You are on page 1of 5

MATRIKS PROPOSAL PENELITIAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

NAMA : MUH.MISBAHUL MUNIR


STAMBUK : E 281 13 233

USULAN JUDUL

EKSTRASI PEKTIN POD HUSK KAKAO SECARA BASAH


MENGUNAKAN LARUTAN NATRIUM HIDROKSIDA

LATAR BELAKANG
Tanaman kakao termasuk dalam genus Theobromo, dengan nama latin

Theobromo cacao. Jenis kakao yang pertama kali masuk ke Indonesia adalah

Criollo Venezuella yang didatangkan dari Filipina. Jenis Criollo ini terkenal

dengan rasanya yang enak. Selama ini bagian buah yang dianggap mempunyai

nilai ekonomis adalah bijinya, sedangkan kulitnya kurang dimanfaatkan.

Indonesia merupakan negara ke tiga terbesar penghasil buah kakao

(Theobroma cacao.L) didunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Data dari

Badan PBB untuk Pangan dan Pertanian (FAO) menyebutkan, Indonesia

memproduksi 574.000 ton kakao di tahun 2010. Indonesia menyumbang sekitar

16% dari produksi kakao secara global (Pusat Penelitian dan Pengembangan

Perkebunan, 2012-2014).

Sulawesi Tengah merupakan provinsi penghasil kakao kedua terbesar di

Indonesia setelah provinsi Sulawesi Selatan, menurut Direktorat Jendral

Perkebunan (2014) selama lima tahun terakhir produksi buah kakao provinsi

Sulawesi Tengah terus mengalami peningkatan yaitu 138.306 ton pada tahun

2010 meningkat menjadi 144.358 ton pada tahun 2012 dan 146.844 ton pada
MATRIKS PROPOSAL PENELITIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

tahun 2014, produksi biji kakao yang meningkat ini juga mengakibatkan

semakin meningkatnya pod husk kakao yang dapat dimanfaatkan.

Kulit buah coklat merupakan salah satu sumber pektin. Kandungan pektin

yang terdapat dalam kulit buah coklat sekitar 6 – 12 % pektin tiap-tiap berat

kering (Spillane.1995) Pemanfaatan tanaman coklat selama ini masih terbatas

yaitu pada bijinya, sedangkan bagian lainnya seperti kulit buah dan pulp belum

banyak dimanfaatkan. Melihat dari data statistik, kebutuhan pektin dikawasan

asia, termasuk juga indonesia pada tahun 2000 sampai 2009, bahwa konsumsi

pektin terus mengalami peningkatan. (Repository. usu. ac.id.2012)

Berdasarkan kandungan pektin yang cukup tinggi (6-12%) dan

kandungan lignin yang rendah pod husk kakao sangat berpotensi untuk diolah

menjadi produk pektin basah atau kering yang lebih bermanfaat untuk pangan.

Dari hal tersebut diatas maka dilakukan suatu penelitian untuk mengekstrasi

pektin pod husk kakao (Theobroma cacao L.) secara basah mengunakan larutan

natrium hidroksida sebagai altenatif untuk bahan produk industri pangan.

TUJUAN DAN MANFAAT


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum ekstrasi pektin

secara basah pada pod husk kakao dengan menggunakan larutan natrium

hidroksida.

Manfaat penelitian ini yaitu sebagai salah satu cara meningkatkan

kualitas dan kuantitas hasil olahan pod husk kakao.


MATRIKS PROPOSAL PENELITIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

RINGKASAN METODOLOGI

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuliat buah kakao

yang segar, alcohol 96%, aquades, larutan NaOH dan indekator PP.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas parang, pisau, tempat

penjemuran, mesin penggiling pod husk kakao, wadah kemas, timbangan

analitik, ayakan 80 mesh, talang plastik, ember, sendok, mangkok kaca, batang

pengaduk, gelas ukur 1000 ml, labu ukur 1000 ml, tabung reaksi, hot plate

240V, kamera, spektrofotometer (pembaca gelombang 517 nm), kertas saring

dan alat tulis menulis.

Pod husk kakao yang diambil dari buah kakao yang telah matang dan

berwarna kuning. Pod husk kakao kemudian dirajang atau dipotong dengan

ukuran ±0,5-1,5 cm. Kemudian hasil potongan pod husk kakao ditimbang

seberat 100 gram dan ditambahkan larutan Natrium hidroksida sebanyak 500

ml. Setelah itu dipanaskan mengggunakan alat yang bernama water bath. Hasil

yang diperoleh disebut dengan filtrat pekat. Filtrat pekat ini didinginkan.

Pencucian Pektin Masam Pektin masam ditambah dengan alcohol

absolut kemudian diaduk Kemudian dilakukan penyaringan dengan saringan

penghisap, Hal ini dilakukan beberapa kali sampai pektin tidak bereaksi dengan

asam lagi. Pektin yang tidak beraksi asam ialah pectin yang tidak berwarna

merah bila ditambah dengan inidikator phenol phtalein(indicator PP)

Pengeringan Pektin basa dikeringkan pada suhu 30-40oC selama 6-10 jam Hasil

yang diperoleh disebut dengan pektin kering.


MATRIKS PROPOSAL PENELITIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

Desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak

Lengkap (RAL) sederhana satu faktor yang terdiri atas lima taraf perlakuan,

yaitu 0,5 M NaOH, 1 M NaOH, 1,5 M NaOH, 2 M NaOH dan 2,5 M NaOH

yang diulang sebanyak empat kali ulangan sehingga diperoleh 20 unit

percobaan. Hasil analisis keragaman yang menunjukkan pengaruh nyata diuji

lanjut dengan Beda Nyata Jujur (BNJ) 5%.

LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian ini berlangsung di labaoratorium Teknologi Hasil

Pertania (THP), Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Penelitian ini

berlangsung dari bulan Agustus Sampai Oktober 2016.


MATRIKS PROPOSAL PENELITIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

KESEDIAAN SEBAGAI PEMBIMBING UTAMA

Nama Dosen Kesediaan Tanda tangan

Dr. Abdul Rahim, STP., MP.


19711009 200501 1 001 Bersedia/
Tidak bersedia ..................................

KESEDIAAN SEBAGAI PEMBIMBING ANGGOTA


Nama Dosen Kesediaan Tanda tangan

Dr.Ir Rostiati Rahmatu, MP


NIP.19631020 199003 2 002
Bersedia/
Tidak bersedia ..................................

Palu, Agustus 2016


Menyetujui,

Ketua BKU Agronomi Yang Bersangkutan

Dr. Ir. Enny Adelina. MP Muh.Misbahul Munir


NIP. 19711009 200501 1 001 E 281 13 233

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Dr. Ir. Bahruddin, MP


NIP. 19620701 198903 1 001

You might also like