Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
b. Mampu melakukan pengukuran kerja langsung dengan metode Jam Henti.
c. Mampu menganalisa distribusi pemakaian waktu standart suatu pekerjaan.
2
DAFTAR PUSTAKA
Berisi tentang sumber-sumber yang digunakan untuk membuat laporan.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
4
a. Stop Watch Time Study
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti atau biasa dikenal dengan
istilah stopwatch time study diperkenalkan oleh Frederick W. Metode ini
cocok dipakai untuk pekerjaan yang berlangsung singkat dan berulang-
ulang. Dari hasil pengukuran akandiperoleh waktu baku untuk menyelesa
ikansuatu pekerjaan. (Wignjosoebroto,2008)
b. Work SamplingWork sampling
adalah salah satu teknik untuk mengadakan pengamatan terhadapaktivitas
kerja dari mesin, proses atau pekerja/operator. Pengukuran kerja dengan
cara inidiklasifikasikan sebagai pengukuran kerja secara langsung karena
pelaksanaan kegiatan pengukuran dalam sampling kerja tersebut harus
dilakukan secara langsung ditempatkerja yang diteliti. Metode
sampling kerja dikembangkan berdasarkan hukum probabilitasyaitu
sampling. Oleh karena itu pengamatan terhadap suatu objek yang ingin
diteliti tidak perlu dilaksanakan secara menyeluruh (populasi) melainkan
cukup dilaksanakan dengan mengambil sampel secara acak
(random).Sampling pekerjaan dilakukan dengan mengamati di tempat
pekerjaan hanya pada waktu-waktu yang ditentukan secara acak atau
random. (Sutalaksana,2005)
5
menetapkan waktu baku dan juga memberikan ketelitian dan tingkat
konsistensi terhadap waktu baku yang dibutuhkanuntuk penyelesaian
pekerjaan, dan tidak perlu time study analyst yang terlalu terampil
didalam penentuan waktu baku. Kerugiannya adalah proses
ppengumpulan data yang harusdilaksanakan sebelumnya
(Wignjosoebroto, 2000).
b. Pengukuran waktu kerja dengan data waktu gerakan (predetermined
time) Predetermined Time terdiri dari suatu kumpulan data waktu dan
prosedur sistematikdengan menganalisa dan membagi-bagi setiap operasi
kerja (manual ) yang dilaksanakanoleh operator ke dalam gerakan-
gerakan kerja, gerakan-gerakan anggota tubuh (bodymovements) ataupun
elemen-elemen gerakan manual lainnya (Wignjosoebroto, 2000).
c. Metode standard data formula Pengukuran kerja atau penetapan waktu
baku dengan menggunakan metodestandard data lebih sederhana jika
dibandingkan metode lainnya. Pengukuran kerja jugalebih mudah dan
lebih cepat dilakukan. Manfaat dari melakukan pengukuran kerja
denganmetode waktu baku ini adalah mempercepat proses untuk
menetapkan waktu baku dan juga memberikan ketelitian dan tingkat
konsistensi terhadap waktu baku yang dibutuhkanuntuk penyelesaian
pekerjaan, dan tidak perlu time study analyst yang terlalu terampil
didalam penentuan waktu baku. Kerugiannya adalah proses
ppengumpulan data yang harusdilaksanakan sebelumnya
(Wignjosoebroto, 2000).
d. Metode analisa regresi Metode ini berguna untuk menyederhanakan
pengukuran waktu dengan metode standard data. Metode pengukuran
kerja ini sangat bermanfaat dalam kasus-kasus
6
sampai menjadi produk jadi utuh maupunsebagai komponen, dan juga
memuat informasi-informasi yang diperlukan untukanalisis lebih lanjut.
Jadi, dalam suatu peta proses operasi yang dicatat hanyalahkegiatan-
kegiatan operasi dan pemeriksaan saja. Prinsip-Prinsip Pembuatan Peta
Proses Operasi (Sutalaksana, 1979).
b. Peta Aliran Proses
Peta Aliran Proses merupakan suatu diagram yang menunjukkan urutan
urutan darioperasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan
penyimpanan yang terjadi selama satu proses berlangsung, serta di
dalamnya memuat pula informasi-informasi yangdiperlukan untuk
analisa seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan. Adadua
hal utama yang membedakan antara peta proses operasi dengan peta
aliran proses,yaitu:
1. Peta Aliran Proses memperlihatkan semua aktivitas-aktivitas dasar,
termasuktransportasi, menunggu dan menyimpan. Sedangkan pada
Peta Proses Operasi,terbatas pada operasi dan pemeriksaan.
2. Pada Peta Aliran Proses menganalisa setiap komponen yang diproses
secara lebihlengkap dibanding Peta Proses Operasi, dan
memungkinkan untuk digunakan untuksetiap proses
1. Peta Aliran Proses tipe bahan Peta Aliran Proses tipe bahan adalah
suatu peta yang meggambarkan kejadian yangdialami bahan dalam
suatu proses operasi.
2. Peta Aliran Proses tipe orang Peta Aliran Proses tipe orang adalah
suatu peta yang menggambarkan suatu prosesdalam bentuk aktivitas-
aktivitas manusia atau operator. Peta Aliran Proses tipe orangdapat
dibagi menjadi 2 bagian, yaitu; peta aliran proses pekerja yang
menggambarkanaliran kerja seorang operator, peta aliran Proses
pekerja yang menggambarkan aliransekelompok manusia, atau
sering disebut peta proses kelompok kerja.Kegunaan peta aliran
7
proses yaitu digunakan untuk mengetahui aliran bahan atauaktivitas
orang mulai dari awal suatu proses sampai aktivitas terakhir. Dapat
memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu produk.
Digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang di
alami bahan atau yang dilakukan oleh orang selama proses berlangsu
ng. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan proses atau metode
kerja (Wignjosoebroto,2000).
3. Diagram Aliran Diagram Aliran merupakan suatu gambaran menurut
skala dari susunan lantai dangedung, yang menunjukkan lokasi dari
semua aktivitas yang terjadi dalam Peta AliranProses. Kegunaannya
yaitu lebih memperjelas suatu Peta Aliran proses, apalagi jika
arahaliran merupakan faktor yang penting dan menolong dalam
perbaikan tata letak tempat kerja. (Sutalaksana,1979)
8
sebagai alatuntuk menganalisa tata letak stasiun kerja, sebagai alat untuk
melatih pekerjaan barudengan cara kerja yang ideal.
9
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
IdentifikasiMasalah
Studi Pustaka
BOM Tree
Breakdown Setiap
Elemen Kerja
Pengumpulan Data
Proses Pembuatan
PerhitunganWaktu
Proses Pembuatan
Output
Analisa dan
Pembahasan
Kesimpulandan
Saran
Selesai
10
3.2 Penjelasan flowcart
a. Langkah 1
Sebelum mengolah suatu data dilakukan terlebih dahulu identifikasi
suatu permasalahan.
b. Langkah 2
Permasalahan yang sudah terindetifikasi dapat dicari studi pustaka untuk
mencari solusinya.
c. Langkah 3
Langkah ini mengawali suatu pengolahan data yang dilakukan dengan
membuat suatu bill of material sesuai yang produk yang dituju dengan
memanfaatkan aplikasi Microsoft visio atau secara manual.
d. Langkah 4
Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan pengolahan suatu
produk.
e. Langkah 5
Data yang telah dibuat dihitung tiap pembuatan dari awal hingga akhir.
f. Langkah 6
Output Berupa Hasil Dari Produk Atau Waktu Dalam Membuat Suatu Produk.
g. Langkah 7
Hasil yang sudah keluar kemudian dianalasi dan dari Analisa dapat dibahas.
h. Langkah 8
Langkah ini meruapakan langkah terakhir yaitu membuat kesimpulan dari data
yang telah diolah serta memebuat saran untuk perbaikan.
11
7. Kain Flanel
8. Isi Lem tembak
9. Plastik pembungkus
b. Peralatan yang diperlukan:
1. Penggaris
2. Pensil atau bullpoint
3. Gunting
4. Cutter
5. Stopwatch/ HP
6. Kabel Rol
7. Kuas
8. Lemtembak
Untuk masing-masing line produksi, tiap departemen terdiri dari dua orang
yaitu, satu orang bagian operator dan satu orang sebagai rater (pencatat
waktu) jumlah produk yang akan dibuat adalah 3 produk perkelompok.
Sistem operasi-operasi yang dilakukan operator pada setiap departemen
adalah:
12
(1) Membuat komponen-komponen produk berupa rangka alas dengan
menempelkan stik es krim serta melakukan ukuran pada produk
tersebut.
(2) Membuat pola dengan ukuran masing-masing (disesuaikan kelompok),
setelah mendapatkan gambar pola, selanjutnya gunting pola yang
selesai di gambar.
(3) Melakukan pengecatan sesuai dengan keinginan warna kelompok
masing-masing.
(4) Material handling proses komponen alas menuju kedepartemen
perakitan I, dimanabatch sizeuntuksatu kali material handlingadalah
:rangka alas atasmasing-masingsatubuah.
b. DepartemenTutup (Bahan : Stik Es Krim, Accessories, Pita)
(Peralatan :Bullpoint, Gunting, LemTembak)
Cara kerja:
(1) Memotong stik es krim sesuai dengan ukuran model tulisan yang sudah
di bentuk menggunakan bullpoint, penggaris serta melakukan
pemotongan.
(2) Menambahkan hiasan accessories, dan pita pada stik es krim tersebut
sesuai hiasan yang diinginkan kelompok masing-masing.
c. DepartemenPerakitan I (Bahan : Lem, Tali)
(Peralatan :Penggaris, Cutter, Gunting, Cat kayu, Kuas)
Cara kerja :
(1) Menempelkan hasil dari pemotongan kain flannel (Departemen Tutup)
tersebut pada rangka alas pada stik es krim.
(2) Perakitan tali serta melakukan ukuran pada tali yang akan diikatkan
keproduk stik es krim sesuai kebutuhan panjangnya.
(3) Material handling hasil komponen perakitan I menuju kedepartemen
finishing, dimana batch size untuk satu kali material handling.
d. Departemen Finishing (Bahan : Lem, Tali)
(Peralatan :Cutter, Tembakanlem, Gunting, Cat Kayu, Kuas)
Cara kerja :
13
(1) Pemasangan tali pada produk stik es krim yang telah jadi, dari
Departemen Perakitan I.
(2) Melakukan pengecekan dan pembersihan pada produk berupa (kotoran,
warna, dan pemasangan tali) yang nantinya akan masuk ketahapan
Departemen Inspeksi.
(3) Material handling pada departemen inspeksi, tiap kali melakukan
material handling adalah 1 buah produk jadi.
e. Departemen Inspeksi (Bahan : Plastik/ Pembungkus dan Pengamatan
secara visual)
(Peralatan : Gunting)
Cara kerja :
(1) Melakukan identifikasi terhadap kecacatan produk jadi sebelum
dilakukan pembungkusan serta mengetahui Harga Pokok Produksi
(HPP).
(2) Melakukan pengemasan / pembungkusan serta menambahkan label
harga pada produk jadi stik eskrim, sebelum nantinya produk akan
dipasarkan.
Rute/ Jalur Penyaluran
Departemen Inspeksi
14
BAB 4
PEMBAHASAN
Waktu ( Jam )
Bagaiman
Perbaikan
Jumlah
Jumlah
Dimana
Catatan
Kapan
Siapa
Jmh
Apa
a
Membuat Pola - 18 0.7
Menggunting
- 18 0.17
Pola
Pindahkan ke
bagian 0.3 18 0.006
perakitan
Merakit stik - 18 0.65
Mengelem
Hasil - 18 0.82
Perakitan
Pindahkan ke
bagian 0.3 18 0.005
penempelan
Menempel
- 18 0.06
Pola
Pindahkan ke
bagian - 3 0.14
Perbaikan
Memperbaiki
0.3 3 0.085
hasil produk
Pengemasan - 3 0.161
Pindahkan ke
bagian - 3 0.07
pengontrolan
Memeriksa
0.3 3 0.039
hasil produk
Menyimpan - 3 0.03
15
produk
4 Melanjutkan ke Departemen 2 5
25,5 detik
(2) Departemen 2
Pada departemen 4 proses pembuatan produk 1 dibreakdown
menjadi 7 elemen kerja (aktivitas). Breakdown elemen kerja pada
departemen 2 beserta hasil rekap waktu proses pembuatan bros 1
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
16
Tabel 4.4 Aktivitas dan Waktu pada Departemen 2 Produk 1
WAKTU
DEP.2 AKTIVITAS KETERANGAN
(DETIK)
Membuat pola pada kain flanel dengan 15
1 ukuran 5x7
7 Melanjutkan ke departemen 3 5
TOTAL WAKTU 71
10,2 detik
(3) Departemen 3
Pada departemen 4 proses pembuatan produk 1 dibreakdown
menjadi 3 elemen kerja (aktivitas). Breakdown elemen kerja pada
departemen 3 beserta hasil rekap waktu proses pembuatan bros 1
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.5 Aktivitas dan Waktu pada Departemen 1 Produk 1
WAKTU
DEP.3 AKTIVITAS KETERANGAN
(DETIK)
Merekatkan kain flanel ukuran 5x7 35
DEPARTEMEN
17
3 Melanjutkan ke Departemen 4 5
TOTAL WAKTU 95
detik
(4) Departemen 4
Pada departemen 4 proses pembuatan produk 1 dibreakdown menjadi
6 elemen kerja (aktivitas). Breakdown elemen kerja pada departemen 4
beserta hasil rekap waktu proses pembuatan bros 1 dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel 4.5 Aktivitas dan Waktu pada Departemen 1 Produk 1
WAKTU
DEP.4 AKTIVITAS KETERANGAN
(DETIK)
Menempelkan tali dibagian belakang name 30
DEPARTEMEN FINISHING
1 tag
6 Melanjutkan ke Departemen 5 5
16,7 detik
Pada departemen 5 proses pembuatan bros 1 dibreakdown menjadi 3
elemen kerja (aktivitas). Breakdown elemen kerja pada departemen 5
18
beserta hasil rekap waktu proses pembuatan bros 1 dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 4.6 Aktivitas dan Waktu pada Departemen 5 Produk 2
WAKTU
DEP.5 AKTIVITAS KETERANGAN
(DETIK)
Melakukan kontrol pada produk 1 yang
1 12.4
sudah jadi
DEPARTEMEN
3 Menyimpan produk 3
TOTAL WAKTU 31
detik
4 Melanjutkan ke Departemen 2 5
19
TOTAL WAKTU 298
74,5 detik
(2) Departemen 2
Pada departemen 2 proses pembuatan produk 2 dibreakdown menjadi 7
elemen kerja (aktivitas). Breakdown elemen kerja pada departemen 2
beserta hasil rekap waktu proses pembuatan bros 1 dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 4.4 Aktivitas dan Waktu pada Departemen 2 Produk 1
WAKTU
DEP.2 AKTIVITAS KETERANGAN
(DETIK)
Membuat pola untuk bagian atap produk 2 40
1
Menggunting pola untuk bagian atap 120
2 produk 2
7 Melanjutkan ke departemen 3 5
88,5 detik
(3) Departemen 3
Pada departemen 4 proses pembuatan produk 1 dibreakdown
menjadi 3 elemen kerja (aktivitas). Breakdown elemen kerja pada
departemen 3 beserta hasil rekap waktu proses pembuatan bros 1
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
20
Tabel 4.5 Aktivitas dan Waktu pada Departemen 1 Produk 1
WAKTU
DEP.3 AKTIVITAS KETERANGAN
(DETIK)
Merekatkan stik ice cream bagian alas 350,5
DEPARTEMEN PERAKITAN 1 dengan tiang
5 Melanjutkan ke departemen 4 5
169,2 detik
(4) Departemen 4
Pada departemen 4 proses pembuatan produk 1 dibreakdown menjadi 6
elemen kerja (aktivitas). Breakdown elemen kerja pada departemen 4
beserta hasil rekap waktu proses pembuatan bros 1 dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 4.5 Aktivitas dan Waktu pada Departemen 1 Produk 1
WAKTU
DEP.4 AKTIVITAS KETERANGAN
(DETIK)
Menempelkan kursi pada alas rumah 30
1
4 Melanjutkan ke Departemen 5 5
TOTAL WAKTU 80
21
Σ 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠 80
b. Rata-rata waktu proses departemen 4 = = = 20
Σ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 4
detik
(5) Departemen 5
Pada departemen 5 proses pembuatan bros 1 dibreakdown menjadi 3
elemen kerja (aktivitas). Breakdown elemen kerja pada departemen 5
beserta hasil rekap waktu proses pembuatan bros 1 dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 4.6 Aktivitas dan Waktu pada Departemen 1 Produk 1
WAKTU
DEP.5 AKTIVITAS KETERANGAN
(DETIK)
Melakukan kontrol pada produk 2 yang
1 12.4
sudah jadi
DEPARTEMEN
3 Menyimpan produk 3
TOTAL WAKTU 31
detik
4.3 Rekap Waktu Proses Pembuatan Produk
a. Produk 3 (Kotak Tissu)
Berikut merupakan hasil rekap waktu proses pembuatan produk 1 pada
tiap departemen dengan Stopwatch.
(1) Departemen 1
Pada departemen 1 proses pembuatan produk 3 dibreakdown menjadi
4 elemen kerja (aktivitas). Breakdown elemen kerja pada departemen
1 beserta hasil rekap waktu proses pembuatan produk 1 dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.3 Aktivitas dan Waktu pada Departemen 1 Produk 1
WAKTU
DEP.1 AKTIVITAS KETERANGAN
(DETIK)
Pengambilan alat dan bahan 12
EN
DE
AL
PA
RT
AS
1
M
E
22
2 Menyusun stik ice cream 35
5 Melanjutkan ke Departemen 2 5
54,4 detik
(2) Departemen 2
Pada departemen 4 proses pembuatan produk 1 dibreakdown menjadi 7
elemen kerja (aktivitas). Breakdown elemen kerja pada departemen 2 beserta hasil
rekap waktu proses pembuatan bros 1 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
5 Melanjutkan ke departemen 3 5
TOTAL WAKTU 75
23
(3) Departemen 3
3 Melanjutkan ke Departemen 4 5
TOTAL WAKTU 55
(4) Departemen 4
Pada departemen 4 proses pembuatan produk 1 dibreakdown menjadi 6
elemen kerja (aktivitas). Breakdown elemen kerja pada departemen 4 beserta hasil
rekap waktu proses pembuatan bros 1 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.5 Aktivitas dan Waktu pada Departemen 1 Produk 1
WAKTU
DEP.4 AKTIVITAS KETERANGAN
(DETIK)
Memeasukkan produk ke dalam plastik kemasan 15
1
DEPARTEM
FINISHING
Melanjutkan ke Departemen 5 5
EN
24
TOTAL WAKTU 27
(6) Departemen 5
Pada departemen 5 proses pembuatan bros 1 dibreakdown menjadi
3 elemen kerja (aktivitas). Breakdown elemen kerja pada departemen 5
beserta hasil rekap waktu proses pembuatan bros 1 dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel 4.6 Aktivitas dan Waktu pada Departemen 1 Produk 1
WAKTU
DEP.5 AKTIVITAS KETERANGAN
(DETIK)
3 Menyimpan produk 3
TOTAL WAKTU 31
25
waktu yang diperlukan oleh operator normal dalam menyelesaikan pekerjaan
tersebut (Niebel, 1976 dalam Anggraini 2004).
Merupakan metode untuk mengevaluasi tempo kerja operator
berdasarkan nilai waktu yang telah ditetapkan terlebih dahulu (predetermined time
value). Rasio untuk menghitung indeks performance dapat dirumuskan sebagai
berikut :
R = (P / A)*100%
26
= 0.01%
c. Produk 3 (Kotak Tissu)
Diketahui:
P = 75 menit (waktu melakukan praktikum)
A = Total dari keseluruhan waktu rata-rata departemen produk 1 / N
= 54.4 + 15 + 18.3 + 9 + 10.4 / 5
= 107.1 / 5 detik = 21.42 detik
= 0.357 menit
R = (P/A) x 100%
= (75/0.357) x 100%
= 210.1 x 100%
= 210.1 %
27
Delay : 5%
Waktu Longgar (Allowance) = personal needs + fatique + delay
= 5% + 2% + 5%
= 12%
b. Produk 2 (Rumah)
Waktu menganggur pada departemen 1 = 60 detik
Waktu menganggur pada departemen 2 = 30 detik
Waktu menganggur pada departemen 3 = 20 detik
Waktu menganggur pada departemen 4 = 10 detik
Waktu menganggur pada departemen 5 = 10 detik
Total waktu semua departemen = 130 detik = 3 menit
Fatique : 3 menit x 100% = 3%
Personal needs : 5%
Delay : 5%
Waktu Longgar (Allowance) = personal needs + fatique + delay
= 5% + 3% + 5%
= 13%
c. Produk 3 (Kotak Tissu)
Waktu menganggur pada departemen 1 = 40 detik
Waktu menganggur pada departemen 2 = 10 detik
Waktu menganggur pada departemen 3 = 10 detik
Waktu menganggur pada departemen 4 = 15 detik
Waktu menganggur pada departemen 5 = 15 detik
Total waktu semua departemen = 90 detik = 1.5 menit
Fatique : 1.5 menit x 100% = 1.5%
Personal needs : 5%
Delay : 5%
Waktu Longgar (Allowance) = personal needs + fatique + delay
= 5% + 1.5% + 5%
= 11.5%
28
Setelah menentukan performance rating dan allowance pada masing-
masing produk, maka pengolahan data selanjutnya adalah perhitungan waktu
observasi, waktu normal dan waktu standar. Berikut merupakan perhitungan
waktu observasi, waktu normal dan waktu standar pada proses pembuatan produk
1, produk 2 dan produk 3.
a. Waktu Observasi
Waktu Observasi = Rata-rata waktu observasi
1. Produk 1 (Name Tag)
Rata-rata departemen 1 = 25.5
Rata-rata departemen 2 = 10.2
Rata-rata departemen 3 = 31.7
Rata-rata departemen 4 = 16.7
Rata-rata departemen 5 = 10.4
Σ 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 94.5
Waktu observasi rata-rata = =
Σ 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 5
29
b. Waktu Normal
Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dalam
kondisi wajar dan dalam kemampuan rata-rata.
Waktu Normal (Wn) = Waktu Observasi x Performance Rating
1. Produk 1 (Name Tag)
Waktu observasi = 3.78 detik
Performance rating = 115.6%
Waktu Normal = Waktu Observasi Rata-rata x Performance Rating
= 3.78 x 115.6%
= 4,36958 detik
2. Produk 2 (Rumah)
Waktu observasi = 75.52 detik
Performance rating = 143.1%
Waktu Normal = Waktu Observasi Rata-rata x Performance Rating
= 75.52 x 143.1%
= 108,069 detik
3. Produk 3 (Kotak Tissu)
Waktu observasi = 21.42 detik
Performance rating = 132.2%
Waktu Normal = Waktu Observasi Rata-rata x Performance Rating
= 21.42 x 132.2%
= 28,317 detik
c. Waktu Standart
Waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh pekerja normal untuk
menyelesaikan pekerjaannya yang dikerjakan dalam sistem kerja terbaik saat itu.
𝟏𝟎𝟎%
Waktu Standart = Waktu Normal x 𝟏𝟎𝟎%−%𝒂𝒍𝒍𝒐𝒘𝒂𝒏𝒄𝒆
30
100%
= 4,36958 x 100%−12%
= 4,966 detik
= 0.0013 jam
2. Produk 2 (Rumah)
Waktu Normal = 108,069 detik
Allowance = 13%
100%
Waktu Standart = Waktu Normal x 100%−%𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 108,069 x
100%−13%
= 124,22 detik
= 0,034 jam
3. Produk 3 (Kotak Tissu)
Waktu Normal = 28,317 detik
Allowance = 11,5%
100%
Waktu Standart = Waktu Normal x 100%−%𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 28,317 x 100%−11,5%
= 31,99 detik
= 0,008 jam
= 769,2 unit/jam
b. Produk 2 (Rumah)
Waktu Standart = 0,034 jam
1
Output Standart = Waktu Standart (unit/jam)
31
1
= 0,034 (unit/jam)
= 29,4 unit/jam
c. Produk 3 (Kotak Tissu)
Waktu Standart = 0,008 jam
1
Output Standart = Waktu Standart (unit/jam)
1
= 0,008 (unit/jam)
= 125 unit/jam
32
Transportasi 4 0.016 Tanggal Dipetakkan : 24 November 2017
Menuggu - -
Menyimpan 1 0.0397
Jarak Total
Jarak ( meter )
Waktu ( Jam )
Bagaiman
Perbaikan
Jumlah
Jumlah
Dimana
Catatan
Kapan
Siapa
Jmh
Apa
a
Membuat Pola - 18 0.7
Menggunting
- 18 0.17
Pola
Pindahkan ke
bagian 0.3 18 0.006
perakitan
Merakit stik - 18 0.65
Mengelem
Hasil - 18 0.82
Perakitan
Pindahkan ke
bagian 0.3 18 0.005
penempelan
Menempel
- 18 0.06
Pola
Pindahkan ke
bagian - 3 0.14
Perbaikan
Memperbaiki
0.3 3 0.085
hasil produk
Pengemasan - 3 0.161
Pindahkan ke
bagian - 3 0.07
pengontrolan
Memeriksa
0.3 3 0.039
hasil produk
Menyimpan
- 3 0.03
produk
Tabel 4.2 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN
33
0.4 4 4 0.4 Menjangkau Stik
Menggangur D RE
3 5 Memegang Stik
Menganggur D G
6 6 Membawa Stik
Menggangur D M
3.7 3.7
Membawa Penggaris M M MembawaPena
179.7 U 179.7
Menahan Penggaris U Menggunakan Pena
1.3 1.3
Melepas Penggaris RI RI Melepas Pena
Menganggur 0.3 1.5 D RE 1.5 0.3 Menjangkau gunting
463.6 463.6
Total Total
RINGKASAN
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
34
a) Peta kerja menurut Wignjosoebroto (1995) adalah suatu alat yang
sistematis dan jelas untuk berkomunikasi secara luas dan sekaligus bisa
mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki
suatu metode kerja.
b) Defenisi manufaktur secara umum adalah suatu aktifitas yang kompleks
yang melibatkan berbagai variasi sumber daya dan aktifitas perancangan
produk, pembelian, pemasaran, mesin dan perkakas, manufacturing,
penjualan, perancangan prose, production control, pengiriman material,
support service, dan customer service.
c) Peta kerja dapat digunakan untuk menggambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dan jelas. Dengan peta kerja, kita dapat melihat semua langkah
atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja mulai dari masuk pabrik
(bentuk bahan baku) dan semua langkah yag dialami benda kerja tersebut
(transpotasi, operasi mesin, pemeriksaan, perakitan, dll) sampai akhirnya
menjadi produk jadi.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/documents/pengertian-sistem-manufaktur.html
35