You are on page 1of 24

A.

Kompetensi Inti (KI)


3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja TeknikKendaraan Ringan Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik
Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu
dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
B. Kompetensi Dasar
3.8 Menerapkan cara perawatan Sistem penerangan dan panel instrument

4.8 Merawat berkala sistem penerangan dan panel instrumen

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.8.1 Mendeskripsikan komponen-komponen dan rangkaian system lampu besar,
lampu jarak, lampu rem, lampu mundur, lampu tanda belok, lampu hazard,
lampu belakang dan lampu plat nomor dengan benar
3.8.2 Mendeskripsikan komponen-komponen dan rangkaian lampu ruangan dan
lampu meter dengan baik
3.8.3 Mendeskripsikan sistem panel instrument untuk lampu indikator sistem
penerangan dengan benar

1|Page
4.8.1 melakukan perawatan komponen-komponen dan rangkaian system
lampu besar, lampu jarak, lampu rem, lampu mundur, lampu tanda belok,
lampu hazard, lampu belakang dan lampu plat nomor dengan benar
D. Tujuan pembelajaran :
1. Setelah ditampilkan dan diuraikan tentang penjelasan sistem penerangan luar,
peserta didik dapat mendeskripsikan komponen-komponen dan rangkaian
lampu besar, lampu jarak, lampu rem, lampu mundur, lampu tanda belok,
lampu hazard, lampu belakang dan lampu plat nomor dengan benar
2. Setelah ditampilkan dan di uraikan tentang penjelasan sistem penerangan
dalam, peserta didik dapat mendeskripsikan komponen-komponen dan
rangkaian lampu ruangan dan lampu meter dengan baik.
3. Setelah di tampilkan dan urutkan tentang penjelasan sistem panel instrument,
peserta didik dapat mendeskripsikan sistem panel instrument untuk lampu
indikator sistem penerangan dengan benar.
E. Uraian materi
1. Sistem Penerangan Luar
a. Lampu Utama
Sistem lampu besar/kepala merupakan lampu penerangan yang berfungsi
untuk menerangi jalan dibagian depan kendaraan terutama pada malam hari. Pada
umumnya lampu besar/kepala ini dilengkapi dengan lampu jarak jauh dan lampu
dekat (high beam dan low beam) dan dapat dihidupkan dari salah satu switch oleh
dimmer switch. Jarak jangkau sinar yang dipancarkan oleh lampu kepala jarak jauh harus
dapat melebih 100 m. Ada kalanya lampu besar ini dimainkan (memberikan
tanda) pada saat kendaraan kita mau mendahului kendaraan yang berada di
depanya. II PEMBELAJARAN

2|Page
Pembelajaran 1 : engidentifikasi cara perawatan sistem penerangan dan panel
instrument A.Sistem Penerang

an
Gambar 1 :Rangkaian sistem lampu kepala
1) Lampu Depa n (Head Lamp)
Lampu Depan ( Head Lamp) berfungsi memberikan penerangan
untuk bagian depan kendaraan terutama bila berjalan di malam hari dan
waktu-waktu tertentu seperti cuaca berkabut, hujan lebat dan situasi
lainnya yang memerlukan penerangan.
2) Relay
Relay berfungsi untuk menciptakan arus seperti yang dihasilkan
langsung dari bateri, agar beban kerja baterai berkurang.
3) Saklar Pembagi (Saklar Dim)
Saklar Pembagi (Saklar Dim) berfungsi untuk menyalakan lampu jarak
jauh dan dekat.
4) Saklar Utama
Saklar Utama berfungsi untuk memudahkan penyalaan lampu baik
lampu kota, lampu kepala atau sebaliknya.
5) Sekring (Fuse)

3|Page
Sekring berfungsi untuk pengaman terhadap kerusakan jaringan
sistem penerangan dan hubungan singkat.
6) Baterai
Baterai Berfungsi Untuk Memberikan tenaga listrik pada putaran
awal mesin (stater), menstabilkan tegangan pada sistem kelistrikan,
menyediakan tenaga listrik untuk aksesoris dan instrumen lainnya.
b. Lampu belakang
Lampu kecil untuk dalam kota ini berfungsi untuk memberi isyarat kepada
pengendara yang ada dibelakang ada serta lebarnya dari sebuah kendaraan pada
malam hari bagi pengendara yang di beakangnya, baik yang ada di depan maupun
di belakang. Lampu-lampu tersebut untuk yang bagian depan disebut dengan
lampu jarak (clearence light) dan yang dibagian belakang disebut dengan lampu
belakang (tail light).

Gambar 2 : Rangkaian sistem lampu belakang

4|Page
c. Lampu kota/jarrak

Gambar 3 : rangkaian lampu kota


Cara kerjanya : Apabila saklar kontrol lampu (head light) di putar satu kali, maka saklar yang
semula off kini terhubung ke terminal tail (lihat gambar). Sehingga arus dari
baterai akan mengalir melewati fusible link > fuse > saklar kontrol lampu >
lampu kota > massa. Karena lampu teraliri arus maka, lampu akan menyala.
Semua lampu kota umumnya disambung secara palel. Cara kerja lampu kota
dengan relay: Cara kerja lampu kota yang dengan relay maupun tanpa relay
hampir sama cuma perbedaannya kalau rangkaian lampu kota yang menggunakan
relay. Pertama tama ketika saklar kontrol lampu diputar satu kali ke arah lampu kota, maka
arus dari baterai akan mengalir melalui fusible link > fuse > relay > saklar kontrol
lampu > massa. Lihat gambar, Karena relay teraliri arus, maka pada relay akan
terjadi kemagnetan sehingga kontak poin akan berhubungan. Hasilnya arus dari
baterai akan mengalir menuju relay dan lampupun akan menyala.

5|Page
d. Lampu rem
Lampu rem atau brake lamp atau stop lamp merupakan salah satu bagian
dari sistem penerangan yang ada pada kendaraan. Sistem rem berfungsi untuk
memberikan tanda isyarat ke pada pengenra lain yang ada di belakang, bahwa
kendaraan kita sedang melakukan pengereman. Lampu rem terletak pada bagian
belakang kendaraan dan pada umumnya bohlam lampu rem menjadi satu dengan
bohlam lampu belakang (kota). Satu bohlam lampu tersebut memiliki dua
filament (kawat pijar), satu filament untuk lampu belakang dan satu filament yang
lain untuk lampu rem. Filament yang menghasilkan nyala lampu yang lebih
terang digunakan untuk lampu rem dan filament yang menghasilkan nyala lampu
lebih redup digunakan untuk lampu belakang (kota)
Komponen-komponen lampu rem antara lain :
1) Baterai Baterai berfungsi sebagai penyedia tenaga listrik untuk menyalakan
sistem penerangan pada kendaraan, termasuk sebagai sumber tenaga listrik
untuk lampu rem.
2) Fuse Fuse atau sekering berfungsi sebagai pengaman arus pada sistem
kelistrikan, sehingga bila terjadi hubungan pendek (konsleting) maka tidak
akan merusak komponen-komponen pada sistem kelistrikan. Jika terjadi
hubungan pendek atau arus yang lewat terlalu besar (melebihi spesifikasi arus
pada fuse) maka fuse akan putus.
3) Pedal rem Pedal rem berfungsi sebagai pijakkan pengendara saat melakukan
pengereman (mengaktifkan rem). letak pedal rem pada kendaraan mobil
manual terletak pada bagian tengah, sedangkan untuk kendaraan otomatis
letak pedal rem berada di sebelah kiri
4) Saklar rem (brake switch) Saklar berfungsi untuk memutus dan
menghubungkan aliran kelistrikan dari baterai menuju ke beban. Pada sistem
kelistrikan lampu rem, sakla rem berfungsi untuk memutuskan arus positif
(untuk pengendali positif) dari baterai yang menuju ke lampu rem. Saklar rem
(brake switch) pada kendaraan mobil dibagi menjadi dua tipe yaitu saklar

6|Page
mekanik dan saklar hidrolik, Saklar rem mekanik dipasangkan pada pedal
sehingga bila pedal ditekan maka saklar akan terhubung. Sedangkan saklar
rem hidrolik dipasangkan pada master silinder rem dan akan terhubung jika
tekanan minyak rem pada master silinder sudah mencapai sekitar 0,5 bar
sampai 1,5 bar.

Gambar 4 : kerja saklar rem


Sedangkan saklar rem hidrolik dipasangkan pada master silinder rem dan akan
terhubung jika tekanan minyak rem pada master silinder sudah mencapai sekitar
0,5 bar sampai 1,5 ba

Gambar 5: saklar lampu rem

7|Page
5) Lampu rem Lampu rem merupakan komponen pada kelistrikan lampu rem
sebagai penghasil cahaya saat pengereman dilakukan. Bohlam lampu rem
menjadi satu dengan bohlam lampu belakang. Nyala dari bohlam lampu rem
disebabkan oleh panasnya filament, sehingga filament menghasilkan nyala
terang. 5. Kabel Kabel pada sistem kelistrikan berfungsi sebagai penghantar
(penghubung) antara komponen kelistrikan satu sama lainnya. Rangkaian
kelistrikan lampu rem Rangkaian sistem kelistrikan lampu rem pengendali
positif tanpa relay dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 6 : bola lampu rem


6) Kabel Kabel pada sistem kelistrikan berfungsi sebagai penghantar
(penghubung) antara komponen kelistrikan satu sama lainnya. Rangkaian
kelistrikan lampu rem Rangkaian sistem kelistrikan lampu rem pengendali
positif tanpa relay dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Gambar 7 : rangkaian lampu tanpa relay

8|Page
Arus positif baterai akan mengalir menuju fuse, kemudian dari fuse akan masuk
ke saklar. Ketika pedal rem diinjak maka saklar rem pada posisi tidak tertekan
maka saklar akan menghubungkan arus menuju ke lampu rem sehingga pada saat
pedal rem diinjak lampu rem akan menyala dan sebaliknya jika pedal rem tidak
diinjak maka saklar rem pada posisi tertekan maka saklar akan memutuskan arus
yang menuju ke lampu rem sehingga pada posisi pedal rem tidak diinjak maka
lampu rem tidak akan menyala. Rangkaian sistem kelistrikan lampu rem
pengendali positif dengan relay dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 8 : rangkaian lampu rem dengan relay

Arus positif baterai akan mengalir menuju fuse, kemudian dari fuse akan masuk
ke saklar rem dan terminal 30 relay. Ketika pedal rem diinjak maka saklar rem pada
posisi tidak tertekan maka saklar akan menghubungkan arus menuju ke relay terminal
85, sehingga kumparan pada relay akan dialiri listrik dan menjadi elektromagnet dan
akan meng on kan relay sehingga terminal 30 dan 87 terhubung. Arus dari baterai
yang di relay terminal 30 akan diteruskan melalui terminal 87 menuju ke lampu rem
sehingga pada saat ini lampu rem akan menyala dan sebaliknya jika pedal rem tidak
diinjak maka saklar rem pada posisi tertekan maka saklar akan memutuskan arus
yang menuju ke relay terminal 85lampu rem sehingga pada posisi pedal rem tidak
diinjak maka lampu rem tidak sehingga relay akan menjadi off dan terminal 30 dan

9|Page
87 pada relay tidak akan terhubung sehingga tidak ada arus yang menuju ke lampu
rem, dan akibatnya lampu rem tidak akan menyala.
e. Lampu mundur
Lampu mundur (back up light) dipasang pada bagian belakang kendaraan
dan berwarna putih berfungsi untuk member tanda kepada pengebdara lain atau
orang yang berada dibelakang pada saat kendaraan mundur, Karena lampu
mundur switch (saklar) nya dipasang pada transmisi, Lampu mundur akan
menyala bila tuas transmisi diposisikan mundur dengan kunci kontak ON.

Gambar 9: rangkaian lampu mundur


f. Lampu Tanda Belok (turn sighal light)
Lampu tanda belok atau yang lebh dikenal dengan istilah lampu sein yang
dipasang di bagian depan dan belakang ujung kendaraan yang berwarna kuning.
Berfungsi untuk memberi isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang

10 | P a g e
dan sisi kendaraan bahwa pengendara bermaksud untuk membelok atau pindah
jalur. Lampu tanda belok mengedip secara tetap antara 60 sampai 120 kaii setiap
menitnya. Lampu bisa berkedip karena dilengkapi dengan flasher, Flasher tanda
belok adalah suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip secara interval.
Flasher pada umumnya menggunakan tipe semi - transistor yang kompak, ringan
dan dapat diandalkan. Ada juga yang model tabung dan divariasikan dengan
suara. Dalam flasher tanda belok tipe semi-transistor, bila bola lampunya putus,
maka mengedipnya mulai cepat dari yang normal, dan ini merupakan tanda
kepada pengemudi untuk menggantinya

Gambar 10 : rangkaian lampu tanda belok


g. Lampu Hazard (hazard warning light)
Lampu hazard digunakan pada saat keadaan darurat untuk memberi isyarat
keberadaan kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti
atau parkir dalam keadaan darurat. Lampu yang digunakan menyatu dengan
lampu tanda belok, tapi pada saat dinyalakan seluruh lampu mengedip serempak
depan dan belakang kiri kanan.

11 | P a g e
Gambar 11 : rangkaian lampu hazard
h. Lampu kabut
Lampu kabut digunakan pada saat cuaca berkabut, jalanan berdebu atau
hujan lebat. Penggunaan lampu harus mengikuti aturan yang berlaku yakni :
Pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari titik tengah
kendaran. Lampu kabut dihubungkan bersama-sama lampu jarak dekat (pada
saklar dim). Lampu kabut.tidak dihidupkan bersama-sama dengan lampu jarak
dan hanya dihidupkan bersama lampu kota. Lampu kabut boleh menggunakan
lensa wama putih atau warna kuning.

Gambar 12 : lampu kabut

12 | P a g e
2. Sistem Penerangan Dalam
a. Lampu ruangan (dome light)
Lampu ruangan atau lampu kabin berfungsi untuk menerangi interior
ruangan penumpang yang dirancang agar tidak menyilaukan pengemudi pada
malam hari. Umumnya lampu ruangan (interior) letaknya dibagian tengah ruang
penumpang kendaraan untuk menerangi interior dengan merata. Lampu ini
disatukan dengan switchnya yang mempunyai 3 (tiga) posisi yaitu : ON, DOOR
dan OFF. (untuk memberi kemudahan keluar masuk pada malam hari, lampu
ruangan dapat disetel hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. Ini dapat
dilakukan dengan menyetel switch pada posisi DOOR.

Gambar 13 : rangkaian lampu ruangan


b. Lampu Instrumen Panel (lampu meter).
Lampu instrumen panel terpasang pada bagian dashboard digunakan untuk
menerangi meter-meter pada instrumen panel pada malam hari dan
memungkinkan pengemudi membaca meter-meter dan gauge dengan mudah dan
cepat pada saat mengemudi. Lampu instrumen panel akan menyala bila lampu

13 | P a g e
belakang (tail light) menyala. Ada beberapa model yang dilengkapi dengan lampu
pengontrol rheostat yang memungkinkan pengendara mengontrol terangnya
lampu-lampu pada instrumen panel.
c. Panel Kontrol (Panel Instrumen Kendaraan)
Pembahas secara singkat tentang fungsi-fungsi Alat Instrument/Panel
Control yang terdapat pada dashboard kendaraan

Gambar 14 : sistem instrument


Untuk memudahkan pengemudi melihat kondisi bahan bakar, tekanan oli, suhu
pendingin, minyak rem, output system pengisian dan beberapa fungsi system
kelistrikan lainya, maka kendaraan dilengkai dengan lampu indikator dan
perlengkapan ukur yang dipasangkan pada dashboard . Kelengkapan kontrol ini
setiap kendaraan tidak sama, namun perlengkapan yang paling umum pada setiap
kendaraan antara lain :

14 | P a g e
1) Speedometer :
Speedometer berfungsi untuk menampilkan laju kecepatan kendaraan
selama kendaraan meluncur dan dilengkapi dengan odometer yang mencatat jarak
yang ditempuh kendaraan dari awal diproduksi. Trip meter yang berfungsi untuk
mencatat jarak tempuh sesuai dengan keinginan pengemudi . Trip meter dapat di
diatur ulang dari nol kilometer.
2) Fuel Gauge
Fuel gauge berfungsi untuk menampilkan data jumlah bahan bakar yang ada
dalam tangki bensin.
3) Engine Coolant/Temperatur Gauge
Temperatur gauge berfungsi untuk menampilkan suhu mesin pada saat kunci
kontak dihubungkan. Sebagian kendaraan menggunakan lampu indkator sebagai
acuan, lampu akan menyala bila mesin mengalami overhating.
4) Engine Oil Pressure indicator
Berfungsi untuk memberikan petunjuk kepada pengemudi tentang kondisi
tekanan oli. Sebagian kendaraan menggunakan gauge, sehingga pengemudi tahu
persis berapa tekanan oli, sebagian kendaraan lain menampilkan dalam bentuk
sinyal lampu.
5) Charging Indicator
Charging indicator berfungsi untuk menginformasikan kondisi pengisian,
lampu akan menyala apabila pengisian tidak normal. Untuk sekarang ini
penggunaan lampu indikator telah menggantikan amperemeter dan voltmeter.
6) Turn Signal Indicator
Berfungsi untuk memberikan petunjuk kepada sipengemudi arah belok yang
akan ditentukan. Lampu tanda belok dirangkai secara parallel, lampu indikator
juga akan menginformasikan apakah lampu tanda belok berfungsi atau tidak.
7) High Beam Warnin Light
Berfungsi untuk memperingatkan pengemudi kalau lampu jarak jauh dalam
keadaan aktif.

15 | P a g e
8) Park Brake Indicator
Berfungsi untuk memberikan informasi kepada pengemudi bahwa rem
parkir dalam keadaan aktif (mengerem).
9) Tachometer
Tachometer berfungsi untuk mencatat/mendata putaran mesin saat mesin
beroprasi. Rata-rata tachometer dilengkapi dengan zona bahaya pada rpm tertentu.
Ini menginformasikan, bila rpm tetap pada zona bahaya , mesin akan rusak
RANGKUMAN
1. Sistem penerangan luar
a. Lampu utama
b. Lampu belakang
c. Lampu jarak/lampu kota
d. Lampu sein
e. Lampu rem
f. Lampu mundur
g. Lampu plat nomor
2. Sistem penerangan dalam
a. Lampu ruangan
b. Lampu meter
3. Panel instrument
a. Speedometer
b. Fuel Gauge
c. Engine Coolant/Temperatur Gauge
d. Engine Oil Pressure indicator
e. Charging Indicator
f. Turn Signal Indicator
g. High Beam Warnin Light
h. Park Brake Indicator
i. Tachometer

16 | P a g e
Jawablah pertanyaan dibawah ini :
1. Jelaskan fungsi sistem penerangan luar berikut ini:
a. lampu utama
b. lampu jarak
c. lampu rem
d. lampu mundur.
e. lampu tanda belok
2. Jelaskan komponen-komponen sistem penerangan lampu utama pada mobil?
3. Buatlah rangkaian sistem penerangan lampu belakang pada mobil?
4. Buatlah diagram rangkaian sistem penerangan luar pada lampu rem dengan
menggunakan relay?
5. Uraikan cara kerja lampu jarak/kota beserta diagram rangkaiannya?

Buatlah gambar rangkaian


sistem lampu utama?

17 | P a g e
URATAN MATERI 2 :
Cara perawatan sistem Penerangan
Gangguan-gangguan yang terjadi pada sistem penerangan dapat disebabkan
oleh beberapa hal yaitu terjadi kerusakan pada salah satu komponen sistem
penerangan dan tidak adanya arus yang mengalir pada rangkaian sistem penerangan.
Gangguan yang terjadi pada sistem penerangan harus segera ditangani dengan
carapemeriksaan dan perbaikan, adapun langkah-langkah pemeriksaan dan perbaikan
sistem penerangan sebagai berikut :
A. Baterai
Baterai merupakan sumber utama untuk sistem penerangan, oleh karena itu
baterai harus selalu dirawat agar selalu dalam keadaan baik sehingga dapat
memberikan hasil yang optimal pada sistem penerangan. Hal-hal yang dilakukan
dalam perawatan baterai meliputi:
1. Periksa keadaan kotak baterai, apakah terjadi kerusakan seperti: cekung atau
cembung dan retak sehingga menyebabkan kebocoran. Jika terjadi kebocoran
baterai perlu diganti.
2. Periksa keadaan terminal baterai, apabila terdapat jamur bersihkan dengan
menggunakan air panas. Terminal yang kotor dapat menyebabkan kebocoran arus
sehingga tegangan yang dihasilkan baterai tidak maksimal
3. Periksa keadaan elektrolit baterai. Elektrolit baterai tidak boleh di bawah lower
dan tidak boleh di atas upper. Jika kurang dari batar lower isi dengan air accu
4. Periksa tegangan baterai menggunakan Voltmeter dengan cara menghubungkan
kabel warna merah ke (+) baterai dan kabel hitam ke (-) baterai. Apabila hasil
pengukuran menunjukan nilai 12,4 V maka baterai harus di charger sampai
penuh.
5. Periksa berat jenis tiap sel pada baterai menggunakan hydrometer. Lepaskan tutup
ventilasi pada tiap sel, masukkan ujung hydrometer ke dalam lubang sel yang
paling dekat dengan terminal (+) baterai. Tekan bola karet sampai pelampung
terangkat. Tiap sel harus memiliki berat jenis 1,230 atau lebih dan perbedaan tiap

18 | P a g e
sel tidak boleh melebihi 0,050. Jika perbedaan berat jenis tiap sel melebihi 0,050
baterai perlu diganti

Gambar 15 : pemeriksaan baterai


B. Kunci Kontak
Periksa kunci kontak dengan menggunakan Ohm meter dengan cara
mengghubungkan kabel Ohm meter pada kaki-kaki kunci kontak. Kaki kunci kontak
ada yang mempuyai 3 kaki (B, IG, ST) dan juga 4 kaki (B, IG, ACC, ST).
Hubungkan kabel merah Ohm meter ke B kunci kontak dan kabel hitam ke salah satu
terminal kunci kontak lainnya (ACC, IG, ST), putar kunci kontak untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan. Apabila tidak ada hubungan maka kunci kontak perlu diganti

19 | P a g e
Gambar 16 : pemeriksaan kunci kontak
C. Sekering
Periksa keadaan sekering secara visual apabila sekering putus maka sekering
perlu diganti.

Gambar 17 : pemeriksaan sekring


D. Saklar Utama
Periksa hubungan antara terminal-terminal saklara menggunakan Ohm meter
sambil mengoprasikan saklar utama. Tidak adanya arus yang mengalir dari saklar
dapat disebabkan karena rusaknya saklar dan putusnya sambungan kabel pada saklar.
Jika saklar rusak maka saklar harus diganti tetapi jika sambungan kabel putus cukup
diperbaiki

20 | P a g e
Gambar 18: pemeriksaan saklar utama
E. Relay
Periksa keadaan relay dengan menggunakan Ohm meter, tes lamp dan baterai.
Pertama kita hubungkan terminal 30 dan 86 relay ke (+) baterai, terminal 85 relay ke
(-) baterai dan hubungkan tes lamp diantara terminal 87 relay dan (-) baterai. Apabila
tes lamp menyala maka relay masih bagus, tetapi jika tes lamp mati maka relay perlu
diganti.

Gambar 19 : Pemeriksaan Relay


F. Flasher
Periksa flasher dengan menggunakan tes lamp dan baterai dengan cara
menghubungkan terminal B flasher ke (+) baterai, terminal E flasher ke (-) baterai

21 | P a g e
dan hubungkan tes lamp diantara terminal L flasher dengan (-) baterai. Apabila tes
lamp menyala dan berkedip maka flasher masih baik, apabila tes lamp mati maka
flasher perlu diganti.

Gambar 20 : pemeriksaan flasher


G. Konektor
Periksa konektor secara visual, apabila terjadi korosi/ karat maka bersihkan
konektor menggunakan amplas halus. Karat yang ada pada konektor akan
menyebabkan kebocoran arus sehingga arus yang dihasilkan tidak optimal.

Gambar 21 : pemeriksaan konektor

22 | P a g e
H. Lampu
Apabila lampu mati, maka lepaskan lampu dari dudukannya kemudian lakukan
pemeriksaan dengan menggunakan Ohm meter. Apabila tidak ada hubungan maka
lampu perlu diganti.

Gambar 22 : pemeriksaan lampu


RANGKUMAN :
1. Cara merawat sistem kelistrikan penerangan yaitu dengan cara melakukan
perawatan, pemeriksaan dan perbaikan pada komponen sistem kelistrikan
penerangan yang mengalami kerusakan. Komponen-komponen tersebut meliputi:
fuse, relay, flasher, konektor, lampu, saklar dan yang paling utama baterai yang
merupakan sumber arus untuk sistem penerangan.
2. Perawatan sistem kelistrikan penerangan bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja
sistem kendaraan sehingga pengemudi merasa aman dan nyaman dalam
berkendara

TUGAS
1. Jelaskan Hal-hal yang dilakukan dalam perawatan baterai ?
2. Deskripsikan langkah-langkah pemeriksaan kunci kontak ?
3. Jelaskan cara pemeriksaan flasher ?
4. Apa tujuan dari perawatan sistem klistrikan penerangan ?
5. Komponen-komponen apa saja yang dilakukan perawatan pada sistem klistrikan
penerangan ?

23 | P a g e
https://www.scribd.com/document/365827558/Modul-Klistrikan-Sistem-
Penerangan-Dan-Panel-Instrument

24 | P a g e

You might also like