
berkarakter-cerdas yang terpuji, sesuai dengan potensi dan peminatan dirinya.
g. Layanan Konseling Kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami sesuai dengan
tuntutan karakter-cerdas yang terpuji melalui dinamika kelompok.
h. Layanan Konsultasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara dan
atau perlakuan yang perlu dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas yang terpuji.
i. Layanan Mediasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan pihak
lain sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
j. Layanan Advokasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan/atau
mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
18
G. Kegiatan Pendukung Layanan Bimbingan dan Konseling
a. Individual, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani peserta
didik secara perorangan.
b. Kelompok, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah
peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
c. Klasikal, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah
peserta didik dalam satu kelas rombongan belajar.
d. Lapangan, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani seorang atau
sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.
19
e. Pendekatan Khusus / Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat
memberikan kemudahan.
f. Jarak jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan
peserta didik melalui media dan/atau saluran jarak jauh, seperti surat adan sarana
elektronik.
I. JADWAL KEGIATAN
K. PENILAIAN KEGIATAN
1. Penilaian hasil kegiatan pelayanan Bimbingan dan konseling dilakukan melalui:
Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan
kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk mengetahui perolehan
peserta didik yang dilayani.
Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu
minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau kegiatan
20
pendukung bimbingan dan konseling diselenggarakan untuk mengetahuidampak
layanan/kegiatan terhadap peserta didik.
Penilaian jangka panjang (LAIJAPAN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu(satu
bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa layanan kegiatan
pendukung Bimbingan dan konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih
jauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
terhadap peserta didik.
2. Penilaian proses kegiatan pelayanan Bimbingan dan konseling dilakukan melalui analisis
terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam RPL ( Rencana
Pelaksanaan Layanan ) dan Pendukung Layanan, untuk mengetahui efektifitas dan
efisiensi pelaksanaan kegiatan.
21
BAB V
SARANA PRASARANA DAN ANGGARAN
A. Sarana dan Prasaran
Sarana dan Prasarana yang diperlukan, untuk menunjang kegiatan layanan bimbingan
dan konseling adalah :
1. Sarana
a) Alat pengumpul data, baik test maupun non test, seperti :
Angket (peserta didik dan orang tua ).
Blangko (Jurnal kegiatan,observasi, wawancara, anekdot dsb).
Blangko home visit (pemberitahuan dan laporan).
Format-format layanan (Rencana layanan, Rencna kegiatan, laporan).
Perlengkapan administrasi, seperti alat tulis men ulis, format rencana
layanan dan kegiatan pendukung, buku tamu, dan buku administrasi surat.
b) Program Kerja
c) Buku Petunjuk Teknis/ Rambu-rambu Pelaksanaan BK
d) Data peserta didik
2 . Prasarana
Prasarana bimbingan dan konseling yang telah tersedia adalah:
a. Ruang BK yang representatif
b. 2 (dua) ruang konseling individu
c. 1 (2) ruang konseling kelompok
d. 4 ( empat ) meja dan 4 ( empat ) kursi untuk kerja guru BK
e. 2 (satu) buah almari sebagai tempat data
f. 1 ( satu ) buah almari sebagai tempat tampilan kepustakaan
g. 1 ( satu ) set rak tempat buku pribadi
h. 2 (satu) set meja kursi tamu
i. 2 (dua) meja kursi konseling
j. 8 buah kursi untuk bimbingan dan konseling/konseling kelompok
k. Satu set Komputer dan Printer
l. 1 ( satu ) layar dan LCD
m. 3 ( dua ) kipas angin
22
E. Anggaran/Biaya
Dalam pelaksanaan Bimbingan dan konseling anggaran biaya selama satu tahun pelajaran
ini diambil dari anggaran sekolah.
Jumlah
No Jenis Barang Kebutuhan
Barang Uang
1. Kertas HVS - Analisa AUM 2 Plano Rp. 500.000,-
- Angket Siswa
- Program BK
- Undangan orang tua
- Format-format BK
2. Spidol - Spidol besar (permanen ) 2 Rp.b 15.000,-
- Spidol kecil 3
3. Buku Folio - Buku Tamu 1 Rp. 90.000,-
- Buku ijin 1
- Buku Agenda surat 1
- Buku Agenda Kerja 3
4. Tampilan - Biblio konseling 10 Rp. 600.000,-
Kepustakaan
5. Gunting - 1 Rp. 15.000,-
6. Snel heckter - Jurnal Kegiatan Klasikal 3 Rp. 30.000,-
- Program umum 3
- Bukti Fisik 3
7. Staples - Kecil 1 Rp. 10.000,-
- Tanggung 1 Rp. 20.000.-
8. Transport - Home visit Rp. 1.065.000,-
( 27 X 3 X Rp. 15.000,-)
Jumlah Rp. 2.345.000,-
23
BAB VI LAPORAN
Dalam kegiatan pelaksanaan layanan Bimbingan dan konseling dan Konseling dilaksanakan
dalam jangka waktu tertentu yaitu :
C. Laporan Insidental
Melaporkan kegiatan layanan BK sewaktu-waktu karena suatu hal yang mendesak.
24
BAB VII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ditinjau dari uraian dan permasalahan yang ada, dapat ditarik suatu kesimpulan :
2. Guru BK harus memiliki tanggung jawab terhadap individu yang dilayani, maupun
3. Guru BK perlu membuat program secara sistematis sebagai pedoman dan acuan dalam
melaksanakan tugas.
4. Perlu adanya kerjasama yang baik antara guru BK dengan guru mata pelajaran, wali
kelas, orang tua peserta didik maupun dengan semua personil sekolah yang ada.
prestasi belajar peserta didik serta sikap, sehingga perlu adanya perhatian yang
B. SARAN – SARAN
Dengan terselesaikannya program kerja ini kami mengharapkan berbagai masukan dari
semua pihak yang terkait, agar nantinya dapat lebih sempurna lagi dan benar-benar dapat
25
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
1. Operasional Matrik Program Tahunan
2. Program Semester
2. Program Bulanan
3. Program Mingguan
4. Program Harian
6. Jadwal kegiatan
7. Kalender Pelaksanaan BK
8. Pembagian Tugas Guru BK
9. Blanko – blanko BK
26