You are on page 1of 6

Reproduksi Perempuan

Setiap manusia akan mengalami masa perkembangan mulai dari masa anak-anak hingga
masa usia lanjut. Masa kanak - kanak terbagi menjadi dua, yaitu masa kanak – kanak awal yang
berlangsung mulai dari usia dua tahun hingga usia enam tahun dan masa kanak – kanak akhir
yang berlangsung mulai dari usia 6 tahun hingga usia 12 tahun. Masa pubertas atau yang sering
dikenal sebagai masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa yang
dimulai umur 10 tahun hingga 19 tahun. Masa dewasa adalah periode yang paling penting dalam
masa kehidupan yang terbagi menjadi tiga periode, yaitu masa dewasa awal, madya
(pertengahan), dan akhir atau usia lanjut. Masa dewasa awal yang berlangsung mulai dari umur
21 tahun sampai umur 40 tahun. Masa dewasa madya yang berlangsung mulai dari umur 40
tahun sampai umur 60 tahun. Masa usia lanjut yang berlangsung mulai dari umur 60 tahun
sampai mati.
Pada masa perkembangan tersebut, wanita dan laki – laki akan mengalami perubahan –
perubahan menuju tingkat kedewasaan yang berlangsung secara sistematis, progesif, dan
berkesinambungan, baik menyangkut fisik maupun psikis. Wanita mengalami perkembangan
fisik yang berbeda dengan perkembangan fisik yang dialami oleh laki – laki. Perbedaan
perkembangan fisik tersebut dapat dilihat pada table berikut :

Perubahan Fisik Pada Perubahan Fisik Pada Laki-


Masa Perkembangan
Wanita Laki
Masa Kanak-Kanak 1. Belum ada perbedaan 1. Belum ada perbedaan
antara anak wanita dengan antara anak wanita
pria kecuali pada alat dengan pria kecuali pada
kelamin. alat kelamin.
2. Dada tetap rata (flat). 2. Dada tetap rata (flat).
3. Bahu dan panggul sama 3. Bahu dan panggul sama
besarnya. besarnya.
4. Belum mengalami 4. Belum mengalami mimpi
menarche (menstruasi basah (sweet dream).
pertama). 5. Rambut halus pada ketiak
5. Rambut halus pada ketiak dan kemaluan belum
dan kemaluan belum tumbuh.
tumbuh.
Masa Remaja 1. Payudara mulai 1. Payudara (dada) tetap rata
berkembang, baik aerola (flat)  tidak
dan puting. berkembang.
2. Mengalami menarche 2. Mengalami mimpi basah
pada usia antara 9 tahun pada usia antara 13 tahun
hingga 14 tahun. hingga 16 tahun.
3. Bahu tetap, tetapi panggul 3. Bahu mulai sedikit
mulai sedikit melebar. melebar, tetapi panggul
4. Rambut halus pada ketiak tetap ramping.
dan pubis mulai tumbuh 4. Rambut halus pada ketiak
(segitiga terbalik). dan pubis mulai tumbuh
(empat persegi panjang).
Masa Dewasa 1. Payudara pertumbuhan 1. Dada tetap rata.
maksimal. 2. Bahu melebar secara
2. Panggul melebar secara maksimal.
maksimal. 3. Mimpi basah bisa jadi
3. Menstruasi akan sangat teratur 1 bulan sekali.
teratur. 4. Tumbuh jakun (adam’s
4. Pertumbuhan rambut apple).
halus pada ketiak dan 5. Pertumbuhan rambut
pubis semakin lebat. halus pada ketiak dan
pubis semakin lebat.
Pada masa perkembangan tersebut, perempuan tidak hanya mengalami perkembangan
fisik saja, akan tetapi perempuan juga mengalami perkembangan dalam system reproduksinya.
Sistem reproduksi perempuan terbagi menjadi dua, yaitu organ reproduksi dalam (internal) dan
organ reproduksi luar (eksternal).
Organ reproduksi internal terdiri dari dua ovarium (indung telur), dua tuba fallopii
(saluran telur), dan uterus (rahim). Ovarium adalah penghasil sel telur (ovum) yang berbentuk
seperti buah almond dengan panjang 2,5 – 5 cm dan tebal 0,1 – 1 cm. Sepasang ovarium terdapat
bakal telur (oogonium) yang berjumlah 100.000 – 450.000. Tuba fallopii merupakan saluran
telur yang panjangnya 8 – 20 cm dan terletak pada bagian uterus di rongga panggul. Uterus atau
rahim berbentuk seperti buah pear yang tebal dan terdiri dari mulut Rahim dan endometrium.
Endometrium yang terdapat di uterus merupakan tempat implantasi telur yang sudah dibuahi
sperma.
Organ reproduksi eksternal terdiri dari labia mayora, labia minora, klitoris, vagina, dan
kelenjar bartholini. Labia mayora merupakan lipatan - lipatan kulit luar. Labia minora
merupakan lipatan kulit tipis di bawah labia mayora yang mengelilingi vagina. Klitoris
merupakan jaringan erektil pada wanita yang memiliki banyak serabut – serabut saraf. Vagina
merupakan tempat untuk bersenggama dan melahirkan bayi yang berbentuk seperti pipa
berdinding tipis dengan panjang 8 – 10 cm. Kelenjar bartholin merupakan kelenjar yang
mengeluarkan cairan sehingga vagina bersuasana asam.
Pada saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mendapat menstruasi pertama
(menarche) yang merupakan pertanda bahwa sistem reproduksinya sudah aktif. Menstruasi
merupakan perdarahan uterus yang keluar melalui vagina selama 5 – 7 hari dan terjadi setiap 22
atau 35 hari. Terdapat hormone yang berpengaruh terhadap siklus menstruasi, yaitu hormone
LH, FSH, dan prolactin yang dihasilkan dari daerah otak, serta hormon estrogen dan
progesterone yang dihasilkan dari sel telur. Pada siklus menstruasi, folikel sel telur mengalami
perubahan. Apabila ovulasi terjadi dan sel telur tidak dibuahi, serta hormone estrogen dan
progesterone menurun, maka terjadilah pelepasan selaput lendir dan terjadi pendarahan.
Seorang anak perempuan yang telah menstruasi pertama (menarche) dapat mengalami
kehamilan. Sebelum terjadinya kehamilan, akan ada pertemuan antara sel telur dengan sel
sperma yang terjadi di sepertiga saluran telur (tuba fallopii), yang disebut sebagai fertilisasi
(pembuahan). Hasil pertemuan sel telur dengan sel sperma disebut zygote. Pertemuan antara sel
telur dengan sel sperma distimuli oleh hormone estrogen. Pengahambatan pertemuan sel telur
dengan sel sperma pada dua pertiga bagian atau tiga pertiga bagian dari saluran telur dilakukan
oleh hormone progesterone. Telur diovulasi melalui ovary masuk ke saluran melalui jaringan
fimbriae.
Kehamilan dimulai dengan terbentuknya zygote, yaitu inti sel telur ketemu dengan inti
sel sperma. Sel sperma akan mengeluarkan tiga enzim utama, yaitu CPE (Corona Penetrating
Enzyme), Akrosin, dan Hialuronidase. Enzim – enzim tersebut berguna bagi sel sperma untuk
dapat masuk ke dalam sel telur dan bertemu dengan inti sel telur. Setelah sperma satu masuk,
maka sel telur akan membentuk membrane (selaput) proteksi (perlindungan) agar sperma –
sperma tersebut tidak dapat menembus sel telur. Persaingan (kompetisi) sel sperma untuk dapat
masuk ke dalam sel telur sangat sportif. Pada saat persaingan tersebut, ada sel sperma yang mati
(40%), ada sel sperma yang abnormal (30%), ada sel sperma yang pergerakannya bukannya
menuju ke sel telur tapi malah bergerak ke kanan/ke kiri, dan ada sel sperma yang saling
bersaing menuju ke sel telur (30%). Dari persaingan antar sel sperma tersebut, akhirnya hanya
tinggal 2,5% (dari jumlah total sel sperma awal) yang berhasil menuju ke sel telur. Dari jumlah
sel sperma yang terakhir (tinggal 2,5%) tersebut, hanya ada 1 sperma yang dapat bertemu dengan
inti sel telur dan melakukan fertilisasi.
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai janin lahir, lama hamil normal
yaitu 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari hari pertama haid terakhir. Pada masa –
masa kehamilan tersebut, janin akan mengalami pertumbuhan mulai dari empat puluh hari
sampai dengan minggu ke empat puluh. Pada kehamilan enam minggu, panjang janin baru 1,25
cm (0,5 inchi). Pada kehamilan delapan minggu, panjang janin sudah mencapai 2,5 cm (1 inchi).
Pada kehamilan sepuluh minggu, panjang janin telah mencapai 7 cm.
Ada beberapa upaya untuk merencanakan jenis kelamin anak sesuai dengan yang kita
inginkan, mulai dari usaha yang sederhana hingga usaha yang paling modern atau terkini. Usaha
perencanaan jenis kelamin anak dengan cara sederhana, di antaranya adalah dengan mengatur
pola makan, dengan mempelajari pH vagina, dengan mengetahui masa subur, dan waktu
melakukan hubungan suami-istri. Sedangkan, usaha perencanaan jenis kelamin anak dengan
cara modern, di antaranya adalah dengan inseminasi buatan atau dengan bayi tabung.
Setelah masa kehamilan telah mencapai usia cukup bulan (37 – 42 minggu), seorang ibu
hamil akan mengalami sebuah proses persalinan. Persalinan adalah serangkaian kejadian yang
berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu. Persalinan atau kelahiran dimulai dengan
datangnya mules – mules yang teratur setiap 3 jam sekali, 2,5 jam sekali, 2 jam sekali, 1,5 jam
sekali, 1 jam sekali, 30 menit sekali, 15 menit sekali, 10 menit sekali, hingga pada akhirnya
mules – mules muncul dengan frekuensi hanya dalam sekian detik sekali. Bayi dengan segera
akan dilahirkan setelah ketuban pecah yang ditandai dengan adanya cairan ketuban keluar.
Umumnya kalau kepala bayi sudah keluar, bagian lain akan mengikuti dengan mudah. Setelah
seluruh badan bayi telah lahir, tali pusat antara ibu dengan bayi diikat dan dipotong. Kemudian,
secara alamiah placenta dan tali pusat akan keluar dari tubuh ibu dengan cara mengejan.
Wanita yang sedang berada pada usia produktif selalu dikaitkan dengan masa subur
seorang wanita. Masa subur adalah suatu masa dalam siklus menstruasi perempuan dimana
terdapat sel telur matang yang siap dibuahi, sehingga bila perempuan tersebut melakukan
hubungan seksual maka dimungkinkan terjadi kehamilan. Masa subur merupakan rentang waktu
pada wanita yang terjadi sebulan sekali. Kemungkinan terjadinya kehamilan pada masa subur
sangatlah besar sehingga kalau ingin hamil hendaknya melakukan hubungan seksual pada masa
subur. Kita dapat menentukan masa subur dengan beberapa cara yang diantaranya adalah dengan
mendeteksi suhu basal yang diukur segera setelah bangun tidur sebelum bangkit dari tempat tidur
dan melakukan aktivitas, dengan mendeteksi lendir leher rahim, dengan memeriksa air seni
menggunakan alat tes kehamilan, dan yang paling sederhana adalah menggunakan kalender
menstruasi.
Menurut beberapa penelitian, usia produktif yang optimal untuk reproduksi sehat adalah
antara 20 – 35 tahun. Risiko akan meningkat pada usia di bawah 20 tahun maupun di atas 35
tahun. Wanita hamil pada usia muda akan memiliki beberapa risiko diantaranya adalah
keguguran, persalinan prematur, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah), kelainan bawaan, mudah
terjadi infeksi, anemia pada kehamilan, keracunan kehamilan (gestosis), dan kematian. Wanita
hamil di usia tua memiliki resiko tinggi, karena usia ibu yang tua mengalami penurunan fungsi
organ reproduksi. Penurunan fungsi ini akan mempengaruhi kesehatan baik ibu maupun janin
yang dikandungnya, sehingga ibu dan bayi yang dikandungnya memiliki banyak hal yang dapat
mempersulit dan memperbesar resiko kehamilan yang diantaranya adalah kematian fetus intra
uteri, hipertensi dalam kehamilan, diabetes gestasional dan bedah Caesar. Banyak penelitian
yang menunjukkan risiko dari kehamilan pada usia tua, diantaranya persalinan preterm, berat
badan lahir rendah, mortalitas dan morbiditas perinatal, dan meningkatnya angka kejadian
gangguan kesehatan seperti hipertensi, diabetes, dan plasenta previa.
Hamil dan melahirkan dengan aman adalah hak setiap wanita dalam hal kesehatan
reproduksi. Masalah – masalah yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi perempuan,
diantaranya adalah kekurangan gizi, kesehatan yang buruk, pendidikan/pengetahun yang rendah,
nikah muda, beban kerja yang berat, dan status yang rendah. Adapun beberapa penyakit yang
biasanya menyerang reproduksi wanita, yaitu infeksi virus, bakteri, dan jamur; tumor – kanker;
dan disfungsi organ reproduksi. Dari permasalahan – permasalahan kesehatan produksi yang
telah disebutkan, diharapkan para wanita dapat menjaga kesehatan reproduksinya, karena
kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh,
bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan
sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Oleh karena itu, setiap wanita, baik yang telah berusia
produktif (20 - 35 tahun) maupun yang tidak berusia produktif (< 20 tahun atau > 35 tahun),
hendaknya selalu menjaga kesehatan reproduksinya.
Setiap wanita yang berada di atas usia 40 tahun biasanya akan mengalami sebuah fase
alamiah, yaitu menopause. Menopause merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus
menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormone estrogen yang dihasilkan oleh
ovarium (indung telur). Seorang wanita dikatakan mengalami menopause bila siklus
menstruasinya telah berhenti selama kurang lebih 12 bulan.

You might also like