Professional Documents
Culture Documents
ANALISA ANALISA
KOMUNIKASI KOMUNIKASI
BERPUSAT BERPUSAT RASIONAL
VERBAL NON VERBAL
PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Selamat sore P: Memandang K P : Ingin membuka K masih ragu Salam merupakan
Pak, boleh saya dan tersenyum percakapan dengan terhadap orang kalimat pembuka
duduk di sebelah K: Ekpresi datar klien dan berharap baru yang masuk untuk memulai
Bapak ? dengan sapaan ke lingkungannya suatu percakapan
sederhana P bisa sehingga dapat
diterima oleh K. terjalin rasa
K: Ekpresi datar K ragu terhadap percaya.
K : Sore, silahkan. P: Memandang K P merasa senang orang baru
ada tanggapan atas
salam walaupun
belum diekpresikan
secara tulus
P : Wah, suasana P : Memandang ke P ingin memulai K memberikan Topik ringan akan
sore ini sejuk sekali halaman sambil percakapan dengan respon sepintas dan memudahkan
ya Pak melirik K topik ringan menunjukkan interaksi lebih
K : Ikut melihat ke sebelum masuk ke perhatian cukup lanjut
halaman lalu kondisi K terhadap P
K : (diam) menghisap
rokoknya dan
menunduk lagi
P : Oh ya, P : Memandang K P merasa bahwa K K masih Memperkenalkan
perkenalkan saya sambil harus diberikan memberikan diri dapat
Made, saya menjulurkan penjelasan tentang tanggapan secara menciptakan rasa
mahasiswa praktek tangan ke K kedatangan P ragu-ragu percaya klien
disini yang akan K : Mengalihkan terhadap perawat
merawat Bapak. rokok ke tangan
K : (diam) kiri lalu tanpa
memandang P
menerima uluran
tangan P
P : Nama Bapak P : Masih menjabat P ingin tahu nama K ragu-ragu Mengenal nama
siapa ? tangan pasien dan pasien pasien akan
mendekatkan diri memudahkan
ke-K interaksi
K : Menoleh
sebentar K merasa
K : Ong. Ong Tian P merasa pasien perkenalan hanya
Bian. K : Menyebut enggan berkenalan formalitas belaka
nama dengan
menunduk dan
menarik tangannya
P : Bapak P : Memandang K P ingin menjalin K mencoba Nama panggilan
senangnya K : Menoleh ke kedekatan dengan mengingat nama merupakan nama
dipanggil dengan halaman pasien yang disukainya akrab klien
nama apa sehingga
K : Melihat ke arah P senang walaupun K mulai tertarik menciptakan rasa
K : Ong. P dan menjawab jawaban singkat dengan perkenalan senang akan
singkat lalu dengan P adanya pengakuan
menunduk lagi atas namanya
P : Wah, P : Memandang K P mencoba K berpikir sejenak, Pujian berguna
kedengarannya sambil tersenyum mengakrabkan mengngingat nama untuk mendekatkan
enak kalau saya K : Menunduk suasana yang disukainya perawat menjalin
manggil Pak Ong hubungan
K : Menoleh ke P therapeutik dengan
P : Memperhatikan P merasa K mulai merasa klien
K : Iya K pertanyaan bahwa P datang
mendapatkan untuk membantu K
respon
P : Bapak asalnya P : Memandang K P masih berusaha K berpikir dan Topik sederhana
dari mana Pak K : Menunduk dan membangun mengingat-ingat membantu menjalin
Ong? berpikir keakraban dengan kedekatan dengan
topik sederhana klien
K : Boleh
P : Nah kalau Pak P : Memandang K P menentukan K memikirkan Kegiatan yang akan
Ong setuju, nanti K : Menunduk topik dan aktivitas tentang kegiatan dilaksanakan harus
kita ngobrol pada kontrak yang ditawarkan mendapat
tentang perasaan berikutnya persetujuan K
Pak Ong terhadap sehingga bila K
keluarga Pak Ong. keluar dari kegiatan
Sekalian saya K : Mengangguk dimaksud, bisa
periksa tekanan P : Tersenyum K setuju tentang diingatkan tentang
darahnya ya. P senang karena K kegiatan yang akan batasan kegiatan
setuju dengan dilaksanakan sesuai kontrak
K : Ya, ya…. kegiatan yang akan
dilaksanakan
P : Terimakasih P : Menepuk bahu P menutup fase I K menunjukkan Salam penutup
atas kesediaan Pak K dan rasa percaya pada P merupakan akhir
Ong ngobrol mengulurkan jabat fase yang harus
dengan saya, tangan dilakukan untuk
selamat sore K : Menoleh, P senang karena K K menyambut mencegah tidak
menjabat tangan P mau berinteraksi salam P percaya pada klien
K : Sore. dengan P
K : Tersenyum lalu
menunduk
P : Tersenyum
KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif
walaupun sering terganggu dengan halusinasinya. Data yang tergali adalah data mengenai
harga diri rendah kronik, halusinasi lihat, menarik diri, koping individu tidak efektif,
koping keluarga kurang efektif, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak
selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses
interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Initial : Tn. O. T. B.
Umur : 56 Tahun
Informan : Klien sendiri
Tanggal Pengkajian : 26 Maret 1999
RM No :-
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD 130/90 mmHg, N 84 x/menit, S 36,9 C, P 16 x/menit
2. Ukur : TB/BB belum terkaji
3. Keluhan fisik : Tidak ada
Masalah keperawatan : -
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram : belum terkaji
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan puas terhadap tubuhnya
b. Identitas : Tidak ada gangguan identitas
c. Peran : Klien tidak tahu perannya sebagai apa.
d. Ideal diri : Klien bercita-cita menjadi profesor, sehingga merasa harus rajin
baca buku. Klien merasa cita-citanya sudah tercapai sekarang (padahal
tidak)
e. Harga diri : Klien mengatakan kakaknya sukses.
Masalah keperawatan :
- Ideal diri terlalu tinggi
- Harga diri rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Belum terkaji
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Belum terkaji
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien tidak mau ngobrol
dengan sesama pasien atau dengan perawat, suka menyendiri.
Masalah keperawatan :
- Isolasi sosial : Menarik Diri
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Belum terkaji
b. Kegiatan Ibadah : Belum terkaji
MENARIK DIRI
Core Problem