You are on page 1of 20

KONSEP HARGA DIRI RENDAH

A. PENGERTIAN

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.

B. FAKTOR PENYEBAB HARGA DIRI RENDAH


1. Faktor Predisposisi
Merupakan Faktor penyebab dimasa lalu dengan rentang waktu lebih 6 bulan.
a. Faktor Biologis
Adanya faktor herediter anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa,
riwayat penyakit atau trauma kepala.
b. Faktor Psikologis
Ditemukan adanya pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan, seperti
penolakan dan harapan orang tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang,
kurang mempunyai tanggung jawab, ketergantungan pada orang lain.
c. Faktor Sosial Budaya
Penilaian negative dari lingkungan terhadap pasien yang mempengaruhi penilaian
pasien, sosial ekonomi rendah, riwayat penolakan lingkungan pada tahap tumbuh
kembang anak, dan tingkat pendidikan rendah.

2. Faktor Prespitasi
a. Trauma : penganiayaan seksual dan psikologis, atau menyaksikan peristiwa yang
mengancam kehidupan.
b. Ketegangan peran: berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dan
individu mengalaminya sebagai frustasi.
a) Transisi peran perkembangan: perubahan normatif yang berkaitan dengan
pertumbuhan
b) Transisi peran situasi : terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota
keluarga melalui kelahiran ataupun kematian.
c) Transisi peran sehat sakit : kehilangan bagian tubuh;perubahan ukuran,
bentuk, penampilan atau fungsi tubuh; perubahan fisik yang berhubungan
dengan tumbang normal;prosedur medis dan keperawatan.
C. TANDA DAN GEJALA
1. Data Subjektif :
Pasien mengungkapkan tentang :
a) Hal negatif diri sendiri atau orang lain
b) Perasaan tidak mampu
c) Pandangan hidup yang pesimis
d) Penolakan terhadap kemampuan diri
2. Data Objektif :
a) Penurunan produktifitas
b) Tidak berani menatap lawan bicara
c) Lebih banyak menundukan kepala saat berinteraksi
d) Bicara lambat dengan nada suara lemah

3. POHON MASALAH
Perubahan persepsi sensori : Halusinasi

Isolasi Sosial : Menarik Diri

akibat

Harga Diri Rendah


Core problem

penyebab

Koping individu yang tidak efektif


4. DAFTAR DIAGNOSA
a. Harga Diri Rendah
b. Koping individu yang tidak efektif
c. Isolasi Sosial
d. Halusinasi

5. STRATEGI PELAKSANAAN
Sp 1 Pasien (melatih kemampuan membersihkan tempat tidur)
a. Identifikasi tentang pandangan/penilaian pasien tentang diri sendiri dan
pengaruhnya terhadap orang lain.
b. Identifikasi kemampuan yang dia miliki (buat daftar kegiatan)
c. Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan nya saat ini (pilih dari daftar
kegiatan) : buat daftar kegiatan yang dapat dilakukan saat ini
d. Bantu pasien memilih salah satu kegiatan yang ingin dilakukan nya saat ini untuk
dilatih
e. Latih kegiatan yang dia pilih (alat dan cara melakukan nya)
f. Suruh pasien melakukan nya
g. Masukan ke jadwal kegiatan

SP 2 Pasien (Melatih Kemampuan menyapu )

a. Evaluasi tanda dan gejala HDR


b. Validasi kemampuan pasien melakukan kegiatan pertama yang telah dilakukan
dan diberikan dan berikan pujian
c. Evaluasi manfaat melakukan kegiatan pertama
d. Bantu pasien memilih kegiatan kedua yang akan dilatih
e. Latih kegiatan kedua (alat dan cara)
f. Masukan pada jadwal kegiatan
3. Sp 3 Pasien (melatih kemampuan mencuci piring)
a. Evaluasi tanda dan gejala HDR
b. Validasi kemampuan pasien melakukan kegiatan pertama dan kedua yang telah
dilakukan dan diberikan dan berikan pujian
c. Evaluasi manfaat melakukan kegiatan pertama dan kedua
d. Bantu pasien memilih kegiatan ketiga yang akan dilatih
e. Latih kegiatan kedua (alat dan cara)
f. Masukan pada jadwal kegiatan
4. Sp 4 Pasien (melatih kegiatan memasak )
a. Evaluasi tanda dan gejala HDR
b. Validasi kemampuan pasien melakukan kegiatan pertama,kedua dan ketiga yang
telah dilakukan dan diberikan dan berikan pujian
c. Evaluasi manfaat melakukan kegiatan pertama, kedua dan ketiga
d. Bantu pasien memilih kegiatan keempat yang akan dilatih
e. Latih kegiatan kedua (alat dan cara)
f. Masukan pada jadwal kegiatan

1. Sp 1 Keluarga
a. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
b. Jelaskan pengertian, tanda ,gejala, dan proses terjadinya HDR (gunakan booklet)
c. Jelaskan cara merawat HDR terutama meberikan pujian semua hal yang positif
pada pasien
d. Latih keluarga memberikan tanggung jawab kegiatan yang dipilih pasien :
bimbing dan beri pujian
e. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian

2. Sp 2 Keluarga
a. Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien melaksanakan kegiatan
kebersihan diri. Beri pujian
b. Bersama keluarga melatih pasien dalam melakukan kegiatan kedua yang dipilih
pasien
c. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian
3. Sp 3 Keluarga
a. Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien melaksanakan kegiatan
yang telah dilatih. Beri pujian
b. Bersama keluarga melatih pasien dalam melakukan kegiatan ketiga yang dipilih
pasien
c. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian
4. Sp 4 Keluarga
a. Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien melaksanakan kegiatan.
Beri pujian
b. Bersama keluarga melatih pasien dalam melakukan kegiatan keempat yang
dipilih pasien
c. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan
d. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian
HALUSINASI

1. pengertian

Halusinasi adalah presepsi / tanggapan dari proses panca indra tanpa rangsangan
eskternal (presepsi sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

2. jenis

Pendengaran, penglihatan, hidu, pengecap, perawa, kinestetik, cenestetik

3. tanda dan gejala

Do : 1. Berbicara atau tertawa sendiri

2. marah marah tanpa sebab

3. mengarahkan telinga ke arah tertentu

4. Menutup telinga

5. menunjuk nunjuk ke arah tertentu

6. ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas

7. mencium sesuatu seperti sedang membaui bauan bauan tertentu

8. menutup hidung

9. sering meludah

10. muntah

11. menggaruk garuk permukaan kulit

Ds : pasien mengatakan\

1. mendengar suara suara atau kegaduhan

2. mendengar suara yang mengajak bercakap cakap


3. mendengar suara yang menyuruh melakukan sesuatu yang berbahaya

4. melihat bayangan, sinar, bentuk geometris, melihat hantu atau monster

5. mencium bau bauan seperti bau darah, urine, feses, kadang bau itu menyenangkan

6. merasakan rasa seperti darah, urine atau feses

7. merasa takut atau senang dengan halusnasinya

4. faktor penyebab

a. predisposisi

1. faktor biologis (herediter, riwayat penyakit atau trauma, riwayat penggunaan


napza)

2. psikologis (korban kekerasan, kurang kasih sayang, kegagalan berulang)

3. sosiobudaya dan lingkungan (riwayar penolakan oleh lingkungan, tingkat pddk


rendah, kegagalan hubungan sosial, tidak bekerja)

b. presipitasi

adanya riwayat penyakit infeksi, penyakit kronis atau kelainan struktur otak,
kekerasan dalam keluarga, kegagalan dalam hidup, kemiskinan, konflik antar
masyarakat.

5. pohon masalah

Resiko pelaku kekerasan/PK

halusinasi

isos
6. rumusan masalah

DX : 1. gangguan sensori presepsi : halusinasi

2. resiko perilaku kekerasan

3. Isolasi sosial

7. strategi pelaksanaa

1. sp 1 (menghardik)

a. bina hubungan saling percaya

b. identifikasi halusinasi

c. latihan mengontrol halusinasi dengan menghardik

d. masukkan latihan menghardik ke jadwal harian

2. SP 2 (Patuh Obat)

a. evaluasi tanda gejala halusinasi

b. validasi kemampua pasien melakukan latihan menghardik dan berikan pujian

c. validasi manfaat melakukan menghardik

d. latihan cara mengontrol halusinasi denagn minum obat prinsip 6 benar

e. masukkan ke jadwal harian

3. SP 3 (bercakap-cakap)

a. evaluasi tanda dan gejala halusinasi

b. validasi SP 1 dan SP 2

c. Evaluasi manfaat melakukan menghardik dan minum obat


d. latihan cara kontrol halusinasi dengan bercakap cakap saat terjadi halusinasi

e. Masukkan dalam jadwal harian

4. SP 4 (Melakukan Aktivitas)

a. Evaluasi tanda dan gejala halusinasi

b. Validasi dan evaluasi SP 1,2,3

c. Latihan cara mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas harian (mulai


dengan 2 kegiatan)

d. Masukkan dalam jadwal harian

8. SP keluarga

1. SP 1

a. diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien

b. jelaskan pengertian, tanda dan gejala dan proses terjadinya halusinasi (gunakan
Booklet)

c. jelaskan cara merawat halusinasi

d. latiah cara merawat halusinasi : hardik

e. anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian

2. SP 2

a. evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat atau melatih pasien mengardik. Beri
pujian

b. jelaskan 6 benar cara memebri obat

c. latihan cara memberikan/ membimbing minum obat

d. anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian


3. SP 3

a. evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat atau melatih pasien mehgardik dan
memberi obat. Beri pujian

b. jelaskan cara bercakap cakap dan melakukan kegiatan untuk mengontrol halusinasi

c. latihan dan sediakan waktu bercakap cakap dengan pasien terutama saat halusinasi

d. anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian

4. SP 4

a. evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat atau melatih pasien mehgardik,


memberi obat dan bercakap cakap. Beri pujian

b. jelaskan follow up ke pkm, tanda kambuh, rujukan

c. anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian

ISOLASI SOSIAL

A. Pengertian isolasi sosial


Isolasi social merupakan upaya menghindari suatu hubungan komunikasi
dengan orang lain karena merasa kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai
kesempatan untuk berbagai rasa, pikiran dan kegagalan. Klien mengalami kesulitan
dalam berhubungan secara spontan dengan orang lain yang dimanifestasikan dengan
mengisolasi diri, tidak ada perhatian, dan tidak sanggup berbagai pengalaman.

B. Faktor penyebab isolasi sosial


1. Faktor predisposisi
a. Faktor biologis
Faktor herediter(keturunan )
Gangguan fungsi persyarafan : trauma(kecelakaan),tumor,
Pengaruh virus atau bakteri
(meningitis),penggunaan narkoba
b. Faktor psikologis
Pola asuh : manja,broken home( pada peralihan remaja akan
tampak)

konsep diri : pada ibu hamil jika terganggu fikirannya akan


berdampak pada janinnya

c. Sosial budaya
Kemiskinan,perkawinan,tingkat pendidikan,politik

2. Faktor presipitasi
Terjadinya gangguan hubungan sosial juga dapat di timbulkan oleh faktor
internal dan eksternal seseorang. Faktor stressor presipitasi dapat di kelompokan
sebagai berikut:
a. Faktor Eksternal
Contohnya adalah stressor soaial budaya, yaitu stree yang ditimbulkan
oleh faktor sosial budaya seperti keluarga.
b. Faktor Internal
Contohnya adalah stressor psikologis, yaitu sress terjadi akibat
anxietas atau kecemasan yang berkepanjangan dan terjadinya bersama
dengan keterbatasan kemampuan individu untuk mengatasinya.
Anxietas ini dapat terjadi akibat tuntutan untuk berpisah dengan orang
terdekat atau tidak terpenuhinya kebutuhan individu.

C. Tanda dan gejala


1. Objektif
a. Pasien Diam
b. Pasien Tidak mau bicara
c. Pasien Menyendiri
d. Pasien Tidak mau berinteraksi
e. Pasien Tampak sedih
f. Ekspresi pasien datar

2. Subjektif
a. Pasien mengatakan merasa kesepian
b. Pasien mengatakan bosan
c. Pasien mengatakan di tolak dalam masyarakat
D. Pohon masalah isolasi sosial

HALUSINASI
Akibat

ISOLASI
SOSIAL
penyebab

HDR
E. Daftar diagnosa masalah pada isolasi social
1. Isolasi sosial
2. Halusinasi
3. Harga diri rendah

F. strategi pelaksanaan(SP) pasien isolasi social


1. SP pasien
SP1
a. Bina hubungan saling percaya
b. Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi
c. Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi dengan
oramg lain
d. Diskusikan keuntungan pasien memiliki banyak teman dan bergaul akrab
dengan mereka
e. Diskusikan kerugian dengan hanya mengurung diri
f. Jelaskan pengaruh isolasi social terhadap kesehatan
g. Latih pasien berinteraksi dengan orang lain,ajarkan secara bertahap
h. Masukan ke jadwal harian
SP2

a. Evaluasi sp1 (berinteraksi dengan orang lain)


b. Latih pasien untuk berinteraksi dengan 2-3 orang
c. Masukan ke jadwal harian

SP3

a. Evaluasi SP1 dan SP2


b. Latih pasien untuk berinteraksi secara bertahap dengan 4-5 orang
c. Masukan ke jadwal harian

SP4

a. Evaluasi SP1,SP2,dan SP3


b. Latih pasien untuk berbicara saat melakukan kegiatan social (berbelanja ke
warung,mengirim surat ke kantor pos)
c. Masukan ke jadwal harian

2. SP keluarga
SP1
1. Diskusikan maslah yang dihadapi dalam merawat pasien
2. Jelaskan tentang isolasi soaial
3. Gunakan media seperti liflet dalam menjelaskan
4. Jelaskan cara merawat pasien isos
5. Latih 2 cara merawat berkenalan saat melakukan kegiatan harian
6. Masukan ke djadwal harian

Sp2
1. Evaluasi sp1 keluarga dalam merawat atau melatih pasien berkenalan dan
berbicara
2. latih keluarga untuk melatih pasien berinteraksia dengan 2-3 orang
3. Masuakan ke jadwal harian
Sp3
1. Evaluasi sp1 dan sp2 keluarga
2. Latih keluarga merawat pasien dengan cara berinteraksi dengan dengan 4-5
orang secara bertahap
3. Masuka ke jadwal harian
Sp4
1. Evaluas sp1.sp2 dan sp3
2. Ajrkan keluarga untuk melatih pasien bicara saat melakukan kegiatan social
3. Latih keluarga untuk mencegah kekambuhan pada pasien

Perilaku Kekerasan

A. Pengertian
Perilaku kekerasan adalah tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seseorang kepada
diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.

B. Faktor Penyebab
1. Faktor Presdiposisi (penyebab dari masalau atau lebih dari 6 bulan)
a) Biologis
1) Herediter (keturunan)
Saudara 50%
Om atau tante
Bibi 15%
2) Gangguan fungsi persyarafan
i. Trauma karena kecelakan
ii. Adanya massa di otak atau tumor
iii. Adanya pengaruh dari suatu penyakit yang disebabkan
oleh virus
iv. Penggunaan NAPZA
b) Psikologis
1) Pola asuh
2) Konsep diri
i. Gambaran diri
ii. Ideal diri
iii. Peran diri
iv. Harga diri
v. Identitas diri
c) Sosial Budaya
1) Kemiskinan
2) Perkawinan
3) Tingkat pendidikan
4) Politik
5) Bencana alam
2. Faktor Presipitasi (faktor pencetus sekarang dengan rentang 6 bulan)
a) Internal yaitu dari diri sendiri seperti adanya keinginan yang tidak
terpenuhi, perasaan kehilangan dan kegagalab,dan kekhawatiran terhadap
penyakit fisik.
b) Eksternal yaitu dari luar diri individu seperti lingkungan adanya kritikan
yang menghina, lingkungan yang terlalu ribut, atau putusnya hubungan
sosial.

C. Tanda dan Gejala


1. Data Subjektif
a) Ungkapan berupa ancaman
b) Ungkapan berupa kata-kata kasar
c) Ungkapan ingin memukul atau melukai
2. Data objectif
a) Wajah memerah dan tegang
b) Pandangan tajam
c) Mengatupkan rahang dengan kuat
d) Mengepalkan tangan
e) Bicara kasar
f) Suara tinggi, menjerit, dan berteriak.
g) Mondar-mandir
h) Melempar atau memukul benda.orang lain

D. Pohon Masalah

Resiko Bunuh Diri


Resiko Perilaku kekerasan

E. Daftar Diagnosa Keperawatan


1. Perilaku Kekerasan
2. Resiko Bunuh Diri
3. Halusinasi

F. Sp Pasien
1. Sp 1
a) Membina hubungan saling percaya
b) Menanyakan penyebab marah/kesal
c) Menanyakan perasaan pada saat terjadinya marah/perilaku kekerasan
d) Menanyakan perilaku pada saat terjadinya marah
e) Menanyakan kerugian dari lawan
f) Ajarkan cara mengontrol marah dengan latiahn fisik yaitu nafas dalam dan
memukul bantal
g) Masukkan ke jadwal harian
2. Sp 2
a) Mengevaluasi Sp 1
b) Ajarkan cara mengontrol marah dengan memakan obat secara teratur
dengan prinsip 6 benar
1) Benar pasien
2) Benar obat
3) Benar dosis
4) Benar cara pemberian
5) Kontinuitas
c) Masukkan ke jadwal harian
3. Sp 3
a) Mengevaluasi Sp 1 dan Sp 2
b) Ajarkan cara mengontrol marah dengan cara verbal yaitu
1) Meminta dengan cara yang baik
2) Menolak dengan cara yang baik
3) Mengukapkan perasaan dengan cara yang baik
c) Masukkan ke jadwal harian
4. Sp 4
a) Mengevaluasi Sp1, Sp2 dan Sp3
b) Ajarkan cara mengontrol marah dengan cara spritual
1) Wudhu
2) Sholat
3) Berdoa
4) Dzkir
G. Sp keluarga
1. Sp 1
a) Membina hubungan saling percaya
b) Menanyakan masalah yang dirasakan keluarga ketika dalam merawat
c) Menjelaskan kepada tentang Perilaku Kekerasan (pengertian, penyebab,
tanda gejala, dan cara merawat).
d) Ajarkan kepada keluarga tentang mengontrol marah dengan latihan fsik
yaitu nasaf dalam dan memukul bantal
e) Masukkan ke jadwal harian
2. Sp 2
a. Mengevaluasi Sp 1
b. Mengajarkan kepada keluarga cara mengontrol marah dengan minum obat
secara teratur dengan prinsip 6 benar
c. Masukkan ke jadwal harian
3. Sp 3
a. Mengevaluasi Sp1 da Sp2
b. Mengajarkan kepada keluarga cara mengontrol marah dengan cara verbal
c. Masukkan ke jadwal harian
4. Sp 4
a. Mengevaluasi Sp1, Sp2, dan Sp3
b. Mengajarkan cara mengontrol marah dengan cara spritual
c. Mengajarkan keluarga cara mencegah kekambuhan dan mencari pelayan
kesehatan
d. Masukkan ke jadwal harian

DPD

A. PENGERTIAN
Deficit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas
perawatan diri.

B. TANDA DAN GEJALA


1) Data Subjektif
a) Malas mandi
b) Tidak mau menyisir rambut
c) Tidak mau menggosok gigi
d) Tidak mau memotong kuku
e) Tidak mau berhias/berdandan
f) Tidak bisa/ tidak mau menggunakan alat mandi/kebersihan diri
g) Tidak menggunakan alat makan dan minum saat makan dan minum
h) BAB dan BAK sembarangan
i) Tidak membersihkan diri dan tempat BAB dan BAK setelah BAB dan BAK
j) Tidak mengetahui cara perawatan diri yang benar.
2) Data Objektif
a) Badan bau, berdaki, kotor, gigi kotor, kuku panjang.
b) Rambut kusut, berantakan, kumis dan jenggot tidak rapi, pakaian tidak rapi,
tidak mampu berdandan
c) Makan dan minum sembarangan, berceceran, tidak menggunakan alat makan,
tidak mampu (menyiapkan makanan, memindahkan makanan kea lat makan,
memegang alat makan, membawa makanan dari piring ke mulut, mengunyah,
menelan makanan secara aman, menyelesaikan makan).
d) BAB dan BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri setelah BAB
dan BAK.
C. PROSES TERJADINYA MASALAH
Faktor yang mempengaruhi:
a) Faktor Prediposisi
1) Biologis: penyakit fisik dan mental yang menyebabkan pasien tidak mampu
melakukan perawatan diri dan faktor herediter.
2) Psikologis: faktor perkembangan dimana keluarga terlalu melindungi dan
memanjakan pasien sehingga perkembangan inisiatif terganggu. Kemampuan
realitas turun. Pasien gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
3) Social: kurang dukungan dan situasi lingkungan mempengaruhi kemampuan
dalam perawatan diri.
b) Faktor Presipatasi
Penurunan motivasi, kerusakan kognitif atau persepsi, cemas, lelah, lemah yang
dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan
perawatan diri.

D. POHON MASALAH
Akibat Resiko
ISOS

Core Problem Defisit Perawatan Diri

Penyebab HDR
E. DAFTAR DIAGNOSA
1. Defisit Perawatan diri
2. Harga diri Rendah
3. Isolasi social

F. ASKEP DPD
PASIEN
1. SP 1
a) Idetifikasi masalah perawatan diri: kebersihan, berdandan, makan/ minum,
BAB/BAK
b) Jelaskan pentingnya kebersihan diri
c) Latih cara menjaga kebersihan diri: mandi, gosok gigi, cuci rambut, potong
kuku
d) Masukkan pada jadwal

2. SP 2
a) Evaluasi kegiatan 1, beri pujian.
b) Jelaskan cara berdandan: pria (sisiran, cukuran), wanita (sisiran merias
muka)
c) Masukkan pada jadwal kegiatan 1 dan 2.

3. SP 3
a) Evaluasi kegiatan 1dan 2, beri pujian.
b) Jelaskan cara dan alat makan dan minum.
c) Latih cara makan dan minum yang baik.
d) Masukkan jadwal kegiatan 1, 2 dan 3

4. SP 4
a) Evaluasi kegiatan 1, 2dan 3, beri pujian.
b) Jelaskan cara BAB dan BAK yang baik.
c) Latih cara BAB dan BAK.
d) Masukkan pada jadwal
5. SP 5
a) Evaluasi kegiatan 1, 2, 3dan 4, beri pujian.
b) Latih kegiatan harian
c) Nilai kemampuan yang telah mandiri
d) Nilai apakah perawatan diri telah baik

KELUARGA

1. SP 1
a) Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien.
b) Jelaskan apa itu DPD dengan media(booklet)
c) Jelaskan cara merawat DPD
d) Latih
e) Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian

2. SP 2
a) Evaluasi kegiatan keluarga. Beri pujian
b) Bimbing keluarga membantu pasien berdandan
c) Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian

3. SP 3
a) Evalusasi kegiatan keluarga dalam kegiatan 1 dan 2. Beri pujian.
b) Bimbing keluarga membantu pasien makan dan minum pasien.
c) Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian

4. SP 4
a) Evalusasi kegiatan keluarga dalam kegiatan 1, 2 dan 3. Beri pujian.
b) Bimbing keluarga merawat pasien ketika BAB dan BAK.
c) Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan

You might also like