You are on page 1of 18

SINTESA KLOROFORM

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akibat dari semakin pesatnya kemajuan teknologi di bidang
kesehatan khususnya farmasi dengan timbulnya berbagai jenis obat-
obatan baik yang berbahan sintetik maupun alami, sehingga untuk
mengantisipasi efek sampingnya diharapkan para ahli farmasi
memperhatikan dan menyeleksi pembuatan obat-obat tersebut.
Dalam ilmu kimia, sintesis kimia adalah kegiatan melakukan
reaksi kimia untuk memperoleh suatu produk kimia, ataupun beberapa
produk. Hal ini terjadi berdasarkan peristiwa fisik dan kimia yang
melibatkan satu reaksi atau lebih. Sintesis kimia adalah suatu proses
yang dapat direproduksi selama kondisi yang diperlukan terpenuhi.
Kloroform adalah suatu senyawa yang berbahan baku kaporit
dimana untuk memperoleh kloroform ini harus dilakukan sintesis
kloroform dengan cara mereaksikan kaporit dengan aseton dengan
menggunakan alat destilasi.
Penggunaan utama klor adalah sebagai desinfektan lantai, air
minum dan kolam renang. Klor tidak dapat digunakan lagi sebagai
antiseptikum untuk luka terbuka, karena terlalu merangsang, kecuali
untuk melarutkan jaringan mati dari borok terbuka yang bau dengan
necrosis.
Kloroform (CHCl3) tidak larut dalam air tetapi merupakan pelarut
efektif untuk senyawa organik. Prinsip kerja dan sintesis kloroform
adalah halogenasi yaitu reaksi subsitusi yang terjadi pada suatu
senyawa organik yang memiliki halogen alfa. Halogenasi terjadi
karena pengaruh tarikan atom oleh unsur golongan halogen.
Dalam bidang farmasi kloroform banyak digunakan sebagai
bahan pengawet, bahan untuk pembuatan anastetikum dan sebagai
bahan tambahan untuk berbagai bahan sediaan farmasi, karena itu
sintesa kloroform perlu untuk diketahui.

NIKEN AYU LESTARI MAMAT PRATAMA, S.Farm, M.Si, Apt


15020150098
SINTESA KLOROFORM

1.2 Maksud Praktikum


Untuk mempelajari cara pembuatan halogen dari metan.
1.3 Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui dan memahami metode sintesis senyawa klor
dengan menggunakan bahan kapur klor (kaporit) dengan
menggunakan pelarut aseton.

NIKEN AYU LESTARI MAMAT PRATAMA, S.Farm, M.Si, Apt


15020150098
SINTESA KLOROFORM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Golongan halogen terdapat dalam golongan VII A, tepat di
depan lajur gas-gas mulia yang terdiri dari fluorin (F), klorin (Cl),
bromin (Br), Iodin m(I), dan asetin (At) (Hiskia, 1985 : 93).
Keempat unsur golongan VII A, semuanya sangat merangsang
sekali terhadap hidung dan tenggorokan. Brom suat cairan yang
merah tua pada suhu kamar, mempunyai tekanan uap yang tinggi.
Selain itu juga menimbulkan luka bakar yang parah, bila mengenai
kulit. Klor dan Flour, biasanya ditangani sebagai gas, harus digunakan
hanya dalam kamar, asam dan dalam ruangan dengan pertukaran
udara (ventilasi) yang baik. Bila kita terbuka pada konsentrasi klor
yang lebih besardari mpada 1 ppm dalam udara, ini sangat
membahayakan bagi kesehatan kita. Beberapa hisapan klor pada
1000 ppm bersama nafas kita akan mematikan. Semua halogen
disimpan jauh dari kontak dengan zat-zat yang dapat dioksidasi.
(Hiskia, 1986 : 94).
Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana
(CHCl3). Kloroform dikenal karena sering digunakan sebagai bahan
pembius, akan tetapi penggunaanya sudah dilarang karena telah
terbukti dapat merusak liver dan ginjal. Kloroform kebanyakan
digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboratorium. Wujudnya pada
suhu ruang berupa cairan bening, mudah menguap, dan berbau khas
(Bahl, 2011).
Klor adalah elemen yang berbentuk gas yang berkhasiat
bakterisid kuat yang dalam konsentrasi kecil dapat dengan cepat
membunuh bakteri, spora, fungi dan virus. Misalnya pada kadar0,5
ppm pada pH 7 sudah efektif dalam 30 detik. Pada pH basa
aktivitasnya menurun , begitu pula dengan adanya zat-zat organis.
Karena larutan klor sangat tidak stabil, biasanya digunakan

NIKEN AYU LESTARI MAMAT PRATAMA, S.Farm, M.Si, Apt


15020150098
SINTESA KLOROFORM

senyawanya yang dalam larutan berangsur-angsur menghasilkan


asam hipoklorit (HCLO). Contohnya adalah larutan NaClO 0,5%
(solutio dakin), kaporit ( bleaching powder, Ca(Ocl)2¸atau senyawa
klor organis tosikloramid dan halazon. Semua antiseptika ini bekerja
dengan jalan pelepasan klor (Tjay, 2002 : 231).
Klor tidak digunakan lagi sebagai atiseptikum terbuka, karena
terlalu merangsang. Keculai untuk “melarutkan” jaringan mati pada
borok terbuka yang bau dengan banyak necronis (Eusol = Dakin +
parafin). Penggunaan utamanya adalah sebagai desinfektans lantai,
air minum, dan kolam renang (konsentrasi 0,5-20 ppm klor, tergantung
dari adanya zat-zat organis (Tjay, 2007 : 246).
Unsur-unsur halogen terdiri dari flor, klor, brom dan iod, dikenal
sebagai keluarga halogen. Bahkan sebelum ada perumusan teori
yang mengelompokkan mereka bersama-sama pada tabel berskala.
Selain empat unsur tadi adapula halogen yang langkah aslain, yang
dibat pada tahun 1904 dengan ekserimen pemboman. Sejak itu
aslatin telah ditemukan dalam alam, tetapi dalam jumalah yang sangat
sedikit sekali (Carles, 1997, hal : 246).
Kebanyakan runutan senyawaan yang tak dikehendaki dalam
persenyawaan air minum dapat menghilangkandalam instalasi
pengolahan kota, meskipun proses ini menambahtinggi harga air
tersebut. Manjaring air melalui lapisan pasir yang dalam atau melalui
lapisan aktif adalah efektif tetapi bahan dalam lapisan-lapisan ini
harus diganti atau diperbaiki keadaannya secara terbuka. Akhir-akhir
ini dengan meningkatnya perhatian terhadap lingkungan dan
pengembangan peralatan analis yang peka terhadap runutan
senyawaan klor yang tidak diketahui telah ditemukan dalam air yang
telah diklorinasi. Klor yang dimasukkan dalam air untuk membunun
mikroorganisme yang dapat menimbulkan infeksi juga bereaksi
dengan senyawaan organik yang mengandung nitrogen dengan
memberikan kloramina, NH2Cl atau kloramina tersubtitusi. Zat ini

NIKEN AYU LESTARI MAMAT PRATAMA, S.Farm, M.Si, Apt


15020150098
SINTESA KLOROFORM

sangat beracun terhadap kerang-kerang dan binatang air lainnya, dan


ditakuti akan bisa membahayakan manusia. Kloroform, CHCl 3adalah
satu lagi dari sekitar 100 senyawaan klor organik yang ditemukan
dalam air terklorinasi yang dianggap mutagenik (dapat menimbulkan
kerusakan pada kelahiran) atau karsinogenik (yang dapat
menimbulkan kanker). (Carles, 1997 : 249).
Kloroform dapat disintesis dengan cara mencampuran etil
alkohol atau etanol dengan kalsium hipoklorit. Kalsium hipoklorit
merupakan donor unsur klor, selain kalsium hipoklorit, penyumbang
unsur klor yang dapat dipakai adalah pemutih pakaian. Pemutih
pakaian memiliki senyawa aktif yaitu asam hipoklorit. Etil alkohol
dipanaskan dan dicampurkan dengan kalsium hipoklorit. Untuk
mendapatkan kloroform dari reaksi pencampuran ini, terdapat tiga
reaksi yang terjadi (Bahl, 2011) :
1) Reaksi oksidasi
CH3-CH2OH + Cl2 → CH3-CHO + HCl
(etil alkohol) (asetaldehida) (asam klorida)
2) Reaksi klorinasi
CH3-CH2OH + 3Cl2 → CCl3-CHO + 3HCl
(asetaldehida) (trikloroasetaldehida) (asam klorida)

3) Reaksi hidrolisis
2CCl3-CHO + Ca(OH)2 → 2CH3Cl + (HCOOH)2Ca
(trikloroasetaldehida) (kalsium hidroksida) (kloroform) (kalsium format)

Destilasi adalah metode pemisahan zat-zat cair dari


campurannya berdasarkan perbedaan titik didih. Pada proses destilasi
sederhana, suatu campuran dapat dipisahkan bila zat-zat
penyusunnya mempunyai perbedaan titik didih cukup tinggi. Proses
destilasi terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama terdiri dari uap
yang terembunkan disebut destilat, dan bagian kedua adalah cairan
yang tertinggal disebut residu, yang susunannya lebih banyak
komponen yang sukar menguap (Yasid, 2005).

NIKEN AYU LESTARI MAMAT PRATAMA, S.Farm, M.Si, Apt


15020150098
SINTESA KLOROFORM

Destilasi sederhana digunakan untuk pemurnian senyawa yang


biasanya telah diekstraksi. Misalnya ekstraksi padat-cair dan pada
sintesis kloroform. Pada dasarnya prinsip atau metode pemisahannya
sama. Sintesis koroform tanpa ekstraksi, dengan mereaksikan kaporit
dan aseton yang akan menghasilkan kloroform (Moore, 2003).
Kloroform dapat digunakan untuk mengekstraksi komponen yang
tidak larut dalam air seperti lipid dalam proses isolasi DNA. Proses
isolasi DNA melibatkan larutan yang berisi campuran fenol, kloroform,
dan isoamilalkohol. Campuran ini akan membuat suspensi DNA pada
lapisan atas dan pengotor-pengotor akan mengendap pada bagian
bawah tabung. Cairan yang berada pada bagian atas tabung akan
diproses lebih lanjut untuk analisis DNA, dan bagian pengotor dibuang
(Suwanto, 2008).
Apabila uap kloroform yang ada diudara, dengan takaran
tertentu, terhisap pada waktu bernapas, seseorang dapat pingsan
atau terbius. Udara yang mengandung 1% kloroform dapat
menyebabkan pingsan, sedangkan udara yang mengandung 2%
dapat menyebabkan kematian bagi orang yang menghirup terlalu
lama. Kloroform atau triklorometana diudara dapat mengalami
oksidasi menjadi fosgen, yang juga merupakan gas beracun yang
dapat merusak saluran napas (Damin, 2008 : 611).
Kloroform dibuat dari alkohol dengan kapur klor(beaching
powder, Ca(OCl)2Cl, Calsium Chloro Hypoclorit) dengan melalui tiga
tingakatan reaksi, yaitu (Anonim, 2017 : 12).
1. Oksidasi oleh halogen
2. Klorinasi dari hasil oksidasi
3. Hidrolisa alkalis dari senyawa yang baru terbentuk

NIKEN AYU LESTARI MAMAT PRATAMA, S.Farm, M.Si, Apt


15020150098
SINTESA KLOROFORM

2.2 Uraian Bahan


a. Air Suling (Dirjen POM, 1979 : 96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air Suling
RM / BM : H2O / 18,02
Rumus struktur :H–O–H
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
tidak berasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pensuspensi dan pembilas.
b. Aseton (Dirjen POM, 1979 : 655)
Nama resmi : DIMETIL KETON
Nama lain : Aseton
RM / BM : (CH3)2CO / 69,0801
Rumus struktur :

Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, mudah


menguap, bau khas, mudah terbakar.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, denganetanol
95% P, dengan eter P dandengan kloroform
P, membentuk larutanjernih.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai bahan dasar pembuatan kloroform.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
c. Kapur klor (Dirjen POM, 1979 : 694)
Nama resmi : CALSIUM CHLORO HYPOCLORIL
Nama lain : Kaporit
RM / BM : Ca(OCI)Cl / 126,98
Pemerian : Serbuk putih, kotor, bau khas.
Kelarutan : Larut sebagian dalam air dan dalam etanol

NIKEN AYU LESTARI MAMAT PRATAMA, S.Farm, M.Si, Apt


15020150098
SINTESA KLOROFORM

95% P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai bahan dasar sintesis
d. Vaselin Kuning (Dirjen POM, 1995 : 823)
Nama resmi : VASELINUM FLAVUM
Nama lain : Vaselin kuning
Pemerian : Massa seperti lemak, kekuningan hingga
hampir lemah, berflurosensi sangat lemah
walaupun setelah melebur. Dalam lapisan
tipis transparan. Tidak atau hamper tidak
berbau dan berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, mudah larut dalam
benzene, dalam karbon disulfide, dalam
kloroform dan dalam minyak lemak dan
dalam minyak terpentin, larut dalam eter,
dalam heksana, dan umumnya dalam minyak
lemak dan minyak atsiri, praktis tidak larut
dalam etanol dingin dan etanol panas dan
dalam etanol mutlak dingin.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2017 : 13)
1. Penggerusan dalam mortar jangan terlalu lama, sebab nanti
klornya banyak yang hilang dan banyak yang tidak jadi.
2. Sebaiknya pipa bengkok yang menurun (12 cm) ditaruhpotongan
selang karet (5 cm) yang di dalamnya telah dilapisi vaselin tipis.
Pipa yang menurun tersisa ± 4 cm. Pemakaian pipa karet ialah
agar kita bisa menggoyang – goyangkan labu.
3. Perubahan susunan alat diperbolehkan asal dapat
memberitahukan apa yang dikerjakan dan memberikan alasan
penggunaan alat-alat yang dipakai.

NIKEN AYU LESTARI MAMAT PRATAMA, S.Farm, M.Si, Apt


15020150098
SINTESA KLOROFORM

4. Pengukuran suhu tidak usah dilakukan karena tidak dikehendaki


yang tepat, cukup dapat diperkira-kirakan.
5. Selama pembuatan tidak boleh lengah. Pengocokan labu ini
bermaksud agar suspensi kapur klor yang mengendap ini tetap
terbagi rata dalam seluruh labu selama pemanasan.
6. Sebelum labu menjadi dingin, hendaknya lekas-lekas pipa alonga
yang tercelup dalam air penampung dipisahkan, kalau tidak akan
ada kemungkinan bila labu mendingin penampung tersedot masuk
kedalam lalu melalui pendingin dan ini menyebabkan pecahnya
labu yang belum begitu dingin.
7. Hilangnya asam dapat diketahui dengan menguji air pencucian
dengan kertas lakmus, hilangnya alkohol dapat diketahui dengan
menguji air pencuci dengan iodoform reaksi.
8. Jangan misalnya mengeringkan hanya 10 ml kloroform dengan 10
gr CaCl2 anhidrat, nanti semua kloroform akan habis.
9. Pemilihan labu destilasi yang kecil disini artinya yang sesuai yakni
hendaklah isi labu tersebut (untuk destilasi biasa) tidak lebih dari
2/3 dan tidak kurang dari 1/3.
10. Dengan adanya cahaya dari udara, kloroform mengalami oksidasi
menjadi phosgeen yang toksis. Pada penyimpanan biasanya
diberi 1-2 % alkohol untuk mengubahnya menjadi dietil karbonat
yang tidak berbahaya.

NIKEN AYU LESTARI MAMAT PRATAMA, S.Farm, M.Si, Apt


15020150098
SINTESA KLOROFORM

BAB 3 METODE KERJA


3.1 Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan yaitu batu didih, batang pengaduk,
botol semprot, bunsen, corong pisah, gelas kimia, gelas ukur,
kondensor, labu alas bundar, pipet tetes dan statif.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yakni 10
gram kaporit, vaselin kuning, aseton, dan aquades.
3.3 Cara Kerja
Disiapkan alat dan bahan, timbang 10 gram kaporit. Masukkan
sampel kedalam labu alas bulat menggunakan corong, lalu
tambahkan aquadest secukupnya dan masukkan batu didih kedalam
labu. Tambahkan 10 mL aseton. Homogenkan, kemudian pasang labu
alas bulat pada kondensor menggunakan kapas. Lalu pasang gelas
kimia dia ujung kondensor tepat pada ujung pipa bengkok. Kemudian
tambahkan aquadest kedalam gelas kimia sampai menyentuh ujung
pipa bengkok. Lalu oleskan vaselin kuning di celah sambungan
kondensor dan tutup dengan kapas. setelah itu tambahkan lagi aseton
5 mL kedalam labu alas bulat melalui ujung kondensor yang
berhubungan langsung dengan mulut labu alas bulat. Setelah
semuanya siap nyalakan api bunsen dan goyang-goyangkan dibawah
labu. Apabila labu terlalu panas maka bungkus dengan kain basah,
kerjakan sampai uap pemanasan masuk kedalam pipa kondensor dan
berubah menjadi titik-titik air yang akan mengalir menuju gelas kimia.
Setelah tidak ada lagi tetes-tetes air (kloroform) yang keluar hentikan
pemanasan. Kemudian pisahkan campuran yang ada didalam gelas
kimia menggunakan corong pisah. Ukur volume kloroform yang
diperoleh.

NIKEN AYU LESTARI MAMAT PRATAMA, S.Farm, M.Si, Apt


15020150098
SINTESA KLOROFORM

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Volume
Berat Volume
No. Sampel kloroform
kaporit (g) bahan (ml)
(ml)

1. Aseton 10 15 1,8

Reaksi :
6CaOCl2 + 6H2O 6Cl2 + 6Ca(OH)2
2CH3COCH3 + 6Cl 2CCl3COCH3 + 6 HCl
2CCl3COCH3 + Ca(OH)2 2CHCl3 + Ca(CH3COO)2

6CaOCl2 + 2CH3COCH3 + 6H2O 5Ca(OH)2 + 2CHCl3 +


(CH3COO)2Ca + 6HCl
Untuk aseton
gram
Mol =
Mr
10
Mol kaporit =
126,98
= 0,078
2
Mol CHCl3 = x 0,078
6
= 0,026
Massa CHCl3 = 0,026 x 119,8
= 3,114 (berat teori)
Berat Praktek = V x BJ
= 1,8 x 1,480
= 2,664

NIKEN AYU LESTARI MAMAT PRATAMA, S.Farm, M.Si, Apt


15020150098
SINTESA KLOROFORM

berat praktek
% rendamen = x 100%
berat teori
2,664
= x 100%
3,114
= 85,549 %
4.2 Pembahasan
Sintesa kloroform merupakan suatu proses pembuatan senyawa
organik melalui bahan dasar kapur klor yang melalui penyarian atau
destilasi. Kloroform merupakan obat anastesi yang sudah sejak lama
digunakan, akan tetapi saat ini pemakaiannnya telah berkurang
karena sifatnya yang hepatotoksik dan dapat dengan mudah
teroksidasi di bawah cahaya dan udara menjadi phosgene yang
sangat toksik.
Tanpa kita sadari, kaporit yang terkandung dalam air yang kita
gunakan untuk mandi dua kali sehari ternyata merupakan penyebab
utama masalah kecantikan dan kesehatan kita. Calsium Hypochlorite
(CaOCI2) atau Kaporit umum ditambahkan ke dalam air kran dan
kolam renang sebagai disinfektan pembunuh bakteri patogen seperti
E.coli, pembasmi lumut serta jentik nyamuk. Kaporit ini dapat
menyebabkan. Senyawa trihalomethan yang terlarut dalam air bersih
dalam jumlah yang besar bisa menyebabkan penyakit kanker.
Pada praktikum sintesa kloroform terjadi tiga reaksi, yaitu reaksi
oksidasi oleh halogen, kloronisasi dari hasil oksidasi dan hidrolisa
alkali dari senyawa yang baru terbentuk. Sintesa kloroform dapat
dilakukan dengan dengan mereaksikan kaporit dengan aseton
menggunakan metode destilasi.
Pada percobaan ini digunakan kondensor lurus yang disesuaikan
dengan metode yang digunakan yaitu metode destilasi agar uap
kloroform dapat lebih mudah melewati kondensor. Apabila digunakan
kondensor bulat, maka ada kemungkinan uap atau gas dari kloroform
akan tertinggal pada bulatan/lekukan kondensor. Pada kondensor, air

NIKEN AYU LESTARI MAMAT PRATAMA, S.Farm, M.Si, Apt


15020150098
SINTESA KLOROFORM

mengalir dari atas kebawah agar pendinginan dapat dilakukan secara


maksimal dari ujung atas sampai ujung bawah kondensor.
Penggunaan labu alas bulat tujuannya adalah agar pemanasan
yang kita lakukan hasilnya dapat merata, karena jika kita
menggunakan labu yang lain selain labu alas bulat dikhawatirkan
pemanasan yang dilakukan hasilnya akan tidak merata karena
labu yang lain mempunyai suatu sudut yang mana akan
memungkinkan larutan yang berada di dalam labu tersebut akan
mengendap dan proses pemanasannya tidak merata karena api dari
bawah hanya menyebar ke sudut – sudut dari labu, sedangkan jika
kita menggunakan labu alas bulat maka pemanasannya akan lebih
merata dan apinya akan menyebar ke seluruh bagian dari labu alas
bulat tersebut.
Dilakukan pemanasan api bebas agar dapat menghindari
terjadinya frothing atau letupan dari larutan bila sewaktu-waktu terjadi
letupan dapat segera menghentikan pemanasan dan frothing tidak
terjadi. Fungsi yang sama juga diberikan oleh batu didih, penambahan
batu didih dimaksudkan untuk menghindari frothing, disebabkan
karena batu didih memiliki pori-pori yang dapat menyerap panas dan
mengeluarkan panas tersebut ke segala arah sehingga pemanasan
merata ke segala arah.
Proses terjadi dalam sintesis kloroform ini adalah dengan adanya
pemanasan maka uap klor akan naik atau menguap karena telah
mencapai titik didih. Uap klor yang terbentuk akan dialirkan ke
kondensor untuk di kondensasi membentuk tetesan cairan kloroform
sehingga mengalir melewati pipa bengkok ke wadah.
Alasan penggunaan vaselin kuning yaitu untuk mencegah bau
yang tidak diinginkan dari dalam alat kondensor. Pencucian dengan
aquadest dimaksudkan untuk dapat memberikan batasan nanti
apabila dilakukan pengukuran volume kloroforom. Di gunakan 3
sampel kaporit yang berbeda-beda bertujuan untuk membandingkan

NIKEN AYU LESTARI MAMAT PRATAMA, S.Farm, M.Si, Apt


15020150098
SINTESA KLOROFORM

kemurnian dari sampel kaporit tersebut. Untuk sampel kaporit C tidak


berhasil ketika dilakukan pengujian, hal tersebut menunjukan bahwa
kaporit tersebut tidak benar-benar baik dalam pembuatannya. Adapun
alasan penambahan aseton, karena aseton larut dalam berbagai
perbandingan dengan air, etanol, dietileter.
Dari hasil praktikum diperoleh hasil sintesis kloroform A
sebanyak 1,8 ml dan kloroform B diperoleh hasil yaitu 0,4 mL. Faktor
kesalahan yang terjadi yaitu sampel yang digunakan kurang bagus
dikarenakan mungkin banyaknya bahan pengotor didalamnya, kurang
teliti dalam menimbang, kurang terampil dalam mengerjakan, dan lain-
lain.

NIKEN AYU LESTARI MAMAT PRATAMA, S.Farm, M.Si, Apt


15020150098
SINTESA KLOROFORM

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh volume kloroform dari
masing-masing sampel kaporit dengan berat 10 gram mengandung
kloroform sebanyak 1,8 mL dan persen rendamen sebesar 85,549 %.
5.2 Saran
Sebaiknya laboratorium lebih memperhatikan bahan-bahan atau
alat-alat yang akan digunakan agar proses praktikum dapat berjalan
lancar.

NIKEN AYU LESTARI MAMAT PRATAMA, S.Farm, M.Si, Apt


15020150098
SINTESA KLOROFORM

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2017, Penuntun Praktikum Kimia Organik Sintesis, Universitas


Muslim Indonesia, Makassar
Bahl A, Bahl BS., 201, A Textbook of Organic Chemistry (for B.Sc
Students), S. Chand & Company, New Delhi
Charles W.K., 1997. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Jilid II. Erlangga.
Jakarta.

Damin, Sumardjo., 2008, Pengantar Kimia : Buku Panduan Kuliah


Mahasiswa Kedokteran, EGC, Jakarta
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi ke III, Departemen
Kesehatan RI, Jakarta
Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia Edisi ke IV, Departemen
Kesehatan RI, Jakarta
Hiskia A., 1985. Ilmu Kimia. Departemen Pendidikan dan Kebuayaan RI.
Jakarta.

Moore, John T., 2003, Kimia For Dummies, Pakar Raya, Indonesia

Suwanto A, Soka S, Candra Krishna Purnawan., 2008, Teknik Percobaan


dalam Genetika Molekuler, Atma Jaya, Jakarta
Tjay, Tan Hoan., 2002, Obat-obat Penting, PT. Elex Media Komputindo,
Jakarta
Yasid, Estien., 2005, Fisika untuk Paramedis, Andi Offset, Yogyakarta

NIKEN AYU LESTARI MAMAT PRATAMA, S.Farm, M.Si, Apt


15020150098
SINTESA KLOROFORM

LAMPIRAN

a. Skema Kerja
Disiapkan alat dan bahan

Dilarutkan 10 gram kaporit dengan aquades di dalam labu alas bulat

Dimasukkan batu didih ke dalam labu alas bulat

Ditambahkan 15 mL aseton

Dipasang labu alas bulat pada kondensor

Panaskan labu alas bulat dengan bunsen

Lalu dilepaskan labu alas bulat dari kondensor jika tidak ada lagi kloroform
yang keluar

Dipisahkan antara kloroform yang terbentuk dengan aquades dengan
menggunakan corpis.

NIKEN AYU LESTARI MAMAT PRATAMA, S.Farm, M.Si, Apt


15020150098
SINTESA KLOROFORM

b. Foto Hasil Pengamatan

(Alat Sintesis Kloroform)

Kloroform yang diperoleh

NIKEN AYU LESTARI MAMAT PRATAMA, S.Farm, M.Si, Apt


15020150098

You might also like