You are on page 1of 11

I.

Latar Belakang
a. Pendahuluan
Ibu. N mengatakan lupa pada umurnya, saat ini Ibu.N tinggal berdua bersama
suaminya dan anaknya yang sudah berkeluarga tinggal bersama istri dan kedua
anaknya di samping rumah oramg tuanya yaitu Ibu.N dan Bapak.S, sehari-hari Ibu.N
bekerja di rumah sebagai ibu rumah tangga, untuk makanan yang di makan Ibu.N
mengatakan senang minum teh manis, dan memakan makanan apa saja yang ada,
Ibu.N senang sekali makan nasi putih yang baru matang dikarenakan rasanya yang
manis. Ibu.N mempunyai riwayat penyakit diabetes mellitus dari orang tuanya yaitu
ayahnya dan Ibu. N mengatakan sudah lama menderita diabetes mellitus, Ibu.N sering
mengeluh kesemutan dibagian kaki dan tangannya. Rasa kesemutan yang di alami
ibu.N ini dapat menggangu aktifitasnya sehari-hari seperti beres-beres rumah dan
mencuci. Kesemutan yang di alami Ibu.N muncul secara tidak menentu. Ibu.N
mengatakan tidak pernah mengukur gula darahnya. Saat ini untuk meringankan rasa
kesemutannya Ibu.N biasanya menggerak-gerakkan kaki.

b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut


Hasil pengkajian yang di dapatkan pada tanggal 07 maret 2018 , didapatkan
tekanan darah: 130/80 mmHg, nadi 88 x/menit, dan pernafasan 20x/menit, gula darah
sewaktu 439 mg/dl, Ibu. N memiliki gangguan kognitif jangka panjang dan jangka
pendek seperti kurang bisa mengingat apa yang sudah dijelaskan. Dari hasil
pengkajian fungsi perawatan kesehatan, keluarga kurang mengenal masalah penyakit
kencing manis yang dialami oleh Ibu, B, keluarga membawa anggota keluarga yang
sakit untuk berobat ke klinik jika memang kondisi kesehatan nya tidak membaik,
keluarga kurang mampu merawat anggota keluarga yang sakit, kondisi rumah
keluarga cukup bersih dan kurang rapih. Keluarga belum memiliki jaminan kesehatan,
saat berobat menggunakan keuangan pribadi.
Saat observasi lingkungan di sekitar rumah, rumah Ibu N cukup bersih, debu-debu
sedikit sekali terlihat, pintu dan jendela depan sering dibuka, setiap mahasiswa datang
pintu rumah pasti terbuka. Halaman luar rumah terdapat banyak tanaman, sehingga
udara terasa sejuk dan bersih.
Ibu.N mengatakan sudah mengetahui pengertian dari penyakit kencing manis
yaitu tidak mampu mengolah gula dalam tubuh karna kurang insulin. Ibu.N
mengatakan penyebab penyakit kencing manis yaitu karna keturunan, ibu.N
mengatakan hanya tanda gejala nya yaitu sering buang air kecil, sering lapar dan
kesemutan. Saat kesemutan muncul, Ibu.N biasanya menggerak-gerakkan kaki dan
tangannya. Ibu.N mengatakan makanan yang harus dihindari yaitu makanan yang
mengandung gula.
Berdasarkan data penyakit tidak menular dari Puskesmas Cipondoh pada tahun
2016, penyakit Diabetes Melitus termasuk data tertinggi yang kedua setelah
Hipertensi. Salah satu kegiatan rutin dari Puskesmas yaitu kegiatan sebulan sekali
pada minggu kedua yaitu pemeriksaan laboratorium gula darah dan penyuluhan
kesehatan. Total keseluruhan terdapat 220 orang yang berobat dengan Diabetes
Melitus (Puskesmas Cipondoh,2016).
Berdasarkan hasil dari Penyebaran Agket di RW 05 Kelurahan Kenanga
Kecamatan Cipondoh yang dapat menyebabkan beberapa faktor risiko terkena
Diabetes Melitus, didapatkan beberapa faktor risiko Diabetes Melitus terkait aktivitas
masyarakat RW 05 yaitu didapatkan Sarana Rekreasi yang digunakan masyarakat
mayoritas adalah hanya menonton TV sebanyak 103 orang sebesar 85,8% dari 120
sampel, data anggota keluarga yang merokok didalam rumah sebanyak 78 orang
sebanyak 65% dari 120 sampel,berdasarkan usia terbanyak adalah usia lansia 78
orang sebanyak 65% dari 120 sampel, dan didapatkan hasil survey warga rw 05 tidak
ada kegiatan rutin olahraga.

b. Masalah Keperawatan
1. Resiko ketidakstabilan kadar gula darah Ibu.N b/d Proses Penyakit
2. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan B/D Kurang Pengetahuan Keluarga Dalam
Mengenal Masalah

I. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
a. Resiko ketidakstabilan kadar gula darah Ibu.N b/d Proses Penyakit
b. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan B/D Kurang Pengetahuan Keluarga Dalam
Mengenal Masalah

2. Tujuan Umum
Setelah 1 x 30 menit pertemuan, keluarga mampu merawat anggota keluarga khususnya
Ibu N dengan Diabetes mellitus.
3. Tujuan Khusus
Setelah 1x45 menit diharapkan:
1) Keluarga dapat menjelaskan pengertian:
a) Diabetes mellitus adalah keadaan yang timbul karena ketidakmampuan
tubuh mengolah karbohidrat atau glukosa akibat kurangnya jumlah insulin
atau insulin tidak berfungsi sempurna.
2) Keluarga dapat menyebutkan 3 dari 4 penyebab diabetes mellitus:
DM tipe I :
a) Faktor keturunan
DM tipe II :
b) Obesitas, makanan yang berlebihan menyebabkan gula dan lemak dalam
tubuh menumpuk dan menyebabkan kelenjar pankreas bekerja keras
memproduksi insulin untuk mengolah gula yang masuk (Lanywati,2011)
c) Riwayat keluarga. Individu yang memiliki keluarga dengan diabetes
berpeluang menderita diabetes sebesar 15% jika salah satu dari orangtua
menderita diabetes. Apabila kedua orang tua menderita diabetes maka
berisiko 75%. Risiko untuk mendapatkan diabetes dari ibu lebih besar 10-
30% dari pada ayah. Jika saudara kandung menderita diabetes maka
beresiko 10% dan 90% jika yang menderita adalah saudara kembar
identik
d) Usia. Peningkatan risiko diabetes terjadi seiring bertambahnya usia,
terutama diatas 45 tahun. (Sunjaya, 2009)
3) Keluarga dapat menjelaskan 4 dari 8 tanda dan gejala:
Diabetes mellitus: merasakan sering buang air kecil (poliuria), haus yang
berlebihan (polidipsi), peningkatan rasa lapar, penurunan berat badan,
kelelahan, merasa kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki, lambat
penyembuhan luka, lambat penyembuhan luka.
4) Keluarga dapat menjelaskan 3 dari 5 cara mencegah atau mengontrol dengan
diabetes mellitus :

a) Diabetes mellitus:
(1) Ubah gaya hidup : hindari merokok, hindari alkohol
(2) Atur pola makan : 3x makan utama dan 2-3 kali porsi makanan
selingan dengan selang waktu 3 jam sekali.
(3) Diet makanan yang seimbang penderita diabetes
(4) Lakukan Aktifitas Fisik : olahraga ringan seperti berjalan kaki selama
30 menit
(5) Hindari Stress
II. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode : diskusi, tanya jawab, dan ceramah

2. Media dan Alat : bookleat, leafleat.

3. Waktu dan Tempat


Waktu : Sebtu, 31 Maret 2018, pukul 09.00 WIB
Tempat : Jl. Irigasi Kali Bawah RT 01/ 05 (Rumah Ibu.N)

4. Susunan Kegiatan
A. Kegiatan penyuluhan

NO. TAHAP WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN

1. Pre Interaksi 5 menit  Mengucapkan salam


 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan
1 Interaksi / 20 menit Berdiskusi dengan Ibu.N
kerja tentang:

a. Pengertian diabetes
mellitus
b. Penyebab diabetes mellitus
c. Tanda dan gejala diabetes
mellitus
d. Komplikasi diabetes
mellitus
e. Makanan yang harus
dihindari untuk diabetes
mellitus
f. Pengecekan diabetes
mellitus
g. Memberikan kesempatan
kepada Ibu.N untuk
bertanya
3 Terminasi 5 menit  Rencana tindak lanjut
untuk mengevaluasi
tingkat pengetahuan Ibu.N
h. Berterima kasih atas
partisipasi dan salam

5. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
- Mahasiswa telah menyiapkan LP dan dikonsulkan dengan pembimbing
- Mahasiswa telah membuat kontrak dengan keluarga
- Mahasiswa telah memahami apa yang akan dilakukan selama kunjungan
- Alat dan media telah disiapkan
b. Proses
- Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang direncanakan
- Dihadiri oleh minimal 1 anggota keluarga
- Lansia kooperatif dan aktif dalam kegiatan
- Mahasiswa memberikan kesempatan bertanya kepada lansia dan keluarga
- Keluarga dan lansia mampu menjawab saat dilakukan evaluasi pengetahuan
- Mahasiswa menggunakan media secara optimal
- Mahasiswa menggunakan teknik komunikasi klarifikasi, focusing dan
reinforcement positif untuk memfasilitasi respon keluarga dan lansia

c. Hasil
1. Keluarga mampu mengenal masalah diabetes mellitus dengan:
- Menjelaskan kembali pengertian diabetes mellitus
- Menyebutkan penyebab (faktor pencetus) diabetes mellitus, masing-masing 3
dari 4
- Menyebutkan 5 dari 8 tanda dan gejala asma
2. Keluarga mampu mengambil keputusan dalam merawat anggota keluarga dengan
asma, dengan:
- Menyebutkan akibat diabetes mellitus
- Memutuskan untuk merawat bila ada anggota keluarga dengan diabetes mellitus
MATERI PENYULUHAN
DIABETES MELLITUS

1. Diabetes Mellitus
a. Definisi
Diabetes mellitus adalah keadaan yang timbul karena ketidakmampuan
tubuh mengolah karbohidrat atau glukosa akibat kurangnya jumlah insulin atau
insulin tidak berfungsi sempurna.
Diabetes adalah penyakit kronis, metabolik yang ditandai dengan
peningkatan kadar glukosa darah (atau gula darah), yang mengarah dari waktu ke
waktu untuk kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan
saraf.(WHO,2017)

b. Etiologi
Menurut Brunner & Suddarth (2010), Diabetes tipr I karena faktor
keturunan, Diabetes Mellitus tipe II disebabkan oleh:
1) Obesitas, makanan yang berlebihan menyebabkan gula dan lemak dalam tubuh
menumpuk dan menyebabkan kelenjar pankreas bekerja keras memproduksi
insulin untuk mengolah gula yang masuk (Lanywati,2011)
2) Riwayat keluarga. Individu yang memiliki keluarga dengan diabetes
berpeluang menderita diabetes sebesar 15% jika salah satu dari orangtua
menderita diabetes. Apabila kedua orang tua menderita diabetes maka berisiko
75%. Risiko untuk mendapatkan diabetes dari ibu lebih besar 10-30% dari pada
ayah. Jika saudara kandung menderita diabetes maka beresiko 10% dan 90%
jika yang menderita adalah saudara kembar identik
3) Usia. Peningkatan risiko diabetes terjadi seiring bertambahnya usia, terutama
diatas 45 tahun. Hal ini karena pada usia tersebut mulai terjadi intoleransi
glukosa dan adanya proses penuaan menyebabkan berkurangnya kemampuan
sel β pankreas dalam memproduksi insulin (Sunjaya, 2009)

c. Manifestasi Klinis
Individu dapat mengalami tanda-tanda dan gejala diabetes yang berbeda,
dan kadang-kadang mungkin tidak ada tanda-tanda. Beberapa tanda umum
dialami meliputi :
1) Pengeluaran Urin (poliuria)
Poliuria adalah keadaan dimana volume air kemih dalam 24 jam meningkat
melebihi batas normal. Poliuria timbul sebagai gejala Diabetes Mellitus
dikarenakan kadar gula dalam tubuh relatif tinggi sehingga tubuh tidak
sanggup untuk mengurainya dan berusaha untuk mengeluarkannya melalui
urin. Gejala pengeluaran urin ini lebih sering terjadi pada malam hari dan urin
yang dikeluarkan mengandung glukosa (PERKENI, 2011).
2) Haus yang berlebihan (polidipsi)
Polidipsia adalah rasa haus berlebihan yang timbul karena kadar glukosa
terbawa oleh urin sehingga tubuh merespon untuk meningkatkan asupan
cairan.
3) peningkatan rasa lapar
Pasien Diabetes Mellitus (DM) akan merasa cepat lapar dan lemas, hal
tersebut disebabkan karena glukosa dalam tubuh semakin habis sedangkan
kadar glukosa dalam darah cukup tinggi (PERKENI, 2011).
4) Penurunan berat badan
Penyusutan berat badan pada pasien Diabetes Mellitus (DM) disebabkan
karena tubuh terpaksa mengambil dan membakar lemak sebagai cadangan
energi.
5) Kelelahan
6) Sebuah sensasi kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki
7) Penglihatan kabur
8) Lambat-penyembuhan luka
Perkembangan diabetes tipe 1 biasanya tiba-tiba dan dramatis sedangkan
gejala sering dapat ringan atau tidak ada pada orang dengan diabetes tipe 2,
membuat jenis diabetes sulit untuk dideteksi (IDF,2017)

d. Faktor Resiko Diabetes Mellitus


Faktor resiko terjadinya Diabetes mellitus tipe 2 menurut IDF (2017)
terdiri atas :
1) Riwayat keluarga diabetes
2) Kegemukan
3) Diet yang tidak sehat. Perubahan pola makan dan aktivitas fisik yang
berkaitan dengan perkembangan pesat dan urbanisasi telah menyebabkan
peningkatan tajam dalam jumlah orang terkena diabetes.
4) Kurang Aktivitas fisik
5) Usia . Semakin bertambahnya usia maka semakin tinggi risiko terkena
diabetes tipe 2. Diabetes Mellitus tipe 2 terjadi pada orang dewasa setengah
baya, paling sering setelah usia 45 tahun (American Heart Association
[AHA], 2012). Meningkatnya risiko Diabetes Mellitus seiring dengan
bertambahnya usia dikaitkan dengan terjadinya penurunan fungsi fisiologis
tubuh.
6) Tekanan darah tinggi
7) Ras/Etnis
8) Gangguan toleransi glukosa (Impaired Glucose Tolerance [IGT]).
Gangguan toleransi glukosa (IGT) adalah kategori yang lebih tinggi dari
glukosa darah normal, tetapi di bawah ambang batas untuk mendiagnosis
diabetes.
9) Riwayat diabetes gestasional
10) Riwayat DM pada kehamilan
Wanita hamil yang kelebihan berat badan, telah didiagnosis dengan
Impaired Glucose Tolerance (IGT), atau memiliki riwayat keluarga
diabetes adalah semua pada peningkatan risiko Diabetes Mellitus
Gestasional (GDM). Selain itu, yang telah sebelumnya didiagnosis dengan
diabetes gestasional atau menjadi kelompok-kelompok etnis tertentu
menempatkan perempuan pada peningkatan risiko GDM.
11) Sindroma polikistik ovarium
12) Faktor risiko lainnya :
a) Faktor nutrisi
b) Konsumsi alkohol
c) Faktor stress
d) Kebiasaan merokok
e) Jenis kelamin
f) Intake zat besi
g) Konsumsi kopi dan kafein
h) Paritas
5) Keluarga dapat menjelaskan 3 dari 5 cara mencegah atau mengontrol dengan
diabetes mellitus :

a) Diabetes mellitus:
(1) Ubah gaya hidup : hindari merokok, hindari alkohol
(2) Atur pola makan : 3x makan utama dan 2-3 kali porsi makanan
selingan dengan selang waktu 3 jam sekali.
(3) Diet makanan yang seimbang penderita diabetes
(4) Lakukan Aktifitas Fisik : olahraga ringan seperti berjalan kaki selama
30 menit
(5) Hindari Stress
e. Cara mencegah atau mengontrol dengan diabetes mellitus :

1) Diabetes mellitus:
a) Ubah gaya hidup : hindari merokok, hindari alkohol
b) Atur pola makan : 3x makan utama dan 2-3 kali porsi makanan selingan
dengan selang waktu 3 jam sekali.
c) Diet makanan yang seimbang penderita diabetes
d) Lakukan Aktifitas Fisik : olahraga ringan seperti berjalan kaki selama 30
menit
e) Hindari Stress

f. Komplikasi Diabetes Mellitus


Orang dengan Diabetes Mellitus memiliki peningkatan risiko

mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang serius. Konsisten kadar

glukosa darah yang tinggi dapat menyebabkan penyakit serius yang

mempengaruhi jantung dan pembuluh darah, mata, ginjal, saraf dan gigi. Selain

itu, orang dengan diabetes juga memiliki risiko yang lebih tinggi infeksi. Diabetes

merupakan penyebab utama penyakit jantung, kebutaan, gagal ginjal, dan

amputasi ekstremitas bawah. (IDF,2017).


Menurut perkeni (2011) Komplikasi-komplikasi pada Diabetes Mellitus dapat

dibagi menjadi dua yaitu:


1) Komplikasi Metabolik Akut
Menurut Soewondo (2006), komplikasi akut terdiri dari dua bentuk yaitu :
a) Hipoglikemia
Hipoglikemi yaitu kadar gula darah lebih rendah dari 60 mg % dan gejala

yang muncul yaitu palpitasi, takhicardi, mual muntah, lemah, lapar dan

dapat terjadi penurunan kesadaran sampai koma.


b) Hiperglikemia
Hiperglikemi yaitu kadar gula darah lebih dari 250 mg %. Hiperglikemia

dapat berupa KetoAsidosis Diabetik (KAD), Hiperosmolar Non Ketotik

(HNK) dan Asidosis Laktat (AL).


2) Komplikasi Metabolik Kronik
Menurut Waspadji (2009), komplikasi kronik pada dasarnya terjadi pada

semua pembuluh darah di seluruh bagian tubuh (Angiopati diabetik).

Angiopati diabetik untuk memudahkan dibagi menjadi dua yaitu:

makroangiopati (makrovaskuler) seperti ginjal dan mata. Dan mikroangiopati

(mikrovaskuler) seperti : Penyakit Jantung Koroner (PJK), pembuluh darah

kaki, pembuluh darah otak dan neuropati, yang tidak berarti bahwa satu sama

lain saling terpisah dan tidak terjadi sekaligus bersamaan.


g. Makanan yang baik dikonsumsi dan harus dihindari

You might also like