You are on page 1of 21

SINTESIS KLOROFORM

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Akibat dari semakin pesatnya kemajuan teknologi di bidang
kesehatan khususnya farmasi dengan timbulnya berbagai jenis obat-
obatan baik yang berbahan sintetik maupun alami, sehingga untuk
mengantisipasi efek sampingnya diharapkan para ahli farmasi
memperhatikan dan menyeleksi pembuatan obat-obat tersebut.Dalam
ilmu kimia, sintesis kimia adalah kegiatan melakukan reaksi kimia
untuk memperoleh suatu produk kimia, ataupun beberapa produk. Hal
ini terjadi berdasarkan peristiwa fisik dan kimia yang melibatkan satu
reaksi atau lebih. Sintesis kimia adalah suatu proses yang dapat
direproduksi selama kondisi yang diperlukan terpenuhi.
Koroform adalah suatu senyawa yang berbahan baku kaporit
dimana untuk memperoleh kloroform ini harus dilakukan sintesis
kloroform dengan cara mereaksikan kaporit dengan aseton dengan
menggunakan alat destilasi. Penggunaan utama klor adalah sebagai
desinfektan lantai, air minum dan kolam renang. Klor tidak dapat
digunakan lagi sebagai antiseptikum untuk luka terbuka, karena terlalu
merangsang, kecuali untuk melarutkan jaringan mati dari borok terbuka
yang bau dengan necrosis.
Kloroform (CHCl3) tidak larut dalam air tetapi merupakan pelarut
efektif untuk senyawa organik. Prinsip kerja dan sintesis kloroform
adalah halogenasi yaitu reaksi subsitusi yang terjadi pada suatu
senyawa organik yang memiliki halogen alfa. Halogenasi terjadi
karena pengaruh tarikan atom oleh unsur golongan halogen. Dalam
bidang farmasi kloroform banyak digunakan sebagai bahan pengawet,
bahan untuk pembuatan anastetikum dan sebagai bahan tambahan
untuk berbagai bahan sediaan farmasi, karena itu sintesa kloroform
perlu untuk diketahui.

NURWINDA WIRADA RAIS RAZAK, S.Farm., M.Farm., Apt


15020160171
SINTESIS KLOROFORM

1.2 Maksud Praktikum


Adapun maksud dari percobaan ini adalah dapat mengetahui
dan memahami cara pembuatan kloroform dari halogen dengan
metana.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara
membuat senyawa kloroform yang diperoleh dari reaksi antara alkohol
atau aseton dengan kaporit menggunakan metode destilasi senyawa.

NURWINDA WIRADA RAIS RAZAK, S.Farm., M.Farm., Apt


15020160171
SINTESIS KLOROFORM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori umum


Golongan halogen terdapat dalam golongan VII A, tepat di depan
lajur gas-gas mulia yang terdiri dari fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br),
Iodin m (I), dan asetin (At) (Hiskia, 1985 : 93).
Keempat unsur golongan VII A, semuanya sangat merangsang
sekali terhadap hidung dan tenggorokan. Brom suat cairan yang merah
tua pada suhu kamar, mempunyai tekanan uap yang tinggi. Selain itu
juga menimbulkan luka bakar yang parah, bila mengenai kulit. Klor dan
Flour, biasanya ditangani sebagai gas, harus digunakan hanya dalam
kamar, asam dan dalam ruangan dengan pertukaran udara (ventilasi)
yang baik. Bila kita terbuka pada konsentrasi klor yang lebih besardari
mpada 1 ppm dalam udara, ini sangat membahayakan bagi kesehatan
kita. Beberapa hisapan klor pada 1000 ppm bersama nafas kita akan
mematikan. Semua halogen disimpan jauh dari kontak dengan zat-zat
yang dapat dioksidasi (Hiskia, 1985 : 94).
Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana
(CHCl3). Kloroform dikenal karena sering digunakan sebagai bahan
pembius, akan tetapi penggunaanya sudah dilarang karena telah
terbukti dapat merusak liver dan ginjal. Kloroform kebanyakan
digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboratorium. Wujudnya pada
suhu ruang berupa cairan bening, mudah menguap, dan berbau khas
(Bahl, 2011).
Klor adalah elemen yang berbentuk gas yang berkhasiat bakterisid
kuat yang dalam konsentrasi kecil dapat dengan cepat membunuh
bakteri, spora, fungi dan virus. Misalnya pada kadar 0,5 ppm pada pH
7 sudah efektif dalam 30 detik. Pada pH basa aktivitasnya menurun ,
begitu pula dengan adanya zat-zat organis. Karena larutan klor sangat
tidak stabil, biasanya digunakan senyawanya yang dalam larutan
berangsur-angsur menghasilkan asam hipoklorit (HCLO). Contohnya

NURWINDA WIRADA RAIS RAZAK, S.Farm., M.Farm., Apt


15020160171
SINTESIS KLOROFORM

adalah larutan NaClO 0,5% (solutio dakin), kaporit ( bleaching powder,


Ca(Ocl)2¸atau senyawa klor organis tosikloramid dan halazon. Semua
antiseptika ini bekerja dengan jalan pelepasan klor (Tjay, 2002 : 231).
Klor tidak digunakan lagi sebagai atiseptikum terbuka, karena
terlalu merangsang. Keculai untuk “melarutkan” jaringan mati pada
borok terbuka yang bau dengan banyak necronis (Eusol = Dakin +
parafin). Penggunaan utamanya adalah sebagai desinfektans lantai,
air minum, dan kolam renang (konsentrasi 0,5-20 ppm klor, tergantung
dari adanya zat-zat organis (Tjay, 2002 : 246).
Unsur-unsur halogen terdiri dari flor, klor, brom dan iod, dikenal
sebagai keluarga halogen. Bahkan sebelum ada perumusan teori
yang mengelompokkan mereka bersama-sama pada tabel berskala.
Selain empat unsur tadi adapula halogen yang langkah aslain, yang
dibat pada tahun 1904 dengan ekserimen pemboman. Sejak itu aslatin
telah ditemukan dalam alam, tetapi dalam jumalah yang sangat sedikit
sekali (Carles, 1997, hal : 246).
Kebanyakan runutan senyawaan yang tak dikehendaki dalam
persenyawaan air minum dapat menghilangkandalam instalasi
pengolahan kota, meskipun proses ini menambahtinggi harga air
tersebut. Manjaring air melalui lapisan pasir yang dalam atau melalui
lapisan aktif adalah efektif tetapi bahan dalam lapisan-lapisan ini harus
diganti atau diperbaiki keadaannya secara terbuka. Akhir-akhir ini
dengan meningkatnya perhatian terhadap lingkungan dan
pengembangan peralatan analis yang peka terhadap runutan
senyawaan klor yang tidak diketahui telah ditemukan dalam air yang
telah diklorinasi. Klor yang dimasukkan dalam air untuk membunun
mikroorganisme yang dapat menimbulkan infeksi juga bereaksi
dengan senyawaan organik yang mengandung nitrogen dengan
memberikan kloramina, NH2Cl atau kloramina tersubtitusi. Zat ini
sangat beracun terhadap kerang-kerang dan binatang air lainnya, dan

NURWINDA WIRADA RAIS RAZAK, S.Farm., M.Farm., Apt


15020160171
SINTESIS KLOROFORM

ditakuti akan bisa membahayakan manusia. Kloroform, CHCl3adalah


satu lagi dari sekitar 100 senyawaan klor organik yang ditemukan
dalam air terklorinasi yang dianggap mutagenik (dapat menimbulkan
kerusakan pada kelahiran) atau karsinogenik (yang dapat
menimbulkan kanker) (Carles, 1997 : 249).
Kloroform dapat disintesis dengan cara mencampuran etil
alkohol atau etanol dengan kalsium hipoklorit. Kalsium hipoklorit
merupakan donor unsur klor, selain kalsium hipoklorit, penyumbang
unsur klor yang dapat dipakai adalah pemutih pakaian. Pemutih
pakaian memiliki senyawa aktif yaitu asam hipoklorit. Etil alkohol
dipanaskan dan dicampurkan dengan kalsium hipoklorit. Untuk
mendapatkan kloroform dari reaksi pencampuran ini, terdapat tiga
reaksi yang terjadi (Bahl, 2011) :
1) Reaksi oksidasi
CH3-CH2OH + Cl2 → CH3-CHO + HCl
(etil alkohol) (asetaldehida) (asam klorida)
2) Reaksi klorinasi
CH3-CH2OH + 3Cl2 → CCl3-CHO + 3HCl
(asetaldehida) (trikloroasetaldehida) (asam klorida)
3) Reaksi hidrolisis
2CCl3-CHO + Ca(OH)2 → 2CH3Cl + (HCOOH)2Ca
(trikloroasetaldehida) (kalsium hidroksida) (kloroform) (kalsium
format)
Destilasi adalah metode pemisahan zat-zat cair dari
campurannya berdasarkan perbedaan titik didih. Pada proses destilasi
sederhana, suatu campuran dapat dipisahkan bila zat-zat
penyusunnya mempunyai perbedaan titik didih cukup tinggi. Proses
destilasi terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama terdiri dari uap
yang terembunkan disebut destilat, dan bagian kedua adalah cairan

NURWINDA WIRADA RAIS RAZAK, S.Farm., M.Farm., Apt


15020160171
SINTESIS KLOROFORM

yang tertinggal disebut residu, yang susunannya lebih banyak


komponen yang sukar menguap (Yasid, 2005).
Walaupun pada umumnya senyawa haloalkana bersifat racun
(toksik), tetapi banyak digunakan dalam industry, laboratorium, dan
runah tangga.Dalam industry, senyawa haloalkana digunakan untuk
sintesis zat – zat organic dan sebagai pelarut.Dalam laboratorium,
senyawa haloalkana digunakan sebagai pelarut dan pembius.Dalam
rumah tangga, senyawa alkane digunakan sebagai pendorong
(propellant), pada tabung kosmetika dan insektisida yang berbentuk
semprot semprot serta sebagai zat pendingin (refrigerant) seperti pada
lemari es dan pendingin ruangan. Beberapa contoh haloalkana adalah
kloroform, karbon tetraklorida, dan iodoform (Tiopan, dkk, 2006 : 58).
2.2 Uraian bahan
1. Air Suling (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air Suling
RM / BM : H2O / 18,02
Rumus struktur : H–O–H
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
tidak berasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pensuspensi dan pembilas.
2. Alkohol (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : AETHANOLUM
Nama lain : Etanol, alkohol
RM / BM : C2H5OH / 47,07
Rumus struktur :

NURWINDA WIRADA RAIS RAZAK, S.Farm., M.Farm., Apt


15020160171
SINTESIS KLOROFORM

Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih mudah


menguap, mudah bergerak, bau khas, rasa
panas, mudah terbakar, memberikan nyala
biru yang tak berasap.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis bercampur
dengan semua pelarut organik.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya, di tempat sejuk, jauh dari nyala api.
Kegunaan : Sebagai bahan dasar pembuatan kloroform
dan sebagai titran.
3. Aseton (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : DIMETIL KETON
Nama lain : Aseton
RM / BM : (CH3)2CO / 69,0801
Rumus struktur :

Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, mudah


menguap, bau khas, mudah terbakar.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol
95% P, dengan eter P dan dengan kloroform
P, membentuk larutan jernih
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai bahan dasar pembuatan kloroform
4. Kapur klor (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : CALSIUM CHLORO HYPOCLORIL
Nama lain : Kaporit
RM / BM : Ca(OCI)Cl / 126,98
Rumus struktur :

NURWINDA WIRADA RAIS RAZAK, S.Farm., M.Farm., Apt


15020160171
SINTESIS KLOROFORM

Pemerian : Serbuk putih, kotor, bau khas.


Kelarutan : Larut sebagian dalam air dan dalam etanol
95% P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai bahan dasar sintesis
5. Kloroform (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : CHLOROFORM
Nama lain : Kloroform
RM / BM : CHCl3 / 119,38
Rumus struktur :

Pemerian : Cairan tidak berwarna, mudah menguap, bau


khas, rasa manis dan membakar
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 200 bagian air,
mudah larut dalam etanol mutlak P, dalam
eter P, dalam sebagian besar pelarut organik,
dalam minyak atsiri dan dalam minyak lemak.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
6. Vaselin Kuning (Ditjen POM, 1995)
Nama resmi : VASELINUM FLAVUM
Nama lain : Vaselin kuning
Rumus struktur :

Pemerian : Massa seperti lemak, kekuningan hingga


hampir lemah, berflurosensi sangat lemah
walaupun setelah melebur. Dalam lapisan

NURWINDA WIRADA RAIS RAZAK, S.Farm., M.Farm., Apt


15020160171
SINTESIS KLOROFORM

tipis transparan. Tidak atau hamper tidak


berbau dan berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, mudah larut dalam
benzene, dalam karbon disulfide, dalam
kloroform dan dalam minyak lemak dan
dalam minyak terpentin, larut dalam eter,
dalam heksana, dan umumnya dalam minyak
lemak dan minyak atsiri, praktis tidak larut
dalam etanol dingin dan etanol panas dan
dalam etanol mutlak dingin.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai perekat, agar tidak terjadi kebocoran
(keluarnya uap).
2.3 Prosedur kerja (Anonim, 2018)
1. Penggerusan dalam mortar jangan terlalu lama, sebab nanti klornya
banyak yang hilang dan banyak yang tidak jadi.
2. Sebaiknya pipa bengkok yang menurun (12 cm) ditaruhpotongan
selang karet (5 cm) yang di dalamnya telah dilapisi vaselin tipis.
Pipa yang menurun tersisa ± 4 cm. Pemakaian pipa karet ialah agar
kita bisa menggoyang – goyangkan labu.
3. Perubahan susunan alat diperbolehkan asal dapat memberitahukan
apa yang dikerjakan dan memberikan alasan penggunaan alat-alat
yang dipakai.
4. Penggukuran suhu tidak usah dilakukan karena tidak dikehendaki
yang tepat, cukup dapat diperkira-kirakan.
5. Selama pembuatan tidak boleh lengah. Pengocokan labu ini
bermaksud agar suspensi kapur klor yang mengendap ini tetap
terbagi rata dalam seluruh labu selama pemanasan.
6. Sebelum labu menjadi dingin, hendaknya lekas-lekas pipa alonga
yang tercelup dalam air penampung dipisahkan, kalau tidak akan

NURWINDA WIRADA RAIS RAZAK, S.Farm., M.Farm., Apt


15020160171
SINTESIS KLOROFORM

ada kemungkinan bila labu mendingin penampung tersedot masuk


kedalam lalu melalui pendingin dan ini menyebabkan pecahnya
labu yang belum begitu dingin.
7. Hilangnya asam dapat diketahui dengan menguji air pencucian
dengan kertas lakmus, hilangnya alkohol dapat diketahui dengan
menguji air pencuci dengan iodoform reaksi.
8. Jangan misalnya mengeringkan hanya 10 ml kloroform dengan 10
gram CaCl2 anhidrat, nanti semua kloroform akan habis.
9. Pemilihan labu destilasi yang kecil disini artinya yang sesuai yakni
hendaklah isi labu tersebut (untuk destilasi biasa) tidak lebih dari
2/3 dan tidak kurang dari 1/3.
10. Dengan adanya cahaya dari udara, kloroform mengalami oksidasi
menjadi phosgeen yang toksis. Pada penyimpanan biasanya diberi
1-2 % alkohol untuk mengubahnya menjadi dietil karbonat yang
tidak berbahaya.

NURWINDA WIRADA RAIS RAZAK, S.Farm., M.Farm., Apt


15020160171
SINTESIS KLOROFORM

BAB 3 METODE KERJA


3.1 Alat yang digunakan
Adapun alat yang digunakan yaitu botol semprot, batang
pengaduk, batu didih, corong pisah, erlenmeyer 50 mL, gelas ukur 25
mL, gelas ukur 5 mL, kondensor lurus, lampu spirtus, labu alas bulat,
sendok tanduk, statif dan klem.
3.2 Bahan yang Digunakan
Adapun bahan yang digunakan adalah alkohol, alumunium foil,
air suling, aseton, kapur klor/kaporit, kapas, kertas timbang, tissue, dan
vaselin.
3.3 Cara Kerja
a. Untuk alkohol
1. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Ditimbang 20 gram kapur klor dengan menggunakan timbangan
analitik.
3. Dimasukkan kapur klor kedalam labu alas bulat dan
disuspensikan dengan air 30 mL sedikit demi sedikit hingga
homogen.
4. Ditambahkan batu didih, lalu ditambahkan 12 mL alkohol dan
dihomogenkan kembali.
5. Setelah labu alas bulat ditutup dengan menggunakan
alumunium foil.
6. Dipasang atau dihubungkan labu alas bulat tadi dengan
kondensor.
7. Dihubungkan dengan kondensor dimana ujung kondensor
diletakkan dalam erlenmeyer yang berisi air tepat diatas
permukaan air.
8. Dipanaskan labu alas bulat dengan menggunakan bunsen.
Proses destilasi dihentikan apabila tidak ada lagi kloroform
yang keluar.

NURWINDA WIRADA RAIS RAZAK, S.Farm., M.Farm., Apt


15020160171
SINTESIS KLOROFORM

9. Kemudian kloroform dan air dipisahkan dengan corong pisah.


10. Selanjutnya kloroform yang sudah dipisahkan dibasahi lagi
dengan aseton, lalu dipisahkan lagi.
11. Terakhir, kloroform dibasahi dengan aquades kemudian
dipisahkan kembali sehingga diperoleh kloroform yang murni,
dimasukkan kedalam gelas ukur dan diukur volume yang
diperoleh.
12. Dihitung persen rendamennya.
b. Untuk Aseton
1. Pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Ditimbang 20 gram kaporit kemudian dimasukkan kedalam labu
alas bulat dan disuspensikan dengan air sebanyak 30 mL
sedikit demi sedikit.
3. Ditambahkan 12 mL aseton, dan dihomogenkan kembali.
4. Dipasang atau dihubungkan labu alas bulat tadi dengan
kondensor.
5. Dipasang erlenmeyer yang berisi air pada ujung alat destilasi.
6. Dipanaskan labu alas bulat dengan menggunakan lampu
spritus.
7. Proses destilasi dihentikan apabila tidak ada lagi kloroform
yang keluar.
8. Kemudian kloroform dan air dipisahkan dengan corong pisah.
9. Selanjutnya kloroform yang sudah dipisahkan dibasahi lagi
dengan aseton, lalu dipisahkan lagi.
10. Terakhir, kloroform dibasahi dengan aquades kemudian
dipisahkan kembali sehingga diperoleh kloroform yang murni,
dimasukkan kedalam gelas ukur dan diukur volume yang
diperoleh.
11. Dihitung persen rendamennya.

NURWINDA WIRADA RAIS RAZAK, S.Farm., M.Farm., Apt


15020160171
SINTESIS KLOROFORM

NURWINDA WIRADA RAIS RAZAK, S.Farm., M.Farm., Apt


15020160171
SINTESIS KLOROFORM

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil praktikum
1. Tabel pengamatan
Volume Volume
No. Pereaksi % rendamen
pereaksi Kloroform
1. Aseton 12 mL 3,1 mL 73,916 %

2. Reaksi
a. Untuk alkohol
8CaOCl + 8H2O →8Ca(OH)2 + 8Cl2
2CH3CH2OH + 2Cl2→ 2CH3CHO + 4HCl
2CH3CHO + 6Cl2→ 2CCl3CHO +6HCl
2CCl3CHO + Ca(OH)2→ 2CHCl3 + Ca(COOH)2
8CaOCl2 + 2C2H6O + 8H2O → 2CHCl3 + 7Ca(OH)2 +
Ca(COOH)2 + ion Cl
b. Untuk aseton
3CaOCl2 + 3H2O →3Cl2 + 3Ca (OH)2
CH3COCH3 + 3Cl2→ CCl3COCH3 + 3HCl

CCl3COCH3 + Ca(OH)2→ CHCl3 + Ca(OH)2Ca(CH3COO)2


3CaOCl2 + 36H2O + CH3COCH3→CHCl3 + 3Ca(OH)2 +
Ca(CH3COO)2 + 3HCl
 Perhitungan Untuk aseton:
gram
Mol =
Mr
20 gram
Mol kaporit =
126,98

= 0,157
1
Mol CHCl3 = x 0,157
3
= 0,052
Massa CHCl3 = 0,052 x 119,38

NURWINDA WIRADA RAIS RAZAK, S.Farm., M.Farm., Apt


15020160171
SINTESIS KLOROFORM

= 6,207 (berat teori)


Berat Praktek = V x BJ
= 3,1 mL x 1,480 gr/ mL
= 4,588 gram
berat praktek
% rendamen = x 100%
berat teori
4,588
= x 100%
6,207

= 73,916 %
4.2 Pembahasan
Sintesa kloroform merupakan suatu proses pembuatan senyawa
organik melalui bahan dasar kapur klor yang melalui penyarian atau
destilasi. Kloroform merupakan obat anastesi yang sudah sejak lama
digunakan, akan tetapi saat ini pemakaiannnya telah berkurang
karena sifatnya yang hepatotoksik dan dapat dengan mudah
teroksidasi di bawah cahaya dan udara menjadi sangat toksik.
Tanpa kita sadari, kaporit yang terkandung dalam air yang kita
gunakan untuk mandi ternyata merupakan penyebab utama masalah
kecantikan dan kesehatan kita. Calsium Hypochlorite (CaOCI 2) atau
Kaporit umum ditambahkan ke dalam air kran dan kolam renang
sebagai disinfektan pembunuh bakteri patogen seperti E.coli,
pembasmi lumut serta jentik nyamuk. Kaporit ini dapat menyebabkan.
Senyawa trihalomethan yang terlarut dalam air bersih dalam jumlah
yang besar bisa menyebabkan penyakit kanker.
Pada percobaan ini, dilakukan sintesis kloroform dengan
mereaksikan kapur klor (kaporit) dengan aseton serta dengan
menggunakan alkohol. Adapun cara kerja sintesis kloroform dengan
menggunakan aseton ataupun alkohol yaitu pertama dengan
menyiapkan alat dan bahan yang digunakan. Ditimbang sebanyak 20
gram kaporit kemudian dimasukkan kedalam labu alas bulat dan
ditambahkan air sebanyak 30 mL sedikit demi sedikit. Ditambahkan 12

NURWINDA WIRADA RAIS RAZAK, S.Farm., M.Farm., Apt


15020160171
SINTESIS KLOROFORM

mL aseton atau 12 mL alkohol, dan dihomogenkan kembali. Dipasang


atau dihubungkan labu alas bulat tadi dengan kondensor. Dipasang
erlenmeyer yang berisi air pada ujung alat destilasi. Dipanaskan labu
alas bulat dengan menggunakan lampu spritus. Proses destilasi
selesai apabila kloroform di alas bulat telah habis. Kemudian, kloroform
dan air pada erlenmeyer dipisahkan sehingga diperoleh kloroform yang
murni melalui corong pisah dan langsung dimasukkan kedalam gelas
ukur dan diukur volume yang diperoleh. Kemudian dihitung persen
rendamennya.
Pada praktikum sintesa kloroform terjadi tiga reaksi, yaitu reaksi
oksidasi oleh halogen, kloronisasi dari hasil oksidasi dan hidrolisa
alkali dari senyawa yang baru terbentuk. Sintesa kloroform dapat
dilakukan dengan dengan mereaksikan kaporit dengan aseton
menggunakan metode destilasi. Pada percobaan ini digunakan
kondensor lurus yang disesuaikan dengan metode yang digunakan
yaitu metode destilasi agar uap kloroform dapat lebih mudah melewati
kondensor. Apabila digunakan kondensor bulat, maka ada
kemungkinan uap atau gas dari kloroform akan tertinggal pada
bulatan/lekukan kondensor. Pada kondensor, air mengalir dari atas
kebawah agar pendinginan dapat dilakukan secara maksimal dari
ujung atas sampai ujung bawah kondensor.
Penggunaan labu alas bulat tujuannya adalah agar pemanasan
yang kita lakukan hasilnya dapat merata, karena jika kita
menggunakan labu yang lain selain labu alas bulat dikhawatirkan
pemanasan yang dilakukan hasilnya akan tidak merata karena
labu yang lain mempunyai suatu sudut yang mana akan
memungkinkan larutan yang berada di dalam labu tersebut akan
mengendap dan proses pemanasannya tidak merata karena api dari
bawah hanya menyebar ke sudut – sudut dari labu, sedangkan jika
kita menggunakan labu alas bulat maka pemanasannya akan lebih

NURWINDA WIRADA RAIS RAZAK, S.Farm., M.Farm., Apt


15020160171
SINTESIS KLOROFORM

merata dan apinya akan menyebar ke seluruh bagian dari labu alas
bulat tersebut. Pipa dari kondensor harus dipasang sebaik mungkin
sampai selang menyentuh permukaan air pada Erlenmeyer utuk
mencegah adanya letupan. Erlenmeyer juga harus ditutup dengan
aluminium foil agar uap dari kloroform tidak keluar dari Erlenmeyer.
Tujuan kondensor dipasang dengan posisi miring adalah agar air
mengalir dari atas kebawah dan agar pendinginan dapat dilakukan
secara maksimal dari ujung atas sampai ujung bawah kondensor.
Alasan penggunaan vaselin kuning yaitu untuk mencegah bau yang
tidak diinginkan dari dalam alat kondensor
Dilakukan pemanasan api bebas agar dapat menghindari
terjadinya frothing atau letupan dari larutan bila sewaktu-waktu terjadi
letupan dapat segera menghentikan pemanasan dan frothing tidak
terjadi. Fungsi yang sama juga diberikan oleh batu didih, penambahan
batu didih dimaksudkan untuk menghindari frothing (letupan),
disebabkan karena batu didih memiliki pori-pori yang dapat menyerap
panas dan mengeluarkan panas tersebut ke segala arah sehingga
pemanasan merata ke segala arah.
Proses terjadi dalam sintesis kloroform ini adalah dengan adanya
pemanasan maka uap klor akan naik atau menguap karena telah
mencapai titik didih. Uap klor yang terbentuk akan dialirkan ke
kondensor untuk di kondensasi membentuk tetesan cairan kloroform
sehingga mengalir melewati pipa bengkok ke wadah.
Adapun hasil yang diperoleh dalam percoaan sintesis kloroform
dengan menggunakan aseton 12 mL yaitu, % rendamen sebanyak
73,916 %.

NURWINDA WIRADA RAIS RAZAK, S.Farm., M.Farm., Apt


15020160171
SINTESIS KLOROFORM

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh volume kloroform dari
sampel kaporit dengan berat 20 gram mengandung kloroform
sebanyak 3,1 mL dan persen rendamen sebesar 73,916 %.
5.2 Saran
Sebaiknya laboratorium lebih memperhatikan bahan-bahan atau
alat-alat yang akan digunakan agar proses praktikum dapat berjalan
lancar.

NURWINDA WIRADA RAIS RAZAK, S.Farm., M.Farm., Apt


15020160171
SINTESIS KLOROFORM

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2018. Penuntun Praktikum Kimia Sintesis. Universitas Muslim


Indonesia : Makassar.
Bahl A, Bahl BS, 2011. A Textbook of Organic Chemistry (for B.Sc
Students), S. Chand & Company: New Delhi
Charles W.K., 1997. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Jilid II. Erlangga:
Jakarta.
Ditjen POM, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI: Jakarta.
Ditjen POM, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Depkes RI: Jakarta.
Hiskia A., 1985. Ilmu Kimia. Departemen Pendidikan dan Kebuayaan RI:
Jakarta.
Tiopan, dkk, 2006. Patas Kimia. EGC : Jakarta.
Tjay, Tan Hoan., 2002. Obat-obat Penting, PT. Elex Media Komputindo:
Jakarta
Yasid, Estien, 2005. Fisika untuk Paramedis, Andi Offset: Yogyakarta

NURWINDA WIRADA RAIS RAZAK, S.Farm., M.Farm., Apt


15020160171
SINTESIS KLOROFORM

LAMPIRAN

a. Skema Kerja
Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang 20 gram kaporit

Disuspensikan 20 gram kaporit dengan aquades di dalam labu alas bulat

Dimasukkan batu didih ke dalam labu alas bulat

Ditambahkan 12 mL aseton

Dipasang labu alas bulat pada kondensor

Dicelupkan ujung pipa kondensor pada permukaan air yang ada dalam
erlenmeyer

Panaskan labu alas bulat dengan bunsen

Lalu dilepaskan labu alas bulat dari kondensor jika tidak ada lagi kloroform
yang keluar

Dipisahkan antara kloroform yang terbentuk dengan aquades dengan
menggunakan corong pisah

Dihitung volume kloroform yang diperoleh

NURWINDA WIRADA RAIS RAZAK, S.Farm., M.Farm., Apt


15020160171
SINTESIS KLOROFORM

b. Gambar

Kaporit yang ditambahkan Proses destilasi dengan


dengan aqudes dan aseton menggunakan kondensor

Erlenmeyer yang berisi dengan


air dan terdapat kloroform

NURWINDA WIRADA RAIS RAZAK, S.Farm., M.Farm., Apt


15020160171

You might also like