You are on page 1of 15

Keperawatan Profesional Islami

Perawat yang handal serta bereligius

Saturday, 16 March 2013

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S

DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI

DI RUANG IGD RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok

Praktek mata kuliah KDM

Dosen Pengampu :

Arisnawati,S.kep.

AKADEMI KEPERAWATAN AL- HIKMAH 02

BENDA-SIRAMPOG-BREBES

2011

BAB I
KONSEP DASAR

A. PENGERTIAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan
metabolisme sel tubuh mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ dan kehidupan sel
( Kebutuhan dasar manusia ; 2 ).

B. SISTEM TUBUH YANG BERPERAN DALAM OKSIGENASI

Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan oksigenasi terdiri atas saluran pernafasan bagian atas
( hidung, faring, laring, dan epiglottis ) dan bagian bawah ( trachea, bronchus, bronkiolus, dan paru ).

C. PROSES OKSIGENASI

Proses pemenuhan kebutuhan oksigenasi tubuh terdiri atas 3 tahap, yaitu

- Ventilasi : proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke
atmosfer.

- Difusi Gas : pertukaran antara oksigen di alveoli dengan kapiler paru dan CO2 di kapiler dengan alveoli

- Transportasi Gas : proses pendistribusian O2 kapiler ke jaringan tubuh dan CO2 jaringan tubuh ke
kapiler.

D. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN OKSIGENASI

1. Saraf Otonomik
Gambar : Pengaruh saraf otonomik terhadap oksigenasi

2. Hormon dan obat

Semua hormone dapat melebarkan pelebaran saluran pernafasan.Obat yang tergolong parasimpatis
dapat melebarkan saluran nafas sedangkan obat yang tergolong beta non selektif dapat mempersempit
nafas.

3. Alergi pada saluran nafas

Banyak factor yang dapat menimbulkan alergi. Faktor – faktor ini menyebabkan bersin, bila terdapat
rangsangan di daerah nasal. Batuk, bila di saluran pernafasan di bagian atas. Boronkokontriksi pada
asama bronkhiale dan rhinitis bila terdapat di saluran pernafasan bagian bawah.

4. Perkembangan

Tahap perkembangan anak dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan aksigenasi, karena usia organ
dalam tubuh berkembang seiring dengan perkembangan usia.

5. Lingkungan

Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi kebutuhan oksigenasi seperti factor alergi, ketinggian tanah
dan suhu.

6. Perilaku

Faktor perilaku dapat mempengaruhi kebutuhan oksigenasi adlah dalamcara kita mengonsumsi
makanan ( status nutrisi ), aktivitas dan merokok.

E. Masalah Kebutuhan Oksigenasi

a. Hipoksia

Merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat defisiensi
oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen dalam tingkat sel , ditandai dengan adanya warna
kebiruan pada kulit ( sianosis ).

b. Perubahan pola pernafasan


1. Tachipnea : pernafasan yang memiliki frekuensi lebih dari 24 x / menit.

2. Bradypnea : pernafasan yang lambat dan kurang dari 10 x / menit.

3. Hyperventilasi : cara tubuh dalam mengompensasi peningkatan jumlah oksigen dalam paru agar
pernafasan lebih cepat dan dalam.

4. Kusmaul : pola pernafasan yang cepat dan dangkal.

5. Hipoventilasi : upaya tubuh dalam mengeluarkan CO2 dengan cukup yang dilakukan pada saat
ventilasi alveolar serta tidak cukupnya penggunaan O2.

6. Dispnea : perasaan sesak dan berat saat bernafas.

7. Orthopnea : kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk dan berdiri.

8. Cheyne stokes : siklus amplitudonya mula- mula naik, turun, berhenti, kemudian mulai dari siklus
awal.

9. Pernafasan paradoksial : pernafasan yang ditandai dengan pergerakan dinding paru yang berlawanan
arah dari keadaan norma.

10. Biot : pernafasan dengan irama yang mirip dengan cheyne stokes.

11. Stridor : pernafasan bising yang terjadi karena penyempitan pada saluran pernafasan.

c. Obstruksi jalan nafas ( bersihan jalan nafas )

Kondisi pernafasan yang tidak normal akibat ketidak mampuan batuk secara efektif.

d. Pertukaran gas

Kondisi penurunan gas baik O2 maupun CO2 antara alveoli paru dan system vascular.

F. PENGKAJIAN OKSIGENASI

1. Riwayat Keperawatan

Meliputi : ada atau tidaknya riwayat gangguan pernafasan seperti epistaksis, obstruksi nasal dan
keadaan lain yang menyebabkan gangguan pernafasan. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengkajian
keluhan / gejala adalah keadaan infeksi kronis dari hidung sakit pada daerah sinus, otitis media, keluhan
nyeri pada tengggorokan, kenaikan suhu tubuh (380), sakit kepala, lemas, sakit perut, muntah- muntah
( pada anak- anak ), faring berwarna merah dan adanya edema.

2. Pola Batuk dan Produksi Sputum


Tahap ini dilakukan dengan cara menilai apakah batuk termasuk batuk kering keras dan kuat dengan
suara mendesing, berat dan berubah- ubah seperti kondisi pasien yang mengalami penyakit kanker .
Pengkajian sputum dilakukan dengan cara memeriksa warna, kejernihan dan apakah bercampur darah
terhadap sputum yang dikeluarkan oleh pasien.

3. Sakit Dada

Dilakukan untuk mengetahui bagian yang sakit , luas, intensitas, factor yang menyebabkan rasa sakit,
perubahan nyeri dada apabila posisi pasien berubah, serta ada / tidaknya hubungan antara waktu
inspirasi dan ekspirasi dengan rasa sakit.

4. Pengkajian Fisik

• Inspeksi :

a. Penentuan tipe jalan nafas.

b. Penghitungan frekuensi pernafasan dalam waktu 1 menit.

c. Pemeriksaan sifat pernafasan.

d. Pengkajian irama pernafasan .

e. Pengkajian terhadap dalam / dangkalnya pernafasan.

• Palpasi

Berguna untuk mendeteksi kelainan seperti nyeri, palpasi dilakukan untuk menentukan besar,
konsistensi, suhu, apakah dapat / tidak digerakan dari dasar.

• Perkusi

Bertujuan untuk menilai normal / tidaknya suara perkusi paru.

• Auskultasi

Bertujuan untuk menilai adanya suara nafas.

5. Pemeriksaan laboratorium

Selain pemeriksaan laboratorium, HB, leukosit, dll. Di lakukan secara rutin juga dilakukan pemeriksaan
sputum guna melihat kuman dengan cara mikroskopis.

6. Pemeriksaan diagnostic

• Ronsen dada

• Fluoroskopi
• Bronkografi

• Angiografi

• Endoskopi

• Radio isotop

• Mediastinoskopi

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan Jalan Nafas Tidak efektif berhubungan dengan :

• Produksi sekresi yang kental / berlebihan akibat penyakit infeksi.

• Imobilisasi, status sekresi, batuk tidak efektif akibat penyakit system saraf.

• Efek sedative dari obat pembedahan, trauma, nyeri, kelelahan, gangguan kognitif.

• Depresi reflek batuk.

• Penurunan O2 dalam udara inspirasi.

• Berkurangnya mekanisme pembersihan silia dan respon peradangan.

2. Pola Nafas Tidak Efektif, berhubungan dengan :

• Penyakitinfeksi dari paru

• Depresi pusat pernafasan

• Lemahnya otot pernafasan

• Turunnya ekspresi paru

• Obstruksi trachea

3. Kerusakan Pertukaran Gas, berhubungan dengan :

• Perubahan suplai O2

• Obstruksi saluran pernafasan

• Adanya penumpukan cairan dalam paru

• Atelektaktis

• Bronkospasme
• Adanya edema paru

• Tindakan pembedahan paru

4. Gangguan Perfusi Jaringan, berhubungan dengan :

• Adanya perdarahan

• Adanya edema

• Imobilisasi

• Menurunnya aliran darah

• Vasokontriksi

• Hipovolumik
BAB II

STUDY KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S

DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI

DI RUANG IGD RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH

Tanggal Masuk RS : 10 juli 2011

Tanggal Pengkajian : 10 juli 2011

Diagnosa Medis : Dispnea

No. RM : 154837

Ruang : IGD

A. IDENTITAS

a. Identitas Pasien

Nama Lengkap : Ny. S

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 45 th

Status : Nikah

Agama : Islam

Pekerjaan : Dosen

Alamat : Luwungragi

b. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. B

Usia : 60 th

Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Luwungragi

Hubungan dengan pasien : Suami

B. RIWAYAT KESEHATAN

a. Keluhan utama

Pasien mengatakan sesak nafas

b. Riwayat Kesehatan Sekarang

Pada waktu pasien datang ke IGD, pasien mengatakan sesak nafas dan lemas sudah satu hari yang lalu
akibat kelelahan. Keluarga klien memutuskan untuk di bawa ke rumah sakit, pada tanggal 10 juli sampai
pengkajian. Pada waktu di lakukan pengkajian di IGD didapat data sesak nafas pasien sudah agak
berkurang, tetapi masih lemas. Pasien banyak Tanya tentang penyakitnya.

c. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengatakan sebelumnya sudah sering merasakan sesak nafas apabila kelelahan, tetapi pasien
belum pernah pergi ke rumah sakit.

d. Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengatakan dari pihak keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti yang dideritanya
sekarang ini.,

C. GENOGRAM

Keterangan :

: pria : garis pernikahan

: perempuan : garis keturunan


: pria meninggal : : tinggal serumah

: perempuan meninggal

: pasien

D. PEMERIKSAAN FISIK

a. Pemeriksaan Umum

1. Keadaan Umum : lemah

2. Kesadaran : Sadar

3. Tanda – Tanda Vital :

Takanan Darah : 120/70 mmhg

Nadi : 95 x / menit

Suhu : 36,5 0 c

Pernafasan : 37 x / menit

b. Pemeriksaan Hand To Toe

1. Kepala : bentuk kepala simetris, rambut lebat dan hitam

2. Muka : bentuk muka simetris, ekspresi wajah gelisah

3. Mata : kedua mata simetris, tidak ada sekres, bola mata normal, menggunakan kaca mata.

4. Hidung : memiliki hidung simetri dan tidak ada pendarahan


5. Mulut : mukosa kering, tidak ada luka, gigi bersih

6. Telinga : kudua telinga simetris, tidak ada sekres, pendengaran normal

7. Leher : tidak ada pembengkakan tyiroid

8. Dada : bentuk dada simetris antara kanan dan kiri

• Jantung : irama jantung regular, tidak ada nyeri tekan, suara perkusi sonor

• Paru : irama pernafasan tidak teratur, tidak ada nyeri tekan, suara perkusi hipersonor

9. Abdomen : bentu simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka

10. Luka : kulit pasien berwarna sawo matang, tidak bengkak, lembab

E. DATA PENUNJANG

EKG : dalam batas normal tidak ada kelainan

F. TERAPI

Rl 20 tetes / menit lewat IV

O2 5 liter / menit

G. DATA FOKUS

Ds :

• pasien mengatakan sesak nafas

• pasien mengatakan lemas

• pasien mengatakan kurang tahu tentang penyakitnya

Do :

• pasien keliatan lemas

• terpasang O2 5 liter / menit

• nadi 95 x / menit, pernafasan 37 x / menit

• bibir kering, wajah tampak pusat


• ekspresi wajah gelisah

• mukosa kering

• irama pernafasan tidak teratur

• suara perkusi hipersonor

H. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI PROBLEM

DS : Pasien mengatakan sesak nafas

DO : - RR = 37 / menit, nadi 95 x / menit, terpasang oksigen, ekspresi wajah gelisah, irama pernafasan
tidak teratur, suara perkusi hipersonor Penurunan energy / kelelahan Pola nafas tidak efektif

DS : Pasien mengatakan lemas

DO : wajah tampak pucat, bibir kering lemah kelelahan

DS : pasien mengatakan kurang tahu tentang penyakitnya

DO : dulu dan sekarang pasien mengalami penyakit yang sama Kurang informasi Kurang
pengetahuan

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. Diagnosa keperawatan Tgl di temukan Tgl teratasi

1 Pola nafas tidak efektif, berhubungan dengan penurunan energy / kelelahan 10 juli 20011 -

2 Kekurangan volume cairan, berhubungan dengan kegagalan dalam mekanisme pengaturan 10 juli
2011 -

3 Kurangnya pengetahuan, berhubungan dengan kurangnya informasi 10 juli 2011 -

J. PRORITAS MASALAH

1. Pola nafas tidak efektif, berhubungan dengan penurunan energy / kelelahan

2. Kekurangan volume cairan, berhubungan dengan kegagalan dalam mekanisme pengaturan

3. Kurangnya pengetahuan, berhubungan dengan kurangnya informasi


K. INTERVENSI

Hari / Tanggal No.DX Tujuan dan kriteria hasil intervensi

Minggu / 10 juli 2011 1 Setelah dilakukan tindakan 1 x 20 menit, diharapkan pasien dapat bernafas
dengan normal, dengan criteria hasil :

 Nafas tidak sesak

 Ekspresi muka tidak gelisah

 Irama nafas normal

 Suara perkusi sonor

 RR normal Posisikan pasien untuk memudahkan bernafas, monitor pola nafas, saran untuk
melakukan batuk efektif, auskultasi suara nafas, catat pergerakan dada.

Minggu / 10 juli 2011 2 Setelah dilakukan pengkajian selama 1x20 menit, diharapkan pasien dapat
terpenuhi cairannya, dengan criteria hasil :

 Badannya tidak lemas

 Bibir tidak kering

 Muka tidak pucat Anjurkan istirahat yang cukup, kaji kemampuan pasien dalam beraktivitas,
monitor intake nutrisi untuk penambah energi, monitor TTV, bantu pasien untuk memenuhi kebutuhan
diri

Minggu / 10 juli 2011 3 Setelah dilakukan pengkajian selama 1x20 menit, diharap- kan pasien dapat
mengetahui tentang penyakitnya, dengan kriteria hasil :

 Pasien tidak terkena penyakit yang sama lagi

 Pasien bisa menjaga kesehatannya Terangkan proses penyakit, terangkan penyebab penyakit,
terangkan pengobatan penyakit, ajarkan tanda dan gejala penyakit, ajarkan pencegahan penyakit

L. IMPLEMENTASI

Hari / tanggal No.DX Implementasi Respon


Minggu / 10 juli 2011 1 Memosisikan pasien untuk memudahkan bernafas, memonitor frekuensi;
ritme; kedalaman pernafasan, melakukan fisioterapi dada, mengauskultasi suara nafas, menyarankan
tarik nafas dalam Pasien mau melakukan fisioterapi dada dan tarik nafas dalam

Minggu / 10 juli 2011 2 Anjurkan istirahat yang cukup, mengkaji kemampuan pasien dalam
beraktivitas, memonitor intake nutrisi untuk penambah energy, memonitor TTV, membantu pasien
memenuhi kebutuhan perawatannya Pasien terpenuhi cairannya

Minggu / 10 juli 2011 3 Menerangkan tentang proses penyakit, penyebab penyakit, pengobatan
penyakit, tanda dan gejala penyakit, dan pencegahan penyakit Pasien mendengarkan apa yang di
ajarkan

M. EVALUASI

Hari / tanggal No. DX Evaluasi

Minggu / 10 juli 2011 1 / 2 / 3 S : pasien mengatakan masih sesak nafas, lemas, dan belum paham
tentang penyakitnya

O : RR = 37x/menit, tidak banyak bergerak,pasien kebingungan

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

Sofa Mubarok at 11:01 am

Share
‹›

Home

View web version

About Me

My photo

Sofa Mubarok

aku adalah aku yang suka berpetualang dan mencoba sesuatu hal yang belum tahu,,,, hidup ku
berpindah tempat untuk mencari sebuah pengalamn dan teman,,, karena hidupku bisa hidup jika ada
teman,,,,,

View my complete profile

Powered by Blogger.

You might also like