You are on page 1of 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERTOLONGAN PERTAMA DIFTERIA

Disusun Oleh:

1. Agus Budi Mulyono (017901003)

2. Aimatus Sholikhah (017901007)

3. Fitri Nur Azizah (017901018)

4. Lutfi Andi Fransiska (017901029)

5. Widya Saraswati Nurida (017901039)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES INSAN CENDEKIA HUSDSA BOJONEGORO
Jl. Dr. Wahidin No. 68 A, No. Fax/Phone. 035389333
2018

SAP Pertolongan Pertama Difetria STIKes ICSADA Bojonegoro 1


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERTOLONGAN PERTAMA DIFTERIA

Masalah : Kurangnya pengetahuan tentang difteria.

Pokok bahasan : Difteri

Sub Pokok Bahasan : Pertolongan Pertama pada Difteri

Sasaran : Keluarga pasien

Hari /Tanggal : Senin, 26 Maret 2018

Waktu/Tempat : 20 menit/ Ruang Anggrek

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga pasien mampu memahami tentang

pertolongan pertama pada difteri.


B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan semua keluarga

pasien dapat:
a. Menyebutkan pengertian difteri
b. Menyebutkan Penyebab
c. Menyebutkan tanda dan gejala
d. Menyebutkan pertolongan pertama difteri
e. Menyebutkan pencegahan difteri.
C. Materi Penyuluhan
a. Pengertian difteri
b. Penyebab difteri
c. Tanda dan gejala difteri
d. Pertolongan pertama difteri
e. Pencegahan difteri.
D. Metode Pembelajaran
a. Metode
Ceramah dan diskusi
b. Langkah-langkah kegiatan
1) Kegiatan pra pembelajaran
- Mempersiapkan materi, media dan tempat
- Kontrak waktu
2) Kegiatan membuka pembelajaran (5 menit)
- Memberi salam
- Perkenalan
- Menyampaikan pokok bahasan

SAP Pertolongan Pertama Difetria STIKes ICSADA Bojonegoro 2


- Menjelaskan tujuan
3) Kegiatan inti (10 menit)
- Pemateri memberikan materi
- Sasaran menyimak materi
- Sasaran mengajukan pertanyaan
- Pemateri menjawab pertanyaan
4) Kegiatan menutup pembelajaran (5 menit)
- Memberikan pertanyaan secara lisan tentang materi
- Menyimpulkan materi
- Memberi salam.

E. Setting Tempat Penyuluhan


Keterangan :
∆ : Penyaji
● : Moderator
○ : Peserta
F. Pengorganisasian ♦ : Fasilitator
Penyaji : Fitri Nur Azizah ♥ : Observer
Fasilitator : Widya Saraswati Nurida, Agus Budi Mulyono, ♥
Moderator : Aimatus Shoikhah
Observer : Lutfi Andi Fransiska
G. Media dan Sumber
Media : leaflet, dan lembar balik.
H. Evaluasi
Memberikan pertanyaan secara lisan tentang materi. Butir pertanyaan :
a. Sebutkan pengertian difteria
b. Sebutkan penyebab difteria.
c. Sebutkan Tanda dan Gejala difteri
d. Sebutkan pertolongan pertama difteri
e. Sebutkan pencegahan difteri.

MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN
Difteri adalah infeksi bakteri yang bersumber dari
Corynebacterium diphtheria, yang biasanya mempengaruhi selaput lender
dan tenggorokan. Difteri umumnya menyebabkan sakit tenggorokan,
demam, kelenjar tonsil (amandel bengkak), dan lemas. Dalam tahap lanjut,
difteri bisa menyebabkan kerusakan pada jantung, ginjal dan system saraf.
Kondisi seperti itu pada akhirnya bisa berakibat sangat fatal dan berujung

SAP Pertolongan Pertama Difetria STIKes ICSADA Bojonegoro 3


pada kematian, karena bakteri mengeluarkan racun yang mengganggu
fungsi organ-organ yang mengalami kerusakan tersebut. Manusia yang
kurang memiliki system kekebalan tubuh terutama yang tidak
mendapatkan suntikan imunisasi lengkap saat masih kecil atau kanak-
kanak mudah terserang bakteri ini.
Difteri adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium diptheria yang masuk melalui mukosa (selaput lendir)
hidung dan mulut.

B. PENYEBAB
Penyakit difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diptheria.
Anak-anak yang berada pada risiko tertular difteri meliputi:
1. Anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi terbaru.
2. Anak yang hidup dalam kondisi tempat tinggal penuh sesak atau tidak
sehat.
3. Anak yang emmiliki gangguan system kekbalan.
4. Anak-anak yang bepergian ke tempat atau daerah endemic difteri.

C. TANDA DAN GEJALA


Tanda dan gejala difteri meliputi, sakit tenggorokan dan suara serak,
nyeri saat menelan, pembengkakan kelenjar (kelenjar getah bening membesar) di
leher, dan terbentuknya sebuah membrane tebal abu-abu menutupi tenggorokan
dan amandel, sulit bernapas atau napas cepat, demam dan menggigil. Tanda dan
gejala biasanya mulai muncul 2-5 hari setelah seseorang menjadi terinfeksi. Anak
yang terinfeksi C. Diphtheria seringkali tidak merasakan sesuatu atau tidak ada
tanda-tanda dan gejala sama sekali.
Tipe kedua dari difteri dapat mempengaruhi kulit, menyebabkan nyeri
kemerahan, dan bengkak yang khas terkait dengan infeksi bakteri kulit lainnya.
Sementara itu pada kasus yang jarang, infeksi difteri juga mempengaruhi mata.

D. CARA PENULARAN
Cara penularan difteri dapat melalui tiga rute, yakni:
1. Bersin: ketika orang yang terinfeksi bersin atau batuk, mereka akan
melepaskan uap air yang terkontaminasi dan memungkinkan orang di
sekitarnya terpapar bakteri tersebut.
2. Kontaminasi barang pribadi: Penularan difteri bisa berasal dari barang-
barang pribadi seperti gelas yang belum dicuci.
3. Barang rumah tangga: Dalam kasus yang jarang, difteri menyebar
melalui barang-barang rumah tangga yang bisanya dipakai secara
bersamaan, seperti handuk atau mainan.

SAP Pertolongan Pertama Difetria STIKes ICSADA Bojonegoro 4


4. Bersentuhan langsung dengan luka akibat difteri di kulit.
5. Minum susu sapi murni yang belum di masak.

E. PERTOLONGAN PERTAMA DIFTERI


1. Posisikan kepala lebih tinggi dari kaki saat sesak napas. (Setengah
duduk/atau beri bantal yang tinggi)
2. Beri minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
3. Beri kompres air hangat.
4. Periksakan segera ke rumah sakit.

F. PENCEGAHAN
1. Menghindarkan anak-anak dari mainan yang kotor.
2. Usahakan handuk tidak lembab saat dipakai bayi.
3. Menjaga kebersihan lingkungan rumah
4. Menjaga stamina tubuh dengan makan makanan yang bergizi.
5. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
6. Jangan minum susu mentah atau susu yang diperas dari sapi tanpa
dimasak terlebih dahulu.
7. Berikan vaksin DPT (Difteri, pertusis, tetanus) : pemberian vaksin
dapat dilakukan saat bayi dengan lima tahapan yakni pada usia 2
bulan, 4 bulan, 6 bulan, 12-18 bulan dan usia 4-6 tahun.
Vaksin difteri memiliki efek samping seperti demam, rewel,
mengantuk atau nyeri pasca pemberian vaksin. Untuk beberapa anak
dengan gangguan otot progesif tidak dapat menerima vaksin DPT.

SAP Pertolongan Pertama Difetria STIKes ICSADA Bojonegoro 5


DAFTAR PUSTAKA

Arvin, Behrman Kligram. (2000). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC.


Cooper, Robert B. (1996). Segala Sesuatu yang Perlu Anda Ketahui “Penyakit”.
Jakarta: Gramedia.
Suharjo, J.B dan B. Cahyono. (2010). Vaksinasi. Jakarta: Kanisius.
Maksum, Radji dan Harmita. (2008). Analisis Hayati. Jakarta: Gramedia.

SAP Pertolongan Pertama Difetria STIKes ICSADA Bojonegoro 6

You might also like