Professional Documents
Culture Documents
BANJARBARU
2008
PERCOBAAN VI
ASAM KARBOKSILAT
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan praktikum ini adalah memahami reaksi-reaksi analisis
gugus karboksilat dalam suatu senyawa.
Asam format terdapat pada semut merah (asal dari nama), lebah, jelatang
dan sebagainya (juga sedikit dalam urine dan peluh). Sifat fisika: cairan, tak
berwarna, merusak kulit, berbau tajam, larut dalam H2O dengan sempurna. Sifat
kimia: asam paling kuat dari asam-asam karboksilat, mempunyai gugus asam
dan aldehida (Riawan, 1990).
Garam organik yang membentuk dan memiliki sifat fisik dari garam
anorganik padatannya, NaCl dan KNO3 adalah garam organik yang meleleh
pada temperatur tinggi, larut dalam air dan tidak berbau. Reaksi yang terjadi
adalah:
2. Reaksi Esterifikasi
3. Reaksi Oksidasi
Reaksi terjadi pada pembakaran atau oleh reagen yang sangat kokoh dan
kuat seperti asam sulfat, CrO3, panas. Gugus asam karboksilat teroksidasi
sangat lambat.
A. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah pemanas bunsen, botol
semprot, pipet tetes, gelas bekker, tabung reaksi, gelas ukur, penjepit.
B. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah KMnO4, Natrium
asetata, asam formiat, fehling A, fehling B, NaOH, H2SO4 pekat, Etil asetat,
Asam asetat, etanol 70%, Asam propionat, dan FeCl3.
a. Oksidasi aldehid
b. Hidrolisis ester
3. Esterifikasi
3. Dituang isi tabung reaksi ke dalam air dan dicatat bau ester yang timbul.
4. Oksidasi
1. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 0,5 ml asam format dan ditambahkan 0,5 ml
fehling A dan B.
V. HASIL PENGAMATAN
A. Hasil
3. Esterifikasi
4. Oksidasi
B. Pembahasan
a. Oksidasi aldehid
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memasukkan 0,5 ml KMnO4 ke
dalam tabung reaksi dan menambahkan 2 tetes H2SO4 pekat. Kemudian dikocok
agar larutan homogen. Menambahkan 0,5 ml sampel asetaldehid lalu dipanaskan
dalam penangas air, pemanasan dilakukan untuk mempercepat reaksi yang
berlangsung. Maka didapatkan perubahan yang terjadi adalah larutan terasa panas,
mengalami perubahan warna dari ungu menjadi cokelat, muncul gelembung, dan
bau menyengat. Percobaan di atas menunjukkan adanya reaksi positif dari sampel
asetaldehid karena terbentuknya asam karboksilat yang dibuktikan dengan bau
yang menyengat. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
R C H + [ O ] RCO2H
Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.
b. Hidrolisis ester
Kesalahan! Nama file tidak ditentukan. Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.
+ –
H / OH
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memasukkan 0,5 ml larutan Na-
asetat dan 0,5 ml H2SO4encer. Kemudian mengocok agar larutan menjadi homogen
dan dipanaskan agar reaksi berlangsung lebih cepat. Maka didapatkan perubahan
yang terjadi adalah larutan berwarna bening, dan bau yang dihasilkan adalah bau
kapur barus. Hal tersebut menunjukkan adanya reaksi positif dari Na-asetat karena
munculnya bau kapur barus yang menunjukkan ada proses pembentukan asam
karboksilat. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
2CH3CO2Na + H2SO4 Na2SO4 + 2CH3CO2H
Asam asetat
Asam format
Asam propionat
3. Esterifikasi
Reaksi yang terjadi pada etanol 70% dan etanol absolut adalah sama seperti di atas.
Bedanya hanya pada bau yang dihasilkan. Etanol 70% baunya adalah bau balon dan
sedikit bau asetat (menyengat). Sedangkan pada etanol absolut berbau balon
(keton) saja. Hal ini disebabkan pada etanol 70% terdapat 30% air, yang berfungsi
sebagai pengikat air, sehingga ketika larutan dituangkan ke air menghasilkan bau
yang menyengat.
4. Oksidasi
Asam format
Kalor
Asam asetat
Kalor
Asam propionat
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dimasukkan ke dalam tabung reaksi
0,5 ml asam format dan ditambahkan 0,5 ml fehling A dan B. Kemudian dipanaskan
dalam penangas selama 2 menit pemanasan dilakukan untuk mempercepat reaksi
yang berlangsung. Pada sampel asam format larutan terdiri atas dua bagian, lapisan
atas berwarna biru tua dan lapisan bawah berwarna kuning kecoklatan. Pada asam
asetat, setelah dilakukan pemanasan pada larutan, tidak terjadi perubahan secara
fisik pada larutan, yakni larutan tetap berwarna biru muda. Hal ini menunjukkan
bahwa asam asetat tidak bisa dioksidasi oleh reagen fehling disebabkan karena
asam asetat tergolong asam lemah, sehingga memiliki daya oksidasi yang lemah
pula dan tidak dapat mereduksi larutan fehling. Reaksi yang terjadi dapat dituliskan
sebagai berikut:
Fehling A dan B (Kalor)
Asam asetat
Asam Propionat
VI. KESIMPULAN
2. Percobaan hidrolisis ester didapatkan reaksi positif dari etil asetat karena
timbulnya bau balon yang menunjukkan proses pembentukan asam
karboksilat.
3. Reaksi garam karboksilat dengan asam sulfat didapatkan reaksi positif dari
Na-asetat karena timbulnya bau kapur barus yang menunjukkan proses
pembentukan asam karboksilat.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasatr Kimia Organik. Bina
Aksara. Jakarta.