You are on page 1of 17

TUGAS II

Mengidentifikasi Masalah dan Tipe Penelitian


Dalam Artikel Ilmiah atau Jurnal Ilmiah

Oleh:

111611133016 Adinda Dwi W.


111611133021 Rr. Wina Ayudya A.
111611133064 Farah Alfiyyatur R.
111611133067 Jessica Devina S.
111611133076 Husnun Nadliroh

M.K Dasar-Dasar Metode Penelitian C-1


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2018
I. Artikel Ilmiah
Pemilihan artikel ilmiah yang digunakan sebagai identifikasi masalah dan tipe
penelitian berdasarkan peer-reviewed journal. Menurut Angelo State University,
peer-reviewed journal merupakan salah satu yang digunakan untuk
mendeskripsikan tipe dari jurnal. Pengertian dari peer-reviewed journal adalah
artikel yang ditulis oleh para ahli dan ditinjau oleh beberapa ahli di lapangan
sebelum artikel tersebut diterbitkan ke dalam jurnal untuk menjamin kualitas
artikel. Hal dilakukan agar artikel lebih valid secara ilmiah dan mendapatkan
sebuah kesimpulan. Dalam beberapa kasus, seseorang yang mengulas atau
reviewer ini tidak mengetahui siapa penulis artikel ini, sehingga artikel tersebut
berhasil atau gagal berdasarkan keahliannya sendiri bukan reputasi para ahli
(Guides, 2018).
Artikel ilmiah yang digunakan untuk indentifikasi masalah dan mengetahui
tipe penelitiannya yakni “Peran Dukungan Sosial dan Regulasi Emosi Terhadap
Resiliensi Keluarga PenderitaSkizofrenia” oleh Daisy Prawitasari Poegoeh dan
Hamidah. Artikel tersebut diambil dari Departemen Psikologi Klinis dan
Kesehatan Mental Fakultas Psikologi Universitas Airlangga INSAN Vol. 01 No.
01, Juni 2016. Alasan Utama memilih artikel tersebut dikarenakan penulis utama
(peer reviewee) adalah Daisy Prawitasari Poegoeh dan Hamidah sebagai penelaah
sejawat (peer reviewer). Bahasa yang digunakan pada artikel ilmiah tersebut
adalah bahasa ilmiah dan format yang ada adalah abstrak, tinjauan teori,
metodologi, hasil, simpulan dan referensi seusai dengan jurnal pada umumnya.
Selain itu, artikel tersebut untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial,
regulasi emosi dan resiliensi keluarga penderita skizofrenia dimana sesuai dengan
pemahaman peer-reviewed journal yang dilakukan untuk di-review atau ditinjau.

II. Identifikasi Masalah


Dalam jurnal, penulis memulai penelitian dengan mengidentifikasi masalah.
Penulis melihat data penderita Skizofrenia yang disampaikan pada konferensi
tahunan The American Psychiatric Association (APA), disebutkan bahwa angka
penderita Skizofrenia cenderung meningkat menjadi 1 per 100 penduduk pada
tahun 1995. Kemudian dikemukakan bahwa setiap tahun 300.000 penderita
Skizofrenia mengalami kekambuhan. Data dari WHO (World Health
Organizarion) menyebutka bahwa terdapat lima gangguan mental terbanyak di
dunia, yaitu depresi unipolar (11.8%), (3.3%), skizofrenia (2.8%), depresi bipolar
(2.4%), dan demensia (1.4%). Di Indonesia, Kementerian Kesehatan lewat Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2007) mencatat penderita gangguan mental berat
adalah sebanyak 0.46% dari populasi nasional. Angka tersebut setara dengan
1.093.150 penduduk mengalami gangguan mental berat, termasuk skizofrenia
dimana setiap tahunnya sebanyak 35% kambuh, sedangkan 19 juta orang lainnya
menderita gangguan mental ringan hingga sedang, yaitu total populasi beresiko
yang menerima perawatan yang memadai.
Kementerian Kesehatan lewat Riset Kesehatan Dasar, mencatat penderita
gangguan mental berat adalah sebanyak 0.46% dari populasi nasional. Angka
tersebut setara dengan 1.093.150 penduduk mengalami gangguan mental berat,
termasuk skizofrenia dimana setiap tahunnya sebanyak 35% kambuh, sedangkan
19 juta orang lainnya menderita gangguan mental ringan hingga sedang, yaitu
total populasi beresiko yang menerima perawatan yang memadai.
Keluarga merupakan jalinan relasi dan ruang hidup anggota-anggotanya
(Wulansih & Widodo, 2008). Sedangkan menurut penulis, keluarga adalah suatu
sistem yang berisi sejumlah relasi yang berfungsi secara unik. Perawatan
penderita skizofrenia dalam keluarga adalah tanggung jawab yang berat.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh di Amerika Serikat (1997), 58%
anggota keluarga yang merawat penderita skizofrenia mengalami gejala depresi
yang signifikan dan 34% diantaranya berpendapat mereka tidak menerima
bantuan dari anggota keluarga yang lain maupun teman-teman di lingkungan
sosialnya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hwu pada tahun 1998 tentang
caregiver penderita skizofrenia di Taiwan, menyatakan adanya stres emosional
berat pada anggota keluarga dari penderita skizofrenia. Hal tersebut dapat dilihat
dari 64.4% menyangkal keberadaan orang dengan skizofrenia di tengah keluarga
mereka dan 45.6% menarik diri dari lingkungan karena adanya penderita
skizofrenia dalam keluarga mereka. Sehingga hal ini dapat merefleksikan
hubungan kausal antara depresi dan perawatan penderita skizofrenia.
Dapat disimpulkan bahwa masalah yang menjadi fokus peneliti adalah
kondisi pasien skizofrenia merupakan sumber stress bagi anggota keluarganya.
Keberadaan penderita ditengah-tengah keluarga menjadi beban secara fiisk dan
psikis. Hubungan antara penderita skizofrenia dan keluarganya dapat terganggu karena
adanya perilaku negatif dan pola komunikasi yang kacau. Pengaruh ini akan semakin
parah apabila gaya komunikasi dan sikap keluarga penderita cenderung negatif. Hal ini
akan berpengaruh secara negatif terhadap proses penyembuhan penderita skizofrenia.
Sehingga, sebaliknya, keluarga akan menjadi sumber resiko bagi kerentanan penderita
skizofrenia (Poegoeh, 2016).
III. Tipe Penelitian
a. Tipe Penelitian berdasarkan Tipe Penelitian murni (Pure or fundamental
research) dan terapan (Applied research)
Penelitian murni atau fundamental research merupakan penelitian yang
lebih diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan, dan memprediksikan
fenomena–fenomena alam dan sosial. Hal ini berarti tipe penelitian murni
menjelaskan mengeni pengetahuan dasar. Sedangkan penelitian terapan
merupakan penelitian yang mencari solusi tentang masalah masalah tertentu
dan menawarkan hasil praktis yang dapat digunakan dalam setahun atau
kurang (Kothari, 2004).
Penelitian terapan bertujuan mencari solusi untuk masalah langsung yang
dihadapi masyarakat atau organisasi industri / bisnis dan terfokus pada
menemukan solusi untuk beberapa masalah praktis yang mendesak.
Sedangkan penelitian fundamental berkaitan dengan perumusan teori. Tujuan
utama penelitian fundametal adalah mengarahkan untuk mencari informasi
yang memiliki basis aplikasi yang luas.
Dari penjelasan diatas, jika kita analsis jurnal ini dapat diketahui bahwa
jurnal ini merupakan contoh dari tipe penelitian murni atau fundamental. Hal
ini dapat dilihat dari tujuan penelitian pada jurnal ini yaitu untuk mengetahui
hubungan antara dukungan sosial, regulasi emosi dan resiliensi keluarga
penderita skizofrenia. Dan hasil dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan
besarnya peran dukungan sosial dan regulasi emosi terhadap resiliensi
keluarga penderita skizofrenia, sehingga para praktisi dapat memfokuskan
pada faktor protektif untuk meningkatkan resiliensi keluarga. Berarti jurnal
ini diarahkan untuk mengetahui dan menjelaskan suatu fenomena yaitu
dukungan sosial, regulasi emosi dan resiliensi keluarga penderita skizofrenia
dan merupakan karakteristik dari penelitian fundamental atau murni itu
sendiri.

b. Tipe Penelitian berdasarkan Tujuan


Berdasarkan tunjuannya, penelitian dalam jurnal ini memiliki tipe
deskriptif dimana menyajikan gambaran spesifik mengenai persoalan yang
akan diteliti (Neuman, 2003). Penelitian tersebut menggunakan metode
penelitian survei yang menghasilkan gambaran terperinci mengenai hubungan
antara dukungan sosial, regulasi emosi, dan resiliensi keluarga penderita
skizofrenia.
c. Tipe Penelitian berdasarkan Waktu
Jurnal ini menggunakan tipe penelitian Cross-Sectional dimana peneliti
melakukan pengambilan data satu kali dengan menyebarkan kuesioner
terhadap responden untuk membuktikan adanya hubungan terhadap dua
variabel yang akan dibuktikan.
d. Tipe Penelitian berdasarkan Kuantitatif
Penelitian dalam jurnal ini termasuk dalam tipe penelitian kuantitatif
dengan menggunakan desain penelitian survei. Survei menggunakan
pertanyaan-pertanyaan yang mengukur variabel yang akan dijawab oleh
responden. Alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur variabel
pada penelitian ini berupa kuesioner yang diberikan kepada keluarga (ayah
dan/atau ibu) selaku caregiver dari penderita skizofrenia. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah dukungan sosial (X 1) dan regulasi emosi (X2).
Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini, yaitu resiliensi keluarga (Y).
Untuk mengukur dukungan sosial (X1), peneliti menggunakan skala Social
Support Index yang berisi 17 item dan regulasi emosi (X2) diukur
menggunakan Emotion Regulation Questionnaire yang berisi 36 item.
Sedangkan untuk mengukur variabel terikat, peneliti menggunakan kuesioner
Family Resilience Assessment Scale yang terdiri dari 66 item.
Penelitian dalam jurnal ini menggunakan data dari 60 anggota keluarga
atau dari individu yang mengalami skizofrenia dan pernah menjadi pasien
rawat inap di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, Malang. Data
menunjukkan bahwa terdapat 78% responden yang masih menikah dan 22%
bagi mereka yang tinggal sendiri dalam merawat anaknya yang mengalami
skizofrenia. Sebesar 40% responden memiliki tingkat pendidikan setingkat
SMA dan yang memiliki penghasilan terbanyak antara 1 juta 5 juta sebesar
46%. Terdapat pula responden dengan tingkat pendidikan S2 sebanyak 13%
dan memiliki penghasilan di atas sepuluh juta rupiah perbulan sebesar 12,4%.

Daftar Pustaka
Guides, L. (2018). How to recognize peer-reviewed (refereed) journals. Retrieved
March 20, 2018, from
http://www.angelo.edu/services/library/handouts/peerrev.php
Kothari, C. R. (2004). Research Methodology: Methods & Techniques. New Age
International (P) Ltd. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Neuman, W. L. (2003). Social Research: Qualitative and Quantitative
Approaches. https://doi.org/10.1234/12345678
Poegoeh, D. P. (2016). Peran Dukungan Sosial dan Regulasi Emosi Terhadap
Resiliensi Keluarga Penderita Skizofrenia, 1(1).
Wulansih, S., & Widodo, A. (2008). Di Rsjd Surakarta. Berita Ilmu Keperawatan,
1(4), 181–186.
LAMPIRAN JURNAL

You might also like