Professional Documents
Culture Documents
USULAN JUDUL
LATAR BELAKANG
Tanaman kakao termasuk dalam genus Theobromo, dengan nama latin
Theobromo cacao. Jenis kakao yang pertama kali masuk ke Indonesia adalah
Criollo Venezuella yang didatangkan dari Filipina. Jenis Criollo ini terkenal
dengan rasanya yang enak. Selama ini bagian buah yang dianggap mempunyai
(Theobroma cacao.L) didunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Data dari
16% dari produksi kakao secara global (Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan, 2012-2014).
Perkebunan (2014) selama lima tahun terakhir produksi buah kakao provinsi
Sulawesi Tengah terus mengalami peningkatan yaitu 138.306 ton pada tahun
2010 meningkat menjadi 144.358 ton pada tahun 2012 dan 146.844 ton pada
MATRIKS PROPOSAL PENELITIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
tahun 2014, produksi biji kakao yang meningkat ini juga mengakibatkan
Kulit buah coklat merupakan salah satu sumber pektin. Kandungan pektin
yang terdapat dalam kulit buah coklat sekitar 6 – 12 % pektin tiap-tiap berat
yaitu pada bijinya, sedangkan bagian lainnya seperti kulit buah dan pulp belum
asia, termasuk juga indonesia pada tahun 2000 sampai 2009, bahwa konsumsi
kandungan lignin yang rendah pod husk kakao sangat berpotensi untuk diolah
menjadi produk pektin basah atau kering yang lebih bermanfaat untuk pangan.
Dari hal tersebut diatas maka dilakukan suatu penelitian untuk mengekstrasi
pektin pod husk kakao (Theobroma cacao L.) secara basah mengunakan larutan
secara basah pada pod husk kakao dengan menggunakan larutan natrium
hidroksida.
RINGKASAN METODOLOGI
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuliat buah kakao
yang segar, alcohol 96%, aquades, larutan NaOH dan indekator PP.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas parang, pisau, tempat
analitik, ayakan 80 mesh, talang plastik, ember, sendok, mangkok kaca, batang
pengaduk, gelas ukur 1000 ml, labu ukur 1000 ml, tabung reaksi, hot plate
Pod husk kakao yang diambil dari buah kakao yang telah matang dan
berwarna kuning. Pod husk kakao kemudian dirajang atau dipotong dengan
ukuran ±0,5-1,5 cm. Kemudian hasil potongan pod husk kakao ditimbang
seberat 100 gram dan ditambahkan larutan Natrium hidroksida sebanyak 500
ml. Setelah itu dipanaskan mengggunakan alat yang bernama water bath. Hasil
yang diperoleh disebut dengan filtrat pekat. Filtrat pekat ini didinginkan.
penghisap, Hal ini dilakukan beberapa kali sampai pektin tidak bereaksi dengan
asam lagi. Pektin yang tidak beraksi asam ialah pectin yang tidak berwarna
Pengeringan Pektin basa dikeringkan pada suhu 30-40oC selama 6-10 jam Hasil
Lengkap (RAL) sederhana satu faktor yang terdiri atas lima taraf perlakuan,
yaitu 0,5 M NaOH, 1 M NaOH, 1,5 M NaOH, 2 M NaOH dan 2,5 M NaOH
LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian ini berlangsung di labaoratorium Teknologi Hasil
Mengetahui,
Ketua Program Studi