Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN KASUS
53
54
skabies terutama melalui kontak langsung yang erat, maka untuk keberhasilan
terapi seluruh keluarga yang tinggal dalam 1 rumah harus diobati dengan anti
skabies secara serentak.
Penularan melalui kontak tidak langsung seperti melalui perlengkapan
tidur, pakaian, atau handuk memegang peranan penting, maka dilakukan
edukasi kepada keluarga pasien untuk mencuci pakaian, sprei, gorden dan
menjemur sofa dan tempat tidur. Hal ini dilakukan untuk mematikan semua
tungau dewasa dan telur sehingga tidak terjadi kekambuhan.6
Dalam menatalaksana pasien, seorang dokter perlu memperhatikan
pasien seutuhnya, tidak hanya tanda dan gejala penyakit namun juga
psikologisnya. Pembinaan keluarga yang dilakukan pada kasus ini tidak hanya
mengenai penyakit pasien, tetapi juga mengenai masalah-masalah lainnya
seperti fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan keluarga, perilaku
kesehatan keluarga, dan lingkungan.9
Masalah ekonomi yang dialami adalah tidak adanya tabungan keluarga.
Hal ini karena rendahnya pendapatan keluarga sehingga hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan pangan dan sandang. Keluarga dimotivasi untuk
mencari pekerjaan atau sumber pendapatan melalui pemanfaatan waktu luang,
seperti berdagang atau menjadi pramuwisma paruh waktu. Masalah
lingkungan rumah pada keluarga adalah ventilasi dan penerangan di dalam
rumah yang masih kurang serta banyaknya pakaian ditumpuk dan digantung di
sembarang tempat, yang merupakan lingkungan yang baik untuk berkembang
biaknya parasit seperti skabies. Keluarga dimotivasi untuk memperbaiki
ventilasi dan penerangan dengan membuka pintu rumah pada siang hari dan
menggunakan kipas angin yang selalu dibersihkan, serta selalu mencuci dan
menyeterika pakaian setelah digunakan dan menyimpannya dalam lemari.
Intervensi yang dilakukan terhadap lingkungan adalah memberi
penyuluhan mengenai skabies (gejala, penatalaksanaan, penyebaran penyakit,
dan pencegahannya) terhadap warga masyarakat dalam satu RW. Selain itu,
tenemuan kasus skabies pada lingkungan telah dilaporkan kepada Puskesmas
setempat. Setelah dilakukan pelaporan ke pihak Puskesmas, mereka hanya
55
dapat menyediakan Salep 2-4 untuk pengobatan skabies. Salep 2-4 yang
mengandung belerang endap (sulfur presipitatum) dengan konsentrasi 4-20%
tidak efektif terhadap stadium telur, oleh karena itu penggunaannya tidak
boleh kurang dari tiga hari. Kekurangan lain dari obat ini yaitu berbau,
lengket, mengotori pakaian, dan kadang mengiritasi kulit.4,6
rumah. Jendela terdapat pada ruang tamu ukuran 0,4x0,3 m2, dan
0,5x1,2 m2. Dan di dapur ukuran 0,4x 0,4 m2.
- Ventilasi
Tabel 4.1 Rincian Perbandingan Jendela dan Ventilasi dengan Luas Ruangan
Ukuran Ukuran Perban Ket.
Ruang
Jendela Ventilasi Ruangan dingan
Ruang tamu 1x1,5 m 0,4x0,3m 4x5 m >25% 2 buah
- Pencahayaan
Rumah pasien mendapatkan pencahayaan yang kurang baik dari
matahari. matahari pagi biasanya masuk ke dalam rumah melalui
jendela di ruang tamu dan dapur.
- Sanitasi Dasar
1. Sumber air bersih
Sumber air yang digunakan untuk minum, mandi dan mencuci
berasal dari air ledeng/PAM.
2. Jamban Keluarga
Pasien memiliki jamban keluarga dirumahnya (WC jongkok).
Kondisi bersih dan mudah dibersihkan, lokasinya ada didalam
rumah.
3. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
Limbah rumah tangga semua disalurkan ke selokan dekat
rumah.
57
4. Tempat Sampah
Sampah dibuang di bak sampah yang terletak depan rumah
rumah
5. Halaman
Kondisi halaman rumah pasien bersebelahan dengan tembok
halaman tetangga. Untuk menjemur pakaian biasanya pasien
menjemur di teras belakang rumah.
6. Kandang
Tidak mempunyai kandang
Genogram
Ket:
Klasifikasi:
Sehat I : dari 18 pertanyaan, jawaban ”Ya” antara 1-5 pertanyaan.
Sehat II : dari 18 pertanyaan, jawaban ”Ya” antara 6-10 pertanyaan.
Sehat III : dari 18 pertanyaan, jawaban ”Ya” antara 11-15 pertanyaan.
Sehat IV : dari 18 pertanyaan, jawaban ”Ya” antara 16-18 pertanyaan.
Berdasarkan jumlah nilai identifikasi PHBS pada pasien ini adalah 15 dan
masuk dalam klasifikasi Sehat III. Keluarga masih memiliki perilaku sehat.