You are on page 1of 17

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH KALIMANTAN TENGAH


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALANGKA RAYA

PEDOMAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT)
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALANGKARAYA
POLDA KALIMANTA TENGAH

Palangka Raya, 2017


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH KALIMANTAN TENGAH
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALANGKA RAYA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mengacu pada Visi Rumah Sakit Bhayangkara Palangka Raya Polda
Kalimantan Tengahyaitu Menjadi Rumah Sakit pilihan bagi masyarakat Polri dan
Masyarakat umum di wilayah Kota Palangka Raya.Sedangkan salah satu misi
Rumah Sakit yaitu melayani masyarakat Polri dan masyarakat umum dengan
pelayanan prima. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang professional,
bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang mengutamakan keramahan dan kenyamanan pasien,
menyelenggarakan pelayanan kesehatan unggulan traumatologi bagi seluruh
lapisan masyarakat dan memberikan pelayanan dengan sentuhan nilai-nilai
kemanusian.Bertitik tolak dari keadaan tersebut maka Rumah Sakit dituntut agar
mampu memberikan pelayanan yang bermutu dan professional kepada
pelanggan/masyarakat guna mampu memberikan kepuasan kepada
pelanggan.Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan upaya peningkatan dan
pengembangan SDM, agar upaya peningkatan dan pengembangan SDM Rumah
Sakit Bhayangkara Palangka Raya Polda Kalimantan Tengahdapat berjalan
seperti yang diharapkan maka perlu disusun pedoman pelaksanaan pengelolaan
pengembangan sumber daya manusia pada Rumah Sakit Bhayangkara
Palangka Raya Polda Kalimantan Tengah.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman pelaksanaan pengelolaan pengembangan sumber daya
manusia rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Agar semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan pengembangan SDM
rumah sakit mempunyai pemahaman yang sama sehingga terdapat
keseragaman dalam melaksanakan pengelolaan pengembangan SDM di
1
lingkungan Rumah Sakit Bhayangkara Palangka Raya Polda Kalimantan
Tengah.
b. Agar penyelenggaraan pengembangan SDM RS dapat dilaksanakan
secara lebih berdayaguna dan berhasil guna.
c. Adanya pedoman ini memudahkan Karyawan dan unit terkait untuk
mengikuti prosedur tatalaksana pengembangan SDM RS

C. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 1996 tentang tenaga
kesehatan.

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan Sub Bagian Diklat meliputi :
1. Merencanakan kegiatan Sub Bagian diklat
2. Melaksanakan dan atau memfasilitasi berbagai jenis pendidikan dan
pelatihan kepada Karyawan dan pihak-pihak berkepentingan lainnya antara
lain bebebentuk seminar, penataran, lokakarya, study banding, latihan kerja,
kursus-kursus dan pendidikan.
3. Melaksanakan dan atau memfasilitasi penelitian-penelitian di bidang klinik
maupun non klinik dalam rangka mengembangkan standar mutu pelayanan
rumah sakit.
4. Melaksanakan dan atau memfasilitasi orientasi Karyawan baru /pindahan.
5. Menyusun laporan hasil kegiatan Kaur Diklit sebagai bahan penyusunan
laporan hasil kegiatan Bagian Renmin, Min dan Diklit.

E. RINCIAN KEGIATAN
Sub BagianDiklit Rumah Sakit Bhayangkara Palangka Raya Polda Kalimantan
Tengah mengeluarkan kebijakan antara lain :
1. Semua unit kerja harus memberikan program pendidikan dan pelatihan setiap
akhir tahun pada Sub Bagian Diklit

2
2. Semua Karyawan yang mengajukan program pendidikan dan pelatihan
dengan biaya rumah sakit harus melalui unit kerja terkait dan Sub Bagian
Diklit.
3. Semua penyelenggaraan diklat di lingkunganRumah Sakit Bhayangkara
Palangka Raya Polda Kalimantan Tengah sepenuhnya menjadi
tanggungjawab Kaur Min dan Kaur Diklit melalui Kasubbag Renmin
4. Semua Karyawan yang mengikuti semua program pendidikan dan pelatihan
yang dibiayai dari rumah sakit harus mendapatkan surat perintah dari
Karumkit melalui Kasubbag Renmin.
5. Semua Karyawan yang mengikuti program pendidikan dan pelatihan atas
biaya rumah sakit harus mengumpulkan sertifikat dan materi pelatihan pada
Kaur Diklit.
6. Hasil pelatihan harus disosialisasikan oleh peserta yang mengikuti diklat.
7. Semua Karyawan baru/pindahan wajib mengikuti kegiatan orientasi umum
dan orientasi khusus.
8. Setiap penelitian harus membawa surat rekomendasi/ijin penelitian dari
kantor kesbangpolinmas.
9. Peneliti wajib mengindahkan kaidah-kaidah dalam penelitian dan wajib
mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di Rumah Sakit Bhayangkara
Palangka Raya Polda Kalimantan Tengah.
10. Semua instansi/rumah sakit lain yang mengadakan studi banding ke Rumah
Sakit Bhayangkara Palangka Raya Polda Kalimantan Tengah harus disetujui
Karumkit melalui Kasubbag Renmin.

3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. POLA KETENAGAAN
Dalam perencanaan sumber daya manusia diperlukan perhitungan
berdasarkan analisis beban kerja sesuai dengan job desknya.Dengan adanya
analisa beban kerja maka penggunaan sumber daya manusia dapat dilakukan
secara optimal.Adapun penghitungan sumber daya manusia BagianDiklit seperti
terlampir.

B. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Standar kualifikasi SDM merupakan suatu hal yang penting untuk
mendukung pelayanan yang optimal, standar tersebut terdiri atas pendidikan,
pengalaman kerja dan sertifikat sesuai dengan unit kerja dan jabatannya.
Adapun standar kualifikasi SDM untuk Sub Bagian diklit sebagai berikut :

No Nama Jabatan/Standar Kualifikasi Kondisi yang ada Dibutuhkan


SDM
1 Kaur Diklit - 1
- D3
- Mendapat pelatihan
manajemen diklat
2 Staf Diklit - 1
- Bisa komputer
- Mendapat pelatihan Diklat

4
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN
Dengan adanya denah ruangan untuk Ur Diklit, maka dengan jelas dapat
diketahui letak dan posisi serta penempatan semua Karyawan yang ada di Sub Ur
Diklit.
Adapun pembagiannya sebagai berikut :
1. Ruang Sub BagianDiklit
2. Ruang penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
(denah ruangan terlampir)

B. STANDAR FASILITAS
Agar kegiatan penyelenggaraan pelayanan diklat dapat berjalan optimal,
maka perlu didukung dengan sarana, peralatan dan perlengkapan.
1. Fasilitas ruang diklat
Ruang Kaur Diklit berada satu ruangan dengan staf yang lain di bawah
Bagian, untuk fasilitas Kaur Diklit terdiri dari :
a. 1 buah meja tulis
b. 1 set computer
c. 1 buah almari arsip
d. 1 buah billing cabinet
e. 2 buah kursi
f. 1 buah printer
g. 1 unit computer dan 1 buah meja computer
2. Fasilitas diruang penyelenggaraan diklat
Ruang penyelenggaraan pelatihan di laksanakan di ruang pertemuan Rumah
Sakit Bhayangkara Palangka Raya Polda Kalimantan Tengah dengan fasilitas :
a. 35 buah kursi
b. 1 meja rapat
c. 1 buah LCD
d. 1 buah layar
e. 1 Buah Penyangga LCD
f. 1 set sound system

5
BAB IV
TATA HUBUNGAN KERJA DAN TATALAKSANA PELAYANAN

A. TATA HUBUNGAN KERJA SUB BAGIAN DIKLIT


Adapun tata hubungan kerja Sub Bagian diklit seperti berikut:
Karumkit

Komite Kasubbag Renmin, SDM dan


Diklit

SMF

Kaur Ren
DIKLAT Unit-unit

Keuangan Penunjang

Keterangan :
1. Hubungan Diklit dengan Karumkit :
a. Karumkit menyetujui pelaksanaan pelatihan seminar-seminar baik keluar
maupun di dalam rumah sakit.
b. Menandatangani surat-surat berkaitan dengan operasional Sub Bagian Diklit.
c. Menandatangani SK-SK, MOU, Program, SPO, Kebijakan.

2. Hubungan Diklit dengan Kasubbag Renmin, Kaur Min.


a. Membawahi dan bertanggung jawab langsung terhadap tugas-tugas Sub
Bagian Diklit.
b. Koordinasi surat-surat dan tugas-tugas Sub Bagian diklit.
c. Menyetujui penyusunan anggaran Diklat.
d. Menyetujui penyusunan anggaran Sub BagianDiklat.

2. Hubungan Diklit dengan Pelayanan dan Keperawatan, SMF, Instalasi, Komite,


Penunjang :
a. Koordinasi surat-surat dan tugas-tugas dari Sub Bagian diklit.
b. Koordinasi pengiriman peserta pelatihan/kursus-kursus, symposium, seminar
Karyawan.

6
c. Koordinasi pelaksanaan penelitian-penelitian.
d. Koordinasi penyusunan perencanaan pelatihan-pelatihan.

3. Hubungan Diklit dengan Subbag Renmin :


a. Koordinasi dalam penyusunan anggaran perencanaan pelatihan-pelatihan
dan lain-lain berkaitan dengan operasional diklit.
b. Koordinasi dalam penyusunan SK-SK, kebijakan-kebijakan, MOU, Pelaporan
– pelaporan.
c. Koordinasi surat-surat dan tugas-tugas Sub Bagian diklit.
d. Koordinasi dalam penerimaan studi banding ke RS dan penelitian-penelitian.
e. Koordinasi dalam pelaksanaan pelatihan-pelatihan in house training.

4. Hubungan diklit dengan bagian Keuangan.


a. Koordinasi dalam penyusunan anggaran pelatihan-pelatihan dan lain-lain
berkaitan dengan operasional diklat.
b. Koordinasi dalam pembuatan SPJ diklat dalam rangka pendanaan dana
diklat.
c. Koordinasi panjar-panjar dalam rangka kegiatan di Sub Bagian diklit dan
pelaksanaan seminar-seminar, symposium diambil dari dana umum.

B. TATALAKSANA PELAYANAN SUB BAGIAN DIKLIT


Adapun tatalaksana pelayanan Sub Bagian diklit seperti berikut :
1. Tata Laksana Perencanaan Pengembangan Kompetensi
a. Sub Bagian Diklit membagikan formulir perencanaan pengembangan
kompetensi kepada bagian/bidang, kepala instalasi, ketua SMF, ketua komite
untuk membuat perencanaan pengembangan kompetensi setiap tahun.
b. Formulir perencanaan pengembangan kompetensi setelah terkumpul, Sub
BagianDiklit merekap semua perencanaan dari masing-masing kepala bagian
/ bidang, kepala instalasi, kepala SMF kemudian dibuatkan rencana anggaran
biaya pelatihan.
c. Setelah dana RAB turun Kaur Diklit memilah kembali perencanaan
pengembangan kompetensi sesuai dengan anggaran turun dan menentukan
skala prioritas.

7
d. Apabila perencanaan pelatihan tidak masuk dalam anggaran tersebut akan
diajukan lagi tahun anggaran berikutnya.

2. Tata cara mengajukan usulan untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan


pelatihan.
a. Usulan diajukan secara tertulis oleh pengusul ditujukan kepada Karumkit,
diketahui oleh ketua komite medik/komite keperawatan/kepala instalasi,
kepala bagian/bidang dan kemudian surat tersebut diteruskan/diajukan
melalui Kasubbag Renmin , Kaur Min & Kaur Diklit
b. Kasubbag Renmin, Min & Diklit menindaklanjuti usulan tersebut.
c. Bila usulan tersebut telah mendapat persetujuan Karumkit, maka akan dibuat
surat tugas.
d. Berdasarkan surat perintah yang telah ditandatangani Karumkit, maka
Kasubbag Renmin, Kaur Min & Kaur Diklit membuat surat permohonan panjar
kepada Kaur Keuangan sesuai jumlah biaya yang dibutuhkan.
e. Surat tugas dan panjar sudah diserahkan kepada peserta pendidikan dan
pelatihan, setelah selesai pelatihan segera menyetorkan kelengkapan
administrasi, kwitansi, tiket, airport tax, transport di tempat tujuan untuk
kelengkapan pertanggungjawaban dan pencairan anggaran.

3. Tatalaksana pengajuan pelatihan di dalam rumah sakit (in house training).


a. Rencana pelatihan in house training berupa proposal diusulkan, oleh masing-
masing kepala bagian / bidang, Ka SMF, Ka Instalasi, Komite diajukan ke
KaurDiklit setiap tahun.
b. KaurDiklitmembuat rencana anggaran biaya untuk diajukan ke Kaur
Renmelalui Kasubbag Renmin untuk diteruskan ke bagian keuangan.
c. Setelah anggaran turun, Kaur Diklit berkoordinasi dengan bagian yang
mengajukan proposal untuk mengirim nama-nama peserta pelatihan, nama
pemberi materi, jumlah peserta, jadwal pelaksanaan untuk dibuatkan Surat
PerintahKarumkituntuk pelatihan in house training tersebut.
d. Setelah Surat Perintah Karumkit untuk pelatihan in house training tersebut
turun, Kaur Diklit berkoordinasi dengan bagian yang mengajukan proposal
untuk pelaksanaan in house training tersebut.

8
4. Tata laksana penerimaan study banding ke Rumah Sakit Bhayangkara Palangka
Raya Polda Kalimantan Tengah
a. Surat permohonan studi banding dari instansi rumah sakit laindikirim ke
Karumkit Bhayangkara Palangka Raya Polda Kalimantan Tengah.
b. Setelah disetujui Karumkit, Kaur Diklit mengkoordinasikan dengan instansi
yang memohon studi banding dan membuat surat jawaban studi banding.
c. Kaur Diklitmempersiapkan penerimaan studi banding dan mengkoordinasi
dengan bagian-bagian terkait.

9
BAB V
LOGISTIK

A. PERENCANAAN LOGISTIK DIKLAT


Setiap tahun Kaur Diklit membuat perencanaan kebutuhan operasional Sub
BagianDiklit selama setahun seperti :
1. Perencanaan kebutuhan alat-alat tulis kantor.
2. Perencanaan kebutuhan alat-alat elektronik.
3. Perencanaan kebutuhan pelaksanaan pelatihan in house training seperti
konsumsi, fotocopy materi, cetak sertifikat, alat pemadam api ringan.

B. PEMENUHAN KEBUTUHAN LOGISTIK


1. Kebutuhan alat-alat tulis kantor, alat-alat elektronik, foto copy materi, cetak
sertifikat, alat pemadam api ringan dipenuhi / diperoleh dari logistik bagian
rumah tangga dengan menggunakan formulir permintaan barang.
2. Kebutuhan konsumsi untuk pelatihan dipenuhi/diperoleh dari logistik bagian tata
usaha sesuai prosedur yang berlaku.

10
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.Oleh karena itu rumah sakit dituntut
untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai standar yang telah
ditentukan.
Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, dan
pengunjung di rumah sakit dihadapkan pada resiko terjadinya infeksi/infeksi
nosokomial yaitu infeksi yang diperoleh di rumah sakit, baik karena perawatan
atau datang berkunjung ke rumah sakit.Untuk meminimalkan resiko terjadinya
infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya perlu diterapkan
pencegahan dan pengendalian infeksi RS.
Rumah Sakit Bhayangkara Palangka Raya Polda Kalimantan Tengah salah
satu upaya yang dilaksanakan melalui Kaur Diklit yaitu pelatihan PPI dengan
mengirim Karyawan mengikuti pelatihan PPI keluar RS dan melaksanakan
pelatihan di dalam RS seperti pelatihan cuci tangan rutin setiap tahun.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum setelah mengikuti pelatihan peserta mampu meningkatkan mutu
layanan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya melalui pelatihan
pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu :
a. Memahami upaya pencegahan dan pengendalian infeksi RS.
b. Memahami teknik cuci tangan dan terkontaminasi.
c. Memahami alternatif mencuci tangan dan fasilitas mencuci tangan.

C. SASARAN
Peserta yang mengikuti pelatihan PPI Rumah Sakit baik keluar Rumah Sakit
maupun di dalam Rumah Sakit adalah tim PPI dan seluruh petugas Rumah Sakit.

11
D. RINCIAN KEGIATAN
1. Pelatihan di dalam RS yaitu pelatihan cuci tangan (hand hygiene)
dIlaksanakan setiap tahun
a. Narasumber / pengajar
Narasumber pelatihan adalah Tim PPI Rumah Sakit Bhayangkara Palangka
Raya Polda Kalimantan Tengah
b. Materi Pelatihan
- Pengertian dan tujuan kebersihan tangan
- Rekomendasi kebersihan tangan
- Alternatif mencuci tangan
- Teknik cuci tangan dan dekontaminasi
- Memahami fasilitas cuci tangan
c. Pelatihan keluar Rumah Sakit
Pelatihan keluar RS dilaksanakan tergantung dari dana yang ada dan
penawaran pelatihan dari instansi penyelenggara di luar RS.

12
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. LATAR BELAKANG
Bekerja merupakan salah satu kegiatan utama bagi setiap orang untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya atau keluarganya, selama
melaksanakan kegiatan tersebut mereka berinteraksi dengan lingkungan kerja dan
kondisi tubuhnya serta gerakannya yang kesemuanya dapat menimbulkan efek
negatif bagi kesehatannya.
Rumah sakit merupakan tempat kerja yang padat karya, padat teknologi
dengan didukung oleh SDM multi disiplin ilmu serta resiko ancaman cukup tinggi
seperti ancaman biologis, kimia, fisika, ergonomis dan psikologis.Demikian juga
sering terjadinya kecelakaan kerja kebakaran yang cukup banyak menelan korban
materi bahkan jiwa manusia, untuk mengurangi resiko tersebut perlu adanya
upaya-upaya pencegahan melalui pelatihan dan penyegaran dalam kaitan
keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit.
Di Rumah Sakit Bhayangkara Palangka Raya Polda Kalimantan
Tengahmelalui Kaur Diklit dilaksanakan pelatihan-pelatihan K3RS dengan
mengirim Karyawan pelatihan keluar RS dan melaksanakan pelatihan di dalam RS
seperti pelatihan cara penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) rutin setiap
tahun.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
setelah mengikuti pelatihan peserta mampu mengelola K3 RS.
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya kegiatan Diklat K3 RS
b. Karyawan mengetahui cara menggunakan Alat Pemadam Api Ringan
(APAR)

C. SASARAN
Peserta yang mengikuti pelatihan K3RS baik keluar RS maupun di dalam RS
adalah tim K3 RS dan seluruh petugas RS.

13
D. RINCIAN KEGIATAN
1. Pelatihan didalam RS yaitu pelatihan cara penggunaan Alat Pemadam Api
Ringan (APAR) dilaksanakan rutin setiap tahun.
a. Narasumber/Pengajar
Narasumber pelatihan adalah timK3RS Rumah Sakit Bhayangkara
Palangka Raya Polda Kalimantan Tengah
b. Materi Pelatihan
- Manajemen penanggulangan bencana
- Manajemen sistem pengamanan kebakaran
- Praktek cara penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan).
2. Pelatihan Keluar RS
Pelatihan keluar RS dilaksanakan tergantung dari dana yang ada dan
penawaran pelatihan dari instansi penyelenggara diluar RS.

14
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

A. PENGENDALIAN MUTU KAUR DIKLIT


Pengendalian mutu merupakan suatu kegiatan yang mengusahakan agar
pekerjaan yang terlaksana sesuai dengan standar, pedoman, rencana, peraturan
serta hasil yang ditetapkan sebelumnya agar tidak terdapat keterlambatan dalam
pelayanan.
Pengendalian terhadap pelaksanaan pendidikan dan pelatihan harus selalu
dikomunikasikan dengan Kaur Diklit sehingga dapat mengontrol proses pelaksanaan
serta peserta pelatihan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

B. TUJUAN
1. Umum :
Sebagai dasar acuan dalam melaksanakan dan meningkatkan mutu pelayanan
BagianUr Diklit.
2. Khusus :
a. Tersusunnya sistem monitoring pelayanan Sub Bagian diklit melalui
indikator mutu pelayanan.
b. Mengetahui cara-cara/langkah-langkah dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan selesai Diklat.
c. Peningkatan mutu bagianUrDiklit dapat dilakukan secara paripurna dan
berkesinambungan secara efektif dan efisien.

C. MANFAAT
Adapun manfaat adanya pengawasan dan pengendalian mutu adalah sebagai
berikut :
1. Untuk meningkatkan pelayanan pada BagianUr DiklitRumah Sakit Bhayangkara
Palangka Raya Polda Kalimantan Tengah
2. Untuk mencegah dan menghindari masalah-masalah yang berkaitan dengan
pelayanan BagianUr Diklit.

15
D. SASARAN, WAKTU DAN PETUGAS PELAKSANA
Adapun sasaran pengawasan dan pengendalian mutu adalah semua petugas Kaur
Diklit dan Karyawan rumah sakit.
1. Waktu pelaksanaannya dilaksanakan setiap bulan, tri wulan, enam bulan.
2. Petugas pelaksana dilaksanakan oleh tim pengendali mutu pelayanan yang
ditunjuk oleh Surat Perintah Karumkit.

E. LANGKAH-LANGKAH
Dalam rangka upaya peningkatan mutu pelayanan BagianUr Diklit maka perlu
ditetapkan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut :
1. Bidang mutu KaurDiklit mempunyai tugas menyusun rencana program penilaian
mutu pelayanan BagianUrDiklit, melaksanakan monitoring dan evaluasi dari
suatu penilaian yang dilaksanakan.
2. Bentuk kegiatan dari bidang mutu BagianUr Diklit yaitu melaksanakan
pengelolaan mutu kinerja pelayanan Sub BagianDiklit.
3. Kegiatan dilakukan sebulan sekali yaitu dokumentasi untuk evaluasi
kelengkapan dokumen pelaporan melalui laporan tahunan Diklit.
4. Hasil pengendalian mutu pelayanan Sub Bagian diklit dilaporkan pada panitia
mutu pelayanan RS.

16

You might also like