Professional Documents
Culture Documents
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa yang
telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “MANAJEMEN NYERI ”.
Makalah ini di maksudkan sebagai tuntutan belajar bagi mahasiswa di
institusi pendidikan kesehatan khususnya program studi D-III Kebidanan.
Semoga dengan adanya makalah ini bisa memberi banyak pengetahuan bagi
pembaca khususnya bagi penulis sendiri, makalah ini terselesaikan karena bantuan
banyak pihak.
Tentunya penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan serta masih
jauh dari kata kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang mendukung dari para pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR....................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................... 1
A. LATAR BELAKANG........................................... 1
B. TUJUAN................................................................ 1
C. MANFAAT............................................................. 1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA................................................. 3
A. Definisi Nyeri.......................................................... 3
B. Sifat-sifat Nyeri..................................................... 3
C. Fisiologi Nyeri........................................................ 4
D. Respon Tingkah Laku Terhadap Nyeri.............. 6
E. Klasifikasi Nyeri.................................................... 8
F. Faktor yang Mempengarughi Nyeri................... 11
G. Metode yang Digunakan Untuk Menghilangkan
Nyeri....... .............................................................. 13
BAB 3 PENUTUP......................................................................... 18
A. KESIMPULAN....................................................... 18
B. SARAN.................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nyeri merupakan alasan yang paling umum seseorang mencari bantuan
perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersama proses penyakit, pemeriksaan
diagnostik dan proses pengobatan. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan
banyak orang. Perawat, bidan dan tenaga kesehatan lain tidak bisa melihat dan
merasakan nyeri yang dialami oleh klien, karena nyeri bersifat subyektif (antara
satu individu dengan individu lainnya berbeda dalam menyikapi nyeri). Bidan
memberi asuhan kebidanan kepada klien di berbagai situasi dan keadaan, yang
memberikan intervensi untuk meningkatkan kenyamanan. Menurut beberapa teori
kebidanan kenyamanan adalah kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan
pemberian asuhan kebidanan. Pernyataan tersebut didukung oleh Kolcaba yang
mengatakan bahwa kenyamanan adalah suatu keadaan telah terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi nyeri
2. Untuk mengetahui tentang sifat jenis
3. Untuk mengetahui tentang fisiologi nyeri
4. Untuk mengetahui tentang klasifikasi nyeri
5. Untuk mengetahui tentang apa saja faktor nyeri
6. Untuk mengetahui tentang metode menghilangkan nyeri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Nyeri
Menurut International Association for Study of Pain (IASP), Nyeri adalah
sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait
dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi
terjadinya kerusakan.
Teori Specificity “suggest” menyatakan bahwa Nyeri adalah sensori spesifik
yang muncul karena adanya injury, dan informasi ini didapat melalui sistem
sarafperifer dan sentral melalui reseptor nyeri di saraf nyeri perifer dan spesifik
di spinal cord.
Secara umum Kebidanan mendefinisikan Nyeri sebagai apapun yang
menyakitkan tubuh, yang dikatakan individu yang mengalaminya, dan yang ada
kapanpun individu mengatakannya.
Mekanisme Nyeri
Mekanisme nyeri secara sederhana dimulai dari transduksi stimuli akibat
kerusakan jaringan dalam saraf sensorik menjadi aktivitas listrik, kemudian
ditransmisikan melalui serabut saraf bermielin A delta dan saraf tidak bermielin C
ke kornu dorsalis medula spinalis, talamus, dan korteks serebri. Impuls listrik
tersebut dipersepsikan dan didiskriminasikan sebagai kualitas dan kuantitas nyeri
setelah mengalami modulasi sepanjang saraf perifer dan disusun saraf pusat.
Rangsangan yang dapat membangkitkan nyeri dapat berupa rangsangan mekanik,
suhu (panas atau dingin) dan agen kimiawi yang dilepaskan
karena trauma/inflamas
C. Fisiologi Nyeri
Banyak teori berusaha untuk menjelaskan dasar neurologis dari nyeri,
meskipun tidak ada satu teori yang menjelaskan secara sempurna bagaimana
nyeriditransmisikan atau diserap.
Untuk memudahkan memahami fisiologi nyeri, maka perlu mempelajari 3
(tiga) komponen fisiologis berikut ini:
1. Resepsi (proses perjalanan nyeri)
Adanya stimulus yang mengenai tubuh (mekanik, termal, kimia) akan
menyebabkan pelepasan substansi kimia seperti histamin, bradikinin,
kalium. Substansi tersebut menyebabkan nosiseptor bereaksi, apabila
nosiseptor mencapai ambang nyeri, maka akan timbul impuls syaraf yang akan
dibawa oleh serabut saraf perifer. Serabut syaraf perifer yang akan
membawa impuls syaraf ada dua jenis, yaitu serabut A-delta dan serabut C.
impuls syaraf akan di bawa sepanjang serabut syaraf sampai ke kornu dorsalis
medulla spinalis. Impuls syaraf tersebut akan
menyebabkan kornudorsalis melepaskan neurotrasmiter (substansi P). SubstansiP
ini menyebabkan transmisi sinapis dari saraf perifer ke saraf traktusspinotalamus.
Hal ini memungkinkan impuls syaraf ditransmisikan lebih jauh ke
dalam system saraf pusat. Setelah impuls syaraf sampai di otak, otak mengolah
impuls syaraf kemudian akan timbul respon reflek protekti.
Contoh: Apabila tangan terkena setrika, maka akan merasakan sensasi terbakar,
tangan juga melakukan reflek dengan menarik tangan dari permukaan
setrika. Proses ini akan berjalan jika system saraf perifer dan medulla
spinalis utuh atau berfungsi normal.
2. Persepsi ( kesadaran seseorang terhadap nyeri )
Fase ini merupakan titik kesadaran seseorang terhadap nyeri, pada saat
individu menjadi sadar akan nyeri, maka akan terjadi reaksi yang
komplek.Persepsi menyadarkan individu dan mengartikan nyeri itu sehingga
kemudian individu dapat bereaksi.
Proses persepsi secara ringkas adalah sebagai berikut:
Stimulus Nyeri Medula Spinalis Talamus Otak (area limbik) Reaksi emosi
Pusat otak, Persepsi Stimulus nyeri ditransmisikan ke medula spinalis, naik
ke talamus, selanjutnya serabut mentrasmisikan nyeri ke seluruh bagian otak,
termasuk area limbik. Area ini mengandung sel-sel yang yang bisa mengontrol
emosi (khususnya ansietas). Area limbik yang akan berperan dalam memproses
reaksi emosi terhadap nyeri. Setelah transmisisyaraf berakhir di pusat otak, maka
individu akan mempersepsikan nyeri.
http://hidayat2.wordpress.com/2009/04/11/manajemen-nyeri/
http://contoh-askep.blogspot.com/2008/09/manajemen-nyeri.html
http://qittun.blogspot.com/2008/10/konsep-dasar-nyeri.html
Prasetyo Nian Sigit. (2010). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Jakarta :
Graha Ilmu
http://hairiyah1996.blogspot.co.id/2015/05/makalah-manajemen-nyeri.html