You are on page 1of 2

Deskripsi

Brucellosis adalah penyakit yang menular dari hewan ke manusia terutama melalui kontak
langsung dari hewan terinfeksi, minum susu dari hewan terinfeksi dan menghirup udara yang tercemar
oleh bakteri penyebab Brucellosis yaitu Brucella sp. Brucellosis memiliki dampak terhadap kesehatan
masyarakat di hampir seluruh Negara. Brucellosis memiliki dampak ekonomi sangat tinggi berkaitan
dengan rendahnya produktivitas hewan penderita dan pada manusia tingginya biaya pengobatan akibat
durasi pengobatan yang lama.Brucellosis merupakan salah satu penyakit hewan menular strategis karena
penularannya sangat cepat antar batas dan lintas daerah, sehingga memerlukan pengaturan lalu lintas
hewan yang ketat Di Indonesia, kasus Brucellosis pada hewan ditemukan pertama kali tahun 1915 pada
sapi di Jawa, hingga tahun 2014 belum semua daerah di Indonesia bebas Brucellosis. Indonesia memiliki
33 propinsi, namun hanya 10 propinsi yang dinyatakan bebas dari Brucellosis pada hewan, yaitu Riau,
Sumatera Barat , Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Bangka Belitung, Bali, Nusa Tenggara Barat ,
Nusa Tenggara Timur dan seluruh pulau Kalimantan. Hal tersebut menyebabkan Brucellosis menjadi
salah satu penyakit zoonosis yang mendapat perhat ian utama dalam upaya pemberantasan oleh
Kementerian Pertanian RI.
Dampak yang disebabkan Brucellosis sangat luas berupa penularan yang sangat cepat antar
hewan, termasuk potensi penularan ke manusia dan menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup t inggi
pada peternak. Hingga saat ini seluruh wilayah Indonesia belum bebas dari Brucellosis, mengingat
pemeliharaan hewan ternak masih secara konvensional dan belum memperhat ikan aspek kebersihan.
Situasi sepert i itu menyebabkan peluang penularan Brucellosis ke manusia sangat t inggi karena hewan
ternak sepert i sapi perah yang merupakan induk semang Brucella sp masih banyak yang terinfeksi
Brucellosis. Brucella sp masuk ke dalam tubuh hewan melalui mulut , saluran reproduksi, oronasal,
mukosa konjungt iva dan luka terbuka. Hewan yang mengalami keguguran dapat mengeluarkan Brucella
sp dalam jumlah banyak dalam membran fetus, cairan reproduksi, urin dan feses yang dapat mencemari
rumput dan air minum, sehingga menyebabkan penularan antar hewan Penularan pada manusia dapat
terjadi dengan mengkonsumsi susu dan daging asal hewan yang mengandung Brucella sp. Penularan
paling banyak melalui konsumsi susu dan produk olahannya yang t idak dipasteurisasi sempurna, karena
Brucella sp dapat bertahan hingga beberapa bulan di susu dan produk olahannya

Etiologi

Brucellosis dikenal sebagai penyakit keluron menular yang disebabkan bakteri dari genus
Brucella. Genus ini termasuk famili Brucellaceae seperti Pasteurella sp., Bordetella sp.,
Haemophilus sp., dan Actinobacillus sp., berbentuk coccobacillus atau batang pendek dan
termasuk gram negatif yang kesemuanya bersifat patogenik, baik pada manusia maupun hewan.
Bakteri ini adalah parasit obligat karena berpredileksi di dalam sel (intraseluler) dan
berkemampuan untuk menginvasi semua jaringan hewan sehingga dapat menyebabkan
bermacam-macam infeksi. Brucellosis dapat menyerang bebagai ternak diantaranya sapi, domba,
kambing dan babi. Brucelosis ini bersifat zoonosis sehingga dapat menyerang manusia. Sumber
penularan penyakit ini adalah cairan genital, semen dan susu. Dijelaskan juga bahwa padang
rumput, pakan dan air yang tercemar merupakan sarana utama penyebarannya. Pada sapi dewasa
yang sudah dewasa kelamin 6 terutama sapi bunting sangat peka terhadap infeksi Brucella
abortus. Namun sapi dara dan tidak bunting banyak yang resisten terhadap infeksi ini. Penularan
penyakit ini juga dapat melalui kontak langsung dengan kulit luka, ambing terinfeksi dan
inseminasi dengan semen yang tercemar. Organisme ini bersifat patogen intraselular fakultatif.
Kekerabatan di dalam famili Brucellaceae sangat erat sekali, sangat kecil perbedaan genetik
diantara serovar yang ada. Salah satu serovar yang penting adalah Brucella abortus (1-9).
Kondisi lingkungan dengan kelembaban tinggi, suhu rendah, dan tidak ada sinar matahari,
organisme ini dapat bertahan hidup selama beberapa bulan dalam air, fetus abortus, wol, jerami,
lumpur, peralatan dan pakaian. Brucella mampu bertahan pada kondisi kering, terutama bila ada
bahan organik dan dapat bertahan hidup dalam debu dan tanah. Bakteri ini mempunyai
komponen yang terdiri dari membran sitoplasma dan dinding sel. Dinding sel Brucella abortus
terdiri dari peptidoglikan, protein dan membran luar. Membran luar terdiri dari peptidoglikan dan
lipopolisakarida. Protein dinding sel dari setiap galur Brucella abortus sebagian mempunyai
kesamaan dalam komposisi asam aminonya. Namun juga mempunyai perbedaan seperti dalam
komposisi metionin, isoleusin, tirosin dan histidin. Protein yang paling bersifat antigenik
diharapkan mampu merangsang timbulnya antibodi spesifik sedini mungkin. Antibodi tersebut
berguna dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi Brucella abortus, sedangkan proteinnya sangat
berguna sebagai reagen diagnosis.

Daftar Pustaka

Novita, risqa. 2016. Brucellosis : Penyakit Zoonosis Yang Terabaikan.


Pusat Penelitian dan
Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI.

You might also like