You are on page 1of 9

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN DECOMPENSASI CORDIS.

PENGKAJIAN

I. BIODATA.
 IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Wartini Santi.
: 57 tahun.
Jenis kelamin : Perempuan.
Pendidikan : SD
Agama : Islam.
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Status perkawinan : Janda.
Alamat : Jl. Intan Sari Rt 15 No 35. Banjarbaru.
Tgl masuk RS / Pusk : 14 – 10 – 2001.
Tgl pengkajian : 17 – 10 – 2001.
Nomor register : 462964
Dignosa medis : Decompensasi Cordis.

A. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB.


Nama : Tn. Sutrisno.
Umur : 38 tahun.
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta.
Agama : Islam.
Alamat : Jl. Intan Sari Rt 15 No 35. Banjarbaru.
Hubungan dengan pasien : Orang Tua.

II. RIWAYAT PENYAKIT.


A. Keluhan utama.
Sesak diserta nyeri dada dan bengkak pada tungkai bawah.

B. Riwayat penyakit sekarang.


Pasien menderita batuk sejak hari senin, tanggal 24 – 9 – 2001 Disertai rasa nyeri yang terasa
menusuk pada seluruh daerah dada. Pada hari jum’at tanggal 28 – 9 – 2001 pasien berobat ke
Puskesmas Banjarbaru, setelah minum obat dari Puskesmas tersebut batuk pasien berkurang namun
nyeri dada kadang-kadang masih terasa. Setelah obat habis, batuk kembali muncul,nyeri dada semakin
hebat, pada tanggal 10 –10 – 2001, kaki pasien terasa pegal-pegal dan esok hari setelah bangun tidur
pasien melihat tungkai bawah pasien mulai bengkak, kemudian pasien mencoba berobat pijat refleksi,
namun tidak berhasil, oleh inisiatif anaknya pasien dibawa berobat ke Rumah Sakit Banjarbaru untuk
mendapatkan perawatan lebih lanjut.

C. Riwayat penyakit terdahulu.


Sebelumnya pasien belum pernah menderita batuk yang disertai nyeri dada seperti sekarang, hanya
batuk-batuk kering tanpa dahak saja. Tidak pernah menderita penyakit kronis atau menular, dan belum
pernah di rawat di Rumah Sakit.

III. PEMERIKSAAN FISIK.


A. Keadaan umum.
Kesadaran : Komposmentis.
Vital sign  TD : 140/90 mmhg  Temp : 37,5 C.
 Nadi : 92 x / mt  Resp : 24 x / mt
B. Kulit.
 Kulit pucat, lembab dan berkeringat.
 Terdapat lesi pada tangan dan kaki.
 Turgor kulit lambat kembali setelah ditekan  4-5 detik setelah ditekan, terutama pada
ekstremitas bawah.
 Tidak ada cyanosis dan warna kelainan kulit.

C. Kepala.
 Bentuk kepala mesosepal. Distribusi rambut merata.
 Warna rambut hitam dan tipis, tampak adanya uban.
 Kotoran kulit kepala / ketombe (-).
 Kadang kepala terasa pusing berputar.

D. Penglihatan.
 Gerakan bola mata simetris. Refleks terhadap cahaya (+).
 Sklera mata tampak keruh, tampak adanya sekret pada palpebra bawah.
 Penglihatan terganggu, pasien menggunakan alat bantu kacamata minus.
 Konjungtiva pucat, sklera keruh.

E. Penciuman & Hidung.


 Bentuk hidung kiri dan kanan simetris. Tidak terdapat adanya sekret pada lubang hidung.
 Mukosa hidung merah muda.
 Pernafasan cuping hidung (+).
 Pernafasan berfungsi baik, pasien dapat membeda-bedakan bau alkohol dan minyak angin.

F. Pendengaran & Telinga.


 Bentuk telinga kiri dan kanan simetris.
 Tidak terdapat sekret pada kedua lubang telinga.
 Tidak ada tanda-tanda peradangan
 Pendengaran berfungsi baik, pasien dapat mendengar pertanyaan perawat tanpa pengulangan
kalimat.
G. Mulut.
 Bentuk bibir atas dan bawah simetris
 Mukosa mulut pucat.
 Jumlah gigi tidak lengkap, sebagian ada yang tanggal tapi tidak menggunakan gigi palsu
(protesa).
 Gusi berwarna merah muda, tidak ada tanda-tanda peradangan.
H. Leher.
 Pulsasi vena jugularis teraba kuat, terdapat peningkatan bendungan vena jugularis.
 Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid.
 Tidak ada pembatasan dalam gerakan leher.

I. Dada / Pernafasan / Sirkulasi.


 Bentuk simetris, retraksi dinding dada (+).
 Fremitus vokal dextra & sinistra simetris.
 Bj 1 & Bj 2 kurang jelas, terdengar bunyi gallop (Bj 3).
 Tidak terdengar bunyi nafas tambahan.
 Terlihat menggunakan otot nafas tambahan ketika bernafas.
 Nyeri dada menusuk saat pasien batuk.

J. Abdomen.
 Bentuk simetris, kembung ( + ).
 Nyeri tekan epigastrium (+).
 Pada palpasi tidak teraba pembesaran hati dan limfe.
 Terdengar bising usus.

K. Sistem reproduksi.
 Jenis kelamin perempuan.
 Menurut pasien, waktu merarshe pada usia 13 th, dan aminorhoe pada usia 50 th.
 Tidak pernah menderita gangguan pada sistem reproduksi.
 Pasien mempunyai anak 4 orang, 3 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.

L. Ekstremitas atas & bawah.


 Akral hangat, bentuk tangan simetris dextra & sinistra, jumlah jari lengkap.
 Adanya pembatasan gerak pada tangan kanan karena terpasang infus RL 20 tts/mt.
 Bentuk kaki simetris, terdapat oedema pada tungkai bawah.
 Kekuatan otot kaki lemah, tidak dapat berdiri sendiri dan berjalan.
 Kulit pada ekstremitas bawah tampak mengkilat dan pucat.

IV. KEBUTUHAN FISIK, PSIKOLOGIS, SOSIAL & SPIRITUAL.


A. Aktivitas & Istirahat.
Aktivitas sehari-hari berjualan sayur didepan rumah, dari pagi hinga sore hari.
Istirahat siang jarang dilakukan, kalaupun tidur paling hanya  1 jam saja.
Istirahat malam berkisar antara 5 – 6 jam setiap malam.

B. Personal hygiene.
 Pola mandi 2 x sehari. Gosok gigi 2 x sehari.
 Sanitasi asir bersih dari sumber PDAM.
 Ganti baju biasanya 2 x sehari

C. Nutrisi.
 Pola makan 3 x sehari. Terdiri dari lauk dan pauk,biasanya pasien suka makan makanan yang
mengandung santan, tapi tidak suka yang asin – asin
 Suka makan jeroan (lemak).
 Di RS diet yang disediakan Bubur rendah garam.
 Minum air putih  5 – 7 gelas sehari.
 Biasanya pasien minum kopi 1 gelas dipagi hari, namun sejak masuk RS pasien tidak
diperbolehkan minum kopi.

D. Eliminasi.
 Pola BAB biasanya 1 x sehari, biasanya pada pagi hari setelah bangun tidur, namun sejak
pasien masuk RS, pasien baru 1 x BAB.
 Pola BAK biasanya 5 – 7 x sehari. Namun sejak masuk RS pasien menggunakan poly kateter.

E. Sexualitas.
 Lamanya menikah  38 tahun.
 Suami pasien telah meninggal pada tahun 1999 yang lalu karena sakit stroke.

F. Psikososial.
 Pasien tampak cemas akan penyakit yang dideritanya, jikalau akan berdampak negatif
terhadap dirinya.
 Pasien juga merasa cemas karena ia tidak dapat mencari nafkah untuk membiayai anak
bungsunya yang masih kuliah di Fakultas Tehnik Unlam semester 9.

G. Spiritual.
 Pasien beragama Islam.
 Pasien mengatakan ia selalu menjalankan shalat 5 waktu selagi sehat, namun sejak sakit dan
kaki yang bengkak ia tidak dapat melakukan salat.
 Pasien percaya bahwa penyakit ini datangnya dari Tuhan YME, bukan karena guna – guna
atau santet.

V. PROSEDUR DIAGNOSTIK DAN PENGOBATAN.


A. Laboratorium.

NO HARI & JENIS KATEGORI HASIL


TANGGAL PEMERIKSAAN NORMAL PEMERIKSAAN
1. Selasa  Hemoglobin 12 – 16 gr. 6,8 gr
16 – 10 – 01
 GDS. 70 – 115 95.

B. Rontgen
Hasil :…Tidak dilakukan pemeriksaan.

C. EKG.
Hasil :…Tgl 16 – 10 – 01 : Terdapat infark pada anterior & lateral.

D. Pengobatan :
 Infus RL 20 tts / mt.
 Inj Amoxan 3 x 1 gr.
 Inj Lasix 2 x 1 amp.
 Inj Neorobat 1 x 1 amp.
 Efoxol 3 x 1 tab.
 ANALISA DATA
DATA SUBYEKTIF & OBYEKTIF
ETIOLOGI MASALAH

1. DS :  Pasien mengatakan nyeri dada Hipoksemia jaringan Penurunan curah jantung


terasa menusuk

DS :  Bj 1 & 2 terdengar kurang jelas.


 Terdengar bunyi gallop

2. DS :  Pasien mengatakan tidak dapat


beraktivitas.
Ketidakseimbangan
DO :  Pasien tirah baring. suplai oksigen, Intoleransi aktivitas.
 Terpasang kateter. cardiac out put tak
 Terpasang infus. adekuat.
 Badan terasa lemah
 Oedema kaki.

3. DS :  Pasien mengatakan kulit terasa lembab


terutama daerah pantat dan punggung.
Tirah baring yang
DS :  BAB ditempat tidur. lama. Resiko terhadap kerusakan
 Tirah baring lama. integritas kulit.
 Oedema.
 Berkeringat.

INTERVENSI KEPERAWATAN

HARI & DIAGNOSA PERENCANAAN IMPLEMENTA


N
TANGGA KEPERAWATAN TINDAKA RASIONALISA SI
O TUJUAN
L N SI
1 Rabu Nyeri Jangka panjang 1. Selidiki 1. Nyeri iskemia
1. Mengkaji
17-10 berhubungan Nyeri hilang / keluhan memburuk adanya
2001 dengan terkontrol. nyeri pada inspirasi keluhan nyeri
hipoksia dada, dalam. dada yang
miokard, Jangka pendek perhatikan disebabkan
Mendokumentasik faktor oleh batuk dan
ditandai :
an relaksasi. pemberat, sesak serta
 Nafas cepat perhatikan keluhan
dan dangkal. petunjuk pasien.
 Berkeringat dan non
batuk. 2. Mengurangi
verbal
ketidaknyama
dari
nan fisik.
ketidakny 2. Menciptakan
aman mis lingkungan
; yang tenang,
berbaring membatasi
dengan jumlah
diam 3. Mengurangi
keluarga yang
mengeluh. nyeri. menunggu dan
tamu yang
2. Berikan membezuk.
lingkunga
n yang 3. Memberikan
tenang. contoh
2 4. Mengurangi tindakan
rasa nyeri kenyamanan
yang untuk pasien
disebabkan misalnya
oleh respon menarik nafas
Rabu. Jangka panjang penyakit. dalam dan
3. Berikan
17 – 10 Menurunnya
tindakan gosokan
2001 kelemahan dan 1. Hipotensi tangan pada
kenyaman
kelelahan. ortistatik dapat punggung
an.
Misalnya terjadi dengan pasien.
Jangka pendek mengubah aktivitas
Intoleransi
Berpartisipasi posisi karena 4. Kolaborasi
aktivitas
dengan aktivitas pasien, pengaruh dalam
berhubungan
yang diinginkan. gosokan fungsi jantung. pemberian
dengan
ketidakseimbang punggung obat ;
an suplai . 2. Penurunan memberikan
O2 ditandai : miokardium u/ inj Amoxan 1
 Pasien tirah meningkatkan x 1 gr.
baring. 4. Kolabora volume
 Pasien si dengan sekuncup 1.Memeriksa tanda
mengatakan medis selama vital setelah
badan terasa dalam aktivitas dapat pasien
lemah. program meningkatkan beraktivitas di
 Hb 6 gr % therapy. frekuensi tempat tidur,
jantung
 Edema pitting
(kaki) dan tidak
dapat berjalan. 1. Periksa 3. Dapat
tanda vital mengindikasik 2.Mencatat respon
setelah an penurunan terhadap
aktivitas O2 miokardia aktivitas
dan yang adanya
3
setelah memerlukan takhikardi dan
istirahat. penurunan berkeringat.
tingkat
aktivitas / tirah
baring.

2. Catat 4. Menurunkan
respon kerja
cardiopol miokardia.
munal 3.Mencatat
Rabu Jangka panjang terhadap frekuensi
17 – 10 Mempertahan kan aktivitas, jantung.
2001 integritas kulit. catat
takhikardi
Jangka pendek , 1. kulit beresiko
Mendemonstrasika diespnoe, karena
n tehnik mencegah berkering gangguan
kerusakan kulit. at, pucat. imobilitas
fisik.
Resiko terhadap
kerusakan 2. Memperbaiki4.Membatasi
sirkulasi / aktivitas pada
integritas kulit saat nyeri
berhubungan menurunkan
waktu satu dada.
dengan tirah 3. Catat
baring ditandai frekuensi area yang
dengan : jantung menggangu
 Berkeringat. dihubung aliran darah.
 BAB di tempat kan
tidur. dengan 3. Terlalu kering
laporan atau lembab 1. Mengobservas
 Edema pitting.
nyeri dada dapat i dan mencatat
mempercepat adanya
kerusakan benjolan di
kulit. sekitar kulit
atau adanya
4. Edema edema
interstitial &
4. Batasi
gangguan 2.Memberikan
aktivitas
sirkulasi perawatan
pada
memperlambat kulit terutama
daerah
absorsi obat. pada daerah
nyeri.
punggung,
pantat, dan
lipatan kulit
dengan bedak,
terutam
setelah pasien
1. Observas diseka.
i adanya
benjolan,,
edema, 3.Mengubah posisi
atau tirah baring
kegemuka setiap 1 jam
n. sekali.

2. Ubah
posisi
tidur 4.Menghindari
pasien pemberian
sesering obat secara
mungkin, intramuskuler.
bantu
latihan
gerak
pasif.

3. Berikan
perawatan
kulit
sesering
mungkin

4. Hindari
pemberian
obat
intramusk
uler

 CATATAN PERKEMBANGAN.
HARI /
NO
TANGGAL
NO DXN H. PERKEMBANGAN PARAF
1. Jum’at No 1S : Pasien mengatakan rasa
19-10-2001 nyeri masih terasa.
O : Raut muka tampak meringis
saat batuk.
A : Masalah belum teratasi.
P : Kolaborasi dengan medis
dalam pemberian obat.
I : Therapy oral Efoxol 3 x 1 tab.
E : Nyeri mulai berkurang,
R : Teruskan therapy.
No 2
2. Jum’at
19-10-2001.
S : Pasien mengatakan badan
masih terasa lemah.
O : Pasien masih tirah baring.
Oedema (+).
A : Masalah masih relevan.
P : Kolaborasi dengan Medis dalam
pemberiaan antidiuretik.
No 3I : Therapy Inj Lasix 2 x 1 amp.
E : Oedema kaki mulai
berkurang.
R : Teruskan therapy yang ada.
3. Sabtu.
20-10-2001 S : Pasien mengatakan kulitnya sudah
tidak terasa lembab lagi.
O : Pasien mampu
mendemonstrasikan tehnik
relasasi kulit, dengan sering
miring kiri-kanan.
A : Masalah dapat teratasi.
P : Teruskan perawatan PX

You might also like