You are on page 1of 10

PEDOMAN AUDIT INTERNAL

PUSKESMAS KERSANA

Jl. Pemuda No. 2 Kersana Kab. Brebes Kode Pos 52264


Telepon (0283) 889218
Email : puskesmas.kersana@gmail.com
PEMERINTAH KABUPATEN BREBES
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KERSANA
Jl. Pemuda No. 2 Kersana Kab. Brebes Kode Pos 52264
Telepon (0283) 889218
Email : puskesmas.kersana@gmail.com

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas tersusunnya
Pedoman Audit Internal Puskesmas Kersana. Pedoman Audit InternalPuskesmas ini
disusun sebagai pedoman bagi Tim Audit Internal Puskesmas Kersana dalam pelaksanaan
Audit Internal.
Pedoman Audit Internal Puskesmas Kersana ini berlaku untuk pedoman pelaksanaan
Tim Audit Internal Puskesmas Kersana sejak tanggal dikeluarkannya kata pengantar ini.
Pedoman ini memuat langkah–langkah pelaksanaan Audit Internal Puskesmas mulai dari
pendahuluan, latar belakang, tujuan, kegiatan pokok, pengertian, manfaat audit, jenis audit,
essensi audit, aktifitas audit, pelaporan, monitoring dan evaluasi serta penutup. Dengan
tersusunnya Pedoman ini, diharapkan dapat mempermudah dan meningkatkan kualitas
pelaksanaan Audit Internal di Puskesmas Kersana.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim akreditasi Puskesmas Kersana dan
tim audit internal yang telah mempersiapkan Pedoman ini dengan baik. Sumbangsih kritik
dan saran yang membangun dari semua pegawai Puskesmas Kersana dan pihak terkait
senantiasa kami harapkan demi perbaikan Pedoman ini di masa mendatang.
Semoga Pedoman ini dapat dilaksanakan dengan sebaik–baiknya demi peningkatan
kualitas manajemen dan pelayanan Puskesmas Kersana agar visi, misi, tujuan dan tata nilai
Puskesmas dapat terwujud.
Kersana, Agustus 2017
Kepala Puskesmas Kersana,

dr. BAMBANG WAHYU WIDODO

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................................. 1

Kata Pengantar ............................................................................................................ 2

Daftar Isi ....................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG .............................................................................. 4


B. TUJUAN ................................................................................................... 4
C. PENGERTIAN AUDIT ........................................................................... 4
D. MANFAAT AUDIT ................................................................................. 4

BAB II. INTERNAL AUDIT MANAJEMEN MUTU

A. JENIS AUDIT ......................................................................................... 5


B. ESENSI AUDIT ....................................................................................... 5
C. AKTIFITAS AUDIT ................................................................................ 6

BAB III AUDIT INTERNAL DI PUSKESMAS

A. DESAIN STUDY .................................................................................... 7


B. POPULASI .............................................................................................. 7
C. TAHAPAN DAN ALAT UKUR/INSTRUMEN.................................... 7

BAB IV PELAPORAN ............................................................................................ 8

BAB V MONITORING DAN EVALUASI............................................................. 9

BAB VI PENUTUP .................................................................................................. 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Untuk menilai kinerja pelayanan di Puskesmas perlu dilakukan audit inetrnal.


Dengan adanya audit internal akan dapat diidentifikasi kesenjangan kinerja yang
menjadi masukan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan baik pada sistem
pelayanan maupun sistem manajemen.

Audit internal dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala
Puskesmas dengan berdasarkan pada standar kinerja dan standar akreditasi yang
digunakan.

B. TUJUAN AUDIT
Pada dasarnya audit merupakan instrumen bagi manajemen untuk membantu
mencapai cisi, misi dan tujuan organisasi dengan cara mendapatkan data dan informasi
faktual dan signifikan berupa data, hasil analisa, penilaian, rekomendasi auditor
sebagai dasar pengambilan keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan dan
perubahan.

C. PENGERTIAN AUDIT

Audit merupakan kegiatan mengumpulkan informasi faktual dan signifikan


melalui interaksi secara sistematis (pemeriksaan, pengukuran dan penilaian yang
berujung pada penarikan kesimpulan), objektif dan terdokumentasi yang berorientasi
pada azas penggalian nilai atau manfaat dengan cara membandingkan antara standar
yang telah disepakati bersama dengan apa yang dilaksanakan/diterapkan di lapangan.

D. MANFAAT AUDIT
Hasil audit dapat dipergunakan untuk pengambilan keputusan untuk perbaikan,
meningkatkan efisiensi dan efektifitas fungsi organisasi.

4
BAB II
AUDIT INTERNAL MANAJEMEN MUTU

Pada saat ini pengembangan dan pelaksanaan manajemen mutu kembali menjadi
prioritas utama para manajer dan regulator kesehatan. Hal ini didorong dengan
meningkatnya kesadaran dan tuntutan perlunya upaya untuk menjaga keselamatan pasien
dan provider.

A. JENIS AUDIT
Berdasarkan ruang lingkup maka audit dapat terdiri dari audit manajerial, audit
keuangan, audit program dan audit klinik. Sedangkan berdasarkan pelaksanaan audit
(auditor) maka audit dapat dibagi menjadi 2 jenis audit, yaitu :
1. Audit eksternal : dilakukan oleh auditor eksternal dari pihak eksternal atau
institusi independen. Audit eksternal Puskesmas dilakukan oleh Komisi
Akreditasi FKTP Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
2. Audit internal : dilakukan di dalam suatu organisasi oleh auditor internal yang
juga karyawan organisasi sendiri, untuk kepentingan internal organisasi
sendiri. Auditor internal tidak memiliki tanggung jawab hukum kepada publik
atas apa yang dilakukan dan dilaporkannya sebagai temuan. Auditor internal
bisa berbentuk unit, orang, atau panitia. Di Puskesmas audit internal telah
dilakukan berupa AMP (Audit Maternal Perinatal) terhadap kasus
kebidanan/KIA.

B. ESSENSI AUDIT
Untuk mencapai tujuan dan memperoleh manfaat tersebut, maka audit perlu
dilaksanakan dengan pendekatan sebagai berikut :
- Proses interaktif
- Kegiatan sistematis : direncanakan, dikoordinasikan, dilaksanakan dan
dikendalikan secara efisien
- Dilakukan dengan azas manfaat
- Dilakukan secara objektif
- Berpihak pada fakta dan kebenaran
- Melibatkan proses analisis/evaluasi/penilaian/pengujian
- Bermuara pada pengambilan keputusan
- Dilaksanakan berdasar azas/standar/kriteria tertentu
- Merupakan kegiatan berulang
- Menghasilkan laporan

C. AKTIFITAS AUDIT

5
Proses pelaksanaan audit terdiri dari kegiatan untuk :
- Memastikan (konfirmasi dan verifikasi);
- Menilai (mengevaluasi dan mengukur); dan
- Merekomendasi (memberi saran/masukan)
Ketiga kegiatan diatas umumnya dilakukan oleh auditor dengan cara :
- Telaah dokumen
- Observasi
- Meminta penjelasan dari auditee (yang diaudit)
- Meminta peragaan dilakukan auditee
- Membandingkan kenyataan dengan standar/kriteria
- Meminta bukti atas suatu kegiatan/transaksi
- Pemeriksaan secara fisik terhadap fasilitas
- Pemeriksaan silang (cross-check)
- Mengakses catatan yang disimpan auditee
- Mewawancarai auditee
- Menyampaikan angket survei
- Menganalisa data

6
BAB III

AUDIT INTERNAL DI PUSKESMAS

INTERNAL AUDIT

1. Desain Study
Studi ini merupakan studi kuantitatif dengan jelas Cross sectional. Adapun studi
kualitatif dilakukan untuk menggali lebih dalam prioritas masalah yang ada serta
memperoleh informasi lainnya guna pemecahan masalah, setelah studi kuantitatif
dilakukan.
2. Populasi
Populasi adalah karyawan Puskesmas yang bekerja pada unit/kelompokmkerjanya,
yang terpilih berdasarkan tingkat kepentingan manajemen Puskesmas.
3. Tahapan dan Alat Ukur/Instrumen
Tahap I : Penyusunan rencana audit
Menentukan unit-unit kerja yang akan diaudit, tujuan audit, penjadwalan
audit dan penyusunan instrumen audit.
Tahap II : Tahap pengumpulan data
Pengumpulan data menggunakan instrumen panduan audit yang disusun
berdasarkan standar tertentu (misalnya standar akreditasi,
standar/pedoman program, standar pelayanan minimal, standar/indikator
kinerja) untuk mengukur tingkat kesesuaian terhadap standar tersebut.
Tahap III: Tahap analisis data audit, perumusan masalah, prioritas masalah dan
rencana tindak lanjut audit.
Tahap IV : Tahap pelaporan dan diseminasi hasil audit.

7
BAB IV

PELAPORAN

Pelaporan audit internal meliputi :

 Menyinggung kebijakan mutu, peraturan, prosedur yang menjadi acuan


 Lokasi
 Aktifitas
 Klausul
 Skala kekritisan (mayor atau minor atau observasi)
 Rekomendasi
 Batas waktu penyelesaian.

Pelaporan hasil audit disampaikan kepada Kepala Puskesmas dengan tembusan


Penanggungjawab manajemen mutu/Ketua tim mutu

Pelaporan disampaikan sebaiknya segera atau paling lama satu minggu setelah pelaksanaan
audit internal selesai.

8
BAB V

MONITORING DAN EVALUASI

Setelah auditor melaporkan hasil auditnya maka perlu ditindaklanjuti oleh Kepala
Puskesmas dan Penanggung jawab manajemen mutu antara lain :

 Menerima laporan hasil audit


 Mempelajari laporan
 Membuat perencanaan perbaikan
 Melaksanakan perbaikan dan pencegahan
 Melakukan evaluasi hasil perbaikan dan pencegahan
 Melaporkan hasil perbaikan

Auditor melakukan monitoring terhadap pelaksanaan rekomendasi apakah telah


dilaksanakan sesuai dengan yang direkomendasikan dan melakukan evaluasi terhadap hasil
pelaksanaan perbaikan dan atau pencegahan.

9
BAB VI
PENUTUP

Pedoman ini disusun untuk membantu pelaksanaan audit internal Puskesmas agar
pelaksanaannya dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien dan bermanfaat bagi
organisasi. Dalam penyusunan pedoman ini masih banyak kekurangan, maka saran dan
masukan dibutuhkan untuk perbaikan pedoman audit internal ini.
Pelaksanaan audit internal dapat terlaksana dengan baik bukan hanya karena adanya
pedoman audit internal yang baik tetapi juga didukung dengan program kerja, instrumen,
pelaksanaan, analisa, dan rekomendasi serta tak kalah pentingnya adalah tindak lanjut hasil
audit internal untuk perbaikan atau pencegahan dalam penyelenggaraan kegiatan
Puskesmas guna meningkatkan mutu dan kinerja Puskesmas.

10

You might also like