Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Pe ngg una an hen na tato te mpo rer se mak in pop ula r d an sering dijump ai. Para-
phenylenediamine (PPD) sering ditemukan dalam campuran henna untuk menghitamkan dan
mempercepat proses pewarnaan. PPD merupakan kontak sensitizer poten.
Seorang perempuan-suku Jawa Arab 24 tahun dengan keluhan gatal dan sensasi terbakar
pada garis batas aplikasi tato. Keluhan muncul 6 hari setelah aplikasi tato henna, gejala diikuti
vesikel sehari setelahnya. Riwayat atopi disangkal. Riwayat penyakit dahulu didapatkan alergi
aksesoris nikel sejak lima tahun. Pasien diberi kortikosteroid topikal potensi tinggi, membaik
namun meninggalkan hiperpigmentasi. Tes tempel positif pada PPD, nickel-sulphate-hexahidrate,
quartenium-15, fragrance-mix-II.
Dermatitis kontak alergi adalah reaksi hipersensitivitas tipe-IV disebabkan kontak kulit
dengan alergen. Bahan yang terkandung dalam henna temporer masih belum jelas dan tidak
diketahui sepenuhnya. Tato henna temporer merupakan salah satu rias pernikahan, merupakan
bahan pewarna yang jarang menyebabkan sensitisasi pada kulit. Anamnesis, pemeriksaan fisis
dan hasil tes tempel yang positif menunjukkan relevansi klinis positive current relevance (probable)
pada PPD, positive current relevance (possible) pada Quartenium-15 dan fragrance-mix-II dan
past relevance pada nickel sulphate.(MDVI 2014; 41/3:114 - 118)
ABSTRACT
Temporary henna tattooing has been very popular. Very-often, para-phenylenediamine
(PPD) is added to make color blacker and to speed-up dyeing. PPD may-be a-very-potent contact
sensitizer.
A-24-year-old Indonesia-Arabian woman came with main complaint burning and itching
sensation at-site-of temporary tattoo 6-days after henna application. Symptom was followed by
vesicles one-day-later. No history of atopy. History of allergic reaction from nickel accessories
since five years ago. The patient was treated with high-potentcy topical corticosteroid, and lesions
resolved with post-inflammatory-hyperpigmentation sequell. Patch testing showed a positive reaction
to PPD, nickel-sulphate-hexahidrate, quartenium-15, and fragrance-mix-II.
Allergic contact dermatitis (ACD) is a delayed-type hypersensitivity reaction type-IV caused-
by skin contact with an environmental allergen. Complete ingredients of paste used for henna
tattoo are usually obvious and it cannot be determined. Temporary henna tattooing is a custom at
weddings. The dyeing agent rarely lead to skin sensitization. From history, physical examination
and positive patch testing reaction showed clinical relevance positive current relevance (probable)
on PPD, positive current relevance (possible) on Quartenium-15 and fragrance-mix-II and past
Korespondensi : relevance on nickel-sulphate.(MDVI 2014; 41/3:114 - 118)
Jl. Raya Tanawangko Malalayang 95115
Telpon : 0431-838287
Email : queenlordiashe@yahoo.com Keyword: Allergic contact dermatitis, henna, para-phenylenediamine
114
M Rimadhani & S Suyoso Dermatitis kontak alergi terhadap tato henna temporer
Gambar 1. Foto pasien pertama kali datang berobat Gambar 2. Foto pasien 2 minggu setelah pengobatan
115
MDVI Vol. 41 No. 3 Tahun 2014; 114 - 118
furoat 0,1% dilanjutkan, namun pengolesan dikurangi permanen. Tato henna biasanya bertahan hingga 2 minggu.
frekuensinya menjadi 1x sehari, serta direncanakan untuk Dibutuhkan waktu minimum 10 hari untuk menimbulkan
tes tempel. sensitisasi spesifik setelah pajanan pertama PPD. Pada
Tes tempel dilaksanakan setelah 2 bulan lesi membaik pajanan selanjutnya, reaksi terhadap PPD terjadi dalam waktu
dan tidak lagi mengkonsumsi obat. Tes tempel menggunakan 48-72 jam (hipersensitivitas tipe lambat/IV).5 Produk henna
22 alergen standar Eropa Trolab Hermal (Reinberk,Jerman). paling sering digunakan karena murah dan mudah didapatkan
Hasil tes tempel menunjukkan positif alergi terhadap PPD di pasaran. Sebelum tato diaplikasikan, biasanya produk
dengan relevansi klinis probable, positif terhadap nickel henna dicampur dengan pewarna berbahan dasar PPD agar
sulfate dengan relevansi klinis past relevance sesuai dengan warna tato lebih hitam dan tahan lama.6 Selain itu henna juga
riwayat penyakit dahulu. Positif terhadap hexahidrate, dicampur dengan air dan minyak kayu putih sebelum
quartenium-15, fragrance-mix-II dengan relevansi klinis pos- diaplikasikan. Kandungan yang terdapat pada henna yang
sible (Tabel 1). dijual di pasaran adalah air, ekstrak alami henna, (Lawsonia
Diagnosis akhir kasus ini adalah DKA dan inermis), barium peroxide, para-phenylenediamine, citric
penyebabnya adalah kandungan PPD yang biasa terdapat acid, magnesium sulfate.
pada tato temporer. Pasien diberi salinan hasil tes tempel, Manifestasi klinis DKA tato henna berupa eritema
disarankan untuk tidak lagi membuat tato temporer dengan ringan sesuai dengan tempat pengaplikasian henna, bahkan
bahan apapun, menghindari semua bahan yang terbuat dari bila berat dapat berupa bula dan edema setempat.7 Anamne-
nikel, pewangi dan pengawet. sis pada kasus didapatkan keluhan bintil-bintil merah di
kedua tangan di tempat aplikasi tato, sebagian dengan
DISKUSI vesikel. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
dermatologis pada kasus ini ditegakkan diagnosis DKA.
Dermatitis kontak merupakan respons peradangan kulit Tes tempel adalah pemeriksaan penunjang yang
akut atau kronis akibat pajanan bahan kimia yang merupakan prosedur diagnosis standar untuk menentukan
ditempelkan di kulit. Dikenal dua macam jenis dermatitis penyebab DKA.1 Substansi tes tempel utama dan petanda
kontak yaitu dermatitis kontak iritan yang timbul melalui dalam membuat diagnosis alergi tato henna adalah PPD.
mekanisme nonimunologik dan dermatitis kontak alergik Hingga saat ini bahan yang digunakan untuk membuat tato
akibat mekanisme imunologik spesifik, yang diperantarai oleh henna belum terungkap seluruhnya, sehingga banyak terjadi
sel T.2-4 Reaksi iritasi merupakan reaksi non spesifik yang kasus DKA tato henna dengan hasil tes tempel positif pada
tidak membutuhkan proses sensitisasi sedangkan pada DKA bahan lain yang tidak dicurigai, tetapi negatif terhadap PPD.8
selalu didahului proses sensitisasi. 3 Menurut Gell dan Selain digunakan untuk tato non-permanen, PPD juga
Coombs DKA adalah reaksi hipersensitivitas tipe lambat (tipe digunakan dalam cat rambut, pewarna untuk bulu, pewarna
IV) yang diperantarai sel T.2 kulit, tinta printer, tinta mesin fax, produk fotografi, dan cairan
Pewarna alami didapatkan dari daun tanaman henna film sinar Rontgen.9 PPD dapat bereaksi silang, antara lain
(Lawsonia inermis). Tinta henna terserap oleh lapisan kulit dengan pewarna anilin, anastesi lokal (prokain dan
teratas pada saat diaplikasikan dan menghasilkan warna semi benzokain), sulfonamid, N-isopropyl-N-phenyl-para-phe-
116
M Rimadhani & S Suyoso Dermatitis kontak alergi terhadap tato henna temporer
117
MDVI Vol. 41 No. 3 Tahun 2014; 114 - 118
Tatalaksanaan DKA akibat tato henna adalah 7. Rietschel RL, Fowler Jr. Allergic contact dermatitis. Dalam:
menghindari kontak dengan produk yang mengandung Rietschel RL, Fowler Jr.JF, penyunting. Fisher's contact
dermatitis.Edisi ke-5. Philadelphia: Lippincott Williams &
alergen, serta terapi simptomatis dengan kortikosteroid oral
Wilkins; 2001. h.211-61
atau topikal. Kasus ini diberikan kortikosteroid topikal 8. Sosted H, Basketter DA, Estrada E, Johansen JD, patlewicz
potensi kuat, berupa salep mometason furoat 0,1%. GY. Ranking of hair dye substances according to predicted
Kortikosteroid oral dibutuhkan bila luas tubuh yang terkena sensitization potency: Quantitative structure-activity
lebih dari 20%,3 sedangkan pada kasus ini luas tubuh yang relationship. Contact Dermatitis. 2004; 51: 241-54
terkena kurang dari 20%. Anti histamin sedatif juga diberikan 9. Devos SA, Van Der Valk PGM. The risk of active sensitization
secara oral pada kasus ini untuk memberikan rasa mengantuk to PPD. Contact Dermatitis. 2008; 58: 120-2
sehingga pasien tidak menggaruk. 10. Arroyo MP. Black henna tattoo reaction in a person with
sulfonamide and benzocaine drug allergies. J Am Acad
Dermatol. 2003; 48: 2
11. Ho SGY, Basketter DA, Jefferies D, Rycroft RJG, White IR,
McFadden JP. Analysis of para-phenylenediamine allergic
patients in relation to strength of patch test reaction. Br J
DAFTAR PUSTAKA Dermatol. 2005; 153: 364-7
12. Lachapelle JM, Maibach HI. Clinical relevance of patch test
1. Tardan MP, Zug KA. Allergic contact dermatitis. Dalam: reactions. Lachapelle JM, Maibach HI, penyunting. Dalam:
Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, Patch testing and prick testing. Edisi ke-2. Germany: Springer;
penyunting. Fitzpattrick's Dermatology in General Medicine. 2009.h. 113-20
Edisi ke-8. New York: Mc Graw Hill; 2012. h.152-64 13. Paulsen E, Christensen LP, Andersen KE. Possible cross
2. Usatine RP, Riojas M. Diagnosis and management of contact reactivity between para-phenylenediamine and sesquiterpene
dermatitis. Amfam physician. 2010; 82: 249-55. lactones. Contact Dermatitis. 2008; 58:120-2
3. Nosbaum A, Vocanson M, Rozieres A, Hennino A, Nicolas 14. Laguna C, Cuandra JD, Gonzalez M, Zragoza V, Casimiro
JF. Allergic and irritant contact dermatitis. Eur J Dermatol. LM, Alegre V. Allergic contact dermatitis to cosmetics. Actas
2009; 19: 325-32 Dermosifiliogr.2009;100:53-60.
4. Bourke J, Coulson I, English J. Guidelines for the management 15. White JML, deGroot AC, and White IR. Cosmetic and Skin
of contact dermatitis an update. Br J Dermatol. 2009; 160: Care Products. Dalam: Johansen JD, Frosch PJ, Lepoittevin
946-54. JP, penyunting. Contact Dermatitis. Edisi ke-5. Berlin
5. Beck MH, Wilkinson SM. Contact dermatitis: allergic. Burns Heidelberg: Springer-Verlag; 2011: 591-605.
T, Breathnach S, Cox N, Griffith C, penyunting. Dalam: 16. Held E, Joahnsen JD, Agner T and Menne T. Contact allergy
Rook's textbook of dermatology. Edisi ke-8. Massachusetts to cosmetics: testing with patient's own products. Contact
USA: Blackwell Publishing Company; 2010. h. 60-62 Dermatitis. 1999; 40: 310-15.
6. Uzuner N, Olmez D, Babayigit A, Vayvada O. Contact 17. Rietschel RL, and Fowler JF. Fisher's Contact Dermatitis.
dermatitis with henna tattoo. Indian Pediatrics. 2009: 46. Edisi ke-6. Maryland: Williams & Wilkins 2008.
118