You are on page 1of 14

MAKALAH BIOKIMIA

MEKANISME KERJA HORMON

Oleh Kelompok :

Defi Arista (16.1.016)

Della Dwi Mareta (16.1.017)

Denok (16.1.018)

Devi Dwi Lestari (16.1.019)

Devita Oktaviana MT (16.1.020)

POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN MALANG


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

SEPTEMBER 2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. Berkat rahmat, petunjuk, dan
pertolongan-Nya penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Adapun judul dari makalah
ini yaitu “Hormon”. Tugas ini ditulis sebagai tugas akhir mata kuliah ilmu biokimia
dasar semester satu

Harapan penulis semoga makalah ini dapat dijadikan bahan untuk belajar dan
menambah ilmu pengetahuan dalam memahami.Penulis menyadari makalah ini jauh
dari kesempurnaan,penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk kesempurnaan makalah selanjutnya
Malang, 8 oktober 2016

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hormon (dari bahasa Yunani, yang berarti "yang menggerakkan") adalah pembawa
pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel. Definisi dari hormon adalah senyawa
organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu). Semua organisme
multiselular, termasuk tumbuhan, memproduksi hormon. Hormon berfungsi untuk
memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau
aktivitas tertentu (Anonim, 2011).

Hormon dikeluarkan dan masuk ke aliran darah dalam konsentrasi rendah hingga
menuju ke organ atau sel target. Beberapa hormon membutuhkan substansi pembawa
seperti protein agar tetap berada di dalam darah. Hormon lainnya membutuhkan
substansi yang disebut dengan reservoir hormon supaya kadar hormon tetap konstan dan
terhindar dari reaksi penguraian kimia. Saat hormon sampai pada sel target, hormon
harus dikenali oleh protein yang terdapat di sel yang disebut reseptor. Molekul khusus
dalam sel yang disebut duta kedua (second messenger) membawa infomasi dari hormon
ke sel.
Tindakan yang dilakukan karena pesan hormon sangat bervariasi, termasuk diantaranya
adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel
terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme
dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase
kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat
mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus
reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.

Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar
endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem
organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormon dilepaskan langsung ke
aliran darah, walaupun ada juga jenis hormon yang disebut ektohormon (ectohormone)
yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke
sel target.

Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari
otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui
kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan
memerintahkan kelenjar pituitari untuk mensekresikan hormonnya dengan mengirim
faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan
mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan hormon?


2. Apakah ciri-ciri hormon?
3. Bagaimanakah Factor yang mempengaruhi kerja hormone?
4. Bagaimanakah klasifikasi hormon berdasarkan fungsinya?
5. Bagaimanakah klasifiikasi hormon berdasarkan tempat pembentukannya?
6. Bagaimanakah biosintesa dan sekresi hormon?

1.3 Tujuan Masalah


Makalah ini dibuat untuk menambah wawasan bagi pembaca dan untuk
melengkapi tugas ilmu biomedik dasar pada semester 1 jurusan keperawatan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hormon

Hormon berasal dari bahasa Yunani, yaitu horman yang artinya “yang
menggerakkan”, jadi hormon adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau
antarkelompok sel. Hormon merupakan suatu kelompok heterogen pesan-pesan kimia
yang berperan mengkoordinasi aktifitas berbagai jaringan dalam tubuh. Hormon adalah
suatu pesan kimia yang disintesa pada sel-sel khusus dan ditranspor ke sel sasaran yang
jauh letaknya melalui darah. Kebanyakan hormon disekresi langsung ke sirkulasi. Akan
tetapi, beberapa hormon disekresi oleh jaringan yang secara primer bukan jaringan
endokrin. Hormon lainnya disekresi oleh lebih dari satu jaringan. Suatu jaringan
merupakan sasaran untuk hormon tertentu hanya bila jaringan tersebut mengandung
protein reseptor spesifik yang mengikat hormon dan menimbulkan respon selular.
Hormon mengatur aktifitas jaringan sasarannya melalui 2 cara umum: (1) dengan
mengatur aktivitas protein yang sudah ada dalam sel pada saat kerja hormonal, dan (2)
dengan mengatur sintesis atau degradasi protein. (S.Colby.1999:263)

 Ciri- ciri dari hormon adalah:


1. Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam
jumlah sangat kecil.
2. Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target.
3. Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus.
4. Memiliki pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga
mempengaruhi beberapa sel target berlainan (Faisal, 2011).
 Faktor yang mempengaruhi kerja hormon pada organ sasaran :
1. Kecepatan sintesis hormon dan sekresi hormon dan kelenjarnya.
2. Sistem transportasi hormon di dalam plasma (spesifik carrier protein).
3. Reseptor hormon khusus yang terdapat pada organ sasaran yang berbeda dengan
letak reseptornya.
4. Kecepatan degradasi hormon.
5. Kecepatan perubahan hormon dari bentuk inaktif menjadi bentuk yang aktif.
6. Jarak

Klasifikasi Hormon Berdasarkan Fungsinya

Klasifikasi hormon Berdasarkan Fungsi

 Hormon perkembangan: hormon yang memegang peranan di dalam perkembangan,


pertumbuhan dan reproduksi.
 Hormon metabolisme: hormon yang mempunyai peranan dalam proses metabolisme.
 Hormon trofik: hormon yang dihasilkan oleh suatu sistem yang merangsang kelenjar
endrokin untuk menghasilkan hormon.
 Hormon pengatur metabolisne mineral dan air: hormon yang mengatur homeostatik
mineral dan konservasi air tubuh.
 Hormon pengatur sistem kardiovaskuler: hormon yang mengatur aktivitas konduksi dan
kontraksi jantung.

 Klasifiikasi Hormone Berdasarkan Tempat Pembentukannya


1. Kelenjar hipofise
Suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak yang memegang
peranan penting dalam sekresi hormon dari suatu organ endokrin. Dapat
dikatakan sebagai kelenjar pemimpin sebab hormon-hormon yang dihasilkanya
dapat mempengaruhi pekerjaaan kelenjar lainya. Kelenjar hipofise terdiri dari dua
lobus. Lobus anterior (Adenohipofise). Menghasilkan sejumlah hormon yang
bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua organ endokrin yang lain.
1. Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh
2. Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam
menghasilkan hormon tiroksin.
3. Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal dalam
menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal.
4. Hormon gonadotropik berasal dari Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang
merangsang perkembangan folikel degraf dalam ovarium dan pembentukan
spermatozoa dalam testis.
5. Luteiizing Hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron dalam
ovarium dan testoteron dalam testis. Interstisial Cell Stimulating Hormone (ICSH).

Lobus posterior disebut juga Neurohipofise. Mengeluarkan dua jenis hormon;

1. Hormon anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal membuat
kontraksi otot polos ADH disebut juga hormon pituitrin.
2. Hormon oksitosin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan
mengeluarkan air susu sewaktu menyusui. Kelenjar hipofise terletak didasar tengkorak,
didalam fosa hipofise tulang spenoid.

2. Kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid terdiri atas dua buah lobus yang terletak disebelah kanan trakea
diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yangt melintasi trakea disebelah depan dan
terdapat didalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding laring.

Atas pengaruh hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofise lobus anerior,
kelenjar tiroid ini dapat memproduksi hormon tiroksin. Adapun fungsi dari hormon
tiroksin ; mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam tubuh dan mengatur pertumbuhan
jasmani dan rohani.

3. Kelenjar paratiroid
Kelenjar paratiroid terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat didalam
leher, kelenjar ini berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan
para hormon atau hormon para tiroksin. Masing –masing melekat pada bagian belekang
kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar
kalsium dan fosfor didalam tubuh.

4. Kelenjar timus
Kelenjar timus terletak didalam mediastinum di belakang os sternum atau
teletak didalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea dan hanya dijumpai pada
anak-anak dibawah 18 tahun. Warnanya kemerah-merahan dan terdiri dari dua
lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram aau lebih
sedikit. Ukuran kelenjar timus bertambah pada masa remaja dar 30-40 gram
kemudian berkerut lagi.
Adapun hormon yang dikeluarkan kelenjar timus berfungsi sebagai
berikut;
1. Mengaktifkan pertumbuhan badan
2. Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin
5. Kelenjar suprarenal
Kelenjar suprarenal jumlahnya ada dua, terdapat pada bagian atas ginjal
kiri dan kanan. Ukuranya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar
suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu
1. Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol
yang disebut korteks
2. Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor
adrenalin (nor epinefrin)
Zat-zat tadi disekresikan dibawah pengndalian sistem persarafan
simpatis. Sekresinya bertambah dalam keadaan emosi seperti
marah,takut serta dalam keadaan asfiksia dan kelaparan. Pengeluaran
yang bertambah itu menaikan tekanan darah guna melawan shok.
Nor adrenalin menaikan tekanan darah dengan merangsang serabut
otot didalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi, adrenalin
membantu metabolisme karbohidrat dengan jalan menambah
pengeluaran glukosa dari hati.
Beberapa hormon terpenting yang disekresikan olehkorteks adrenal
adalah; Hidrokortison, aldosteron, dan kortikosteron. Semuanya
bertalian erat dengan metabolisme, pertumbuhan fungsi ginjal dan
fungsi otot. Pada insufiesiensi (penyakit aldison) penyakit nampak
kurus dan nampak sakit paling lemah, terutama karena tidak adanya
hormon ini, sednangkan ginjal gagal menyimpan natrium dalam darah
terlampau banyak, penyakit ini diobati dengan kortison
6. Kelenjar pankreatika
Kelenjar ini terdapat pada bagian belakang lambung di depan vertebrata
lumbalis I dan II terdiri dari sel-sel alpha dan beta. Sel alpha menghasilkan
hormon glukagon sedangkan sel- sel beta menghasilkan hormon insulin. Hormon
yang diberikan untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein
yang dapat turut dicernakan oleh enzim-enzim pencernaanprotein
Fungsi hormon insulin adalah untuk mengedalikan glukosa dan bila
digunakan sebagai pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk
mengobservasi dan menggunakan glukosa dan lemak
Pulau –pulau lngerhans berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas dan
terbanyak pada bagian kedua pankreas. Dalam tubuh terdapat 1-2 juta pulau-
pulau langerhans, sel dalam pulau ini dapat dibedakan atas dasar granulasi dan
pewarnanya separuh dari sel ini mensekresi insulin yang lainya menghasilkan
polipeptida dari mpankreas diturunkan pada bagian eksokrin pankreas.
Fungsi kepulauan langerhans;sebagai unt sekresi dalam pengeluaran homeostatik
nutrisi, menghambat sekresi insulin, glukagon dan polipeptida pankreas, serta
menghambat sekresi glikogen.
7. Kelenjar kelamin
Kelenjar testika terdapat pada pria yaitu, pada skrotum menghasilkan
hormon testoteron. Adapun fungsi hormon testoteron. Mementukan sifat
kejantanan, misalnnya ada jenggot, kumis, jakun dan lain-lain. Menghasilkan sel
mani (spermatozoid) serta mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki.
Kelenjar ovarika terdapat pada wanita yaitu, pada ovarium disamping kiri
dan kanan uterus. Menghasilkan hormon estrogen dan progesteron, hormon ini
dapat mempegaruhi pekerjaan uterus serta memberika sifat kewanitaan, misalnya
pinggul yang membesar, bahu sempit dan lain-lain.

Biosintesa Dan Sekresi Hormon

Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu.
Dahulu sekresi hormonal dikenal dengan cara dimana hormon disintesis dalam suatu
jaringan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut sebagai
fungsi Endokrin. Ini bisa dilihat dari sekresi hormon Insulin oleh pulau β Langerhans
Pankreas yang akan dibawa melalui sirkulasi darah ke organ targetnya sel-sel hepar.

Sekarang diakui hormon dapat bertindak setempat di sekitar mana mereka


dilepaskan tanpa melalui sirkulasi dalam plasma di sebut sebagai fungsi Parakrin,
digambarkan oleh kerja Steroid seks dalam ovarium, Angiotensin II dalam ginjal,
Insulin pada sel α pulau Langerhans.Hormon juga dapat bekerja pada sel dimana dia
disintesa disebut sebagai fungsi Autokrin. Secara khusus kerja autokrin pada sel kanker
yang mensintesis berbagai produk onkogen yang bertindak dalam sel yang sama untuk
merangsang pembelahan sel dan meningkatkan pertumbuhan kanker secara
keseluruhan.

Gambar sekresi hormon

Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian


dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama
melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus
akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan
mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke
posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.

Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-
selnya masih aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam
tahap perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan). Transfer
hormon dari satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh
(xilem dan floem) atau transfer antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu
yang menghasilkan hormone

Mekanisme kerja hormon

• Sekresi endokrin.
Sel endokrin mensekresi hormon→ hormon dialirkan ke darah → ditangkap oleh
reseptor pada sel sasaran
Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu.
Dahulu sekresi hormonal dikenal dengan cara dimana hormon disintesis dalam suatu
jaringan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut
sebagai fungsi Endokrin
Ini bisa dilihat dari sekresi hormon Insulin oleh pulau β Langerhans Pankreas
yang akan dibawa melalui sirkulasi darah ke organ targetnya sel-sel hepar. Sekarang
diakui hormon dapat bertindak setempat di sekitar mana mereka dilepaskan tanpa
melalui sirkulasi dalam plasma di sebut sebagaifungsi Parakrin, digambarkan oleh kerja
Steroid seks dalam ovarium, Angiotensin II dalam ginjal, Insulin pada sel α pulau
Langerhans.Hormon juga dapat bekerja pada sel dimana dia disintesa disebut
sebagai fungsi Autokrin.Secara khusus kerja autokrin pada sel kanker yang mensintesis
berbagai produk onkogen yang bertindak dalam sel yang sama untuk merangsang
pembelahan sel dan meningkatkan pertumbuhan kanker secara keseluruhan.
• Neurosekresi.
Badan sel saraf mensekresi hormon→ melalui akson hormon dialirkan melalui aliran
darah → hormon ditangkap oleh reseptor pada sel sasaran
• Neurotransmisi.
Badan sel saraf mengeluarkan sinyal → sehingga mempengaruhi sel sasaran melakukan
sesuatu

Negative Feedback System dan Positive Feedback System


System pengaturan tubuh yang lain untuk mempertahankan homeostasis ini
adalah dengan system umpan balik negative (negative feedback system),peningkatan
atau penurunan suhu tubuh, tubuh akan memberikan reaksi berlawanan-sistem ini
menguntungkan bagi tubuh. Sedangkan system umpan balik positif ataupositive
feedback system sering merugikan tubuh karena reaksinya memperburuk keadaan dan
merupakan lingkaran setan seperti pendarahan, hipotensi, gangguan perfusi jaringan
termasuk miokard.

Pengaturan produksi hormone


1. Umpan balik negative
Berusaha agar kejadian ini tidak berlanjut terus (agar tetap stabil). Berlaku di
hampir semua sistem tubuh. (Jika produk sudah berlebihan, berusaha untuk
menghentikan).
2. Umpan balik positif
Terdapat pada 4 sistem:
a. Proses penghantaran impuls saraf
b. Proses pembekuan darah
c. Proses partes (persalinan)
d. Proses ovulasi

Proses umpan balik


Hypothalamus – menghasilkan RH – menuju adenohypofisis – menghasilkan
SH – menuju target gland – menghasilkan hormone. Jika hormone yang dihasilkan
sudah banyak, target gland – hormone – ke hypothalamus dan atau adenohypohisis
untuk menghambat produksi RH atau SH. Jika hormone yang dihasilkan kurang, target
gland akan merangsang hypothalamus untuk menghasilkan RH.
Contoh pada proses ovulasi
LH dan FSH diproduksi – berikatan dengan estrogen – estrogen memberi umpak balik
positif – LH meningkat – tidak terjadi umpan balik negatif – terjadi lonjakan LH –
terjadi ovulasi.
Jika tidak sampai terjadi lonjakan LH maka tidak terjadi ovulasi (siklus anovulatoa).
Jika umpan balik terganggu, dapat menyebabkan terjadi akromegali atau gigantisme.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Hormon merupakan suatu kelompok heterogen pesan-pesan kimia yang berperan


mengkoordinasi aktifitas berbagai jaringan dalam tubuh. Klasifikasi hormon
Berdasarkan Fungsi Hormon perkembangan, Hormon metabolisme, Hormon pengatur
metabolisne mineral dan air, Hormon pengatur sistem kardiovaskuler. Klasifiikasi
Hormone Berdasarkan Tempat Pembentukannya : Kelenjar hipofise,

Kelenjar tiroid, Kelenjar paratiroid, Kelenjar timus, Kelenjar suprarenal, Kelenjar


pankreatika, Kelenjar kelamin

Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu

2. Saran

Hormon merupakan pesan kimia yang sangat penting dalam tubuh, oleh karena
itu sangat penting bagi kita untuk mengetahui lebih dalam tentang hormon. Makalah ini
dapat dijadikan bahan untuk belajar dan menambah ilmu pengetahuan dalam memahami
hormone.

You might also like