Professional Documents
Culture Documents
Kelemahan antropometri
a. Tidak sensitive
b. Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan energi)
c. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempungaruhi presisi, akurasi,
dan validitas pengukuran antropometri gizi. Kesalahan terjadi karena:
1) Pengukuran
2) Perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi jaringan
3) Analisis dan asumsi yang keliru
d. Sumber kesalahan, biasanya berhubungan dengan:
1) Latihan petugas yang tidak cukup
2) Kesalahan alat atau alat tidak ditera
3) Kesulitan pengukuran.
kelebihan antropometri
a. prosedur sederhana, aman, dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel cukup besar.
b. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli
c. Alat murah, mudah di bawa, tahan lama, dapat di pesan dan di buat di daerah setempat
d. Metode ini tepat dan akurat, karena dapat di bakukan
e. Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi di masa lampau
f. Ummumnya dapat mengidentifikasi status buruk, kurang dan baik, karena sudah ada
ambang batas jelas.
g. Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu, atau dari satu
generasu ke generasi berikutnya.
1. Umur
Faktor umur sangat penting dalam menentukan status gizi. Menurut Puslitbang Gizi
Bogor (1980), batasan umur digunakan adalah tahun umur penuh dan untuk anak 0-2
tahun digunakan bulan penuh.
Contoh : tahun usia penuh.
Umur : 7 tahun 2 bulan dihitung 7 tahun
6 tahun 11 bulan dihitung 6 tahun.
Contoh : bulan penuh
Umur : ~ 5 bulan 5 hari di hitung 5 bulan
7 bulan 14 hari dihitung 7 bulan
2. Berat badan
Merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan pada
bayi baru lahir (neonatus). Berat badan digunakan untuk mendiagnosa bayi normal
atau BBLR. Penurunan berat badan merupakan yang sangat penting karena
mencerminkan masukan kalori yang tidak adekuat.
Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan:
1) Parameter yang baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat.
2) Memberi gambaran status gizi sekarang dan gambaran yang baik tentang
pertumbuhan
3) Merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai secara umum dan luas.
4) Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh ketrampilan pengukur
5) KMS (Kartu Menuju Sehat) yang digunakan sebagai alat yang baik untuk
pendidikan dan monitor kesehatan anak menggunakan juga berat badan sebagai
dasar pengisian.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang berat badan anak:
1) Pemeriksaan alat timbangan
2) Anak balita yang ditimbang
3) Keamanan
4) Pengetahuan dasar petugas.
3. Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan
skeletal. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan. Tinggi badan relative
kurang sensitive pada masalah kekurangan gizi dalam waktu singkat. Pengaruh
defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan tampak dalam waktu yang relative lama.
Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur.
Pada anak dibawah usia lima tahun dilakukan secara berbaring. .Pengukuran
dilakukan dari telapak kaki sampai ujung puncak kepala.
Cara Pengukurannya :
a. Letakkan kepala bayi pada garis tengah alat pengukur. Letakkan lutut bayi secara
lembut
b. Dorong sehingga kaki ekstensi penuh dan mendatar pada meja ukuran
c. Hitung berapa panjang bayi tersebut dengan melihat angka pada tumit bayi.
Jika pengukuran dilakukan saat berdiri maka posisi anak harus berdiri tegak lurus,
sehingga tumit, bokong dan bagian atas punggung terletak pada dalam 1 garis vertical,
sedangkan liang telinga dan bagian bawah orbita membentuk satu garis horizontal.
Cara mengukur:
1) Tempelkan dengan paku mikrotoa tersebut pada dinding yang lurus datar sehingga
tepat 2 meter.
2) Lepaskan sepatu atau sandal.
3) Anak harus berdiri tegak seperti sikap siap sempurna
4) Turunkan mikrotoa sampai rapat pada kepala bagian atas, siku-siku harus lurus
menempel pada dinding.
5) Baca angka pada skala yang nampak pada lubang dalam gulungan mikrotoa.
Pertambahan berat badan dan tinggi badan sesuai umur anak dapat dilihat melalui table
berikut :
NO. USIA BERAT BADAN TINGGI BADAN
1 Baru lahir – 6 bulan Bertambah 140-220 gr (2XBBL) (Bertambah 2,5cm/bulan
2 6-12 bulan 85-140gr (3XBBL) 1,25cm/bulan
3 Balita 2-3 kg/tahun Pada tahun kedua kira-kira
12cm
Pada tahun ketiga kira-kira
6-8 cm
4 Pra sekolah 2-3 kg/tahun 6-8 cm/tahun
5 Usia sekolah 2-3 kg/tahun 5-25 cm/tahun
Kesalahan pengukuran LILA (ada berbagai tingkat ketrampilan pengukur) relatif lebih
besar dibandingkan dengan tinggi badan, mengingat batas antara baku dengan gizi
kurang, lebih sempit pada LILA dari pada tinggi badan.
Ambang batas pengukuran LILA pada bayi umur 0-30 hari yaitu ≥ 9,5 cm. sedangkan
pada balita yaitu < 12,5cm.
Blood volume expanders merupakan jenis cairan yang berfungsi meningkatkan volume
darah sesudah kehilangan darah atau plasma.
- Pada anak < 10 Kg , maka 10 Kg dihitung 100 ml/ BB. Missal BB 8 kg maka
kebutuhan cairan adalah 8 x 100 = 800 ml/hari.
- Pada anak dengan BB 10 – 20 Kg, maka 1000 ml pada 10 kg pertama dan ditambah
50 ml per Kg penambahan berat badannya. Missal BB = 15 kg, maka 1000 ml
ditambah 5 x 50 ml maka menjadi 1250 ml/ hari kebutuhan cairannya
- Pada seorang dengan berat badan > 20 Kg maka rumusnya adalah 1500 ml pada 20 kg
pertama dan ditambah 20 ml/Kg sisanya, misal seseorang dengan BB 40 Kg, maka 20
kg pertama adalah 1500 ml, sedangkan 20 kg sisanya x 20 ml = 400 ml sehingga
kebutuhan cairan seseorang dengan berat 40 kg adalah 1500 + 400 ml = 1900 ml/hari.
Pengaturan utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus dikendalikan
berada di otak sedangkan rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi intraseluler,
sekresi angiotensin II sebagai respon dari penurunan tekanan darah, perdarahan yang
mengakibatkan penurunan volume darah. Perasaan kering di mulut biasanya terjadi
bersama dengan sensasi haus walaupun kadang terjadi secara sendiri. Sensasi haus akan
segera hilang setelah minum sebelum proses absorbsi oleh gastrointestinal.
Output Cairan
a. Urine
b. IWL (Insesible Water Loss)
IWL Dewasa : 15 cc/kg BB/hari.
Sedangkan IWL Anak : (30-usia {tahun} cc / kgBB /hari
Usia Besar IWL (mg/kg BB/hari)
Baru lahir 30
Bayi 50-60
Anak-anak 40
Remaja 30
Dewasa 20
Tabel 4. Besar IWL menurut usia.
c. Keringat
d. Feses
Prosedur
a. Menentukan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh klien, terdiri dari air minum,
air dalam makanan, air hasil oksidasi (metabolisme), cairan intra vena.
b. Menentukan jumlah cairan yang keluar dari tubuh klien, terdiri dari urine, keringat,
feses, muntah, insensible water loss (IWL).
c. Menentukan keseimbangan cairan tubuh klien dengan rumus : INTAKE = OUTPUT.
d. Mendokumentasikan
Kebutuhan Elektrolit
Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung oksigen,
nutrient, dan sisa metabolisme (seperti karbondioksida), yang semuanya disebut dengan
ion.
Komposisi elektrolit
Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan tetap.
Cairan saline terdir dari cairan isotonic, hipotonik, dan hipertonik.
- Usia
Usia Berat badan (kg) Kebutuhan (ml)/24 jam
3 hari 3,0 250-300
1 tahun 9,5 1150-1300
2 tahun 11,8 1350-1500
6 tahun 20,0 1800-2000
10 tahun 18,7 2000-2500
14 tahun 45,0 2200-2700
18 tahun 54,0 2200-2700
Tabel 3. Perkiraan kebutuhan cairan tubuh berdasarkan usia.
- Temperature yang tinggi
- Diet
- Stress
- Sakit.
- Diare
- Nefritis
- Anoreksia
- Gagal ginjal akut (GGA)
3. TEKNIK DAN CARA PEMBERIAN OBAT PADA ANAK
MACAM-MACAM TEKNIK PEMBERIAN OBAT
A. PEMBERIAN OBAT PER ORAL
Pemberian obat per oral adalah memberikan obat yang dimasukkan melalui mulut.
Tujuan pemberian
a. Untuk memudahkan dalam pemberian
b. Proses reabsorbsi lebih lambat sehingga bila timbul efek samping dari obat
tersebut dapat segera diatasi.
c. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan nyeri.
d. Menghindari pemberian obat yang dapatmenyebabkan kerusakan kulit dan
jaringan
Persiapan alat
Prosedur kerja