You are on page 1of 14

BAB I

DEFINISI

Rumah Sakit adalah bangunan gedung atau sarana kesehatan yang memerlukan
perhatian khusus dari segi keamanan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan, dimana
berdasarkan UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 3 menyebutkan
bahwa pengaturan penyelenggaraan Rumah Sakit bertujuan:
1. mempermudah akses kemasyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan;
2. memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan
rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit;
3. meningkatkan mutu dan mempertahankan standart pelayanan rumah sakit.
Rumah Sakit juga merupakan salah satu tempat usaha yang sulit melakukan
pembatasan akses masuk dari orang-orang dalam proses kerjanya. Hal ini tentu
menambah risiko dapat di aksesnya fasilitas RS oleh orang-orang yang tidak berwenang.
Kita tahu bahwa RS Siti Khodijah Sepanjang memiliki banyak pintu masuk dan tidak
bisa dikendalikan. Kita tidak bisa mengidentifikassi semua orang yang masuk ke RS
untuk keperluan apa. Kita belum tahu di dalam lingkungan RS terdapat berapa orang.
Bagaimana jika terjadi bencana, apakah kita bisa menyakinkan bahwa semua penghuni
RS dapat terevakuasi kalau tidak tahu berapa jumlah orang yang ada dalam gedung
tersebut. Atas dasar itulah, maka disusunlah panduan keselamatan dan keamanan
lingkungan fisik RS Siti Khodijah Sepanjang. Dari paparan diatas, ada beberapa istilah
yang perlu dipahami antara lain:
1. Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
tempat dari bahaya atau risiko.
2. Bahaya adalah segala kondisi yang dapat merugikan baik cidera atau kerugian
lainnya, atau bahaya adalah sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi
menciderai manusia atau sakit penyakit atau kombinasi dari semuanya. (OHSAS
18001:2007)
3. Insiden adalah kejadian tidak terduga, yang dapat terjadi kapan saja, dimana saja
dan dapat menimpa siapa saja sehingga berpotensi membuat cidera atau kerugian
lainnya, insiden bisa disebut hampir celaka (near miss).
4. Risiko adalah tingkat kemungkinan terjadinya insiden/kecelakaan karena terpapar
dari suatu bahaya sehingga dapat diartikan sebagai seberapa sering bahaya itu
muncul dan seberapa parah jika terjadi insiden (kemungkinan x keparahan = risiko).

Panduan Keselamatan dan Keamanan Fasilitas Fisik RS Siti Khodijah Sepanjang 1


5. Fasilitas adalah segala sesuatu hal yang menyangkut sarana, prasarana maupun alat
(baik alat medik maupun alat non medik) yang dibutuhkan oleh Rumah Sakit dalam
memberikan pelayanan yang sebaik-bainya bagi pasien.
6. Sarana adalah suatu benda yang dapat tervisualisasi mata maupun teraba oleh
panca indra dan dengan mudah dapat dikenali oleh pasien dan umumnya merupakan
bagian dari gedung ataupun bangunan gedung itu sendiri.
7. Prasarana adalah benda atau jaringan/instalasi yang membuat suatu sarana yang
ada bisa berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
8. Pemeliharaan bangunan gedung adalah kegiatan yang menjaga keandalaan
bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik
fungsinya.
9. Perawatan bangunan gedung adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti
bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan
sarana agar bangunan gedung tetap laik fungsinya.
10. Pengamanan terhadap bahaya kebakaran adalah suatu upaya yang menyangkut
ketentuan dan persyaratan teknis yang diperlukan dalam mengatur dan
mengendalikan penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung, termasuk dalam
pemanfaatan/pemeliharaan, bangunan gedung serta pemeriksaan kelaikan dan
keandalan bangunan gedung terhadap bahaya kebakaran.
11. Keamanan adalah keadaan bebas dari bahaya. Bebas dari kejahatan, kecelakaan
dan lain-lain.
12. Kerusuhan adalah terjadi kala sekelompok orang berkumpul bersama untuk tindak
kekerasan, biasanya sebagai tindak balas terhadap terhadap perlakuan yang dianggap
tidak adil ataupun sebagai upaya penentangan terhadap sesuatu.
13. Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dalam negeri maupun luar negeri
yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan negara, wilayah negara
dan keselamatan segenap bangsa.
14. Bom adalah alat yang menghasilkan ledakan yang mengeluarkan energi secara
besar dan cepat.
15. Huru-hara adalah keadaan disuatu kota dimana sejumlah besar massa secara
bersama-sama atau dalam sekelompok orang yang menimbulkan gangguan
ketertiban dan kemanan masyarakat.
16. Penculikan adalah mengambil seseorang tanpa kerelaan, biasanya bagi menahan
tanpa menurut UU yang sah.

Panduan Keselamatan dan Keamanan Fasilitas Fisik RS Siti Khodijah Sepanjang 2


17. Pencurian adalah pengambilan properti milik orang lain secara tidak sah atau tanpa
ijin.
18. Cidera adalah sesuatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh karena suatu
paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi.
19. Pencarian dan penyelamatan adalah kegiatan dan usaha mencari, menolong, dan
menyelamtkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau
menghadapi bahaya-bahaya dalam musibah.
20. Pengunjung adalah orang yang hendak menjenguk pasien di luar jam kunjung yang
ditentukan.
21. Penunggu adalah orang yang menunggu pasien yang dirawat
22. Tamu adalah orang yang berkunjung ke RS dengan keperluan tertentu.
23. CCTV (Closed Circuit Television) adalah sebuah kamera video digital yang
di fungsikan untuk memantau dan mengirimkan sinyal video pada suatu
ruang yang kemudian sinyal itu akan di teruskan ke sebuah layar monitor.

Panduan Keselamatan dan Keamanan Fasilitas Fisik RS Siti Khodijah Sepanjang 3


BAB II
RUANG LINGKUP

Dalam panduan keselamatan dan keamanan fasilitas fisik RS Siti Khodijah Sepanjang
meliputi:
A. Keselamatan
1. Pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung RS
2. Inspeksi bangunan gedung RS
B. Keamanan
1. Pemberian identitas/ID Card terhadap setiap orang yang masuk ke lingkungan RS Siti
Khodijah Sepanjang
2. Pengamanan terhadap kejahatan
3. Tanggap darurat

Panduan Keselamatan dan Keamanan Fasilitas Fisik RS Siti Khodijah Sepanjang 4


BAB III
TATA LAKSANA

A. Keselamatan
1. Pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung RS
Kegiatan pemeliharaan bangunan gedung RS Siti Khodijah Sepanjang meliputi
pembersihan, perapihan, pemeriksaan, perbaikan dan/atau penggantian bahan atau
perlengkapan bangunan, gedung dan kegiatan sejenis lainnya yang meliputi:
a. Mekanikal (Tata udara, sanitasi, plumbing dan transportasi)
1) Memeliharan dan melakukan pemeriksaan berkala system tata udara, agar
mutu udara dalam ruangan tetap memenuhi persyaratan teknis dan kesehatan
dipersyaratkan meliputi pemeliharaan peralatan utama dan saluran udara.
2) Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala system distribusi air yang
meliputi: penyedian air bersih, system instalasi air kotor, septictank dan air
limbah.
3) Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala system transportasi dalam
gedung baik berupa lif, escalator, tangga, ramp dan transportasi lainnya.
b. Tata graha
Meliputi seluruh housekeeping yang berkaitan dengan system pemeliharaan dan
perawatan gedung yang meliputi:
1) Pemeliharaan kebersihan (cleaning service)
Pemeliharaan kebersihan gedung meliputi pembersihan harian, mingguan,
bulanan dan tahunan yang bertujuan untuk memelihara kebersihan seluruh
area RS beserta kelengkapannya.
2) Pemeliharaan dan perawatan Hygiene Service
Meliputi pemeliharaan dan perawatan untuk pengharum ruangan dan
antiseptic yang memberikan kesan bersih, harum, sehat yang disesuaikan
dengan fungsi dan keadaan ruangan.
3) Pemeliharaan pest control
Pelaksanaan pemeliharaan pest control dilakukan setiap 3 bulan atau 6 bulan
sekali dengan pola kerja bersifat umum, berdasarkan volume gedung secara
keseluruhan dengan tujuan untuk menghilangkan hama tikus, serangga, dan
binatang penganggu lainnya dengan cara menggunakan pestisida,

Panduan Keselamatan dan Keamanan Fasilitas Fisik RS Siti Khodijah Sepanjang 5


penyemprotan, pengasapan atau fumigasi baik indoor maupun outdoor untuk
memberikan kenyaman pengguna gedung. Kegiatan ini dilakukan bekerjasama
dengan pihak ke 3.
4) Program general cleaning
Pemeliharaan kebersihan yang dilakukan secara umum di RS dilakukan
dengan tujuan untuk tetap menjaga keindahan, kenyaman maupun
performance gedung yang dikerjakan pada hari-hari tertentu atau pada hari
libur yang bertujuan mengupas kotoran pada objek tertentu, misalnya misalnya
lantai, kaca bagian dalam, dinding, toilet dll.
c. Electrical (catu daya, tata cahaya, telepon, komunikasi dan alarm)
1) Melakukan pemeriksaan periodic dan memelihara pada perlengkapan
pembangkit daya listrik cadangan.
2) Melakukan pemeriksaan periodic dan memelihara pada perlengkapan
penangkal petir.
3) Melakukan pemeriksaan periodic dan memelihara system instalasi listrik, baik
untuk pasokan listrik maupun untuk penerangan ruangan.
4) Melakukan pemeriksaan periodic dan memelihara jaringan instalasi tata suara
dan komunikasi serta data.
5) Melakukan pemeriksaan periodic pemeliharaan jaringan system tanda bahaya.
Sedangkan untuk perawatan bangunan gedung RS meliputi:
a. Rehabilitasi
Memperbaiki bangunan yang telah rusak sebagian dengan maksud menggunakan
sesuai dengan fungsi tertentu yang tetap, baik arsitektur maupun struktur
bangunan gedung tetap dipertahankan seperti semula.
b. Renovasi
Melakukan pembaharuan, peremajaan, penyempurnaan terhadap bangunan
gedung RS.
c. Restorasi
Upaya mengembalikan bangunan atau komponennya agar dapat dipakai lagi
dengan cara perbaikan ringan (repairing) atau dengan perkuatan (strenghtening).
Perbaikan bangunan gedung yang rusak dilakukan berdasarkan hasil inspeksi
bangunan gedung RS yang dilakukan oleh Instalasi Pemeliharaan sarana (IPS) dengan
menganalisa tingkat kerusakannya dan berdasarkan laporan dari unit
pengguna/ruangan.

Panduan Keselamatan dan Keamanan Fasilitas Fisik RS Siti Khodijah Sepanjang 6


2. Inspeksi Bangunan Gedung RS
Adalah kegiatan yang dilakukan untuk melihat, memeriksa fasilitas yang ada di RS
Siti Khodijah Sepanjang dari hasil kegiatan pemeliharaan dan perawatan bangunan
gedung dengan menggunakan form safari K3. Adapun standart kebersihan RS Siti
Khodijah Sepanjang adalah sebagai berikut:
STANDART KEBERSIHAN RS SITI KHODIJAH SEPANJANG
Plafon Bebas dari kotor, tidak ada noda, tidak berbau, tidak ada sarang
laba-laba
Kaca Bersih, jelas, bening, tidak ada noda, tidak ada kotoran, tidak
berdebu, frame kaca bersih
Saklar&stop kontak Tidak berdebu dan bernoda
Furniture Bersih, tidak berdebu, tidak bernoda, bila diusap tidak membekas,
tidak ada sampah, tidak ada sarang laba-laba
Lantai Bersih, tidak berdebu, tidak bernoda, tidak buram, tidak basah,
tidak bau, nat lantai bersih
Toilet
Ruang Tidak bau: anyir, amis, pesing
Klosed Mengalir lancar, tidak noda, tidak ada bercak air di sekelilingnya,
tidak bau
Lantai Bersih, kering, tidak ada noda, tidak ada sampahnya
Kran Tidak berkarat, tidak basah, tidak kusam
Pintu Bersih, tidak ada noda, tidak rusak
Urinoir Bersih, tidak ada noda, tidak bau, tidak berkarat
Keset Tidak berdebu, tidak basah, tidak sampah, tidak bau
Tangga Tidak berdebu, tidak bau, tidak ada sampah
Taman Subur, bersih, rapi, indah

3. Inspeksi Keselamatan kebakaran


adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk melihat, memeriksa sarana keselamatan
kebakaran yang ada di RS Siti Khodijah Sepanjang. Inspeksi/pemeriksaan dilakukan
dengan meliputi:

a. Sarana jalan keluar

Panduan Keselamatan dan Keamanan Fasilitas Fisik RS Siti Khodijah Sepanjang 7


1) Sarana jalan keluar meliputi eksit, tanda jalan keluar, penerangan darurat
dan fan pada tangga kebakaran.
2) Inspeksi dilakukan secara berkala setiap 1 bulan sekali
3) Melakukan pemeliharaan pada pintu automatik dan lampu penerangan
4) Melakukan pengujian terhadap lampu darurat pada sarana jalan keluar
b. Sistem deteksi dan alarm kebakaran
c. Sistem komunikasi darurat
d. Alat pemadam api ringan (APAR)
1) APAR di RS Siti Khodijah Sepanjang berjenis APAR portabel/jinjing
2) Inspeksi pada APAR meliputi:
a) Lokasi yang ditentukan
b) SPO penggunaan APAR dapat terbaca dan menghadap keluar
c) Terisi penuh dengan diangkat dan dirasakan
d) Pemeriksaan visual untuk kerusakaan fisik, karat, kebocoran atau
nozel tersumbat
e) Bacaan penunjuk atau indikator tekanan pada posisi yang dapat
dioperasikan
f) Terdapat kartu pemeliharaan

B. Keamanan
1. Pemberian identitas/ID Card terhadap setiap orang yang masuk ke lingkungan RS
Siti Khodijah Sepanjang
a. Semua pengunjung dan tamu yang masuk ke RS Siti Khodijah Sepanjang harus
memakai identitas yang dari RS Siti Khodijah Sepanjang.
b. Pengunjung dan tamu yang mencurigakan akan dilakukan pemeriksaan dan
diinvestigasi oleh petugas (satpam).
c. Semua pengunjung dan tamu diluar jam kunjungan RS, baik di luar jam kantor,
di luar jam pelayanan maupun di luar jam besuk wajib melapor ke satpam
dengan mengisi buku pengunjung/buku tamu dan meninggalkan identitas diri
untuk mendapatkan ID card pengunjung/tamu dari RS.
d. Membatasi penunggu jumlah pasien yang masuk ke ruang perawatan dengan
menerapkan ketentuan hanya mereka yang menggunkan ID Card yang boleh
memasuki ruang perawatan.

Panduan Keselamatan dan Keamanan Fasilitas Fisik RS Siti Khodijah Sepanjang 8


2. Pengamanan terhadap kejahatan (Pemasangan CCTV)
Pemasangan CCTV (Closed Circuit Television) di RS Siti Khodijah Sepanjang
bertujuan untuk memantau keadaan/situasi di lingkungan RS Siti Khodijah
Sepanjang yang berkaitan dengan keamanan atau tindak kejahatan, di letakkan
pada beberapa tempat terpencil yang tidak dapat terpantau secara langsung oleh
petugas keamanan/satpam. Pemasangan tersebut dengan memperhatikan sebagai
berikut:
a. Pantauan CCTV meliputi ruang perawatan pasien, ruang pengunjung,
tempat fasilitas umum yang berada dalam rumah sakit dan tempat-tempat
yang strategis dan/atau yang tidak dapat langsung terpantau oleh petugas
keamanan.
b. Pemantauan dengan menggunakan kamera CCTV dilakukan selama 24 jam
per hari dan hasil pemantauan untuk yang sistem IP bisa merekam selama 9
hari dan setiap hari akan di lakukan penghapusan basil rekaman selama 24
dari hasil rekaman had pertama. Adapun untuk yang sistem analog bisa
merekam selama 30 hari (tiga puluh) hari. Dan apabila selama rekaman
ada hal- hal yang mencurigakan di copy di DVD untuk back up.
c. Hasil pemantauan jika kapasitas hardisk sudah penuh maka akan diback
up ke dalam data ekstemal untuk disimpan sesuai dengan retensi kejadian
( 30 bari) dan yang tidak terpakai untuk setelah retensi habis, akan di lakukan
penghapusan.
d. Pemantauan pasien
1) Pasien yang dilakukan pemantauan adalah pasien rawat inap,
rawat jalan & penunjang di RS Siti Khodijah Sepanjang
2) Selain pemantauan melalui kamera ccrv dan Petugas Keamanan juga
melakukan pemantauan secara langsung ke semua pasien yang rawat
inap harus dilakukan pemantauan secara langsung pada masing-
rnasing shift berkeliling ke semua wilayah lingkungan rumah sakit.
3) Pemantauan bertujuan agar pasien terlindungi dari semua ancaman
kejahatan dan mengetahui dari hal - hal yang menuju arah kriminal atau
kejahatan.
4) Pemantauan secara menyeluruh kepada pasien selama pasien
berada dalam lingkungan Rumah sakit. Jika terjadi tindakan

Panduan Keselamatan dan Keamanan Fasilitas Fisik RS Siti Khodijah Sepanjang 9


krirninalitas atau kejahatan di lingkungan RS Siti Khodijah Sepanjnag
segera menghubungi pihak berwajib.
5) Pastikan semua pasien merasa aman dan tidak terganggu
dengan adanya pemantauan baik dari CCTV atau secara lansung
dengan tetap memperhatikan privasi.
e. Pemantauan pengunjung
1) Semua pengunjung yang berada dalam lingkungan rumah sakit harus
dilakukan pemantauan melalui bantuan kamera CCTV.
2) Titik rawan keluar masuknya pengunjung harus dipasang kamera CCTV,
termasuk dilorong-lorong yang biasa dilewati oleh pengunjung.
3) Rekaman CCTV digunakan sebagai alat bukti ketika ada kejadian
yang tidak diharapkan dan atau kejahatan baik dilakukan oleh
pengunjung atau yang menimpa pengunjung.
4) Pemantauan Pengunjung melalui CCTV dilakukan oleh petugas
keamanan di pos keamanan pada jam-jam besuk pasien.
f. Pemantauan karyawan
1) Keamanan karyawan dan harta benda yang dibawanya selama berada di
lingkungan rumah sakit harus dilakukan pemantauan dengan
bantuan camera CCTV oleh petugas keamanan dan di bantu dengan
adanya pemantauan secara langsung oleh petugas keamanan pada
saat bertugas untuk keliling pada semua wilayah lingkungan
rumah sakit.
2) Pastikan bahwa karyawan dan harta bendanya harus memang
terlindungi dari semua ancaman dan dari hal - hal yang menuju arah
kriminal atau kejahatan.
3) Pastikan semua karyawan merasa aman dan tidak terganggu
dengan adanya pemantauan baik dari CCTV atau secara lansung
dengan tetap memperhatikan privasi;
4) Pastikan pemantauan secara menyeluruh pada karyawan selama karyawan
berada dalam lingkungan rumah sakit , jika perlu hubungi pihak berwajib
apabila tindakan kriminalitas atau kejahatan lainnya.
g. Pengawasan yang ketat pada area yang berisiko tinggi terhadap penculikan bayi dan anak
yang dilakukan dengan pemasangan CCTV:
1) Ruang NICU dalam

Panduan Keselamatan dan Keamanan Fasilitas Fisik RS Siti Khodijah Sepanjang 10


2) Koridor sebelah barat pintu NICU
3) Koridor antara Ruang Sakinah dan pintu masuk timur ruang NICU
4) Nurse station ruang anak (Ismail)
5) Koridor ismail menuju shomar
Namun untuk ruang perawatan anak/Ismail CCTV sangatlah kurang sehingga apabila
terjadi penculikan dari ruang perawatan anak/pencurian tidak dapat dilakukan evaluasi.
Sedangkan untuk poli anak belum ada CCTV.
h. Pengawasan terhadap ruang rawat inap VIP di ruang pav. Arofah dan pav. VIP pav. mina
dilakukan dengan pemasangan CCTV sebagai berikut :
1) Di bagian koridor vip mina
2) Di ruang tunggu arofah
3) Koridor pav. Arofah ebelah barat menuju ram
4) Nurse station pav. Arofah
5) Lantai satu ram menuju arofah dan koridor menuju radiologi
i. Dan pengamana terhadap ruang rawat inap (selain ruangan vip dan ruang anak /bayi) dan
lain lain dengan menggunakan pengawasan CCTV dibeberapa titik strategis untuk
meminimalisir tindakan kriminal dan pencurian sebagai berikut :
1) Koridor sebelah barat pab. Multazam
2) Koridor multazam bekas nurse station
3) Nru station shomar
4) Nurstation multazam
5) koridor tangga menuju pav multazam
6) koridor pav marwah menuju tangga
7) koridor antara sakinah dan pintu masuk timur ICU
8) koridor ICU
9) koridor sebelah barat ruang tunggu pasien ICU dan tangga menuju pav. Shofa
10) koridor pav. Mina sebelah barat
11) lorong antara gedung A dan gedung B
12) koridor shofa sebelah ram
13) koridr marwah menuju tangga turun
14) koridor pav. Shofa menuju tangga turun
15) ruang IGD
16) admisi dan kasir IGD
17) parker umum sebelah utara

Panduan Keselamatan dan Keamanan Fasilitas Fisik RS Siti Khodijah Sepanjang 11


18) pintu keluar depan ruang direksi
19) koridor gedung B lantai dua
20) koridor depan ruang wadir medis
21) koridor lorong kamar mandi lantai dua gedung B
22) koridor kamar lantai tiga (Aula)
23) tangga menuju logistic umum
24) depan kantor keuangan
25) depan logistic farmasi / kamar jenazah
26) drop zona IGD
27) koridor IGD menuju parkiran umum
28) ruang tunggu OK dan VK koridor menuju instalasi Gizi
29) ruang Apotik dua
30) ruang tunggu rawat jalan
31) Custemer cervis
32) Koridor isolasi shofa sebelah ram
33) Lorong kabid. Yanmed, keperawatan dan jangmed
34) Ruang apotek 1
35) Drop zon pasien rawat jalan
36) Pintu masuk menuju gedung B lantgai 1

3. Emergency code
Adalah sebuah pengkodean yang menyatakan keadaan dalam bahaya dengan menggunakan
kode warna. Adapun kode warna dalam keadaan darurat sebagai berikut:
Keadaan Darurat Kode Warna Panggilan Darurat
Kebakaran Merah 203 (satpam)
Henti jantung pada dewasa dan Biru 111 (IGD)
anak
Ancaman bom Hitam 203 (satpam)
Penculikan bayi Pink 203 (satpam)
Orang yang membahayakan Abu-abu 203 (satpam)
Tumpahan bahan berbahaya orange 116 (IPS)
Gempa bumi Hijau 203 (satpam)
Terjebak dalam lift dan Coklat 116 (IPS) /203
kehilangan daya listrik (satpam)

Panduan Keselamatan dan Keamanan Fasilitas Fisik RS Siti Khodijah Sepanjang 12


BAB IV
DOKUMENTASI

1. SPO Penanganan ancaman bom


2. SPO penanganan orang yang membahayakan dengan senjata
3. SPO penanganan penculikan bayi, atau anak
4. SPO penanganan huru-hara
5. SPO Pelaporan keadaan darurat di tempat kerja
6. SPO Penggu pasien
7. SPO menerima pengunjung pasien
8. SPO penggunaan CCTV
9. SPO menerima tamu
10. SPO inspeksi bangunan gedung rumah sakit
11. SPO Form safari K3

Rujukan :

Panduan Keselamatan dan Keamanan Fasilitas Fisik RS Siti Khodijah Sepanjang 13


1. Undang-undang RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Kementerian Kesehatan RI. Standard Akreditasi Rumah Sakit. Tahun 2011.
3. OHASS 18001:2007 tentang sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja-
persyaratan
4. Peraturan Menteri PU No.24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan
Bangunan Gedung
5. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran.
6. Pedoman Pelayanan Kesehatan dan Keselamatan Kerja RS Siti Khodijah Sepanjang
7. Anonim. 2012. Diakses 25 Maret 2015 Pengertian huru-hara. id.wikipedia.org/wiki/huru-
hara,

Panduan Keselamatan dan Keamanan Fasilitas Fisik RS Siti Khodijah Sepanjang 14

You might also like