Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4 B, 4 C DAN 18 C
1. ASRIATUN, S.Kep
2. EFTITA NUZULUL ULUM, S.Kep
3. EMA SILVIA DEWI, S.Kep
4. DIAH FITRIANI, S.Kep
5. ROLY YULY ANGGRI M.P, S.Kep
6. AFRILILIANTARI, S.Kep
7. YANTI OKTAVIA, S.Kep
8. NURHIDAYATI, S.Kep
9. BQ.NIRGASARI, S.Kep
Proposal TAK (Therapi Aktifitas Kelompok) ini telah disetujui oleh pembimbing
lahan dan pembimbing pendidikan pada :
Hari :
Tanggal :
Tahun` :
Mengetahui :
1. Pembagian Tugas
a) Peran Leader
1) Memimpin jalannya kegiatan
2) Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
3) Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
4) Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
5) Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan
6) Memberi reinforcement positif pada klien
7) Menyimpulkan kegiatan (Lilik, 2011)
b) Peran Co-Leader
1) Membantu tugas leader
2) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
3) Mengingatkan leader tentang kegiatan
4) Bersama leader menjadi contoh kegiatan
c) Peran Observer
1) Mengobservasi jalannya acara
2) Mencatat jumlah klien yang hadir
3) Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama
kegiatan berlangsung
4) Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien
5) Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas
6) Membuat laporan hasil kegiatan
d) Peran Fasilitator
1) Memfasilitasi jalannya kegiatan
2) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
3) Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
4) Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam
/luar kelompok.
2. Peran Klien
Kriteria Klien:
a) Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi, waham, ilusi
b) Klien dengan gangguan stimulasi persepsi: halusinasi sudah dapat
berinteraksi dengan orang lain
c) Klien yang sehat secara fisik dan bertoleransi terhadap aktivitas
d) Klien tidak membahayakan diri dan orang lain
e) Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya.
f) Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik (Lilik, 2011)
3. Aktivitas dan Indikasi
Aktivitas stimulasi sensoris dapat berupa stimulus terhadap penglihatan,
pendengaran dan lain-lain, seperti gambar, video, tarian, dan nyanyian. Klien
yang mempunyai indikasi TAK Stimulasi Sensori adalah klien halusinasi,
isolasi sosial, menarik diri, harga din rendah yang disertai dengan kurang
komunikasi verbal.
4. Proses Seleksi
a. Berdasarkan observasi prilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh perawat
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien sehari-hari serta
kemungkinan dilakukan terapi kelompok pada klien tersebut dengan
perawat ruangan
c. Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan
dilakukan
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien memperkenalkan
diri. Beri tanda √ (centang) jika klien mampu dan tanda X (silang) jika
klien tidak mampu.
b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK
pada catatan proses keperawatan tiap Klien. Contoh: klien
mengikuti Sesi 1 memperkenalkan diri. Klien mengikuti sarnpai
selesai. Klien mampu menyebutkan nama lengkap, nama panggilan
dan alamat.
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien meng-
identifikasi halusinasi. Beri tanda √ (centang) jika klien mampu dan
tanda X (silang) jika klien tidak mampu.
b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK
pada catatan proses keperawatan tiap Klien. Contoh: klien mengikuti
Sesi 2 TAK Mengidentifikasil Halusinasi. Klien mengikuti sampai
selesai. Klien mampu mengidentifikasi halusinasi.
8. TAK Stimulasi Sensori Persepsi : Mengontrol Halusinasi
Sesi 3: Mengontrol Halusinasi
1. Waktu
Hari/tanggal : Kamis, 15 Maret 2018
Tempat : Ruang Dahlia
Waktu : 10.35 s/d 11.00 WITA
2. Leader : Nurhidayati
Co-Leader : Eftita Nuzulul Ulum
Observer : Afrililiantari
Fasilitator : Asriatun, Diah Fitriani, Ema Silvia, Dewi Bq.Nirgasari, Yanti
Oktavia, Roly Yuly Anggri MP
3. Tujuan
a. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
4. Nama klien yang ikut
a Ny. W
b Ny. K
c Ny. H
d Ny. S
e Ny. P
f Ny. M
5. Setting tempat
6. Setting
a. Klien dan terapis duduk membentuk lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang.
7. Alat
a. Tape Recorder
8. Metode
a. Diskusi
9. Langkah kegiatan
a. Persiapan
b. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuu TAK Sesi 2.
c. Mempersiapkan alat dart tempat pertemuan.
10. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien.
2) Terapis dan klien memakai papan nama.
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
1) Terapis menjeaskan tujuan kegiatan, yaitu belajar mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut.
a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis.
b) Lama kegiatan 25 rnenit.
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
11. Tahap kerja
a. Perawat menjelaskan aturan permainan dan memperagakan/memberi
contoh terlebih dahulu cara bermain antar sesama perawat/fasilitator.
b. Terapis memutar musik yang telah disiapkan, kemudian klien dan
fasilitator berdiri sambil memegangi pundak teman disebelahnya
kemudian berjalan mengelilingi kotak, kemudian klien yang menginjak
kotak pada saat musik berhenti akan mengocok nama dalam gelas yang
sudah di persiapkan oleh perawat, lalu nama pasien yang keluar harus
mempraktikkan cara menghardik halusinasi.
c. Beri pujian dan ajak klien bertepuk tangan setiap keberhasilan anggota
kelompok.
d. Ulangi langkah diatas sampai semua anggota kelompok mendapat
giliran.
12. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Menganjurkan pada pasien untuk mengingat cara mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik halusinasi.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati belajar cara baru untuk mencegah halusinasi.
2) Menyepakati waktu dan tempat.
13. Evaluasi dan Dokurnentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien
sesuai dengan tujuan TAK. Untuk stimulasi sensoris persepsi
mengontrol halusinasi, kemampuan klien yang diharapkan adalah
mampu mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
SESI 3: TAK Stimulasi Sensori Persepsi : Mengontrol Halusinasi
Kemampuan Menghardik Halusinasi
No. Nama Pasien Mempraktikkan Cara Menghardik
Halusinasi
YA TIDAK
1. Ny “W”
2. Ny “K”
3. Ny “H”
4. Nn “S”
5. Ny “P”
6. Ny “N”
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan Klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik. Beri tanda √ (centang) jika klien
mampu dan tanda X (silang) jika klien tidak mampu.
b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 3,
TAK stimulasi sensoris persepsi Mengontrol Halusinasi. Klien
mengikuti sampai selesai. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan
cara menghardik.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Simpulan
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK) adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.
Salah satu gangguan hubungan sosial pada klien gangguan jiwa adalah
gangguan sensori: Halusinasi dan merupakan salah satu masalah keperawatan
yang dapat ditemukan pada klien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu
gejala gangguan jiwa di mana klien mengalami perubahan sensori persepsi;
merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan
atau penghiduan. Klien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada.
Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan
klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu
penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok.
DAFTAR PUSTAKA