You are on page 1of 12

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Rongga Mulut

Kanker rongga mulut adalah serangan kanker yang berkembang pada permukaan

dalam rongga mulut. Kanker rongga mulut memang bukan jenis kanker yang

banyak terdeteksi. Namun sebenarnya banyak kasus kanker rongga mulut yang

muncul namun tidak terdeteksi lebih awal karena bentuknya yang menyerupai

gejala infeksi mulut biasa.

Serangan kanker rongga mulut cenderung berbeda dari kebanyakan bentuk kanker

lain. Di sini kebanyakan sel kanker yang terjadi tidak berbentuk massa yang

mendesak dalam mulut, tetapi lebih sebagai bentuk lesi atau inflamasi berat yang

tumbuh pada gusi, lidah, dinding dalam pipi, langit-langit atas mulut bibir dan

area dekat tonsil atau pangkal lidah. Kadang kanker juga bisa tumbuh pada

kelenjar air ludah.


Kanker rongga mulut hanya terdeteksi sebanyak 2% dari seluruh kasus kanker di

dunia. Sedang menurut data dari organisasi dentalhealth, setidaknya ada 640 ribu

pasien kanker mulut di tiap tahun. Kebanyakan kanker rongga mulut merupakan

jenis kanker primer dengan perbandingan sekitar 2 :1 dengan kanker sekunder.

Meski demikian, masih dari data Dentalhealh kanker rongga mulut sendiri

termasuk jenis kanker yang mematikan. Penyakit ini berada di posisi ke-11 di

dunia kanker paling mematikan. Beberapa pakar meyakini fakta ini seiring dengan

kerapnya penyakit kanker rongga mulut terdeteksi pada stadium lanjut sehingga

menyebabkan prognosis kemungkinan sembuhnya rendah.

Kanker rongga mulut termasuk jenis kanker yang biasa menyerang kaum pria

disbanding wnita. Lebih banyak menyerang orang di usia mendekati manula, atau

pada kisaran usia 40 sampai 50 tahun. Dan kebanyakan kasus kanker rongga

mulut berkaitan dengan masalah infeksi tahunan pada mulut.

Kanker rongga mulut sendiri terbagi dalam 3 jenis kanker yang didasarkan pada

sel dimana kanker tumbuh dalam rongga mulut. Adapun jenis-jenis kanker rongga

mulut tersebut antara lain:

 Kanker Karsinoma Sel Squamosal

Kanker jenis ini termasuk jenis kanker rongga mulut yang paling banyak

terdeteksi. Kasusnya mencapai angka 90% dari seluruh kanker rongga

mulut yang muncul. Kanker ini tumbuh pada sel squamosal, sel yang

berada pada sisi paling luar dari permukaan dalam rongga mulut
 Kanker Karsinoma Melanosit

Sejenis kanker rongga mulut yang tidak banyak terjadi. Terkait erat

dengan sel pembentul pigmen dalam mulut, biasanya terjadi pada bibir,

dinding dalam bibir atau area gusi. Bisa ditandai dengan munculnya bintik

berpigmen pada mulut dengan rasa kebas yang kerap muncul.

 Kanker Adenokarsinoma

Kanker ini biasanya muncul pada sel yang membentuk fungsi dari mulut.

Seperti sebagai sel pembentuk indera perasa atau sebagai fungsi kelenjar

air ludah. Keberadaan kanker ini menyebabkan efek kebas, hilang indera

perasa sampai masalah liur.

Penyebab Kanker Rongga Mulut

Penyebab kanker rongga mulut secara umum sangat berkaitan dengan dua aspek

utama. Pertama karena aspek paparan toksin pada rongga mulut yang

berkepanjangan dan akibat dari serangan infeksi bakteri yang menimbulkan lesi

atau luka.

Pada banyak kasus kanker rongga mulut, ditemukan adanya fakta bahwa sebagian

besar dari pasien merupakan konsumen rokok jangka panjang, sebagian lagi juga

memiliki riwayat sebagai peminum alkohol dan pengguna obat-obatan terlarang.

Rokok dan bahan-bahan aditif di atas juga beberapa senyawa kimiawi berbahaya

seperti formadehide atau boraks yang kerap ditambahkan pada makanan secara
illegal terbukti meningkatkan jumlah toksin dalam tubuh. Dan sebagai pintu

gerbang masuknya makanan, mulut termasuk area yang rentan mengalami

paparan toksin terbesar. Tumpukan toksin ini yang kemudian memicu terjadinya

kanker rongga mulut.

Toksin merupakan bahan karsinogen. Karsinogen akan membuat proses

regenerasi sel dalam rongga mulut mengalami mutasi genetik sehingga

pertumbuhannya tidak normal. Dan masalah menjadi runyam ketika masalah

toksin ini diiringi denga masalah ketidak seimbangan hormonal, isu kebersihan

mulut dan tentu saja masalah inflamasi dalam mulut.

Siapa yang tidak pernah mengalami sariawan. Namun beberapa orang mengalami

kondisi dimana sariawan menjadi demikian kerap muncul. Biasanya ini terkait

dengan adanya permasalahan dengan kondisi hormonal, sistem imunitas yang

menurun, diabetes atau masalah pada pencernaan. Bakteri yang bertemu dengan

iritasi kecil yang muncul pada rongga mulut karena efek menggosok gigi bisa

berkembang menjadi lesi dan akhirnya abses atau inflamasi yang berat.

Bila luka pada mulut berkembang menjadi demikian hebat, sulit di sembuhkan

bahkan dengan asupan antibiotic dan justru lesi berkembang semakin meluas serta

menjadi-jadi, ada baiknya Anda waspada. Bisa jadi infeksi kecil pada rongga

mulut ini sudah berkembang menjadi prakanker.

Kerusakan sel pada sariawan berkembang menjadi terlalu berat sehingga tak lagi

mampu diatasi degan antibiotik biasa. Kerusakan juga tak dapat diimbangi oleh
sistem regenerasi sel normal sehingga akhirnya sel baru yang terbentuk berubah

menjadi mutasi gen.

Beberapa faktor lain yang bisa menjadi penyebab kanker rongga mulut antara

lain:

 Kebiasaan Menyirih atau Menginang

Beberapa penelitian di India membuktikan adanya kaitan antara mereka

yang gemar melakukan nginang dengan tingginya kasus kanker rongga

mulut. Di India sendiri, nginang biasanya ditambahkan dengan sejumput

daun tembakau segar sehingga menjadikan resiko kanker rongga mulut

lebih tinggi.

 Penyuka Sisha

Rokok arab atau Sisha menggunakan sejenis botol besar dengan cerobong

berselang. Di sini pengguna akan menghisap uap pembakaran yang keluar

dari cerobong itu. Ada banyak toksin yang juga bisa terhisap dalam proses

ini dan bisa memicu kanker rongga mulut.

 Pengidap HIV

Fakta menunjukan infeksi bakteri kerap menjadi latar belakang munculnya

mutasi gen pada rongga mulut. Dan pada kasus pengidap HIV, kerentanan

terhadap serangan bakteri menjadi berkali lipat lebih besar sehingga


memungkinkan pasien kerap mengalami inflamasi pada rongga mulut atau

sariawan akut.

 Terserang HPV

Meski tak sering terjadi pelaku seks oral aktif kerap mengalami masalah

serius dengan terjangkitnya mulut oleh virus HPV. Virus ini menyebabkan

dinding mulut berjonjot kecil dan membentuk lesi. Bila diabaikan HPV

akan terus menginfeksi rongga mulut dan menyebabkan kanker.

 Kerap Berinteraksi dengan Matahari

kanker pada bibir bisa terjadi karena pengaruh pancaran sinar matahari.

Meski ini lebih kerap terjadi pada pasien dengan ras kaukasoid dimana

warna bibir mereka cenderung lebih merah karena faktornya minimnya

pigmen alami.

Gejala Kanker Rongga Mulut

Gejala kanker rongga mulut memang kerap kali tak mudah dikenali. Ini pula salah

satu alasan mengapa tingkat kematian dari penyakit kanker rongga mulut sangat

tinggo. Karena kebanyakan gejala kanker rongga mulut muncul dengan ciri yang

samar dan mirip dengan gejala penyakit mulut lain. bila kanker rongga mulut bisa

dideteksi lebih awal, maka penyakit ini bisa disembuhkan dengan lebih efektif.

Malah fakta menunjukan prognosis kanker rongga mulut stadium awal bisa

mencapai kesembuhan 90%. Itu sebabnya sangat penting bagi Anda mengenali
dengan baik gejala kanker rongga mulut. Kenali gejalanya lebih awal dan deteksi

sedini mungkin untuk mencegah kematian. Lalu apa saja gejala kanker mulut

yang penting untuk Anda kenali?

 Muncul tanda bercak putih seperti bersisik pada rongga mulut dalam.

 Muncul sariawan yang sekalipun sudah Anda atasi dengan obat penangkal

sariawan tak juga menunjukan hasil, malah seolah lesi berkembang

melebar dan semakin dalam membentuk lubang atau rongga pada dinding

mulut.

 Gusi tampak merona kemerahan karena adanya iritasi yang tak kunjung

sembuh. Kadang disertai bengkak dan tanda lesi atau luka pada dinding

gusi.

 Muncul penebalan dan pembengkakan pada dinding dalam mulut.

 Muncul noda atau bintik berpigmen dalam rongga mulut, biasanya terjadi

pada dinding bibir bagian dalam. Sedikit terasa linu dan sedikit timbul.

 Mulut terasa kaku, kadang rasa kaku juga muncul pada rahang hingga sulit

digerakan disertai dengan rasa sakit atau linu. Pasien biasanya juga

mengeluhkan kesulitan mereka dalam mengunyah.

 Gigi yang goyang kadang sampai mudah tanggal begitu saja tanpa sebab.

Biasanya gusi juga terasa lebih lunak.

 Sakit pada tenggorokan dan rasa sulit menelan. Kadang pasie juga merasa

sedikit kaku pada tenggorokan.

 Lidah terasa kelu, seperti kaku dan sulit untuk bergerak. Kadang pasien

juga mengalami pembengkakan lidah dan sulit untuk bicara.


 Muncul rasa kebas, lidah kehilangan indera perasanya dan mulut seperti

mati rasa.

 Dinding pipi dalam membengkak tanpa sebab dengan rasa nyeri yang

menyertainya.

 Muncul pembengkakan pada kelenjar getah bening.

Anda perlu waspada ketika pasien terus mengalami keluhan infeksi mulut seperti

gusi berdarah, sariawan atau sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh dan

justru semakin melebar meski sudah diatasi denga obat. Ini bisa menjadi penanda

adanya kanker rongga mulut.

Pengobatan Kanker Mulut

Pengobatan kanker mulut secara medis terdiri dari beberapa prosedur. Prosedur

yang diterapkan akan disesuai dengan kondisi dan stadium dari penyakit kanker

dari tiap pasien Beberapa prosedur medis hanya cocok untuk pengobatan kanker

rongga mulut stadium awal. Namun beberapa malah efektif untuk kanker stadium

akhir.

Untuk lebih jelasnya, dibawah ini adalah beberapa prosedur medis dalam

pengobatan kanker rongga mulut yang biasa dilakukan:

 Prosedur Photodynamic Therapy (PDT)

Prosedur ini biasa pula dikenal dengan terapi laser. Pilihan terapi ini

dilakukan karena kebanyakan kasus kanker tidak berkembang menjadi


metastatis atau lepas dari inang dan menulari organ lain sampai kondisi

kanker berkembang dalam stadium lanjut. Proses ini secara spesifik

dilakukan dengan prosedur pembedahan pada area mulut tepat pada area

mulut yang mengalami serangan kanker.

Kemudian sel-sel kanker tersebut disuntikan cairan khusus yang memberi

efek rentan pada sel terhadap paparan cahaya. Setelah itu, rongga mulut

akan mendapat tembakan sinar laser tepat pada lokasi sel kanker

berkembang . Prosedur ini dianggap praktis, efektif dan secara langsung

mematikan sel kanker , menyingkirkannya tanpa luka atau darah sehingga

tidak menyisakan lesi baru yang bisa memicu kanker baru. Namun

prosedur ini kadang beresiko infeksi bila dilakukan pada pasien yang tidak

fit.

 Prosedur Pengangkatan

Ketika kanker mulai membesar atau membentuk lesi yang lebih luas, maka

prosedur terapi laser tak lagi efektif mengatasi kanker rongga mulut.

Diperlukan tindakan langsung dengan mengangkat sel kanker tersebut

melalui pembedahan. Biasanya dilakukan terapi awal dan terapi pasca

operasi untuk membantu mengecilkan massa kanker dan membersihkan

sisa kanker yang tak bisa diangkat dalam operasi.

Hanya saja dengan prosedur ini biasanya juga turut mengangkat satu

bagian mulut seperti mengangkat lidah, tonsil, bahkan gigi sehingga bisa
menyisakan ketidak normalan fungsi mulut. Pada beberapa kasus

dijalankanprosedur rekonstruksi ulang fungsi dan kesinambungan jaringan

dalam mulut untuk meminimalisir efek samping dari operasi.

 Radioterapi

Prosedur ini dilakukan dengan memanfaatkan efek radiasi dari gelombang

radio seperti gamma dan proton. Terapi ini cukup efektif diterapkan pada

pasien kanker rongga mulut karena sebagian kasus kanker rongga mulut

mudah dilihat dan diraba secara langsung. Terapi bisa dijalankan dengan

menembakan langsung gelombang radio dalam frekuensi khusus kea rah

pertumbuhan sel kanker.

Biasanya untuk kanker rongga mulut, pasien tak perlu melakukan tindakan

pembedahan dan radiasi sudah bisa terpapar langsung pada sel kanker.

Hasilnya juga terbilang efektif karena proses terapinya tidak menyebabkan

lesi baru yang bisa menimbulkan kanker baru. Pada beberapa pasien

keluhan nyeri otot, kekakuan pada rahang atau masalah lain seperti mual

kadang muncul sebagai reaksi tubuh terhadap radiasi.

 Kemoterapi

Kemoterapi termasuk jenis kanker yang jarang diberikan pada kasus

kanker rongga mulut kecuali pada kasus kanker sekunder atau kanker

rongga mulut yang sudah menyebar dan bermetastatis. Kemoterapi

dilakukan dengan pemberian senyawa anti kanker khusus yang menyerang


setiap sel abnormal dengan kecepatan pembelahan diri yang tinggi di

seluruh tubuh.

Senyawa ini biasanya dimasukan ke dalam tubuh melalui suntikan atau

infus. Hanya saja, terapi ini kerap kali juga menyasar sel sehat dan

menyebabkan beberapa efek samping seperti penurunan imunitas, keluhan

pada sendi dan otot, kerontokan dan beberapa kondisi lain.

 Terapi Biologi

Terapi biologi biasa dilakukan dengan memberikan sejenis senyawa

antigen yang bersifat menyerang nucleus dari sel kanker. Misalkan saja

degan senyawa Cetuximab sejenis senyawa untuk membantu menyerang

protein pada permukaan sel kanker dan melemahkan nucleus kanker serta

mematikan kecenderungan sel kanker untuk tumbuh dan beregenerasi.

Sebagaimana dijelaskan di atas, kanker rongga mulut memang dapat diatasi

dengan pengobata medis sebagaimana dijelaskan di atas. Namun kebanyakan

kasus kanker rongga mulut terdiagnosa relatif terlambat sehingga perlu tambahan

pengobatan yang mampu meningkatkan efektifitas pengobatan. Apalagi beberapa

efek samping dari terapi medis malah menjadi panah bermata dua bagi kondisi

kanker karea kerap kali meningkatkan resiko lesi.

AT HALAL MUI. TELAH DIBUKTIKAN OLEH RIBUAN ORANG

PELANGGAN KAMI!

You might also like