You are on page 1of 13

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HEMOROID

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pencernaan Semester
4 tahun pelajaran 2017/2018 yang diberikan oleh Ibu Sri Siska Mardiana,S.Kep.,NS
Disusun Oleh :

Kelompok 3

o Ade Ainul Hikmah (720153001)


o Antika Solikhatin (720153005)
o Hayu Triani (720153021)
o Isih Diah Putri Lestari (720153025)
o M.Irsyadun Nafi (720153031)
o Siska Putri Aprilia (720153040)
o Siti Masikhatul Aini (720153043)
o Zulia Zahrotun Nisa (720153051)
Kelas : S1 Keperawatan 2A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS

Jalan Ganesha 1 Purwosari Kudus Telp./Faks.(0291)442993/437218 Kudus 59316

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas
limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, penulis dapat meyelesaikan makalah ini
sesuai apa yang diharapkan dengan tepat waktu. Makalah ini berisi materi tentang
“Asuhan Keperawatan Pada Hemoroid”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pencernaan
sekaligus menambah pengetahuan pembaca tentang. Asuhan keperawatan
Hemoroid.

Penulisan makalah ini diperoleh dari beberapa sumber pada pengumpulan


beberapa daftar pustaka yang ada pada beberapa media buku.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan. Maka dari itu, penulis dengan senang hati akan menerima kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak.

Akhir kata, harapan penulis semoga makalah ini memberi manfaat bagi
pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.

Kudus, 22 Maret 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penulisan ..................................................................................... 2

BAB I PEMBAHASAN ............................................................................................... 4

2.1 Menjelaskan definisi hemoroid ....................................................................

2.2 Menjelaskan etiologi dan manifestasi klinis hemoroid .................................

2.3 Menjelaskan patofisiologi /pathway hemoroid .............................................

2.4 Menjelaskan pemeriksaan penunjang dan komplikasi pada hemoroid........

2.5 Menjelaskan penatalaksanaan medis pada hemoroid ................................

2.6 Menjelaskan pengkajian sampai diagnose keperawatan ............................

2.7 Menjelaskan intervensi keperawatan dan evaluasi .....................................

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 18

3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 18
3.2 Saran ....................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 19

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana definisi hemoroid?
2. Bagaimana etiologi dan manifestasi klinis ca kolon?
3. Bagaimana patofisiologi /pathway ca kolon?
4. Bagaimana pemeriksaan penunjang dan komplikasi pada ca kolon?
5. Bagaimana penatalaksanaan medis pada ca kolon?
6. Bagaimana pengkajian sampai diagnose keperawatan?
7. Bagaimana intervensi keperawatan dan evaluasi?

1.3 TUJUAN PENULISAN

 Tujuan Umum
1. Untuk memahami Asuhan Keperawatan pada pasien dengan penyakit hemoroid
 Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat memahami tentang Asuhan Keperawatan pada pasien dengan


penyakit hemoroid
2. Mahasiswa mampu menerapkan perawatan yang baik bagi pasien dengan
penyakit hemoroid

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Hemoroid adalah penebalan bantalan jaringan submukosa (anal cushion) yang
terdiri dari venula , arterior , dan jaringan otot polos yang terletak di kanalis anal.
(Elita Wibisosno,2014)
Menurut kamus besar bahasa indonesia , Hemoid (wasir) adalah penyakit yang
disebabkan melebarnya pembuluh darah (vena ) di daerah dubur .
Hemoroid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh drah vena di area anus
yang berasal dari plexus hemorrhodialis. Plexus hemorrodialis tersebut merupakan
jaringan normal yag terdapat pada semu orang yang berungsi untuk mencegah
inkontinensial flatus. (Riwanto. 2010)

2.2 Etiologi dan Manifestasi klinis


 Etiologi
1. Mengejan pada waktu defekasi
2. Konstiasi menahun
3. Batuk kronik
4. Makanan (pedas,diet rendah serat)
5. Sembelit kronis
6. Terlalu lama berdiri atau duduk
7. Angkat berat
(sjamsuhidajat & jong , 2004:rives)
 Manifestasi Klinis
1. Perdarahan , biasanya saat defekasi , warna merah segar , menetes , tidak
bercampur feses , jumlahnya bervariasi
2. Prolaps , bila hemoroid bertambah besar , pada mulanya hemoroid dapat
tereduksi spontan , tetapi lama kelamaan tidak bisa di masukkan
3. Rasa tidak nyaman hingga nyeri , bila teregang , terdapat trombosis luas dengan
edema , atau peradangan.
4. Feses di pakaian dalam , karena hemoroid mencegah penutupan anus dengan
sempurna

2
5. Gatal , apabila proses pembersihan kulit perianal menjadi sulit atau apabila ada
cairan keluar .
6. Bengkak , hanya pada hemoroid interoeksternal atau eksternal.
7. Nekrosis pada hemoroid internal yang prolaps dan tidak dapat di reduksi kembali

2.3 Patofisiologi dan Pathway


 Patofisiologi
Menurut price (2000) dan smeltser (2002) patofisiologi hemoroid adalah akibat dari
kongesti vena yang disebabkan oleh gangguan venous rectum dan vena dan
haemoroidalis
Ditensi vena awalnya merupakan stuktur yang normal pada daerah anus , karena
vena ini berfungsi sebagai katup yang dapat membantu menahan bebn. Namun bila
distensi terus menerus akan erjadi ganggua vena berupa pelebaran- pelebaran
pembuluh darah vena. Distensi tersebut isa disebabkan karena adanya sifingter anal
akibat konstipasi, kehamilan ,tumor rektum, pembesaran prostate.
Penyakit hati kronik yang dihubungkan dengan hipertensi portal sering
mengakibatkan haemoroid karena vena haemoroidalis superior mengalirkan darah
kedalam sistem portal. Selain itu portal tidak memiliki katup sehingga mudah terjadi
aliran balik. Fibroma uteri juga dapat menyebabkan tekanan intra abdominal
sehingga tekanan vena portal dan vena siskemik meningkat kemudian di transmisi
daerah anarektal.
Aliran balik dan peningkatan tekanan vena tersebut di atas yang berulang- ulang
akan mendorong vena terpisah dari otot sekitarya sehingga prolap dan menjadi
haemoroid.
Nyeri dan perdarahan adalah dua gejala utama dari haemoroid data yang perlu di
kumpulkan meliputi hal-hal berkut :
1. Nyeri
a. Terjadi : dengan defekasi, duduk atau berjalan
b. Karateristik : terus menerut atau berjangka waktu, tajam atau berdenyut .
2. Perdarahan :
Ada atau tidak, jumlah warna ( merah segar atau merah tua )
3. Kotoran :
Konsitansi ( kerasnya) , terdapat goresan darah atau nanah

3
Perdarahan biasanya berwarna merah segar karena perdarahan yang dekat.
Haemoroid internal sering kali berdarahh waktu defekasi, sedangkan haemoroid
ekternal jarang berdarah . perdarahan rektal tidak boleh keliru dengan perdarahan
menstruasi pada wanita
Terjadinya perdarahan sewaktu defekasi mengakibatkan trombosis .stramulasi
prolabsus terjadi karena adanya bendungan pada vena yang mengakibatkan suplai
darah terhalang. Hal itu dapat menjadi indikasi dilakukannya haemoroid dektomi.
Karena operasinya sering dianggap sebagai operasi kecil mungin terdapat
kecenderungan untuk meminimalkan pembedahan anorektal. Pada kenyataan nya
pembedahan ini dapat menyebabkan tidak nyaman yang banyak seperti pada
pembedahan yang besar. Rasa nyeri yang mrupakan akibat spasme rektal, dapat
menghambat buang air keil dan defekasi. Pasien menyatakan kekhawatirannya
tentang pengeluaran fases pertama yang dapat terasa tidak menyenangkan. Rasa
nyeri dapat diminimalkan dengan penggunaan anlgetik, sigbath dan pelembek fases.
Selama dua belas pertama setelah pembedahan, perdarahan merupakan hal yang
mungkin terjadi darah dapat terkumpul di dalam lubang anal dan tidak dapat
dikeluarkan untuk itu,tanda- tanda lain dari perdarahan harus di monitor (ttv , tidak
dapat istirahat , haus ).

4
 Pathway

2.4 Pemeriksaan Penunjang dan Komplikasi


 Pemeriksaan Penunjang
1. Fotokoagulasi inframerah , sebuah alat yang memancarkan sinar inframerah
dipakai untuk membakar jaringan hemoroid. Langkah ini juga berfungsi untuk
memotong aliran darah .
2. Skleroterapi , digunakan sebagai pengganti pengikatan wasir . pada proses
skleroterapi , larutan kimia di suntikan ke dalam pembuluh darah pada anus
suntikan ini akan menghilangkan rasa sakit dengan membuat ujung saraf menjadi
mati rasa (kebas) pada lokasi penyuntikan . suntikan ini juga membuat jaringan
hemoroid mengeras dan akhirnya terentuk sebuah luka. Setelah sekitar satu
setengah bulan , ukuran hemoroid akan mengecil atau menyusut
3. Anoscopi , untuk melihat hemoroid internal yang belum prolaps . anoskopi di
masukkan dan di lakukan sebagai struktur vaskuler yang menonjol kedalam
lubang .

5
 Komplikasi
Adapun komplikasi yang terjadi akibat penyakit ini :
1.Terjadi trombosis karena hemoroid keluar sehingga lama kelamaan darah akan
membeku dan terjadi trombosit.
2. peradangan
Kalau terjadi lecet karena tekanan vena hemoroid dapat terjadi infeksi dan
meradang karen disana banyak kotoran .terjadinya perdarahan.
Pada derajat satu darah keluar menetes dan memancar. Pedarahan akut pada
umumnya jarang, hanya terjadi apabila yang pecah adalah pembuluh darah besar.
Hemoroid dapat membentuk pintasan portal sistemik pada hipertensi portal, dan
apabila hemoroid semacam ini mengalami perdarahan maka darah akan dapat
keluar sangat banyak . yang lebih seing terjadi yaitu perdarahan kronis dan apabila
berulang dapat menyebabkan anemia.
Anemia yang disebabkan karena perdarahan hebat oleh trauma pda saat defekasi
3. Hipotensi disebabkan karena perdarahan yang keluar menyebabkan kerja
jantung menurun

2.5 Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan


 Penatalaksanaan Medis
1. Medikamentosa: antibiotik apabila ada infeksi , salep rektal atau supositoria
untuk anestesi dan pelembab kulit (sediaan supositoria / krim yang mengandung
fluocortolone pivalate dan lidokain) , dan pelancar defekasi (cairan parafin,
magnesium sulfat).pemakaian krim di lakukan dengan cara di oleskan pada
hemoroid dan kemudian dicoba untuk dikembalikan kedalam anus.
2. Ligasi hemoroid (rubber band ligation) dengan anoskopi. Mukosa sebelah
proksimal hemoroid di jepit dengan band
3. Fotokoagulasi inframerah , sebuah alat yang memancarkan sinar inframerah
dipakai untuk membakar jaringan hemoroid. Langkah ini juga berfungsi untuk
memotong aliran darah .
4. Skleroterapi , digunakan sebagai pengganti pengikatan wasir . pada proses
skleroterapi , larutan kimia di suntikan ke dalam pembuluh darah pada anus
suntikan ini akan menghilangkan rasa sakit dengan membuat ujung saraf
menjadi mati rasa (kebas) pada lokasi penyuntikan . suntikan ini juga membuat

6
jaringan hemoroid mengeras dan akhirnya terentuk sebuah luka. Setelah sekitar
satu setengah bulan , ukuran hemoroid akan mengecil atau menyusut (Elita
Wibisono,2014)

 Penatalaksanaan Keperawatan
1. menjaga higienitas , menghindari pengejanan berlebihan saat defekasi , atau
aktivitas berat.
2. Modifikasi diet dengan makananberserat , banyak minum , dan mengurangi
daging .
(Elita Wibisosno , 2014)

2.6 Pengkajian dan Diagnosa keperawatan


 Pengkajian
1. Data demografi
Di dalam data demografi dapat identitas pasien dan identits penanggung jawab
terdiri dari nama , umur , jenis kelamin , status perkawinan , pendidikan ,
pekerjaan , agama , alamat , suku bangsa , tanggal masuk rumah sakit , dan
diagnosa medis
2. Riwayat kesehatan
Keluhan utama : perdarahan terus menerus saat BAB , ada benjolan pada anus
atau nyeri pada saat defekasi
Riwayat kesehatan sekararang : meliputi keluhan utama pada klien biasanya
klien yang menglami hemoroid , di dapatkan mengeluh adanya benjolan pada
anus dan terkadang rasa gatal pada anus .
Riwayat kesehatan dahulu : apakah klien pernah mengalami hemoroid
sebelumnya? Apakah klien mempunyai alergi terhadap suatu obat , lingkungan
atau cuaca.
Riwayat kesehatan keluarga : apakah ada riwayat hemoroid
3. Pola fungsi kesehatan
pola nutrisi dan cairan :klien yang mengalami hemoroid mempunyai
kebiasaan makan yang berkurang serat dan jarang minum sehingga terjadi
konstipasi

7
pola eliminasi : klien yang mengalami hemoroid biasannya akan
mengeluarkan darah dan keengganan untuk BAB sehingga terjadi konstipasi
pola istirahat : klien yang mengalami hemoroid , pola istirahatnya akan
terganggu , hal ini berkaitan dengan rasa nyeri pada daerah anus.

 Diagnosa keperawatan
1. Resiko Pendarahan 00206 domain 11 kelas 2
2. Nyeri akut 0032 domain 12 kelas 1
3. Resiko infeksi 00004 domain 11 kelas1

2.7 Intervensi keperawatan

DIAGNOSA NOC NIC

1. Resiko Resiko perdarahan : Pencegahan


Pendarahan o Status sirkulasi pendarahan
00206 domain 11 KH o Monitor tanda dan
kelas 2 o Koagulasi darah gejala perdarahan
Definisi : rentan menetap
mengalami (contoh:cek semua
penurunan volume sekresi darah yang
darah , yang dapat terlihat jelas
mengganggu maupun yang
kesehatan . tersembunyi).
o Instruksikan
pasien dan
keluarga untuk
memonitor tanda-
tanda perdarahan
dan mengambil
tindakan yang
tepat jika terjadi
perdarahan
(mis:lapor kepada
perawat)

2. Nyeri akut 0032 NOC Managemen nyeri


domain 12 kelas 1
o Kontrol nyeri o Lakukan pengkajian
Definisi :
pengalaman KH nyeri komprehensif yang
sensori dan
o Tingkat meliputi lokasi,
emosional tidak
menyenangkan ketidaknyamanan karakteristik,
yang muncul
onset/durasi,frekuensi,
akibat kerusakan

8
jaringan kualitas,
Batas Karakteristik
intensitas/beratnya nyeri
o Ekspresi wajah
dan faktor pencetus.
nyeri
o Gunakan strategi
o Sikap melindungi
komunikasi terapeutik
area nyeri
untuk mengetahui
pengalaman nyeri dan
sampaikan penerimaan
pasien terhadap nyeri.

3. Resiko infeksi Noc: Perlindungan Infeksi


00004 domain 11
kontrol resiko proses o Monitor adanya tanda
kelas1
Definisi : rentan infeksi. dan gejala infeksi
mengalami invasi
sistemik dan lokal.
dan multiplikasi
organism KH: o Monitor kerentanan
patogenik yang
o Keparahan infeksi. terdahadap infeksi.
dapat
mengganggu Kontrol resiko proses o Batasi jumlah
kesehatan infeksi.
pengunjung yang
Faktor resiko :
sesuai
Kurang pengetahuan
Kontrol Infeksi
untuk menghindari
o Dorong intake cairan
pemajaman patogen.
yang sesuai
o Dorong untuk
beristirahat
Anjurkan pasien untuk
meminum antibiotic
seperti yang diresepkan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

9
DAFTAR PUSTAKA

10

You might also like