Professional Documents
Culture Documents
Dalam mendesain ketebalan pipa bawah laut terdapat 2 faktor yang diperlukan untuk menentukan
tingkat kelas keamanan yang harus diaplikasikan dalam mendesain ketebalan piap bawah laut.
1. Fluida yang dialirkan
2. Lokasi
Terdapat empat beban utama yang menentukan ketebalan pipa, yaitu:
1. Beban akibat tekanan internal
2. Beban akibat tekanan eksternal
3. Beban akibat momen tekuk
4. Beban akibat gaya aksial
Secara umum, pipa di desain untuk dapat bertahan terhadap beberapa kriteria,yaitu :
1. Bursting, yaitu kegagalan akibat tekanan internal (Bursting failure, internal pressure
criterion)
- Kondisi saat pipa tidak mampu menahan tekanan internal fluida yang mengalir dalam
pipa
- Rawan saat kondisi operasi dan kondisi hydrotest
2. Tekuk akibat tekanan luar hidrostatik (collapse failure)
- Pipa tidak mampu menahan tekanan eksternal hidrostatik
- Rawan terjadi saat proses instalasi
3. Penyebaran tekuk (propagating failure)
- Terjadi saat area local pipa mengalami buckling failure yang kemudian menjalar
disepanjang pipa
- Penjalaran terjadi ketika tekanan yang diteriman pipa lebih besar atau sama dengan
propagation pressure
- Propagation buckling berhenti saat tekanan yang terjadi lebih kecil dari propagation
pressure
- Rawan terjadi saat proses instalasi
4. Tekuk akibat berbagai kombinasi pembebanan (Combined loading failure)
- Terjadi saat pipa mengalami kombinasi pembebanan, yakni akibat bending moment, gaya
aksial, internal dan juga eksternal overpressure
- Terdapat 2 kriteria, yakni load controlled condition dan displacement controlled
condition
- Load controlled condition disebabkan oleh beban luar yang bekerja, sementara itu
displacement controlled condition disebabkan oleh perubahan posisi/bentuk dari pipa itu
sendiri (internal)
Untuk beberapa perhitungan tebal pipa, memerlukan proses iterasi, lalu dicek terhadap
syarat/kriteria (*nilai awal iterasinya darimana? Rule of thumbnya ada atau ngga)
Internal pressure:
1. Hydrotest
2. Operating
3. Design Pressure (maximum pressure, typically 10% below the incidental pressure)
4. Incidental Pressure (Maximum pressure the submarine pipeline system is designed for)
Local pressure adalah besarnya internal pressure diukur pada point tertentu terhadap reference
elevation
𝑃𝑖𝑛𝑐 = 𝑃𝑑 . 𝛾𝑖𝑛𝑐
𝑃𝑙𝑖 = 𝑃𝑑 . 𝛾𝑖𝑛𝑐 + 𝜌𝑐𝑜𝑛𝑡 . 𝑔. (𝑑𝑚𝑎𝑥 − 𝑑𝑚𝑖𝑛)
Konsep local incidental pressure
Allowable Overbend Stress (𝜎): 85% dari SMYS
Allowable Sagbend Stress (𝜎): 72% dari SMYS
𝜎𝐼
Rumus Bending Momen : 𝑀 =
𝑦
Side bend is a bend to the side in the horizontal plane, usually side bend left or right when you're
going positive in chainage, sometime abbreviated to SBL & SBR
Sag (melengkung) bend is a sag in the pipeline in the vertical plane e.g. at the bottom of a ditch
Over bend is a bend at a high point "over" the top of something, e.g. a hill in the vertical plane
(𝑃𝑒𝑥 −𝑃𝑖𝑛 ).𝐷
Hoop Stress = 𝜎𝐻𝑜𝑜𝑝 = 2.𝑡𝑜
Besarnya longitudinal stress yang terjadi pada pipa itu dapat disebabkan oleh 3 hal:
1. Pressure, dihitung dengan menggunakan hoop stress
2. Thermal
3. Bending, (Sagbend stress, overbend stress, sidebend stress)
Seharusnya, hitung dari 3 penyebab tersebut, gunakan yang paling maksimum.
Pada saat menghitung bending momen, gunakan stress yang berasal dari stress yang dihitung
pada point sebelumnya.
Nilai MSd sama SSd didapatkan dari software offpipe. MANTAP