Professional Documents
Culture Documents
PENGKAJIAN
I. BIODATA.
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Wartini Santi.
: 57 tahun.
Jenis kelamin : Perempuan.
Pendidikan : SD
Agama : Islam.
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Status perkawinan : Janda.
Alamat : Jl. Intan Sari Rt 15 No 35. Banjarbaru.
Tgl masuk RS / Pusk : 14 – 10 – 2001.
Tgl pengkajian : 17 – 10 – 2001.
Nomor register : 462964
Dignosa medis : Decompensasi Cordis.
C. Kepala.
Bentuk kepala mesosepal. Distribusi rambut merata.
Warna rambut hitam dan tipis, tampak adanya uban.
Kotoran kulit kepala / ketombe (-).
Kadang kepala terasa pusing berputar.
D. Penglihatan.
Gerakan bola mata simetris. Refleks terhadap cahaya (+).
Sklera mata tampak keruh, tampak adanya sekret pada palpebra bawah.
Penglihatan terganggu, pasien menggunakan alat bantu kacamata minus.
Konjungtiva pucat, sklera keruh.
J. Abdomen.
Bentuk simetris, kembung ( + ).
Nyeri tekan epigastrium (+).
Pada palpasi tidak teraba pembesaran hati dan limfe.
Terdengar bising usus.
K. Sistem reproduksi.
Jenis kelamin perempuan.
Menurut pasien, waktu merarshe pada usia 13 th, dan aminorhoe pada usia 50 th.
Tidak pernah menderita gangguan pada sistem reproduksi.
Pasien mempunyai anak 4 orang, 3 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.
B. Personal hygiene.
Pola mandi 2 x sehari. Gosok gigi 2 x sehari.
Sanitasi asir bersih dari sumber PDAM.
Ganti baju biasanya 2 x sehari
C. Nutrisi.
Pola makan 3 x sehari. Terdiri dari lauk dan pauk,biasanya pasien suka makan makanan yang
mengandung santan, tapi tidak suka yang asin – asin
Suka makan jeroan (lemak).
Di RS diet yang disediakan Bubur rendah garam.
Minum air putih 5 – 7 gelas sehari.
Biasanya pasien minum kopi 1 gelas dipagi hari, namun sejak masuk RS pasien tidak
diperbolehkan minum kopi.
D. Eliminasi.
Pola BAB biasanya 1 x sehari, biasanya pada pagi hari setelah bangun tidur, namun sejak
pasien masuk RS, pasien baru 1 x BAB.
Pola BAK biasanya 5 – 7 x sehari. Namun sejak masuk RS pasien menggunakan poly kateter.
E. Sexualitas.
Lamanya menikah 38 tahun.
Suami pasien telah meninggal pada tahun 1999 yang lalu karena sakit stroke.
F. Psikososial.
Pasien tampak cemas akan penyakit yang dideritanya, jikalau akan berdampak negatif
terhadap dirinya.
Pasien juga merasa cemas karena ia tidak dapat mencari nafkah untuk membiayai anak
bungsunya yang masih kuliah di Fakultas Tehnik Unlam semester 9.
G. Spiritual.
Pasien beragama Islam.
Pasien mengatakan ia selalu menjalankan shalat 5 waktu selagi sehat, namun sejak sakit dan
kaki yang bengkak ia tidak dapat melakukan salat.
Pasien percaya bahwa penyakit ini datangnya dari Tuhan YME, bukan karena guna – guna
atau santet.
B. Rontgen
Hasil :…Tidak dilakukan pemeriksaan.
C. EKG.
Hasil :…Tgl 16 – 10 – 01 : Terdapat infark pada anterior & lateral.
D. Pengobatan :
Infus RL 20 tts / mt.
Inj Amoxan 3 x 1 gr.
Inj Lasix 2 x 1 amp.
Inj Neorobat 1 x 1 amp.
Efoxol 3 x 1 tab.
ANALISA DATA
DATA SUBYEKTIF & OBYEKTIF
ETIOLOGI MASALAH
INTERVENSI KEPERAWATAN
2. Catat 4. Menurunkan
respon kerja
cardiopol miokardia.
munal 3.Mencatat
Rabu Jangka panjang terhadap frekuensi
17 – 10 Mempertahan kan aktivitas, jantung.
2001 integritas kulit. catat
takhikardi
Jangka pendek , 1. kulit beresiko
Mendemonstrasika diespnoe, karena
n tehnik mencegah berkering gangguan
kerusakan kulit. at, pucat. imobilitas
fisik.
Resiko terhadap
kerusakan 2. Memperbaiki4.Membatasi
sirkulasi / aktivitas pada
integritas kulit saat nyeri
berhubungan menurunkan
waktu satu dada.
dengan tirah 3. Catat
baring ditandai frekuensi area yang
dengan : jantung menggangu
Berkeringat. dihubung aliran darah.
BAB di tempat kan
tidur. dengan 3. Terlalu kering
laporan atau lembab 1. Mengobservas
Edema pitting.
nyeri dada dapat i dan mencatat
mempercepat adanya
kerusakan benjolan di
kulit. sekitar kulit
atau adanya
4. Edema edema
interstitial &
4. Batasi
gangguan 2.Memberikan
aktivitas
sirkulasi perawatan
pada
memperlambat kulit terutama
daerah
absorsi obat. pada daerah
nyeri.
punggung,
pantat, dan
lipatan kulit
dengan bedak,
terutam
setelah pasien
1. Observas diseka.
i adanya
benjolan,,
edema, 3.Mengubah posisi
atau tirah baring
kegemuka setiap 1 jam
n. sekali.
2. Ubah
posisi
tidur 4.Menghindari
pasien pemberian
sesering obat secara
mungkin, intramuskuler.
bantu
latihan
gerak
pasif.
3. Berikan
perawatan
kulit
sesering
mungkin
4. Hindari
pemberian
obat
intramusk
uler
CATATAN PERKEMBANGAN.
HARI /
NO
TANGGAL
NO DXN H. PERKEMBANGAN PARAF
1. Jum’at No 1S : Pasien mengatakan rasa
19-10-2001 nyeri masih terasa.
O : Raut muka tampak meringis
saat batuk.
A : Masalah belum teratasi.
P : Kolaborasi dengan medis
dalam pemberian obat.
I : Therapy oral Efoxol 3 x 1 tab.
E : Nyeri mulai berkurang,
R : Teruskan therapy.
No 2
2. Jum’at
19-10-2001.
S : Pasien mengatakan badan
masih terasa lemah.
O : Pasien masih tirah baring.
Oedema (+).
A : Masalah masih relevan.
P : Kolaborasi dengan Medis dalam
pemberiaan antidiuretik.
No 3I : Therapy Inj Lasix 2 x 1 amp.
E : Oedema kaki mulai
berkurang.
R : Teruskan therapy yang ada.
3. Sabtu.
20-10-2001 S : Pasien mengatakan kulitnya sudah
tidak terasa lembab lagi.
O : Pasien mampu
mendemonstrasikan tehnik
relasasi kulit, dengan sering
miring kiri-kanan.
A : Masalah dapat teratasi.
P : Teruskan perawatan PX