Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
struktur dan sifat-sifat yang khas, termasuk bakteri. Bakteri yang hidup
hampir tidak berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri
bentuk sel bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, sehingga untuk
sel bekteri, sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Hal
Oleh karena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salahsatu
Prinsip dasar dari pewarnaan ini adalah adanya ikatan ion antara
komponen seluler dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarnaan yang
disebut kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya muatan listrik baik
muatan ini maka dapat dibedakan pewarna asam dan pewarna basa.
bakteri ini yaitu untuk mengetahui bentuk-bentuk dari bakteri dan untuk
atau negatife.
B. Rumusan Masalah
pengecatan negatif ?
C. Maksud Praktikum
D. Tujuan Praktikum
E. Manfaat Praktikum
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Umum
terlebih dahulu difiksasi agar terikat (menempel) pada kaca objek. Tanpa
dinding sel terhadap tinta safranin atau kristal violet. Bakteri yang tetap
berwarna ungu dengan pewarnaan oleh kristal violet disebut bakteri gram
sedangkan bakteri yang warna ungunya hilang jika dibilas dengan alkohol,
2008).
gram positif berwarna ungu (violet) dan bakteri gram negatif berwarna
dinding selnya, dimana pada bakteri gram negatif lebih rumit dari pada
digunakan untuk memeriksa kualitas fraksi selama isolasi dari bagian sel
tertentu seperti halnya sel yang utuh, misalnya sel bakteri (Hariano, 2013).
Biasanya spesimen mempunyai sifat relatif stabil dan dapat pula disimpan
B. Uraian Bahan
BM / RM : 46,07 / C2H6O
tidak berasa.
RM/BM : C16H18CIN3S.2H2O/372,90
Gram.
BAB III
METODE KERJA
A. Alat
Adapun alat – alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah
Botol semprot, Korek api, Mikroskop, Objek dan deck glass, Ose bulat,
B. Bahan
C. Cara Kerja
A. Pengecatan Negatif
lalu difiksasi. Setelah dingin, diambil suspense biakan murni bakteri uji
Kemudian diambil tinta cina atau nigrosin dengan ose sedikit dan
B. Pengecatan Sederhana
Setelah dingin, noda pada gelas obyek ditetesi dengan metilen biru 1
atau 2 tetes dan dibiarkan 1 atau 2 menit. Dicuci dengan air mengalir
C. Pengecatan Gram
pengecatan tersebut.
BAB IV
KAJIAN PRAKTIKUM
A. Data Pengambilan
2. Tabel Pengamatan
a) Pengecatan Sederhana
b) Pengecatan Negatif
c) Pengecatan Gram
B. Pembahasan
sehingga sel bakteri akan berwarna sesuai dengan cat yang digunakan
melekatkan sel pada gelas obyek, membunuh mikroba karena sel dalam
keadaan mati lebih mudah diwarnai daripada sel dalam keadaan hidup.
dan bahan yang akan digunakan, kemudian diambil satu ose suspensi
atas gelas objek, lalu difiksasi. Selanjutnya ditetesi dengan Methylen Blue
sebanyak 1 – 2 tetes dimana metilen blue sebagai zat atau cat yang akan
selama 15 detik, kemudian dicuci dengan air mengalir dan sisa air diserap
gelas, lalu diambil satu ose biakan murni dan dicampur dengan Nigrosin
pada nigrosin pada sudut 30o dan setelah sudah menyebar ke bagian
objek tersebut, lalu dengan cepat digeser kekiri sehingga terbentuk olesan
bakteri gram negatif dan bakteri gram positif dengan menggunkan empat
cat pewarna, cat pertama sebagai cat utama, cat kedua sebagai
pengintensifan cat utama, cat ketiga sebagai pencuci dan cat keempat
menjadi lebih kuat, kemudian dicuci dengan air mengalir dan sisa airnya
menit lalu dicuci dengan ar mengalir dan sisa airnya diserap dengan
dicuci dengan air mengalir dan sisa airnya diserap dengan tissue. Terakhir
ditutup dengan dek gelas lalu diamati di bawah mikroskop. Adapun hasil
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
1. Pengecatan sederhana
Fiksasi
( perbesaran 40 x)
2. Pengecatan Negatif
Diambil objek glass lalu letakkan disebelah luar nigrosin dengan posisi
miring (30o)
3. Pengecatan Gram
Biarkan 1 menit
Biarkan 1 menit
Didiamkan 30 detik
Diamkan 30 detik