Professional Documents
Culture Documents
jajah Pemerintahan Belanda. Kompetisi antar kota di jawa tersebut hanya di juarai oleh dua tim atau di
dominasi dua tim saja, yaitu Batavia City, Soerabaja City. Berikut daftar juaranya sejak 1914-1930 :1914
BATAVIA 1915 BATAVIA 1916 SOERABAJA 1917 SOERABAJA 1918 BATAVIA 1919 BATAVIA 1920 BATAVIA 1921
BATAVIA 1922 SOERABAJA 1923 BATAVIA 1924 SOERABAJA 1925 BATAVIA 1926 SOERABAJA 1927 BATAVIA
1928 SOERABAJA 1929 BATAVIA 1930 SOERABAJA Sejarah Sepakbola Indonesia Kompetisi NIVB Liga Kota Jawa
1931 VIJ Jakarta VVB Solo 1932 PSIM Jogjakarta VIJ Jakarta 1933 VIJ Jakarta BIVB Bandung 1934 VIJ Jakarta
BIVB Bandung 1935 VVB Solo PPVIM Jatinegara Jakarta 1936 VVB Solo BIVB Bandung 1937 BIVB Bandung VVB
Solo 1938 VIJ Jakarta SIVB Soerabaja 1939 VVB Solo PSIM Jogjakarta 1940 VVB Solo PSIM Jogjakarta
1941 SIVB Soerabaja PSIM Jogjakarta 1942 VVB Solo SIVB Soerabaja 1943 VVB Solo PSIM Jogjakarta Sejarah
Sepakbola Indonesia Liga Perserikatan Liga Kota Jawa Kompetisi NIVB PSSI United League (Perserikatan) Since
19481948 PERSISSOLO PSIM 1950 PERSEBAYA PERSIB 1951 PERSEBAYA PERSIJA 1952 PERSEBAYA PERSIJA 1954
PERSIJA PSMS 1957 PSM PSMS 1959 PSM PERSIB 1961 PERSIB PSM 1964 PERSIJA PSM 1965 PSM PERSEBAYA
1966 PSM PERSIB 1967 PSMS PERSEBAYA 1971 PSM PERSEBAYA 1973 PERSIJA PERSEBAYA 1975 PERSIJA //
PSMS * (Juara Bersama) 1978 PERSEBAYA PERSIJA 1979 PERSIJA PSMS 1980 PERSIRAJA PERSIPURA 1983 PSMS
PERSIB 1985 PSMS PERSIB 1986 PERSIB PERSEMAN 1987 PSIS PERSEBAYA 1988 PERSEBAYA PERSIJA 1990
PERSIB PERSEBAYA 1992 PSM PSMS 1994 PERSIB PSMSejarah Sepak Bola Modern di Indonesia dimulai dengan
terbentuknya PSSI (Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia ) pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta dengan
ketuanya Soeratin Sosrosoegondo. Sebagai organisasi olahraga yang dilahirkan di Zaman penjajahan Belanda,
Kelahiran PSSI betapapun terkait dengan kegiatan politik menentang penjajahan. Jika meneliti dan
menganalisa saat- saat sebelum, selama dan sesudah kelahirannya, sampai 5 tahun pasca Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945, jelas sekali bahwa PSSI lahir, karena dibidani politisi bangsa yang baik secara
langsung maupun tidak, menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih – benih nasionalisme di dada
pemuda-pemuda Indonesia.PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Soeratin Sosrosoegondo. Beliau
menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman pada tahun 1927 dan kembali
ke tanah air pada tahun 1928. Ketika kembali ke tanah air Soeratin bekerja pada sebuah perusahaan bangunan
Belanda “Sizten en Lausada” yang berpusat di Yogyakarta. Disana ia merupakan satu – satunya orang Indonesia
yang duduk dalam jajaran petinggi perusahaan konstruksi yang besar itu. Akan tetapi, didorong oleh jiwa
nasionalis yang tinggi Soeratin mundur dari perusahaan tersebut.Setelah berhenti dari “Sizten en Lausada” ia
lebih banyak aktif di bidang pergerakan, dan sebagai seorang pemuda yang gemar bermain sepakbola,
Soeratin menyadari sepenuhnya untuk mengimplementasikan apa yang sudah diputuskan dalam pertemuan
para pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 (Sumpah Pemuda) Soeratin melihat sepakbola sebagai wahana
terbaik untuk menyemai nasionalisme di kalangan pemuda, sebagai tindakan menentang Belanda.Untuk
melaksanakan cita – citanya itu, Soeratin mengadakan pertemuan demi pertemuan dengan tokoh – tokoh
sepakbola di Solo, Yogyakarta dan Bandung . Pertemuan dilakukan dengan kontak pribadi menghindari
sergapan Polisi Belanda (PID). Kemudian ketika diadakannya pertemuan di hotel kecil Binnenhof di Jalan
Kramat 17, Jakarta dengan Soeri – ketua VIJ (Voetbalbond Indonesische Jakarta) bersama dengan pengurus
lainnya, dimatangkanlah gagasan perlunya dibentuk sebuah organisasi persepakbolaan kebangsaan, yang
selanjutnya di lakukan juga pematangan gagasan tersebut di kota Bandung, Yogya dan Solo yang dilakukan
dengan tokoh pergerakan nasional seperti Daslam Hadiwasito, Amir Notopratomo, A Hamid, Soekarno (bukan
Bung Karno), dan lain – lain. Sementara dengan kota lainnya dilakukan kontak pribadi atau kurir seperti dengan
Soediro di Magelang (Ketua Asosiasi Muda).Kemudian pada tanggal 19 April 1930, berkumpullah wakil – wakil
dari VIJ (Sjamsoedin – mahasiswa RHS); wakil Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB) Gatot;
Persatuan Sepakbola Mataram (PSM) Yogyakarta, Daslam Hadiwasito, A.Hamid, M. Amir Notopratomo;
Vortenlandsche Voetbal Bond (VVB) Solo Soekarno; Madioensche Voetbal Bond (MVB), Kartodarmoedjo;
Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM) E.A Mangindaan (saat itu masih menjadi siswa HKS/Sekolah
Guru, juga Kapten Kes.IVBM) Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (SIVB) diwakili Pamoedji. Dari
pertemuan tersebut maka, lahirlah PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia) nama PSSI ini diubah
dalam kongres PSSI di Solo 1950 menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia yang juga menetapkan Ir.
Soeratin sebagai Ketua Umum PSSI.Begitu PSSI terbentuk, Soeratin dkk segera menyusun program yang pada
dasarnya “menentang” berbagai kebijakan yang diambil pemerintah Belanda melalui NIVB. PSSI melahirkan
“stridij program” yakni program perjuangan seperti yang dilakukan oleh partai dan organisasi massa yang telah
ada. Kepada setiap bonden/perserikatan diwajibkan melakukan kompetisi internal untuk strata I dan II,
selanjutnya di tingkatkan ke kejuaraan antar perserikatan yang disebut “Steden Tournooi” dimulai pada tahun
1931 di Surakarta .Kegiatan sepakbola kebangsaan yang digerakkan PSSI , kemudian menggugah Susuhunan
Paku Buwono X, setelah kenyataan semakin banyaknya rakyat pesepakbola di jalan – jalan atau tempat –
tempat dan di alun – alun, di mana Kompetisi I perserikatan diadakan. Paku Buwono X kemudian mendirikan
stadion Sriwedari lengkap dengan lampu, sebagai apresiasi terhadap kebangkitan “Sepakbola Kebangsaan”
yang digerakkan PSSI. Stadion itu diresmikan Oktober 1933. Dengan adanya stadion Sriwedari ini kegiatan
persepakbolaan semakin gencar.Lebih jauh Soeratin mendorong pula pembentukan badan olahraga nasional,
agar kekuatan olahraga pribumi semakin kokoh melawan dominasi Belanda. Tahun 1938 berdirilah ISI (Ikatan
Sport Indonesia), yang kemudian menyelenggarakan Pekan Olahraga (15-22 Oktober 1938) di Solo.Karena
kekuatan dan kesatuan PSSI yang kian lama kian bertambah akhirnya NIVB pada tahun 1936 berubah menjadi
NIVU (Nederlandsh Indische Voetbal Unie) dan mulailah dirintis kerjasama dengan PSSI. Sebagai tahap awal
NIVU mendatangkan tim dari Austria “Winner Sport Club “ pada tahun 1936.Pada tahun 1938 atas nama Dutch
East Indies, NIVU mengirimkan timnya ke Piala Dunia 1938, namun para pemainnya bukanlah berasal dari PSSI
melainkan dari NIVU walaupun terdapat 9 orang pemain pribumi / Tionghoa. Hal tersebut sebagai aksi protes
Soeratin, karena beliau menginginkan adanya pertandingan antara tim NIVU dan PSSI terlebih dahulu sesuai
dengan perjanjian kerjasama antara mereka, yakni perjanjian kerjasama yang disebut “Gentelemen’s
Agreement” yang ditandatangani oleh Soeratin (PSSI) dan Masterbroek (NIVU) pada 5 Januari 1937 di
Jogyakarta. Selain itu, Soeratin juga tidak menghendaki bendera yang dipakai adalah bendera NIVU (Belanda).
Dalam kongres PSSI 1938 di Solo, Soeratin membatalkan secara sepihak Perjanjian dengan NIVU
tersebut.Soeratin mengakhiri tugasnya di PSSI sejak tahun 1942, setelah sempat menjadi ketua kehormatan
antara tahun 1940 – 1941, dan terpilih kembali di tahun 1942.Masuknya balatentara Jepang ke Indonesia
menyebabkan PSSI pasif dalam berkompetisi, karena Jepang memasukkan PSSI sebagai bagian dari Tai Iku Kai,
yakni badan keolahragaan bikinan Jepang, kemudian masuk pula menjadi bagian dari Gelora (1944) dan baru
lepas otonom kembali dalam kongres PORI III di Yogyakarta (1949).Setelah wafatnya Soeratin Sosrosoegondo,
prestasi tim nasional sepak bola Indonesia tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak
diimbangi dengan pengembangan organisasi dan kompetisi. Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa
pemain Indonesia sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di antaranya Ramang, Sucipto
Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw. Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas
kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama,
Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir. Selain itu, PSSI juga
aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17,
U-19,U21, dan U-23)
Permainan bola voli di Indonesia berkembang sangat pesat diseluruh lapisan masyarakat Indonesia,
sehingga pada saat itu juga muncul klub-klub bola voli di kota besar di seluruh Indonesia. Lalu
dengan dasar peristiwa itulah terbentuklah PBVSI atau Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia pada
tanggal 22 januari 1955 yang didirikan di Jakarta dan bersamaan dengan diadakanya kejuaraan
nasional yang pertama
Sejak saat itu, PBVSI aktif dan mengembangkan kegiatan-kegiatan, baik ke dalam maupun ke luar
negeri sampai sekarang. Perkembangan bola voli di Indonesia menjadi sangat menonjol pada saat
menjelang Asian Games IV pada tahun 1962 dan Ganefo I pada tahun 1963 di Jakarta, baik untuk
kategori pria maupun wanita.
Pertandingan Bola Voli masuk acara resmi di Jakarta dalam PON II pada tahun 1952 dan POM I di
Yogyakarta pada tahun 1951. Dan setelah tahun 1962, perkembangan bola voli sangat pesat dengan
munculnya banyak klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air. Hal ini diperkuat dengan bukti
hasil dari data-data peserta pertandingan dalam kejuaraan nasional, PON dan pesta olahraga lainya
di Indonesia
Untuk prestasi dari perbola-volian indonesia, PBVSI telah mengirimkan tim bola voli junior di
kejuaraan dunia di Athena, Yunani pada tanggal 3 - 12 september tahun 1989.
Nah mungkin penjelasan singkat ini dulu untuk Sejarah Perkembangan Bola Voli Di Indonesia
Olahraga bola basket sudah dikenal sejak zaman Indonesia masih di bawah penjajahan
Belanda, umumnya di Yogyakarta dan Solo. Sejarah basket bermula pada PON pertama, bulan
September tahun 1948. Bola basket sudah menjadi salah satu olah raga yang dipertandingkan.
Sejak saat itu basket mulai berkembang dengan pesat. Berikut urutan sejarah basket
Indonesia sejak dahulu sampai saat ini:
Persatuan olah raga basket dibentuk pada tanggal 23 Oktober 1951 yang bernama Persatuan
Basketball Seluruh Indonesia (disingkat PERBASI). Namun pada tahun 1955 namanya berubah
menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia dengan singkatan tetap PERBASI. Pada
tahun yang sama juga diselenggarakan konferensi basket Indonesia di Bandung.
Dalam pertandingan internasional tim basket Indonesia sudah mencetak beberapa prestasi
diantaranya adalah sebagai berikut ini:
1. Pada Asia Games III di Tokyo, Jepang tim basket Indonesia berhasil tampil, walaupun belum
mencetak prestasi.
2. Pada kompetisi basket yang diikuti tujuh negara Asia di Manila, tim putra Indonesia berhasil
memnduduki posisi ke 6.
3. Pada Sea Games tahun 1962, tim basket putra Indonesia berhasil menduduki posisi ke 5
diantaranya peserta dari negara Asia lainnya.
4. Pada piala Ganefo tahun 1963, tim basket putra Indonesia berhasil meraih peringkat 2.
5. Pada Pra Olimpiade di tahun 1964, Indonesia meraih peringkat 10.
6. Pada piala Ganefo tahun 1966 Indonesia kembali meraih peringkat 2.
7. Di tahun 1968 pada Pra-Olimpiade di Meksiko, tim basket putra negara kita berhasil meraih
peringkat ke empat setelah mengalahkan Australia.
8. Tahun 1970 adalah kali pertama bagi Indonesia dalam menurunkan tim basket putrinya. Tepatnya
di piala ABC.
9. Pada tahun 1972 diadakan kompetisi basket Asia di Taipei, Indonesia meraih peringkat ke 4.
10. Tahun 1980an, prestasi basket Indonesia mulai menurun terlihat dari kemampuan Indonesia yang
hanya mampu menduduki posisi belasan di berbagai kompetisi.
11. Tahun 1990an, prestasi basket Indonesia mulai bagus. Ditandai dengan diraihnya medali emas
oleh tim putra dan perak oleh tim basket putri pada Sea Games 1991. Pada Sea Games 1997 tim
basket putri Indonesia juga kembali meraih medali perak.
12. Pada tahun 2001 untuk pertama kalinya tim basket putra Indonesia meraih medali perak di Sea
Games.
Liga Bola Basket Nasional Indonesia (nama resmi: National Basketball League Indonesia,
disingkat NBL Indonesia) adalah liga bola basket tertinggi yang dikelola secara profesional
di Indonesia, diikuti oleh 10 klub peserta dari seluruh Indonesia. NBL Indonesia dikelola oleh DBL
Indonesia dan diatur oleh Perbasi. Liga ini dimulai pada tahun2003 dengan nama Indonesian
Basketball League (IBL). Pada tahun 2010, Perbasi menunjuk DBL Indonesia untuk menangani
kompetisi ini dan mengubah namanya menjadi NBL Indonesia.
Bola basket memiliki sejarah yang cukup panjang di Indonesia. Tercatat sejak tahun 1930-an, walau
belum resmi menjadi sebuah negara yang merdeka, beberapa kota di Indonesia telah memiliki klub-
klub lokalnya sendiri.
Walaupun belum memiliki induk olahraga nasional, pada saat penyelenggaraan Pekan Olahraga
Nasional pertama yang diadakan di Solo pada tahun 1948, bola basket telah menjadi salah satu cabang
olahraga yang dipertandingkan dan mendapat sambutan cukup meriah baik dari segi peserta maupun
penonton.
Tiga tahun setelah itu, pada tanggal 23 Oktober 1951, Persatuan Basketball Seluruh Indonesia lahir,
dan kemudian berganti nama menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) pada tahun
1955. Mengikuti hasil keputusan Kongres ke VIII pada tahun 1981, Perbasi akhirnya
menyelenggarakan sebuah kompetisi antar klub-klub basket di Indonesia yang merupakan kompetisi
tertinggi yang diikuti oleh klub-klub besar yang berasal dari pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan
Sulawesi.
3 April 1982 adalah tanggal bersejarah bagi dunia basket di Indonesia. Pada hari itu, pertandingan
antara klub Rajawali Jakarta menghadapi Semangat Sinar Surya Yogyakarta menandai dimulainya
Kompetisi Bola Basket Utama (Kobatama) yang pertama sekaligus langkah awal sejarah panjang
kompetisi klub-klub papan atas di Indonesia. Indonesia Muda Jakarta mencatatkan diri sebagai klub
pertama yang meraih gelar bergengsi Juara Kobatama.
Setelah bergulir selama 20 tahun, Kobatama mendapatkan kesempatan untuk berjalan lebih mandiri.
Tahun 2003, Kobatama “terlahir kembali” dengan nama Indonesian Basketball League (IBL) dan diikuti
oleh 10 tim papan atas di Indonesia.
Aspac Jakarta berhasil menjadi peraih gelar juara yang pertama sejak Kobatama berganti menjadi IBL
pada tahun 2003. Pada tahun 2004, Satria Muda muncul sebagai kekuatan baru menyingkirkan Aspac
pada grand final dan tampil menjadi juara. Aspac kembali merebut gelar kampiun pada tahun 2005.
Tahun-tahun selanjutnya (2006-2009) menjadi milik Satria Muda Jakarta.
Selain kompetisi reguler tahunan, IBL juga menggelar Turnamen IBL Cup pada setiap awal atau akhir
musim kompetisi. Pada tahun 2009 lalu, Satria Muda Jakarta mengalahkan Pelita Jaya Jakarta di final
yang diadakan di GOR C-Tra Arena Bandung. Pada tahun 2008, Garuda Bandung berhasil mencuri
gelar juara Turnamen IBL Cup yang sebelumnya, pada tahun 2006 dan 2007 juga menjadi milik Satria
Muda.
Sayang, perkembangan IBL tidak berjalan sesuai harapan. Setelah berkali-kali ganti promotor, liga itu
terancam bubar di penghujung 2009. Seluruh perwakilan klub peserta pun meminta kepada PT DBL
Indonesia untuk tampil sebagai pengelola. Sebelumnya, DBL Indonesia dianggap sukses mengelola
Development Basketball League (DBL), liga basket pelajar terbesar di Indonesia, yang pada 2010 telah
merambah 21 kota di Indonesia, diikuti sekitar 25.000 pemain dan ofisial.
Untuk mengembalikan lagi pamor liga profesional ini, re-branding tak terelakkan. Mulai 2010, IBL
berubah nama menjadi National Basketball League (NBL) Indonesia. Sejumlah perubahan pun
dilakukan, mencoba meningkatkan lagi jumlah pertandingan, mendekatkan lagi liga ini dengan
penggemarnya. Dengan NBL, Indonesia pun punya harapan baru, semangat baru.
Jumlah tim 10
Negara Indonesia
Situs web
resmihttp://www.dblindonesia.com/
PERBASI
23-10-1952
Organisasi Olahraga
Gedung Bola Basket
Anggito Abimanyu
Saat ini Ketua Umum PB Perbasi dipegang oleh mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian
Keuangan Republik Indonesia Anggito Abimanyu, setelah unggul 133 suara dari satu calon
lainnya Azul Ananda di Musyawarah Nasional Perbasi di Jakarta.
Perbasi menganut sistem vertikal berjenjang, yang dimulai dari tingkat perkumpulan, pengurus cabang
(pengcab) Perbasi, pengurus daerah (pengda) Perbasi, sampai kepada pengurus besar (PB) Perbasi.
Dalam perjalanannya PB Perbasi telah beberapa kali berganti kepengurusan. Tercatat pengusaha
muda Noviantika Nasution pernah menjabat sebagai Ketua Umum PB Perbasi masa jabatan 2006-
2010, setelah sebelumnya jabatan Ketua Umum dipegang oleh Gubernur DKI, Sutiyoso.
Merdeka.com - Pernahkah kamu mendengar tentang permainan softball? Permainan ini memang
lebih populer di luar negeri daripada di Indonesia sendiri. Namun, nggak ada salahnya kalau kamu
mempelajari sedikit tentang permainan yang satu ini. Sebelum kamu mempelajari caranya, ada
baiknya kalau kamu mempelajari tentang sejarahnya dulu. Yuk kita simak tentang penjelasannya
bersama-sama.
Pada awal pembentukannya, permainan softball ini dilakukan di dalam ruangan. Namun, permainan
ini kurang mengalami banyak perkembangan kalau dilakukan di dalam ruangan. Jadi, H Fiscer dan
MJ Panley mencoba untuk memindahkan permainan ini dari indoor ke outdoor di tahun 1930. Sesuai
dugaan, permainan ini mengalami perkembangan ketika di lakukan di outdoor. Permainan ini mulai
dilombakan di tahun 1933 dalam kejuaraan dunia. Sedangkan di wilayah Asia sendiri, permainan
Di Indonesia, permainan softball aktif dilakukan di tahun 1967. Di tahun itu juga, terbentuk sebuah
induk organisasi softball di Indonesia yaitu Persatuan Baseball dan Softball Amatir Seluruh Indonesia
atau PERBASASI. Untuk pertama kalinya, permainan softball ini dilakukan dalam Pekan Olahraga
Nasional ke 7 di tahun 1969 yang diadakan di Surabaya. Awalnya, hanya beberapa daerah saja yang
mengikuti perlombaan softball ini, tapi semakin lama pesertanya semakin banyak. Karena permainan
Softball ini terus mengalami perkembangan, permainan ini menjadi acara wajib untuk dilakukan
Nah, sekarang kamu sudah tahu tentang sejarah perkembangan softball di wilayah Indonesia sendiri.
Tentunya bab ini sangat penting untuk dipelajari karena bisa digunakan untuk melakukan permainan
Olah raga yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu. Nenek
moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa bernama Jianzi yang melibatkan penggunaan bola tetapi tanpa
raket. Objek atau misi permainan ini adalah untuk menjaga bola agar tidak menyentuh tanah selama mungkin
tanpa menggunakan tangan. Di Inggris sejak zaman pertengahan, permainan ini dimainkan oleh anak-anak
disebut dengan Battledores atau Shuttlecocks, raketnya memakai dayung/tongkat (Battledores). Ini cukup
populer di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk permainan
ini.
Penduduk Britania membawa permainan ini ke Jepang, Tiongkok, dan Siam selagi mereka mengolonisasi Asia.
Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka. Olah raga kompetitif
bulutangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan
jaring/net dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab itu kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona,
pada masa itu permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya
yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul
"Badminton Battledore - a new game" ("Battledore Bulutangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan
permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di
Gloucestershire, Inggris. Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877.
Asosiasi Bulutangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama
kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England. Bulutangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama
di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.
Federasi Bulutangkis Internasional (IBF) didirikan pada 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia,
Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India
bergabung sebagai afiliat pada 1936. Sejarah lebih lengkapnya dapat di lihat pada
Di Indonesia, badminton dikenal juga sebagai bulutangkis. Perkembangan bulutangkis di Indonesia terkait
dengan adanya kesadaran bahwa olahraga dapat membawa nama harum bangsa Indonesia di dunia. Oleh
karenanya mulailah didirikan berbagai perkumpulan. Di Jakarta, berdiri perkumpulan bulu tangkis yakni
Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) pada tanggal 20 januari 1947. PORI Pusat pada saat itu
berkedudukan di Yogyakarta. Ketua PORI adalah Tri Tjondokusumo. Pada zaman Belanda, persatuan bulutangkis
tersebut dinamakan BBL (Bataviasche Badminton Leaque) yang kemudian di lebur menjadi BBU (Bataviasche
Badminton Unie ). BBU secara umum diikuti oleh orang-orang keturunan Tionghoa yang mempunyai kesadaran
nasional tinggi. Lalu, mereka mengubah BBU menjadi Perbad (Persatuan Badminton Djakarta) yang diketuai oleh
Tjoang Seng Tiang.
Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan
Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu. Perkembangan Bulutangkis
di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan bangsa Indonesia, sejak masa sebelum revolusi fisik,
gerakan kemerdekaan, sampai dengan periode pembangunan masa orde baru dewasa ini. Beberapa orang
Belanda membawa jenis cabang olahraga ini, serta pelajar-pelajar Indonesia yang pulang belajar dari luar negeri,
dengan cepat menjadikan cabang olahraga ini digemari masyarakat.
Pada tahun 1949 Perbat bertukar pikiran dengan para tokoh bulu tangkis Indonesia, antara lain Sudirman
Liem Soei Liong, E. Sumantri, Ramli Rakin, Ang Bok Sun, dan Khow Dji Hoe. Selanjutnya agar organisasi ini
menjangkau seluruh Indonesia, Sudirman dan rekan-rekannya menghubungi teman-temannya di seluruh
Indonesia untuk mendirikan perkumpulan bulu tangkis. Pada 5 mei 1951 barulah dapat dibentuk Persatuan
Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Untuk selanjutnya Indonesia mulai masuk secara resmi di IBF pada tahun
1953. Empat tahun kemudian Indonesia baru mengikuti piala Thomas tahun 1957-1958.
Pada tahun 1950-an, bulutangkis sudah menjadi permainan tingkat nasional dan dimainkan diseluruh kota di
Indonesia, khususnya di Sumatera, jawa, Sulawesi, dan Kalimantan.Setelah sempat berhenti pada masa
penjajahan jepang, olahraga ini kembali dimainkan tidak lama setelah Indonesia merdeka. Pertandingan antar
kota sudah mulai diadakan, walau hanya antar perkumpulan. Penyebaran bulutangkis di tanah air, antara lain
dapat dilihat dalam pekan olahraga nasional (PON) I di Surakarta tahun 1948 yang diikuti banyak wilayah
(karesidenan). Di jawa barat, selain Bandung, Tasikmalaya, dan Cirebon, di Cianjur bulutangkis juga berkembang
meskipun belum pernah menghasilkan jago yang berkiprah di tingkat nasional. Di kota kecil itu disebutkan ada
delapan klub, dengan dua klub memiliki pemain baik yakni PB Chung Hua dan PB Hudaya.
Pada sekitar tahun 40 - an, cabang ini telah merasuk di setiap pelosok masyarakat. Namun cabang olahraga
ini baru menemukan bentuk organisasinya setelah tiga tahun diselenggarakan PON I di Solo 1948. Tepatnya
tanggal 5 Mei 1951, Persatuan Bulutangkis Indonesia baru terbentuk disingkat PBSI di kota Bandung. Kegiatan
yang semarak, pertandingan kompetisi yang teratur, dalam waktu tujuh tahun telah membuahkan hasil yang
positif yakni keberhasilan merebut Thomas Cup, lambang supremasi dunia Bulutangkis. Hampir tidak masuk akal
menurut pertimbangan ilmiah, bangsa yang baru saja hancur karena perang kemerdekaan, ternyata mampu
meraih prestasi gemilang di dunia internasional. Keberhasilan ini tidak saja mengejutkan dari arti prestasi, tetapi
juga memberikan pengaruh yang mantap. Keberhasilan itu sekaligus menarik perhatian pemerintah masyarakat,
sehingga sejak tahun 1958 itu, PBSI tidak lagi bekerja seorang diri. Tidak saja hasil di Thomas Cup, sejak saat itu
para pemain Indonesia mampu menunjukkan prestasinya di pelbagai turnamen internasional, seperti All
England, Asian Games, Uber Cup dan lain-lainnya.
Usaha yang dilakukan oleh Sudirman Cs dengan melalui perantara surat yang intinya mengajak mereka untuk
mendirikan PBSI membawakan hasil. Maka dalam suatu pertemuan tanggal 5 Mei 1951 di Bandung lahirlah PBSI
( Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia ) dan pertemuan tersebut dicatat sebagai kongres pertama PBSI.
Dengan ketua umumnya A. Rochdi Partaatmadja, ketua I : Soedirman, Ketua II : Tri Tjondrokoesoemo, Sekretaris
I : Amir, Sekretaris II : E. Soemantri, Bendahara I : Rachim, Bendahara II : Liem Soei Liong.
Dengan adanya kepengurusan tingkat pusat itu maka kepengurusan di tingkat daerah / propinsi otomatis
menjadi cabang yang berubah menjadi Pengda ( Pengurus Dareah ) sedangkan Pengcab ( Pengurus Cabang )
adalah nama yang diberikan kepada kepengurusan ditingkat kotamadya / kabupaten. Hingga akhir bulan Agustus
1977 ada 26 Pengda di seluruh Indonesia ( kecuali Propinsi TImor-Timur ) dan sebanyak 224 Pengcab, sedangkan
jumlah perkumpulan yang menjadi anggota PBSI diperkirakan 2000 perkumpulan.
Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di
balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi. Hanya golongan
tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi
anggota dari balai pertemuan tersebut
Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan
PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia). Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta
PPPSI mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).
Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA (Table Tennis
Federation of Asia).
Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup
pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta
banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON, POMDA,
POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh
perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.
Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar
sebagai anggota ITTF pada tahun 1961. Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain
yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit
Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan
sekali serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.
Pengertian Olahraga Jalan Cepat |Kumpulan-Olahraga| ~ Jalan Cepat merupakan salah satu
Nomor yang di perlombakan dalam olahraga Atletik, sedangakan pengertian Jalan Cepat adalah
Gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah, Setiap kali kaki
melangkah kaki depan haru menyentuh tanah sebelum kaki belakang melangkah meninggalkan
tanah, ketika melangkah kaki atlet harus lurus dan tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus.
Selama melakukan Jalan Cepat ini kaki seorang Atlet harus selalu bersentuhan dengan tanah dan
tidak melayang atau melompat karena dalam peraturan dasarnya adalah setidaknya satu kaki harus
selalu berada dan bersentuhan dengan tanah.
Pengertian Olahraga Jalan Capat ~ Meskipun Olahraga Jalan Cepat ini terlihat sangat mudah yaitu
hanya berjalan dengan kecepatan yang semaksimal mungkin, jalan cepat ini ternyata mampu
membakar kalori hingga 167 kalori setiap 30 menit. Tentu olahraga ini tidak kalah dengan olahraga
lain nya seperti Berenang, lari dan oleharag lainnya, dalam melakukan olahraga jalan cepat ini tidak
membutuhkan Fasilitas khusus yaitu hanya mmembutuhkan Sepatu yang nyaman dan aman akan
tetapi atlet juga harus menguasai Teknik Olahraga Jalan Cepat.
Pengertian Olahraga Jalan Cepat ~ Jalan cepat ini tidak hanya di lakukan oleh Individu /
Perorangan untuk berolahraga akan tetapi Olaraga Jalan Cepat ini telah diakui menjadi salah satu
Cabang Olahraga AtletikInternasional dengan Induk Olahraga Atletik IAAF (International
Amateur Athletic Federation), hal ini terbukti dengan di selenggarakan nya pertandingan cabang
olahraga resmi di Olimpiade dan kejuaraan-kejuaraan resmi dan kejuaraan Atletik Internasional
lainnya.
Pengertian Olahraga Jalan Cepat ~ Seperti Olahraga lari yang terdiri atas beberapa Nomor lari
diantaranya, Lari Jarak Pendek, Lari Jarak Menengah, Lari Jarak jauh dan Lari Estafet,
pada Olahraga jalan cepat juga terdapat beberapa Nomor Jalan Cepat diantaranya Untuk
Wanita Jalan Cepat Nomor 3,5 Km dan 10 Km. dan Untuk Pria 1 Kilometer 3,5 , 10 dan 20 Km,
kemudian untuk kelas pelajar jalan cepat biasanya dilakukan dengan jarak 1,3 Km. Jalan capat ini
pertama kali di pertandingkan dalam kejuaraan resmi di London Inggris pada tahun 1867, dan
kemudian seiring perkembangan zaman Olahraga Jalan cepat ini mulai menyebar ke seluruh
penjuru dunia tidak terkecuali indonesia, hal ini terlihat mulai diadakan nya pertandingan Jalan Cepat
sebagai bagian dari Olahraga Atletik pada tahun 1978 yaitu mempertandingkan nomor 5 dan 10
Km untuk wanita serta 10 dan 20 Km untuk pria.
Demikian lah Pembahasan tentang Pengertian jalan Cepat, semoga dengan jalan cepat kita dapat
menjaga agar tuguh kita senantiasa sehat dan bugar.
Sejarah olahraga lari layak diketahui apalagi dewasa ini olahraga lari semakin digemari oleh khalayak
ramai. Apalagi dengan adanya aplikasi yang bisa menghitung jarak dan kecepatan pelari, membuat
para pelari semakin giat berlari untuk memecahkan rekor terbarunya. Dengan adanya fun run yang
hampir setiap minggu diadakan di kota-kota besar, olahraga lari menjadi salah satu olahraga yang
semakin popular untuk dilakukan.
Di Indonesia sendiri sudah banyak klub lari yang terbentuk bahkan ada klub lari yang kegiatannya
adalah berlari bersama ke kantor. Hal ini membuktikan bahwa lari adalah olahraga yang
menyenangkan. Bahkan orang yang terlalu sibuk karena pekerjaannya pun masih bisa
menyempatkan diri untuk berlari di akhir pekan atau sekedar jogging di halaman rumahnya sendiri.
Olahraga yang menyenangkan dan mudah dilakukan ini ternyata merupakan salah satu cabang
olahraga tertua di dunia. Berikut merupakan penjelasan mengenai sejarah olahraga lari.
Coba perhatikan anak kecil yang baru belajar berjalan. Baru saja mereka bisa berjalan, mereka sudah
langsung mempercepat langkah mereka. Mereka berlari ke sana ke mari dengan kaki mereka yang
kecil dan belum terlalu kuat untuk menahan tubuh mereka. Bentuk tubuh manusia memang dirancang
untuk dapat berlari. Lihat saja telapak kaki manusia yang kecil, dirancang agar bisa mendorong tubuh
untuk maju ke depan. Dan pinggul yang lebih besar dari kaki dirancang agar tidak terjatuh ketika
tubuh harus bergerak dengan posisi tegak lurus.
Berlari sudah mendarah daging di dalam tubuh manusia. Karena untuk sekedar berlari, tidak
memerlukan alat atau tempat khusus. Karena hal ini pula, olahraga lari disenangi oleh banyak orang.
1. Olimpiade Kuno
Kompetisi olahraga pertama diberi nama berdasarkan kota di mana kompetisi itu berlangsung, yaitu
kota Olympia. Oleh karena itu kompetisi ini diberi nama Olimpiade. Saat itu hanya ada 5 jenis
olahraga yang dipertandingkan, 3 di antaranya adalah olahraga kaki. Pemenang dalam olimpiade ini
beri hadiah uang dan olive oil yang pada saat itu merupakan barang berharga. Inilah awal dari
sejarah olahraga lari yang terus berkembang.
2. Olimpiade Modern
Karena kekalahan Perancis atas Franco-Prussian pada 1870-1871, seorang sejarawan mengatakan
bahwa tentara Perancis kurang berlatih fisik. Karena itu diadakan restrukturisasi dan kampanye
besar-besaran terhadap Olimpiade.Upaya ini pun berhasil menghasilkan olimpiade modern pertama
pada 1896 di Athena. Ada 9 cabang olahraga yang dipertandingkan dan melibatkan 250 atlet.
Seiring perkembangan jaman, olahraga lari digolongkan ke dalam 3 bagian:
Lari jarak pendek (sprint), dibagi menjadi: 50m, 55m, 60m, 100m, 150m, 200m, 300m, 400m dan
500m.
Lari jarak sedang (middle distance), dibagi menjadi: 800m, 1.500m dan 3.000m.
Lari jarak jauh (marathon), dibagi menjadi 5.000m dan 10.000m.
3. Mencegah Osteoporosis
Berlari juga bisa menguatkan tulang dan lutut. Karena dengan berlari, sel-sel tulang yang baru akan
terbentuk dan menjadi lebih kuat dibandingkan dengan orang yang tidak berlari. Lutut pun mnejadi
terbiasa menahan berat tubuh.
Dalam catatan sejarah, atlet lompat jauh yang paling terkenal dalam olimpiade kuno adalah Chionis, dimana
Chionis mampu melakukan sebuah lompatan sejauh 7,05 meter dalam olimpiade pada tahun 656 sebelum masehi.
Dalam dunia olimpiade modern sendiri lompat jauh sudah menjadi bagian kompetisi olimpiade sejak pertama kali
munculnya perlombaan ini pada tahun 1896. Dan pada tahun 1914, Dr. Harry Eaton Stewart merekomendasikan
untuk dibuatkan running board jump yang standar bagi atlet perempuan, sehingga mereka juga dapat mengadakan
kompetisi lompat jauh. Rekomendasi ini menjadi pertimbangan sehingga atlit perempuan dapat mengikuti
kompetisi lompat jauh pada level Olimpiade.
Dalam sepanjang sejarah lompat jauh, ada beberapa format kompetisi yang dipakai. Secara umum format yang
digunakan adalah setiap atlet mempunyai beberapa kali kesempatan untuk melakukan lompatan terjauh mereka.
Dalam banyak kompetisi, total lompatan yang dapat dilakukan sebanyak 3 kali. Bahkan dalam kompetisi dalam
tingkat yang lebih tinggi biasanya dibagi menjadi 2 babak, yaitu percobaan, dan final. Dalam kompetisi yang
terdapat babak final, hanya atlet yang terpilih yang diundang untuk mengikuti kompetisi lanjutan. Banyak atlet
yang kembali dipilih untuk lanjut ke babak final setelah ditentukan oleh komite yang terdiri dari wasit dan tim
ofisial.
Dalam olahraga lompat jauh, terdapat 4 komponen teknik dasar, yaitu pendekatan (approach), tolakan (take off),
melayang (flight), dan mendarat (landing). Pendekatan merupakan awalan untuk meningkatkan akselerasi hingga
mencapai kecepatan maksimum yang bisa dikontrol saat lanjut ke tahap take off. Setelah melakukan awalan atau
pendekatan berupa lari, atlet melakukan tahap selanjutnya berupa lompatan/ take off. Dalam tahap ini mempunyai
tujuan untuk menciptakan impuls vertikal yang kemudian dilanjutkan dengan tahap melayang di udara dari sang
atlet dengan terus tetap menjaga keseimbangan badan. Dan tahap terakhir adalah melakukan pendaratan di bak
pasir
memakai tempat didalam trek. Atletik ini sendiri masuk dalam olimpiade modern ditahun 1896 dan
membentuk dasar- dasarnya kemudian wanta pertama kali dibolehkan berpartisipasi di trek dan lapangan
dalam event olimpiade pada ta 1928. Untuk sebuah badan pengelola internasional dibentuk , IAAF dibentuk
pada tahun 1912. Untuk IAAF Sendiri dibentuk pada tahun 1912
Tolak Peluru adalah salah satu cabang olah raga atletik. Olahraga atletik memang terdiri dari
nomor lari, lompat dan lempar. Dalan salah satu nomor lempar itulah terdapat cabang olahraga
tolak peluru. Karena berada dibawah cabang olahraga atletik, maka induk organisasi olahraga
tolak peluru dibawah IAAF yaitu International Amateur Atlhetic Federation (Induk Organisasi
Atletik Internasional) dan untuk Indonesia berada dibawah PASI (Persatuan Atletik Seluruh
Indonesia).
Sejarah tolak peluru telah ada sejak 2000 tahun lalu. Olahraga tolak peluru populer di kalangan pria
Britania atau Inggris untuk menguji kekuatan para pria. Peluru yang digunakan masih berupa batu
bukan bola besi seperti halnya sekarang ini. Di zaman pertengahan, meriam adalah salah satu
senjata paling mematikan. Dari peluru meriam inilah inspirasi dari tolak peluru modern, yakni
perlombaan melempat peluru meriam sejauh mungkin. Pada tahun 1866 tolak peluru mulai
diperlombakan dalam kejuaraan amatir. Barulah pada tahun 1896 olahraga tolak peluru
dimasukkan dalam perlombaan olahraga skala besar yakni di Olimpiade Athena, Yunani.
lengkapnya William Parry O’Brien terlahir pada tanggal 28 Januari 1982 di Santa Monica, California
dan meninggal dunia pada 21 April 2007 di Kemajuan terbesar dalam sejarah tolak peluru terjadi di
tahun1950, ketika Parry O’Brien memulai tolakannya menghadap bagian belakang ring, metode ini
dikenal sebagai metode O’Brien atau lebih di kenal dengan teknik meluncur. Teknik yang mendapat
popularitas adalah teknik berputar yang menggunakan lemparan cakram melintasi ring tolak peluru
bukan bergerak ke arah belakang yang telah dilakukan oleh O’Brien dan kedua teknik ini sama-sama